TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG NORM-n STANDAR. Shelvi Ekariani KK Analisis dan Geometri FMIPA ITB

dokumen-dokumen yang mirip
Ruang Norm-n Berdimensi Hingga

Teorema Titik Tetap di Ruang Norm-2 Standar

Kelengkapan Ruang l pada Ruang Norm-n

Ketaksamaan Cauchy-Schwarz, Ketaksamaan Bessel, dan Kesamaan Parseval di Ruang n-hasilkali Dalam Baku. Hendra Gunawan

ORTOGONALITAS-P DI RUANG NORM-n

Ekuivalensi Norm-n dalam Ruang R d

FUNGSIONAL LINEAR-2 DALAM RUANG NORM-2 2-LINEAR FUNCTIONALS IN 2-NORMED SPACE

TEOREMA TITIK TETAP DI RUANG BARISAN p-summable DALAM NORM-n

Ruang Norm-2 dan Ruang Hasil Kali Dalam-2

BEBERAPA KONSEP ORTOGONALITAS DI RUANG NORM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

TINJAUAN PUSTAKA. Ruang metrik merupakan ruang abstrak, yaitu ruang yang dibangun oleh

Kekontraktifan Pemetaan pada Ruang Metrik Kerucut

KAJIAN KONSEP RUANG NORMA-2 DENGAN DOMAIN PEMETAAN BERUPA RUANG BERDIMENSI HINGGA

ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. September 12, Dosen FMIPA - ITB

BAB 2 RUANG HILBERT. 2.1 Definisi Ruang Hilbert

ORTOGONALITAS DI RUANG BERNORM

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan

Edisi Juni 2011 Volume V No. 1-2 ISSN SIFAT-SIFAT RUANG HASIL KALI DALAM-n KOMPLEKS

BAB III OPERATOR LINEAR TERBATAS PADA RUANG HILBERT. Operator merupakan salah satu materi yang akan dibahas dalam fungsi

Daftar Isi 5. DERET ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. Dosen FMIPA - ITB September 26, 2011

TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG BERNORMA CONE BERNILAI-

ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. October 3, Dosen FMIPA - ITB

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dibahas beberapa konsep mendasar meliputi ruang vektor,

ANALISIS NUMERIK LANJUT. Hendra Gunawan, Ph.D. 2006/2007

Eksistensi Dan Ketunggalan Titik Tetap Untuk Pemetaan Kontraktif Pada Ruang Metrik-G Komplit

PENGANTAR ANALISIS FUNGSIONAL

Ketunggalan titik Tetap Pemetaan Kondisi Tipe Kontraktif pada Ruang Banach

JMP : Volume 1 Nomor 1, April 2009 KETAKSAMAAN CAUCHY SCHWARZ PADA RUANG HASIL KALI DALAM-2

BAB 2 RUANG BERNORM. 2.1 Norm dan Ruang `p. De nisi 2.1 Misalkan V ruang vektor atas R, Sebuah fungsi k:k : V! R yang memenuhi sifat-sifat berikut :

DASAR-DASAR TEORI RUANG HILBERT

BAB III KEKONVERGENAN LEMAH

TRANSFORMASI LINIER PADA RUANG BANACH

KEKONVERGENAN BARISAN DI RUANG HILBERT PADA PEMETAAN TIPE-NONSPREADING DAN NONEXPANSIVE

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

EKSISTENSI TITIK TETAP DARI SUATU TRANSFORMASI LINIER PADA RUANG BANACH

PEMETAAN KONTRAKTIF LEMAH MULTIVALUED DI RUANG METRIK PARSIAL

Konvergensi Barisan dan Teorema Titik Tetap

TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG ULTRAMETRIK DISKRIT

OPERATOR PADA RUANG BARISAN TERBATAS

REPRESENTASI FUNGSIONAL-2 DI l p. Yosafat Eka Prasetya Pangalela Institut Teknologi Bandung

Teorema Titik Tetap Pada Ruang Ultrametrik Diskrit

BAB I PENDAHULUAN. Integral Lebesgue merupakan suatu perluasan dari integral Riemann.

