II. TINJAUAN PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DALAM ANALISIS PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI CHICKEN NUGGET DI PT. BELFOODS INDONESIA, BOGOR JAWA BARAT

Bussiness Unit Head. Senior Manager R&D. General Manager. Sales. Information Technology

PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk.

KONDISI UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. tahun 2015 menjadi langkah utama PT. Charoen Pokphand - Food Division

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000

II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PT. NESTLÉ INDONESIA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Company Profile. PT Ardena Artha Mulia

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Jakarta pada tahun PT BBU merupakan perusahaan pabrikasi dengan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. Hendro Tawang. Perusahaan ini pertama kali berdiri dengan nama PT. DAMAI

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PENGOLAHAN NUGGET DI PT WONOKOYO JAYA CORPORINDO UNIT FURTHER AND SAUSAGE PROCESSING PLANT PASURUAN LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

VI. ANALISIS MANAJEMEN DAN ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. PT. Nikki Super Tobacco merupakan salah satu perusahaan yang ada di kota

IV. METODOLOGI PENELITIAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah PT. Gemah Ripah Loh Jinawi Industri

Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu

I. PENDAHULUAN. Industri daging olahan merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bidang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 66/KEP-BKIPM/2017 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM. Gambaran umum PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY & tempat. Kerja praktek akan di bahas pada bab ini secara jelas dan terperinci.

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III OBYEK PENELITIAN. Industries dengan No. 35/I/PMA/1999.

BAB III OBJEK PENELITIAN. IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara secara langsung ke

II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2003 sebagai perusahaan joint venture antara Indonesia Belanda.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

VI. ANALISIS MANAJEMEN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

organisasi PT. Cipta Baja Raya sebagai berikut : mengkoordinasikan selutuh kegiatan perusahaan dengan tujuan dan kebijakan yang telah ditetapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Gambaran pentingnya HACCP dapat disimak pada video berikut

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Lampiran 1. Struktur Organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Didalam era globalisasi dan didalam sistem persaingan dunia yang

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

Bab 3. Gambaran umum perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

DESAIN KEMASAN. (tampak depan) (tampak belakang) APPENDIX A. Gambar I. Desain Kemasan Outer Gambar II. Desain Kemasan Outer

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini industri keramik di Indonesia mengalami

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 354 TAHUN 2013 TENTANG

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. RJPP wkt Kebijakan wkt RKAP wkt MANAGING DIRECTOR merencanakan menentukan waste 0.16 membuat 3.20 mengorganisasikan 3.20 memimpin rapat 0.

BAB III OBJEK PENELITIAN

PENERAPAN SNI DI PT. PACIFIC MEDAN INDUSTRI DIPERSENTASIKAN OLEH EVIYANTI TARIGAN (MANAGEMENT REPRESENTATIVE) & SUDARI (MANAGER QC)

KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Logo Bebek Kaleyo Sumber : 2016

PRAKTEK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang

Fungsi Jabatan Tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan adalah sebagai berikut: 1. Jajaran Direksi Perusahaan a.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan. PT Karunia Alam Segar didirikan pada tahun 1948 dan merupakan anak

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi masyarakat dunia. Diperkirakan konsumsi ikan secara global

BAB I PENDAHULAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan PT. Chitose Internasional Tbk

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam menyusun skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X (Group) merupakan

Transkripsi:

