BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Renstra Kecamatan Pamekasan tahun

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LAKIP KECAMATAN MAPPEDECENG 2016

RENCANA KINERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tahunan Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PENGANTAR. Soreang, Januari 2015 KEPALA BAGIAN UMUM. DIAN WARDIANA, S.IP, M.Si, MP Pembina NIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Dalam pasal 3 Undang - undang Nomor 28 tahun 1999 tentang

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO. NOMOR: 30.Al TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO. NOMOR : 30,z TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 66 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

DAFTAR ISI. Hal DAFTAR ISI DAFTAR TABEL KATA PENGANTAR. i ii iii PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang 1 B C. D.

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PE NDAH ULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANGAN RENCANA KERJA KANTOR KECAMATAN TIRTOYUDO KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN MODO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

RENCANA KERJA KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 PENDAHULUAN

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

Renstra Kantor Kec. Bulik Timur Kab. Lamandau Tahun BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BABI PENDAHULUAN. 1.2 Tugas Pokok dan Fungsi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 16

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

efektivitas dan efisiensi. Dengan modal tersebut diharapkan pemerintahan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORAGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN BREBES

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 12 TAHUN 2008

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POLA ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BREBES

DAFTAR INFORMASI PUBLIK

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA ( RENJA - SKPD )

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI KECAMATAN BANDUNG WETAN KOTA BANDUNG

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUMAS

BAB II PROGRAM KERJA

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan pembangunan daerah dimaksud disusun secara berjangka meliputi;

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Touluaan Selatan dipimpin oleh seorang Camat, dan pada tingkat Desa dipimpin oleh Hukum Tua.

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA NOMOR : 9 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS KECAMATAN KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BANYUWANGI

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG

d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya.

DAFTAR ISI BAB III ISU-ISU STRATEGIS.

BUPATI POLEWALI MANDAR

KERANGKA ACUAN KEGIATAN SOSIALISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2017

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KECAMATAN KABUPATEN LANDAK

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DALAM KABUPATEN BENGKULU SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 10 TAHUN 2008

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Otonomi Daerah yang telah diberlakukan di tingkat kabupaten/kota di seluruh Indonesia menuntut pemerintah kabupaten/kota untuk mengadakan perubahan atau penyesuaian mengikuti kebutuhan. Berkenaan dengan hal tersebut, maka setiap aparatur pemerintah sebagai pelayanan dituntut untuk secara terus menerus meningkatkan profesionalismenya. Sebagai aparatur pemerintah maka harus mampu mengemban tugas-tugasnya mengikuti dan menyesuaikan dengan perubahan serta tuntutan. Keberadaan kecamatan sebagai salah satu Perangkat Daerah diatur dalam pasal 120 Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Kecamatan dipimpin oleh seorang Camat yang dalam melaksanakan tugasnya memperoleh pelimpahan sebagian kewewenangan dari Bupati/Wali Kota untuk menangani sebagian urusan Otonomi Daerah dan tugas lain di bidang pemerintahan, pembangunan dan kean. Apabila mencermati kedudukan kecamatan sebagai salah satu perangkat daerah, maka terkandung maksud bahwa pemerintah memposisikan kecamatan sebagai ujung tombak dalam memberikan pelayanan pada. Hal ini karena kecamatan bersentuhan langsung langsung dengan sehingga dalam memberikan pelayanan diharapkan tidak terkontaminasi oleh unsur-unsur politik praktis yang berkembang di. Selanjutnya dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan tercapainya tujuan sebagaimana diuraikan tersebut di atas, diperlukan suatu upaya peningkatan kinerja profesionalisme aparatur guna melaksanakan tugastugas sebagai pelayan. Hal ini harus didukung dengan adanya aktualisasi di lapangan berupa pelayanan yang prima, pemikiranpemikiran yang inovatif di bidang pemerintahan dan pembangunan serta bagaimana membidik potensi lokal menjadi sebuah potensi yang dapat mendukung program-program pembangunan.

Perencanaan Strategik merupakan kebutuhan nyata untuk mengatasi persoalan tersebut, karena Perencanaan Strategik merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat oleh pimpinan puncak untuk diimplementasikan oleh seluruh jalaran organisasi dalam rangka mencapai tujuan. 1.2. Landasan Hukum A. Permendagri Nomor 54/2010 B. Permenpan Nomor : PER/09/M.PAN/2007 Tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja utama di Instansi Pemerintah C. Permenpan Nomor : PER/20/M.PAN/11/2008 Tentang Petunjuk penyusunan Indikator kinerja utama D. Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor : 16 tahun 2008 tentang organisasi dan tata Kerja Kecamatan E. Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2011 1.3 Maksud dan Tujuan Rencana Strategik Kecamatan Pegantenan 2013 2018 disusun dengan maksud sebagai acuan bagi arah kebijakan dalam pelaksanaan pembangunan selama lima tahun. Perencanaan Strategik juga merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat oleh pimpinan puncak untuk diimplementasikan oleh seluruh jajaran organisasi dalam rangka mencapai tujuan. Dengan adanya Rencana Stratejik ini diharapkan bahwa program-program pembangunan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan harapan. 1.4 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dalam penyusunan Rencana Stratejik Kecamatan Pegantenan tahun 2013 sampai dengan 2018 adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum

