Ù Lokasi jaa Jaa kotur/ereg Puggug bukit Arah peyarada Sugai Arah pegagkuta Lembah Jaa puggug Arah peyarada Sugai Arah pegagkuta Lembah Peyarada aik e

dokumen-dokumen yang mirip
Tahapa pembuata jaa sarad Pembuata jaa sarad dimuai seteah pembukaa jaa sarad da peebaga seesai da diakuka oeh tim peyarad dega megguaka traktor Pembu

Elias Grahame Applegate Kuswata Kartawinata Machfudh Art Klassen. Pedoman Reduced Impact Logging Indonesia ITTO

Penandaan areal non produksi kayu

KESELAMATAN KERJA Pakaia Pelidug da Perlegkapa Keselamata Kerja Pedoma utuk pakaia pelidug Pekerja Sepatu Celaa Pakaia Pakaia Sarug Pelidug Peutup Pel

BAB VI PERHITUNGAN TEKNIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PERENCANAAN PELAT LANTAI

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI DAN PERHITUNGANNYA

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman Padi sawah tadah hujan (Oryza

BAB II DASAR TEORI. RE ALINYEMEN GEOMETRIK JALAN RUAS AMLAPURA KUBUTAMBAHAN, BALI (KM s/d ) GEOMETRIK JALAN BAB I PENDAHULUAN

Mekanika Fluida II. Aliran Berubah Lambat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Tinjauan Desain Struktur Gempa. kerak bumi. Kejutan tersebut akan menjalar dalam bentuk gelombang yang

BAHAN DAN METODE. Desa Pringgondani Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur, dengan areal

KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISA DIMENSI DRAINASE. dicapai dengan membatasi kecepatan pengaliran dalam saluran dan kemudahan

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

LEVELLING 1. Cara pengukuran PENGUKURAN BEDA TINGGI DENGAN ALAT SIPAT DATAR (PPD) Poliban Teknik Sipil 2010LEVELLING 1

Hubungan Antara Panjang Antrian Kendaraan dengan Aktifitas Samping Jalan

BAB II DASAR TEORI. Sumber: Stream Coridor Restoration. Universitas Indonesia. Kaji ulang sistem..., Sylvia Yuniar, FT UI, 2008

x = 16 Jadi, banyak pekerja yang harus ditambahkan = = 4 orang.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Soal dan Pembahasan. Ujian Nasional Matematika Teknik SMK matematikamenyenangkan.com

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman padi (Oryza sativa L.) Kelompok

PERENCANAAN SALURAN DRAINASE (Studi Kasus Desa Rambah)

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

SOAL-SOAL LATIHAN BARISAN DAN DERET ARITMETIKA DAN GEOMETRI UJIAN NASIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tujuan Inventarisasi / Analisis Vegetasi. Mengetahui komposisi jenis tumbuhan. Mempelajari struktur (bentuk) komunitas tumbuhan

STANDAR KEKASARAN PERMUKAAN BIDANG PADA YOKE FLANGE MENURUT ISO R.1302 dan DIN 4768 DENGAN MEMPERHATIKAN NILAI KETIDAKPASTIANNYA

PENATAAN SISTEM SALURAN DRAINASE DI KOMPLEKS WINANGUN PALM WINANGUN SATU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh: Bambang Widodo, SPd SMA Negeri 9 Yogyakarta

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Dalam merencanakan bangunan air, analisis awal yang perlu ditinjau adalah

1. PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Pustaka 1. Waktu 2. Material

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Secara umum, suatu barisan dapat dinyatakan sebagai susunan terurut dari bilangan-bilangan real:

OPTIMALISASI SISTEM JARINGAN DRAINASE JALAN RAYA SEBAGAI ALTERNATIF PENANGANAN MASALAH GENANGAN AIR

Cara Pengisian Pada File Excel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanaman ubi kayu (Manihot esculenta Crantz)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di alam kita ini. Meliputi berbagai bentuk air, yang menyangkut

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada lahan tanaman padi sawah tadah hujan (Oryza

SOAL PENYISIHAN =. a. 11 b. 12 c. 13 d. 14 e. 15

TINJAUAN SISTEM DRAINASE DI KELURAHAN KARAME KECAMATAN SINGKIL

1 4 A. 1 D. 4 B. 2 E. -5 C. 3 A.