SIFAT-SIFAT HIMPUNAN PROXIMINAL

BEBERAPA KONSEP YANG BERKAITAN PADA RUANG FUZZY BERNORMA DAN RUANG FUZZY BERNORMA-n

BAB I PENDAHULUAN. umum ruang metrik dan memperluas pengertian klasik dari ruang Euclidean R n, sehingga

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013 ISBN: DUA TIPE PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE

Analisis Fungsional. Oleh: Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si Jurusan Pendidikan Matematika UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

MA3231 Analisis Real

MA5032 ANALISIS REAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

KEKONVERGENAN LEMAH PADA RUANG HILBERT

RENCANA KEGIATAN PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah : MAA 526 Nama Mata Kuliah : Analisis Fungsional

KAJIAN TEOREMA TITIK TETAP PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE LENGKAP DENGAN JARAK-W

Latihan 5: Inner Product Space

ANALISIS TITIK TETAP SET- VALUED FUNCTION MENGGUNAKAN METRIK HAUSDORFF TESIS

Ruang Hasil Kali Dalam

Daftar Isi 3. BARISAN ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. Dosen FMIPA - ITB

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSATAKA

0. Pendahuluan. 0.1 Notasi dan istilah, bilangan kompleks

Beberapa Sifat Operator Self Adjoint dalam Ruang Hilbert

TITIK TETAP NADLR FUNGSI MULTI NILAI KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK ( ) Rinurwati Jurusan Matematika FMIPA-ITS Jl. Arif Rahman Hakim Surabaya 60111

REDUNDANSI FRAME DAN PENGARUHNYA PADA DEKOMPOSISI FUNGSI DI RUANG HILBERT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

BAB 4 KEKONSISTENAN PENDUGA DARI FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN WAKTU TUNGGU DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

11. FUNGSI MONOTON (DAN FUNGSI KONVEKS)

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

SIFAT TITIK TETAP PADA RUANG METRIK SKRIPSI

KETUNGGALAN TITIK TETAP UNTUK PEMETAAN PADA RUANG METRIK-G LENGKAP

Sifat-sifat Ruang Banach

ISSN: X 35 SEMI HASIL KALI DALAM ATAS DAN BAWAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Ruang Hasil Kali Dalam

TEOREMA TITIK TETAP BANACH UNTUK MENDAPATKAN SYARAT KEKONVERGENAN METODE JACOBY

Variabel Banyak Bernilai Real 1 / 1

SIFAT KELENGKAPAN RUANG METRIK BERNILAI KOMPLEKS

INTERVAL KEKONTRAKTIFAN PEMETAAN PADA RUANG BANACH. Badrulfalah 1, Khafsah Joebaedi. 2.

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

BIMODUL-C* HILBERT. Oleh: Raden Muhammad Hadi. Departemen Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Indonesia

SUATU KAJIAN TITIK TETAP PEMETAAN k-pseudononspreading SEJATI DI RUANG HILBERT

Hasil Kali Dalam Berbobot pada Ruang L p (X)

URAIAN POKOK-POKOK PERKULIAHAN

ANALISA KETUNGGALAN TITIK TETAP PADA PEMETAAN KONTRAKTIF DI RUANG METRIK LENGKAP DENGAN MEMANFAATKAN JARAK-W

PROYEKSI ORTHOGONAL PADA RUANG HILBERT. ROSMAN SIREGAR Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Jurusan Matematika Universitas Sumatera Utara

16. BARISAN FUNGSI Barisan Fungsi dan Kekonvergenan Titik Demi Titik

KESTABILAN PERSAMAAN FUNGSIONAL JENSEN.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ITERASI TIGA LANGKAH PADA PEMETAAN ASIMTOTIK NON- EKSPANSIF

BAB V DUALITAS RUANG ORLICZ

Barisan dan Deret Agus Yodi Gunawan

MA3231 Analisis Real

MA3231. Pengantar Analisis Real. Hendra Gunawan, Ph.D. Semester II, Tahun

TEOREMA TITIK TETAP BANACH

Keterbatasan Lokal Suatu Operator Superposisi Pada Ruang Barisan Real. Lina Nurhayati, Universitas Sanggabuana

Transkripsi:

