BAB 2 KONSEP DASAR 2.1 HIMPUNAN DAN FUNGSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Keberlakuan Teorema pada Beberapa Struktur Aljabar

1 P E N D A H U L U A N

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 OPERASI PADA HIMPUNAN BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan mengenai konsep teori grup, teorema lagrange dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jelas. Ada tiga cara untuk menyatakan himpunan, yaitu: a. dengan mendaftar anggota-anggotanya;

STRUKTUR ALJABAR 1. Winita Sulandari FMIPA UNS

BAB 3 STRUKTUR ALJABAR DAN CONTOH

OPERASI BINER. Yus Mochamad Cholily Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang

STRUKTUR ALJABAR II. Materi : 1. Ring 2. Sub Ring, Ideal, Ring Faktor 3. Daerah Integral, dan Field.

MATEMATIKA DASAR PENDIDIKAN BIOLOGI UPI 0LEH: UPI 0716

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini diberikan beberapa definisi mengenai teori grup yang mendukung. ke. Untuk setiap, dinotasikan sebagai di

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi dan mengenal sifat-sifat dasar suatu Grup

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

BAB II KERANGKA TEORITIS. komposisi biner atau lebih dan bersifat tertutup. A = {x / x bilangan asli} dengan operasi +

BAB III. Standard Kompetensi. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian homomorfisma ring dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

SEMIGRUP BEBAS DAN MONOID BEBAS PADA HIMPUNAN WORD. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas Riau Kampus Bina Widya Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengkajian pertama, diulas tentang definisi grup yang merupakan bentuk dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Struktur aljabar merupakan salah satu bidang kajian dalam matematika

Himpunan dan Fungsi. Modul 1 PENDAHULUAN

Materi Kuliah Matematika Komputasi FUNGSI

KONGRUENSI PADA SUBHIMPUNAN BILANGAN BULAT

STRUKTUR ALJABAR 1. Kristiana Wijaya

BAB 3 FUNGSI. f : x y

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi dan memahami konsep dari Semigrup dan Monoid

Antonius C. Prihandoko

II. LANDASAN TEORI. Dalam bab ini akan didiskusikan unsur tak terdefinisi, aksioma-aksioma, istilahistilah,

SOAL DAN PENYELESAIAN RING

Diktat Kuliah. Oleh:

PENGANTAR PADA TEORI GRUP DAN RING

MATEMATIKA INFORMATIKA 2 FUNGSI

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Fungsi. Hidayati Rais, S.Pd.,M.Si. October 26, Program Studi Pendidikan Matematika STKIP YPM Bangko. Rollback Malaria :)

Komposisi fungsi dan invers fungsi. Syarat agar suatu fungsi mempunyai invers. Grafik fungsi invers

Fungsi. Jika f adalah fungsi dari A ke B kita menuliskan f : A B yang artinya f memetakan A ke B.

PENGENALAN KONSEP-KONSEP DALAM RING MELALUI PENGAMATAN Disampaikan dalam Lecture Series on Algebra Universitas Andalas Padang, 29 September 2017

Oleh : Winda Aprianti

BAB 6 RING (GELANGGANG) BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

Logika, Himpunan, dan Fungsi

RING FAKTOR DAN HOMOMORFISMA

Produk Cartesius Semipgrup Smarandache

BAB I PENDAHULUAN. Struktur aljabar merupakan suatu himpunan tidak kosong yang dilengkapi

PERLUASAN DARI RING REGULAR

GRUP MONOTETIK TOPOLOGI DISKRIT BERHINGGA PADA DUALITAS PONTRYAGIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Uraian Singkat Himpunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

II. KONSEP DASAR GRUP. abstrak (abstract algebra). Sistem aljabar (algebraic system) terdiri dari suatu

RELASI FUNGSI. (Kajian tentang karakteristik, operasi, representasi fungsi)

Kode MK/ Nama MK. Cakupan 8/29/2014. Himpunan, Relasi dan fungsi Kombinatorial. Teori graf. Pohon (Tree) dan pewarnaan graf. Matematika Diskrit

Struktur Aljabar I. Pada bab ini disajikan tentang pengertian. grup, sifat-sifat dasar grup, ordo grup dan elemennya, dan konsep

Pengantar Analisis Real

BAB II RELASI DAN FUNGSI

BAB 1. PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas sekilas mengenai konsep-konsep yang berkaitan dengan himpunan dan fungsi.

