Lampiran 1. Proses pembuatan sediaan. Organ ginjal, hati, dan pankreas. Fiksasi dengan Bouin (24 jam) Dehidrasi dengan alkohol bertingkat

dokumen-dokumen yang mirip
Waktu dan Tempat Penelitian Materi Penelitian Metode Penelitian Pembuatan Tikus Diabetes Mellitus Persiapan Hewan Coba

Lampiran 1: Pengukuran kadar SOD dan kadar MDA Mencit a. Pengukuran kadar SOD mencit HEPAR. Dicuci dalam 1 ml PBS

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Lampiran 1 Pembuatan Medium Kultur DMEM Lampiran 2 Pembuatan Larutan PBS Lampiran 3 Prosedur Pewarnaan HE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

BAHAN DAN METODE. Alur penelitian yang akan dilakukan secara umum digambarkan dalam skema pada Gambar 5.

Lampiran A : Komposisi Media MS

Buah asam gelugur, rimpang lengkuas, dan kencur. Persiapan contoh. Serbuk contoh

A. Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) setiap hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Campuran divorteks

Lampiran 1 Metode pengujian aktivitas protease (Walter 1984)

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

Lampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi

Lampiran 1. DATA SHEET : RIBAVIRIN (Bertrand 2000 dalam McEvoy 2005)

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,

III. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

Lampiran 1. Pembuatan Larutan Buffer untuk Dialisa Larutan buffer yang digunakan pada proses dialisa adalah larutan buffer Asetat 10 mm ph 5,4 dan

METODE PENELITIAN. Alur penelitian yang akan dilakukan secara umum digambarkan dalam skema pada Gambar 6.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian yang dilakukan oleh dr.

BAB III METODE PENELITIAN. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian

Lampiran 1 Formulir organoleptik

LAMPIRAN. Lampiran 1 prosedur pewarnaan hematoksillin-eosin (HE)

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2013 dan

BAHAN DAN METODE. Pelaksanaan Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Sintesis Protein Mikroba dan Aktivitas Selulolitik Akibat

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian

MATERI DAN METODE. Materi

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

ANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih

BAHAN DAN METODE Alat-alat dan Bahan Metode

BAB III METODE PENELITIAN

x100% LAMPIRAN PROSEDUR ANALISIS A.1. Pengujian Daya Serap Air (Ganjyal et al., 2006; Shimelis et al., 2006)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah eksperimen karena dalam

LAMPIRAN. Larutan dapar fosfat ph 7,4 isotonis

PRODUKSI ENZIM AMILASE

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN, ALAT DAN METODA

setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Bacillus subtilis dan Bacillus cereus yang diperoleh di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Protein Total Darah. a. Tabung reaksi disiapkan sebanyak 62 buah. 1 buah tabung reaksi blanko, 1

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan THP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS. A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. (RAL). Perlakuan dikelompokkan menjadi 7 kelompok dengan 5 kali ulangan

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

MATERI DAN METODE. Materi

III. BAHAN DAN METODE. laboratorium Biomassa, laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi

III. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. Prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di

Lampiran 1 Lay out penelitian I

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis kadar protein

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

RPMI 1640 medium. Kanamisin 250 µg. Coomassie brilliant blue G-250

Lampiran 1 Proses Dehidrasi Jaringan

Transkripsi:

97 Lampiran 1. Proses pembuatan sediaan Organ ginjal, hati, dan pankreas Fiksasi dengan Bouin (24 jam) Dehidrasi dengan alkohol bertingkat Clearing dengan xylol Embedding dalam parafin

98 Lampiran 2. Pereaksi dan prosedur analisis MDA 1. TCA 15 % (w/v) Sebanyak 25 g TCA dilarutkan dengan air bebas ion sampai volume 100 ml 2. TBA (Thiobarbituric acis) 0.37% (x/v) dalam 0.25 N HCL (ph 2-3) Sebanyak 0.7 g TBA dilarutkan dengan HCl 0.25 N sampai volume 100 ml 3. Larutan Standar 1,2,3,3 tetraetoksipropana Dari larutan tetraetoksipropan 20 nmo/ml (tersedia) dibuat sederetan larutan standar, yaitu 0, 0.1, 0.2, 0.4, 0.8, 1.6, 3.2, dan 6.4 nmol/ml. Prosedur analisis MDA 1.Ekstraksi Sampel Sampel dari frezer dibiarkan mencair kemudian disentrius pada 3000 rpm selama 10 menit a. Diambil 1 ml supernatan b. Ditambahkan 1 ml larutan TCA 15% c. Ditambahkan 1 ml larutan TBA 0.37% d. Divortek dan dipanaskan selama 15 menit pada air mendidih e. Setelah dingin dilakukan sentrifus pada 1.000 rpm selama 10 menit f. Absorbans dari supernatan dibaca pada panjang gelombang 535 nm 2. Pengukuran Standar Membuat sederet larutan standar yaitu 0, 0.1, 0.2, 0.4, 0.8, 1.6, 3.2, 6.4, dan 12.8 nmol/ml dari larutan standar 0.02 nmol/µl= 20 nmol/ml No. Tab 1 2 3 4 5 6 7 8 0 0.1 0.2 0.4 0.8 1.6 3.2 6.4 nmol/ml Standar (µl) Aquades (µl) TCA 15% (ml) 0 15 30 60 120 240 480 960 3000 2985 2970 2940 2880 2760 2520 2040 1 1 1 1 1 1 1 1 TBA 0,37% (ml) 1 1 1 1 1 1 1 1 Dipanaskan selama 15 menit pada air mendidih, setelah dingin disentrifus pada 1.000 rpm selama 10 menit. Absorban dibaca dari supernatan pada panjang gelombang 535 nm.

