PEMERINGKATAN FAKTOR ORGANISASIONAL KESELAMATAN DENGAN METODA SMART ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN DENGAN SPSS 15 Oleh : Hendry PENDAHULUAN

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR

Meithanita Denanda Jurusan Manajeman Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

ANALISA KUALITAS DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN KESELAMATAN KAPAL FERRY PENYEBERANGAN RO-RO TESIS. Riky Adrian Oktora

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM : PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM.

PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN FAVE HOTEL KARTIKA PLAZA KUTA

MODUL 3 ANALISIS FAKTOR

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK

VALIDITAS DAN RELIABILITAS

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

IV. METODE PENELITIAN

IDENTIFIKASI DAN EVALUASI FAKTOR-FAKTOR KOMPETENSI SOSIAL MANAJER PROYEK

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN PADA MASKAPAI PENERBANGAN (Studi Kasus Maskapai Penerbangan Airasia Di Kota Medan) SKRIPSI

BAB IV METODE PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PABRIK BERAS TRI JAYA DI KUNINGAN JAWA BARAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dibagikan. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 130 kuesioner. Jumlah

III. METODE PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga

(Shindy Nathasya ) 1. Usia anda saat ini adalah? a c b d. >35

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE EKSPLORATORI KOMPONEN UTAMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Kuesioner Achievement Goal Orientation dan Data Penunjang

BAB IV ANALISIS HASIL

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas Pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara

PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE DAN FASHION INVOLVEMENT PADA IMPULSE BUYING BEHAVIOR KONSUMEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu, Rachmad Sitepu

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN)

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dengan penilaian 6 tingkat dengan norma sebagai berikut:

KUESIONER HARAPAN DAN KINERJA(PERFORMANCE)

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN NY SHOPP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1.

Analisis Faktor-Faktor Penentu Mutu Pendidikan Sekolah Dasar Negeri di Kota Manado Menggunakan Analisis Faktor

ANALISIS FAKTOR KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR BEKAS PADA SHOWROOM CITRA MOTOR (Studi Pada Pembeli Sepeda Motor Bekas Citra Motor)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Pelayanan Jasa Pelabuhan Sunda Kelapa

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON

ABSTRACT. Keywords: Management Control System, Intellectual Capital, Simple regression Method. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) sejak sampel. Berikut jumlah perusahaan yang berpartisipasi:

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

PENGKAJIAN PENERAPAN 5S DI PT.CONBLOC INDOTAMA SURYA

LAMPIRAN 1. KUESIONER

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata-kata kunci: risiko pengendalian, sistem pengendalian intern, pengujian substantif atas saldo persediaan.

PENERAPAN ANALISIS FAKTOR DALAM MENGIDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PEMBELAJARAN KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

ABSTRAK. Kata Kunci: Price Perception, Buyer Vulnerability, Price Offer Fairness. viii. Universitas Kristen Maranatha

Nurkhasanah Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dengan analisis data statistik setelah data-data yang peneliti kumpulkan lengkap.

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS

LAMPIRAN 1. (Aniisah Humairoh) BAGIAN 1 : DATA RESPONDEN. Jenis Kelamin : Umur :

BAB V PENUTUP. Pada bab lima ini penulis mengambil kesimpulan dari hasil penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel dependen (Y) sedangkan variabel independen (X) adalah brand

ABSTRAK. Kata-kata kunci: gaji, insentif, kinerja karyawan. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. yang bertujuan untuk mendeskriptifkan sesuatu yang ada pada saat ini. Dalam

KUISIONER PENELITIAN. Berilah tanda Check List ( ) pada jawaban yang sesuai.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini, disajikan analisis terhadap data yang telah diperoleh selama

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kuantitatif,

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Mahasiswa

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Deskriptif. adalah 120 kuesioner. Jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 104

ABSTRAK. Kata kunci : Logo, citra perusahaan, identitas merek, manajemen merek.