II. TINJAUAN PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN PT. Belfoods Indonesia merupakan perusahaan pengolahan makanan terkemuka yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat. Perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan pangan khususnya produk olahan daging dengan produk utama yang dihasilkan adalah chicken nugget. Perusahaan ini merupakan bagian dari Sierad Produce, suatu perusahaan integrasi dalam bidang peternakan ayam. Perusahaan ini mulai berdiri pada tahun 1997 sebagai perusahaan dagang umum (General Trade Company) dengan nama PT. Askar Murda Sukses yang memulai operasinya sebagai distributor untuk produk makanan beku (frozen food) yang pada saat itu diproduksi oleh PT. Sierad Produce. Pada tahun 2000, PT. Askar Murda Sukses mulai melakukan pembuatan produk olahan daging lanjutan dan pada bulan Mei 2002, perusahaan ini secara resmi berganti nama menjadi PT. Belfoods Indonesia dan mengkonsolidasikan posisinya sebagai produsen dan distributor produk makanan olahan berkualitas tinggi. PT. Belfoods Indonesia berdiri di atas lahan seluas 5 ha dengan bangunan fisik seluas 3,5 ha. Saat ini, PT. Belfoods Indonesia telah memiliki fasilitas pabrik pengolahan nugget, sausage, beef patty, meat ball dan bakery. Produk yang dihasilkan PT. Belfoods Indonesia sudah memenuhi standar keamanan pangan dan regulasi pemerintah (BPOM) serta bersertifikat Halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia). Quality System di PT. Belfoods Indonesia telah memenuhi standar HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) dan GMP (Good Manufacturing Practices) yang telah diterima oleh berbagai International Chain Restaurant. Sebagai perusahaan skala menengah yang terus berkembang, PT. Belfoods Indonesia telah mendominasi sepertiga pasar produk makanan beku di Indonesia. Dengan mengandalkan produk makanan olahan, terutama chicken nugget, manajemen Belfoods mengklaim menguasai 30% pangsa pasar chicken nugget. Sebagai informasi, 80% pangsa pasar chicken nugget dikuasai oleh tiga perusahaan, termasuk Belfoods. Perusahaan ini bertujuan menjadi salah satu pemain regional terbesar di Industri makanan dan minuman yang berfokus pada makanan siap saji. Kualitas produk yang konsisten dan harga yang kompetitif merupakan keuntungan strategis perusahaan yang utama (Company Profile BFI 2010). B. LOKASI PERUSAHAAN PT. Belfoods Indonesia terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian pabrik dan bagian kantor pemasaran. Bagian pabrik berlokasi di Perumahan Citra Indah Kav. PA 2-3 Jl. Raya Jonggol km 23,3 Kecamatan Jonggol, Bogor Jawa Barat. Bagian kantor pemasaran berlokasi di Gedung Plaza City lantai 2 Kemang Timur, Jakarta Selatan. Lokasi pabrik cukup berjauhan dengan jalan raya. Bangunan pabrik berada di sekeliling hutan dan sungai dan berhadapan dengan bangunan sekolah dan perumahan. Namun lokasi pabrik dengan perumahan penduduk berjarak sekitar 500 meter sehingga tidak mengganggu kegiatan produksi maupun kehidupan penduduk sekitarnya. Pada bagian samping dan belakang pabrik terdapat hutan dan aliran Sungai Cibodas yang digunakan sebagai pembuangan akhir limbah perusahaan setelah melalui unit proses pengolahan limbah. Bangunan pabrik terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kantor dan bagian proses pengolahan. Bagian kantor terletak di lantai atas dan sebagian di lantai bawah bagian depan. 3