99 Lampiran 3. Kurva Standar MDA Konsentrasi Absorbansi 515 nm (pmol/50µl) 500 0.037 1000 0.053 2000 0.101 2500 0.133 3000 0.138 4000 0.194 5000 0.255 0,3 0,25 y = 0,034x - 0,008 R² = 0,960 Absorban 0,2 0,15 0,1 0,05 0 500 1000 2000 2500 3000 4000 5000 Konsentrasi

100 Lampiran 4. Prosedur dan pereaksi untuk analisis SOD Bahan analisis untuk aktivitas SOD: - Buffer potassium fosfat (50 mm, ph 7.8) mengandung 0.1 mm EDTA - Larutan 0.001 M sodium hidroksida - Larutan xantin (Sigma, USA) - Larutan xantin oksidase (Sigma, USA) dengan aktivitas 0.2 U/ml - Larutan sitokrom c (Sigma, USA) - SOD murni (Sigma, USA) - Aquades dingin - Larutan khloroform/etanol 37.5/62.5 Persiapan pereaksi: 1. Buffer fosfat 50 nm mengandung 0.1 mm EDTA, ph 7.8 (blanko) a. Dilarukan 0.18 g Na 2 HPO 4.12H 2 O ke dalam aquades hingga 100 ml b. Dilarukan 0.8709 g K 2 HPO 4.2H 2 O ke dalam aquades hingga 100 ml c. Dilarutkan 0.0372 g EDTA ke dalam aquades hingga 100 ml Larutan a dimasukkan dalam gelas beker dan larutan b dituang secara perlahan-lahan serta diaduk sambil ditambahkan larutan EDTA (larutan c) sampai mencapai ph 7.8 2. Larutan natrium hidrokisda (NaOH) 0.01 M: sebanyak 0.04 g NaOH dilarutkan ke dalam 100 aquades 3. Larutan sitokrom c : bubuk sitokrom c (0.37 mg) dilarutkan dalam 100 ml buffer fosfat 50 mm ph 7.8. Pembuatan buffer seperti di atas, namun tanpa mengandung EDTA 4. Larutan xantin (Larutan A) : sebanyak 0.76 mg xantin dilarutkan ke dalam 10 ml 0.001 M NaOH. Selanjutnya ini disimpan pada suhu 4 o C dan tahan selama 3 hari serta digunakan untuk analisis pada suhu 25 o C. 5. Larutan xantin oksidase (larutan B): larutan xantin oksidase dalam buffer fosfat ditambah EDTA ph 7.8 dengan aktivitas 0.2 U/ml, disimpan pada suhu 4 o C. 6. Larutan SOD baku untuk kurva standar: dibuat larutan SOD dengan mengencerkan SOD murni komersial dalam aquades dengan konsentrasi 0, 50, 100, 200, 250, 300, dan 500 units/ml.

101 Lampiran 5. Kurva Standar SOD Konsentrasi U/ml protein Absorbansi 550 nm 0 0.027 50 0.023 100 0.019 200 0.016 250 0.009 500 0.004 Absorbansi 0,025 0,02 0,015 0,01 0,005 0 y = -0.004x + 0.028 R² = 0.981 50 100 200 250 500 Konsentrasi

