3.1 Biaya Investasi Pipa

dokumen-dokumen yang mirip
WAKTU PERGANTIAN ALAT BERAT JENIS WHEEL LOADER DENGAN METODE LEAST COST

STUDI KELAYAKAN: ASPEK FINANSIAL. F.Hafiz Saragih SP, MSc

PENDAHULUAN Metode numerik merupakan suatu teknik atau cara untuk menganalisa dan menyelesaikan masalah masalah di dalam bidang rekayasa teknik dan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana yang variabel bebasnya ( X ) berpangkat paling tinggi satu.

Di dunia ini kita tidak dapat hidup sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan orang lain. Hubungan itu pada umumnya dilakukan dengan maksud tertentu

BAB 2 LANDASAN TEORI. perkiraan (prediction). Dengan demikian, analisis regresi sering disebut sebagai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 : BUNGA, PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana merupakan bagian regresi yang mencakup hubungan linier

BAB 1 ERROR PERHITUNGAN NUMERIK

Dasar Ekonomi Teknik: Matematika Uang. Ekonomi Teknik TIP FTP UB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK SAMPLING. Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas

Mean untuk Data Tunggal. Definisi. Jika suatu sampel berukuran n dengan anggota x1, x2, x3,, xn, maka mean sampel didefinisiskan : n Xi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling

Notasi Sigma. Fadjar Shadiq, M.App.Sc &

BAB III PERSAMAAN PANAS DIMENSI SATU

EKIVALENSI PRESENT WORTH FUTURE WORTH ANNUAL WORTH GRADIENT SERIES. Christina Wirawan 1

POLIGON TERBUKA TERIKAT SEMPURNA

MATEMATIKA INTEGRAL RIEMANN

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Statistik merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pengambilan sampel dari suatu populasi, diperlukan suatu

STATISTIKA: UKURAN PEMUSATAN. Tujuan Pembelajaran

PERTEMUAN III PERSAMAAN REGRESI TUJUAN PRAKTIKUM

BAB 5. ANALISIS REGRESI DAN KORELASI

MODEL OPTIMISASI NONLINIER JARINGAN PIPA GAS DENGAN PERCABANGAN Non-Linear Optimization Model for Gas Transmission System with Branch

BAB III MENYELESAIKAN MASALAH REGRESI INVERS DENGAN METODE GRAYBILL. Masalah regresi invers dengan bentuk linear dapat dijumpai dalam

KALKULUS LANJUT. Pertemuan ke-4. Reny Rian Marliana, S.Si.,M.Stat.

BAB 2. Tinjauan Teoritis

Penarikan Contoh Gerombol (Cluster Sampling) Departemen Statistika FMIPA IPB

Penurunan Persamaan Perpetuitas dan Anuitas

Regresi & Korelasi Linier Sederhana. Gagasan perhitungan ditetapkan oleh Sir Francis Galton ( )

UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK

FMDAM (2) TOPSIS TOPSIS TOPSIS. Charitas Fibriani

SUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah an masalah INDIKATOR MATERI TUGAS

Volume 1, Nomor 1, Juni 2007 ISSN

BAB IV BATAS ATAS BAGI JARAK MINIMUM KODE SWA- DUAL GENAP

TAKSIRAN UMUR SISTEM DENGAN UMUR KOMPONEN BERDISTRIBUSI SERAGAM. Sudarno Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

IMPLEMENTASI DAN KOMPARASI ATURAN SEGIEMPAT UNTUK PENYELESAIAN INTEGRAL DENGAN BATAS MENGGUNAKAN MATLAB

BAB III PEMBENTUKAN SKEMA PEMBAGIAN RAHASIA

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Tilamuta Kabupaten

4/1/2013. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut. Dengan: n = banyak data

b) Untuk data berfrekuensi fixi Data (Xi)

III. METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri

ESTIMASI UKURAN SENSITIVITAS KEUNTUNGAN SAHAM DALAM PORTOFOLIO PADA SINGLE INDEX MODEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial. 1.2 Populasi dan Sampel

Angka Banding Manfaat dan Biaya

Analisis Kriteria Investasi

Mengubah bahan baku menjadi produk yang lebih bernilai melalui sintesis kimia banyak dilakukan di industri

* MEMBUAT DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI MENGGUNAKAN ATURAN STURGES

2.2.3 Ukuran Dispersi

Muniya Alteza

BAB 6 PRINSIP INKLUSI DAN EKSKLUSI

SIFAT-SIFAT LANJUT FUNGSI TERBATAS

8. MENGANALISIS HASIL EVALUASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada Bab I sudah dijelaskan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk

Integrasi 1. Metode Integral Reimann Metode Integral Trapezoida Metode Integral Simpson. Integrasi 1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. regresi berkenaan dengan studi ketergantungan antara dua atau lebih variabel yaitu

BAB 5 BARISAN DAN DERET KOMPLEKS. Secara esensi, pembahasan tentang barisan dan deret komlpeks sama dengan barisan dan deret real.