FUNGSI Misalkan A dan B himpunan. Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam A dihubungkan dengan tepat satu

PROSIDING ISBN : Dhian Arista Istikomah, S.Si, M.Sc 1. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

GRUP SIKLIK, GRUP PERMUTASI, HOMOMORFISMA

MATEMATIKA BISNIS. Himpunan. Muhammad Kahfi, MSM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen.

HOMOMORFISMA. Yus Mochamad Cholily Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang

I. Aljabar Himpunan Handout Analisis Riil I (PAM 351)

Jika f adalah fungsi dari A ke B kita menuliskan f : A B yang artinya f memetakan A ke B.

STRUKTUR ALJABAR. Sistem aljabar (S, ) merupakan semigrup, jika 1. Himpunan S tertutup terhadap operasi. 2. Operasi bersifat asosiatif.

GRAF PANGKAT PADA SEMIGRUP. Nur Hidayatul Ilmiah. Dr. Agung Lukito, M.S.

SEKILAS TENTANG KONSEP. dengan grup faktor, dan masih banyak lagi. Oleh karenanya sebelum

Matriks. Contoh matriks simetri. Matriks zero-one (0/1) adalah matriks yang setiap elemennya hanya bernilai 0 atau 1. Contoh matriks 0/1:

Matematika Diskret. Mahmud Imrona Rian Febrian Umbara RELASI. Pemodelan dan Simulasi

RELASI DAN FUNGSI. Nur Hasanah, M.Cs

FUNGSI MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 1

PERBEDAAN SIFAT KOSET DAN KOSET SMARANDACHE TUGAS AKHIR

IDEAL PRIMA FUZZY DI SEMIGRUP

PENGANTAR TOPOLOGI. Dosen Pengampu: Siti Julaeha, M.Si EDISI PERTAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2015

3. FUNGSI DAN GRAFIKNYA

BAB 3 ALJABAR MAX-PLUS. beberapa sifat khusus yang selanjutnya akan dibuktikan bahwa sifat-sifat tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Relasi, Fungsi, dan Transformasi

Aljabar Linier Lanjut. Kuliah 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KALKULUS 1 HADI SUTRISNO. Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan. Hadi Sutrisno/P.Matematika/STKIP PGRI Bangkalan

LAPORAN PENELITIAN KOMPETITIF TAHUN ANGGARAN 2017 KARAKTERISASI MODUL TIDAK TERDEKOMPOSISI ATAS DAERAH DEDEKIND

BAB 2 LANDASAN TEORI

Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN

KLASIFIKASI NEAR-RING Classifications of Near Ring

RELASI DAN FUNGSI. /Nurain Suryadinata, M.Pd

INF-104 Matematika Diskrit

II. TINJAUAN PUSTAKA. modul yang akan digunakan dalam pembahasan hasil penelitian.

FUNGSI. range. Dasar Dasar Matematika I 1

HAND OUT ANALISIS REAL 1 (MT403) KOSIM RUKMANA

TEORI HEMIRING ABSTRAK

STRUKTUR ALJABAR 1 (TEORI GRUP)

Materi 3: Relasi dan Fungsi

Teori Himpunan. Author-IKN. MUG2B3/ Logika Matematika 9/8/15

ANALISIS REAL 1. Perkuliahan ini dimaksudkan memberikan

Produk Cartesius Relasi Relasi Khusus RELASI

Relasi & Fungsi. Kuliah Matematika Diskrit 20 April Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

BAB I HIMPUNAN. Contoh: Himpunan A memiliki 5 anggota, yaitu 2,4,6,8 dan 10. Maka, himpunan A dapat dituliskan: A = {2,4,6,8,10}

FUNGSI. Fungsi atau Pemetaan dari A ke B adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B, dengan setiap x Є A dipasangkan tepat dengan satu y Є B.