Seluruh bagian pabrik utama berada di lantai bawah, namun terpisah dengan bagian kantor. Bagian kantor meliputi semua departemen kecuali pemasaran (marketing). Selain bangunan utama pabrik, terdapat juga bangunan dan fasilitas penunjang lainnya yang terletak di sekitar bangunan pabrik seperti pos keamanan, mushola, kantin, koperasi, mess karyawan, laundry, bangunan gudang, instalasi pengolahan air, kolam ikan, lapangan parkir dan unit pengolahan limbah yang berada dekat dengan kolam-kolam ikan dan aliran sungai di belakang pabrik. Penataan ruang produksi atau pengolahan diatur secara sistematis berdasarkan urutan kerja, yaitu ruang penerimaan dan penyimpanan bahan baku atau disebut gudang bahan baku, ruang preparasi I, ruang preparasi II, ruang pencetakan (forming), ruang penggorengan dan pemanasan atau pemanggangan (frying dan baking), ruang pengemasan (packing) dan ruang penyimpanan produk akhir (finish good warehouse). Gambaran umum denah penataan ruang pengolahan chicken nugget terdapat pada Lampiran 2. C. VISI DAN MISI PERUSAHAAN Sebagai perusahaan pengolahan pangan yang terus berkembang, PT. Belfoods Indonesia memiliki visi dan misi dalam rangka menjalankan sistem mutu dan konsistensi produk yang dihasilkan. Visi perusahaan adalah menjadi perusahaan pangan terkemuka di Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memberikan manfaat yang berkesinambungan kepada para pemegang saham. Perusahaan memiliki beberapa misi, antara lain: - Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dengan harga terjangkau - Menciptakan nilai bagi mitra bisnis melalui proses yang bertaraf internasional - Merekrut, mengembangkan dan memberikan penghargaan kepada para profesional yang berprestasi dalam lingkungan kerja - Menjalankan tata kelola perusahaan yang berkontribusi terhadap lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja D. SISTEM MUTU PT. BELFOODS INDONESIA PT. Belfoods Indonesia telah menerapkan sistem mutu yang baik dengan adanya kerjasama antardepartemen khususnya yang berhubungan dengan kualitas produk yang dihasilkan yaitu departemen produksi dengan departemen QA/QC. Perusahaan ini juga telah mengembangkan Critical Control Point (CCP) sepanjang proses produksi dalam rangka penerapan HACCP. Sistem GMP telah diterapkan dengan baik melalui adanya Standard Operating Procedures (SOP) dan Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP) di setiap ruangan produksi dan setiap titik proses produksi. Dalam menjaga keberlangsungan sistem mutu perusahaan, PT. Belfoods Indonesia telah memiliki beberapa komponen meliputi kebijakan mutu, standar kualitas dan Quality Control Circle (QCC). 1. Kebijakan Mutu Dalam sistem mutu perusahaan, terdapat suatu kebijakan mutu yang wajib diingat dan diaplikasikan dalam setiap kegiatan. Kebijakan mutu perusahaan adalah: Menghasilkan produk pangan halal yang dibuat dari bahan baku pilihan yang bernilai gizi sesuai dengan standar kesehatan, cita rasa khas, variasi produk serta di dalam proses pembuatannya melalui prosedur ketat dengan teknologi modern yang berpedoman kepada standar mutu dan keamanan pangan. 4