Uji Statistika yangb digunakan dikaitan dengan jenis data

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari teori gangguan bebas waktu yang mencakup:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

S2 MP Oleh ; N. Setyaningsih

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS ALGORITMA REKURSIF DAN NONREKURSIF

ANALISIS PERBANDINGAN ARUS KAS PT DUTA PERTIWI TBK DAN PT KAWASAN INDUSTRI JABABEKA TBK

PENENTUAN FAKTOR UTAMA PENYEBAB GANGGUAN LISTRIK DENGAN METODE VALIDASI-SILANG (STUDI KASUS DI KOTA SEMARANG)

ANALISIS REGRESI. Model regresi linier sederhana merupakan sebuah model yang hanya terdiri dari satu peubah terikat dan satu peubah penjelas:

Analisis Kriteria Investasi TUJUAN

LANGKAH-LANGKAH UJI HIPOTESIS DENGAN 2 (Untuk Data Nominal)

UKURAN GEJALA PUSAT (UGP)

3/19/2012. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut

MEKANISME KERUNTUHAN LINGKARAN (Circular Failure Mechanisms)

MENAKSIR PROPORSI CALON PEMIMPIN DARI KELOMPOK MINORITAS. Anneke Iswani A **

BAB V ANALISIS HIDROLOGI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III UKURAN PEMUSATAN DATA

STATISTIKA. A. Tabel Langkah untuk mengelompokkan data ke dalam tabel distribusi frekuensi data berkelompok/berinterval: a. Rentang/Jangkauan (J)

I adalah himpunan kotak terbatas dan tertutup yang berisi lebih dari satu

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.

XI. ANALISIS REGRESI KORELASI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK (PO) CURAH. Oleh : CECEP PARDANI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

PRAKTIKUM 20 Interpolasi Polinomial dan Lagrange

EKONOMI TEKNIK. Ekuivalensi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Mulya Agro Bioteknologi yang terletak

BAB III INTEGRAL RIEMANN-STIELTJES. satu pendekatan untuk membentuk proses titik. Berkaitan dengan masalah

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama.

BAB IX PENGGUNAAN STATISTIK DALAM SIMULASI

OPTIMASI PENJADWALAN PEMBANGKITAN DI ANTARA UNIT-UNIT PEMBANGKIT TERMAL BERDASARKAN INCREMENTAL PRODUCTION COST YANG SAMA. Abstrak

III PEMBAHASAN. Karena vektor-vektor kolom X adalah bebas linear, maka L(ε) mempunyai n vektor eigen yang bebas linear. (Terbukti)

ANALISIS INDEKS DISTURBANCES STORM TIME DENGAN KOMPONEN H GEOMAGNET

Menghitung Kinerja Investasi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.2. Ilustrasi Tabel Input-Output (3 Sektor) Alokasi Permintaan Output Antara Permintaan F 1

Penarikan Contoh Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

Sudaryatno Sudirham. Permutasi dan Kombinasi

PRAKTIKUM 7 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Secant Dengan Modifikasi Tabel

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB III Model Baya Pada model baya [8] d tugas akhr, baya tahua total utuk megoperaska jarga ppa terdr dar dua kompoe, yatu baya operasoal da baya vestas. Baya operasoal terdr dar baya operasoal ppa da baya operasoal pompa. Baya operasoal ppa dturuka dar besarya baya perawata ppa, da baya speks. Baya operasoal pompa merupaka baya lstrk utuk mejalaka pompa dalam jagka waktu tertetu, juga baya la d luar baya lstrk sepert baya perawata pompa. Baya vestas juga terdr dar dua kompoe yatu baya vestas ppa da baya vestas pompa. Baya vestas ppa merupaka baya pembela ppa, baya pembebasa laha, da pemasaga ppa. Baya vestas pompa merupaka baya pembela pompa yag sesua besarya tekaa yag g dtgkatka. Besar baya vestas berbadg lurus besar dameter ppa artya baya vestas aka megkat jka dameter ppa dtgkatka. Sedagka baya operasoal pompa berbadg terbalk besar dameter ppa. Hal dsebabka baya operasoal sagat bergatug pada perubaha tekaa yag harus dlakuka pompa sedagka tekaa megecl serg membesarya dameter. Berkut pejelasa utuk masg-masg kompoe baya.