JMP : Volume 4 Nomor, Juni 0, hal. 69-77 TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG NORM-n STANDAR Shelvi Ekariani KK Analisis dan Geometri FMIPA ITB shelvi_ekariani@students.itb.ac.id Hendra Gunawan KK Analisis dan Geometri FMIPA ITB hgunawan@math.itb.ac.id ABSTRACT. On the standard n-normed space,i.e an inner product space equipped with the standard n-norm, one can derive a norm from the n-norm in a certain way. The purpose of this note is to establish the equivalence between such a norm and the usual norm on standard n-normed space. Further, this fact together with others use to prove a fixed point theorem on the standard n-normed space. Keywords: standard n-normed space, equivalence, fixed point theorem ABSTRAK. Pada ruang norm-n standar, yaitu ruang hasil kali dalam yang dilengkapi dengan norm-n standar, dapat diperoleh suatu norm dari norm-n dengan cara tertentu. Tujuan makalah ini adalah untuk menunjukkan ekuivalensi antara norm tersebut dan norm biasa yang didefinisikan pada ruang norm-n standar. Lebih jauh fakta ini digunakan untuk membuktikan suatu teorema titik tetap pada ruang norm-n standar. Kata Kunci: ruang norm-n standar, ekuivalensi, teorema titik tetap. PENDAHULUAN Pada tahun 960-an, Ga hler (994, 969a, 969b, 969c, 970) memperkenalkan teori ruang norm-n. Suatu norm-n pada ruang vektor real X (dimana dim(x) n) adalah pemetaan,, : X n R, yang memenuhi:. x,, x n = 0 jika dan hanya jika x,, x n bergantung linear,. x,, x n invarian terhadap permutasi, 3. αx,, x n = α x,, x n, untuk setiap α R, 4. x + x,, x n x,, x n + x,, x n.

70 Shelvi Ekariani dan Hendra Gunawan Pasangan (X,,, ) disebut ruang norm-n. Pada ruang norm-n berlaku sifat x + y, x,, x n = x, x,, x n, untuk setiap y = α x + + α n x n. Pada tahun 00, Gunawan [] memformulasikan Teorema Titik Tetap pada ruang norm-n sebagai berikut: Teorema.. Misalkan pemetaan T: X X, sedemikian sehingga Tx Tx, x,, x n C x x, x,, x n, Untuk setiap x, x,, x n X dan C (0,). Maka T mempunyai titik tetap yang tunggal, yaitu terdapat x X sedemikian sehingga Tx = x. Pada makalah ini, akan ditunjukkan bahwa setiap ruang norm-n khususnya ruang norm-n standar dengan n adalah ruang norm yang dilengkapi dengan suatu norm yang diturunkan dari norm-n. Lebih lanjut, fakta ini digunakan untuk membuktikan Teorema Titik Tetap pada ruang norm-n standar yang lebih umum versi Gunawan. Kemudian di (Nur, 0), telah dibahas Teorema Titik Tetap pada ruang norm-n standar. Berbeda dengan yang telah dibahas di (Nur, 0), pada makalah ini pembuktian ekuivalensi antara norm yang diperoleh dari norm-n dengan norm biasa yang didefinisikan pada X tidak melalui kekonvergenan barisan tetapi dengan menggunakan definisi norm dan sifat-sifatnya.. TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG NORM-n STANDAR Misalkan X adalah ruang hasil kali dalam dengan dimensi d n (d boleh tak hingga). Ruang vektor X yang dilengkapi dengan norm-n standar, yang didefinisikan sebagai: x, x x, x n x,, x n s, x n, x x n, x n dimana, menyatakan hasil kali dalam pada X, merupakan ruang norm-n standar.

Teorema Titik Tetap pada Ruang Norm-n Standar 7. Norm yang diturunkan dari norm-n Seperti yang telah dipaparkan pada abstrak, suatu norm dapat diperoleh dari suatu norm-n, khususnya norm-n standar. Sehingga diperoleh teorema berikut. Teorema.. Misalkan {a,, a n } adalah himpunan bebas linear pada X. Maka fungsi mendefinisikan norm pada X. x ( x, a i,, a in ), s Bukti. Dari pendefinisian norm di atas, jelas bahwa x 0. Kemudian jika x = 0 maka x = 0, dan bersifat αx = α x, untuk setiap α R serta memenuhi ketaksamaan segitiga. Selanjutnya, jika x = 0, maka tanpa mengurangi keumuman diperoleh x, a, a 3,, a n s = 0, () a, x, a 3,, a n s = 0, () a, a, x,, a n s = 0, (3) dan seterusnya, sampai diperoleh, a, a,, a n, x s = 0, (4) Dari () diperoleh x merupakan kombinasi linear dari {a, a 3,, a n }, misalkan n x = k i a i. Dari (3) diperoleh k = 0 dan seterusnya, sehingga diperoleh x = 0. i= Jadi x mendefinisikan norm pada X. Selanjutnya, akan ditunjukkan bahwa norm ekuivalen dengan norm =,. Sebelum itu, didefinisikan