102 Lampiran 6. Pereaksi dan prosedur analisis katalase 1.K 2 Cr 2 O 7 5% (b/v) a. 5 potassium bikromat dilarutkan dalam air bebas ion dalam labu ukur 100 ml b. Asam asetat galsial Ditambahkan larutan a dan b dengan perbandingan 1 : 3 dibuat sebanyak 200 ml yaitu 50 ml K 2 Cr 2 O 7 5% ditambahkan dengan asam asetat glacial sebanyak 150 ml 2. Buffer fosfat 0,05 M ph 7,0 a. Sebanyak 1.70 g KH 2 PO 4 (BM 136.09) dilarutkan dengan air bebas ion sampai volume 250 ml b. Sebanyak 1.775 g Na2HPO4 dilarutkan dengan air bebas ion sampai volume 250 ml c. Ke dalam larutan b ditambahkan sedikit demi sedikit larutan a, cek ph 7.0 3. Larutan standar H 2 O 2 Larutan standar H 2 O 2 0.4 M dibuat dengan melarutkan H 2 O 2 30% (BM 34.01), masa jenis 1.11 kg/0.1 setara dengan 9.8 M H 2 O 2 sebanyak 4.1 ml dalam labu 100 ml dengan air bebas ion (larutan induk). Dari larutan induk ini dibuat derek larutan standar H 2 O 2 sebagai berikut : 0,0.04, 0.08, 0.12, 0.16, 0.2 M Prosedur Analisis katalase 1. Ekstrak sampel 3.5 ml homogen hati ditambahkan dengan 0.5 ml Triton X-100 0.1 % sentrifuse pada 4000 rpm selama 5 menit, 2-8 C. Ambil supernatan untuk ditentukan aktivitasnya. 2. Aktivitas katalase a. 1 ml sampel ditambahkan 5 ml buffer fosfat 0.05 M ph 7.0 divortex b. Ditambahkan 4 ml H 2 O 2 0.2 M, inkubasi selama 30 menit c. Diambil 1 ml kemudian ditambahkan 2 ml larutan warna, dipanaskan pada air mendidih selama 10 menit d. Setelah dingin dan serapannya dibaca pada panjang gelombang 570 nm e. Absorban yang terbaca setara dengan konsentrasi H 2 O 2 tersisa. f. Konsentrasi H 2 O 2 yang dipakai oleh katalase = 0.2 M-konsentrasi terbaca H 2 O 2 3. Kurva Standar Larutan standar H2O2 dibuat dari larutan Induk H2O2 0.4 M dengan cara

103 Konsentrasi H 2 O 2 30 %= 9.8 V1.N1 = V2.N2 V1.9,8 M = 0.1 l x 0.4 M V1 = 4.1 ml Vol = 100 ml Larutan H 2 O 2 30% dipipet sebanyak 4.1 ml kemudian diencerkan dengan aquades sampai volume 100 ml disebut larutan induk 0.4 M. dari larutan induk ini dibuat sederet larutan standar H 2 O 2 dengan konsentrasi 0, 0.4, 0.08, 0.12, 0.16, 0.2, 0.4 M yaitu dengan mengikuti tabel di bawah ini : No. Gelas ukur 10 ml 1 2 3 4 5 6 7 H 2 O 2 0.4 M (ml) 0 1 2 3 4 5 10 H 2 O (ml) 10 9 8 7 6 5 0 Masing-masing larutan standar dipipet sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi bersih, kemudian ditambahkan 2 ml pewarna K 2 Cr 2 O 7. Larutan tersebut dipanaskan pada air mendidih selama 10 menit dan setelah dingin serapan dibaca pada panjang gelombang 570 nm.

104 Lampiran 7. Kurva Standar Katalase Konsentrasi H 2 O 2 Absorbansi 570 nm 0.00 0.00 0.04 0.042 0.08 0.084 0.12 0.126 0.16 0.167 0.20 0.201 0.40 0.387 0,45 0,4 0,35 0,3 0,25 0,2 0,15 0,1 0,05 0 Absorbansi y = 0,060x - 0,043 R² = 0,868 0,042 0,084 0,126 0,167 0,201 0,387 Konsentrasi

