BAB III GAMBARAN UMUM PROYEK

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN

ADDENDUM-03. Maksud dan Tujuan

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Dokumen Pengadaan Lelang Ulang

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ)

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (R.A.B)

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING. iv

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi

DIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.1 PELEBARAN PERKERASAN UMUM PERSYARATAN

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. No. Mata Uraian Satuan Perkiraan Harga Jumlah Pembayaran Kuantitas Satuan Harga-Harga. a b c d e f = (d x e)

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY ( BOQ )

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PAKET 34 (JALAN SERUNAI MALAM II, JALAN SERUNAI MALAM I, JALAN BERSAMA)

ADENDUM DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

ARDYCHA PRAYUDHA NRP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

Implementation study. Asep Sundara. BSCE, MT.

P E R U B A H A N / A D D E N D U M

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB TEGUH IMANTORO

PT. Cipta Ekapurna Engineering Consultant

Perencanaan Ulang Jalan Raya MERR II C Menggunakan Perkerasan Kaku STA Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA

DAFTAR LAMPIRAN PENAWARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih,

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

PELATIHAN AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN (SUPERVISION ENGINEER OF ROADS CONSTRUCTION) MODUL MODUL SE 08 PERHITUNGAN HASIL PEKERJAAN

BAB II DATA PROYEK. Nama Kegiatan : Pembangunan Fly Over Pegangsaan 2. : Kelapa Gading, Jakarta Utara Konsultan Perencana : PT.

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR

STANDAR JEMBATAN DAN SNI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN

Perencanaan Drainase Analisa Hidrologi Pembahasan

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

PERCEPATAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE WHAT IF

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA Jln. Pattimura 20 Jakarta Selatan

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

RINTA ANGGRAINI

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN TUBAN BULU KM KM JAWA TIMUR DENGAN PERKERASAN LENTUR

A N A L I S A H A R G A S A T U A N P E K E R J A A N UNTUK JALAN DAN JEMBATAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEMESTER I TAHUN 2015

METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

STUDI ESKALASI PROYEK TERHADAP KENAIKAN BAHAN BAKAR MINYAK FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

SISTEM DRAINASE PERMUKAAN

5.3. Perencanaan Geometrik Jalan 1. Alinyemen Horisontal Spiral-Circle-Spiral

DIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.1 PELEBARAN PERKERASAN

Perencanaan Geometrik & Perkerasan Jalan PENDAHULUAN

Lapisan-Lapisan Perkerasan Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,seba

PROYEK AKHIR PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BANGKALAN Bts.KAB SAMPANG STA MADURA, JAWA TIMUR

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA STA

ZULFIKAR JAUHARI NRP

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN BOX CULVERT PADA PROYEK PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE DI SALURAN SEMOLOWARU KOTA SURABAYA

propinsi. Daerah tersebut merupakan jalur dengan arus lalu lintas yang padat

GAMBAR KONSTRUKSI JALAN

PENGGUNAAN METODE CAKAR AYAM MODIFIKASI SEBAGAI SOLUSI PEMBANGUNAN JALAN DI ATAS TANAH EKSPANSIF

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. : 1 jalur, 2 arah, 2 lajur, tak terbagi

Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Jalan Tol Pandaan-Malang dengan Jenis Perkerasan Lentur

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN SECARA LONG SEGMENT Jayapura, Januari 2016

PENERAPAN METODE RSM PADA PENJADWALAN DENGAN AKTIVITAS BERULANG (STUDY KASUS: Proyek jalan tubaan- talisayan/ dumaring, provinsi kalimantan timur)

UNIT LAYANAN PENGADAAN

BILL OF QUANTITY (BQ)

PROYEK AKHIR. PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN PASURUAN-PILANG STA s/d STA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pembangunan Proyek STS Bintaro Permai ini berdasarkan dari pertimbangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) Permen PU No. 11/2013 BIDANG BINA MARGA. Pusat Litbang Jalan dan Jembatan Balitbang Pekerjaan Umum

DAFTAR HARGA SATUAN UPAH

BAB IV PENYAJIAN DATA

SPESIFIKASI KHUSUS-2 INTERIM SEKSI 6.6 LAPIS PENETRASI MACADAM ASBUTON LAWELE (LPMAL)

PERENCANAAN ANGGARAN BIAYA PADA PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN BLANG KUTA KECAMATAN SAMALANGA KABUPATEN BIREUEN