2. Standar Kualitas PT. Belfoods Indonesia memberikan jaminan kualitas yang dimulai dari pemilihan supplier yang berkomitmen dalam menyediakan bahan baku bermutu tinggi. Semua bahan baku yang akan digunakan terlebih dahulu telah melalui proses pemeriksaan sesuai dengan target kualitas dan spesifikasinya. Proses produksi dilakukan dengan menggunakan mesin berteknologi modern dan selama proses produksi dilakukan pengecekan kualitas secara kontinyu oleh tim Quality Control, sehingga menjamin konsistensi kualitas produk yang dihasilkan. Produk-produk yang dihasilkan selalu disimpan dalam cold storage dan didistribusikan dengan kondisi beku bersuhu -20⁰C sampai dengan -18⁰C. 3. QCC Dalam menerapkan sistem mutu dan perbaikan secara terus-menerus, PT. Belfoods Indonesia telah melaksanakan sistem Quality Control Circle (QCC) yaitu suatu sistem penanggulangan masalah yang ditemukan atau dihadapi melalui adanya kegiatan diskusi berkesinambungan dan menerapkan teknik perbaikan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Dalam penerapannya, digunakan tujuh alat bantu dalam menganalisis penyebab masalah sampai identifikasi langkah perbaikan yang harus dilakukan, meliputi penggunaan lembar pengumpul data, stratifikasi, diagram Pareto, diagram sebab akibat, histogram, diagram pencar (scatter diagram) serta grafik dan bagan kendali. Diadakannya kegiatan QCC setiap tahun ini juga bertujuan memberikan sarana bagi para karyawan untuk berkembang dengan belajar serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya di tempat kerja. PT. Belfoods Indonesia telah melakukan kerjasama dengan berbagai restoran bertaraf internasional di Indonesia. Untuk terus menjaga sistem mutu dan kualitas produk, pihak restoran melakukan sistem audit secara rutin dan berkala melalui tindak pengontrolan mulai dari persiapan bahan baku, proses produksi sampai penanganan produk akhir. Sistem audit juga diterapkan secara internal setiap bulannya. Auditor merupakan karyawan di suatu departemen yang melakukan audit di departemen lainnya. Sistem audit meliputi pengecekan kondisi ruang, dokumentasi terkait tugas departemen yang diaudit dan wawancara terhadap karyawan dalam departemen tersebut. Audit internal yang berhubungan dengan proses produksi juga dilakukan untuk menjaga konsistensi proses sampai dengan produk akhir yang dihasilkan. Pihak auditor juga melakukan pengecekan terhadap terlaksananya SOP dan SSOP di setiap tahap proses produksi. Diberlakukannya audit internal di perusahaan juga bertujuan membiasakan para karyawan menghadapi kegiatan audit dari pihak luar baik pihak restoran, kegiatan kunjungan, auditor SJH (Sistem Jaminan Halal) maupun audit ISO yang saat ini sedang berlangsung di perusahaan. Sistem mutu PT. Belfoods Indonesia telah memenuhi standar GMP (Good Manufactring Practices) dan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) sebagai syarat mutu dan keamanan pangan serta dalam tahap sertifikasi ISO 22000:2005 dalam rangka terus menjamin keamanan produk dan sistem perbaikan yang berkesinambungan. ISO 22000:2005 merupakan suatu sistem baru yang mencakup HACCP dan ISO 9001 serta beberapa sistem lain yang sejenis dari standar berbagai negara di Eropa dan Amerika. E. ORGANISASI PERUSAHAAN PT. Belfoods Indonesia telah memiliki struktur organisasi yang jelas serta manajemen organisasi yang baik sesuai dengan kebijakan perusahaan. Sistem organisasi sangat diperlukan 5