105 Lampiran 8. Pereaksi dan prosedur analissis aktivitas Glutation peroksidase 1. Buffer fosfat 0.1 M mengandung 0.001 M NaEDTA a. Ditimbang Na 2 HPO 4 (BM 138) sebanyak 3.45 g kemudian dilarutkan sampai volume 250 ml dengan air bebas ion b. Ditimbang sebanyak 3.55 g Na 2 HPO 4 (BM 142), kemudian dilarutkan sampai volume 250 ml dengan air bebas ion c. Ditimbang 37.2 mg NaEDTA (BM 372), kemudian dilarutkan sampai volume 100 ml dengan air bebas ion d. Larutan a dan b dicampur, larutan a ditambah sedikit demi sedikit sambil dicek ph 7.0 2. Larutan NADPH 1.5mM dalam NaHCO 3 0.1% a. NaHCO 3 0.1% dibuat dengan cara melarutkan 0.1g NaHCO 3 dengan 100 ml air bebas ion b. Sebanyak 12.5 mg NADPH (BM 833.4) dilarutkan sampai volume 10 ml dengan NaHCO3 0.1% 3. Larutan Glutation Reduktase 2.4 unit/mg protein Dibuat dengan jalan melarutkan glutation reduktase 198 unit/mg protein sampai 10 ml dengan buffer fosfat ph 7.0 (larutan induk). Dari larutan induk ini dilakukan pengenceran sehingga didapatkan larutan glutation reduktase 2.4 unit/ mg protein dengan menggunakan buffer fosfat 4. Larutan glutation tereduksi (GSH) 10 mm, sebanyak 25 mg GSH (BM 250.3) dilarutkan sampai 10 ml dengan menggunakan air bebas ion. 5. Larutan H 2 O 2 1.5 mm dibuat dengan jalan mengencerkan H 2 O 2 30% sebanyak 15.306 µl sampai 100 ml dengan air bebas. Prosedur Analisis GPx 1. Sampel diekstraksi, 100 µl homogenat hati ditambahkan 200 l garam fisiologi 0.9% sentrifus pada 3000 rpm selama 5 menit 2-8 C, ambil supernatan 2. Pengukuran aktivitas GSH-Px Buffer fosfat 0.1 M ph 7 (µl) Sampel (µl) GSH reduktase 2.4 u/ml (µl) GSH 10 mm (µl) A B (kontrol) 1000 1000 200-200 200 200 200 Inkubasi selama 10 menit pada suhu 37 C NADPH 1.5 mm (µl) 200 200 Inkubasi selama 3 menit pada suhu 37 C H2O2 1.5 mm (µl) 200 200 Serapan dibaca di antara waktu 1-2 menit setelah dimasukkan larutan ke dalam kuvet silica (tidak boleh kurang atau lebih), panjang gelombang 340 nm

106 Lampiran 9. Prosedur pewarnaan Cu-ZnSOD secara Immunohistokimia Deparafinisasi-Rehidrasi air mengalir (10-15 menit) Deionized water (15 menit) H 2 O 2 dalam metanol (15 menit) air mengalir (15 menit) Deionized water 2x (@ 10 menit) PBS 2x (@ 10 menit) Normal serum 50-60 µl Inkubator 37 o C (30-60 o C) PBS (3x5 menit) Anti SOD 37 o C (refrigerator) (2 malam) PBS (3x10 menit) Dako envision peroksidase system (antibodi II) 50-60µL inkubator 37 o C (kondisi gelap 30-60 menit) PBS (3x 5 menit) Diamino Benzidine (10-20 menit) 5 menit sebelum larutan DAB dipakai ditambahkan 50µL H 2 O 2 dicuci dengan aquades conterstain dengan hematoxylin Deionized water Dehidrasi, clearing, mounting

107 Lampiran 10. Proses pewarnaan hemotoxylin eosin (HE) Deparafinisasi (5 menit) Rehidrasi (5 menit) Air mengalir (10-15 menit) Aquades (5-10 menit) Hemotoxylin (5-7 menit) Air mengalir (30-60 menit) Aquades (5 menit) Eosin (30-60 menit) Aquades (5-10 menit) Dehidrasi (1-3 menit) Clearing (5 menit) Mounting

108 Lampiran 11. Pemeriksaan lesi aterosklerosis Deparafinisasi (55-60 C I jam) Xilol III-I Alkohol Absolut III-I Alkohol 100%-95%-90%-80%-70% Air kran Ferric chlorida 20% (2-3x celup) Ferric chlorida 2 % (4x celup) Bilas segera dengan aquades Tiosulfat (5%) 5 menit Air kran (15 menit) Pewarnaan Van Gieson 3 menit Alcohol 70, 80, 90, 95, 100% (1x celup) Xilol I-III Direkatkan pada gelas obyek

109 Lampiran 12. Analisis ragam pengaruh jenis pelarut aquades, metanol, dan etanol pada kadar total fenol daun cengkeh. bebas (db) 2 1570.472 6 98.363 Total koreksi 8 1668.834 785.236 16.394 Fhitung 47.89 8 Signifika n 0.006 α = 0.05 N 1 2 Aquades 3 32.42000 3 56.58333 Etanol 3 63.14333 Metanol 1.000.094 Sig.

