BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk penelitian skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI perode tahun 2011-2013 B. Desain Penelitian Penelitian ini penulis menggunakan metode kausal yaitu metode yang bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh variable XI: ROA, X2: CAR, X3: NPM sebagai variable independen terhadap Pertumbuhan Laba sebagai variable dependent. C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel independen atau variabel bebas yang selanjutnya dinyatakan dengan simbol X dan variabel dependen atau variabel terikat yang dinyatakan dengan simbol Y 2. Variabel independen/bebas (X) 1) ROA (X1) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset tertentu. ROA berfungi untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan laba dengan mamnfaatkan 21
aktiva yang dimiliki. Sernakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset. Perhitungan rasio ini menurut Hanafi dan Halim (2007:84), yaitu : Laba setelah pajak ROA = ----------------------------- x 100% Total Asset 2) CAR (X2) CAR memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memoperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain Modal Sendiri CAR = x 100% ATMR 3) NPM (X3) Menurut Murhardi (2013:64) Net Profit Margin mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba netto dari setiap penjualannya. Net Profit Margin adalah perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Rasio ini sangat penting bagi manajer operasi karena mencerminkan strategi penetapan harga penjualan yang diterapkan perusahaan dan kemampuannya untuk mengendalikan beban usaha. 22
Net Profit Margin yang tinggi menandakan adanya kemampuan perusahaan yang tinggi untuk menghasilkan laba bersih pada penjualan tertentu, begitu juga sebaliknya Net Profit Margin menunjukkan kemampuan yang akan datang yang nantinya akan bermanfaat dalan memprediksi pertumbuhan laba. Perhitungan rasio ini menurut Hanafi dan Halim (2007:83), yaitu : NPM = Laba Bersih Penjualan X 100% 3. Variabel Dependen / Terikat (Y) Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah pertumbuhan laba. Laba merupakan hasil ringkasan sari aktivitas kegiatan operasiona suatu bank. Untuk menghitung sebrapa besar laba yang diperoleh dalam suatu periode tertentu, bank pada umumnya membuat suatu laporan yang kita kenal dengan laporan laba rugi. Pertumbuhan laba dimaksud dalam penelitian ini dihitung dari selisih jumlah laba tahun sebelumnya dibagi dengan jumlah laba tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba dapat dirumuskan sebagai berikut (Usman Hapsari, 2007:2003) : Rumus (Ýít Ýít-t) Ýít = Ýít t 23
Dimana : Ýít = Pertumbuhan laba bank i pada periode t Ýít = Laba bank i pada periode t Ýít t = Laba bank i pada periode i - t 4.Variabel dan Scala Pengukuran Tabel 3.1 Scala Pengukuran Variabel Rumus Scala Pemgukuran Return On Asset (ROA) Laba setelah pajak ROA = x 100% Total Asset Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) Net Profit Margin (NPM) Pertumbuhan Laba Modal CAR = x 100% ATMR Laba Bersih NPM = x 100% Penjualan (Ýít Ýít-t) Ýít = Ýít t Rasio Rasio Rasio D. Metode Pengumpulan Data Data dikumpulkan dengan metode studi pustaka. Metode studi pustaka berupaya untuk memahami literatur-literatur yang berkaitan dengan pembahasan dengan cara melakukan Klasifikasi dan kategori bahan-bahan tertulis yang berhubungan denagn permasalahan penelitian. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari beberapa jurnal penelitian terdahulu, liberatur-liberatur dan buku pustaka yang 24
berkaitan dan materi-materi yang berkaitan yang bisa didapatkan melalui jasa internet. 1. Jenis Data Data yang digunakan merupakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan selama periode penelitian 2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini diambil dari IDX di web www.idx.co.id E. Populasi dan Sample Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEI) dalam kurun waktu penelitian (tahun 2011-2013). Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Metode purposive sampling merupakan metode pengambilan sampel yang didasarkan pada beberapa pertimbangan atau kriteria tertentu. Sampel dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia dengan kriteria sebagai berikut : 1. Bank yang menerbitkan laporan keuangan selama 3 tahun berturut-turut dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 yang dilaporkan ke Bank Indonesia 25
