PENILAIAN TEKNOLOGI MENGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN TEKNOMETRIK DI DEPARTEMEN PRODUKSI

dokumen-dokumen yang mirip
Keywords: Technology management, Technometric, Technologi Contribution Coefficient (TCC), Analytical Hierarchi Process (AHP).

PENILAIAN TINGKAT KONTRIBUSI TEKNOLOGI DI PT. WIRASINDO SANTAKARYA MENGGUNAKAN METODE TEKNOMERIK

ANALISIS PERFORMANSI SOPHISTICATED TECHNOLOGY MELALUI PENDEKATAN TEKNOMETRIK UNTUK STRATEGI BERSAING (STUDI KASUS : PT PETROKIMIA GRESIK)

ANALISA TINGKAT KECANGGIHAN HUMANWARE DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK DI PABRIK GULA CANDI BARU, SIDOARJO

PENILAIAN TEKNOLOGI UNTUK MENENTUKAN POSISI TEKNOLOGI 2 INDUSTRI PEMBUAT SKOP DENGAN METODE TEKNOMETRIK

Analisis Kontribusi Komponen Teknologi Pada UKM Keripik Buah Di Kota Batu

Analisis Tingkat Kontribusi Teknologi Dalam Produksi Keripik Buah Menggunakan Metode Technology Coefficient Contribution (TCC) di Kabupaten Malang

PERUMUSAN STRATEGI KEUNGGULAN BERSAING PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN MELALUI PENILAIAN KINERJA TEKNOLOGI

MEKANIKA Volume 8 Nomor 2, Maret 2010

PENGUKURAN TEKNOLOGI APLIKASI SISTEM INFORMASI DENGAN TEKNOMETRIK (INFORWARE) BERBASIS COBIT PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAMAL

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. daya serap tenaga kerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam

ANALISIS KANDUNGAN TEKNOLOGI DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK DAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) PADA SURABAYA PLAZA HOTEL

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mata Pelajaran Unggulan Pada LPI Al-Muhajirin Cibeurih

UPAYA PENINGKATAN KANDUNGAN TEKNOLOGI BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN ASPEK TEKNOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK

PENDAHULUAN. Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Volume 6 No 3: Tahun 2017

Pernilaian Teknologi 2 Industri Pembuat Skop Dengan Metode Teknometrik

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING

MODEL PENGUKURAN HUMANWARE UNTUK PENGELOLAAN KINERJA PEGAWAI PADA PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA

3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Peta lokasi penelitian

Andi Sultan Warafakih 1, Endang Chumaidiyah 2, Rio Aurachman 3

Analisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL

Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pegawai Dalam Pengambilan Keputusan Pemilihan Pegawai Berprestasi

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN INDUSTRI KECIL- MENENGAH PRODUK IKAN TERI NASI

USULAN PERBAIKAN TEKNOLOGI GELAS PADA PROSES PRODUKSI DI PT. IGLAS(Persero) BERDASARKAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK

ABSTRAK. Kata kunci: pengukuran kinerja, stakeholder, kpi

repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Penilaian Tingkat Teknologi Industri Susu Pasteurisasi Koperasi Susu SAE Pujon Dengan Metode Technometric.

ANALISIS KONTRIBUSI TEKNOLOGI PADA INDUSTRI ( Studi Kasus : Industri Kecil dan Menengah (IKM) Komponen Elektronika)

JAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENILAIAN TINGKAT TEKNOLOGI DOK PEMBINAAN UPT BTPI MUARA ANGKE JAKARTA The Assesment of Technology Level in Dok Pembinaan UPT BTPI Muara Angke Jakarta

Kata kunci: Posisi produk, strategi pemasaran, SWOT, Strategi Diversifikasi, AHP

Mengukur Kapabilitas Teknologi Industri Kecil Batik (Studi Kasus Batik Komar Bandung)

PENGEMBANGAN PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA DI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KABUPATEN X KALIMANTAN TENGAH

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

PENERAPAN AHP UNTUK SELEKSI MAHASISWA BERPRESTASI

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM

Analisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent)

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM

EVALUASI PEMILIHAN SUPPLIER TERBAIK MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI LOSS FUNCTIONS DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT INDOMAJU TEXTINDO KUDUS

NASKAH PUBLIKASI PENGUKURAN ASPEK TEKNOLOGI PADA INDUSTRI KREATIF KERAJINAN SANGKAR BURUNG DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK

Pemanfaatan Metode Analytical Hierarchy Process Untuk Penentuan Kenaikan Jabatan Karyawan

Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV.

TELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp ISSN X TEKNIK PERMODELAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCES (AHP) SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUKURAN ASPEK TEKNOLOGI PADA INDUSTRI KREATIF KERAJINAN SANGKAR BURUNG DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK

Pengukuran Kinerja Karyawan Dengan Metode Human Resources Scorecard Dan AHP (Studi Kasus : PT. Bella Citra Mandiri Sidoarjo)

EVALUASI KINERJA SUPPLIER DENGAN INTEGRASI METODE DEMATEL, ANP DAN TOPSIS (STUDI KASUS: PT. XYZ)

BAB IV METODE PENELITIAN. keripik pisang Kondang Jaya binaan koperasi BMT Al-Ikhlaas. yang terletak di

MODEL ADOPSI TEKNOLOGI DALAM RANGKA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DI KABUPATEN SIDOARJO.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA PADA SMA 1 BOJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

EVALUASI SUPPLIER BAHAN BAKU PEMBUATAN TIANG PANCANG PADA PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN AHP DAN LOSS FUNCTION

APLIKASI AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT KULIAH DI BANGKA BELITUNG

Analisis Kontribusi Komponen Teknologi Pada PDP Kahyangan Kabupaten Jember

PENERIMAAN SISWA BARU (PRAMUGARI) PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENERBANGAN (STUDI KASUS : LPP PENERBANGAN QLTC)

IMPLEMENTASI METODE AHP UNTUK REKOMENDASI TEMPAT KOST PADA APLIKASI KOST ONLINE

APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) PADA COUNTER NASA CELL SKRIPSI

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PONDOK PESANTREN DI PURWOKERTO (STUDI KASUS : MAHASISWA STAIN PURWOKERTO)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Seminar Nasional IENACO ISSN:

KOMBINASI METODE AHP DAN TOPSIS PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA

ANALISIS INVESTASI PENAMBAHAN GUDANG PADA DISTRIBUTOR SEMEN DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

LAPORAN TUGAS AKHIR PENILAIAN TINGKAT KONTRIBUSI TEKNOLOGI DI PT. WIRASINDO SANTAKARYA MENGGUNAKAN METODE TEKNOMERIK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN MODEL PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBASIS INTERNET

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Ketua Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI 23 Jakarta

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP

ANALISIS KANDUNGAN TEKNOLOGI UKM BATIK MENGGUNAKAN METODE TEKNOMETRIK GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING ANTAR UKM BATIK

METODE PENELITIAN. Kata Kunci analytical hierarchy process, analytic network process, multi criteria decision making, zero one goal programming.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK

BAB III METODOLOGI. benar atau salah. Metode penelitian adalah teknik-teknik spesifik dalam

ANALISA PEMILIHAN APLIKASI BERITA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX

PENILAIAN TEKNOLOGI UNTUK MENENTUKAN POSISI INDUSTRI PESAING

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

PEMILIHAN STRATEGI KEBIJAKAN PEMBINAAN UMKM DI DINAS KUMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS

Sesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process)

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBUKAAN CABANG BIRO PERJALANAN WISATA PADA SURYA WISATA DI KAB. PEKALONGAN

PENENTUAN LOKASI TERMINAL BIS ANTAR KOTA DI DAERAH ISTIMEWA JOGJAKARTA (TINJAUAN TERHADAP STAKEHOLDER MAHASISWA PENGGUNA BIS ANTAR KOTA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI TEKNOMETRIK (HUMANWARE) UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DI SURABAYA PLAZA HOTEL

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

Transkripsi:

