Promotif, Vol.1 No.2 Apr 2012 Hal ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH BERSALIN NISA KOTA PALU

dokumen-dokumen yang mirip
Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 78-83

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masyarakat banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mewujudkan penyembuhan dan pemulihan kesehatan secara menyeluruh.

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

KUESIONER PENELITIAN TESIS KUALITAS PELAYANAN JAMINAN PERSALINAN DI KECAMATAN PERBAUNGAN. Nama Responden : (*boleh tidak diisi) Umur : Alamat : Rp...

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PESERTA BPJS NON PBI (PENERIMA BANTUAN IURAN) TERHADAP PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP LOYALITAS PASIEN DI RUMAH SAKIT BHAKTI KARTINI. Rosmawati

201 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik)

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PESERTA BPJS NON PBI (PENERIMA BANTUAN IURAN) TERHADAP PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR

Kata Kunci : Kepuasan pasien, Tingkat kepuasan pasien, dan lima dimensi kualitas pelayanan.

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS TEPUS I KABUPATEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

PUSKESMAS. Data masyarakat ( Responden) (lingkari kode angka sesuai jawaban masyarakat/responden) Nomor Responden...

V. KESIMPULAN DAN SARAN

DESKRIPSI MUTU PELAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN HIPERTENSI PESERTA PROLANIS BPJS DI PUSKESMAS PATARUMAN III KOTA BANJAR

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kecenderungan menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

Tingkat Kepuasan Pasien Jamkesmas Terhadap Pelayanan Rawat Jalan Pusat Kesehatan Masyarakat Ampenan Tahun 2013

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting yang harus

BAB III METODE PENELITIAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia kesehatan. Sumber daya manusia merupakan

BAB 1 : PENDAHULUAN. orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang

disampaikan. Sedangkan hal yang perlu diperbaiki pada pelayanan jasa Aria jeans adalah: materi layanan yang tidak menarik secara visual; karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. membuktikan secara empiris hipotesis tersebut maka variabel yang diteliti:

ANISA GOMGOM EKONOMI - MANAJEMEN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

Kata kunci : Persepsi, pasien, pelayanan, kesehatan

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM CIBITUNG RAYNA DALINTA GINTING

Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT TINGKAT IV SLAMET RIYADI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dengan harapan sebelum pasien

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pelayanan puskesmas adalah untuk membangun. persahabatan yang mendorong hubungan dengan pasien sehingga puskesmas

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan. lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

ABSTRAK. Ilma Nurpahmi 1 Emilia 2

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DALAM MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT JALAN RS ADENIN ADENAN MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. sakit adalah kemampuan rumah sakit dalam memberikan layanan kepada pasien.

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA BALAI PENGOBATAN SANTA FAMILIA DI BARONG TONGKOK KAB. KUTAI BARAT

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini menjelaskan kesimpulan dari temuan penelitian yang telah dilakukan dan

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

BAB 5 METODE PENELITIAN

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP

PRESENTASI SIDANG PENULISAN ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN JASA LAUNDRY PLACE LAUNDRA PUTRI SEKAR GERDANIA

: Dimensi Kualitas, Kepuasan Pasien, Askes Sosial, Pelayanan Rawat Jalan, Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang didukung kemampuan dan mental yang sehat, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan RSAB Harapan Kita. Tabel 1.2 Jumlah Konsultasi Kebidanan Eksekutif Dan Kebidanan Umum Di RSAB Harapan Kita

KUALITAS PELAYANAN YANG DITERIMA PASIEN BPJS DAN NON BPJS DI POLIKLINIK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG TAHUN 2017

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN LOYALITAS PASIEN DI PUSKESMAS BARANTI KABUPATEN SIDRAP TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Peran utama pemerintah terhadap rakyat adalah memberikan. pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang mutlak diperlukan di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Rosliana Dewi

PERSEPSI PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN RAWAT JALAN DI RS MISI LEBAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya

ANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DI RSUD TOTO KABILA GORONTALO

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH POLEWALI. Patien Satisfaction in the General Hospital Ward Regional Polewali

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,

Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar

Evaluasi Mutu Pelayanan Kategori Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Informasi Obat Di Salah Satu Puskesmas Di Kecamatan Tampan Pekanbaru

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KLINIK DAN RUMAH BERSALIN BIDAN UMI RAHMA

