PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA MTSN SIKAKAP KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KUALITAS KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PARAMEDIS PADA RUMAH SAKIT JIWA PROF. HB. SA ANIN PADANG JURNAL

PENGARUH PENEMPATAN KERJA DAN DESKRIPSI JABATAN (JOB DESCRIPTION) TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA RUMAH SAKIT JIWA PROF. HB.

Pengaruh Kompetensi dan Insentif Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada STKIP PGRI Sumatera Barat. Oleh Fitria Nengsih /

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH TABUNGAN PADA PT. BPR PEMBANGUNAN NAGARI KANTOR PUSAT LUBUK BASUNG

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT. JAFPA COMFEED INDONESIA Tbk CABANG SUMATERA BARAT JURNAL

PENGARUH MUTASI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PASCASARJANA UNIVERSITAS ANDALAS JURNAL. Oleh : LILA FITRI ALSYANI BP :

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

Pengaruh Kualitas Jasa, Lokasi dan Word Of Mouth

PENULISAN ILMIAH. Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi 855 AM)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA PADA STKIP PGRI SUMATERA BARAT (STUDI KASUS BIRO ADMINISTRASI UMUM) JURNAL

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA CV. YAMAHA SITEBA PADANG JURNAL

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA GURU DI YAYSAN BAITUSSALAM SEMARANG

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA UNIVESITAS NEGERI PADANG

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel. independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

: Zerry Olander Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih., SE.,MM

PENGARUH SISTEM PENGUPAHAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GENTENG TH. SOKKA KEBUMEN

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. STATIKA MITRASARANA PADANG JURNAL

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD)

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PT. TELKOMSEL MEDAN DIVISI CALL CENTRE

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

PENGARUH KINERJA, KEPUASAN KERJA DAN SENIORITAS TERHADAP PENETAPAN GAJI KARYAWAN DI PERUSAHAAN PT. HERO SUPERMARKET, Tbk

Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PNS PADA DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) PROVINSI SUMATERA SELATAN.

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HEXINDO ADIPERKASA Tbk. CABANG BANJARMASIN. Erni Alfisah* dan Selamet Sutopo**

ANALISIS PENGARUH TRAINING DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. MULTI MAKMUR MITRA ALAM MEDAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEMAMPUAN KERJA KARYAWAN KOPERASI ANUGERAH DI PURWOREJO

ANGKET PENELITIAN L-1 KONTRIBUSI STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. INDO POS INTERMEDIA PRESS SKRIPSI.

PENGARUH MINAT DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 2 PURWOREJO

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA UNIT INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA RSUD DR.

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK LP3I MEDAN

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. AXA FINANCIAL INDONESIA SURABAYA

Nama : Bayu Aprian NPM : Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih, SE., MM

KUISIONER PENELITIAN. Yang Terhormat, Bapak/Ibu pejabat dan staf Dinas Pertanian Kabupaten Magetan

Regresi Linear Sederhana (Tunggal)

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN SEKOLAQ DARAT KABUPATEN KUTAI BARAT

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk KC Malang)

Bapak/Ibu untuk dapat membantu penelitian saya dengan mengisi kuesioner. Disiplin Kerja terhadap Efektivitas Kerja Karyawan pada Pabrik Pupuk PT.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PHYTO KEMO AGUNG FARMA

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

Lampiran 1. Petunjuk Pengisian:

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. AGROWISATA ANUGERAH DI SEMARANG

PENGARUH INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO

KUESIONER PENELITIAN. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama saudara/i. Petunjuk pengisian bagian A lingkari jawaban yang anda inginkan.

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1. Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ponorogo

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR

ANALISIS PERILAKU KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BOSOWA BERLIAN MOTOR Oleh: Nur Alfi

PENGARUH TINGKAT PENDIDKAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP N 3 WADASLINTANG WONOSOBO

PENGARUH BAURAN PEMASARAN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KECANTIKAN ORIFLAME

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. FINANSIA MULTI FINANCE CABANG PALOPO

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SINAR BODHI CIPTA

PENGARUH STRES KERJA, KONFLIK KERJA, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA KEDIRI

Lucky Satriawan Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

Pengaruh Motivasi Dan Kedisiplinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil Dikantor Camat Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMBELIAN ULANG LAPTOP PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG. Fanny Liliana Wati

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BUNTOK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pemberian Motivasi pada Yayasan Pendidikan Islam SMK

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SURACO JAYA ABADI MOTOR DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA

PENGARUH MOTIVASI KERJA, BUDAYA ORGANISASI, DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO.