Definisi Integral Tentu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci : kebutuhan air, ketersediaan air, efisiensi.

sarana dan prasarana rumah `1 `1 sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paruparu/rumah prasarana `1 `1 Peningkatan pelayan kesehatan di rumah sakit jiwa

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

Oleh : Bambang Supraptono, M.Si. Referensi : Kalkulus Edisi 9 Jilid 1 (Varberg, Purcell, Rigdom) Hal

UPTD PUSKESMAS SURADE

BAB III LANDASAN TEORI

INFO-TEKNIK Volume 8 No.1, JULI 2007(1-6) Studi Perencanaan Saluran Samping Ruas Jalan Bayangkara Tanah Grogot Kabupaten Pasir

BAB 3 TINJAUAN PUSTAKA

SOAL-SOAL. 1. UN A Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan S n n

Program Bonus Mempertahankan Tingkat Pencapaian Dalam Rangka Pembelian Kendaraan Bermotor (Program Kendaraan Bermotor)

PERSIAPAN UTS MATH 11 IPS BHS. = 92 ü

INFO TEKNIK Volume 2 No. 1, Desember 2001 (20-26)

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

Materi 5 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2016 Nizar Rabbi Radliya

SOAL-SOAL HOTS. Fungsi, komposisi fungsi, fungsi invers, dan grafik fungsi.

PENGANTAR KALKULUS. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMA Jenjang Dasar Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

Sta Kalibaku ng (mm/thn ) CH Wilayah (X) (mm/th n) 138, ,00 176, ,33 181,00 188, , , , ,00 135,66 133,00

DAFTAR NOTASI. = Luas tulangan tarik non pratekan. As' Ast. be = Lebar efektif balok pada penampang T dan L. b = Lebar efektifjoin balok kolom, mm.

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN BETON YANG MENGGUNAKAN PASIR LAUT SEBAGAI AGREGAT HALUS DI KABUPATEN FAKFAK PROVINSI PAPUA BARAT

PEMANFAATAN METODE LOG PEARSON III DAN MONONOBE UNTUK JARINGAN DRAINASE PERUMAHAN PURI EDELWEIS PROBOLINGGO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

Projek. Contoh Menemukan Konsep Barisan dan Deret Geometri a. Barisan Geometri. Perhatikan barisan bilangan 2, 4, 8, 16,

ANALISA KAPASITAS SALURAN PRIMER TERHADAP PENGENDALIAN BANJIR (Studi Kasus Sistem Drainase Kota Langsa)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat terapi ini menggunakan heater kering berjenis fibric yang elastis dan

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman jagung (Zea mays, L.) Kelompok

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA Tinjauan Umum

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

TEKNIK-TEKNIK PENGAMBARAN ARUS LALU LINTAS

PERENCANAAN DRAINASE SISTEM POLDER PADA WILAYAH MARANSI, AIE PACAH KOTA PADANG

IV. METODE PENELITIAN

1. Ubahlah bentuk kuadrat di bawah ini menjadi bentuk

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA

Statistika MAT 2 A. PENDAHULUAN NILAI MATEMATIKA B. PENYAJIAN DATA NILAI MATEMATIKA NILAI MATEMATIKA STATISTIKA. materi78.co.nr

Fungsi Kompleks. (Pertemuan XXVII - XXX) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Perencanaan Ulang Sistem Drainase Subsurface Stadion Gelora Delta Sidoarjo

BAB 6. DERET TAYLOR DAN DERET LAURENT Deret Taylor


b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam kurun waktu tertentu. Menurut John Witmore dalam Coaching for

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE DI KAWASAN PUSAT KOTA AMURANG

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang

STUDI PERENCANAAN KONSTRUKSI TUBUH BENDUNGAN PADA WADUK SUPLESI KONTO WIYU DI KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

Piihah! Lokasi trase jaa di tempat yag stabi 100 m Lokasi jaa miima 100 m dari tepi sugai Jaa Sugai Hidari! Tempat-tempat (zoa-zoa) kardia egatif, cotoh: tempat keramat Kawasa cagar budaya Jaa Hidari! Tempat-tempat rawa ogsor ý Pedoma RIL Idoesia 17