PENILAIAN TEKNOLOGI MENGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN TEKNOMETRIK DI DEPARTEMEN PRODUKSI Didik Eko Cahyono 1, Hana Catur Wahyuni 2 Abstract: Company that will conduct business development needs identification of technology needed, so that development can be in accordance with company objectives. Therefore it is necessary to evaluate the existing technological sophistication.the purpose of this study was to determine the level of sophistication of the individual components of the technology (technoware, humanware, infoware, orgaware) and determine which technology components into a development priority. This study used Analytical Hierarchy Process (AHP) and technometric. Based on the results obtained after performing calculations with AHP and technometric, found that the level of technology component sophistication in the company according to technoware is 0.650, humanware is 0.557, infoware is 0.637, orgaware is 0.693 and the overall level of sophistication or Total Contribution Coefficient (TCC) is approximately 62%. At the current, level of technology at PT XYZ is semi-modern. While the most important technological components to be developed are technoware and lowest component technologies are humanware. Keywords: technological component, sophistication, analytical hierarchy process, technometric, TCC PENDAHULUAN Dunia bisnis saat ini mengalami peningkatan dan persaingan yang cepat dan ketat. Barang yang dihasilkan harus memiliki kualitas dan harga yang bersaing. Kualitas produk yang maksimal dan bisa menarik konsumen adalah salah satu tujuan dari bisnis. Bila ingin memenangkan persaingan, tentunya perusahaan harus melakukan terobosan-terobosan atau inovasi yang dapat menarik konsumen dengan tetap menggunakan prinsip ekonomi. Dalam berinovasi dapat kita lakukan di beberapa aspek, diantaranya adalah dari aspek teknologi. Teknologi berkembang sangat cepat seiring dengan kebutuhan manusia. Keberhasilan pengembangan bisnis dimasa mendatang diperlukan suatu perencanaan strategis terintegrasi yang didasarkan pada keunggulan teknologi (Kjellstrom 2000 dalam Sunarharum dkk, 2013). PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur. Bisnisnya saat ini adalah memproduksi mie kering dan mie instan, yang hasilnya di pasarkan ke seluruh wilayah Indonesia dan sebagian diekspor. Salah satu cara yang bisa digunakan dalam memenangkan persaingan bisnis adalah menggunakan atau memanfaatkan kemajuan teknologi untuk melakukan inovasi secara berkelanjutan. Penilaian terhadap komponen teknologi yang ada perlu 1 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Kampus II : Jl Raya Gelam 250, Candi, Sidoarjo E-mail: didik_eko77@yahoo.com 2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Kampus II : Jl Raya Gelam 250, Candi, Sidoarjo E-mail: hanacatur@umsida.ac.id Naskah diterima: 24 Jul 2015, direvisi: 13 Des 2015, disetujui: 23 Des 2015 122

Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 14, No. 2, Des 2015 ISSN 1412-6869 dilakukan, dengan harapan diketahui komponen teknologi yang lemah dan perlu untuk ditingkatkan. Selama ini di PT. XYZ belum pernah dilakukan proses pengukuran terhadap kandungan teknologi yang ada. Hasil pengukuran kandungan teknologi tersebut diharapkan dapat menjadi acuan untuk membuat kebijakan yang berhubungan dengan pengembangan perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk: mengetahui indek komponen teknologi, mengetahui komponen teknologi yang mempunyai nilai kontribusi tertinggi dan terendah bagi perusahaan, mengidentifikasi tingkatan teknologi saat ini, dan memberikan usulan pada perusahaan untuk menyusunan prioritas pengembangan teknologi sebagai upaya peningkatan pengembangan perusahaan. Teknologi dapat didefinisikan sebagai semua pengetahuan, produk, proses, alat, metode, dan sistem yang digunakan dalam pembuatan barang atau dalam memberikan pelayanan. Dengan kata lain, teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan (Khalil, 2000). Menurut Carl Mitcham, ahli antropologi dan epistomologi, teknologi mencakup pengertian: (a) sebagai barang meliputi alat, perlengkapan, dan mesin; (b) sebagai proses, pembikinan, penggunaan, penciptaan dan perancangan; (c) sebagai pengetahuan, pengetahuan disini meliputi ketrampilan, prosedur, teori dan lain sebagainya; dan (d) sebagai keinginan, berwujud keinginan terhadap kebebasan, kebutuhan dan dorongan batin (Ariwibowo, 2005). Teknologi jaman sekarang masih terus berkembang pesat dan menciptakan inovasi dan karya-karya terbaru. Salah satunya adalah proses pengeringan pada pembuatan mie. Pada awalnya, proses pengeringan dilakukan dengan mengandalkan panasnya matahari (dijemur) sehingga hanya bisa dilakukan di siang hari. Pada saat ini, proses pengeringan sudah menggunakan mesin pengering yang memanfaatkan panas hasil dari proses boiler. Proses pengeringan bisa dilakukan kapan saja walaupun pada saat malam hari, sehingga proses produksi bisa lancar. Komponen teknologi dikelompokkan menjadi empat, yaitu: (1) technoware (fasilitas rekayasa), merupakan teknologi yang melekat pada obyek, mencakup peralatan (tool), perlengkapan (equipment), mesin (machines), alat pengangkutan (vehicles), dan infrastruktur fisik (physical infrastructure); (2) humanware (kemampuan manusia), merupakan teknologi yang melekat pada manusia, meliputi pengetahuan, ketrampilan, kebijakan, kreativitas, dan pengalaman; (3) infoware (informasi), merupakan teknologi yang melekat pada dokumen, yang berkaitan dengan proses, prosedur, teknik, metode, teori, spesifikasi, pengamatan dan keterkaitan; (4) orgaware (organisasi), merupakan teknologi yang melekat pada kelembagaan, yang mencakup praktik manajemen, linkages dan pengaturan organisasional yang diperlukan dalam proses transformasi. (Pradana dkk, 2011) METODE PENELITIAN Metode yang digunakan adalah analytical hierarchy process (AHP) dan teknometrik. AHP adalah suatu metode yang sering digunakan untuk menilai tindakan yang dikaitkan dengan perbandingan bobot kepentingan antara faktor serta perbandingan beberapa alternative pilihan. AHP, yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 1988, merupakan pendekatan dasar dalam pengambilan atau membuat keputusan (Susihono, 2013). Dengan membuat struktur keputusan yang sistematis dan serangkaian prosedur perhitungan, maka dapat dihasilkan rekomendasi prioritas atau bobot keputusan tiap alternative yang diajukan. AHP memiliki keunggulan karena dapat menggabungkan unsur obyektif dan subyektif dari suatu persoalan (Noer, 2010). 123

