PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS 2015

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS

PENGEMBANGAN PERBENIHAN (UPBS) PADI DI SUMATERA UTARA. Tim UPBS BPTP Sumatera Utara

SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN

ADOPSI PETANI PADI SAWAH TERHADAP VARIETAS UNGGUL PADI DI KECAMATAN ARGAMAKMUR, KABUPATEN BENGKULU UTARA, PROVINSI BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan. Sektor tanaman pangan adalah sebagai penghasil bahan makanan

BAB I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi

Kajian Produksi Benih Sumber Padi UPBS BPTP Kalimantan Tengah

Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Bagi Indonesia, jagung merupakan tanaman pangan kedua setelah padi. Bahkan di

KAJIAN PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL PADI BERLABEL DI KECAMATAN CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU

Adopsi dan Dampak Penggunaan Benih Berlabel di Tingkat Petani.

PENGUATAN KELEMBAGAAN PENANGKAR BENIH UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN BENIH PADI DAN KEDELAI

PERAN UNIT PENGELOLA BENIH SUMBER DALAM PENGUATAN SISTEM PERBENIHAN DI KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. diikuti oleh peningkatan konsumsi beras nasional.penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. usaha pertanian (0,74 juta rumah tangga) di Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. Produksi pangan di negara-negara sedang berkembang meningkat. Sekalipun

KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI PENANGKARAN SEBAGAI BENIH SUMBER DI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. lagi sayuran dan buah buahan, karena kedua jenis bahan makanan ini banyak

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG PERTANIAN UNTUK MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN PANGAN DAN ENERGI BERBASIS PERTANIAN

LAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara, penyedia lapangan kerja, dan juga sebagai sumber

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

POTENSI PENGEMBANGAN PRODUSEN/PENANGKAR BENIH KEDELAI BERSERTIFIKAT DI JAWA TENGAH ABSTRAK

PENDAHULUAN. Pedoman Umum Produksi Benih Sumber Kedelai 1

LAPORAN KEGIATAN PANEN RAYA PADI GOGO RANCAH DI LOKASI P4MI, DESA KEMIRI, KECAMATAN KUNDURAN, KABUPATEN BLORA Tanggal 13 Maret 2007

TERCAPAINYA SWASEMBADA BENIH PADI UNGGUL BERSERITIFIKAT SEBAGAI SALAH SATU PENCIRI KABUPATEN BOGOR TERMAJU DI INDONESIA TAHUN 2015

Peranan UPBS BPTP Bali dalam Produksi dan Distribusi Benih Sumber Padi Mendukung Kedaulatan Pangan di Provinsi Bali

PENGARUH PERBAIKAN PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN TABA PENANJUNG KABUPATEN BENGKULU TENGAH ABSTRAK

SKRIPSI MUTIARA VIANI SINAGA

I. PENDAHULUAN. tanaman dagang yang sangat menguntungkan, dengan masukan (input) yang

PENDAHULUAN. mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, sebab didalamnya

Abstrak

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produksi dan Konsumsi Beras Nasional, Tahun

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk diiringi

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

UPAYA PERCEPATAN ADOPSI VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARI

Keragaan Produksi Benih Jagung di Tingkat Penangkar di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara

Peningkatan Pendapatan Usahatani dengan Penangkaran Benih Padi Varietas Unggulan

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dan sumber devisa negara, pendorong pengembangan wilayah dan sekaligus

DENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Kedaulatan pangan adalah konsep pemenuhan pangan melalui produksi lokal.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada kegiatan industri yang rumit sekalipun. Di bidang pertanian air atau yang

I. PENDAHULUAN. sektor-sektor yang berpotensi besar bagi kelangsungan perekonomian

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (m-p3mi) Berbasis Padi Palawija

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. padi begitu besar, sebab padi merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian

Varietas Unggul Mendukung Usahatani Padi di Lahan Lebak. Morphological Characterization and Content of Sugar Some Sweet Potato Germplasm Local Lampung

I. PENDAHULUAN. kemampuan daerah tersebut dalam swasembada pangan atau paling tidak

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON PETANI TERHADAP PENYEDIAAN BENIH UPBS BPTP GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena pupuk kimia lebih mudah diperoleh dan aplikasinya bagi tanaman

