INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

dokumen-dokumen yang mirip
Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Suplemen Rencana Strategis

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

Ringkasan Eksekutif Memuaskan

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013

L K j LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT

Powered by TCPDF (

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014

LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA)

KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF

[LAPORAN HASIL PENGAWASAN SEMESTER I TAHUN 2014] KATA PENGANTAR

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara;

Katalog dan Kalender Konsultansi 2017/2018

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA dan KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan

Kata Pengantar. Kepala Perwakilan, Sumitro, SE., Ak., MM., CA., CFrA.

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan

URAIAN KEGIATAN DAN PELAPORAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2013

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

INSPEKTORAT MENJADI APIP YANG EFEKTIF

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN HASIL PENGAWASAN WILAYAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang pentingnya penelitian dilakukan. Bab ini meliputi

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

LAPORAN HASIL PENGAWASAN TAHUN 2014 KATA PENGANTAR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN GUBERNUR JAWA TIMUR,

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat

KATA PENGANTAR. LAKIP sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013.

[LAPORAN HASIL PENGAWASAN TAHUN 2013] KATA PENGANTAR

P.T. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat. Panijo

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR

Tugas. melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian. Irtama

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN

Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai

Pencapaian Target Kinerja Triwulan III Tahun 2014 Dalam Rangka Pencapaian Tujuan

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

Transkripsi:

INFORMASI KINERJA Laporan Kinerja (Lkj) Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayai kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggarannya. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2014 merupakan Laporan Kinerja dari akhir periode Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat, sehingga di dalam laporan kinerja ini menyajikan capaian kinerja tujuan selama masa periode Renstra serta capaian kinerja sasaran strategis tahun 2014 dengan membandingkan kinerjanya dengan tahun 2010 sampai dengan 2013. A. Capaian Kinerja Tujuan (periode Renstra) Sampai dengan berakhir periode Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat tahun 2010-2014 capaian kinerja tujuan yaitu sebanyak 5 tujuan dengan 10 indikator kinerja adalah sebesar 88,29% dengan kategori sangat baik dengan rincian sebagai berikut : No Tujuan Capaian Kinerja 1. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat 2. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat 3. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat 4. Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat 5. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat 96,10 140,12 105,26 66,64 33,33 Rata-rata capaian Kinerja Tujuan 88,29 Uraian masing-masing capaian indikator tujuan tersebut adalah sebagai berikut : 1) Capaian tujuan Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat sebesar 96,10% dengan kategori

sangat baik belum optimal dikarenakan hanya 5 dari 15 Pemerintah Daerah di wilayah Provinsi Kalimantan Barat yang telah memperoleh opini WTP atau sebesar 33,33%. 2) Capaian tujuan Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat sebesar 105,26% dengan kategori memuaskan. Namun pengukuran Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) belum dapat dilakukan, dikarenakan belum ada Pemerintah Daerah di wilayah Provinsi Kalimantan Barat dalam hal ini sebagai Tim Penilai Internal (TPI) yang meminta ke Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat untuk melakukan pembinaan menuju Zona Integritas yang nantinya akan dinilai oleh Tim Penilai Nasional (TPN) sebagai wilayah yang telah memenuhi WBK dan WBBM. 3) Capaian tujuan Tercapainya efektivitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat sebesar 66,67% dengan kategori cukup, belum optimal dikarenakan hanya 6 (40%) Pemerintah Daerah yang telah menyusun RTP. 4) Capaian tujuan Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat sebesar 33,33% dengan kategori kurang. Hal ini disebabkan hanya 1 (20%) Pemerintah Daerah yang berada di level 2 IACM yaitu Pemerintah Kabupaten Sintang dari 5 Pemerintah Daerah yang opini atas laporan keuangannya WTP. B. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2014 Berdasarkan Revisi Penetapan Kinerja Tahun 2014, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat melaksanakan 7 sasaran strategis dengan 33 indikator keberhasil, capaian kinerja rata-rata 7 sasaran strategis tersebut adalah sebesar 124,64% termasuk dalam kategori memuaskan dengan rincian sebagai berikut : No Sasaran Rata-rata Capaian Kinerja (%) 1. Meningkatkan Kualitas 95% Laporan Keuangan Kementerian Lembaga dan 90% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah 2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara/ Daerah sebesar 75% 3. Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 60% Instansi Pemerintah Daerah (IPD) dan terselenggaranya Good Governance (GG) pada 65% BUMN/BUMD 123,78 117,48 151,98

4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% 5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah sebesar 60% 6. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang Profesional dan Kompeten Pada 80% Pemerintah Daerah 7. Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100% 123,40 91,66 108,34 155,81 Rata-rata capaian Sasaran Stategis 124,64 Dari 7 sasaran strategis tersebut, sebanyak 6 sasaran capaian kinerjanya telah optimal dengan rata di atas nilai 100% dengan kategori memuaskan. Namun masih terdapat 1 sasaran strategis yang capaian kinerja belum optimal yaitu Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah sebesar 60%. Hal ini disebabkan masih kurangnya komitmen Kepala Daerah dalam mendorong implementasi SPIP. C. Upaya dalam Rangka Peningkatan Kinerja Capaian kinerja tujuan dan sasaran stategis tersebut masih belum optimal sehingga untuk masa yang akan datang masih diperlukan peningkatan kegiatan assurance dan consultancy melalui upaya-upaya yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Peningkatan opini BPK atas laporan Keuangan Pemerintah Daerah, opini BUMN/D serta opini wajar atas laporan dukungan PHLN dengan melakukan upaya-upaya sebagai berikut : 1) Penguatan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Pemerintah Daerah di Provinsi Kalimantan Barat. 2) Pendampingan penyusunan laporan keuangan dan pendampingan reviu laporan keuangan Pemda bersama Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota. 3) Pendampingan pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D). 4) Peningkatan kapasitas SDM pada Pemerintah Daerah. 5) Pembenahan sistem dan tata kelola, sistem akuntansi, manajemen aset, asistensi penyusunan laporan keuangan maupun Good Corporate Governance (GCG). 6) Kegiatan audit, evaluasi, dan reviu diarahkan kepada kesesuaian penyelenggaraan risk management, control, dan governance process dengan