METODE PELAKSANAAN PADA PELEBARAN JALAN BARUS BATAS KOTA SIBOLGA

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA

B2 STA STA KM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Metode Kerja Proyek Rekonstruksi / Peningkatan Struktur Jalan Keumala Geumpang, Pidie Aceh

PEKERJAAN TANAH Galian Tanah Berbatu Menggunakan Buruh (Bongkaran Beton) Jumlah Devisi 3 Devisi (2) 5.1.(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

REKAPITULASI : PERENC. REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG

MODUL STEBC 06 : KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jembatan yang dibahas terletak di Desa Lebih Kecamatan Gianyar

DOSEN PEMBIMBING: IR. DJOKO SULISTIONO, MT

Rencana Anggaran Biaya. Pekerjaan Pembuatan Talud Batu Kali Belawan International Container Terminal

PENINGKATAN MUTU PEMBANGUNAN JALAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

METODE PELAKSANAAN. Pekerjaan Perbaikan Darurat Bencana Erupsi Gunung Merapi (Paket 2) - Lanjutan 1

BAB II STUDI PUSTAKA

APLIKASI METODE EARNED VALUE ANALYSIS DI DALAM PENGENDALIAN PROYEK PEMBANGUNAN JALAN

LAMPIRAN 1 PENAWARAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS HARGA

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk menunjang dan menggerakkan bidang bidang kehidupan

KODE-KODE LAPORAN INVENTARISASI JEMBATAN

DAFTAR BINA MARGA NO. JENIS PEKERJAAN SAT. KODE ANALISA

Transkripsi:

BAB III GAMBARAN UMUM PROYEK 3.1 LATAR BELAKANG Sarana transportasi merupakan infrastruktur vital yang berkorelasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Dengan demikian pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan merupakan tugas penting pemerintah dalam rangka menjaga stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat. Seperti kita ketahui bahwa di jalur pantura aktifitas harian kendaraan sangat tinggi sehingga sudah sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang memadai agar senantiasa dapat berfungsi untuk mendukung kelancaran arus lalu-lintas barang dan penumpang dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi. Berdasarkan hasil identifikasi perkembangan yang terjadi di ruas jalan Pemalang Pekalongan masih terdapat lajur jalan yang terdiri dari 2 lajur, 3 lajur dan 4 lajur. Pada daerah ini masih terjadi penyempitan pada daerah 4 lajur menjadi 3 lajur atau 3 lajur menjadi 2 lajur sehingga kelancaran lalu-lintas banyak terganggu terutama pada daerah-daerah 2 lajur. Penanganan ini dimaksudkan tidak hanya mengatasi kerusakan di lintas jalur pantura secara menyeluruh, namun juga kekuatan strukturnya dapat mendukung beban lalu-lintas yang ada serta meningkatkan kapasitas jalan secara memadai dan tahan lama. Jalan Jalur Lintas Utara Jawa adalah salah satu ruas jalan nasional yang sangat strategis. Kondisi Jalan Jalur Lintas Utara Jawa saat ini pada umumnya sedang mengalami kerusakan, mulai dari rusak ringan sampai rusak berat/amblas dan longsor. Kerusakan yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: over-loading, kondisi alam (tanah dasar yang jelek), iklim (di musim hujan tergenang air dan di musim kemarau retak-retak), umur rencana perkerasan sudah terlampaui, sistem drainase yang tidak berfungsi dan lain sebagainya. Kerusakan yang bervariasi tersebut menyebabkan kegiatan penanganan yang dilakukan juga berbeda-beda. Dalam rangka penanggulangan kerusakan tersebut di atas, maka perlu dilakukan kegiatan Pembangunan Jalan Jalur Lintas Utara Jawa yang diprogram secara sistematis dan terstruktur. Kegiatan ini harus diprogram dengan baik karena 39