: Intan Larasati NPM : Jurusan : Manajemen /S1 Pembimbing : Dr. Adi Kuswanto

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH MOTIVASI EKSTRINSIK DAN KEPUASAN KERJATERHADAPKINERJAKARYAWANDENGANDISIPLINKERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PT.Perkebunan Nusantara 1 Cot Girek)

DAFTAR PUSTAKA. Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Refika

PENGARUH HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK STOMPING GROUNDS COFFEE

KUESIONER PENELITIAN PT. BPR ASWAJA JALAN BATORO KATONG NO. PONOROGO. Karyawan karyawati di PT. BPR ASWAJA Jl. Batoro Katong Ponorogo

ANGKET PENELITIAN. Nama Responden. Jenis Kelamin. Pendidikan terakhir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PT Sampurna Kuningan Juwana. Sampurna agar lebih mudah dikenal oleh umum terutama para konsumen.

Nama : Faisal Chanif Aziz NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lisna Kustamtinah, SE., MM

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya Yayasan Taruna Surabaya. Perguruan Tinggi bahkan Pascasarjana.

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN HARGA DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN WATERPARK DANAU TANAH MAS PALEMBANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah ditetapkan agar sesuai validitas dan reliabilitasnya.

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA

KUESIONER PRA SURVEY. untuk data pra survey dalam rangka penyusunan skripsi pada Program Sarjana

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN ROKAN HULU

Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Fastrata Buana Ciracas Jakarta Timur.

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM..

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

Transkripsi:

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA MTSN SIKAKAP KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI SKRIPSI Oleh : ARJONI PUTRA NPM. 1110005530092 Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TAMANSISWA PADANG 2015 0

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA MTSN SIKAKAP KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI Oleh Arjoni Putra / 1110005530092 Pembimbing I : Nurlina, SE, M.Si Pembimbing II : Henny Sjafitri, SE, M.Si Abstrak Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan dan kepuasan kerja secara satu per satu dan secara bersamaan terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 32 orang yang merupakan pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai. Metode analisa data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda, uji t, uji F dan koefisien determinasi. Analisis regresi linier berganda menghasilkan Y = 0,520 + 0,373 X 1 + 0,486 X 2 + e. Uji t yang dilakukan menghasilkan kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai karena nilai t hitung 2,989 > t tabel 2,042 dan nilai signifikansi 0,006 < level of significant 0,05 dan Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai karena nilai t hitung 4,125 > t tabel 2,042 dan nilai signifikansi 0,000 < level of significant 0,05. Uji F yang dilakukan menghasilkan kepemimpinan dan kepuasan kerja secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai karena nilai F hitung 19,333 > F tabel 3,33 dan nilai signifikansi 0,000 < level of significant 0,05. Hasil koefisien determinasi menunjukkan pengaruh kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap motivasi kerja sebanyak 54,2% sedangkan sisanya 45,8% dipengaruhi variabel lainnya selain model yang diteliti, seperti kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan hubungan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Kata Kunci : Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja. i