I. PENDAHULUAN. Indonesia berhasil meningkatkan produksi padi secara terus-menerus. Selama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kata kunci : Adopsi, VUB padi, Produktivitas, Jawa Timur

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, khususnya tanaman pangan bertujuan untuk meningkatkan

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDAMPINGAN SL-PTT PADI DAN JAGUNG DI PROVINSI BENGKULU

PEMERINTAH KABUPATEN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

peningkatan produksi dan produktifitas melalui intensifikasi, ekstensifikasi,

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Padi merupakan komoditas yang sangat penting, karena saat ini beras

Meinarti Norma Setiapermas, Widarto, Intan Gilang Cempaka dan Muryanto

Kinerja Lembaga Perbenihan dalam Mendukung Penyediaan Benih Padi Berkualitas di Provinsi Bangka Belitung

HASIL PENDAMPINGAN PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN PERTANIAN SL-PTT KEDELAI DI PROVINSI ACEH

Abstrak. Kata kunci : inovasi, padi sawah, peningkatan, produktivitas. Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan 12 varietas yang akan dilakukan oleh 10 kabupaten yang sentra produksi

Produksi Padi Tahun 2005 Mencapai Swasembada

Sinung Rustijarno Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar penduduk

PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN SELUMA Studi Kasus: Lahan Sawah Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan ABSTRAK PENDAHULUAN

X.82. Pengembangan tanaman jagung yang adaptif di lahan masam dengan potensi hasil 9,0 t/ha. Zubachtirodin

Gambar 3.6: Hasil simulasi model pada kondisi eksisting

Analisa Ekonomi Usaha Penangkar Benih Padi Ciherang (di Kelurahan Tamanan Kec. Tulungagung Kab. Tulungagung) Oleh : Yuniar Hajar Prasekti

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap

BAB I. PENDAHULUAN. Tahun. Pusat Statistik 2011.htpp:// [Diakses Tanggal 9 Juli 2011]

Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara

TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI PTT PADI DAN PENDAMPINGAN SL-PTT DI KALIMANTAN TENGAH

Peran dan Kontribusi Hand Tractor terhadap Efisiensi Usahatani di Banten

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa orde baru tahun 1960-an produktivitas padi di Indonesia hanya

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan dengan tujuan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. yang semakin meningkat menyebabkan konsumsi beras perkapita per tahun

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI MELALUI UPBS UNTUK MENDUKUNG PENYEDIAAN LOGISTIK BENIH DI SUMATERA UTARA

Tanaman pangan terutama padi/beras menjadi komoditas yang sangat strategis karena merupakan bahan makanan pokok bagi bangsa Indonesia.

Press Release Katam Terpadu MT I 2013/2014 untuk Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai Jakarta, 26 September 2013

Wilayah Produksi dan Potensi Pengembangan Jagung

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara agraris yang artinya sebagian besar

Gambar 2.5: Hasil uji sensitivitas 2.4. HASIL ANALISIS

ANALISIS PENCAPAIAN SWASEMBADA PANGAN BERAS DAN UPAYA-UPAYA YANG DILAKUKAN DI KABUPATEN SAMOSIR SKRIPSI

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 14 MARET 2012

POLICY BRIEF SISTEM KOMUNIKASI PEMANFAATAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI TOLERAN RENDAMAN DALAM MENDUKUNG SWASEMBADA PANGAN BERKELANJUTAN

Transkripsi:

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS 2015

Latar Belakang PENDAHULUAN Pembangunan pertanian dewasa ini diarahkan kepada ketahanan pangan serta pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkelanjutan, berkerakyatan dan terdesentralisasi Target Utama Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan swasembada dan swasembada berkelanjutan Pangan Khususnya Beras. Pencapaian swasembada beras berkelanjutan dapat terwujud melalui peningkatan produksi padi nasional. Secara teknis upaya peningkatan produksi padi melalui dua pendekatan, yaitu: 1) ekstensifikasi (perluasan areal) banyak kendala 2) intensifikasi (peningkatan produktivitas usahatani).

Lanjutan Peningkatan produktivitas usahatani melalui peningkatan mutu intensifikasi yang dilakukan dengan perbaikan teknologi salah satunya penggunaan benih bermutu. Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi lumbung padi nasional dengan total luas tanam saat ini 750.527 Ha. Dengan asumsi kebutuhan benih per hektar sebanyak 25 kg dari luasan tersebut dapat diproyeksikan total kebutuhan benih padi bersertifikat mencapai 18.763.175 kg (dari kira kira 6.254 hax3 ton/ha). Saat ini benih yang tersedia hanya mencapai 4.000 ton saja (Distan, sumut).