Sasaran Sumber Data Teknik Hasil

STUDI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

BAB IV ANALISIS DATA

KUISIONER PENELITIAN

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN PADA KONTRAK LUMP SUM (Studi Kasus: Proyek Apartment And Soho Ciputra World)

ABSTRACT. Keywords: Performance Audit, Performance Accountability

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari variabel-variabel yang saling berkorelasi. Analisis peubah ganda dapat

ABSTRACT. Keywords: Total Quality Management (TQM), Corporate Performance

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PEMERINGKATAN FAKTOR ORGANISASIONAL KESELAMATAN DENGAN METODA SMART Johnny Situmorang Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir ABSTRAK PEMERINGKATAN FAKTOR ORGANISASIONAL KESELAMATAN DENGAN METODA SMART. Evaluasi terhadap kinerja keselamatan dari aspek faktor organisasional dengan pendekatan analisis keputusan multi kriteria dilakukan berdasarkan perkiraaan faktor pengaruh sesuai dengan peringkatnya, Peringkat faktor pengaruh diperkirakan dengan menentukan bobot setiap faktor melalui analisis varians dengan bantuan perangkat lunak SPSS 17. Pada analisis faktor, seluruh atribut yang dipertimbangkan distrukturisasi berdasarkan besarnya varians setiap atribut yang berkontribusi terhadap hal yang dipertimbangkan. Selain besaran varians tersebut, atribut dikelompokkan menurut besarnya varians yang bersesuaian. Sesuai dengan besaran varians, bobot numerik kelompok ditentukan dari keputusan multi kriteria. Berdasarkan pembobotan tersebut, pemeringkatan dilakukan dengan metoda SMART (Simple Multi Attribute Rank Technique). Analisis data dilakukan dengan menggunakan data yang diperoleh dari pelaksanaan kuesioner pada empat unit kerja di lingkungan BATAN. Hasilnya adalah terdapat 28 atribut terpilih yang dikelompokkan ke dalam 10 kelompok. Peringkat tertinggi yang diperoleh ditempati oleh kelompok sistem manajemen kompetensi dengan atribut penetapan dan pemeliharaan tingkat kompetensi. Peringkat terendah ditempati oleh kelompok atribut kondisi tempat kerja dengan atribut pengkajian risiko pertimbangan tugas rutin dan bukan rutin pada posisi terbawah. Kata Kunci : Bobot riteria, Peringkat kriteria, Metoda SMART, Faktor organisasional keselamatan ABSTRACT RANKING OF SAFETY ORGANIZATIONAL FACTORS USING SMART METHOD. Safety performance evaluation based on organizational aspect using multi criteria decision making was performed by approximating the influence factor according to its ranks. The rank of the influenced factors is determined based on its obtained weights according to its variances which is resulted by factor analysis on SPSS 17. On the factors analysis, the attributes were structurized and then grouped according to their variances properly to reflect the considered organizational factors of safety. The numerical weights of each attributes is determined based on the variances of its group. Based on the numerical weights, the attributes is ranked used SMART (Simple Multi Attribute Rank Technique) method. Data analysis was conducted based on the questionnaire data of some respondents by distributing to respondents in 4 facilities of BATAN. As the results there are 28 selected attributes which are grouped to 10 groups. Group attribute of competence management system occupy the position of first rank with the establishment and maintenance of competence level on highest position. While the lowest ranking is occupied by a attributes group of conditions workplace with attribute of risk assessments that considered the routine and not routine tasks at the bottom. Keywords : Criteria weights, Criteria ranking, SMART Method, Organizational factors of safety PENDAHULUAN Penilaian kinerja keselamatan dari faktor organisasional dapat dilakukan dengan pendekatan kriteria majemuk yang berbasis pada berbagai indikator yang terdapat pada faktor organisasional tersebut. Penilaian kinerja keselamatan menurut aspek faktor organisa sional merupakan masalah yang kompleks karena penilaian terdiri dari tujuan, dimensi, kriteria, serta dari beberapa tingkat sub-kriteria yang tersusun dalam model hirarkis. Oleh karena itu, pertimbangan signifikansi pengaruh 20