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya di sekolah bukan saja mengharapkan pegawai yang mampu, cakap dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Kemampuan, kecakapan dan keterampilan pegawai tidak ada artinya bagi sekolah jika pegawai tidak mau bekerja keras dengan mempergunakan kemampuan, kecakapan dan keterampilan yang dimilikinya. Untuk itu diperlukan motivasi pegawai, karena dengan motivasi diharapkan setiap individu pegawai mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai prestasi kerja yang tinggi (Hasibuan, 2010:92). Salah satu sekolah yang terdapat di Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah MTsN Sikakap. MTsN Sikakap berada + 200 mil dari Padang dengan jarak tempuh minimal + 14 jam melalui perjalanan laut. Sekolah ini berdiri pada tahun 1995 dengan status sekolah swasta dan penegeriannya tanggal 17 Maret 1997. Kepala Sekolah MTsN Sikakap dari awal berdirinya yaitu dari tahun 1995 adalah Bapak Drs. H. Usman dan tahun 1997 digantikan oleh Drs. Arifin. Selanjutnya Bapak Drs. H. Usman kembali diangkat menjadi Kepala Sekolah pada tahun 2000 dan tahun 2010 digantikan oleh Bapak H. Alrinaldi, SPd. sampai dengan sekarang. MTsN Sikakap memiliki 9 lokal yang terdiri dari 3 lokal untuk Kelas 7, 3 lokal untuk Kelas 8 dan 3 lokal untuk Kelas 9. Selain itu, sekolah ini juga dilengkapi dengan ruang perpustakaan, ruang kepala sekolah, ruang majelis guru, ruang tata uaha, labor siswa, toilet guru dan siswa. Pegawai yang bekerja di sekolah-sekolah, seperti di MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai akan nampak motivasi kerjanya jika sistem pendidikan di sekolah berjalan dengan lancar dan kegiatan administrasi di sekolah tidak terganggu. Selain itu pegawai yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi maka mereka akan disiplin dalam bekerja yaitu masuk sesuai dengan jam masuk sekolah dan pulang sesuai dengan jam pulang sekolah. Selain itu, motivasi pegawai di sekolah akan dapat terlihat dengan tingginya tingkat kehadiran pegawai untuk masuk kerja. Untuk dapat meningkatkan motivasi pegawai dalam bekerja diperlukan peranan pimpinan untuk dapat memotivasi pegawainya, terutama kepada pegawai yang nampak tidak bersemangat untuk bekerja. Pimpinan perlu menanyakan permasalahan yang dihadapi pegawai sehingga dapat mencari solusi bagi pegawai untuk mengatasi permasalahannya. Hasibuan (2010:93) mengemukakan pentingnya peranan kepemimpinan dalam memotivasi pegawai karena pimpinanlah yang melakukan pembagian tugas kepada bawahannya dan memegang peranan penting untuk meningkatkan gairah kerja bawahan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya serta pimpinan mempunyai peranan dalam memberikan penghargaan dan kepuasan kerja kepada bawahannya. Motivasi ini hanya dapat diberikan kepada bawahan yang mampu mengerjakan pekerjaannya tersebut. Bagi bawahan yang tidak mampu mengerjakan pekerjaan, maka motivasi yang diberikan pimpinan akan percuma saja. 1

Begitu pula halnya dengan kepemimpinan yang berlaku di MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kepala Sekolah memegang peranan penting untuk memotivasi bawahannya, terutama bagi pegawai yang tidak mendapatkan kepuasan dalam bekerja, terutama untuk pegawai yang berstatus pegawai tidak tetap/honor karena belum terjamin kesejahteraan mereka dibandingkan dengan pegawai yang telah berstatus pegawai negeri sipil. Ketiakpuasan juga dirasakan karena Kepala Sekolah MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam menjalankan kepemimpinannya lebih berorientasi tugas dengan cara menegakkan disiplin bagi bawahannya. Pegawai yang melanggar disiplin kerja seperti pegawai yang terlambat dan keluar pada waktu jam kerja tanpa seizin pimpinan, pegawai tersebut akan mendapat teguran secara lisan dari pimpinan. Sebaliknya pegawai mengharapkan kepala sekolah sebagai pimpinan bisa bersikap berorientasi kepada bawahan dengan cara memotivasi pegawai. Misalnya dengan menanyakan penyebab pegawai tidak terlambat masuk kerja dan pimpinan memberikan solusi agar pegawai tersebut tidak mengalami keterlambatan lagi, sehingga mereka bisa termotivasi untuk bekerja lebih baik lagi. Usman (2013:349) mengemukakan kepemimpinan mempunyai 2 bentuk orientasi dalam menjalankan tugasnya, yaitu orientasi tugas dan orientasi bawahan. Kepala Sekolah MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam kepemimpinannya lebih berorientasi tugas karena Kepala Sekolah lebih menekankan pentingnya pegawai melaksanakan tugas sesuai dengan kedudukan pegawai di struktur organisasi sekolah. Tujuannya adalah agar pegawai dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat menyelesaikannya sesuai dengan waktu yang diharapkan kepala sekolah. Jika pekerjaan yang dilakukan mendesak, maka kepala sekolah meminta pegawai untuk lembur mengerjakannya. Kondisi seperti ini tentunya menimbulkan ketidakpuasan bagi pegawai yang tidak bersedia bekerja lembur dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap motivasi pegawai dalam bekerja. Sutrisno (2012:111) mengemukakan timbulnya motivasi karena seseorang merasakan suatu kebutuhan tertentu dan karenanya perbuatan tersebut terarah pada pencapaian tujuan tertentu. Apabila tujuan telah dicapai, maka akan merasa puas. Tingkah laku yang telah memberikan kepuasan terhadap suatu kebutuhan cenderung untuk diulang kembali, sehingga lebih kuat dan lebih mantap. Begitupula halnya dengan pegawai di MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai, mereka bekerja karena adanya dorongan untuk mendapatkan kepuasan. Kepuasan itu bisa dikarenakan adanya jaminan terhadap pekerjaan, apalagi jika mereka yang telah berstatus pegawai negeri sipil sehingga mereka mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dan bahkan mereka bisa menyisihkan pendapatan mereka untuk ditabung. Kemudian untuk pegawai yang berstatus honor, kepuasan mereka didapatkan ketika mereka telah menjadi pegawai negeri sipil sehingga mereka berusaha terus bertahan bekerja di MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan harapan mereka akan diangkat menjadi pegawai negeri sipil. Selain itu juga karena adanya kepuasan yang mereka dapatkan karena kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang tetap. Pentingnya motivasi bagi pegawai di MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai menjadi daya tarik bagi penulis untuk melakukan penelitian dengan melihat pengaruh dari kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap 2