110 Lampiran 13. Aktivitas antioksidan ekstrak aquades, metanol, dan etanol jika dibanding dengan a -tokoferol. Nilai absorbansi jam ke- 0 6 24 48 72 96 130 Kontrol 0.059 0.13 0.198 0.222 0.287 0.411 0.567 0.06 0.125 0.2 0.225 0.277 0.399 0.56 Jumlah 0.119 0.255 0.398 0.447 0.564 0.81 1.127 Rerata 0.0595 0.1275 0.199 0.2235 0.282 0.405 0.5635 Aquades 0.048 0.12 0.168 0.22 0.257 0.31 0.321 0.057 0.117 0.197 0.213 0.249 0.305 0.3 jumlah 0.105 0.237 0.365 0.433 0.506 0.615 0.621 rerata 0.0525 0.1185 0.1825 0.2165 0.253 0.3075 0.3105 Metanol 0.045 0.1 0.115 0.139 0.169 0.187 0.199 0.047 0.088 0.125 0.145 0.161 0.188 0.206 Jumlah 0.092 0.188 0.24 0.284 0.33 0.375 0.405 Rerata 0.046 0.094 0.12 0.142 0.165 0.1875 0.2025 Etanol 0.044 0.097 0.107 0.149 0.191 0.261 0.273 0.035 0.089 0.1 0.161 0.199 0.271 0.282 Jumlah 0.079 0.186 0.207 0.31 0.39 0.532 0.555 Rerata 0.0395 0.093 0.1035 0.155 0.195 0.266 0.2775 a- 0.031 0.068 0.081 0.117 0.15 0.235 0.24 Tokoferol 0.025 0.072 0.067 0.123 0.149 0.246 0.251 Jumlah 0.056 0.14 0.148 0.24 0.299 0.481 0.491 Rerata 0.028 0.07 0.074 0.12 0.1495 0.2405 0.2455

111 Lampiran 14. Regresi linear, periode induksi dan faktor protektif. Regresi Linear Periode Induksi Faktor Protektif Kontrol Y=0.077X-0.043 4.455 Y=0.075X-0.039 4.52 Y=0.076X-0.041 4.49 Aquades Y=0.046X+0.022 6.04 1.36 Y=0.041X+0.040 6.34 1.40 Y=0.043X+0.031 6.26 1.39 Metanol Y=0.024X+0.037 10.96 2.46 Y=0.025X+0.035 10.60 2.35 Y=0.025X+0.036 10.56 2.35 Etanol Y=0.039X-0.003 7.62 1.71 Y=0.043X-0.009 7.19 1.59 Y=0.041X-0.003 7.39 1.65 α-tokoferol Y=0.036X-0.015 8.75 1.96 Y=0.039X-0.025 8.33 1.84 Y=0.038X-0.020 8.42 2.00

112 Lampiran 15 Analisis ragam periode induksi ekstrak aquades, metanol, dan etanol bebas (db) 4 66.034 10 0.333 Total koreksi 14 66.367 16.509 0.033 F hitung 495.7 3 Signifika n 0.006

113 Lampiran 16. Uji beda Duncan periode induksi ekstrak aquades, metanol, etanol, dan a -tokoferol N α = 0.05 1 2 3 4 5 Kontrol 3 4.487 Aquades 3 6.213 Etanol 3 7.397 Tokoferol 3 8.501 Metanol 3 10.705 Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

114 Lampiran 17. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk kadar kolesterol total serum darah kelinci pada tahap awal bebas (db) 8 216.460 18 119.827 Total koreksi 26 336.287 27.058 6.657 F hitun g 4.06 5 Signifika n 0.006 N α = 0.05 1 2 C10 3 58.070 P10 3 58.133 K- 3 60.962 60.962 K+ 3 62.558 62.558 P20 3 63.264 C30 3 64.480 EDC+K 3 65.334 P30 3 65.375 C20 3 65.742 Sig..065.060

115 Lampiran 18. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk kadar kolesterol total serum darah kelinci pada tahap akhir 8 173610.816 18 1189.655 Total koreksi 26 174800.472 21701.352 66.092 F hitung 328.351 0.00 N α = 0.05 1 2 3 4 5 6 K- 3 62.70 3 P30 3 160.649 C30 3 168.957 EDC+K 3 174.787 P20 3 192.92 1 C20 3 205.61 3 205.61 3 C10 3 215.49 215.490 0 P10 3 222.555 K+ 3 387.21 9 Sig. 1.000.058.072.154.301 1.000

116 Lampiran 19. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk kadar kolesterol LDL serum darah kelinci pada tahap awal 8 132.171 18 2.332 Total koreksi 26 134.503 16.521 0.233 F hitung 70.838 0.00 N α = 0.05 1 2 C30 3 10.567 P10 3 10.637 K+ 3 10.665 K- 3 10.715 C10 3 11.146 EDC+K 3 11.534 P20 3 15.804 C20 3 16.762 P30 3 16.831 Sig..093.065