ada banyak ruas yang membutuhkan penanganan dan lokasinya yang melintasi semua propinsi di pulau Jawa. Dengan dana APBN yang terbatas, maka penetapan prioritas ruas-ruas yang akan ditanggulangi harus dilakukan dengan cermat. Tugas akhir ini akan memfokuskan pembahasan pada Proyek Pembangunan Jalan Jalur Lintas Utara Jawa di provinsi Jawa Tengah. Proyek Pembangunan Jalan Jalur Lintas Utara Jawa di provinsi Jawa yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pembangunan Jalan Jalur Lintas Utara Jawa Provinsi Jawa Tengah di bawah naungan Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga. 3.2 TUJUAN 1. Mengurangi kemacetan lalulintas di jalur pantura yang merupakan lalu lintas antar kota/propinsi yang diakibatkan oleh volume jumlah kendaraan lalu lintas yang melebihi kapasitas jalan yang ada. 2. Memperbesar kapasitas jalan dengan pelebaran dari 3 lajur menjadi 4 lajur. 3. Mempersingkat waktu tempuh perjalanan dan memperlancar arus lalu lintas setiap Hari Raya Islam, Natal dan Tahun baru. 4. Mewujudkan prasarana yang bermutu sesuai dengan persyaratan dan peraturan perundang undangan, demi memenuhi harapan dan kepuasan masyarakat. 40

3.3 LOKASI PROYEK Lokasi Proyek Pembangunan jalan Pemalang Pekalongan ini berawal dari KM SMG 128+910 dan berakhir pada KM SMG 115+045 dari Pemalang sampai dengan Ulujami diawali dari STA. 0+000 sampai 13+869 mulai dari Jembatan Waluh sampai Box Culvert Ulujami (SNVT Pembangunan Jalan dan Jembatan Propinsi Jawa Tengah, 2007). Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan seperti dalam Gambar 3.1. Gambar 3. 1 Peta Lokasi Proyek (PT. Bumiredjo, 2007) 41

3.4 DATA PROYEK 3.4.1 Data Umum Nama Satuan kerja : Non Vertikal Tertentu Pembangunan Jalan dan Jembatan Prop. Jawa Tengah Bag. Pelaksana Kegiatan : Pembangunan Jalan dan Jembatan Pemalang-Pekalongan Sumber Dana : APBN 2006 dan Multi Years Nomor dan Tgl.DIPA : 0463 0/033-04 0/-/2006 Tanggal 31 Desember 2006 3.4.2 Data Teknis 1. Panjang Jalan : 13,869 km 2. Panjang Efektif : 13,869 km ( pelebaran menjadi 3 lajur ) 3. Jenis Pekerjaan a. Pelebaran Jembatan b. Pelebaran gorong-gorong c. Pelebaran jalan 2 lajur menjadi 3 lajur Base dengan beton rigid Lapis aus dengan AC-WC modifikasi Lapisan leveling dengan AC-BC modifikasi. 3.4.3 Data Kontrak 1. Paket : Pemalang Pekalongan 2. Penyedia Jasa : PT. BUMI REDJO 3. Nomor Kontrak Kontrak Induk : 95/PKK/PJJ.JATENG/VI/2006 Kontrak Anak I : 96/PKK/PJJ.JATENG/VI/2006 Kontrak Anak II : 120/PKK/PJJ.JATENG/I/2006 4. Tanggal Kontrak Kontrak Induk : 29 Juni 2006 Kontrak Anak I : 29 Juni 2006 Kontrak Anak II : 12 Januari 2007 42

5. Nilai Kontrak Kontrak Induk : Rp. 61.990.388.000,00 Kontrak Anak I : Rp. 36.000.000.000,00 Amd. Kontrak Anak I : Rp. 21.014.734.613,00 Kontrak Anak II : Rp. 32.500.000.000,00 6. Waktu Pelaksanaan : 520 hari kalender 7. Masa Pemeliharaan : 365 hari 8. SPL : 29 Juni 2006 9. SPMK : 29 Juni 2006 10. Rencana PHO : Kontrak Induk : 30 November 2007 11. Rencana Serah Terima : Kontrak Anak I : 12 Desember 2006 12. Realisasi Serah Terima : Kontrak Anak I : 20 Desember 2006 13. Rencana FHO : Kontrak Induk : 30 November 2008 14. Direksi Teknik : PT. DACREA MITRAYASA 3.5 RUANG LINGKUP PROYEK Ruang lingkup Proyek Pembangunan Jalan dan Jembatan Paket Pemalang - Pekalongan (SNVT Pembangunan Jalan dan Jembatan Propinsi Jawa Tengah, 2007) adalah sebagai berikut: 1. Pekerjaan Umum - Mobilisasi - Pemeliharaan dan pengaturan lalu lintas 2. Pekerjaan Drainase - Galian untuk Drainase selokan dan saluran air - Pasangan batu dan Mortar - Gorong gorong pipa Beton Bertulang Dalam 50 75 cm. - Gorong gorong pipa Beton Bertulang Dalam 80 100 cm. - Bahan Porous untuk penimbunan kembali atau bahan penyaringan ( filter ) 3. Pekerjaan Tanah - Galian Biasa - Galian Batu - Galian Struktur dengan kedalaman 0 2 meter 43