motivasi kerja. Hasil penelitian yang penulis lakukan di MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai selanjutnya penulis kemukakan dalam bentuk skripsi yang berjudul Pengaruh Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah dikemukakan, maka penulis mengemukakan perumusan masalah yang diteliti yaitu: 1. Apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai? 2. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai? 3. Apakah kepemimpinan dan kepuasan kerja secara bersamaan berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan dan kepuasan kerja secara bersamaan terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai. II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Kepemimpinan Usman (2013:312) mengemukakan pengertian kepemimpinan adalah ilmu dan seni mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk bertindak seperti yang diharapkan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Kepemimpinan menurut Sutrisno (2012:213) adalah suatu proses kegiatan seseorang untuk menggerakkan orang lain dengan memimpin, membimbing, mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu agar dicapai hasil yang diharapkan. Selanjutnya Sunyoto (2013:35) mengemukakan pengertian kepemimpinan adalah setiap upaya seseorang yang mencoba untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. Usman (2013:349) mengemukakan kepemimpinan mempunyai dua bentuk orientasi, yaitu: 1. Orientasi tugas (task oriented) Kepemimpinan berorientasi tugas lebih memperhatikan pada penyelesaian tugas dengan pengawasan yang sangat ketat agar tugas selesai sesuai dengan keinginannya. Hubungan baik dengan bawahannya diabaikan, yang penting bawahan harus bekerja keras, produktif dan tepat waktu. Selanjutnya Wahjono (2008:161) mengemukakan pemimpin yang berorientasi tugas mengarahkan dan mengawasi bawahan secara tertutup tanpa ada partisipasi untuk menjamin bahwa tugas-tugas dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan. Pemimpin yang berorientasi tugas lebih 3

memperhatikan pelaksanaan pekerjaan ketimbang pengembangan dan pertumbuhan karyawan. Hal ini berarti pemimpin yang berorientasi tugas mencakup pemberian saran, penyelesaian, informasi atau pendapat. 2. Orientasi bawahan (employee oriented) Kepemimpinan berorientasi bawahan cenderung lebih memperhatikan hubungan yang baik dengan bawahannya, lebih memotivasi karyawannya ketimbang mengawasi dengan ketat, dan yang lebih penting lagi adalah lebih merasakan perasaan bawahannya. Selanjutnya Wahjono (2008:162) mengemukakan pemimpin yang berorientasi bawahan mencoba untuk lebih memotivasi bawahan ketimbang mengawasinya. Karyawan didorong untuk melaksanakan tugas-tugas dengan memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, menciptakan suasana persahabatan serta hubungan-hubungan saling mempercayai dan menghormati. Hal ini berarti pemimpin yang berorientasi bawahan mencakup segala sesuatu yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar, persetujuan dengan kelompok lain, mediasi atas perbedaan pendapat dan sebagainya. 2.2. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja menurut Wibowo (2007:299) adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima. Sutrisno (2012:74) mengemukakan kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para pegawai memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja menurut Sunyoto (2013:26) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para karyawan memandang pekerjaannya. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan kerja adalah sebagai berikut: (Wibowo, 2007:317) 1. Membuat pekerjaan menyenangkan Orang lebih puas dengan pekerjaan yang mereka senang kerjakan daripada yang membosankan. Meskipun beberapa pekerjaan secara intrinsik membosankan, pekerjaan tersebut masih mungkin meningkatkan tingkat kesenangan ke dalam setiap pekerjaan. 2. Orang dibayar dengan jujur Orang yang percaya bahwa sistem pengupahan tidak jujur cenderung tidak puas dengan pekerjaannya. Hal ini diperlakukan tidak hanya untuk gaji dan upah per jam, tetapi juga fringe benefit (program pelayanan pegawai). Pegawai merasa dibayar dengan jujur dan apabila orang diberi peluang memilih fringe benefit yang paling mereka inginkan, kepuasan kerjanya cenderung naik. 3. Kesesuaian pekerjaan dengan minat Semakin banyak orang menemukan pilihan bahwa mereka dapat memenuhi kepentingannya sambil di tempat kerja, semakin puas mereka dengan pekerjaannya. Perusahaan dapat menawarkan konsultasi individu kepada pekerja sehingga kepentingan pribadi dan profesional dapat diidentifikasi dan disesuaikan. 4. Menghindari kebosanan dan pekerjaan berulang-ulang 4