2. Perusahaan perbankan tersebut melaporkan laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember yang telah di audit. 3. Bank tersebut terdaftar dalam IDX statistic 4. Bank tersebut mrmiliki annual report terpublikasi selama 3 tahun yaitu than 2011-2013 5. Bank tersebut memiliki data yang normal dalam melakukan pengujian : Jumlah Populasi : Yang tidak termasuk kriteria pertama Yang tidak termasuk kriteria kedua Yang tidak termasuk kriteria ketiga Yang tidak termasuk kriteria keempat 29 Bank 0 Bank 0 Bank 0 Bank 1 Bank Yang tidak termasuk kriteria kelima 3 Bank Jumlah Sampel 25 Bank Berdasarkan kriteria tersebut maka jumlah sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah 25 Perusahaan perbankan. Sampel dalam penelitian dapat dilihat pada table berikut ini : 26
Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian NO KODE PERUSAHAAN NAMA PERUSAHAAN 1 AGRO PT. BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA TBK 2 BACA PT. BANK CAPITAL INDONESIA TBK 3 BBCA PT. BANK CENTRA ASIA TBK 4 BBKP PT. BANK BUKOPIN TBK 5 BBNI PT. BANK NEGARA INDONESIA TBK 6 BBNP PT. BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TBK 7 BBRI PT. BANK RAKYAT INDONESIA TBK 8 BBTN PT. BANK TABUNGAN NEGARA TBK 9 BDMN PT. BANK DANAMON INDONESIA TBK 10 BMRI PT. BANK MANDIRI TBK 11 BNBA PT. BANK BUMI ARTHA TBK 12 BNGA PT. BANK CIMB NIAGA TBK 13 BNII PT. BANK INTERNASIONAL INDONESIA TBK 14 BNLI PT. BANK PERMATA TBK 15 BSIM PT. BANK SIMARMAS TBK 16 BSWD PT. BANK OF INDIA INDONESIA TBK 17 BTPN PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL TBK 18 BVIC PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK 19 INPC PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNATIONAL TBK 20 MAYA PT. BANK MAYAPADA INTERNASIONAL TBK 21 MCOR PT. BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL TBK 22 MEGA PT. BANK MEGA TBK 23 NISP PT. BANK OCBC NISP TBK 24 PNBN PT. BANK PAN INDONESIA TBK 25 SDRA PT. BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 TBK Sumber : IDX 27
F. Metode analisis data 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskritif digunakan untuk mendeskrifsikan variabel-variabel dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum dan minimum. (Ghozali, 2011:19). Statistik deskriptif menyajikan ukuran-ukuran numerik yang sangat penting bagi data sampel. Uji statistic deskriptif tersebut dilakukan dengan program SPSS. 2.Analisis Asumsi Klasik Estimasi dengan menggunakan model regresi linier berganda harus dilakukan berbagai pengujian asumsi klasik agar hasil dari penelitian ini valid dan tidak menyebabkan hasil yang bias. Menurut Ghozali (2011:103) uji asumsi klasik meliputi uji romalitas data, multikolinearitas, autokolerasi dan heteroskedastisitas. a. Uji normalitas Pengujian normalitas data penelitian untuk menguji apakah dalam model statistic variabel-variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak normal. Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas dapat dilihat dengan memperhatikan penyebaran data (titik) pada normal p plot regression standarred residual yaitu : 1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 28
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali,2011). b.uji multikolinearitas Multikolinearitas merupakan suatu keadaan dimana terdapat hubungan yang kuat antara beberapa atau semua variabel independen dalam model regresi. Menurut Ghozali (2011), uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam regresi. Multi kolinieritas dapat diketahui dengan cara : 1) Melihat Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance. Jika tolerance value lebih dari 0,1 dan Variance Inflation Factor kurang dari 10, maka tidak terjadi multikoliearitas. 2) Menganalisa matrik korelasi variabel bebas, jika terdapat korelasi antar variabel bebas yang cukup tinggi (lebih besar dari 0,09) hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas c. Uji Heterokedastisitas Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah analisis terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik adalah yang 29