untuk pengaturan tugas, tanggung jawab dan wewenang terhadap operasi perusahaan. Struktur organisasi di PT. Belfoods Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 1. Dalam melaksanakan seluruh kegiatannya, PT. Belfoods Indonesia dikepalai oleh seorang Bussiness Unit Head (BUH) atau direktur utama yang bertanggung jawab terhadap pengawasan keberlangsungan seluruh kegiatan. BUH dibantu oleh beberapa departemen utama, yaitu bagian kesekretariatan, procurement, Human Resource and General Affair (HR & GA), bussiness development dan unit finance control yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam menunjang kegiatan BUH. Secara langsung, BUH juga membawahi seorang general manager yang bertanggung jawab terhadap kegiatan pemasaran dan penjualan produk dan dua senior manager, yaitu senior manager Research and Development (R&D) yang secara langsung bertanggung jawab terhadap kegiatan pengawasan proses serta pengembangan produk dan senior manager manufacture yang bertanggung jawab terhadap berlangsungnya proses produksi mulai dari persiapan bahan baku sampai produk akhir atau sering disebut plan manager. Senior manager R&D secara langsung membawahi 3 departemen (4 bagian) yaitu R&D bagian produk, R&D bagian premix dan QA/QC (bagian QA dan QC). Sedangkan senior manager manufacture secara langsung membawahi 4 departemen yaitu produksi, PPIC (production planning inventory control), engineering dan warehouse. Dalam menunjang setiap kegiatannya, terdapat juga departemen lainnya seperti bagian Information Technology (IT) dan accounting yang akan dijelaskan pada pembahasan berikutnya. Ruang lingkup pembahasan organisasi perusahaan ini akan terfokus pada departemendepartemen yang berhubungan langsung dengan kegiatan pengolahan produk, pengawasan sampai dengan pemasaran yang berada di pabrik pengolahan dan kantor pemasaran. Berikut ini akan dijabarkan uraian singkat mengenai beberapa departemen di PT. Belfoods Indonesia serta gambaran pengaturan tugas dan tanggung jawab-nya masing-masing. 1. Produksi Departemen ini merupakan departemen utama yang bertanggung jawab atas proses produksi. Departemen ini memiliki 5 bagian proses pengolahan yaitu pengolahan nugget dan patty, produk bakery, kornet dan baso (line dim sum), produk beef dan produk sosis. Setiap line proses memiliki seorang supervisor dan keseluruhan line pengolahan dikepalai oleh seorang manager produksi. Departemen ini sangat bertanggung jawab terhadap keberlangsungan proses produksi mulai dari persiapan bahan baku sampai penyimpanan produk akhir. Departemen produksi juga harus mempertanggungjawabkan hasil produksi, mutu produk, serta efisiensi waktu dan material sesuai target perusahaan. Oleh karena itu, dilakukan kerja sama dengan departemen QA/QC untuk mendapatkan produk akhir yang optimal, bermutu tinggi serta sesuai spesifikasi yang ditargetkan perusahaan. 2. Research and Development (R&D) Departemen ini bertanggung jawab dalam pengembangan produk dan formulasi bahan untuk mendapatkan variasi jenis produk baru serta mempertahankan konsistensi formula atau melakukan perubahan formula bahan yang diinginkan. Departemen R&D terbagi lagi menjadi dua bagian departemen yaitu R&D bagian produk (R&D product) dan R&D bagian premix (R&D premix). 6

a. R&D product R&D bagian produk bertanggung jawab terhadap ide dan pengembangan produk meliputi inovasi produk baru maupun pengembangan produk yang telah ada. Bagian ini juga memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap pelaksanaan trial baik dalam skala laboratorium maupun skala produksi, menentukan parameter proses, penetapan komposisi bahan-bahan serta metode kerja yang harus dilakukan terhadap produk baru, melakukan presentasi hasil terhadap pengembangan produk yang dilakukan serta memberikan training kepada pekerja dan operator terkait pelaksanaan produksi produk baru skala produksi. b. R&D premix R&D bagian premix bertanggung jawab terhadap pengembangan serta konsistensi formulasi bumbu maupun bahan penunjang produk. Bagian ini juga memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap trial penggunaan formulasi bahan atau bumbu baru terhadap produk yang telah ada serta pengawasan terhadap cita rasa dan karakteristik produk yang dihasilkan. 3. Quality Assurance dan Quality Control (QA/QC) Departemen ini bertanggung jawab dalam pengawasan kualitas produk, parameter proses dan kondisi lingkungan produksi. Departemen ini terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian QA dan QC dimana setiap bagian juga terbagi lagi sesuai dengan tugas dan kewajibannya. a. Quality Assurance (QA) Bagian QA memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap terlaksananya GMP (Good Manufacturing Practices) dan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point). mengontrol dokumen, menyiapkan hal-hal yang terkait dalam urusan registrasi halal dan departemen kesehatan serta melakukan pengawasan terhadap sanitasi lingkungan pabrik, peralatan dan para pekerja pabrik serta penyusunan SOP dan SSOP. Dalam menjalankan sistem mutu secara keseluruhan, pihak QA juga bertugas melaksanakan audit internal terkait pengawasan proses produksi dan sistem kerja dengan melakukan kerjasama dengan departemen lain seperti R&D dan produksi. b. Quality Control (QC) Bagian QC bertugas mengawasi proses produksi melalui pengecekan standar mutu proses produksi dan bertanggung jawab terhadap kualitas dan keamanan produk sehingga produk yang dihasilkan diharapkan dapat memenuhi standar mutu dan keamanan pangan. Dalam pelaksanaan tugasnya, QC terbagi lagi menjadi dua bagian yaitu QC bagian laboratorium dan QC bagian line proses. 1. QC laboratorium QC bagian laboratorium bertugas melakukan analisis di laboratorium meliputi analisis mikrobiologi, kimia dan fisik dari bahan baku, penunjang sampai produk akhir yang dihasilkan. Hasil pengujian akan menjadi data dokumentasi harian sekaligus menjadi tolak ukur kelayakan bahan, keberlangsungan proses dan produk akhir. 7