Kebanyakan orang cenderung mendapatkan sedikit kepuasan dalam melakukan pekerjaan yang sangat membosankan dan berulang. Orang jauh lebih puas dengan pekerjaan yang meyakinkan mereka memperoleh sukses dengan secara bebas melakukan kontrol atas bagaimana cara melakukan sesuatu. 2.3. Motivasi Kerja Motivasi kerja menurut Sutrisno (2012:110) adalah mendorong gairah kerja bawahan agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilan untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Silalahi (2011:352) mengemukakan motivasi adalah pemberian motif-motif pendorong agar orang berusaha untuk mencapai tujuan organisasional. Sunyoto (2013:11) mengemukakan motivasi adalah suatu kekuatan yang dihasilkan dari keinginan seseorang untuk memuaskan kebutuhannya. Motivasi menjadi penting karena dengan motivasi diharapkan setiap pegawai mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Indikator-indikator motivasi kerja terdiri dari: (Sutrisno, 2012:128) 1. Kebutuhan untuk kesuksesan (need for achievement) Kebutuhan untuk kesuksesan (need for achievement) merupakan kebutuhan ini berhubungan erat dengan pekerjaan dan mengarahkan tingkah laku pada usaha untuk mencapai prestasi tertentu. Tingkah laku individu yang didorong oleh kebutuhan berprestasi atau kesuksesan (need for achievement) akan tampak sebagai berikut: a. Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru dan kreatif. b. Mencari feed back (umpan balik) tentang perbuatannya. c. Memilih resiko yang moderat (sedang) di dalam perbuatannya karena dengan resiko yang sedang masih ada peluang untuk berprestasi yang lebih tinggi. d. Mengambil tanggungjawab pribadi atas perbuatannya. 2. Kebutuhan untuk berafiliasi (need for for affiliation) Kebutuhan untuk berafiliasi (need for for affiliation) merupakan kebutuhan akan kehangatan dan sokongan dalam hubungannya dengan orang lain. Tingkah laku individu yang didorong oleh kebutuhan persahabatan atau berafiliasi (need for affiliation) akan tampak sebagai berikut: a. Lebih memperhatikan segi hubungan pribadi yang ada dalam pekerjaannya daripada tugas-tugas yang ada pada pekerjaan. b. Melakukan pekerjaan lebih efektif apabila bekerja sama dengan orang lain dalam suasana lebih kooperatif. c. Mencari persetujuan atau kesepakatan dari orang lain. d. Lebih suka dengan orang lain daripada sendirian. 3. Kebutuhan untuk kekuasaan (need for power) Kebutuhan untuk kekuasaan (need for power) merupakan merupakan kebutuhan untuk menguasai dan mempengaruhi terhadap orang lain. Kebutuhan ini menyebabkan orang yang bersangkutan tidak atau kurang memedulikan perasaan orang lain. Tingkah laku individu yang didorong oleh kebutuhan berkuasa (need for power) akan tampak sebagai berikut: a. Berusaha menolong orang lain walaupun pertolongan itu tidak diminta. b. Sangat aktif menentukan arah kegiatan organisasi tempat berada. 5

