tujuan organisasi sebagai satu kesatuan yang akan dicapainya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013)

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kekuatan untuk menghadapi persaingan (Cusway, 2002). terus menerus untuk mencapai tujuan (Robbins, 2006).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komitmen Organisasi

Judul : Pengaruh Persepsi Dukungan Organisasi Terhadap Komitmen Organisasional dan Turnover Intention

BAB II LANDASAN TEORI. Komitmen karyawan terhadap organisasi merupakan suatu hubungan antara

BAB 2 KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. membutuhkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas. Human capital

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sehingga semua organisasi atau perusahaan yang bergerak di

BAB I PENDAHULUAN. Konsentrasi dari sumber daya manusia berpusat pada orang-orang yang memiliki

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Organisasi modern meyakini bahwa manusia merupakan faktor penting

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Harman et al. (2009) mengemukakan teori tradisional turnover ini menunjukkan

BAB II LANDASAN TEORI. dari pembahasan komitmen organisasional dan work engagement terhadap job

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan adalah suatu tantangan yang harus dihadapi dan mendapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperlukan karyawan yang memiliki loyalitas pada organisasi tempat mereka

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, kemampuan marketing, dan sumber daya manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan wadah yang menunjukkan adanya pembagian tugas

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan yang diinginkan. Karyawan sebagai sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang sangat cepat pada berbagai aspek. Organisasi dituntut untuk lebih responsif

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kepuasan kerja merupakan salah satu studi yang secara luas dipelajari

BAB I PENDAHULUAN. sampai-sampai beberapa organisasi sering memakai unsur komitmen sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia yang kompetitif akan terlahir dari dunia

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan terjadinya perubahan ini adalah globalisasi dalam bidang ekonomi serta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa mengalami perubahan membuat perusahaan-perusahaan. berusaha untuk mempertahankan eksistensinya, tak terkecuali dengan

BAB II LANDASAN TEORI. berbeda. Cara pertama diajukan oleh Mowday, Porter, dan Steers, 1982;

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Definisi Komitmen Karyawan pada Organisasi. keanggotaan dalam organisasi (Mowday, Porter & Steers, 1982).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis, pengaruh sosial,

BAB I PENDAHULUAN. harus dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas kerja dan kuantitas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)

BAB 1 PENDAHULUAN. Peringkat manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terpenting di dalamnya. Tanpa adanya manusia, organisasi tidak mungkin dapat

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa: A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi

BAB II KAJIAN TEORI. A. Keterlibatan Kerja. 1. Pengertian Keterlibatan Kerja. Keterlibatan kerja adalah keterlibatan mental dan emosional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi dan efektivitas dalam perusahaan (Soegianto & Sutanto, 2013). Salah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini kegiatan suatu perusahaan sangat pesat sekali. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dalam bidang kedokteran membuat rumah sakit dari pemerintah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh karyawan lebih dari sekedar kegiatan yang berhubungan dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kinerja karyawan dibutuhkan setiap organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan di bidang pelayanan kesehatan semakin meningkat seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan medis (McGuire, Hasskarl, Bode, Klingmann, & Zahn, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peran sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Makasar. Karyawan-karyawan ini bekerja dalam lingkup tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pencapaian tujuan tersebut, perusahaan membutuhkan tenaga-tenaga

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat digunakan untuk mencapai tujuan organisasi salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Prastuti, 2014). Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan sangat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pengujian komitmen organisasi terhadap variabel lain terkait sikap kerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage) pengelolaan sumber daya manusia secara efektif.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia yang tidak menentu pada saat ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dasar pembangunan nasional. Dengan kata lain manusia adalah unsur kerja

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang bergerak dalam bidang perindustrian tentunya memerlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komitmen Organisasi. Komitmen organisasi menurut Allen dan Meyer (1990), adalah keadaan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aset tidak nyata yang menghasilkan produk karya jasa intelektual

67 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Survei yang dilakukan melalui Global Workforce Study mendapatkan hasil. bahwa dalam periode tahun 2012 sampai dengan 2018, kawasan Asia Pasifik

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja ( job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yang bernama Gallup pada tahun 1990-an. Menurut survei Global,

World Economic Forum (WEF) menyusun The Global Competitiveness. Report 2014/2015 dan menempatkan daya saing Indonesia (Global