117 Lampiran 20. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk kadar kolesterol LDL serum darah kelinci pada tahap akhir Total koreksi 8 135210.792 18 451.239 26 135662.031 16901.349 32.231 F hitung 524.376 0.00 N α = 0.05 1 2 3 4 5 K- 3 8.031 P30 3 87.953 EDC+K 3 91.332 C30 3 97.726 P20 3 121.49 8 C20 3 130.24 7 P10 3 152.73 3 C10 3 173.61 9 K+ 3 306.067 Sig. 1.000.091.110.865 1.000

118 Lampiran 21. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk kadar kolesterol HDL serum darah kelinci pada tahap awal 8 41.907 18 71.279 Total koreksi 26 113.186 5.238 3.960 F hitung 1.323 0.00 N α = 0.05 1 P20 3 41.017 C20 3 41.148 C10 3 41.758 C30 3 41.961 K- 3 42.560 P30 3 42.593 EDC+K 3 43.183 P10 3 44.292 K+ 3 44.844 Sig..055

119 Lampiran 22. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk kadar kolesterol HDL serum darah kelinci pada tahap akhir 8 421.916 18 53.598 Total koreksi 26 475.514 52.739 2.978 F hitung 17.712 0.00 α =0.05 Perlakua N n 1 2 3 4 K+ 3 39.359 K- 3 43.508 P10 3 44.171 44.171 C10 3 44.817 44.817 P20 3 46.690 46.690 C20 3 47.100 EDC+K 3 50.374 C30 3 50.732 P30 3 52.763 Sig. 1.000.051.071.125

120 Lampiran 23. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk kadar trigliserida serum darah kelinci pada tahap awal 8 392.718 18 1534.175 Total koreksi 26 1926.893 49.090 85.232 F hitung Signifika n 0.576 0.784 N α = 0.05 1 P20 3 45.337 K- 3 45.893 K+ 3 47.917 EDC+K 3 48.652 C10 3 50.200 P30 3 50.790 P10 3 52.700 C20 3 54.559 C30 3 57.677 Sig..170

121 Lampiran 24. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk kadar trigliserida serum darah kelinci pada tahap akhir 8 29920.193 18 2659.872 Total koreksi 26 32580.065 3740.024 147.771 F hitung 25.310 0.000 α = 0.05 N 1 2 3 K- 3 48.316 P30 3 110.100 C30 3 112.762 P20 3 118.667 C20 3 119.663 EDC+K 3 120.407 P10 3 129.007 C10 3 133.104 K+ 3 186.557 Sig. 1.000.055 1.000

122 Lampiran 25. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk kadar MDA hati kelinci Total koreksi 8 18 26 33252154.229 25992.457 33278146.686 4156519.279 1624.529 Fhitung 2558.600 0.000 N α = 0.05 1 2 3 4 5 6 K- 3 936.133 C30 3 1634.33 3 P30 3 1679.50 0 1679.50 0 EDC 3 1720.25 0 P20 3 2523.50 0 C20 3 2528.33 3 P10 3 2637.00 0 C10 3 2699.33 3 K+ 3 5724.75 0 Sig. 1.000.211.257.891.091 1.000

123 Lampiran 26. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk kadar MDA ginjal kelinci Total koreksi 8 18 26 19110686.855 9382.250 19120069.105 2388835.857 938.225 F hitung 2546.123 0.000 N α = 0.05 1 2 3 4 5 6 K- 3 1260.750 P30 3 1945.500 C30 3 2305.500 EDC+K 3 2360.250 P20 3 2725.500 P10 3 2743.000 C20 3 2750.500 C10 3 2866.000 K+ 3 5272.000 Sig. 1.000 1.000.099.877 1.000 1.000

124 Lampiran 27. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk aktivitas SOD hati kelinci 8 519768.519 18 81145.833 Total koreksi 26 600914.352 64971.065 4508.102 F hitung 14.412 0.000 α = 0.05 N 1 2 3 4 K+ 3 55.83 P10 3 111.67 C10 3 135.58 P20 3 307.08 C20 3 145.17 K- 3 357.33 357.33 P30 3 566.25 566.25 EDC+K 3 502.03 C30 3 474.58 Sig..279.503.128.167

125 Lampiran 28. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk aktivitas SOD ginjal kelinci 8 371296.296 18 28854.167 Total koreksi 26 400150.463 46412.037 1603.009 Fhitung 28.953 0.000 α = 0.05 N 1 2 3 4 K+ 3 50.254 C10 3 89.326 P10 3 94.924 94.924 P20 3 189.833 C20 3 189.831 C30 3 530.417 K- 3 368.501 EDC+K 3 390.833 P30 3 362.916 Sig..348.054.555 1.000