Ù Lokasi jaa Jaa kotur/ereg Puggug bukit Arah peyarada Sugai Arah pegagkuta Lembah Jaa puggug Arah peyarada Sugai Arah pegagkuta Lembah Peyarada aik ereg Ù Ù Jaa embah Peyarada turu ereg Ù Turua Lembah Aak Jaa embah Sugai Turua Jaa embah Sugai 18 Pedoma RIL Idoesia

Tabe koversi utuk pegukura kemiriga apaga Dera- Per J a r a k (m) jat se ( o ) (%) 4 5 6 7 8 9 10 20 30 40 50 100 1 1,7 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,01 0,01 0,02 2 3,5 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,01 0,01 0,01 0,02 0,02 0,03 0,06 3 5,2 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,03 0,04 0,05 0,07 0,14 4 7,0 0,01 0,01 0,01 0,02 0,02 0,02 0,02 0,05 0,07 0,10 0,12 0,24 5 8,7 0,02 0,02 0,02 0,03 0,03 0,03 0,04 0,08 0,11 0,15 0,19 0,38 6 10,5 0,02 0,03 0,03 0,04 0,04 0,05 0,05 0,11 0,16 0,22 0,27 0,55 7 12,3 0,03 0,04 0,04 0,05 0,06 0,07 0,07 0,15 0,22 0,30 0,37 0,75 8 14,1 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09 0,10 0,19 0,29 0,39 0,49 0,97 9 15,8 0,05 0,06 0,07 0,09 0,10 0,11 0,12 0,25 0,37 0,49 0,62 1,23 10 17,6 0,06 0,08 0,09 0,11 0,12 0,14 0,15 0,30 0,46 0,61 0,76 1,52 11 19,4 0,07 0,09 0,11 0,13 0,15 0,17 0,18 0,37 0,55 0,73 0,92 1,84 12 21,3 0,09 0,11 0,13 0,15 0,17 0,20 0,22 0,44 0,66 0,87 1,09 2,19 13 23,1 0,10 0,13 0,15 0,18 0,21 0,23 0,26 0,51 0,77 1,03 1,28 2,56 14 24,9 0,12 0,15 0,18 0,21 0,24 0,27 0,30 0,59 0,89 1,19 1,49 2,97 15 26,8 0,14 0,17 0,20 0,24 0,27 0,31 0,34 0,68 1,02 1,36 1,70 3,41 16 28,7 0,15 0,19 0,23 0,27 0,31 0,35 0,39 0,77 1,16 1,55 1,94 3,87 17 30,6 0,17 0,22 0,26 0,31 0,35 0,39 0,44 0,87 1,31 1,75 2,18 4,37 18 32,5 0,20 0,24 0,29 0,34 0,39 0,44 0,49 0,98 1,47 1,96 2,45 4,89 19 34,4 0,22 0,27 0,33 0,38 0,44 0,49 0,54 1,09 1,63 2,18 2,72 5,45 20 36,4 0,24 0,30 0,36 0,42 0,48 0,54 0,60 1,21 1,81 2,41 3,02 6,03 21 38,4 0,27 0,33 0,40 0,46 0,53 0,60 0,66 1,33 1,99 2,66 3,32 6,64 22 40,4 0,29 0,36 0,44 0,51 0,58 0,66 0,73 1,46 2,18 2,91 3,64 7,28 23 42,4 0,32 0,40 0,48 0,56 0,64 0,72 0,79 1,59 2,38 3,18 3,97 7,95 24 44,5 0,35 0,43 0,52 0,61 0,69 0,78 0,86 1,73 2,59 3,46 4,32 8,65 25 46,6 0,37 0,47 0,56 0,66 0,75 0,84 0,94 1,87 2,81 3,75 4,68 9,37 26 48,8 0,40 0,51 0,61 0,71 0,81 0,91 1,01 2,02 3,04 4,05 5,06 10,12 27 51,0 0,44 0,54 0,65 0,76 0,87 0,98 1,09 2,18 3,27 4,36 5,45 10,90 28 53,2 0,47 0,59 0,70 0,82 0,94 1,05 1,17 2,34 3,51 4,68 5,85 11,71 29 55,4 0,50 0,63 0,75 0,88 1,00 1,13 1,25 2,51 3,76 5,02 6,27 12,54 30 57,7 0,54 0,67 0,80 0,94 1,07 1,21 1,34 2,68 4,02 5,36 6,70 13,40 31 60,1 0,57 0,71 0,86 1,00 1,14 1,29 1,43 2,86 4,28 5,71 7,14 14,28 32 62,5 0,61 0,76 0,91 1,06 1,22 1,37 1,52 3,04 4,56 6,08 7,60 15,20 33 64,9 0,65 0,81 0,97 1,13 1,29 1,45 1,61 3,23 4,84 6,45 8,07 16,13 34 67,5 0,68 0,85 1,03 1,20 1,37 1,54 1,71 3,42 5,13 6,84 8,55 17,10 35 70,0 0,72 0,90 1,09 1,27 1,45 1,63 1,81 3,62 5,43 7,23 9,04 18,08 36 72,7 0,76 0,95 1,15 1,34 1,53 1,72 1,91 3,82 5,73 7,64 9,55 19,10 37 75,4 0,81 1,01 1,21 1,41 1,61 1,81 2,01 4,03 6,04 8,05 10,07 20,14 38 78,1 0,85 1,06 1,27 1,48 1,70 1,91 2,12 4,24 6,36 8,48 10,60 21,20 39 81,0 0,89 1,11 1,34 1,56 1,78 2,01 2,23 4,46 6,69 8,91 11,14 22,29 40 83,9 0,94 1,17 1,40 1,64 1,87 2,11 2,34 4,68 7,02 9,36 11,70 23,40 41 86,9 0,98 1,23 1,47 1,72 1,96 2,21 2,45 4,91 7,36 9.81 12,26 24,53 42 90,0 1,03 1,28 0,54 1,80 2,05 2,31 2,57 5,14 7,71 10,27 12.84 25,69 43 93,3 1,07 1,34 1,61 1,88 2,15 2,42 2,69 5,37 8,06 10,75 13,43 26,86 44 96,6 1,12 1,40 1,68 1,96 2,25 2,53 2,81 5,61 8,42 11,23 14,03 28,07 45 100,0 1,17 1,46 1,76 2,05 2,34 2,64 2,93 5,86 8,79 11,72 14,64 29,29 Pedoma RIL Idoesia 19