berbagai faktor merupakan hal penting untuk mendapatkan kinerja keselamatan yang diharapkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam hal ini adalah melalui pemeringkatan faktor. Metoda pengambilan keputusan kriteria majemuk (MCDM = Multi Criteria Decision Making) merupakan suatu teknik yang dilakukan dengan menggunakan skor penilaian dan pembobotan terhadap faktor-faktor untuk pengambilan keputusan. Pada umumnya MCDM dilakukan dengan teknik penilaian berpasangan seperti diterapkan pada proses hirarki analisis atau penilaian langsung terhadap setiap faktor yang dipertimbangkan. Pada tulisan ini, pembobotan dilakukan dengan bantuan fasilitas analisis faktor pada perangkat lunak SPSS 17, yaitu fasilitas analisis faktor eksploratori (EFA = Exploratory Factor Analysis) dan analisis komponen utama (PCA = Principal Components Analysis). EFA ditujukan untuk menentukan jumlah konstruk, yaitu faktor utama yang mempengaruhi himpunan atribut (variabel pengukuran). Varians dalam variabel pengukuran dapat diuraikan ke dalam faktor umum dan unik. PCA adalah reduksi data untuk mendapatkan sejumlah kecil komponen yang dapat menjelaskan variabilitas yang ditemukan dalam sejumlah besar tindakan, untuk menentukan faktor umum yang mempengaruhi serta menjelaskan kekuatan hubungan antara masingmasing faktor untuk setiap ukuran yang diamati. Berdasarkan hasil pengelompokan atribut ke dalam faktor, selanjutnya pemeringkatan dilakukan dengan menggunakan metode SMART. Hasil dari pemeringkatan ini adalah kriteria yang terpilih dalam sistem pengambilan keputusan dan susunan struktur peringkat kriteria tersebut. METODOLOGI Penilaian kinerja keselamatan berdasarkan faktor organisasional dilakukan dengan merinci faktor organisasional ke bentuk karakteristik dan selanjutnya karakteristik tersebut dirinci ke dalam bentuk atribut. Pertimbangan faktor manusia pada keselamatan sistem instalasi nuklir disesuaikan dengan peran manusia untuk tujuan penyelenggaraan, serta dirinci ke dalam bentuk tugas untuk seluruh level organisasi instalasi nuklir. Untuk itu, berhasil atau tidaknya manusia melaksanakan tugas yang dibebankan tergantung pada pemenuhan kesesuaian pada seluruh tahap kegiatan. Dengan demikian pendekatan peran manusia disesuaikan dengan kemungkinan trayektori terjadinya kegagalan pada penyelenggaraan keselamatan baik yang disebabkan oleh kondisi setempat maupun dari pengaruh eksternal. Berdasarkan trayektori terjadinya kecelakaan, faktor organisasional dapat dirinci menjadi 10 karakteristik yang selanjutnya setiap karakteristik diuraikan menjadi atribut, seperti terlihat pada Gambar 1 dan Tabel 1. 21

Gambar 1: Trayektori peluang kegagalan berbasis faktor organisasional. Susunan karakteristik tidak berdasarkan urutan dalam trayektori. Untuk mendapatkan data, atribut dinyatakan dalam bentuk pernyataan pada kuesioner yang tanggapannya atas dasar skala Likert, dengan 1 sangat baik dan 5 sangat buruk. Sesuai dengan data yang dikumpulkan yaitu pada tahun 2011 di empat unit kerja di lingkungan BATAN, analisis data dilakukan dengan perangkat lunak SPSS 17 sesuai dengan Tabel 1: Jumlah Atribut setiap Karakteristik dari Faktor Organisasional (1) NO KARAKTERISTIK JUMLAH ATRIBUT 1 Kesalahan manusia pelaksana 15 2 Prosedur 10 3 Pelatihan 12 4 Struktur staf 20 5 Perubahan organisasional 7 6 Komunikasi keselamatan 19 7 Faktor manusia dalam disain 23 8 Kelelahan dan kerja shift 8 9 Budaya organisasional 11 10 Pemeliharaan, inspeksi, dan pengujian 16 Total atribut: 141 22

