BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANG PILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

BAB IV. Strategi dan Analisis SWOT Produk ib Hasanah Card BNI Syariah

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN PADA TOKO PONSEL RIN PULSA.

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia

BAB III GAMBARAN UMUM INDUSTRI KERUDUNG ATIKA COLLECTION. Nama Atika diambil dari nama putri ketiga pemilik Atika Collection yang

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTI (STUDI KASUS DI CV MANDIRI)

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA. Bambang, Hariadi. (2005). Strategi Manajemen. Jakarta: Bayumedia Publishing.

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III EVALUASI BISNIS

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI Studi Kasus Pada PT. Hero Supermarket - Jakarta

Muhammad Cendana Aji Manajemen Ekonomi 2016 STRATEGI PEMASARAN CONVENIENCE STORE 7-ELEVEN MARGONDA DEPOK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

PENGARUH STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENYEWAAN MOBIL PADA PT.MULIA SASMITA BHAKTI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis persaingan antara pengusaha (perusahaan) dengan

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang adalah mempertahankan para pelanggan setia agar tetap loyal

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR. Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 69

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. dan meningkatnya harga produk di pasar yang menyebabkan turunnya. bertahan, perusahaan-perusahaan yang ada berusaha mempertahankan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN ASNAF FAKIR DAN MISKIN MELALUI BANTUAN MODAL ZAKAT YAYASAN DANA SOSIAL AL-FALAH (YDSF) SURABAYA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

DAFTAR PUSTAKA. David, Fred R Manajemen Stratejik. Jakarta: Gramedia. Kuncoro, Mudrajad Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi.

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO

BAB II KONSEPSI TENTANG DAYA SAING DAN ANALISIS SWOT. perusahaan, sub-sektor atau negara untuk menjual dan memasok barang dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MAKANAN RINGAN PADA UD. HARUM SARI

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA I. Tujuan : Untuk mencari ruang lingkup perusahaan dan proses bisnisnya. 1. Bagaimana alur proses bisnis Rumah Sakit?

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

: Budi Utami, SE., MM

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR (STUDI KOMPARATIF SENTRA BATIK TULIS AL-BAROKAH DAN SENTRA BATIK TULIS MELATI DI PAKANDANGAN BARAT KABUPATEN SUMENEP

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO MITRA BIKE

Judul Penelitian Ilmiah :

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO JAYA SUSU BUNGUR DALAM PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK SUSU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BISNIS PLAN JILBAB SHOP

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI BISNIS JASA WARUNG INTERNET D-ZEN NET SIDOARJO

Universitas Sumatera Utara

ANALISA STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA DEPOT AIR ISI ULANG BIRU

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA SWOT UNTUK MENGETAHUI KONDISI PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. TIRTA INVESTAMA DI SURABAYA

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bisnis Sampingan Pakaian Anak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari munculnya pesaing pesaing baru maupun pesaing. pesaing yang sudah mapan dalam suatu bidang usaha.

BAB II LANDASAN TEORI

3. METODOLOGI PENELITIAN

TRANSKRIP OBSERVASI. Tanggal Pengamatan : 4 april Jam : s/d 12.00

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DENGAN METODE ANALISIS SWOT PADA USAHA LAUNDRY ISTIQOMAH DI SAMARINDA

PROPOSAL LAPORAN AKHIR

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016).

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

ANALISIS STRATEGI BISNIS YANG TEPAT BAGI IKM TAS GADUKAN MOROKREMBANGAN SURABAYA JAWA TIMUR

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelanggan baru. Strategi strategi tersebut mengharuskan perusahaan

BAB IV ANALISIS SWOT TERHADAP PENINGKATAN ASET BMT DANA UKHUWAH TAHUN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA A. Analisis Daya Saing Konveksi Semar Daya saing merupakan suatu konsep perbandingan kemampuan dan kinerja perusahaan, sub-sektor atau negara untuk menjual dan memasok barang dan atau jasa yang diberikan dalam pasar. 73 Daya saing ditentukan oleh keunggulan bersaing suatu perusahaan dan sangat bergantung pada tingkat sumber daya yang dimilikinya. Sumber daya disini dapat berupa pegawai (karyawan), mesin industri, manajemen, dll. Semakin unggul sumber daya yang dimiliki suatu perusahaan/ industri, maka semakin baik pula daya saingnya. Menurut Michel E. Porter, ada 5 kekuatan yang menpengaruhi persaingan dalam suatu industri: 74 (1) ancaman masuknya pendatang baru, (2) kekuatan tawar menawar pemasok, (3) kekuatan tawar menawar pembeli, (4) Ancaman produk substitusi, dan (5) persaingan dalam industri. Kelima kekuatan ini ibarat pisau bermata dua bagi perusahaan. Jika perusahaan dapat mengidentifikasi dan menerapkan strategi yang tepat, maka dapat membuat perusahaan menjadi kuat dalam persaingan. Dan sebaliknya, akan menjadi bomerang bagi perusahaan apabila perusahaan tidak dapat mengidentifikasi dan menerapkan strategi yang tepat. 73 Mudrajad Kuncoro. Ekonomika Industri Indonesia : Menuju Negara Industri Baru 2030?. (Yogjakarta: Penerbit Andi, 2007), h. 82 74 Fred R. David. Manajemen Strategis Konsep. Buku 1. Edisi 12. (Jakarta: Salemba Empat, 2011), h. 146 73