c. Mengumpulkan barang-barang atau menjadi anggota suatu perkumpulan yang dapat mencerminkan prestise. d. Sangat peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi dari kelompok atau organisasi. 2.3. Kerangka Konseptual Penelitian Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai, maka dikemukakan kerangka konseptual penelitian seperti yang dikemukakan pada gambar 2.1. Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Penelitian Kepemimpinan (X 1 ) Kepuasan Kerja (X 2 ) H 1 H 2 Motivasi Kerja (Y) H 3 2.4. Hipotesis Penelitian Berdasarkan uraian kajian teori dan perumusan masalah yang diteliti, maka hipotesis penelitian adalah: H 1 : diduga terdapat pengaruh signifikan kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai. H 2 : diduga terdapat pengaruh signifikan kepuasan kerja terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai. H 3 : diduga terdapat pengaruh signifikan kepemimpinan dan kepuasan kerja secara bersamaan terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk membuktikan ada/tidak adanya pengaruh signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu pengaruh kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai. 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga pendidik dan kependidikan pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai yang berjumlah 32 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, yaitu semua populasi dijadikan sampel. Hal ini dikarenakan jumlah populasi relatif kecil (di bawah 100) sehingga sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 orang karyawan. 6

3.3. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. 3.4. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara angket, observasi dan studi kepustakaan. 3.5. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif, uji validitas, uji reliabilitas, analisis regresi linier berganda, uji t, uji F dan analisis koefisien determinasi. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Analisis Regresi Linier Berganda Hasil pengujian persamaan regresi linier berganda untuk kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai dikemukakan pada tabel 1. berikut ini: Tabel 1. Hasil Pengujian Persamaan Regresi Linier Berganda Model 1 (Constant) Kepemimpinan Kepuasan Kerja Coefficients a Unstandardized Coeff icients a. Dependent Variable: Motiv asi Kerja Standardized Coeff icients B Std. Error Beta t Sig.,520,553,941,354,373,125,386 2,989,006,486,118,533 4,125,000 Sumber: Data diolah, tahun 2015. Berdasarkan tabel 1. diketahui bentuk persamaan regresi linier berganda untuk kepemimpinan dan kepuasan kerja secara bersamaan terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah sebagai berikut: Y = 0,520 + 0,373 X 1 + 0,486 X 2 + e Dari persamaan regresi linier berganda di atas, maka dapat diinterprestasikan pengaruh kepemimpinan dan kepuasan kerja secara bersamaan terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai sebagai berikut: 1. Nilai konstanta adalah 0,520 artinya jika tidak ada kepemimpinan yang baik (X 1 = 0) dan kepuasan kerja (X 2 = 0), maka motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah sebesar 0,520 atau 52,0%. 2. Nilai koefisien regresi kepemimpinan (X 1 ) adalah 0,373 artinya setiap peningkatan kepemimpinan sebesar 1 (satuan) maka motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah meningkat sebesar 0,373 atau 37,3%. 7

3. Nilai koefisien regresi kepuasan kerja (X 2 ) adalah 0,486 artinya setiap peningkatan kepuasan kerja sebesar 1 (satuan) maka motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah meningkat sebesar 0,486 atau 48,6%. 4.1.2. Uji t Hasil uji t untuk pengaruh kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai dikemukakan pada tabel 2. berikut ini: Tabel 2. Hasil Pengujian Uji t Model 1 (Constant) Kepemimpinan Kepuasan Kerja Coefficients a Unstandardized Coeff icients a. Dependent Variable: Motiv asi Kerja Standardized Coeff icients B Std. Error Beta t Sig.,520,553,941,354,373,125,386 2,989,006,486,118,533 4,125,000 Sumber: Data diolah, tahun 2015. Interpretasi dari hasil uji t yang dikemukakan pada tabel 2. adalah sebagai berikut: 1. Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai karena nilai t hitung 2,989 > t tabel 2,042 dan nilai signifikansi yang dihasilkan 0,006 < level of significant 0,05. Sehingga keputusan hipotesisnya adalah Hipotesis kesatu diterima untuk menyatakan kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. 2. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai karena nilai t hitung 4,125 > t tabel 2,042 dan nilai signifikansi yang dihasilkan 0,000 < level of significant 0,05. Sehingga keputusan hipotesisnya adalah Hipotesis kedua diterima untuk menyatakan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. 4.1.3. Uji F Hasil uji F untuk pengaruh kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai dikemukakan pada tabel 3. berikut ini: Tabel 3. Hasil Pengujian Uji F 8