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA SEBAGAI PENGGUNA JASA KESEHATAN DI POLIKLINIK UKM BANDUNG. Florence Megawati NRP:

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH UNIT II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Instalasi Rawat Inap Ruang B2 THT & Kulit Kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang

Transkripsi:

ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH BERSALIN NISA KOTA PALU Nur Afni Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, FKM Unismuh Palu ABSTRAK Kepuasan pasien diukur dengan indikator berikut: kepuasan terhadap akses layanan kesehatan, kepuasan terhadap mutu layanan kesehatan, kepuasan terhadap proses layanan kesehatan, termasuk hubungan antara manusia dan kepuasan terhadap sistem layanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kualitas pelayan Pasien dengan kepuasan pasien di Rumah Bersalin Nissa Kota Palu pada lima dimensi kualitas pelayanan yaitu reliability (kehandalan), assurance (jaminan kepastian), tangible (wujud), emphaty (kemampuan), responsiveness (ketanggapan). Jenis penelitian yang digunakan adalah rancangan Cross sectional study. Populasi adalah seluruh pasien (ibu melahirkan) yang menggunakan jasa pelayanan di Rumah Bersalin Nissa Kota Palu. Data dianalisis dengan menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara kualitas pelayanan pasien dengan kepuasan pasien di Rumah Bersalin Nissa Kota Palu Penelitian ini menyarankan untuk meningkatkan keandalan (reliability) mereka, dengan pelatihan atau pendidikan yang lebih tinggi, sehingga dapat memberikan pelayanan pemeriksaan dan pengobatan yang akurat dan cepat. Peningkatan kemampuan petugas untuk memberikan penjelasan tentang upaya dan tindakan medis yang akan diberikan kepada pasien, sehingga pasien dapat memahami tujuan dari tindakan medis tersebut dengan baik. Penerapan customer service pada setiap ibu melahirkan, dengan menempatkan tenaga bidan yang memiliki rasa emphaty dan responsiveness yang tinggi dalam memberikan pelayanan kepada pasien Kata kunci : Kualitas Pelayanan, Kepuasan, Rumah Sakit Bersalin Daftar Pustaka : 12 (2000-2011) PENDAHULUAN Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak. Tidak hanya orang perorang, tetapi juga oleh keluarga, kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak hal yang perlu dilakukan, salah satu diantaranya yang dinilai mempunyai peranan yang cukup penting adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Penerapan pendekatan jaminan mutu layanan kesehatan, kepuasan pasien menjadi bagian yang integral dan menyeluruh dari kegiatan jaminan mutu layanan kesehatan. Artinya pengukuran tingkat kepuasan pasien harus menjadi kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari pengukuran layanan kesehatan yang penting. Survei kepuasan pasien menjadi penting dan perlu dilakukan bersamaan dengan pengukuran dimensi mutu pelayanan kesehatan yang lain. Keinginan pasien atau masyarakat dapat diketahui melalui survei kepuasan pasien. 66

