BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MINUMAN YANG MENGANDUNG VITAMIN C TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK PADA REMAJA PEREMPUAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

REKOMENDASI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH. YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Eko Winarti, SST.,M.Kes

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin

Susu. Lipat sini. Susu mengandungi kalsium.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IBU HAMIL Resep jus buah & sayur pilihan untuk kesehatan bumil dan janin.

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan fungsi digesti, absorbsi dan defekasi. Tubuh mempunyai serangkaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi dapat digolongkan sebagai minuman

NAMA : UMUR : KELAS : No. Telpon : Alamat lengkap : Untuk pertanyaan di bawah ini, beri tanda X untuk jawaban yang kamu pilih

BAB I PENDAHULUAN. Anemia merupakan masalah yang sering terjadi di Indonesia. Anemia

BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang. Peningkatan cekaman panas yang biasanya diikuti dengan turunnya produksi

Written by Dr. Brotosari Monday, 23 November :15 - Last Updated Sunday, 18 December :40

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran kortikosteroid mulai dikenal sekitar tahun 1950, dan preparat

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Anesty Claresta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima.

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh: REISYA NURAINI J

LOGO VITAMIN DAN MINERAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah

Brain Booster (Nutrisi Pengungkit Otak)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kesehatan, bahkan pada bungkus rokok-pun sudah diberikan peringatan mengenai

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 2

Seimbangkan Kadar Gula Darah Anda Sekarang

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

BAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar atau ketela rambat ( Ipomoea batatas ) adalah sejenis tanaman

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Salah satu cara orang untuk bertahan hidup adalah dengan makan.

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalan lambat. Pada masa ini seorang perempuan mengalami perubahan, salah satu diantaranya adalah menstruasi (Saryono, 2009).

Issu Metodologi MOOD AND PERFORMANCE FOOD. Baseline. Expectancy dan Placebo 14/04/2014

Mitos dan Fakta Kolesterol

BAB 1 PENDAHULUAN. Asam urat telah diidentifikasi lebih dari dua abad yang lalu, namun

Ikan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi. protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3.

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG. 1. Nomor Responden :...

MAKALAH MATA KULIAH PANGAN DAN GIZI HASIL TERNAK. Oleh : Titian Rahmad S. H

1 Universitas Kristen Maranatha

ASPEK KESEHATAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS. dr. Atien Nur Chamidah PLB UNY

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA

PRECONCEPTION ADVICE FOR MALE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sintetis seperti boraks dan asam benzoat. Boraks dapat meningkatkan sifat

I PENDAHULUAN. perubahan pola makan yang ternyata berdampak negatif pada meningkatnya

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil rempah di dunia. Salah

CATATAN PERKEMBANGAN. Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Nutrisi Kamis, Menggali pengetahuan orang tua kurang dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN 1 UNIVERSITAS INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. UPTD Pelayanan Terpadu Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha di Jalan Sitara

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya peningkatan akumulasi lemak tubuh yang disebabkan oleh asupan kalori

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

Apa itu Kalsium (Ca)?

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

7 Manfaat Daun Singkong

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurfahmia Azizah, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Di seluruh dunia dan Amerika, dihasilkan per kapita peningkatan konsumsi fruktosa bersamaan dengan kenaikan dramatis dalam prevalensi obesitas.


BAB I PENDAHULUAN. resiko penyakit pada konsumen. Makanan fungsional ini mengandung senyawa atau

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi

BAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Konsumsi per Kapita per Tahun Buah-Buahan di Indonesia Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau

LAMPIRAN 1 KUESIONER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

P PENGARUH PENAMBAHAN MALTODEKSTRIN PADA PENGOLAHAN MINUMAN SERBUK SIRSAK TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

I. PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merah. Normalnya dalam darah pada laki-laki 15,5gr/dl dan pada wanita 14,0gr/dl.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah sosok pemimpin bangsa untuk masa yang akan datang. Berbagai upaya pendidikan dilakukan agar remaja mempunyai bekal pengetahuan, sopan santun, serta mampu mengembangkan potensi agar bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Masa remaja adalah masa dimana seseorang melaksanakan kewajiban belajar di sekolah dalam mencari ilmu dan pengalaman untuk masa yang akan datang. Masa remaja dibagi menjadi masa remaja awal (12-16 tahun) dan masa remaja akhir (17-21 tahun). Masa remaja awal merupakan transisi dari sekolah dasar menuju sekolah lanjutan tingkat pertama dimana pada masa ini dibutuhkan konsentrasi dan daya ingat yang lebih tinggi dibandingkan dengan masa sekolah dasar, oleh sebab itu pada masa remaja awal ini diperlukan ingatan atau memori yang cukup baik di dalam proses belajar (Santrock, 2003). Ingatan atau memori merupakan kemampuan manusia untuk menyimpan dan mengeluarkan informasi yang telah diolah dan disimpan dalam sistem saraf untuk digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Proses mengingat ini sangat diperlukan dan sulit dipisahkan dalam kehidupan individu sehari-hari seperti dalam proses belajar. Belajar merupakan proses untuk mendapatkan informasi berdasarkan pengalaman, sedangkan memori merupakan kemampuan untuk mempertahankan dan menyimpan informasi tersebut (Ganong, 2009). Dari segi fisiologi, memori dibagi menjadi dua bentuk, yaitu memori tersirat (implisit memory) dan memori tersurat (explicit memory). Memori tersurat disebut juga memori deklaratif atau pengenalan (recognition) yang berhubungan dengan kesadaran dan memori akan peristiwa (episodic memory) serta memori akan katakata, peraturan, bahasa (semantic memory). Memori tersurat dan berbagai macam 1

memori tersirat dibagi menjadi dua macam, yaitu memori jangka panjang dan memori jangka pendek. Memori jangka pendek biasanya bertahan beberapa detik sampai beberapa jam, sedangkan memori jangka panjang dapat menyimpan memori untuk betahun-tahun bahkan seumur hidup (Ganong, 2009). Memori jangka pendek yang dilatih dan diaktifkan secara berulang-ulang akan terjadi pemrosesan menjadi memori jangka panjang, sehingga memori jangka pendek sangat dibutuhkan dalam proses belajar (Guyton & Hall, 2008). Memori dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain faktor usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, faktor emosi, minat, dan juga asupan nutrisi. Perempuan diduga lebih cenderung untuk menjadi pelupa dibandingkan laki-laki. Hal ini disebabkan karena pengaruh hormonal dan stres yang menyebabkan ingatan berkurang sehingga mudah menjadi lupa (Susanto, 2009). Terdapat beberapa sumber nutrisi yang dapat mempengaruhi ingatan dan bermanfaat sebagai nutrisi pada otak antara lain karbohidrat, protein, asam lemak omega-3, dan vitamin serta mineral. Sumber nutrisi karbohidrat dapat berupa nasi, roti, oatmeals, kemudian protein seperti susu dan keju, sedangkan asam lemak omega-3 berupa ikan maupun kacang. Vitamin yang dapat mempengaruhi ingatan adalah vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, dan vitamin E, sedangkan mineral yang berperan adalah magnesium (Erickson, 2006). Vitamin C atau yang biasa dikenal sebagai asam askorbat adalah vitamin yang larut dalam air. Hal ini diperlukan untuk sintesis kolagen, L-karnitin dan neurotransmitter, juga terlibat dalam metabolisme protein. Vitamin C dipercaya dapat digunakan sebagai nutrisi otak yang dapat mempengaruhi daya ingat. Vitamin C mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan. Adanya antioksidan ini dapat melindungi jaringan otak dari kerusakan oksidatif dan inflamasi, selain itu dapat juga membantu tubuh dalam menangkal efek perusakan oleh senyawa radikal bebas dalam tubuh dan memperbaiki sel-sel yang rusak sehingga membantu daya ingat kita agar tetap terjaga dan fokus (Schanfarber, 2005). 2