Model 1 Regression Residual Total ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig. 7,863 2 3,931 19,333,000 a 5,897 29,203 13,760 31 a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Kepemimpinan b. Dependent Variable: Motiv asi Kerja Sumber: Data diolah, tahun 2015. Interpretasi dari hasil uji F yang dikemukakan pada tabel 3. adalah kepemimpinan dan kepuasan kerja secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai karena nilai F hitung 19,333 > F tabel 3,33 dan nilai signifikansi yang dihasilkan 0,000 < level of significant 0,05. Keputusan hipotesisnya adalah Hipotesis ketiga diterima untuk menyatakan kepemimpinan dan kepuasan kerja secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. 4.1.4. Analisis Koefisien Determinasi Untuk mengetahui besarnya pengaruh kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai, maka dilakukanlah pengujian statistik dengan melakukan uji koefisien determinasi dengan hasil seperti yang dikemukakan pada tabel 4. Tabel 4. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model 1 Model Summary Adjusted Std. Error of R R Square R Square the Estimate,756 a,571,542,45095 a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Kepemimpinan Sumber: Data diolah, tahun 2015. Nilai koefisien determinasi yang dihasilkan seperti yang dikemukakan pada tabel 4. adalah 0,542. Nilai koefisien determinasi 0,542 berarti besarnya pengaruh kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah 54,2% sedangkan sisanya 45,8% dipengaruhi variabel lainnya selain model yang diteliti, seperti kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan hubungan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri (Sutrisno, 2012:123). 4.2. Implikasi Penelitian Implikasi hasil penelitian adalah: 1. Kepemimpinan Untuk kepemimpinan yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan ke arah yang lebih baik lagi adalah pernyataan nomor 2 yaitu pimpinan memberikan instruksi kerja sesuai dengan kedudukan bawahan di dalam 9

struktur organisasi dengan Total Capaian Responden (TCR) sebesar 83,20%. Selanjutnya perbaikan kepemimpinan yang perlu dilakukan adalah Kepala Sekolah MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai perlu meningkatkan pemberian motivasi kepada bawahannya. Hal ini dikarenakan pernyataan nomor 3 yaitu pimpinan memberikan motivasi kepada bawahannya dengan TCR 78,80% menghasilkan nilai TCR terendah untuk pernyataan kepemimpinan. Untuk meningkatkan kepemimpinan maka Kepala Sekolah MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai dapat melakukannya dengan cara meminta pegawai menghubungi Kepala Sekolah jika terjadi kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan dan Kepala Sekolah memberikan solusi untuk permasalahan yang dihadapi pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. 2. Kepuasan kerja Untuk kepuasan kerja yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan ke arah yang lebih baik lagi adalah pernyataan nomor 1 yaitu pegawai menyukai pekerjaan ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan TCR sebesar 81,20%. Untuk kepuasan kerja, perbaikan yang perlu dilakukan adalah mengatasi kesulitan pegawai yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan. Hal ini dikarenakan pernyataan nomor 2 yaitu saya tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan saat ini dengan TCR 71,20% menghasilkan nilai TCR terendah untuk pernyataan kepuasan kerja. Untuk meningkatkan kepuasan kerja pegawai maka perlu diketahui penyebab terjadinya kesulitan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan. Jika kesulitan dikarenakan keterbatasan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan pegawai, maka Kepala Sekolah perlu melengkapi peralatan dan perlengkapan kerja yang dibutuhkan pegawai MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk melaksanakan pekerjaan. Jika kesulitan karena ketidak mengertian cara mengerjakan pekerjaan, maka Kepala Sekolah dan pegawai lainnya perlu memberikan petunjuk kepada pegawai yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan. 3. Motivasi kerja Untuk motivasi kerja yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan ke arah yang lebih baik lagi adalah pernyataan nomor 1 yaitu pegawai berusaha memberikan yang terbaik bagi sekolah ini dengan TCR sebesar 81,80%. Untuk motivasi kerja, perbaikan yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kenikmatan yang didapat pegawai sebagai bagian dari kelompok kerja di MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai. Hal ini dikarenakan pernyataan nomor 3 yaitu saya menikmati menjadi bagian kelompok dalam instansi dengan TCR 71,80% menghasilkan nilai TCR terendah untuk pernyataan motivasi kerja. Untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai, maka perlu meningkatkan kerjasama antara sesama pegawai dan antara Kepala Sekolah dengan pegawai sebagai bawahannya. Untuk meningkatkan motivasi kerja maka sesama pegawai harus saling tolong menolong dalam melaksanakan pekerjaan dan Kepala Sekolah sebagai pimpinan harus memberikan petunjuk jika ada pegawai yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan. Sehingga dengan adanya pertolongan dari sesama pegawai dan arahan dari Kepala Sekolah maka pegawai yang mendapatkan pertolongan akan merasakan bagian dari kelompok kerja di MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai. 10