BAB VI SIMPULAN DAN IMPLIKASI. Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: akan semakin tinggi pula komitmen organisasional pegawai.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berbentuk perusahaan. Perusahaan merupakan badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut werther (2002:5). Yang menyatakan bahwa Kunci memenangkan. senantiasa melakukan investasi untuk merekrut, menyeleksi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Komitmen organisasional menjadi hal penting pada sebuah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Setiap bangsa dan generasi memiliki dasar dan tujuan pendidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kominfo Jawa Timur. Penelitian dilakukan pada tanggal 28 Nopember

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. satu dengan yang lain dalam menyeimbangkan perekonomian masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penelitian Uraian 1. Judul Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan adanya peraturan pemerintah daerah tentang pelaksanaan otonomi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Komitmen karyawan pada organisasi merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam lingkungan kerja. Menurut Chow& Holden (1997), tidak adanya komitmen karyawan pada organisasi dapat mengurangi efektivitas organisasi. Selain itu, karyawan yang memiliki komitmen pada organisasi cenderung untuk tidak berhenti dan mengundurkan diri (Wasti, 2003).Hal ini tentunya membuat perusahaan dapat mengurangi pengeluarannya untuk karyawan. Karyawan yang memiliki komitmen juga memerlukan sedikit pengawasan dibandingkan karyawan yang tidak memiliki komitmen (Ivancevich, Konopaske & Matteson, 2007). Ivancevich, Konopaske & Matteson (2007) juga menjelaskan bahwa seorang karyawan yang berkomitmen akan mempersepsikan dan mengintegrasikan tujuan individu dengan tujuan organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan dapat berpikir mengenai tujuan dirinya dan tujuan organisasi sebagai satu kesatuan yang akan dicapainya. Karyawan dalam sebuah perusahaan pada dasarnya percaya bahwa perusahaan akan memberikan penghargaan terhadap loyalitas dan komitmen mereka. Penghargaan tersebut dapat berupa jaminan untuk tetap bekerja, tunjangan yang besar dan kenaikan gaji (Darmawan, 2013). Hal ini menggambarkan bahwa karyawan akan mendapat kompensasi serta jaminan

untuk dapat bekerja dalam jangka waktu yang lebih lama apabila karyawan menunjukkan kesetiaan terhadap perusahaan dan performansi kerja yang baik. Namun, dengan adanya persaingan berskala global menyebabkan perubahan terhadap kebijakan tradisional tersebut, seperti jaminan untuk tetap bekerja, senioritas dan kompensasi yang semakin diabaikan oleh perusahaan (Darmawan, 2013)..Hal ini membuat perusahaan perlu mempertimbangkan realita-realita yang terjadi dan dampaknya terhadap karyawan dan perusahaan. Secara umum, perusahaan akan menghargai dedikasi dan loyalitas karyawannya. Karyawan yang secara emosional berkomitmen pada organisasinya akan menunjukkan performansi kerja yang tinggi, mengurangi tingkat ketidakhadiran dan kemungkinan yang rendah untuk berhenti dari pekerjaan (Meyer & Allen, 1997; Eisenberger & Rhoades, 2002). Sebaliknya, menurut Eisenberger & Rhoades (2002), karyawan secara umum juga akan melihat bagaimana komitmen karyawan pada organisasi terhadap mereka. Hal ini dinilai dari penerimaan dan respect organisasi terhadap mereka, gaji dan promosi serta akses terhadap informasi organisasi. Dalam mempertahankan komitmen karyawan pada organisasi, penghargaan intrinsik merupakan salah satu hal penting dalam komitmen karyawan (Ivancevich, Konopaske & Matteson, 2007). Organisasi yang menyediakan kesempatan pencapaian prestasi bagi karyawan akan berdampak signifikan terhadap perilaku dan komitmennya pada organisasi. Perilaku karyawan pada hakikatnya adalah berorientasi pada tujuan (Darmawan, 2013). Dengan kata lain bahwa perilaku individu pada umumnya

dirangsang oleh keinginan untuk mencapai tujuan yang dimilikinya. Keterlibatan karyawan yang tinggi dalam aktivitas di perusahaan menunjukkan komitmen yang tinggi dari karyawan tersebut. Upaya membangun komitmen digambarkan sebagai usaha untuk menjalin hubungan jangka panjang.individu yang memiliki komitmen terhadap organisasi memiliki kemungkinan untuk tetap bertahan di perusahaan lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang tidak memiliki komitmen. Dalam level organisasi, komitmen karyawan pada organisasi dapat dipengaruhi oleh budaya organisasi (Kozlowski, Chao, Smith & Hedlund, 1993). Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh O Reilly, Chatman, dan Caldwell (1991) menunjukkan bahwa pentingnya nilai budaya organisasi dalam mempengaruhi perilaku dan sikap individu. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara person-organization fit dengan komitmen karyawan pada organisasi, dimana karyawan yang sesuai dengan budaya organisasi cenderung untuk mempunyai komitmen yang tinggi pada organisasi dan mempunyai intensitas yang tinggi untuk terus bekerja di organisasi. Budaya organisasi merupakan suatu kekuatan sosial yang tidak tampak namun dapat menggerakkan orang-orang dalam suatu organisasi untuk melakukan aktivitas kerja (Sutrisno, 2011). Budaya organisasi yang kuat akan dapat mendukung tujuan-tujuan perusahaan, sebaliknya budaya organisasi yang lemah akan menghambat atau bertentangan dengan tujuan-tujuan perusahaan.