Analyze Dimension Reduction Factor Rotation: Equamax. Pemilihan metode rotasi equamax dimaksudkan untuk kesesuaian pemilihan atribut yang dipilih sesuai dengan dasar pertimbangan teoritis (2). Pembobotan kriteria dilakukan sesuai dengan faktor beban (loading factors) dari atribut yang diperoleh melalui analisis faktor tersebut di atas (3). Metode yang digunakan adalah teknik pemeringkatan Multi-Atribut Sederhana (4) sesuai dengan level varians yang dihasilkan dalam susunan matriks komponen. Pembobotan diperingkat mulai dari kriteria terburuk hingga ke tingkat terbaik, sesuai dengan Persamaan 1. dengan: w j n 1 n 1 w j =, i = 1, 2, 3,..., n k=i n j (1) : bobot atribut/kriteria j yang disusun sesuai dengan hasil faktor analisis. : jumlah atribut/kriteria. Sedangkan pengambil keputusan sesuai dengan urutan peringkat kriteria yang dihitung untuk setiap atribut/kriteria sesuai dengan Persamaan 2. k Maksimasi w μ i = 1...n j=1 j ij (2) dengan: w j : bobot atribut/kriteria faktor organisasional. m ij : penilaian atribut / kriteria j oleh responden i. HASIL DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan penerapan analisis faktor dengan SPSS 17 yaitu dengan tahapan: Analyze Dimension Reduction Factor Rotation: Equamax hasil uji KMO dan Bartlett terhadap data yang dikumpulkan pada 4 unit kerja di lingkungan BATAN tahun 2011 diperoleh hasil seperti tertulis pada Tabel 2. Hasil ini menyatakan bahwa data adalah andal dengan KMO-MSA (Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy) sama dengan 0,518 yang adalah lebih besar dari 0,5 dan signifikan dengan tingkat signifikansi (Sig.) 0,000. Dengan hasil uji ini analisis lanjutan dapat dilakukan. Sesuai dengan batasan untuk analisis lebih lanjut tersebut di atas, atribut/kriteria yang terpilih sebanyak 28 yang dikelompokkan ke dalam 10 kelompok, dalam analisis dengan SPSS dinyatakan sebagai faktor seperti dituliskan dalam Tabel 3. Tabel 2: Uji KMO and Bartlett Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy 0,518 Approx. Chi-Square 930,265 Bartlett's Test of Sphericity df 435 Sig. 0,000 23