Kepuasan penyelenggaraan (provider) layanan kesehatan memang sangat penting, tetapi kepusaan itu sering terabaikan atau dilupakan. Penyelenggaraan layanan kesehatan yang frustasi dan kecewa atau tidak puas akan menjadi kurang produktif dan kurang efisien. Kepuasan pasien dalam jangka panjang akan mempunyai dampak ekonomi. Kepuasan penyelenggara memberi arah terhadap harapan, sedang audit akan mengarah kepada petunjuk pelaksanaan kerja. Dengan demikian, pengukuran kepuasan penyelenggara selalu harus dilihat dalam hubungannya dengan harapanharapan. Aspek-aspek umum dari kepuasan penyelenggara layanan kesehatan antara lain, (1) organisasi dan manajemen, (2) kebutuhan pendidikan, (3) penghargaan, insentif dan promosi. Data kunjungan persalinan di Rumah bersalin Nissa Kota Palu mulai tahun 2009 sampai dengan Oktober 2011. Tahun 2009 sebanyak 65, tahun 2010 sebanyak 266 dan tahun 2011 sebanyak 331. Berdasarkan penelitian sebelumnya diketahui bahwa kualitas pelayanan mempunyai hubungan yang signifikan dengan kepuasan pasien. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kualitas pelayan Pasien dengan kepuasan pasien di Rumah Bersalin Nissa Kota Palu BAHAN DAN METODE Desain Dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan menggunakan desain Cross Sectional, dimana data yang menyangkut data variabel independen dan variabel dependen akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Penlitian ini dilaksanakan di Rumah Bersalin Nissa Kota Palu. Waktu penelitian dari bulan Desember 2011 sampai Februari 2012 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh pasien (ibu melahirkan) yang menggunakan jasa pelayanan di Rumah Bersalin Nissa Kota Palu sejumlah 266 orang, besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus : N n = 1 + N d 2 HASIL Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Bersalin Nisa Kota Palu mulai dari bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Februari 2012. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dengan responden dengan menggunakan kuesioner. Data yang dikumpulkan kemudian ditabulasi dan di input ke komputer kemudian di analisis dengan program SPSS. Hasil penelitian ditampilkan dalam bentuk tabel disertai dengan penjelasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kualitas pelayan Pasien dengan kepuasan pasien di Rumah Bersalin Nissa Kota Palu pada lima dimensi kualitas pelayanan yaitu reliability (kehandalan), assurance (jaminan kepastian), tangible (wujud), emphaty (kemampuan), responsiveness (ketanggapan). Jumlah sampel sebanyak 75 pasien yang berkunjung di rumah bersalin Nissa Kota Palu yang bersedia dan memiliki kemampuan untuk manjawab kuesioner yang telah di uji validitas dan reliabilitasnya. Pemaparan hasil penelitian dibagi dalam tiga bagian yakni, pertama; mendeskripsikan karakteristik responden yaitu umur, tingkat pendidikan dan pekerjaan serta kecenderungan memanfaatkan jasa di Rumah Bersalin Nisa Kota Palu, kedua; 67

variabel penelitian yang meliputi lima dimensi kualitas pelayanan, ketiga; hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent, serta analisinya secara statistik dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian diuraikan pada tabel dan penjelasan dibawah ini. Analisis Univariat Analisis univariat digunakan untuk mengetahui sebaran karakteristik responden yaitu umur, pendidikan, pekerjaan. Selain itu juga ditampilkan variabel penelitian yaitu dimensi kualitas Reliability, Assurance, Tangible, Emphaty dan Responsiveness pada Rumah Bersalin Nisa Kota Palu. Karakteristik Responden Penelitian Kelompok Umur Hasil penelitian distribusi responden berdasarkan umur dihubungkan dengan kepuasan pasien menunjukan bahwa sebagian besar responden berumur 20-30 tahun yaitu sebanyak 45 responden, dan pada kelompok umur <20 tahun dan kelompok umur 30-40 yaitu masingmasing sebanyak 15 respondden (20%). Semua kelompok umur mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda dan yang tertinggi tingkat kepuasannya adalah responden pada kelompok umur 30-40 tahun yaitu sebanyak (93,3%) ini dikarenakan pada usia ini ibu sudah lebih paham tentang proses melahirkan ditambah lagi mungkin proses kelahiran bukan yang pertama kali sedangkan kelompok umur yang menyatakan tidak puas yang terbanyak adalah pada kelompok umur <20 atau sebanyak (13,3%) dimana pada umur ini tingkat emosional sangat tinggi misalnya ketika pada proses melahirkan terkadang tidak sabar dan tidak mendengarkan saran dari petugas (bidan). Hubungan Antara Dimensi Kualitas Pelayanan Dengan Kepuasan Pasien kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien pada dimensi Reliability menunjukan bahwa dari 73 responden menyatakan puas sebanyak 67 responden (91,8%) dan yang menyatakan tidak puas sebayak 6 responden atau (8,2%), sedangkan pada kategori kurang ada 1 responden (50,0%) menyatakan puas dan yang tidak puas 1 responden (50,0). peroleh nilai p=0,045 oleh karena nilai p < 0.05 maka dapat di interpretasikan bahwa terdapat dimensi reliability dengan kepuasan pasien di Rumah Bersalin Nissa Kota Palu. pada dimensi Assurance menunjukan bahwa dari 73 responden menyatakan puas sebanyak 67 responden (91,8%) dan yang menyatakan tidak puas sebayak 6 responden atau (8,2%), sedangkan pada kategori kurang ada 1 responden (50,0%) menyatakan puas dan yang tidak puas 1 responden (50,0). peroleh nilai p=0,045 oleh karena nilai p < 0.05 maka dapat di interpretasikan bahwa terdapat dimensi Assurance dengan kepuasan pasien di Rumah Bersalin Nissa Kota Palu pada dimensi Tangible menunjukan bahwa dari 68 responden menyatakan puas sebanyak 62 responden (91,1%) dan yang menyatakan tidak puas sebayak 6 responden atau (8,8%), sedangkan pada kategori kurang ada 6 responden 68