- Galian Struktur dengan kedalaman 2 4 meter - Galian Struktur dengan kedalaman 4 6 meter - Galian perkerasan Beraspal dengan Cold Milling Machine - Galian Perkerasan Aspal tanpa Cold Milling Machine - Biaya tambahan untuk pengangkutan bahan hasil galian dengan jarak melebihi 5 km. - Timbunan pilihan - Penyiapan Badan Jalan - Geotextile 4. Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan - Lapis Pondasi Agregat Kelas A - Lapis Pondasi Agregat Kelas B - Lapis Resap Pengikat 5. Pekerjaan Perkerasan Aspal - Lapis perekat ( Tack coat ) - Laston lapis Aus ( AC WC ) modifikasi tebal 4 cm - Laston Lapis Antara ( AC BC ) Modifikasi - Laston Lapis Antara ( AC BC ) Modifikasi Leveling 6. Pekerjaan Struktur - Penyediaan dan pemasangan RCP 2,10 - Beton K 500 - Beton K 350 - Beton K 250 - Beton K 175 - Beton K 175 Cyclop - Beton K 125 - Baja tulangan U 24 polos - Cerucuk kayu 10 15 cm, Penyediaan dan Pemancangan - Penyediaan Tiang Pancang Pipa Beton Pratekan Pracetak 400 mm - Pemancangan Tiang Pancang Pipa Beton Pratekan Pracetak 400 mm - Penyediaan dan Pemancangan Tiang Pancang Beton Pracetak segitiga 280x280x280 mm - Pasangan Batu 44

- Bronjong - Expantion Joint tipe Asphaltic Plug - Perletakan Elastomerik Jenis 1 (300x350x36) - Perletakan Elastomerik Jenis 3 (400x450x45) - Sandaran Jembatan Baja ( Railing ) - Papan Nama Jembatan - Pembongkaran Pasangan Batu - Pembongkaran Beton - Pembongkaran Balok Baja - Perkerasan Jalan Beton - Wet Lean Concrete (Lapis Dasar Beton) t = 10 cm - Sand Bedding ( t = 4 cm ) 7. Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor, Meliputi : - Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor - Pembersihan dan Pembongkaran Tanaman 30 cm - Penebangan Pohon Diameter 30 50 cm - Penebangan Pohon Diameter 50 75 cm - Penebangan Pohon Diameter > 75 cm - Pohon - Marka Jalan Thermoplastic - Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineering Grade - Patok Pengarah - Patok Pengarah/Rambu Pengarah - Patok Kilometer - Patok Hektometer - Rel Pengaman - Kerb Pracetak - Perkerasan Blok Beton pada Median dan Trotoar - Pipa untuk Pembuangan air dari Jembatan 8. Pekerjaan Harian, Meliputi : - Mandor - Pekerja Biasa 45