Tabel 3: Hasil Analisis Faktor No. Aribut / Faktor Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 CA06.998 2 CA02.807 3 CA01.626 4 CA05.701 5 CA09.634 6 CA08.653 7 FB01.741 8 JA02.723 9 GB03.540 10 GC02.689 11 GA11.636 12 GC06.785 13 GA10.647 14 FC03.908 15 FC02.727 16 FB04.784 17 JB01.974 18 JB02.821 19 JA07.668 20 DC05.992 21 DC04.673 22 FB06.901 23 BA10.659 24 IA04.856 25 IA05.669 26 AB04.896 27 AA05.859 28 AA02.733 Menggunakan Persamaan 1, hasil perkiraan bobot untuk keseluruhan atribut faktor organisasional yang dipertimbangkan dapat dilihat pada Tabel 4 dan juga digambarkan pada Gambar 2. Hasilnya adalah atribut dokumentasi hasil validasi dan evaluasi pelatihan (CA09) menempati peringkat tertinggi dengan nilai peringkat sebesar 0,0807 serta atribut pengkajian risiko mempertimbangkan tugas rutin dan bukan rutin (AA02) menempati peringkat terendah dengan nilai peringkat sebesar 0.0027. Pemeringkatan pada atribut berkelompok yang pengelompokannya menjadi 10 kelompok dengan penamaan bersesuaian dan mempertimbangkan koefisien korelasi terbesar memberikan hasil bahwa kelompok atribut sistem manajemen kompetensi menempati peringkat tertinggi dengan besaran nilai ternormalisasi peringkat 0,2929 dan kelompok atribut kondisi tempat kerja menempati peringkat terendah dengan besaran nilai ternormalisasi sebesar 0,0100, seperti digambarkan dalam Gambar 3. Bersesuaian dengan pengelompokan tersebut pembedaan peringkat atribut di dalam kelompok tetap didasarkan pada besarnya koefisien korelasi yang bermakna sebagai varians pemberi informasi dan dengan itu hasilnya ditunjukkan pada Tabel 5. 24

No 1 2 Tabel 4: Bobot dan Pemeringkatan Atribut/Kriteria Atribut / Kriteria Penetapan dan pemeliharaan tingkat kompetensi (CA06) Identifikasi persyaratan kompetensi (CA02) Koef. Korelasi Bobot Peringkat Rata-rata Maks 0.9985 0.2929 0.0713 0.0756 0.8066 0.2929 0.0721 0.0756 3 Sistem manajemen kompetensi (CA01) 0.6261 0.2929 0.0750 0.0756 4 5 Program pelatihan / pembelajaran dari insiden dan gangguan lainnya (CA05) Dokumentasi hasil validasi dan evaluasi pelatihan (CA09) 0.7007 0.2929 0.0762 0.0756 0.6338 0.2929 0.0807 0.0756 6 Pelatihan penyegaran terstruktur (CA08) 0.6535 0.2929 0.0786 0.0756 7 Sistem perijinan kerja (FB01) 0.7413 0.1929 0.0499 0.0498 8 9 10 Kemampu-peliharaan untuk mereduksi kesalahan (JA02) Upgrade dan modifikasi antar muka ruang kontrol (GB03) Alarm terintegrasi ke dalam proses disain (GC02) 0.7228 0.1929 0.0494 0.0498 0.5399 0.1929 0.0510 0.0498 0.6890 0.1929 0.0513 0.0498 11 Hasil analisis tugas untuk disain (GA11) 0.6361 0.1429 0.0390 0.0369 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Tolok ukur kinerja (mis. jumlah atau presentase rerata alarm siaga) (GC06) Hasil analisis tugas untuk pengembangan prosedur (GA10) Sarana peralihan shift tersedia dengan baik (FC03) Waktu peralihan shift dijadualkan dengan baik (FC02) Pengelolaan ijin pada peralihan dari shift ke shift adalah jelas (FB04) Pertimbangan kemampuan dan kompetensi Outsoursing (JB01) Identifikasi kompetensi outsourcing yang disyaratkan (JB02) Pengawasan kegiatan pemeliharaan oleh kontraktor (JA07) Pengelolaan risiko tambahan yang dilakukan oleh kontraktor (DC05) Pengendalian kerja yang dilakukan oleh kontraktor (DC04) 0.7853 0.1429 0.0360 0.0369 0.6468 0.1429 0.0376 0.0369 0.9084 0.1096 0.0279 0.0283 0.7266 0.1096 0.0296 0.0283 0.7836 0.1096 0.0303 0.0283 0.9743 0.0846 0.0208 0.0218 0.8213 0.0846 0.0206 0.0218 0.6684 0.0846 0.0206 0.0218 0.9920 0.0646 0.0155 0.0167 0.6732 0.0646 0.0163 0.0167 22 Pelanggaran sistem perijinan (FB06) 0.9011 0.0479 0.0107 0.0124 23 Prosedur pengelolaan prosedur (BA10) 0.6588 0.0479 0.0120 0.0124 24 25 Penerapan proses investigasi akar sebab yang memadai (IA04) Proses investigasi akar sebab tidak menyebutkan individual (IA05) 0.8560 0.0336 0.0086 0.0087 0.6692 0.0336 0.0086 0.0087 26 Metode investigasi insiden (AB04) 0.8960 0.0211 0.0054 0.0055 27 28 Pengelolaan kinerja manusia terkait risiko kondisi tempat kerja (AA05) Pengkajian risiko mempertimbangkan tugas rutin dan bukan rutin (AA02) 0.8586 0.0100 0.0026 0.0026 0.7330 0.0100 0.0027 0.0026 Rerata 1.0000 1.0000 25