Cahyono & Wahyuni/ Penilaian Teknologi Menggunakan.../JITI, 14(2), Des 2015, pp. 122-129 Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode AHP adalah sebagai berikut: (a) menentukan tujuan AHP secara keseluruhan, (b) mendefinisikan persoalan dan merincikan pemecahan yang diinginkan, (c) menentukan orang yang memberikan kontribusi dalam pengambilan keputusan, (d) menentukan kriteria-kriteria yang perlu dipertimbangkan untuk mencapai tujuan AHP, (e) menentukan sub-kriteria yang berada dibawah tingkat bawah criteria, (f) menentukan alternatif-alternatif yang digunakan untuk mencapai tujuan, (g) membuat suatu matriks perbandingan berpasangan antar elemen, (h) setelah mengumpulkan semua data perbandingan berpasangan kemudian memasukkan nilai-nilai kebalikan beserta entri bilangan 1 sepanjang diagonal utama, dan (i) menentukan bobot masing-masing elemen berdasarkan matriks berpasangan dan melakukan uji konsistensi. Rasio konsistensi hierarki yang digunakan harus 10%. Apabila rasio konsistensinya > 0,1 maka diperlukan pengumpulan data ulang (Sari, 2011). Adapun teknometrik adalah metode untuk mengukur kontribusi gabungan dari keempat komponen teknologi dalam suatu proses transformasi input menjadi output. Kontribusi gabungan ini disebut dengan kontribusi teknologi. Technology contribution coefficient (TCC) dirumuskan sebagai berikut: TCC = * * *... (1) dimana : T H I O : Kontribusi T H I O, h,, : Intensitas kontribusi T, H, I, O terhadap TCC Kriteria-kriteria yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Kriteria penelitian Komponen Kriteria teknologi Technoware Ruang lingkup operasi (RLO) Presisi yang dibutuhkan (PYD) Pemeliharaan (PMH) Ruang lingkup pengawasan (RLP) Manfaat (MFT) Humanware Potensi kreativitas (PK) Orientasi prestasi (OP) Orientasi afiliasi (AO) Kapasitas menanggung resiko (KMR) Orientasi integritas waktu (OIW) Inforware Akses informasi (AI) Keterkaitan informasi (KI) Pembaharuan informasi (PI) Kemampuan berkomunikasi (KK) Orgaware Kemampuan memotivasi (KM) Pengarahan / orientasi (P/O) Stakeholders (STH) Integritas organisasi (IO) Dari kriteria-kriteria yang ada selanjutnya kita gunakan untuk menyusun pertanyaan kuisioner pembobotan dan diisi oleh responden yang memiliki kepakaran. Kuisioner pembobotan di susun menggunakan skala perbandingan berpasangan. Dari kuisioner yang diisi responden didapat data pembobotan, skoring kondisi saat ini dan State of the art (SOA) yang tersaji pada Tabel 2 dan Tabel 3. 124

Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 14, No. 2, Des 2015 ISSN 1412-6869 Tabel 2 Rekapitulasi hasil pembobotan Komponen teknologi Kriteria Technoware Ruang lingkup operasi (RLO) 0,439 Presisi yang dibutuhkan (PYD) 0,205 Pemeliharaan (PMH) 0,132 Ruang lingkup pengawasan (RLP) 0,097 Manfaat (MFT) 0,127 Humanware Potensi kreativitas (PK) 0,403 Orientasi prestasi (OP) 0,300 Orientasi afiliasi (AO) 0,188 Kapasitas menanggung resiko (KMR) 0.071 Orientasi integritas waktu (OIW) 0,038 Inforware Akses informasi (AI) 0,351 Keterkaitan informasi (KI) 0,210 Pembaharuan informasi (PI) 0,310 Kemampuan berkomunikasi (KK) 0,129 Orgaware Kemampuan memotivasi (KM) 0,580 Pengarahan / orientasi (P/O) 0,260 Stakeholders (STH) 0,097 Integritas organisasi (IO) 0,063 Komponen teknologi Technoware 0,511 Humanware 0,311 Infoware 0,104 Orgaware 0,075 Tabel 3. Rekapitulasi skoring kondisi saat ini dan state of the art Komponen teknologi Kriteria Skor SOA Technoware Ruang lingkup operasi (RLO) 6,0 8,5 Presisi yang dibutuhkan (PYD) 5,0 8,0 Pemeliharaan (PMH) 5,5 8,5 Ruang lingkup pengawasan (RLP) 4,5 9,0 Manfaat (MFT) 5,5 9,0 Humanware Potensi kreativitas (PK) 5,0 8,0 Orientasi prestasi (OP) 4,0 8,5 Orientasi afiliasi (AO) 4,5 8,5 Kapasitas menanggung resiko 4,5 7,5 (KMR) Orientasi integritas waktu (OIW) 4,5 8,0 Inforware Akses informasi (AI) 6,0 8,0 Keterkaitan informasi (KI) 5,5 8,0 Pembaharuan informasi (PI) 4,0 8,5 Kemampuan berkomunikasi (KK) 5,5 8,5 Orgaware Kemampuan memotivasi (KM) 5,5 8,5 Pengarahan / orientasi (P/O) 6,5 8,5 Stakeholders (STH) 6,0 8,0 Integritas organisasi (IO) 5,5 7,5 Komponen teknologi Technoware 6,0 8,5 Humanware 5,0 8,0 Infoware 6,0 8,0 Orgaware 6,0 8,0 125

Cahyono & Wahyuni/ Penilaian Teknologi Menggunakan.../JITI, 14(2), Des 2015, pp. 122-129 HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah mendapatkan bobot dari masing-masing kriteria, selanjutnya hasil pembobotan digunakan untuk menentukan tingkat kecanggihan teknologi dengan metode teknometrik. Skor merupakan penilaian responden terhadap kondisi perusahaan pada saat ini, sedangkan SOA adalah harapan dari manajemen. Tujuan dari metode teknometrik adalah untuk mencari nilai tingkat kecanggihan dari komponen teknologi dan Koefisien Kontribusi Teknologi (TCC) dengan langkahlangkah sebagai berikut: (1) mencari tingkat kecanggihan, dengan melakukan normalisasi bobot dari skor dan SOA dengan membagi antara skor dengan SOA, dilanjutkan dengan melakukan penentuan besarnya rating dengan mengkalikan hasil normalisasi bobot dengan bobot hasil normalisasi AHP dari masing-masing criteria, dan menjumlahkan nilai rating tiap komponen, (2) menentukan aggregate rating dengan cara mengkalikan tingkat kecanggihan dari masing-masing komponen dengan bobot dari hasil normalisasi AHP, (3) menentukan Technology Contribution Coefficient (TCC) dengan cara menjumlahkan aggregat rating, atau bisa juga dengan mengkalikan hasil dari tingkat kecanggihan pangkat bobot tiap komponen teknologi, dan (4) menentukan tingkat teknologi perusahaan pada saat ini dengan mengacu pada Tabel 4. Tabel 4 teknologi Nilai TCC teknologi 0<TCC 0,3 Tradisional 0,3<TCC 0,7 Semi modern 0,7<TCC 1,0 Modern Sumber: Apriliyanto dkk, 2014 Hasil perhitungan dengan metode teknometrik tersaji pada Tabel 7 sampai dengan Tabel 9. Tabel 5. kecanggihan technoware Kriteria Skor SOA Normalisasi Rating Ruang lingkup operasi 6,0 8,5 0,706 0,493 0,310 Presisi yang dibutuhkan 5,0 8,0 0,625 0,205 0,128 Pemeliharaan 5,5 8,5 0,647 0,132 0,085 Ruang lingkup pengawasan 4,5 9,0 0,500 0,097 0,048 Manfaat 5,5 9,0 0,611 0,127 0,078 0,650 Tabel 6. kecanggihan humanware Kriteria Skor SOA Normalisasi Rating Potensi kreativitas 5,0 8,0 0,625 0,403 0,252 Orientasi prestasi 4,0 8,5 0,471 0,300 0,141 Orientasi afiliasi 4,5 8,5 0,529 0,188 0,100 Kapasitas menanggung resiko 4,5 7,5 0,600 0,071 0,043 Orientasi integritas waktu 4,5 8,0 0,563 0,038 0,021 0,557 126

Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 14, No. 2, Des 2015 ISSN 1412-6869 Kriteria Akses informasi Keterkaitan informasi Pembaharuan informasi Kemampuan komunikasi Tabel 7. kecanggihan infoware Skor SOA Normalisasi Rating 6,0 8,0 0,750 0,351 0,263 5,5 8,0 0,688 0,210 0,145 4,0 8,5 0,471 0,310 0,146 5,5 8,5 0,647 0,129 0,084 0,637 Kriteria Kemampuan memotivasi Pengarahan/orientasi Stakeholder Integritas organisasi Tabel 8. kecanggihan orgaware Skor SOA Normalisasi Rating 5,5 8,5 0,647 0,580 0,375 6,5 8,5 0,765 0,260 0,1999 6,0 8,0 0,750 0,097 0,073 5,5 9,0 0,611 0,127 0,078 0,693 Tabel 9. Perhitungan Technology Contribution Coeffisient (TCC) Komponen Technoware Humanware Infoware Orgaware Aggregate Rating 0,650 0,511 0,332 0,557 0,311 0,173 0,637 0,104 0,066 0,693 0,075 0,052 TCC 0,623 Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa tingkat kecanggihan teknologi di PT. Suprama adalah 0,623. Sedangkan tingkat kecanggihan pada technoware, humanware, infoware dan orgaware dapat kita lihat pada gambar 1. Gambar 1. Grafik radar teknometrik PT. XYZ Pada gambar 1 menunjukkan bahwa tingkat kecanggihan pada masing-masing komponen teknologi belum mencapai nilai 1 (nilai maksimal). Pada saat ini pencapaian PT. XYZ untuk komponen technoware 0,650, humanware 0,557, 127