Vitamin C dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari pada buah-buahan seperti jambu biji, nanas, jeruk, tomat, mangga, dan sirsak. Selain itu dapat pula ditemukan pada sayuran seperti brokoli, bayam, dan cabai (Youngson, 2005). Selain pada buahbuahan maupun sayuran, saat ini banyak juga dijual produk-produk vitamin C sebagai suplemen yang dapat berupa tablet, kaplet, maupun minuman (Kirei, 2012). Menurut penelitian Profesor Gabriele Nagel dan Profesor Christine von Arnim dari Universitas Ulm, ditemukan bahwa penderita Alzheimer memiliki kadar vitamin C yang rendah dalam plasma. Dari penelitian tersebut juga dikatakan vitamin C dapat mencegah terjadinya demensia atau yang biasa kita sebut kepikunan (Riviere 1998; Kearney 2012). Penelitian lain oleh Faezeh Mehrvash dan kawan-kawan dari Tabriz University of Medical Sciences di Iran mengatakan bahwa tikus galur wistar yang disuntikan vitamin C 1,5mg/kg akan mengalami peningkatan memori dalam hal mengingat suatu tempat (Mehrvash, et al, 2014). Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis tertarik meneliti efek minuman yang mengandung vitamin C dalam meningkatkan memori jangka pendek pada remaja perempuan. 1.2 Identifikasi Masalah Apakah konsumsi minuman yang mengandung vitamin C meningkatkan memori jangka pendek pada remaja perempuan. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah konsumsi minuman yang mengandung vitamin C meningkatkan memori jangka pendek pada remaja perempuan. 3

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat akademis adalah untuk menambah pengetahuan tentang farmakologi dan manfaat minuman yang mengandung vitamin C dalam meningkatkan memori jangka pendek. Manfaat praktis adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat berbagai manfaat dari minuman yang mengandung vitamin C dalam kehidupan sehari-hari. 1.5 Kerangka Pemikiran Memori/ingatan jangka pendek merupakan ingatan yang bertahan selama beberapa detik sampai beberapa jam. Secara umum, bagian otak yang berperan dalam proses mengingat adalah hipokampus. Hipokampus merupakan bagian dalam otak yang berperan dalam memproses informasi menjadi memori (Ganong, 2009). Perempuan diduga lebih cenderung untuk menjadi pelupa dibandingkan laki-laki. Salah satunya disebabkan karena perempuan lebih mudah dipengaruhi oleh keadaan stres. Kondisi stres dapat meningkatkan steroid alami di dalam otak yang disebut kortisol. Pada keadaan stres terjadi stimulasi berlebih terhadap kelenjar adrenal yang akan menghasilkan kortisol dalam jumlah banyak. Kortisol ini berbahaya bagi pusat penyimpanan memori di dalam otak karena dapat menekan neurogenesis hipokampus (Jensen, 2005). Dalam proses mengingat, diperlukan neurotransmiter yang berpengaruh pada kerja otak terutama untuk memori. Neurotransmiter ini akan menghantarkan sinyal menuju ke hipokampus yang berhubungan langsung dengan fungsi memori. Beberapa neurotransmiter yang berhubungan dengan memori antara lain asetil-kolin, norepinefrin dan serotonin (Judarwanto, 2013). Vitamin C merupakan antioksidan penting karena berguna untuk mencegah terjadinya kerusakan pada sel otak. Antioksidan akan menyebabkan vitamin C untuk 4

meningkatkan sintesis neurotransmiter norepinefrin yang akan berpengaruh pada proses mengingat. Norepinefrin memiliki konsentrasi tinggi dalam locus cereleus serta konsentrasi sekunder dalam hipokampus dan amigdala, berfungsi untuk mengatur pusat konsentrasi, pusat perhatian dan proses pembelajaran dan memori. Hasil metabolisme norepinefrin adalah 3-methoxy-4-hydroxyphenilglycol (MHPG). Penurunan kadar MHPG dapat menyebabkan gejala depresi yang akan mempengaruhi proses mengingat seseorang. Selain norepinefrin, akan meningkat pula sekresi neurotransmiter lain yaitu serotonin (Saul, 2004). Serotonin (5-HT) akan berefek secara langsung terhadap hipokampus yang memegang peranan vital dalam memori jangka pendek (Sherwood, 2007). Oleh sebab itu, maka jumlah neurotransmiter yang dilepaskan tersebut akan mempengaruhi memori jangka pendek. 1.6 Hipotesis Penelitian Minuman yang mengandung vitamin C meningkatkan memori jangka pendek pada remaja perempuan. 5