Ketika memasuki suatu lingkungan kerja yang baru, karyawan akan masuk pada lingkungan yang memiliki nilai-nilai tertentu. Hal ini membuat mereka diharapkan untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan melibatkan pembelajaran mengenai nilai-nilai, pemrosesan informasi dengan cara baru dan bekerja dalam serangkaian norma, adat dan ritual yang telah terbentuk. Meskipun hal ini sulit namun dapat dipahami dengan lebih baik ketika karyawan dapat mempelajari nilai-nilai yang ada di perusahaan. Nilai-nilai tersebut berupa keinginan afektif dan kesadaran atau keinginan yang membimbing perilaku. Nilai perusahaan akan membimbing individu untuk berperilaku baik di dalam atau di luar pekerjaannya sehingga akan beperilaku secara konsisten (Ivancevich, Konopaske & Matteson, 2007). Sementara itu, nilai suatu masyarakat memiliki dampak terhadap organisasi karena sifat yang saling berinteraksi antara pekerjaan, waktu luang, keluarga dan komunitas (Ivancevich, Konopaske & Matteson, 2007). Nilai-nilai yang dikembangkan dalam suatu organisasi akan menjadi sebuah budaya yang ada di organisasi tersebut. Walaupun budaya tidak dapat dilihat, namun dapat dirasakan melalui sikap, emosi dan persepsi individu yang bekerja di organisasi tersebut. Selain itu, budaya juga merupakan bagian kehidupan organisasi yang mempengaruhi perilaku, sikap dan keseluruhan efektivitas dari karyawan. Seluruh karyawan yang ada di organisasi harus dapat memahami dengan benar mengenai budaya organisasi yang ada. Susanto (1997) mengemukakan bahwa budaya suatu perusahaan dapat dimanfaatkan sebagai andalan daya

saing suatu perusahaan dalam menghadapi perubahan dan tantangan. Budaya organisasi juga dapat dijadikan sebagai pengikat untuk menyamakan persepsi dan arah pandang dari karyawan terhadap suatu permasalahan sehingga akan menjadi satu kesatuan untuk mencapai tujuan perusahaan. Pentingnya pemahaman budaya organisasi oleh karyawan disebabkan peran penting yang dimiliki karyawan dalam menentukan pencapaian dari perusahaan. Setiap perusahaan membutuhkan karyawan dalam melakukan kegiatan dan mengembangkan kualitasnya, sehingga sumber daya manusia menjadi perhatian penting bagi perusahaan dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan lain. Dalam bekerja, karyawan akan membentuk hubungan dan interaksi dengan pihak lain, seperti atasan, rekan kerja dan sistem perusahaan. Hubungan ini akan mempengaruhi pekerjaan dan lingkungan kerja karyawan serta keterlibatannya di perusahaan. Rekan kerja dan lingkungan yang mendukung akan membuat karyawan untuk bekerja dengan baik dan optimal. Dukungan yang dirasakannya akan berbeda untuk setiap karyawan. Setiap individu memberikan pengertian sendiri terhadap suatu stimulus, individu yang berbeda akan mempersepsikan hal yang sama dengan cara yang berbeda (Ivancevich, Konopaske & Matteson, 2007). Hal ini menggambarkan bahwa karyawan juga akan memberikan pengertian sendiri yang berbeda meskipun terhadap stimulus yang sama seperti rekan kerja dan lingkungannya. Ivancevich, Konopaske & Matteson (2007) juga menjelaskan bahwa persepsi merupakan salah satu aspek yang akan berpengaruh terhadap perilaku kerja