1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan BAB II : GAMBARAN PELAYANAN 2.1 Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi 2.2 Struktur Organisasi 2.3 Sumber Daya SKPD 2.4 Kinerja Pelayanan Kecamatan Pegantenan BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Gambaran Umum Kondisi saat ini 3.2 Isu Strategis 3.3 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan tugas pokok dan fungsiskpd BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi 4.2 Misi 4.3 Tujuan 4.4 Sasaran 4.5 Strategi Pencapaian BAB V : RENCANA, PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, DAN TARGET KINERJA BAB VI : PENUTUP

BAB II GAMBARAN PELAYANAN 2.1 Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi Sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi yang dipimpin pada saat ini, maka tugas pokok dan fungsi kecamatan menurut Peraturan Daerah Nomor 16 tahun 2008 adalah sebagai berikut : 2.1.1 Tugas Pokok a. Membantu Bupati dalam menyelenggarakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati dan sebagian urusan otonomi daerah. b. Pelayanan penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan. 2.1.2 Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut di atas Camat mempunyai fungsi : a. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan ; b. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum ; c. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan ; d. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum ; e. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan - kegiatan pemerintahan ditingkat kecamatan ; f. Membina penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan/atau Kelurahan ; dan g. Melaksanakan pelayanan yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintah Desa atau Kelurahan.

2.2 Struktur Organisasi Sejalan dengan diberlakukannya Otonomi Daerah di tingkat Kabupaten/Kota, maka struktur organisasi kecamatan di Kabupaten Pamekasan juga mengalami perubahan atau penyesuatan mengikuti kebutuhan. Struktur organisasi kecamatan Pegantenan di Kabupaten Pamekasan ditetapkan berdasarkan Keputusan Bupati Pamekasan Nomor 19 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi Kantor Kecamatan. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut disusun Struktur Organisasi Kecamatan yang terdiri dari : a. Camat b. Sekretariat c. Seksi Pemerintahan d. Seksi Keamanan dan Ketertiban Umum e. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa f. Seksi Kesejahteraan Sosial g. Kasubag. Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian h. Kasubag. Perencanaan dan Keuangan i. Jabatan Fungsional Sekretariat dan masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Sekretaris dan Kepala Seksi/Kasubag yang bertanggung jawab kepada Camat.

Struktur Organisasi Kecamatan sebagai berikut : BAGAN STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR : 16 TAHUN 2008 TANGGAL : 28 AGUSTUS 2008 CAMAT SEKRETARIAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN UMUM, PERLENGKAPAN DAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN SEKSI TATA USAHA PEMERINTAHAN SEKSI KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM SEKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA/KELURAHAN SEKSI KESEJAHTERAAN SOSIAL 2.3 SUMBER DAYA SKPD A. Sumber Daya Manusia SKPD terdiri dari 22 (dua puluh dua) orang yang meliputi dari jabatan : a. 1 (satu ) orang Camat b. 1 (satu) orang Sekretaris Camat c. 4 (empat) orang Kasi d. 2 (dua) orang Kasubag. e. 9 (sembilan) orang Staf PNS f. 6 (enam) orang Tenaga Sukwan. B. Sumber Daya Pendidikan a. Sarjana S-2 : 1 (satu) orang b. Sarjana S-1 : 4 (empat) orang c. SLTA/Sederajat : 17 (tujuh belas) orang