(8,57%) menyatakan puas dan yang tidak puas 1 responden (14,3%). peroleh nilai p=0,636 oleh karena nilai p > 0.05 maka dapat di interpretasikan bahwa tidak terdapat dimensi Tangible dengan kepuasan pasien di Rumah Bersalin Nissa Kota Palu Pada dimensi Emphaty menunjukan bahwa dari 72 responden menyatakan puas sebanyak 67 responden (93,1%) dan yang menyatakan tidak puas sebayak 5 responden atau (6,9%), sedangkan pada kategori kurang ada 1 responden (33,3%) menyatakan puas dan yang tidak puas 2 responden (66,7). peroleh nilai p=0,000 oleh karena nilai p < 0.05 maka dapat di interpretasikan bahwa terdapat dimensi Emphatydengan kepuasan pasien di Rumah Bersalin Nissa Kota Palu Pada dimensi Responsiveness menunjukan bahwa dari 71 responden menyatakan puas sebanyak 66 responden (93,0%) dan yang menyatakan tidak puas sebayak 5 responden atau (7,0%), sedangkan pada kategori kurang ada 2 responden (50,0%) menyatakan puas dan yang tidak puas 2 responden (50,0%). peroleh nilai p=0,004 oleh karena nilai p < 0.05 maka dapat di interpretasikan bahwa terdapat dimensi Responsiveness dengan kepuasan pasien di Rumah Bersalin Nissa Kota Palu PEMBAHASAN Hubungan Antara Reliability dengan Kepuasan kualitas : keandalan (reliability),), kemampupahaman (empathy), dan daya tanggap (responsiveness) dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan petugas dan proses dengan menggunakan tabulasi silang (cross tabulasi), sedang uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square. Dari hasil menunjukkan terdapat hubungan antara dimensi reliability responden dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan petugas dengan nilai P=0,045 < 0.05, dimana dengan prosedur penerimaan pasien, pelayanan yang adil, informasi dan menepati janji, maka pasien akan puas dalam menggunakan pelayanan, yakni dengan dimensi reliability dengan kategori cukup terdapat 67 responden (91,8%) yang menyatakan puas dan kategori kurang sebanyak 1 responden (50,0%), sedang dengan dimensi reliability yang tidak puas sebanyak 6 responden (8,2%) pada kategoi cukup dan 1 responden pada kategori kurang yang tidak puas (50,0%). Hal ini membuktikan bahwa jika petugas dapat menepati janji dalam memberikan pelayanan (dimensi reliability) dan hal ini dapat diwujudkan oleh petugas dengan memberikan pelayanan yang baik berupa kenyamanan ruangan, kebersihan dan ketersediaan kebutuhan pasien selama mendapat perawatan di Rumah Bersalin sebagai suatu indikator sarana yang berkualitas. Walaupun petugas telah mampu memberikan/ memperlihatkan ketanggapan dalam melakukan pelayanan dengan memberikan pelayanan yang sama kepada semua orang, mampu memberikan informasi yang jelas mengenai kondisi pasien dan melakukan pelayanan kepada pasien degan cepat, tetapi mereka masih ada yang tidak puas dengan sarana yang mereka terima, begitupula dengan responden yang walaupun reliability kurang mereka menyatakan 69