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian mengenai pengaruh kepemimpinan dan kepuasan kerja secara bersamaan terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah sebagai berikut: 1. Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai karena nilai t hitung 2,989 > t tabel 2,042 dan nilai signifikansi 0,006 < level of significant 0,05. 2. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai karena nilai t hitung 4,125 > t tabel 2,042 dan nilai signifikansi 0,000 < level of significant 0,05. 3. Kepemimpinan dan kepuasan kerja secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai karena nilai F hitung 19,333 > F tabel 3,33 dan nilai signifikansi 0,000 < level of significant 0,05. Besarnya pengaruh kepemimpinan dan kepuasan kerja secara bersamaan terhadap motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah 54,2% sedangkan sisanya 45,8% dipengaruhi variabel lainnya selain model yang diteliti, seperti kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan hubungan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. 5.2. Saran-Saran Saran-saran dari penelitian untuk kepemimpinan, kepuasan kerja dan motivasi kerja pegawai pada MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah sebagai berikut: 1. Untuk kepemimpinan, maka disarankan Kepala Sekolah MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk melakukan perbaikan dalam hal memberikan motivasi kepada pegawai sebagai bawahannya. Misalnya dengan cara meminta pegawai untuk menghubungi Kepala Sekolah jika terjadi kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan dan Kepala Sekolah memberikan solusi untuk permasalahan yang dihadapi pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. 2. Untuk kepuasan kerja, maka disarankan untuk meminimalisir kesulitan yang dihadapi pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Misalnya dengan cara melengkapi peralatan dan perlengkapan kerja yang dibutuhkan pegawai MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk melaksanakan pekerjaan serta pimpinan perlu menjelaskan prosedur pekerjaan yang harus dilakukan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan. 3. Untuk motivasi kerja, maka disarankan agar pegawai meningkatkan keakraban antara sesama pegawai serta dengan pimpinan sebagai satu kesatuan dari tim kerja pada Kepala Sekolah MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai. Untuk itu antara sesama pegawai harus saling tolong menolong dalam melaksanakan pekerjaan sehingga dengan adanya pertolongan dari rekan kerja maka pegawai yang mendapatkan pertolongan akan merasakan bagian dari kelompok kerja di MTsN Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai. 11

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Chandrani, Eka Nugrah Nilovar. 2013. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Guru Pada SD Negeri Kecamatan Badau Kabupaten Belitung Provinsi Bangka Belitung. http://gema.uhamka.ac.id Gustisyah, Raika. 2009. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Penyuluh Perindustrian Pada Kantor Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota Medan. http://repository.usu.ac.id Hasibuan, Malayu S.P. 2010. Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan Produktivitas. Cetakan Ketujuh. Jakarta: Bumi Aksara. Husain, Afriyani. 2013. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada Kantor Camat Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. http://kim.ung.ac.id Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat. Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Rangkuti, Freddy. 2011. Riset Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sarwono, Jonathan. 2009. Panduan Lengkap untuk Belajar Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Silalahi, Ulber. 2011. Asas-Asas Manajemen. Bandung: PT. Refika Aditama. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Edisi Kedua. Jakarta: CV. Alfabeta. Sunyoto, Danang. 2013. Teori, Kuisioner dan Analisis Data Sumber Daya Manusia (Praktik Penelitian). Cetakan Kedua. Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service. Supranto, J. 2011. Pengukuran Tingkat Kepuasan Konsumen Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sutrisno, Edy. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Usman, Husaini. 2013. Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Edisi Keempat. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Wahjono, Sentot Imam. 2008. Manajemen: Tata Kelola Organisasi Bisnis. Jakarta: PT. Indeks. Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 12