Peadaa jaa Kategori Jaa utama Jaa cabag da jaa ratig TPN Jembata Gorog-gorog Peadaa di Lapaga Trase jaa ditadai cat merah 1 strip vertika setiggi mugki pada kedua beah arah trase jaa Trase jaa ditadai cat merah 1 strip vertika setiggi mugki pada kedua beah arah trase jaa Ditadai dega huruf L da omor TPN sesuai recaa pemaea, pada poho di okasi TPN (wara merah) Ditadai dega huruf B (wara merah) Ditadai dega huruf C (wara merah) Peadaa trase jaa di apaga Trase jaa ditetuka dega ciometer da ditadai dega pacag di apaga 20 Pedoma RIL Idoesia

Garis perataa jaa da gai-timbu Gai Dp (m) Timbu Jarak (km) No Profi Peggambara trase jaa Trase jaa Zero ie Pedoma RIL Idoesia 21

Cotoh jariga jaa huta : Batas bok huta : Jaa huta yag sudah ada : Jaa huta yag direcaaka U Skaa 1:10.000 22 Pedoma RIL Idoesia

Pembuata Recaa Pemaea Perecaaa okasi TPN 6 Perecaaa jariga jaa sarad 6 Perecaaa arah rebah poho da arah peyarada Pedoma RIL Idoesia 23

Perecaaa okasi TPN 1. Piih di okasi yag uas da cukup datar dega kemiriga maksimum 6 o 2. Usahaka di atas puggug bukit/pematag 3. Lokasi TPN tidak boeh teretak di daam area kawasa idug da zoa peyagga 4. Lokasi TPN tidak berdekata dega sugai 24 Pedoma RIL Idoesia

Perecaaa jariga jaa sarad 1. Jaa sarad didesai seurus mugki megikuti kotur 2. Jaa sarad harus meghidari daerah curam, jurag, daerah embab/paya da taah yag abi 3. Jaa sarad harus meghidari sugai/kai/aur. Jika terpaksa harus dibuatka jembata peyeberaga semetara 4. Jaa sarad didesai utuk diperguaka seitesif mugki 5. Kemiriga jaa sarad maksimum 45% 6. Jaa sarad tidak boeh masuk area kawasa idug da daerah peyaggaya 7. Jarak sarad dimiimaka 8. Lebar jaa sarad maksimum 4 meter Pedoma RIL Idoesia 25