kualitas yang digariskan dengan kebijakan manajemen, standar, atau norma yang diberlakukan untuk praktik yang sehat. 2. Peningkatan tata kepemerintahan yang baik dan bersih (good public governance) dengan melakukan upaya-upaya sebagai berikut : a. Mendorong seluruh pemerintah daerah agar menetapkan Peraturan Kepala Daerah tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah dikeluarkan Kementerian terkait sesuai amanat PP Nomor 65 tahun 2005 tentang Standar Pelayanan Minimal. b. Mendampingi penyusunan RPJMD sesuai dengan masa kerja bupati terpilih dengan menuangkan seluruh indikator SPM yang merinci target 5 tahunan dan diturunkan dalam target tahunan dalam dokumen Rencana Kinerja SKPD terkait. c. Mendorong Pemerintah Daerah untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan mengoptimalkan Capaian Kinerja penyelenggaraan Pemerintah Daerah. d. Mendorong BUMN/D dan BLUD yang ada di wilayah Provinsi Kalimantan Barat untuk menerapkan kriteria GCG dengan melakukan pembinaan pada BUMN/BUMD serta BLUD melalui kegiatan evaluasi/ pengembangan sistem pengelolaan dan bimtek/konsultasi/sosialisasi/asistensi/pendampingan penerapan GCG. 3. Mewujudkan iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan Negara di Wilayah Provinsi Kalimantan Barat, dengan melakukan upaya-upaya sebagai berikut : a. Pre-emtif dan Preventif pada implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) serta sistem pencegahan KKN (Fraud Control Plan) di semua SKPD di wilayah Provinsi Kalimantan Barat. b. Peningkatan koordinasi dengan instansi penegak hukum terkait dengan permintaan audit investigasi maupun PKKN. c. Melakukan koordinasi dengan Tim Penilai Internal (TPI) yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah untuk melakukan penilaian predikat WBK/WBBM di wilayahnya masing-masing. d. Melakukan sosialisasi tentang produk-produk Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat yang dapat dimanfaatkan stakeholders sesuai dengan mandat yang ada, diantaranya dengan produk SIMDA, audit penyesuaian harga, FCP, GCG, SIA BLUD serta aplikasi SIM-HP.

e. Melakukan penilaian maturitas SPIP sebagai wujud pengujian pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 pada seluruh Pemerintah Daerah di Provinsi Kalimantan Barat. 4. Peningkatan kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten melalui kegiatan sosialisasi JFA dan tata kelola APIP, sehingga level Internal Audit Capability Model (IACM) seluruh Inspektorat Provinsi/ Kabupaten/Kota yang ada di wilayah Provinsi Kalimantan Barat dapat ditingkatkan. D. Realisasi Keuangan Realisasi belanja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat adalah sebesar Rp17.235.064.838,00 atau 97,22% dari anggaran yaitu sebesar Rp17.728.250.000,00 dengan rincian sebagai berikut: a. Realisasi belanja per jenis program, yaitu sebagai berikut: Kode Program Uraian Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % 01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 03 Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP 14.012.425.000 13.669.903.488 97,55 183.835.000 183.835.000 100 3.531.990.000 3.381.326.350 95,73 Jumlah 17.728.250.000 17.235.064.838 97,22 b. Realisasi belanja perjenis belanja yaitu sebagai berikut: 1 Belanja Pegawai 11.756.291.000 11.492.253.561 97,75 2 Belanja Barang 5.788.124.000 5.558.976.277 96,04 3 Belanja Modal 183.835.000 183.835.000 100

Jumlah 17.728.250.000 17.235.064.838 97,22 Belanja pegawai merupakan pengeluaran yang dibayarkan langsung kepada pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat, dengan rincian sebagai berikut: 1 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 6.263.877.000 6.137.456.942 97,98 2 Belanja Lembur 90.876.000 88.639.000 97,54 3 Belanja Tunjangan Khusus 5.401538.000 5.266.157.619 97,49 Jumlah 11.756.291.000 11.492.253.561 97,75 Belanja Barang merupakan pengeluaran rutin kantor berupa pembelian barang habis pakai, perjalanan dinas, jasa dan perjalanan dinas, dengan rincian sebagai berikut: 1 Belanja Barang Operasional 671.193.000 669.457.887 99,74 2 Belanja Barang non Operasional 216.259.000 213.177.200 98,57 3 Belanja Jasa 366.400.000 328.474.302 89,65 4 Belanja Pemeliharaan 184.675.000 481.970.651 99,44 5 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Negeri 4.048.597.000 3.865.898.237 95,49 Jumlah 5.788.124.000 5.558.976.277 96,04 Belanja Modal merupakan pengeluaran yang dilakukan dalam rangka penambahan sarana dan prasarana kantor yang menambah nilai aset, dengan rincian sebagai berikut : 1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 2 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 64.235.000 64.235.000 100 119.600.000 119.600.000 100 Jumlah 183.835.000 183.835.000 100