Perusahaan harus menyadari dan mampu menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman baik dari segi internal maupun eksternal perusahaan. Hal ini berfungsi agar perusahaan mampu membuat strategi/ kebijakan yang tepat dan menerapkannya sesuai dengan kondisi yang ada saat itu. Ibarat seperti penyakit yang dapat dicegah dengan obat yang tepat, sehingga menjadikan tubuh tetap sehat dan kuat. Oleh sebab itu, dalam pengambilan kebijakan atau penerapan strategi yang akan diterapkan, untuk itu perusahaan harus mempunyai alat analisa untuk dapat mendeteksinya. Alat tersebut adalah SWOT. SWOT merupakan sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terjadi dalam suatu perusahaan maupun dalam suatu usaha bisnis, atau mengevaluasi lini-lini produk sendiri maupun pesaing. Untuk melakukan analisis, ditentukan tujuan usaha atau mengidentifikasi objek yang akan dianalisis. Kekuatan dan kelemahan dikelompokkan ke dalam faktor internal, sedangkan peluang dan ancaman diidentifikasi sebagai faktor eksternal. 75 Sebagai alat analisa, analisa SWOT berfungsi sebagai panduan pembuatan peta. Ketika telah berhasil membuat peta, langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta dapat menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika tujuan telah ditetapkan. Bagaimana 75 Freddy Rangkuti. Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006), h. 19 74

menetapkan tujuan adalah bahasan selanjutnya yaitu membangun visi-misi organisasi atau program. Menetapkan logika strategi merupakan sesuatu yang sangat penting. Pernyataan mengenai kekuatan dalam persoalan SWOT adalah kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang sebaikbaiknya dan pada saat yang sama juga dapat digunakan untuk menghilangkan atau meminimalkan ancaman sehingga tujuan tercapai. Konveksi Semar merupakan salah satu industri mikro kecil konveksi yang memiliki kekurangan maupun kelebihan. Kekurangan dan kelebihan tersebut disebabkan dari internal perusahaan. Sedangkan ancaman dan peluang disebabkan dari eksternal perusahaan. Adapun kekurangan, kelebihan, peluang, dan ancamannya sebagai berikut : 1. Kekuatan Diantara yang menjadi kekuatan Konveksi Semar adalah: a. Harga yang terjangkau: Hampir setiap perusahaan pasti menginginkan untung dan laba yang banyak. Namun kami di dalam segala pembuatan pakaian tidak mengambil laba terlalu banyak, sehingga hal ini membuat Konveksi Semar dikenal dan didatangi banyak orang. 76 b. Excellent Service: selalu mengupayakan untuk memberikan pelayanan yang ramah dan baik, dengan cara memberikan senyum dan bersikap ramah setiap kali ada pelanggan/ konsumen yang 76 Wawancara pribadi dengan Bapak Dodik. Surabaya 10 Juli 2015. 75

datang. Kami juga menyediakan air minum yang diperuntukkan bagi para konsumen yang berkunjung ke konveksi kami. 77 c. Semangat kerja karyawan baik: Konveksi Semar memiliki karyawan yang mempunyai semangat kerja yang baik, hal ini dibuktikan dari kapasitas pengerjaan pakaian yang dapat mencapai 150/ hari. 78 d. Sablon berkualitas : Konveksi Semar memiliki pengalaman yang terhitung cukup lama dalam bidang sablon pakaian. Menekuni dibidang ini sejak tahun 2001 membuat hasil-hasil sablon Konveksi Semar semakin bagus dan berkualitas sehingga banyak konsumen yang merasakan kepuasan. e. Inovasi desain : Konveksi Semar mempunyai channel dengan seorang ahli desain yang bertugas untuk membuat gambar desainan baru, menarik, dan bagus yang kemudian hasil desain itu ditawarkan ke sejumlah sekolahan. 2. Kelemahan 79 Diantara yang menjadi kelemahan Konveksi Semar adalah: a. Promosi yang masih tradisional : Konveksi Semar selama ini masih menggunakan cara tradisional dalam pemasarannya, yaitu dari mulut ke mulut dan belum pernah mencoba dilakukan melalui media internet. 77 Ibid., 78 Ibid., 79 Ibid., 76