Perecaaa arah rebah poho da arah peyarada : Kemugkia arah rebah 6: Arah rebah poho terbaik Area idug Poho iti Jaa sarad Jaur wichig Jaa agkuta TPN 26 Pedoma RIL Idoesia

Cotoh Peta Recaa Pemaea Pedoma RIL Idoesia 27

Operasi Sebeum Pemaea Specifikasi jaa 6 Pembuata jaa 6 Jembata peyeberaga 28 Pedoma RIL Idoesia

Spesifikasi jaa Peampag meitag jaa kotur Permukaa asi Saura pecegat Saura/ parit Bahu jaa 1 m 0,9 m 1,2 m Maks. 100% Lebar bada jaa Maks. 100% 1 m 1 m Lebar kostuksi Lebar area miik jaa 1. Kemiriga jaa sampai dega 20% utuk seksi jaa yag pedek (maksiimum 500 m) dapat diterima bia meguragi kerusaka/ gaggua taah 2. Tiap dua seksi jaa yag mempuyai kemiriga maksimum absout harus dipisahka dega jaa yag datar atau berkemiriga riga sepajag 100 meter Pedoma RIL Idoesia 29

Spesifikasi kemiriga jaa Keas Jaa Jaa utama Jaa cabag Jaa ratig Kemiriga Maksimum yag Diijika (%) 10 15 18 Kemiriga Maksimum yag Disukai (%) 8 10 12 Seksi Pajag Jaa Maksimum pada Kemiriga Maksimum (m) 1000 750 600 Spesifikasi ebar jaa Lebar Jaa Maksimum Permukaa Diperkeras (m) Permukaa Taah Liat Dipadatka (m) Jaa utama (2 arah) 10,0 15,0 Jaa utama (1 arah) Jaa cabag Jaa ratig 6,3 6,0 5,0 11,0 7,3 6,0 30 Pedoma RIL Idoesia

Spesifikasi tikuga jaa Jari-jari (m) Peebara Tikuga (m) Jari-jari (m) Peebara Tikuga (m) 25 30 40 50 60 1,65 1,20 0,95 0,80 0,70 75 100 150 200 0,55 0,40 0,35 0,20 Peebara tikuga jaa diperuka agar traier dapat jaa agak meepi Lebar peebara tikuga berdasarka kedaraa dega pajag seuruhya 14 m Tambaha ebar peebara diperuka utuk tiap jaur jaa, misaya jaa dua arah, tikugaya memeruka ebar peebara tikuga 2 kai iai yag terdapat daam tabe di atas Pedoma RIL Idoesia 31

Jari-jari beoka Desai Kecepata Jari-jari miimum (memeruka rambu-rambu) Jari-jari miimum yag disukai 30 km/jam 25 m 35 m 50 km/jam 30 m 75 m 80 km/jam 55 m 140 m Jarak padag miimum yag diperuka 30 m 64 m 120 m Jarak temu padag 50 m 100 m 220 m Jari-jari miimum beoka berhubuga dega jarak padag da kecepata kedaraa yag meewati jaa tersebut Jarak saura draiase Jarak Saura Maksima (m) Kemiriga Jaa (%) 0-15 16-20 21-25 Taah Labi 40 20 10 Taah Stabi 60 40 20 Semua saura draiase jaa utuk memiimaka produksi sedime Saura draiase harus dibuat sebagai berikut : v Pada perubaha kemiriga v Pada jarak 50 m dari peyeberaga sugai/kai v Saura tambaha agar memeuhi kebutuha jarak maksimum 32 Pedoma RIL Idoesia

Draiase pada puggug jaa Jaa Draiase pada jaa kotur Jaa è 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 1,5d 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 d 12345678901 12345678901 12345678901 DILARANG! meutup saura air dega peimbua batag-batag kayu da taah Jaa ý Draiase yag baik Jaa þ Pedoma RIL Idoesia 33

Saura ke uar Draiase atas Jaa 50 m Jaa Saura draiase ke uar harus dibeoka ke semak/beukar di sekeiigya, miima 50 m sebeum bermuara di sugai 34 Pedoma RIL Idoesia

Peragkap umpur di saura air Peragkap umpur Jembata Sugai Jaa Peragkap sedime di sekitar muara saura meitag Jaa Cabag da rabtig poho Jaa Jaa Batag kayu Batubatua Pedoma RIL Idoesia 35