Transkripsi:

BAB 2 KONSEP DASAR Pada bab 2 ini, penulis akan memperkenalkan himpunan, fungsi dan sejumlah konsep awal yang terkait dengan semigrup, dimana sebagian besar akan sangat diperlukan hingga bagian akhir dari buku. Bab 2 ini juga ditulis dengan tujuan memberikan gambaran luas dan menyeluruh dari inverse semigroup yang merupakan suatu kelas dari semigrup. Hal ini menjelaskan mengapa beberapa topik yang diperdalam pada bab selanjutnya, diperkenalkan pada bab ini. 2.1 HIMPUNAN DAN FUNGSI Himpunan didefinisikan sebagai suatu koleksi M dari sejumlah obyek m yang terkait melalui suatu persepsi atau pemikiran tertentu, keanggotaan obyek terhadap koleksi dilambangkan dengan simbol, dan penulisan m M memiliki arti m adalah anggota atau elemen dari M. Himpunan dapat dideskripsikan melalui dua cara, yang pertama yaitu melalui pendefinisian langsung, sebagai contoh : - A adalah himpunan empat bilangan bulat positif pertama. - B adalah himpunan warna pada bendera negara indonesia. Cara kedua adalah dengan memaparkan anggota-anggota dari himpunan tersebut, kemudian ditutup dengan tanda kurung, sebagai contoh : A = {1,2,3,4}, dan B = {merah, putih}. Biasanya setiap elemen dari himpunan dituliskan secara unik, kecuali jika penulisan elemen secara berulang memang diperlukan. Jika jumlah anggota pada himpunan tersebut banyak sehingga menyulitkan untuk ditulis kesemua anggotanya, maka sebagai contoh himpunan 1000 bilangan bulat positif pertama, dapat dituliskan dengan cara {1,2,3,, 1000} dimana menunujukan bahwa 3

daftar tersebut berlanjut dengan cara yang sudah sewajarnya. Contoh lain dalam penulisan himpunan, yaitu pada himpunan himpunan bilangan genap positif kurang dari 20, X = {2n : n Z, dan 0 n 9}, tanda : memiliki arti dengan atau dimana, dan deskripsi tersebut dapat diinterprestasi sebagai berikut X adalah himpunan seluruh bilangan dalam bentuk 2n, dimana n adalah bilangan bulat dan 0 n 9. Jika setiap anggota dari himpunan A juga merupakan anggota dari himpunan B, maka A dikatakan sebagai subhimpunan dari B, dan dilambangkan dengan A B. Jika A B tetapi A B maka A disebut sebagai himpunan bagian dari B, dilambangkan dengan A B. Perlu diketahui bahwa makna dan digunakan secara berbeda untuk berbagai buku. Beberapa pengarang menggunakan A B untuk penulisan A B dan sebagian menggunakan A B sebagai pengganti dari A B. Misalkan A dan B adalah suatu himpunan, Fungsi f adalah pemetaan setiap anggota himpunan A kepada anggota di B. Himpunan A disebut sebagai domain dari f, himpunan B disebut sebagai kodomain dari f. Untuk mendefinisikan fungsi kita dapat menggunakan notasi f : A B yaitu fungsi f yang memetakan setiap anggota himpunan A kepada anggota di B, dan melalui penulisan x f(x) maka yang dimaksud adalah akibat dari f pada x A. Kita membedakan penggunaan panah dan. Misalkan f : A B adalah suatu fungsi, maka : (1) f disebut fungsi injektif atau satu-satu jika x y f(x) f(y). (2) f disebut fungsi surjektif atau pada atau kepada jika b B, a A f(a) = b. (3) f disebut fungsi bijektif jika f satu-satu dan sekaligus pada. 2.2 GRUPOID Operasi biner pada himpunan S adalah pemetaan dari S S pada S, dimana S S adalah himpunan seluruh pasangan terurut dari anggota - anggota di S. Apabila pemetaan biner tersebut dilambangkan dengan dot, hasil peta dari elemen (a,b) pada S akan dilambangkan dengan a b dan notasi : S S S 4