Bab III. Model Baya Perhatka gambar lustras ppa d bawah Gambar 3.1: Ilustras Satu Segme Ppa 3.1 Baya Ivestas Ppa Pembagua jarga ppa memerluka vestas awal yag cukup besar, amu sergkal dplh karea baya pegoperasaya yag relatf redah. Baya vestas ppa merupaka baya pembela ppa yag basaya berdasarka berat dar s ppa tu sedr. Oleh karea tu baya vestas ppa berbadg lurus dameter ppa. Besar baya vestas ppa dhtug berdasarka persama berkut IP15.894 1Rp CpL0.0003048 dt t (3.1) Rp = fraks dar baya pemasaga ppa da harga ppa, Cp = harga satu ut ppa(us$/to), L = pajag ppa(ft), 16

Bab III. Model Baya d = dameter dalam ppa (), t = ketebala ppa(). Persama (3.1) tersebut kemuda dkalka terest rate factor karea dasumska baya vestas tersebut ddapat memjam ke bak. Sehgga persamaa (3.1) tersebut mejad r(1 r) IP 15.8941RpCpL0.0003048d tt (1 r) 1 (3.2) r = suku buga, = masa hdup ppa tersebut. 3.2 Baya Operasoal Pompa Sebagamaa yag telah djelaska pada Bab I, myak yag megalr pada suatu segme ppa aka megalam peurua tekaa yag besarya berbadg terbalk ukura dameter. Artya semak besar dameter ppa maka peurua tekaa aka semak kecl da apabla dameter ppa semak kecl maka peurua tekaa aka semak besar. Dalam dustr, utuk megatspas peurua tekaa tersebut, produse gas perlu meakka tekaa awal pada ujug ppa megguaka pompa, agar tekaa akhr sesua permtaa kosume. Besar baya yag dperluka berbadg lurus besar kehlaga tekaa yag terjad. Kta tjau kembal persamaa grade tekaa (2.2). 17

Bab III. Model Baya dp dz g f v s( ) gc 2gcd tpvv m sg 1 gp c 2 tp m m Utuk mecar la dar tekaa d outlet maka dlakuka suatu metode aproksmas ruge kutta(aka djelaska tersedr d bab IV). Setelah ddapat tekaa d outlet maka pompa aka megkatka tekaa raso tertetu agar myak dapat sampa d tujua. Perubaha tekaa sebelum da sesudah keluar pompa aka meetuka baya lstrk yag terpaka. Adapu persamaa pemakaa lstrk tersebut adalah Q0.00006698843P HP 550 (3.3) HP = pemakaa lstrk (horsepower), = massa jes myak (lb m /ft 3 ), Q = laju alr (bbl/day), P = perubaha tekaa sebelum da setelah keluar pompa. Jumlah lstrk yag terpaka aka sagat meetuka besarya baya operas pompa. Persamaa baya operas pompa adalah sebaga berkut Booster _ operatg HP 0.746Hy Ce 1 Pop (3.4) HP = pemakaa lstrk (horsepower), Hy = masa pemakaa pompa dalam setahu(jam), 18

Bab III. Model Baya Ce = harga lstrk(us$/kwh), Pop = fraks dar baya operas pompa sela baya lstrk. 3.3. Baya Ivestas Pompa Baya vestas pompa adalah baya pembela pompa. Jes pompa yag dbel sedr harus berdasarka kekuata utuk megkatka tekaa. Baya vestas dhtug berdasarka jumlah lstrk yag dperguaka, adap persamaa baya vestas pompa adalah sebaga berkut. Pump _ v booster _ prce HP (3.5) booster_prce = harga pompa(us$), HP = pemakaa lstrk(horsepower). 3.4. Baya Operas Ppa Baya operas ppa melput baya perawata ppa. Baya operas ppa dhtug berdasarka harga pembela ppa dkalka fraks tertetu, sehgga persamaa baya operas ppa adalah sebaga berkut. Ppe _ op IP Cfp (3.6) IP = baya vestas ppa tahua(us$), Cfp = fraks atara baya operas ppa da baya vestas ppa. 19

Bab III. Model Baya 3.5. Baya Total Baya total merupaka pejumlaha dar baya vestas ppa, baya operas pompa, baya vestas pompa, da baya operas ppa. Maka mejumlahka (3.1),(3.4),(3.5), da (3.6) ddapatka persamaa baya total sebaga berkut C = 0.118160781810 boosterprce qp +0.881479432210-6 -7 qp HyCe (1+Pop)+0.0048444912 (1+Rp) CpL (d +t) t +0.0048444912 (1+r) (1+Rp) CpL (d +t) t r Cfp -1 (1+r) (3.7) p merupaka perubaha tekaa yag dkerjaka pompa ke-. Pada tugas akhr perubaha tekaa sepajag satu segme ppa dhtug pedekata metode Ruge Kutta. Utuk jarga ppa segme, baya total merupaka pejumlaha dar baya total tap segme. Maka utuk jarga ppa segme, C d,, d, p,, p C ( d, p ) total 1 1 1 = bayak segme C total = baya total utuk jarga ppa segme C = baya total utuk segme ke- = dameter ppa segme ke- d p = perubaha tekaa yag dkerjaka pompa ke-. (3.8) 20