C. Sumber Daya Asset/Modal a. Asset/Modal Kecamatan Pegantenan Dalam penyelenggaraan Kegiatan Kantor Kecamatan Pegantenan memperoleh Anggaran dan Pemerintah Kabupaten Pamekasan melalui Dana Alokasi Umum (DAU) dan DAK berupa : 1. Biaya Operasional Rutin 2. Biaya Operasional Kegiatan b. Asset/Sarana Operasional Kecamatan Meliputi Kendaraan Dinas yang terdiri dari : 1. Mobil Terios : 1 (satu) unit 2. Pick-up : 1 (satu) unit 3. Sepeda Motor : 3 (tiga) unit 4. Mobiler : 15 (lima belas) unit 2.4 KINERJA PELAYANAN KECAMATAN PEGANTENAN Penyelenggaraan pelayanan di Kecamatan Pegantenan diselenggarakan secara terpadu dan pelayanan terhadap satu atap sesuai dengan Permendagri No. 4 Tahun 2010.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Gambaran Umum Kondisi Saat Ini Dengan diberlakukannya Otonomi Daerah di tingkat Kabupaten, maka struktur organisasi Kecamatan di Kabupaten Pamekasan juga mengalami perubahan dan penyesuaian mengikuti kebutuhan. Struktur organisasi Kecamatan di Kabupaten Pamekasan di tetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 16 tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan. Selanjutnya sebagai ujung tombak pelayanan, aparatur kecamatan dituntut agar selalu siap dalam menghadapi perubahan yang terjadi pada, sesuai dengan tugas pokok membantu Bupati dalam menyelenggarakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati dan sebagian urusan otonomi daerah. Dalam memberikan pelayanan kepada Kantor Kecamatan Pegantenan masih terkendala beberapa hal-hal sebagai berikut yaitu : 1. Masih terbatasnya sumber daya aparatur yang profesional ; 2. Terbatasnya sarana, prasarana dan anggaran pendukung program ; 3. Belum optimalnya kualitas pelayanan publik ; 4. Tingkat pendidikan masih rendah ; dan 5. Belum adanya standar dalam pelayanan pelayanan 3.2 Isu strategis Secara garis besar, isu strategis yang membutuhkan pemecahan dan penanganan segera di Kecamatan Pagantenan sebagai berikut : a. Belum Optimalnya pelayanan publik pada Kantor Kecamatan Pegantenan b. Rendahnya Kualitas SDM Masyarakat c. Kurangnya partisipasi dalam mendukung program pembangunan.

RENCANA STRATEGIK KECAMATAN PEGANTENAN Tahun 2013 s/d 2018 INSTANSI : KECAMATAN PEGANTENAN VISI : Tata Kelola Pemerintahan yang baik, layanan publik secara optimal (prima) didukung operator yang profesional MISI : 1. Terwujudnya Birokrasi yang sehat 2. Terciptanya aparatur kecamatan yang profesional 3. Terciptanya motivasi dan pemberdayaan SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN TUJUAN KET URAIAN INDIKATOR KINERJA KEBIJAKAN PROGRAM 1 2 3 4 5 6 Meningkatkan transparansi partisipasi dan akontabilitas penyelenggaraan Pemerintah Daerah Meningkatkan mutu pelayanan Terciptanya birokrasi kecamatan yang sehat dan bersahabat Menciptakan suasana kerja administrasi yang berkualitas 1. Program pelayanan administrasi perkantoran - Meningkatkan Kegiatan Pemberdayaan Meningkatnya partisipasi di bidang pembangunan dan pembinaan kehidupan Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan aparatur kecamatan Mengoptimalkan sarana dan prasarana aparatur 2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur - Meningkatkan layanan publik melalui tata kelola pemerintahan yang baik Mewujudkan perencanaan yang efektif dan memperhatikan keinginan Meningkatnya partisipasi dlm bidang pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pemeliharaan atau pelestarian hasil-hasil pembangunan Mengembangkan kapasitas SDM aparatur 3. Program peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur -

3.3 INDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD KECAMATAN PEGANTENAN KABUPATEN PAMEKASAN ASPEK KAJIAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPAIAN /KONDISI STANDAR YANG EKTERNAL INTERNAL SAAT INI DIGUNAKAN (DILUAR (KEWENANGAN KEWENANGAN SKPD) SKPD) 1 2 3 4 5 6 1. Pelayanan Umum Kepada Masyarakat - Kurangnya sumber daya aparatur yang profesional - Pelayanan Publik - Kurang optimalnya pelayanan publik - Ketepatan Waktu Meminta Pelayanan PERMASALAHAN KEWENANGAN SKPD - Tertib Administrasi 2. Kurangnya kesadaran - Rendahnya partisipasi dalam mendukung program kegiatan - Pemberdayaan - Kapasitas sumber daya aparatur - Rendahnya partisipasi dalam mendukung program kecamatan - Rendahnya kesadaran 3. Kurangnya transparansi, partisipasi - Kurang Kesadaran dari Masyarakat - Kurang sosialisasi / transparansi - Masih kurangnya transparansi / partisipasi dan akontabilitas penyelenggaraan pemerintah daerah - Kurangnya partisipasi - Masyarakat kurang antusias dan tidak sadar 4. Pendelegasian wewenang dari pemerintah kabupaten kepada kecamatan - Kurangnya pelaksanaan wewenang dari pemerintah kabupaten - Koordinasi dan Perbup.No.8 2011 - Terbatasnya pelaksanaan pendelegasian wewenang - Terbatasnya pendelegasian wewenang - Pendelegasian wewenang secara utuh