Lanjutan Diperlukan 156 ton benih sumber untuk memenuhi benih pertanaman perbanyakan benih ini (6.254 ha) Guna mengatasi permasalahan ketersediaan benih padi bermutu, Badan Litbang Pertanian melalui UPBS BPTP Sumatera Utara pada Tahun Anggaran 2015 melakukan perbanyakan benih VUB padi. Diharapkan melalui kegiatan ini selain untuk memenuhi kebutuhan benih bermutu di Sumatera Utara, juga dapat mendukung perbenihan padi secara nasional.

Kebutuhan Beras, Padi, Lahan dan Benih di Sumatera Utara Uraian Jumlah Keterangan Jumlah Penduduk 13.248.386 jiwa Kebutuhan Beras 1.841.525.654 kg Jumlah penduduk X konsumsi rata-rata (139kg/kapita/tahun) Setara Padi 3.069.209.423 kg Rendemen 60% Kebutuhan lahan 667.219 ha Di hitung berdasarkan produktivitas rata-rata 4.6 ton/ha Kebutuhan Benih ES 16.680.486 kg Kebutuhan benih 25 kg/ha Kebutuhan Benih SS 119.146 kg Produktivitas 3,5 ton/ha Kebutuhan Benih FS 993 kg Produktivitas 3 ton/ha Fakta: Ø Ø Ø Ø Ø Luas lahan sawah Sumatera Utara: 484.211 ha Dengan IP 1,55 maka diperoleh luas tanam per thn 750.527 ha Untuk itu dibutuhkan benih ES sebesar 18,76 juta ton 134 ton SS 1,117 ton FS Diperkirakan dapat dihasilkan 3,45 juta ton Surplus 0,38 juta ton

Dukungan Teknologi dalam kemasan Pengelolaan Tanaman Terpadu Varietas unggul Benih bermutu Pola tanam Pemupukan sesuai kondisi lahan dan kebutuhan tanaman Pengendalian OPT Penanganan panen dan pasca panen Peningkatan indeks pertanaman

Dasar Pemikiran Keberhasilan diseminasi teknologi varietas unggul ditentukan kemampuan industri benih untuk memasok benih hingga ke petani dalam kondisi 6 TEPAT (Tepat waktu, tepat jumlah, tepat tempat, tepat mutu, tepat jenis dan tepat harga) Sistem perbenihan yang tangguh sangat diperlukan untuk mendukung upaya peningkatan produksi benih dan mutu produk pertanian BPTP Sumatera Utara dapat berperan dalam mempercepat penyebaran varietas unggul baru melalui Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS).

Jumlah dan macam varietas padi yang akan diproduksi ditentukan dengan merujuk hasil SL-PTT padi dan varietas yang sudah populer di masyarakat untuk turut mendukung percepatan pemenuhan stok benih bersertifikat. Tiga varietas dengan keragaan terbaik di beberapa lokasi SL-PTT di sumatera Utara disajikan pada Tabel berikut : No Lokasi SLPTT Varietas 1. Kab. Madina Inpari 3, Cibogo, Inpari 10 2. Kab. Tapanuli Tengah Inpari 3, Mekongga, Inpari 16 3. Kab. Tapanuli Selatan Inpari 14, Inpari 15, Mekongga 4. Kab. Tobasa Inpari 14,Inpari 3, Inpari 4 5. Kab. Nias Utara Inpari 10, Inpari 14, Inpari 20 6. Kab. Padang Lawas Inpari 17, Inpari 18, Inpari 19

Hasil Yang Diharapkan Tersedianya benih sumber padi sebagai inisiasi produksi benih sebar untuk pengembangan padi di Sumatera Utara. Perkiraan Manfaat Petani dapat memperoleh benih padi bermutu tepat jenis, waktu dan jumlah. Penangkar benih padi dan kedelai berkembang, melalui pasokan benih sumber padi

Perkiraan Dampak Produksi padi di Sumatera Utara meningkat 10-15% sehingga mampu menopang kebutuhan pangan bahkan menjadikan Sumatera Utara sebagai lumbung pangan. Menjaga keberlanjutan produksi padi yang merupakan penyangga keamanan pangan nasional, serta mampu meningkatkan pendapatan usahatani rumah tangga petani, yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan peningkatan terhadap kesejahteraan masyarakat..