- Tukang kayu, Tukang Batu, dsb - Dump Truck 3 4 m 3 - Truck Bak Datar 3 4 ton - Motor Grader min 100 PK - Penggilas bervibrasi 5 8 ton - Penggilas bervibrasi 8 10 ton - Kompresor 4000 6500 liter/min - Mesin Pengaduk Beton 0,3 0,6 m 3 9. Pemeliharaan Rutin - Pemeliharaan Rutin Bahu Jalan, Median dan Trotoar - Pemeliharaan Rutin Selokan, Saluran Air, Galian dan Timbunan - Pemeliharaan Rutin Perlengkapan Jalan - Pemeliharaan Rutin Jembatan 3.6 SISTEM PENGENDALIAN PROYEK Pengendalian proyek Jalan Pemalang - Pekalongan di provinsi Jawa Tengah adalah suatu pengendalian yang bertingkat mulai dari tingkat proyek, tingkat propinsi, dan tingkat pusat. Untuk pengendalian pada tingkat pusat maka dibutuhkan informasi pelaksanaan proyek dari tingkat pengendalian di bawahnya sebagai bahan evaluasi dan monitoring sebagai dasar untuk ditindaklanjuti. 3.6.1. Pengendalian Proyek Jalan Lintas Utara Jateng Pada Tingkat Paket Pengendalian pada tingkat paket dan sub paket sepenuhnya merupakan tanggung jawab dari Pimbagpro (Pimpinan Bagian Proyek) / PPK ( Pejabat Pembuat Komitmen ) sebagai pelaksana kegiatan pada daerah yang bersangkutan. Pada tingkat proyek ini, seorang PPK akan dibantu oleh beberapa asisten. PPK mempunyai tanggung jawab dan peranan yang sangat besar terhadap pengendalian proyek dalam rangka pencapaian sasaran dan tujuan proyek. Hal ini dikarenakan PPK sebagai pelaksana kegiatan adalah level pada tingkat pengendali bertingkat yang bersentuhan langsung dengan pelaksanaan proyek di lapangan dan berhubungan langsung dengan kontraktor. Monitoring terhadap pencapaian sasaran dari segi mutu dari pekerjaan yang dikerjakan juga terjadi pada level ini. Selain dibantu oleh beberapa asisten, pada tingkat proyek (pelaksana 46

kegiatan) akan ditempatkan satu tim konsultan supervisi field team. Dimana untuk setiap ruas jalan yang dikerjakan ditempatkan inspektor lapangan dari konsultan supervisi yang bertugas untuk mengawasi mutu serta mengarahkan apabila terjadi penyimpangan dari ketentuan yang telah ditetapkan. Pada tingkat proyek ini, konsultan supervisi bertanggungjawab untuk melaporkan perkembangan proyek dalam satu minggu yang berjalan kepada PPK berupa laporan mingguan untuk dijadikan bahan evaluasi mingguan. Di samping itu, konsultan supervisi juga bertanggung jawab memberikan laporan bulanan, sekaligus memberikan pertimbangan dan sertifikasi untuk setiap item pekerjaan yang telah dikerjakan kontraktor yang dinyatakan layak untuk dibayar berupa Monthly Certificate (MC). 3.6.2 Pengendalian Pada Tingkat Satuan Kerja Non Vertikal Propinsi (Pimpro) Pada tingkat satuan kerja propinsi laporan yang diterima adalah berupa laporan bulanan dari masing-masing paket (level pelaksana kegiatan). Laporan ini adalah laporan yang dipersiapkan konsultan supervisi field team. Di samping itu konsultan supervisi field team dari masing-masing proyek juga bertanggung jawab untuk berkoordinasi dengan Kepala SNVT Pembangunan Jalan Jalur Lintas Utara Jawa Provinsi Jawa Tengah (Pimpro). 3.6.3 Pengendalian Pada Tingkat Pusat Di tingkat pusat, pengendalian akan dilakukan oleh Direktorat Jalan dan Jembatan Wilayah Barat dalam hal ini untuk propinsi Jawa Tengah, Pimpro bertanggung jawab kepada Kasubdit wilayah VI Direktorat Jalan dan Jembatan Wilayah barat. Pengendalian yang dilakukan adalah berdasarkan laporan yang diterima dari masing-masing propinsi. Identifikasi terhadap WBS dan OBS pengendalian proyek Pembangunan Jalan Jalur Lintas Utara Jawa di propinsi Jawa Tengah dibahas lebih rinci pada bab IV. 3.7 IDENTIFIKASI MASALAH Pengendalian yang dilakukan pada semua tingkatan masih memisahkan pengendalian kemajuan fisik pekerjaan dan pengendalian biaya. Dimana seringkali posisi penyerapan biaya terhadap kemajuan pekerjaan baru dapat diketahui pada akhir tahun anggaran. Di samping itu karena sangat bergantung pada laporan konsultan 47

supervisi, besarnya informasi yang diterima oleh setiap level pengendali cenderung sama dan tidak ada suatu parameter yang bisa menunjukkan kinerja secara keseluruhan proyek Jalan Jalur Lintas Utara Jawa, baik di tingkat propinsi dan di tingkat pusat. Analisi yang lebih rinci mengenai sistem pengendalian yang diterapkan saat ini akan dilakukan pada bab V. Oleh karena itu pada bab IV akan dicoba untuk menerapkan metode earned value di dalam pengendalian Jalan Jalur Lintas Utara Jawa di propinsi Jawa Tengah. 48