b. Lokasi yang kurang strategis : letak konveksi Semar yang berada di pojok kampung membuat pelanggan baru sulit menemukan tempat konveksi. c. Pengerjaan yang terkadang melebihi batas waktu : selalu menerima pesanan yang masuk dari konsumen tanpa melihat banyaknya pesanan yang sudah ada sebelumnya, sehingga pengerjaannya melebihi kapasitas yang bisa diproduksi. Dan berdampak pada deadline yang molor. d. Manajemen keuangan belum tertata baik: dengan banyaknya omzet Konveksi Semar yang berkisar diantara 7-18 juta/ bulan, seharusnya pihak konveksi dapat menambah jumlah mesin yang selama ini dirasa belum cukup untuk memproduksi masal pakaian. Terutama ketika tengah banyak pesanan pakaian pabrik, sekolahan, dll. e. Jumlah mesin yang kurang : jumlah mesin masih kurang mencukupi untuk produksi massal pakaian, padahal permintaan barang konveksi semakin meningkat. 3. Peluang 80 Diantara peluang (eksternal) Konveksi Semar adalah: a. Meningkatnya penghasilan masyarakat : masyarakat di masa kini mempunyai penghasilan yang sangat cukup karena pemerintah telah menaikkan sejumlah besar UMR di tiap kota. Sehingga berdampak pada sisi konsumsi yang semakin besar pula. 80 Ibid., 77

b. Pakaian yang menjadi kebutuhan primer masyarakat : Banyaknya antusias dari masyarakat yang menjadikan pakaian sebagai mode gaya dalam kehidupan dan kebutuhan sehari-hari. c. Banyaknya instansi dan sekolahan diluar: Banyaknya sekolahsekolah diluar, sehingga berpeluang dapat diajak kerjasama untuk memasok segala pakaian instansi/ pabrik/ sekolah. d. Pelanggan yang loyal : Banyak pelanggan yang merasakan puas dengan hasil konveksi, terutama pada sablon pakaian, sehingga menjadikan mereka semakin loyal dengan konveksi. e. Banyaknya masyarakat pengguna internet f. Banyaknya SDM yang berkualitas di luar : Dengan banyaknya lulusan SMK atau pendidikan sejenis yang memiliki kompetensi yang baik, sehingga bisa direkrut menjadi pegawai. 4. Ancaman 81 Diantara ancaman (eksternal) Konveksi Semar adalah: a. Banyaknya pesaing : Dengan banyaknya pesaing yang ada di lokasi sekitar dapat membuat persaingan menjadi semakin sengit. Para pesaing akan lebih berupaya untuk dapat merebut pangsa pasar dengan cara ikut memberikan harga yang sangat murah, sehingga dapat mempengaruhi keloyalitasan pelanggan dan pula dapat mengganggu persaingan. 81 Ibid., 78

b. Harga produksi yang semakin mahal : naiknya harga dasar tarif listrik dan kain, sehingga akan naik pula harga produksi pakaian. c. Pesaing memiliki jumlah mesin yang lebih banyak : dengan jumlah mesin yang lebih banyak, maka pesaing dapat dengan mudah memproduksi banyak pakaian sekaligus. B. Penerapan Strategi Konveksi Semar Bagian yang dituliskan pada kolom tabel SWOT yaitu kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang kemudian masing-masing setiap nomor identifikasi yang dinyatakan dalam kolom SWOT hendaknya diberikan skor atau nilai yang menunjukkan prioritas atau tingkat urgensinya. Skor yang dibuat bisa mengikuti skala Likert, misal 4 Baik/Penting/Relevan/Berat dan 1 Buruk/Sangat Tidak penting/tidak relevan/ringan untuk setiap pernyataan dari unsur-unsur SWOT. Dengan penyusunan skala ini, membantu pengambil keputusan melihat pengaruh dari pernyataan. Berdasarkan pemaparan kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang di atas, bisa dijadikan penerapan strategi untuk menentukan letak posisi kuadran Konveksi Semar. Berikut analisnya: 79