(a). Rata-rata (b). Maksimasi Gambar 2. Susunan peringkat keseluruhan atribut berbasis besaran nilai rata-rata (a) dan maksimasi Gambar 3. Susunan peringkat kelompok atribut 26

Tabel 5. Atribut peringkat tertinggi pada tiap kelompok No. Kelompok Atribut Atribut Peringkat Tertinggi 1 Sistem manajemen kompetensi Penetapan dan pemeliharaan tingkat kompetensi (CA06) 2 Upgrade dan modifikasi Sistem perijinan kerja (FB01) 3 Analisis Tugas dan Kinerja Tolok ukur kinerja (mis. jumlah atau presentase rerata alarm siaga) (GC06) 4 Shift dan Peralihan Shift Sarana peralihan shift tersedia dengan baik (FC03) 5 Outsoursing dan Kontraktor Pertimbangan kemampuan dan kompetensi Outsoursing (JB01) 6 Pengelolaan Risiko Pengelolaan risiko tambahan yang dilakukan oleh kontraktor (DC05) 7 Sistem Perijinan dan Prosedur Pelanggaran sistem perijinan (FB06) 8 Proses Investigasi Akar Sebab Penerapan proses investigasi akar sebab yang memadai (IA04) 9 Metode investigasi insiden Metode investigasi insiden (AB04) 10 Kondisi tempat kerja Pengelolaan kinerja manusia terkait risiko kondisi tempat kerja (AA05) Pertimbangan untuk hal ini juga didasarkan dengan metode maksimasi hasil yang diperoleh untuk setiap kelompok akan memberikan hasil dengan peringkat yang sama, juga lihat Gambar 2 (b). KESIMPULAN Sebagai kesimpulan dapat dinyatakan bahwa gabungan metoda analisis faktor untuk menentukan bobot atribut dengan metoda SMART dapat dan cukup praktis digunakan untuk mendapatkan struktur peringkat dengan skala Likert. Selanjutnya pada faktor organisasional diperoleh hasil, yaitu atribut penetapan dan pemeliharaan tingkat kompetensi menempati peringkat teringgi dan atribut ini berada pada kelompok atribut sistem manajemen kompetensi. Sedangkan peringkat terendah ditempati oleh kelompok atribut kondisi tempat kerja dengan atribut pengkajian risiko yang mempertimbangkan tugas rutin dan bukan rutin pada posisi terbawah. DAFTAR PUSTAKA 1. HSE, Human factors performance indicators for the energy and related process industries, Energy Institute, London, 2010. 2. Iman Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, ISBN 979.704. 015.1, Badan Penerbit Undip, Semarang, 2005. 3. Field, A.P., Discovering statistics using SPSS. 2 nd editions, London, 2005. 4. Huang, Jheng-Dan, dkk, Evaluation of Lead Logistics Provider Using SMART Process: A Case Study in a Taiwan Automotive Industry, Operations and Supply Chain Management, Vol. 6, No. 1, pg. 26-35, 2013. 27