puas terhadap sarana yang mereka terima. Hal ini menunjukkan bahwa pasien pada posisi ini menganggap bahwa keandalan yang dapat ditunjukkan oleh petugas sudah merupakan kewajiban bagi rumah Bersalin (health povider) sehingga terpenuhi atau tidaknya dimensi keandalan bukan menjadi penentu bagi mereka untuk menilai bahwa kepuasan terhadap sarana akan terpenuhi. Disebutkan bahwa salah satu landasan kepuasan pelanggan adalah mengenai sikap, tindakan dan latihan untuk para petugas (Lee, 1995 dalam jurnal AKK Unair), dan pendapat Tener dan De Toro (1992) yang menyebutkan bahwa nilai mutu yang paling mudah dipahami dari suatu barang atau jasa pelayanan adalah cepat (faster) dalam artian bagaimana suatu sarana atau jasa pelayanan dapat diperoleh secara cepat, mudah atau menyenangkan. Hubungan Antara Empathy dengan Kepuasan kemampupahaman (empathy) dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan menggunakan tabulasi silang (cross tabulasi), dan uji statistik Chi-Square. Dari hasil menunjukkan terdapat hubungan antara dimensi Empathy responden dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan dengan nilai P=0,000 < 0.05, dimana dengan kemampuan untuk memenuhi dan memberikan perhatian khusus kepada pasien dan memahami kebutuhan yang menyebabkan pasien tidak mengalami hambatan dalam menyampaikan keluhannya, dalam penelitian ini, maka diperoleh dengan dimensi emphaty yang puas terdapat 67 responden (93,1%) terhadap terhadap pelayanan pada kategori cukup dan 1 responden yang tidak puas (33,3%) dengan dimensi emphaty sedangkan yang tidak puas pada kategori cukup sebanyak 5 responden (6,9%) menyatakan tidak puas terhadap terhadap pelayanan dan yang menyatakan tidak puas 2 responden atau (66,7%).. Hubungan Antara Responsiveness dengan Kepuasan daya tanggap (responsiveness), dengan kepuasan pasien menggunakan tabulasi silang (cross tabulasi), dan uji statistik yang digunakan uji Chi-Square. Hasil analisis Chi-Square menunjukkan terdapat hubungan antara dimensi responsiveness responden dengan kepuasan pasien terhadap terhadap pelayanan tenaga medis dan paramedis dengan nilai P=0,004< 0.05, dimana dengan daya tanggap petugas dalam melayani terhadap masalah-masalah yang dihadapi pasien, yang meliputi: pelayanan yang menyenangkan, ketangkasan dan kesediaan dalam melayani, serta tanggap dalam bertindak, akan dapat meningkatkan kepuasan dalam menggunakan sarana di Rumah Bersalin yakni dengan dimensi responsiveness pada kategori cukup sebanyak 66 responden (93,0%) dan pada kategori kurang 2 responden (50,0%) yang menyatakan puas dan yang tidak puas 5 responden (7,0%) pada kategori cukup, sedang pada kategori kurang 2 responden (50,0%) dengan dimensi responsiveness. Hasil ini berarti bahwa jika petugas dapat cepat tanggap terhadap masalah dan keluhan pasien (dimensi responsiveness) maka mereka menganggap bahwas petuga mampu memberikan mereka ketenangan selama di Rumah Bersalin. Aspek lain yang menjadi pemicu kepuasan pasien terhadap terhadap pelayanan yakni kemampuan petugas untuk memberikan pelayanan yang dapat menyenangkan hati pasien (dimensi responsiveness) diukur oleh pasien 70