Tabel 4.1 Tabel IFAS (STRATEGI INTERNAL) Kekuatan Konveksi Semar No Strategi Bobot Rating Bobot x Rating 1 Harga yang terjangkau 0,12 4,00 0,48 2 Excellent Service 0,12 4,00 0,48 3 Semangat kerja karyawan 0,11 3,00 0,33 baik 4 Sablon yang berkualitas 0,06 3,00 0,18 5 Mampu membuat sebuah inovasi dalam desain 0,09 3,00 0,27 Total 0,50 17 1,74 Ukuran Rating Kekuatan : 1 = Sedikit kuat 2 = Agak Kuat 3 = Kuat 4 = Sangat kuat Tabel 4.2 Kelemahan Konveksi Semar No Strategi Bobot Rating Bobot x Rating 1 Promosi konveksi yang masih tradisional 0,12 2,00 0,24 2 Lokasi yang kurang strategis 0,8 3,00 0,24 3 Pengerjaan yang terkadang tidak sesuai dengan deadline 0,12 3,00 0,36 yang telah disepakati di awal 4 Manajemen keuangan yang belum dapat dimaksimalkan 0,12 3,00 0,36 dengan baik 5 Jumlah mesin yang kurang 0,8 3,00 0,24 Total 0,50 15 1,44 Ukuran Rating Kelemahan : 1 = Sangat lemah 2 = Lemah 3 = Agak lemah 4 = Sedikit lemah 80

Tabel 4.3 TABEL EFAS (STRATEGI EKSTERNAL) Peluang Konveksi Semar No Strategi Bobot Rating Bobot x Rating 1 Meningkatnya penghasilan 0,10 2,00 0,20 masyarakat 2 Pakaian yang menjadi 0,10 3,00 0,30 kebutuhan primer masyarakat 3 Banyaknya sekolah-sekolah 0,12 4,00 0,48 yang bisa diajak kerjasama untuk memasok segala pakaian sekolah 4 Memiliki pelanggan yang 0,11 3,00 0,33 loyal 5 Banyaknya masyarakat 0,12 4,00 0,48 pengguna internet 6 Banyaknya SDM yang 0,10 2,00 0,20 berkualitas di luar Total 0,65 18 1,99 Ukuran Rating Peluang : 1 = Sedikit Berpeluang 2 = Agak Berpeluang 3 = Berpeluang 4 = Sangat Berpeluang 81

Tabel 4.4 Ancaman Konveksi Semar No Strategi Bobot Rating Bobot x Rating 1 Banyaknya pesaing 0,12 2,00 0,24 2 Harga produksi yang semakin mahal 3 Pesaing memiliki jumlah mesin yang lebih banyak 0,11 3,00 0,33 0,12 3,00 0,36 Total 0,35 8,00 0,93 Ukuran Rating Ancaman : 1 = Sangat Mengancam 2 = Mengancam 3 = Agak Mengancam 4 = Sedikit Mengancam C. Analisis Matrik SWOT Berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari analisis internal dan eksternal pada tabel seperti dituliskan di atas, hasilnya dapat dirangkum sebagai berikut: 1. Skor Total Kekuatan = 1,74 2. Skor Total Kelemahan = 1,44 3. Skor Total Peluang = 1,99 4. Skor Total Ancaman = 0,93 Dari hasil perhitungan di atas, didalam perhitungan strateginya memerlukan penegasan dari adanya posisi dalam sumbu sumbunya itu antara kekuatan dan kelemahan, maupun peluang dan ancaman yang kesemuanya digambarkan dalam garis-garis positif dan negatif. Hal ini mengakibatkan, skor 82

total kekuatan tetap 1,74, skor total kelemahan menjadi 1,44, sedangkan skor total peluang 1,99 dan skor total ancaman menjadi 0,93. Dari analisis tersebut di atas bahwasanya faktor kekuatan lebih besar dari faktor kelemahan dan pengaruh dari faktor peluang lebih besar dari faktor ancaman. Oleh karena itu posisi Konveksi Semar berada pada kwadran 1 yang berarti hal ini menunjukan adanya PELUANG Konveksi di dalam pengembangan dan kemajuan kedepannya dengan lingkungan SANGAT KUAT. Untuk mencari koordinatnya, dapat dicari dengan cara sebagai berikut: 1) Koordinat Analisis Internal (Skor total Kekuatan Skor Total Kelemahan) : 2 = (1,74 1,44) : 2 = 0,15 2) Koordinat Analisis Eksternal (Skor total Peluang Skor Total Ancaman) : 2 = (1,99 0,93) : 2 = 0,53 Berdasarkan analisi tersebut, maka titik koordinatnya terletak pada (0,15; 0,53) 83