126 Lampiran 29. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk aktivitas katalase hati kelinci 8 0.208 18 0.042 Total koreksi 26 0.250 0.026 0.002 Fhitung 11.264 0.000 α = 0.05 N 1 2 3 K+ 3 1.5602 C10 3 1.6211 1.6211 P10 3 1.6510 1.6510 P20 3 1.7643 C20 3 1.7342 K- 3 1.8000 EDC+K 3 1.8100 C30 3 1.8140 P30 3 1.8622 Sig..121.159.458

127 Lampiran 30. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk aktivitas katalase ginjal kelinci 8 0.221 18 0.007 Total koreksi 26 0.228 0.028 0.00 Fhitung 72.439 0.000 perlakuan N α = 0.05 1 2 3 4 5 K+ 3 1.601 P10 3 1.7015 1.7015 C10 3 1.711 1.711 P20 3 1.804 1.804 1.804 C20 3 1.8023 1.8023 1.8023 EDC+K 3 1.8123 1.8123 1.8123 K- 3 1.823 1.823 1.823 C30 3 1.891 1.891 P30 3 1.902 Sig..067.067.055.072.644

128 Lampiran 31. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk aktivitas GPx hati kelinci 8 801681.822 18 3621.727 Total koreksi 26 805303.549 100210.228 201.207 Fhitung 498.045 0.000 Perlakua n N α = 0.05 1 2 3 4 5 6 7 8 K+ 3 82.26 P10 3 211.9 5 C10 3 237.68 C20 3 403.0 0 P20 3 427.9 2 K- 3 532.4 2 EDC+K 3 552.2 5 552.25 P30 3 567.79 567.79 C30 3 586.82 Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000.104.196.118

129 Lampiran 32. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk aktivitas GPx ginjal kelinci 8 588868.607 18 42647.908 Total koreksi 26 631516.515 73608.576 2369.328 Fhitung 31.067 0.000 α = 0.05 N 1 2 3 4 K+ 3 76.634 P10 3 204.984 C10 3 211.683 P20 3 360.665 C20 3 376.741 K- 3 411.57 P30 3 424.124 EDC+K 3 533.494 C30 3 540.193 Sig. 1.000.868.109.868

130 Lampiran 33. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk kandungan Cu,Zn-SOD hati (negatif) 8 22258.490 18 3013.973 Total koreksi 26 25272.462 2782.311 167.443 F hitung 16.616 0.000 α = 0.05 N 1 2 3 P30 3 25.222 C30 3 29.444 K- 3 36.445 36.445 C20 3 39.000 39.000 P20 3 47.222 47.222 EDC+K 3 49.111 49.111 P10 3 55.556 C10 3 60.000 K+ 3 127.333 Sig..058.062 1.000

131 Lampiran 34. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk kandungan Cu,Zn-SOD hati (positif 1) 8 663.419 18 5466.176 Total koreksi 26 6129.595 82.927 303.676 F hitung 0.273 0.000 N α = 0.05 1 K+ 3 17.000 K- 3 17.666 P30 3 22.111 C30 3 23.778 C10 3 24.000 EDC+K 3 26.333 C20 3 27.444 P20 3 29.555 P10 3 33.111 Sig..333

132 Lampiran 35. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk kandungan Cu,Zn-SOD hati (positif 2) 8 9517.150 18 3366.693 Total koreksi 26 12883.843 1189.644 187.039 F hitung 6.360 0.000 α = 0.05 N 1 2 3 4 5 K+ 3 2.000 P10 3 11.666 11.666 P20 3 16.445 16.445 16.445 K- 3 17.111 17.111 17.111 C10 3 22.444 22.444 22.444 C20 3 32.333 32.333 32.333 EDC+K 3 40.444 40.444 40.444 C30 3 56.445 56.445 P30 3 59.111 Sig..115.112.067.054.130.

133 Lampiran 36. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk kandungan Cu,Zn-SOD hati (positif 3) 8 29868.627 18 5002.000 Total koreksi 26 34870.627 3733.578 277.889 F hitung 13.436 0.000 α = 0.05 N 1 2 3 4 5 K+ 3 0.000 P10 3 28.528 28.528 K- 3 29.333 29.333 P20 3 45.778 45.778 C10 3 68.222 68.222 C20 3 72.111 72.111 EDC+K 3 91.111 92.111 P30 3 95.444 95.444 C30 3 103.722 Sig..055.246.082.081.323

134 Lampiran 37. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk kandungan Cu,Zn-SOD ginjal (negatif) 8 16916.699 18 3499.537 Total koreksi 26 20416.236 2114.587 194.419 F hitung 10.876 0.000 N α = 0.05 1 2 3 4 5 C30 3 18.222 K- 3 33.222 33.222 EDC+K 3 33.333 33.333 P30 3 36.500 36.500 36.500 P20 3 59.999 58.999 58.999 C20 3 59.000 59.000 59.000 P10 3 60.778 60.778 C10 3 69.444 K+ 3 107.556 Sig..157.055.064.411 1.000