BAB IV VISI dan MISI 4.1 Visi Dalam menyusun rencana stratejik, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan merumuskan/menetapkan Visi Organisasi. Tujuan penetapan visi antara lain adalah mencerminkan apa yang akan dicapai oleh suatu organisasi, memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan stratejik, dan memiliki orientasi terhadap masa depan. Adapaun Visi kecamatan Pagantenan : Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Layanan Publik secara Optimal (prima) didukung aparatur yang profesional. 4.2 Misi Dengan mengacu kepada visi seperti yang telah ditetapkan, maka misi Kecamatan Pegantenan dijabarkan sebagai berikut : 1. Terwujudnya Birokrasi yang sehat 2. Terciptanya aparatur kecamatan yang profesional 3. Terciptanya motivasi dan pemberdayaan 4.3 Tujuan Tujuan adalah merupakan penjabaran dan implementasi dari pernyataan misi. Jika misi merupakan operasionalisasi dari visi, maka tujuan adalah operasionalisasi dari misi. Berdasarkan uraian di atas maka salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kecamatan Pegantenan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan transparansi, partisipasi Masyarakat dan akontabilitas penyelenggaraan Pemerintaan Daerah 2. Meningkatkan layanan pablik melalui tata kelola pemerintahan yang baik 3. Mewujudkan madani, kondusif 4. Memberdayakan Masyarakat dan desa untuk mendukung pertumbuhan daerah 4.4 Sasaran 1. Mewujudkan perencanaan yang efektif dan memperhatikan keinginan 2. Meningkatan pemberdayaan

4.5 Strategi Pencapaian 1. Kebijakan Kebijakan operasional merupakan kumpulan-kumpulan keputusan yang menentukan secara teliti tentang hal strategi dan akan dilaksanakan Kebijakan operasional berfungsi mengatur suatu mekanisme tindakan lanjutan untuk pelaksanaan pencapaian tujuan dan sasaran. Penetapan kebijakan dapat mengarah pada kondisi-kondisi dimana setiap pejabat dan pelaksana di organisasi mengetahui tentang apakah mereka memperoleh dukungan untuk bekerja dan mengimplementasikan keputusan. Elemen penting dalam menyiapkan kebijakan adalah untuk menjabarkan strategi ke dalam kebijakan-kebijakan yang cocok dan dapat dilaksanakan. Dalam Rencana Stratejik Kecamatan Pegantenan yang berkaitan dengan pelaksanaan tupoksi Kecamatan Pegantenan, kebijakan operasional yang hendak dicapai adalah sebagai berikut : Peningkatan mutu pelayanan ; Pengembangan produk kebijakan yang mendukung organisasi dan tata kerja kecamatan ; Peningkatan manajemen informasi yang efektif dan efisien. 2. Program Program kerja operasional merupakan proses penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana. Program operasional merupakan penjabaran rinci tentang langkah-langkah yang diambil untuk menjabarkan kebijakan. Dalam Rencana Stratejik Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan, program yang hendak dilaksanakan adalah sebagaiberikut : Program pelayanan administrasi perkantoran ; Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur ; Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur ; Program pelayanan administrasi kecamatan.

BAB V RENCANA, PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN TARGET KINERJA NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM TARGET KINERJA PROGRAM (kondisi akhir Periode) 1 2 3 4 5 6 7 1. - Meningkatkan birokrasi yang sehat - Mewujudkan perencanaan yang efektif dan memperhatikan keinginan - Terciptanya Birokrasi yang profesional dan dinamis - Pelayanan Administrasi Perkantoran - Tercapainya perencanaan dan pengawasan - 100 % 2. - Membentuk Aparatur Kecamatan yang profesional - Peningkatan mutu pelayanan - Meningkatnya indek kepuasan terhadap pelayanan Aparatur kecamatan - Peningkatan sarana dan prasarana aparatur - Tersedianya sarana pendukung perkantoran - 100 % 3. - Terciptanya motivasi dan pemberdayaan - Meningkatkan pemberdayaan - Meningkatnya pertisipasi di bidang pembangunan dan perencanaan - Meningkatnya sumberdaya Manusia yang berkwalitas - Memberikan motivasi dan perbendayaan dalam bidang pembangunan pemerintahan dan kean - 100 %

BAB VI PENUTUP lsi dari pada perencanaan strategik adalah tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan yang di dalamnya memuat sasaran dan indikator sasaran, kebijakan dan program. Sedangkan program dimaksud akan dituangkan dalam rencana kerja / kegiatan tahunan. Perencanaan Strategik ini disusun dan diharapkan dapat menjadi acuan dan pedoman bagi penyelenggaraan program di lingkungan Kecamatan Pegantenan sendiri dan lintas sektor terkait. CAMAT PEGANTENAN SUPRIYANTO, S.Sos. M.Si. Pembina NIP. 19730802 199302 1 001