2. QC line proses QC bagian line proses bertugas melakukan analisis yang harus dilakukan secara langsung selama proses produksi berlangsung seperti pengukuran suhu bahan baku, bahan penunjang sampai suhu produk, menimbang bobot produk sampel serta melakukan pengecekan suhu proses seperti suhu penggorengan dan pembekuan untuk memastikan suhu proses tidak drop atau berada di bawah standar maksimal perusahaan. QC line proses juga bertugas melakukan analisis sensori meliputi penampakan, tekstur, rasa dan aroma produk di ruang uji yang tersedia. 4. Production Planning and Inventory Control (PPIC) Departemen ini bertanggung jawab dalam penyediaan seluruh bahan baku hingga bahan kemasan serta perlengkapan penunjang yang diperlukan produksi selama proses produksi berlangsung. Tugas lain departemen ini adalah membuat perencanaan produksi setiap minggu dalam suatu jadwal pesanan kerja atau Work Order (WO) mingguan sesuai dengan permintaan pasar. Dalam pelaksanaan tugasnya, departemen ini menjadi penghubung antara pihak marketing dengan bagian produksi untuk memenuhi pesanan produksi sesuai jumlah dan jangka waktu yang diinginkan. 5. Engineering Departemen ini bertanggung jawab terhadap teknologi fasilitas produksi berikut penunjangnya seperti mesin, supply uap, air dan listrik agar tetap dalam keadaan baik dan dapat berfungsi dengan optimal selama proses produksi berlangsung. Departemen ini memiliki pembagian tugas untuk masing-masing staf yang tersusun dalam tabel pembagian kerja. Dalam pembagian tugasnya, karyawan bagian engineering selalu berkeliling di sepanjang line proses pengolahan untuk memantau kondisi proses. Jika terdapat ketidakstabilan suhu atau kerusakan mesin, bagian ini harus dengan segera melakukan penanganan melalui tindakan yang tepat agar proses produksi dapat kembali berjalan dengan normal. 6. Warehouse Departemen ini bertanggung jawab terhadap penerimaan, penyimpanan serta pengeluaran barang seperti produk jadi, bahan baku dan pelengkap, bahan-bahan penunjang produksi serta stock material maupun produkdari dalam gudang. Tugas lain dari departemen ini adalah melakukan dokumentasi terkait sistem penggudangan meliputi keluar masuknya barang serta memastikan berjalannya sistem FEFO (First Expired First Out) maupun FIFO (First In First Out) yang harus diterapkan selama penyimpanan dan distribusi barang dalam gudang. 7. HR-GA Departemen ini terdiri dari bagian HRD (Human Resource Development), GA (General Affair) dan Legal. Bagian HRD bertanggung jawab terhadap recruitment (penerimaan tenaga kerja), pengembangan karyawan, industrial relations (sanksi karyawan, PHK, sidang dan mediasi) dan payroll (biaya keuangan meliputi penggajian, benefit dan asuransi). Bagian GA bertanggungjawab terhadap penjadwalan kegiatan kantor, maintenance building, kendaraan, serta kondisi dalam dan luar bangunan. Bagian GA juga bertanggung jawab terhadap hubungan dengan pihak luar maupun dengan kantor-kantor cabang, 8