Berikutnya, hasil koordinat tersebut disajikan pada diagram matrik SWOT untuk mengetahui posisi perusahaan PELUANG 3 III 2 I (1,99) 1 (0,15;0,53) KELEMAHAN KEKUATAN -3-2 (1,44) -1 1 (1,74) 2 3 (0,93) IV 1 II 2 3 ANCAMAN 84

Setelah diketahui titik pertemuan diagonal-diagonal tersebut (X), maka posisi unit usaha diketahui pada Kuadran 1. Hasil perhitung dari masing-masing Kuadran dapat digambarkan pada tabel berikut ini : Tabel 4.5 Kuadran Konveksi Semar Kuadran Posisi Titik Luas Matrik Ranking Prioritas Strategi I (1,74 ; 1,99) 3,46 1 Growth II (1,74 ; 0,93) 1,62 2 Kombinasi III (1,44 ; 1,99) 2,87 3 Penciutan IV (1,44 ; 0,93) 1,34 4 Stabilitas Keterangan : 1) Pada Kuadran I (S O Strategi) strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada kesempatan yang ada. 2) Pada Kuadran II (S T Strategi), menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang. 3) Pada Kuadran III (T O Strategi) perusahaan dapat membuat keunggulan pada berbagai kesempatan sebagai acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan. 4) Pada Kuadran IV (W T Strategi), meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi setiap ancaman. 85

D. Strategi Daya Saing Bisnis Unit Selama ini Konveksi Semar menggunakan strategi biaya murah, excellent service, dan penciptaan desain yang inovatif agar unggul di dalam persaingan. Dan hal ini memang terbukti cukup baik sehingga dapat merebut/ menarik pangsa pasarnya/ para pelanggannya. Namun di dalam persaingan, perusahaan lain sejenis juga pasti berupaya untuk dapat menarik para konsumennya, berbagai cara dilakukannya, dan memungkinkan dengan cara meniru atau membuat kebijakan yang sama. Oleh sebab itu agar perusahaan dapat terus menang dan unggul didalam persaingan, haruslah peka terhadap segala jenis bentuk perubahan yang terjadi disekitar, baik dari internal maupun eksternal perusahaan. Berdasarkan pada diagram matrik SWOT pada pembahasan sebelumnya, serta berdasarkan teori daya saing dari Michel E. Porter, Konveksi Semar terletak pada posisi Kuadran I. Masing-masing jenis strategi perkembangan bisnis unit dan penerapan strategi daya saing yang bisa lebih dikembangkan Konveksi Semar agar unggul di dalam persaingan adalah: a. Mengoptimalkan Pemasaran Dengan kemajuan teknologi yang pesat dan semakain menjamurnya pemakai media internet, maka Konveksi Semar tidak harus bersifat apatis lagi dalam penggunaan internet. Internet disini dapat dijadikan media promosi dengan cara pembuatan blog, website, promosi ke situs belanja 86

online, dll sehingga dapat dikenal banyak orang dan mampu meningkatkan omzet konveksi. b. Mengatur manajemen keuangan Penataan sistem manajemen yang baik dan modern merupakan salah satu bentuk dari suatu kemajuan. Hal ini juga dapat membuat perusahaan memantau arus kas yang masuk maupun keluar, sehingga tetap terkontrol dengan baik. Disisi lain dengan adanya manajemen keuangan yang baik, tentunya perusahaan dapat membuat suatu kebijakan bagaimana mereka akan melakukan pembelian/ menambah jumlah mesin, dsb. c. Memberi potongan harga bagi para pelanggan Bagi para konsumen, diskon atau potongan harga merupakan hal yang sangat menarik dibenak mereka. Maka tak ayal banyak pembeli (konsumen) yang berdatangan ketika ada produk Hal ini tentunya dapat d. Meningkatkan exellent service kepada para konsumen Pemberian pelayanan yang baik dan ramah merupakan salah satu strategi yang bagus untuk membuat pelanggan/ konsumen merasa dihormati dan senantiyasa membuat pelanggan menjadi semakin loyal. e. Membuat sistem kerja berupa kerjasama dengan instansi, lembaga, dan sekolahan. Banyaknya instansi, pabrik, dan s ekolah-sekolah yang ada di Surabaya merupakan peluang besar yang harus dapat dimanfaatkan dengan optimal oleh Konveksi Semar untuk bisa diajak kerjasama kontrak dengan cara memasok sejumlah pakaian yang mereka butuhkan. 87

f. Memperbanyak jumlah desain inovatif untuk ditawarkan kepada konsumen Mayoritas masyarakat memilih pakaian sesuai motif atau desainnya. Apalagi jika diimbangi dengan jenis kain pakaian yang bagus. Maka tentunya akan dapat merebut minat konsumen. 88