menyatakan operasi biner pada himpunan S yang memetakan pasangan terurut yaitu (a,b) S S, pada a b S. Seringkali ketika tidak terdapat bahaya ambiguitas, penulisan dot dapat kita abaikan, yaitu dengan menuliskan ab sebagai pengganti dari bentuk a b. Contoh umum dari operasi biner adalah penjumlahan dan perkalian pada bilangan dan pada matriks. Grupoid adalah sistem ( S, ) yang terdiri dari himpunan tak kosong S bersama dengan suatu operasi biner di S. Contoh dari grupoid adalah (Z, +) yaitu bilangan bulat dengan operasi penjumlahan. Dalam aljabar, yakni cabang dari matematika murni. Struktur aljabar didefinisikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari satu atau lebih himpunan yang dilengkapi dengan satu atau lebih operasi yang memenuhi sejumlah aksioma. Pembelajaran mengenai struktur aljabar sendiri merupakan bagian dari aljabar abstrak, yaitu bidang dari (matematika murni) aljabar yang mempelajari mengenai struktur aljabar dan sifat-sifat yang dimiliki olehnya. Grupoid disini merupakan salah satu contoh dari struktur aljabar, yaitu suatu himpunan, dengan operasi yang memenuhi aksioma tertutup, yakni a, b S maka a b S, perlu dicermati ketika kita menyebutkan bahwa operasi yang terkait di suatu struktur aljabar adalah operasi biner, maka aksioma tertutup ini secara otomatis telah dipenuhi oleh struktur aljabar tersebut. Operasi biner pada himpunan S dikatakan asosiatif jika a, b, c S berlaku a (b c) = (a b) c. Semigrup adalah grupoid (S, ) dimana operasi pada grupoid tersebut bersifat asosiatif. Oleh karena operasi penjumlahan pada (Z, +) bersifat asosiatif, maka (Z, +) juga merupakan contoh dari semigrup. Untuk setiap a dan b anggota dari semigrup S, a dan b dikatakan komutatif satu sama lain jika ab = ba. Yang menjadi tujuan investigasi dari bab ini bukanlah grupoid, melainkan semigrup. Tetapi di dalam bab lebih lanjut, diperlukan sistem yang lebih luas untuk mengkaji free inverse semigroup serta beberapa konsep yang terkait dengannya, sehingga membuat hal tersebut penting untuk dipelajari. Subhimpunan tak kosong T dari grupoid S disebut subgrupoid dari S jika a,b T maka ab T. Irisan dari sejumlah subgrupoid dari S adalah subgrupoid 5