sedangkan bagian Legal bertanggung jawab atas keseluruhan aspek hukum yang berhubungan dengan perusahaan, terkait dengan kegiatan maupun dokumentasi. Aspek hukum antara lain mengenai perizinan dengan pemerintah, sewa tanah dan gedung. Departemen ini dikepalai oleh seorang manajer yang bertanggung jawab atas penerapan kedisiplinan karyawan secara berkesinambungan, mengkoordinasikan pembukuan keluar masuk barang, melakukan koordinasi dengan security dan seluruh karyawan serta menyusun laporan administrasi keuangan pabrik secara lengkap. 8. Accounting Departemen ini bertanggung jawab atas keuangan perusahaan meliputi pembiayaan, pembayaran pajak, kegiatan pembukuan dan hal-hal yang terkait dengan administrasi kantor. Kegiatan departemen ini meliputi pengaturan cash flow perusahaan, memproses perpajakan perusahaan, menyiapkan laporan keuangan, analisis keuangan serta mengatur neraca keuangan dan account perusahaan secara rutin. Selain itu, departemen ini juga bertanggung jawab terhadap kegiatan penentuan biaya mutu perusahaan melalui kerjasama dengan pihak pembelian barang departemen produksi dan engineering. 9. Information Technology (IT) Departemen ini bertanggung jawab dalam mendukung teknologi informasi antar departemen dan dengan pihak luar melalui pengadaan perangkat komunikasi seperti komputer, hardware, software dan pengadaan jaringan (network) sesuai dengan kebutuhan karyawan. Departemen ini juga bertanggung jawab terhadap kelancaran berlangsungnya kegiatan informasi teknologi perusahaan setiap saat. 10. Marketing& Sales Departemen marketing berada di kantor pemasaran di Jakarta. Departemen ini bertanggung jawab terhadap keseluruhan kegiatan pemasaran dan penjualan produk-produk perusahaan. Kegiatan departemen ini meliputi berbagai aspek pemasaran antara lain menentukan strategi pemasaran dalam pencapaian target penjualan, menetapkan target-target penjualan dan terus membina hubungan baik dengan konsumen, distributor maupun pihak advertising agency. Dalam melaksanakan kegiatan promosi dan pengembangan pemasaran, departemen ini memiliki bagian penjualan (sales) dengan menempatkan Sales Promotion Girl (SPG) di beberapa factory outlet yang tersebar di berbagai kota. Kegiatan ini terbangun dalam suatu sistem Sales Management untuk menetapkan target-target promosi dan penjualan produk. F. KETENAGAKERJAAN PT. Belfoods Indonesia memiliki total 682 karyawan yang tersebar di berbagai departemen dan tingkatan dalam perusahaan baik kantor pemasaran maupun pabrik pengolahan. Di pabrik pengolahan sendiri terdapat 458 karyawan dengan status tetap maupun kontrak. Dalam melaksanakan seluruh kegiatannya, perusahaan ini menerapkan waktu kerja sebanyak 8 jam per hari selama hari kerja yaitu Senin sampai Jumat khusus untuk karyawan bagian kantor dan beberapa karyawan pabrik. Sedangkan untuk karyawan yang berhubungan dengan proses produksi diberlakukan sistem shift. Dalam satu hari (24 jam) dibagi menjadi 3 shift. Pada hari Sabtu dilaksanakan setengah hari kerja pada shift 1 dan shift 2 dan untuk hari 9