METODOLOGI Pendekatan (Kerangka Pemikiran) Benih merupakan faktor produksi penting dalam usaha pertanian kebijakan pemerintah (subsidi harga untuk meningkatkan efisiensi sistem distribusi benih) terjamin ketersediaannya BPTP Sumut berperan dalam mempercepat penyebaran VUB melalui yaitu Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) agar kontinuitas pasokan benih dapat terpenuhi. Produksi benih unggul padi dilakukan dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT)

Ruang Lingkup Perbanyakan benih padi dilaksanakan di KP. Pasar Miring Kabupaten Deli Serdang. Perbanyakan benih unggul padi dilakukan dalam dua kali musim tanam dengan total luasan 15Ha. Secara umum kegiatan yang dilakukan mencakup aspek sistem perbenihan yaitu: perbanyakan benih unggul padi dan penyebarluasan varietas unggul baru di Sumatera Utara. Kegiatan perbanyakan benih sumber padi akan dilakukan bulan Januari Desember 2015.

Perbanyakan benih Varietas yang diperbanyak antara lain: (Ciherang, Mekongga, Cibogo, Inpari 14, Inpari 10, Inpari 14, Inpari 3, Inpari 4, Inpara 3) Kelas benih: BS FS dan FS SS

Tahapan perbanyakan benih: 1. Pemilihan, perlakuan benih dan penyemaian 2. Penyiapan lahan 3. Penanaman 4. Pemeliharaan (Pemupukan, Penyiangan, Pengendalian OPT, Seleksi/Roguing) 5. Panen dan pengolahan benih (Persiapan panen, Proses panen, Pengeringan benih, Pengolahan benih/pengemasan) 6. Distribusi benih

Sistem Manajemen Mutu Perbaikan sarana dan prasarana Peningkatan kapasitas SDM Penerapan prosedur operasional standar Pengendalian mutu

ANALISIS RISIKO Daftar Risiko No. Risiko Penyebab Dampak 1. Serangan HPT Hama dan Penyakit Gagal panen 2. Penangkar Penangkar langsung membeli benih sumbernya dari BB Padi 3. Tanaman rebah Angin puting beliung disertai hujan Benih SS yang dihasilkan tidak terdistribusi Tidak dapat dilanjutkan untuk sertifikasi

Daftar Penanganan Risiko No. Risiko Penyebab Penanganan Risiko 1. Serangan HPT Hama dan Penyakit Pengawasan serangan HPT secara kontinyu 2. Penangkar Penangkar langsung membeli benih sumbernya dari BB Padi Memberikan pembinaan dan promosi ketersediaan benih 3. Tanaman rebah Angin puting beliung disertai hujan Menyesuaikan musim tanam

No. HASIL BENIH 2014 Varietas Kelas Benih Luas Panen (m2) 1 Ciherang FS 0,4 2 Cibogo FS 0,4 3 Inpari 30 FS 0,1 4 Inpari 14 FS 0,1 5 Inpari10 FS 0,1 6 Inpari 4 7 Inpari 3 8 Mekongga 9 Ciherang 10 Cobogo 11 Inpari 4 12 Inpara 3 Hasil Panen UPBS 2014 FS 0,2 Hasil GKP (Kg) Jumlah Karung Rata-rata Kadar Air(%) 1404 17 27 1415 17 25 351 4 24 321 5 24 325 5 24,5 750 10 25 SS 0.7 2542 33 27 SS 0,7 7006 82 25 SS 0,7 2930 34 26 SS 0.7 3607 82 24 SS 0,7 3639 42 24 ES 3,2 11235 140 27 Jumlah 8,0 35.525 471