karyawan. Salah satunya adalah persepsi terhadap dukungan yang diterima dari organisasi. Persepsi dukungan organisasi mempunyai pengaruh penting terhadap berbagai aspek dalam perilaku organisasi. Persepsi tersebut berhubungan dengan suatu kondisi dimana karyawan merasa bahwa organisasi mereka ingin memberikan kompensasi secara adil terhadap usaha atau kinerja, membantu karyawan memenuhi kebutuhan, memberi pekerjaan menarik dan memotivasi serta memberikan kondisi kerja yang kondusif (Eisenberger & Huntington, 1986). Persepsi dukungan organisasi berdasarkan pada kondisi pekerjaan dan beberapa praktik sumber daya manusia yang menciptakan sikap dan perilaku positif karyawan. Perlakuan yang adil, dukungan supervisor dan reward serta kondisi pekerjaan yang mendukung menunjukkan hubungan yang kuat dengan persepsi dukungan organisasi (Eisenberger & Rhoades, 2002). Selain itu, persepsi dukungan organisasi juga akan mempengaruhi usaha karyawan dalam mencapai tujuan organisasi (Aselage & Eisenberger, 2003). Pendapat lain dikemukakan oleh Darmawan (2013) yang mengemukakan bahwa POS (Perceived Organizational Support) atau persepsi dukungan organisasi fokus pada perlakuan yang menguntungkan dan tingkat karyawan yang terlibat dalam hubungan timbal balik positif dengan organisasi. Arokiasamy, Marimuthu dan Moorthy (2010) mengemukakan bahwa POS (Perceived Organizational Support) merupakan salah satu faktor dominan yang mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi, kecenderungan untuk

turnover dan komitmen afektif. Pendapat lain dikemukakan oleh Eisenberger & Rhoades (2002) yang menyatakan bahwa POS (Perceived Organizational Support) memiliki hubungan dengan komitmen karyawan pada organisasi dan performansi kerjanya. Setiap perusahaan tentu penting untuk memperhatikan komitmen karyawan pada organisasi sebagai pengaruh dari budaya organisasi dan persepsi dukungan organisasi. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan persepsi dukungan organisasi terhadap komitmen karyawan pada organisasi. B. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sejauhmana pengaruh budaya organisasi dan persepsi dukungan organisasi terhadap komitmen karyawan pada organisasi? 2. Bagaimana gambaran budaya organisasi? 3. Bagaimana gambaran persepsi dukungan organisasi? 4. Bagaimana gambaran komitmen karyawan pada organisasi? C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh budaya organisasi dan persepsi dukungan organisasi terhadap komitmen karyawan pada organisasi. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk

mengetahui gambaran budaya organisasi, gambaran persepsi dukungan organisasi dan gambaran komitmen karyawan pada organisasi. D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan data empiris bagi disiplin ilmu psikologi industri dan organisasi, terutama teori-teori yang berkaitan dengan budaya organisasi, persepsi dukungan organisasi dan komitmen karyawan pada organisasi. b. Memberikan sumbangan untuk memperkaya sumber kepustakaan dan dijadikan sebagai bahan referensi teoritis dan empiris yang dapat jadi penunjang untuk penelitian di masa yang akan datang serta meningkatkan pemahaman mengenai bidang terkait. 2. Manfaat Praktis a. Membantu perusahaan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan persepsi dukungan organisasi terhadap komitmen karyawan pada organisasi sehingga perusahaan dapat meningkatkan komitmen karyawan pada organisasi. b. Membantu perusahaan untuk mengetahui tingkat budaya organisasi, persepsi dukungan organisasi dan komitmen karyawan pada organisasi.

E. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan landasan teori yang mendasari masalah yang menjadi objek penelitian. Landasan teori yang diuraikan adalah mengenai komitmen karyawan pada organisasi, budaya organisasi, persepsi dukungan organisasi, hubungan budaya organisasi dengan komitmen karyawan pada organisasi dan hubungan persepsi dukungan organisasi dengan komitmen karyawan pada organisasi. Bab ini juga mengemukakan hipotesis penelitian sebagai jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang menjelaskan hubungan budaya organisasi dengan komitmen karyawan pada organisasi dan hubungan persepsi dukungan organisasi dengan komitmen karyawan pada organisasi. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengambilan data, uji validitas,

uji reliabilitas, uji coba alat ukur, prosedur penelitian dan metode analisa data. BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang gambaran umum subjek penelitian, uji asumsi, hasil penelitian yang disertai analisa data dan pembahasan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan kesimpulan sebagai jawaban permasalahan yang diungkapkan berdasarkan hasil penelitian dan saran penelitian yang meliputi saran teoritis, saran metodologis dan saran praktis untuk penelitian selanjutnya.