dari S atau himpunan kosong. Jika S adalah semigrup, maka subgrupoid dari S juga merupakan semigrup, dan kita menyebutnya sebagai subsemigrup dari S. Misalkan S adalah grupoid, e S disebut identitas kiri jika a S maka ea = a, dan disebut identitas kanan jika a S maka ae = e. Elemen e dari S disebut Identitas dua sisi atau elemen identitas jika e merupakan identitas kiri dan identitas kanan dari S. Jika S hanya memuat satu identitas kiri e dan satu identitas kanan f, maka e = f, karena jika e identitas kiri maka ef = f dan f identitas kanan menyebabkan ef = e. Elemen z dari grupoid S disebut nol kiri jika a S maka za = z,dan disebut nol kanan jika a S maka az = z. Elemen z dari S disebut elemen nol jika z merupakan nol kiri dan nol kanan dari S. Elemen e dari grupoid S disebut idempotent jika e e = e. Identitas satu sisi dan elemen-nol adalah idempotent. Misalkan S adalah suatu semigrup, dan misalkan 1 adalah suatu simbol yang tidak merepresentasikan anggota-anggota dari S. Apabila operasi biner pada S diperluas ke S 1 dengan mendefinisikan 11 = 1 dan a S berlaku 1a = a1 = a, terlihat langsung bahwa S 1 adalah semigrup dengan 1 sebagai elemen identitas. Kita menyebut perlakuan yang kita kenakan dari S ke S 1 tersebut dengan menambahkan elemen identitas pada S. Dengan cara yang serupa kita juga dapat menambahkan elemen-nol pada S, definisikan, a S berlaku 00 = 0a = a0 = 0. Jika A dan B adalah sub-himpunan dari grupoid S, maka produk himpunan AB dari A dan B adalah himpunan seluruh elemen ab dari S dengan a A dan b B. Jika A = {a} maka kita dapat menuliskan ab sebagai pengganti dari AB, dan dengan cara serupa jika B = {b}, AB dapat dituliskan dengan Ab. Jika A S, A maka yang dimaksud dengan Ideal kiri dari grupoid S adalah himpunan A, dimana SA A. Jika AS A maka A disebut sebagai ideal kanan dari grupoid S. Jika A adalah ideal kiri dan sekaligus merupakan ideal 6

kanan dari S, maka A kita sebut ideal. Irisan seluruh ideal kiri dari S yang memuat A (termasuk S) juga merupakan ideal kiri dari S, ideal kiri ini memuat A dan termuat di seluruh ideal kiri dari S, kita menyebutnya sebagai Ideal kiri dari S yang dibangun oleh A. Jika S adalah semigrup, maka ideal kiri dari S yang dibangun oleh A adalah A SA = S 1 A. Melalui pendefinisian serupa, ideal kanan dari S yang dibangun oleh A adalah A AS = AS 1, dan ideal (dua-sisi) dari S yang dibangun oleh A adalah A SA AS SAS = S 1 AS 1. Jika A hanya terdiri dari satu elemen yaitu a, maka L(a) = S 1 a, R(a) = S 1, dan J(a) = S 1 as 1 berturut-turut kita sebut sebagai prinsipal-kiri, prinsipal-kanan, dan prinsipal-ideal dari S, yang dibangun oleh a. 2.3 HOMOMORFISMA Misalkan S dan S` adalah grupoids. Pemetaan φ : S S` disebut homomorfisma jika a,b S φ(ab) = φ(a)φ(b), dengan operasi φ(ab) di S dan operasi φ(a)φ(b) di S`. homomorfisma juga bisa dipandang sebagai suatu pemetaan yang mengawetkan operasi. Contoh sederhana adalah himpunan bilangan bulat dengan operasi penjumlahan, yaitu grupoid (Z, +), φ(x) = 2x adalah homomorfisma dikarenakan a,b Z, φ(a + b) = 2(a + b) = 2a + 2b = φ(a) + φ(b). Range φs dari φ, yaitu himpunan setiap elemen φa dari S` dengan a S, adalah subgrupoid dari S`. Kemudian kita katakan S homomorf dengan φs, dan φs adalah image homomorfisma dari S; kita tulis dengan S ~ φs. Homomorfisma satu satu dari S pada S` disebut juga isomorfisma dari S pada S`. Grupoid S dan φs dikatakan isomorf dan kita tulis dengan S φs. Homomorfisma S pada S disebut endomorfisma, dan isomorfosma S pada S disebut automorfisma. 7