HASIL BENIH 2014 (lanjutan) PENIMBANGAN BENIH No Varietas Benih Masuk (Kg/GKP) Hasil Prosesing (Kg/GKG) Susut (Kg) (%) 1 Ciherang 1404 1080 324 23,07 FS 2 Cibogo 1415 1010 405 28,62 FS 3 Inpari 30 351 265 86 24,50 FS 4 Inpari 14 321 268 53 16,51 FS 5 Inpari10 325 250 75 23,07 FS 6 Inpari 4 750 535 215 28,66 FS 7 Inpari 3 2542 1802 740 29,11 SS Mekongga Ket 8 9 10 11 12 Ciherang Cobogo Inpari 4 Inpara 3 7006 5005 2001 28,56 SS 2930 2175 755 25,76 SS 3607 2537 1070 29,66 SS 3639 2555 1084 29,78 SS 11235 8025 3210 28,57 ES Jumlah 35.525 25507

PRODUKSI GKP DAN BENIH MT. I 2013 (MK) No Varietas Kelas Benih di Tanam Luas Tanam (Ha) Produksi GKP (Kg) Hasil Benih (Kg) Lulus Benih Kelas 1. Inpari 20 BS 0,45 1.649 1.051 FS 2. Inpari 18 BS 0,75 4.035 2.541 FS 3. Inpari 16 BS 0,99 5.592 3.621 FS 4. Inpari 10 BS 0,53 2.557 1.876 FS 5. Inpari 3 BS 0,93 5.825 4.222 FS 6. Inpari 4 BS 0,93 4.879 3.520 FS 7. Mekongga BS 0,3 541 368 FS 8. Ciherang BS 0,55 2.770 1.909 FS 9. Cibogo BS 0,43 1.639 1.107 FS 10. Inpari 20 FS 0,90 2.845 1.809 SS 11. Inpari 28 SS 0,27 1.269 895 ES 12. Inpari 14 FS 0,38 2.037 1.470 SS 13. Inpari 15 FS 0,38 2.172 1.426 SS 14. Inpari 16 FS 0,38 1.724 1.159 SS JUMLAH 8,17 39.534 26.974

DISTRIBUSI BENIH MT. I 2013 (MK) No Varietas Kela Komersial Non Stok s (Kg) (Kg) (Kg) Distribusi 1. Inpari 20 FS 1.011 40 0 Sergai 2. Inpari 18 FS 2.351 190 0 Sergai, Medan, D. Serdang 3. Inpari 16 FS 3.621 0 0 Medan, Sergai, D. Serdang, Karo 4. Inpari 10 FS 1.876 0 0 D. Serdang, Karo, Langkat, Simalungun 5. Inpari 3 FS 4.222 0 0 Tapteng, Sergai, Karo, D. Serdang, Batu Bara, Langkat 6. Inpari 4 FS 3.520 0 0 Karo, Taptengah, D. Serdang 7. Mekongg FS 368 0 0 Deli Serdang, Sergai a 8. Ciherang FS 1.809 100 0 Tanjung Balai, Sergai, D. Serdang 9. Cibogo FS 1.107 0 0 Tanjung Balai, D. Serdang 10. Inpari 20 SS 1.809 0 0 Deli Serdang, Sergai 11. Inpari 28 ES 895 0 0 Sergai, Samosir 12. Inpari 14 SS 1.470 0 0 Sergai, Deli Serdang, Aceh, Karo 13. Inpari 15 SS 1.376 50 0 Aceh, Deli Serdang, Karo, Sergai 14. Inpari 16 SS 1.159 0 0 Simalungun, Langkat, D. Serdang, Karo Jumlah 26.594 380 0

Perbanyakan Benih MT. II (MH)- 2013 No Varietas Tanggal Semai Tanggal Tanam Luas Tanam (Ha) Kelas Benih di Tanam 1 Inpari 3 26 9-2013 16-10 - 2013 0,45 BS 2 Inpari 4 26 9-2013 16-10 - 2013 0,45 BS 3 Inpari 10 26 9-2013 16-10 - 2013 0,39 BS 4 Inpari 14 26 9-2013 16-10 - 2013 0,45 BS 5 Ciherang 26 9-2013 16-10 - 2013 0,97 BS 6 Mekongga 26 9-2013 16-10 - 2013 0,84 BS 7 Cibogo 26 9-2013 16-10 - 2013 0,81 BS 8 Inpari 20 26 9-2013 16-10 - 2013 0,38 FS 9 Inpari 16 26 9-2013 16-10 - 2013 0,18 FS 10 Inpara 2 26 9-2013 16-10 - 2013 0,32 FS JUMLAH 5,23