dengan kondisi ruang kamar perawatan yang baik, serta kebersihan ruangan dan mampu memberikan ketenangan selama berada di Rumah Bersalin. Hal ini sejalan dengan tanggapan responden mengenai kemampuan petugas dalam menyelesaikan keluhan pasien, yang berarti semakin cepat seorang petugas dalam memberikan pelayanan dan mampu menyelesaikan keluhan yang diderita oleh pasien maka akan menimbulkan kepuasan pada pasien. Hal ini sejalan dengan Robert dan Prevost tahun 1987 (dalam Azwar 1996) menyatakan bahwa bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan (health costumer), kualitas pelayanan lebih terkait dengan ketanggapan petugas memenuhi kebutuhan pasien dan kelancaran komunikasi antara petugas dengan pasien, dimana dalam hal ini kebutuhan pasien adalah menjadi lebih baik atau sembuh dari keluhan/ penyakit yang dideritanya. Hubungan Antara Assurance dengan Kepuasan daya tanggap (Assurance), dengan kepuasan pasien menggunakan tabulasi silang (cross tabulasi), dan uji statistik yang digunakan uji Chi-Square. Hasil analisis Chi-Square menunjukkan terdapat hubungan antara dimensi Assurance responden dengan kepuasan pasien terhadap terhadap pelayanan tenaga medis dan paramedis dengan nilai P=0,045 < 0.05, dimana dengan jaminan kemampuan petugas dalam melayani terhadap masalah-masalah yang dihadapi pasien, yang meliputi: pengetahuan yang mampu dipahami pasien, kesopanan dalam melayani, dan bertindak, akan dapat meningkatkan kepuasan dalam menggunakan sarana di Rumah Bersalin yakni dengan dimensi Assurance yang cukup maka sebanyak 67 responden (91,8%) yang menyatakan puas dan yang kurang terdapat 1 responden (50,0%), sedang dengan dimensi assurance yang cukup sebanyak 6 responden (8,2%) menyatakan tidak puas dan tidak puas sebanyak 1 responden (50,0%) pada kategori kurang. Hasil ini berarti bahwa jika petugas pengetahuannya baik dan bertindak sopan terhadap pasien dan keluhan pasien maka mereka menganggap bahwas petuga mampu memberikan mereka ketenangan selama di Rumah Bersalin. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan antara reliability dengan kepuasan pasien di Rumah Bersalin Nissa Kota Palu, dimana Hasil uji statistik Chi Square di peroleh nilai p=0,045 oleh karena nilai p < 0.05. 2. Terdapat hubungan antara assurance dengan kepuasan pasien di Rumah Bersalin Nissa Kota Palu, dimana Hasil uji statistik Chi Square di peroleh nilai p=0,045 oleh karena nilai p < 0.05. 3. Tidak ada hubungan antara tangibel dengan kepuasan pasien di Rumah Bersalin Nissa Kota Palu, dimana Hasil uji statistik Chi Square di peroleh nilai p=0,636 oleh karena nilai p > 0.05. 4. Terdapat hubungan antara emphaty dengan kepuasan pasien di Rumah Bersalin Nissa Kota Palu, dimana Hasil uji statistik Chi Square di peroleh nilai p=0,000 oleh karena nilai p < 0.05. 5. Terdapat hubungan antara responsiveness dengan kepuasan pasien di Rumah Bersalin Nissa Kota Palu, dimana Hasil uji statistik Chi Square di peroleh nilai 71

p=0,004 oleh karena nilai p < 0.05 SARAN Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam mewujudkan kepuasan pasien, ada beberapa hal yang harus dilakukan/diwujudkan oleh Rumah Bersalin, sebagai berikut: 1. Pentingnya peningkatan keterampilan petugas untuk meningkatkan keandalan (reliability) mereka, dengan pelatihan atau pendidikan yang lebih tinggi, sehingga dapat memberikan pelayanan pemeriksaan dan pengobatan yang akurat dan cepat. 2. Peningkatan kemampuan petugas untuk memberikan penjelasan tentang upaya dan tindakan medis yang akan diberikan kepada pasien, sehingga pasien dapat memahami tujuan dari tindakan medis tersebut dengan baik. 3. Penerapan customer service pada setiap ibu melahirkan, dengan menempatkan tenaga bidan yang memiliki rasa emphaty dan responsiveness yang tinggi dalam memberikan pelayanan kepada pasien 4. Sikap sopan dari petugas serta peralatan yang lengkap dan tampilan fisik Rumah bersalin perlu ditingkatkan guna untuk memenuhi kebutuhan pasien dan kenyamanan pasien Aritonang, L.R. 2005. Kepuasan Pelanggan, PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta Azwar, A. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan;Edisi Ketiga. Binarupa Aksara: Jakarta. Delya panigoro, 2008 Analsis kualitas pelayanan rawat inap di rsudprof. Dr. H.aloei saboe kota gorontalo. Tesis Universitas Hasanuddin Makassar Depkes RI 2003, Pedoman Pelaksanaan Jaminan Mutu Di Puskesmas :Jakarta 2007, Standar Pelayanan Kebidanan, Jakarta Jasfar, Farida. 2005. Manajemen Jasa. Ghalia Indonesia: Bogor Kotler Dan Keller, 2009. Manajemen Pemasaran, Erlangga Jakarta Kasjono, Heru Subaris. 2009. Teknik Sampling untuk Penelitian Kesehatan. Graha Ilmu:Yogyakarta Lupiyoadi R dan Hamdani A, 2008. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta Salemba Empat Muninjaya G, 2010. Manajemen Mutu Pelayanan kesehatan, EGC Jakarta Sari D I 2010, Manajemen Pemasaran Usaha Kesehatan, Cetakan Keempat Nuha Medika, Jogjakarta Sugiono. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung DAFTAR PUSTAKA Aditana, Tjandra Yoga, 2000, Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Universitas Indonesia Press, Jakarta 72

73