Usaha memiimaka erosi pada tebig jaa þ LAKUKAN.! Peaama vegetasi pada tebig þ þ Peragkap umpur pada saura sampig jaa þ 36 Pedoma RIL Idoesia

Pembuata jaa Waktu pembuata 6 Pembukaa & pembebasa 6 Perataa & pembetuka 6 Perataa permukaa 6 Pemadata 6 Pekerjaa akhir Pedoma RIL Idoesia 37

Waktu pembuata Pembuata jaa diaksaaka satu tahu sebeum pemaea kayu da tidak boeh diakuka pada musim huja Waktu pembuata jaa ý þ 38 Pedoma RIL Idoesia

Pembukaa da pembebasa Meghiagka poho-poho, tuggak-tuggak da akar serta peghaag-peghaag aiya dari area kostruksi jaa. Pembukaa Garis merah tada jaur Pembebasa Lebar cearig Lebar pekerjaa taah Lebar bada jaa Pedoma RIL Idoesia 39

Perataa da pembetuka Perataa & pembetuka merupaka kegiata-kegiata membagu jaa/pembetuka da perataa bada jaa seteah opeig da cearig. Perataa da pembetuka Perataa permukaa Perataa permukaa merupaka kegiata memberika apisa pegerasa pada bada jaa permae. Umumya megguaka batua, keriki, pasir atau materia aiya yag diagkut dega dump truk dari quari di sekitar okasi jaa da sebarka di atas bada jaa dega motorgrader. Peataa permukaa 40 Pedoma RIL Idoesia

Pemadata Pemadata merupaka kegiata memadatka da mestabika bada jaa. Compactig diakuka dega roer vibrator/compactor. Pemadata Pekerjaa akhir Kegiata tahap akhir pembuata jaa yag meiputi peghausa permukaa jaa, bahu jaa, jembata, saura air, gorog-gorog, da aiya. Peghausa permukaa bada jaa, bahu jaa da aiya umumya diakuka dega motor grader. Pekerjaa akhir Pedoma RIL Idoesia 41

Peyeberaga sugai Jembata dega kostruksi baja Jembata dega kostruksi kayu & baja Jembata dega kostruksi kayu 42 Pedoma RIL Idoesia

Jembata kayu Jeis kayu yag cocok utuk kostruksi jembata Di air tawar Di air asi atau payau Di atas air Baau ( Dipterocarpus mudus V.SI.) Bagkirai ( Shorea aevis Rid.) Beia ( Eusideroxyo zwageri T.et.B) Resak ( Vatica spp.) Baau ( Diptercocarpus mudus V.SI.) Bagkirai (Shorea aevis Rid.) Beia ( Eusideroxyo zwageri T.et.B) Keraji ( Daium spp.) Beia ( Eusideroxyo zwageri T.et.B) Chega ( Hopea spp.) - Chega ( Hopea spp.) Giam ( Vatica favovires V.SI) - Giam ( Vatica favovires V.SI) Keraji ( Diaium spp.) - Keraji ( Diaium spp.) - - Kempas ( Koompassia maaccesis Maig) - - Merbau ( Itsia bijuga (Coebr.)) Pedoma RIL Idoesia 43

Jembata semetara Perspectif Gorog-gorog dari kayu membuat air megair bebas Peampag meitag mi 600 mm Permukaa jaa Geotekstie utuk meaha timbua jika diperuka Timbua yag dipadatka Garis dasar sumpaa Potoga datar Peampag meitag Jembata permae Peampag meitag atau keriki Geagar meitag Geagar memajag Timbua Pegikat Peopag bawah Peampag meitag atau keriki Piggira peidug geagar Geagar memajag Pegikat Peopag bawah 44 Pedoma RIL Idoesia

Gorog-gorog 6 Tembok sayap Kemiriga meitag permukaa jaa 4-6% Timbua mi. 600 mm, maks. 1500 mm Kemiriga gorog-gorog 1-3 % Podasi keriki Tembok peaha Pedoma RIL Idoesia 45

Persiapa Lapaga Sebeum Pemaea Peadaa area o produksi kayu 6 Peadaa okasi TPN da jaa sarad 6 Pemotoga iaa 6 Peadaa arah rebah poho 46 Pedoma RIL Idoesia