minggu diterapkan setengah hari kerja pada shift 2 dan shift 3. Pengaturan jam kerja ini bertujuan untuk tetap menjaga tercapainya target permintaan dari pihak pemasaran (marketing). Pengaturan jam kerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Jadwal kerja PT. Belfoods Indonesia PembagianKaryawan Senin Jumat Sabtu Minggu Shift 1 07.00-15.00 WIB 07.00-12.00 WIB Bagian Produksi Shift 2 15.00-23.00 WIB 12.00-17.00 WIB 15.00-23.00 WIB Shift 3 23.00-07.00 WIB - 23.00-07.00 WIB Office (non produksi) 08.00-17.00 WIB Libur Libur Perusahaan juga memberlakukan sistem lembur dengan adanya surat perintah dan pemberlakuan waktu cuti yang berhak diperoleh karyawan sesuai dengan masa kerjanya. Seluruh karyawan baik karyawan tetap maupun kontrak mendapatkan fasilitas dan tunjangan dari perusahaan berupa tunjangan gaji, makan siang, fasilitas bis jemputan atau penggunaan mobil kantor, mess serta tunjangan kesehatan. G. PRODUK PRODUK PERUSAHAAN Sampai saat ini, PT. Belfoods Indonesia telah memiliki 24 varian produk yang telah terdaftar di BPOM. Produk-produk tersebut meliputi chicken nugget, ayam goreng, kornet, sosis dan bakery. Semua jenis produk ini telah mendapatkan sertifikat MD dari BPOM dan telah bersertifikat halal dari MUI. Setiap jenis produk nugget yang diproduksi di perusahaan ini memiliki perbedaan bentuk, bahan-bahan maupun formula (premix) yang digunakan. Beberapa contoh produk PT. Belfoods Indonesia dapat dilihat pada Gambar 2. Selain produk internal, PT. Belfoods Indonesia juga telah menjadi pemasok resmi produkproduk olahan daging untuk berbagai restoran siap saji bertaraf internasional diantaranya Mc Donald s, Burger King, Wendys dan Pizza Hut. Belfoods juga telah menjalin kerjasama dengan Baba Rafi sebagai pemasok daging kebab. Dalam waktu dekat, PT. Belfoods Indonesia juga akan melakukan kerjasama dengan KFC dan A&W Restaurant sebagai supplier produk nugget dan patty. Logo produk Belfoods berbentuk hati (heart) berwarna merah dengan sisi kiri atas menyerupai kepala anak ayam yang diresmikan pada 6 April 2011. Logo produk Belfoods dapat dilihat pada Gambar 1. Logo ini menggambarkan harapan perusahaan agar produknya terus ada di hati konsumennya. Sebelumnya, produk-produk yang dihasilkan Belfoods Indonesia dikenal dengan merek Delfarm, BelFoods, 222, dan Uenaak. Saat ini PT. Belfoods Indonesia telah menyatukan merek-merek tersebut ke dalam tiga jenis brand, yaitu: Belfoods Royal, Belfoods Favorite dan Belfoods Uenaak, dimana masing-masing brand terdiri dari berbagai varian produk sesuai dengan segmen pasarnya. Daftar berbagai jenis produk PT. Belfoods Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2. 10

Gambar 1. Logo produk Belfoods Gambar 2. Contoh beberapa produk Belfoods Tabel 2. Daftar produk PT. Belfoods Indonesia No Jenis Produk Merek 1 Chicken Corned 2 Chicken Nugget Stick 3 Chicken Nugget Hot and Spicy 4 Crispy Karaage 5 Chicken Nugget 'S' 6 Chicken Nugget Drummies 7 Golden Fillet 8 Nugget Cheezy Bites 9 Cordon Bleu 10 Chicken Nugget Ceria 11 Chicken Nugget Safari 12 Fried Potato 13 Crisp Fried Chicken 14 Chicken Popcorn 15 Spicy Wings 16 Plain Steam Bum 17 Chocolate Steam Bum 18 Beef Sausage 19 Chicken Nugget 20 Chicken Nugget Stick 21 Chicken Nugget Number 22 Chicken Nugget Small 23 Chicken Nugget Stick 24 Chicken Sausage Belfoods Royal Belfoods Favourite Belfoods Uenaaak 11