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini akan digunakan 1) Diagram Scatterplot Dengan dasar pemikiran : a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik atau poin-poin yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang melebar kemudian menyempit) maka telah terjadi heterokedastisitas. b) Jika ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka nol (0) pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas. 2) Uji Park Uji Park yaitu meregresikan nilai residual (Lnei2) denag masing-masing variabel independen, (Ghozali, 2011). kriteria pengujianya adalah sebagai berikut : a) Ho;ada gejala heteroskedistasitas b) Ha;tidak ada gejala heteroskedistasitas c) Ha diterima bila- t table t hitung t table berarti tidak terdapat gejala heteroskedistasitas dan Ha ditolak bila t hitung > t table atau t hitung < -t table yang berarti terdapat heteroskedistasitas 30
d. Uji autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya (Ghozali, 2011). Dalam penelitian ini, uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan Durbin Watson Test. Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel independen. Hipotesis yang akan di uji : H0 = tidak ada autokorelasi (r = 0) H1 = ada autokorelasi (r # 0) Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dilihat pada tabel dan penjelasan sebagai berikut: 31
Tabel 3.3 Pengambilan Keputusan Autokorelasi Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada auto korelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autikorelasi negative Tidak ada autokorelasi negative Tidak ada autokorelasi positif dan negative Tolak No Decison Tolak No Decision Terima 0 < d < dl dl d du 4 dl < d < 4 4 du d 4 dl du < d < 4 du 1. Bila nilai DW antar batas atas atau upper bound (du) dan (4-du) maka autokorelasi=0, berarti tidak ada autokorelasi. 2. Bila nilai DW lebih rendah dari batas bawah atau lower bound (dl) maka koefisien korelasi autokorelasi > 0, berarti ada autokorelasi positif. 3. Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisien < 0, berarti ada autokorelasi negatif. 4. Bila nilai DW terletak di antara du dan dl atau DW terletak antara (4du) dan (4-dl) maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. 32
3. Pengujian Hipotesis Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji signifikasi parameter individual (uji statistik t) dan uji signifikan simultan (uji statistic F). a. Analisis Regresi Linear Berganda Regreasi adalah alat analisis untuk meneliti variabel yang berpengaruh dari variabel bebas terhadap variabel tergantung (Ghozali, 2011). Analisis regresi linear berganda merupakan suatu analisis yang menjelaskan bentuk pengaruh hubungan antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y) dimana variabel dependen dipengaruhi oleh variabel independen peneliti menggunakan analisis linear berganda karena variabel independennya lebih dari satu. Penelitian ini akan menganalisis dan membuktikan mengenai keenam variabel yaitu Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Profit Margin (NPM) dalam pengaruhnya terhadap return saham. b. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistic t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasan/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau : Ho ; bi=0 33
Artinya suatu variabel independen bukan merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen HA ; bi=0 Artinya variabel independen merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011). c. Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistic F pada dasarnya menunjukkan apakah sebuah variabel independen atau bebas yang dimaksud dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Hipotesis nol (HO) yang hendak di uji adalah apakah sebuah parameter dalam modal sama dengan nol, atau (Ghozali, 2011) : HO; b1 = b2=..=bk=0 Artinya, semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, HA; b1 = b2 =..=bk = 0 d. Analisis Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi pada intinya menyatakan seberapa baik suatu model untuk menjelaskan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Nilai R2 yang semakin tinggi menjelaskan bahwa semakin cocok variabel independen 34
menjelaskan variabel independen semakin kecil nilai R2 berarti semakin sedikit kemampuan variabel-variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen. Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai koefisien determinasi adalah sebagai berikut : a) Nilai R2 harus berkisar 0 sampai 1 b) Bila R2 = 1 berarti terjadi kecocokan sempurna dari variabel independen menjelaskan variabel dependen. c) Bila R2 = 0 berarti tidak ada hubungan sama sekali antara variabel independen terhadap dependen. 35