7 Shelvi Ekariani dan Hendra Gunawan ), x ( x, b i,, b in s dengan {b,.., b n } adalah himpunan orthonormal yang diperoleh dari himpunan bebas linear {a,, a n } melalui proses Gram-Schmidt. Dari Teorema. diperoleh x juga merupakan norm pada X. Lebih lanjut, diperoleh fakta di bawah ini. Proposisi.. Norm ekuivalen dengan norm. Bukti. Dengan melakukan proses Gram-Schmidt pada himpunan bebas linear {a,, a n }, diperoleh b = c a, sedemikian sehingga a = k b. Kemudian, b = d a + d a. Dengan mensubstitusi nilai a, diperoleh a = l b + l b. Proses dilanjutkan, sampai diperoleh b n = p a + + p n a n. Dengan mensubstitusi nilai-nilai a, a,, a n, diperoleh a n = r b + + r n b n. Akibatnya, x, b,, b n s = x, c a, d a + d a,, p i a i α x, a,, a n s, dan n i= s n x, a,, a n s = x, k b, l b + l b,, r i b i β x, b,, b n s. Kemudian, perhatikan bahwa i= s

Teorema Titik Tetap pada Ruang Norm-n Standar 73 ) x = ( x, b i,, b in s ) (α x, a i,, a in s = α x. Dengan cara yang sama, diperoleh x β x. Proposisi.3. Norm ekuivalen dengan norm biasa =, di X, yaitu untuk setiap x X. x x n x, Bukti. Untuk setiap x X dan {b,.., b n } himpunan orthonormal di X, perhatikan bahwa x, x x, b x, b 3 b, x 0 x, b,, b n s = b 3, x 0 b n, x 0 0 Dengan cara yang sama, diperoleh b, x, b 3,, b n s = x x, b i, x, b n 0 0 = x n i= x, b i. n i= i n b, b,, b n, x s = x x, b i. i= Dengan menggunakan ketaksamaan Bessel n i= x, b i n x, diperoleh x x x, b i + x x, b i + + x x, b i i= n i= i = x, b i,, b in = x s. n i=

74 Shelvi Ekariani dan Hendra Gunawan Dengan menggunakan ketaksamaan Hadamard x, x,, x n x x n, diperoleh ( x ) = x, b i,, b in ( b s i b in ) x = n x. Akibat.4. Norm ekuivalen dengan norm =,.. Kelengkapan dan Kekonvergenan Barisan norm-n, jika Barisan (x(k)) di ruang norm-n X dikatakan konvergen ke x X dalam untuk setiap x,, x n X. lim x(k) x, x,, x n = 0, k Kemudian barisan (x(k)) di ruang norm-n X dikatakan Cauchy, jika untuk setiap x,, x n X. lim x(k) x(l), x,, x n = 0, k,l Ruang norm-n X dimana setiap barisan Cauchy (x(k)) X konvergen ke x X, disebut ruang norm-n yang lengkap. Lebih lanjut, ruang norm-n yang lengkap disebut ruang Banach-n. Sebelum Teorema Titik Tetap, diperoleh hasil berikut. Teorema.5. Barisan (x(k)) X konvergen ke x X dalam norm-n standar,, s jika dan hanya jika (x(k)) konvergen ke x dalam norm. Serupa dengan itu (x(k)) X Cauchy dalam norm-n standar jika dan hanya jika (x(k)) Cauchy dalam norm.