135 Lampiran 38.. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk kandungan Cu,Zn-SOD ginjal (positif 1) 8 6489.857 18 16159.953 Total koreksi 26 22649.810 811.232 897.775 F hitung 0.904 0.000 N α = 0.05 1 K+ 3 21.778 C10 3 26.556 P10 3 27.555 K- 3 30.778 P20 3 32.667 P30 3 34.222 C20 3 44.999 C30 3 54.667 EDC+K 3 73.222 Sig..083

136 Lampiran 39. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk kandungan Cu,Zn-SOD ginjal (positif 2) 8 6278.035 18 1835.724 Total koreksi 26 8113.759 784.754 101.985 Fhitung 7.695 0.000 N α = 0.05 1 2 3 4 K+ 3 3.889 C10 3 25.389 C20 3 27.111 P10 3 30.333 K- 3 31.445 P20 3 34.00 34.00 P30 3 49.667 49.667 C30 3 53.444 EDC+K 3 54.556 Sig. 1.000.359.074.582

137 Lampiran 40. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk kandungan Cu,Zn-SOD ginjal (positif 3) 8 24058.125 18 5 348.932 Total koreksi 26 29407.058 3007.266 297.163 Fhitung 10.120 0.000 α = 0.05 N 1 2 3 4 K+ 3 0.000 P10 3 18.889 18.889 C10 3 21.778 21.778 K- 3 27.334 27.334 P20 3 35.889 C20 3 45.445 45.445 EDC+K 3 69.11 69.11 C30 3 78.778 P30 3 96.667 Sig..090.105.110.079

138 Lampiran 41. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk perlemakan hati bebas (db) Jumlah kuadrat 8736.376 26.296 8 18 Total koreksi 26 8762.672 1092.047 1.547 F hitung 705.995 0.000 α = 0.05 N 1 2 3 4 5 6 K- 3 0.000 P30 3 0.000 EDC+K 3 4.000 C30 3 4.667 P20 3 13.77 8 P10 3 16.667 C20 3 17.333 C10 3 20.667 K+ 3 62.333 Sig. 1.000.531 1.000.531 1.000 1.000

139 Lampiran 42 Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk jumlah corpus dengan endapan protein 8 1705.500 18 8.500 Total koreksi 26 1714.00 213.188 0.500 F hitung 426.375 0.000 PERLAKUAN N α= 0.05 1 2 3 4 5 K(-) 3.0000 P30 3.0000 EDC+K 3 1.3333 C30 3 1.6667 P20 3 8.6667 C20 3 11.3333 C10 3 12.3333 P10 2 12.5000 K(+) 3 25.6667 Sig. 1.000.581 1.000.079 1.000

140 Lampiran 43. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk plak aterosklerosis 8 0.647 18 0.007 Total koreksi 26 0.653 0.81 0.00 F hitung 221.679 0.000 PERLAKUAN N α =.05 1 2 3 K(-) 3.00000 P30 3.00000 EDC+K 3.00000 C30 3.02400 P20 3.03000 P10 3.06300 C20 3.06630 C10 3.08867 K(+) 3.51667 Sig..099.135 1.000

141 Lampiran 44. Hasil analisis ragam dan uji perbandingan berganda Duncan untuk indeks aterogenik 8 127.961 18 1.661 Total koreksi 26 129.622 15.995 0.092 F hitung 173.388 0.000 Perlakua N Subset for alpha =.05 n 1 2 3 4 5 6 K(-) 3.44033 P30 3 2.05133 C30 3 2.39300 EDC+K 3 2.53733 2.53733 C20 3 2.99300 2.99300 P20 3 3.13300 C10 3 3.71700 P10 3 4.05533 K(+) 3 8.83800 Sig. 1.000.079.083.579.189 1.000

142 Lampiran 45. Histogram Bobot Kelinci 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 1 2 3 Keterangan : K(-) = kontrol negatif, (+) = kontrol positif (hiperkolesterolemia), P10, P20, P30 = Preventif (diberi ekstrak daun cengkeh 10, 20, dan 30 hari sebelum diberi kolesterol), C10, C20, C30 = kuratif (diberi ekstrak daun cengkeh 10, 20, dan 30 hari sesudah diberi kolesterol, EDC+Kolest.= diberi ekstrak daun cengkeh dan kolesterol secara bersamaan selama 50 hari. Pengukuran dilakukan 3 kali. (1) setelah masa adaptas i, (2) setelah diberi perlakuan, (3) sebelum dibedah