2.4 RELASI, RELASI EKIVALEN, KONGRUEN Misalkan S dan T adalah semigrup, maka produk langsung dari S dan T adalah himpunan S T dengan produk didefinisikan sebagai berikut : s, s S, t, t T (s, t) (s, t ) = (ss, tt ) Yang dimaksud dengan Relasi (biner) pada himpunan X adalah subhimpunan ρ dari produk langsung X X, yaitu berupa koleksi pasangan terurut dari anggota-anggotadi X. Notasi (a,b) ρ, a,b X juga dapat ditulis dengan aρb (a berelasi ρ dengan b). Relasi kesamaan pada X, dilambangkan dengan ι : (a,b) ι a = b. Relasi universal pada X, dilambangkan dengan ω : (a,b) ω a,b X. dengan kata lain ω = X X. Relasi kosong, dilambangkan dengan. Jika ρ dan σ adalah relasi pada X maka komposisinya yaitu ρ σ didefinisikan sebagai berikut: (a,b) ρ σ x X, (a, x) ρ dan (x,b) σ. Perlu dicermati bahwa operasi biner disini bersifat asosiatif. Kemudian melalui penulisan ρ σ, maka relasi yang dimaksud adalah ρ subset dari σ yaitu : (a,b) ρ (a,b) σ. Balikan dari relasi ρ kita lambangkan dengan ρ -1, didefinisikan sebagai berikut: (a,b) ρ -1 (b,a) ρ. Suatu relasi ρ pada himpunan X disebut relasi ekivalen jika a,b,c X : (1) ι ρ (aρa) disebut reflektif, (2) ρ ρ -1 (aρb bρa) disebut simmetris, dan (3) ρ ρ ρ (aρb dan bρc aρc) disebut transitif. Misalkan ρ adalah relasi pada himpunan X, dan a X, kita bentuk himpunan ρa = {x X : xρa }, aρ = {y X : aρy } dan kita lambangkan family aρ dengan X/ρ. aρ disebut sebagai class ekivalen dari X modulo ρ yang memuat a. Pemetaan a aρ disebut pemetaan kanonikal dari X pada X/ρ, dilambangkan dengan ρ. Jika ρ adalah relasi pada X, didefinisikan transitive closure ρ t dari ρ : 8

Jika ρ 0 adalah relasi pada X, maka relasi ρ 1 = ρ 0 ρ -1 0 ι adalah reflektif dan relasi simetris terkecil pada X yang memuat ρ 0. Transitive closure ρ = ρ -1 1 dari ρ 1 adalah relasi ekivalen pada X dan memuat seluruh relasi ekivalen pada X yang memuat ρ 0. ρ disebut sebagai relasi ekivalen pada X yang dibangun oleh ρ 0. Relasi ρ pada suatu grupoid S dikatakan kompatibel kanan (reguler /homogen) jika aρb (a,b S ) acρbc, c S,dan dikatakan kompatibel kiri jika aρb (a,b S ) caρcb, c S. Relasi ekivalen kompatibel kanan pada S disebut kongruen kanan. Yang dimaksud dengan kongruen pada S adalah relasi ekivalen yang kompatibel kanan dan kompatibel kiri. Jika ρ 0 adalah suatu relasi pada grupoid S, maka terdapat setidaknya satu kongruen pada S yang memuat ρ 0, sebagai contoh relasi universal ω = X X. Sehingga akan selalu terdapat ρ yaitu irisan dari seluruh kongruen pada S yang memuat ρ 0, kita sebut ρ sebagai kongruen pada S yang dibangun oleh ρ 0. 2.5 WORDS, ALPHABET, SYLLABLE Misalkan A adalah himpunan elemen a i, dengan i N. Kita pandang A disini sebagai Alphabet dan a i adalah letters pada alphabet tersebut, kemudian setiap symbol dalam bentuk a n i, dengan n Z dinamakan syllable. Word adalah sejumlah hingga string w dari syllable yang ditulis secara juxtaposisi, sebagai contoh : a 1 a -1 1 a -1-1 2 a 3 a 4 a 4.Word yang tereduksi adalah word yang didapat dengan cara menghilangkan syllable-syllable berupa a 1 a -1 dan a -1 a 1, contoh : a 1 a -1 1 a -1-1 2 a 3 a 4 a 4 a -1 2 a 3.... 9