Cahyono & Wahyuni/ Penilaian Teknologi Menggunakan.../JITI, 14(2), Des 2015, pp. 122-129 infoware 0,637, dan orgaware 0.693. Hasil ini menunjukkan bahwa komponen teknologi yang paling canggih di PT XYZ adalah orgaware, sedangkan komponen teknologi yang terendah adalah humanware. Hasil perhitungan tingkat kecanggihan dengan metode teknometrik berbeda dengan AHP yang menggambarkan tingkat kepentingan dari masing-masing komponen teknologi. Hasil perhitungan dengan metode teknometrik menunjukkan bahwa technoware memiliki tingkat kecanggihan nomer 2, sedangkan berdasarkan tingkat kepentingan yang dihitung dengan AHP menunjukkan bahwa komponen technoware merupakan komponen terpenting dalam meningkatkan produktivitas. Hasil ini memperlihatkan bahwa kunci dari peningkatan produktivitas di PT XYZ adalah technoware dan saat ini kemampuan technoware yang digambarkan melalui tingkat kecanggihan, technoware berada pada posisi ke 2 setelah orgaware. kecanggihan teknologi di PT. XYZ yang dihitung berdasarkan TCC memberikan nilai sebesar 0,623 dengan skala tertinggi adalah 1,000. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat kecanggihan teknologi yang digunakan oleh PT XYZ harus lebih ditingkatkan lagi, karena masih jauh dari kondisi ideal. Nilai TCC menunjukkan bahwa saat ini tingkatan teknologi di PT. XYZ ada pada level semi modern. SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa indek komponen teknologi atau tingkat kecanggihan komponen teknologi di PT XYZ untuk technoware sebesar 0,650, humanware sebesar 0,557, infoware sebesar 0,637, dan orgaware sebesar 0,693. Dengan demikian tingkat kecanggihan teknologi di PT XYZ secara keseluruhan berdasarkan nilai total contribution coefficient (TCC) adalah sebesar 0,623 atau 62,3 %. Pada saat ini tingkatan teknologi pada PT XYZ ada pada tingkat semi modern. Komponen teknologi di PT XYZ yang terpenting adalah technoware dan yang terendah adalah humanware. Sedangkan untuk kondisi saat ini komponen technoware masih ada di urutan ke 2 setelah orgaware. Untuk peningkatan pengembangan perusahaan, sebaiknya perusahaan memprioritaskan pengembangan teknologi dengan mengutamakan technoware setelah itu dilanjutkan dengan humanware, infoware dan orgaware. Daftar Pustaka Alkadri; Riyadi, D.S.; Muchdie; Siswanto, S.; Fathoni, M. 1999. Manajemen Teknologi untuk Pengembangan Wilayah. Jakarta: Pusat Pengkajian Kebijakan Teknologi Pengembangan Wilayah, BPPT. Aprilianto, H.C.; Santoso, I.; Astuti, R. 2014. Analisa tingkat kontribusi dalam produksi keripik buah menggunakan metode Technology Coefficient Contribution (TCC) di Kabupaten Malang. Jurnal Lulusan Teknologi Industri Pertanian, FTP UB, edisi Oktober 2014, diakses online pada http://skripsitipftp.staff.ub.ac.id/files/2014/10/12.- JURNAL-Hendri-Cahya-Aprilianto.pdf. Ariwibowo, Y.Y.P. 2005. Aplikasi Pendekatan Teknometrik Technology Contribution Content untuk Menganalisa Manajemen Teknologi pada Divisi Peralatan Industry Agro PT. Barata Indonesia. Skripsi, Teknik Industri, ITS Surabaya. Firmansyah, R. 2013. Analisis penentuan sector unggulan perekonomian dengan metode analytical hierarchy process (AHP) dan shift share terhadap pertumbuhan ekonomi. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB UB, Vol. 1 (2), edisi semester genap 2012/2013, diakses online pada http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/viewfile/2103/1924 128

Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 14, No. 2, Des 2015 ISSN 1412-6869 Khalil, T.M. 2000. Management of Technology. McGraw-Hill Higher Education Ngatawi; Setyaningsih, I. 2011. Analisis pemilihan supplier menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10 (1), pp. 7 13. Noer, B.A. 2010. Belajar Mudah Riset Operasional. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Nurmianto, E.; Nasution, A.H.; Syafar, S. 2004. Perumusan strategi kemitraan menggunakan metode AHP dan SWOT (Studi kasus pada kemitraan PT. INKA dengan industri kecil menengah di wilayah Karesidanan Madiun. Jurnal Teknik Industri, Vol. 6 (1), pp. 47 60. Pradana, A.H.; Ciptomulyono, U. 2011. Analisa teknologi sentra industry kerajinan kuningan dengan pendekatan teknometrik untuk penyusunan prioritas pembinaan teknologi di desa Bejijong Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto. Skripsi, Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya. Sari, D.P.; Kusumo, S.A. 2011. Evaluasi pemilihan supplier terbaik menggunakan metode taguchi loss functions dan analitical hierarchy process di PT Indomaju Textindo Kudus. Jurnal Teknik Industri, Vol. 6 (3), pp. 161 170. Sunarharum, W.B.; Santoso, I. 2004. Analisa kontribusi teknologi pada industri susu pasteurisasi di KUD. DAU Malang. Jurnal Teknik Pertanian, Vol. 5 (1), pp. 141 150. Susihono, W. 2012. Penilaian teknologi untuk menentukan posisi industri pesaing, Jurnal Teknik Industri, Vol. 7 (2), pp. 131 138. 129