Teorema Titik Tetap pada Ruang Norm-n Standar 75 Bukti. Misalkan (x(k)) konvergen ke x X dalam norm-n standar,, s, yaitu lim x(k) x, a i k,..., a in = 0 untuk setiap {i s,, i n } {,, n}. Akibatnya lim x(k) x = lim {i x(k) x, a i,..., a in k k,,i n } {,,n} = 0. s Selanjutnya dari fakta dan ekuivalen, diperoleh lim x(k) x = 0. k Sebaliknya, misalkan x,..., x n X dan (x(k)) X konvergen ke x X dalam norm, yaitu lim k x(k) x = 0. Kemudian dengan menggunakan ketaksamaan Hadamard, perhatikan bahwa x(k) x, x,, x n s x(k) x s x s x n s. Ruas kanan ketaksamaan di atas menuju nol jika k menuju tak hingga, sehingga x(k) x, x,, x n s menuju nol jika k menuju tak hingga. Dengan kata lain lim k x(k) x, x,..., x n s = 0, yang artinya (x(k)) konvergen ke x dalam norm-n standar,, s. Dengan cara yang sama, (x(k)) X Cauchy dalam norm-n standar jika dan hanya jika (x(k)) Cauchy dalam norm. Akibat.6. Ruang norm-n standar (X,,, s ) merupakan ruang Banach-n jika dan hanya jika ruang norm standar (X, s ) merupakan ruang Banach. Teorema 7. (Teorema Titik Tetap) Misalkan T: X X pemetaan kontraktif terhadap himpunan bebas linear {a,, a n } di X, yaitu terdapat k (0,), sedemikian sehingga Tx Ty, a i,, a in k x y, a s i,, a in, s untuk setiap x, y X dan {i,, i n } {,, n}. Maka T mempunyai titik tetap yang tunggal di X.

76 Shelvi Ekariani dan Hendra Gunawan Bukti. Dari Akibat 4, diperoleh bahwa (X, ) merupakan ruang Banach. Lebih lanjut, perhatikan bahwa ( Tx Ty ) = Tx Ty, a i,..., a in s k x y, a i,..., a in = k ( x y s ). Sehingga diperoleh Tx Ty k x y, untuk setiap x, y X. Ketaksamaan terakhir menyatakan bahwa T merupakan pemetaan kontraktif terhadap. Karena (X, ) merupakan ruang Banach, maka berdasarkan Teorema Titik Tetap pada ruang Banach, T mempunyai titik tetap yang tunggal. 3. KESIMPULAN Dalam ruang norm-n standar, yaitu ruang hasil kali dalam yang dilengkapi dengan norm-n standar, dapat didefinisikan suatu norm yang diperoleh dari norm-n dengan cara tertentu. Kemudian diperoleh fakta bahwa norm yang diturunkan dari norm-n tersebut ekuivalen dengan norm biasa yang didefinisikan pada ruang hasil kali dalam. Dengan fakta ini diperoleh bahwa kekonvergenan dan kelengkapan barisan dalam norm-n mengakibatkan kekonvergenan dan kelengkapan barisan dalam norm, begitu juga sebaliknya. Lebih jauh, telah diperoleh Teorema Titik Tetap pada ruang norm-n standar yang lebih umum daripada yang telah dirumuskan di (Gunawan dan Mashadi, 00). Ucapan Terima Kasih. Penelitian ini merupakan bagian dari Program Doktor Unggulan ITB, yang didanai oleh Proyek IMHERE ITB Tahun 0-0. DAFTAR PUSTAKA Gunawan, H dan Mashadi. (00), On n-normed Spaces. Int. J. Math. 7, 63-639.

Teorema Titik Tetap pada Ruang Norm-n Standar 77 Nur,M. (0), Teorema Titik Tetap di Ruang Norm-n Standar. Tesis Magister Matematika ITB. Ga hler, S. (964), Lineare -Normierte Raume, Math. Nachr. 8, -43. Ga hler, S. (969a), Uber -Banach Raume. Math. Nachr. 4, 335-347. Ga hler, S. (969b), Untersuchungen Uber Verallgemeinerte m-metrische Raume I. Math. Nachr. 40, 65-89. Ga hler, S. (969c), Untersuchungen Uber Verallgemeinerte m-metrische Raume II. Math. Nachr. 40, 9-64. Ga hler, S. (970), Untersuchungen Uber Verallgemeinerte m-metrische Raume III. Math. Nachr. 4, 3-6.