Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
|
|
- Devi Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EVALUASI KINERJA PEMASOK BERDASARKAN ADAPTASI DARI DICKSON S VENDOR SELECTION CRITERIA DENGAN PENDEKATAN TERINTEGRASI DEMATEL DAN ANP (STUDI KASUS: Online Shop X) Rizky Amelia 1) dan Suparno 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia rizkyamelia25@gmail.com 2) Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia ABSTRAK Online shop X merupakan perusahaan perorangan yang menjual produk kebutuhan wanita. Jenis produk yang diteliti adalah kemeja dan asesories. Kedua produk masing-masing dipasok oleh 3 pemasok yang kinerjanya dievaluasi berkala. Periode evaluasi dibagi menjadi 2 periode (per 3 bulan). Permasalahan dalam penelitian ini adalah mengevaluasi kinerja pemasok berdasarkan Dickson s vendor selection criteria yang diasumsikan mewakili kondisi online shop X. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kriteria evaluasi kinerja pemasok, sehingga dapat diketahui pemasok terbaik dan index performace (IP) pemasok. Metode yang digunakan adalah Dematel, ANP dan sistem skor. Dematel digunakan untuk menentukan kriteria prioritas dan akan dijadikan input dalam ANP sehingga dapat diketahui bobot kriteria prioritas, dan sistem digunakan untuk menentukan nilai total kinerja dan IP pemasok. terbaik untuk produk kemeja adalah C,B,A dengan nilai IP berturut-turut 55,0467;52,8926;34,7445, sedangkan pemasok terbaik untuk produk asesories adalah pemasok E,D,F dengan nilai IP berturut-turut adalah 29,9204;12,9791;-7, Berdasarkan predikat nilai total kinerja pemasok, semua pemasok masuk dalam interval kategori BAIK. Kata kunci: Evaluasi Kinerja, Dickson s Vendor Selection Criteria, Dematel, ANP. PENDAHULUAN Penggunaan teknologi yang pesat membuka peluang bagi para pelaku bisnis karena kemudahannya dalam melakukan kegiatan jual beli secara online (e-commerce). Online shop X tidak memiliki toko fisik, sehingga tidak ada biaya sewa toko maupun biaya gaji pegawai, selain itu biaya promosi juga dapat ditekan karena hanya memanfaatkan internet. Fenomena online shop yang semakin berkembang sekarang ini memunculkan persaingan yang terjadi antar online shop sehingga mengharuskan suatu online shop memiliki kelebihan dibandingkan dengan online shop lainnya agar keberadaannya tetap eksis di kalangan konsumen. Hal ini bergantung pada kebijakan online shop dalam mengevaluasi kinerja pemasoknya, sebab akan berpengaruh pada kualitas produk yang dijual, efisiensi biaya pembelian, tingkat kepuasan konsumen dan juga meningkatkan kemampuan kompetitif online shop (Liao dan Kao, 2010). Evaluasi kinerja pemasok adalah masalah kompleks karena melibatkan banyak kriteria. Kriteria yang sering dipakai sebagai acuan untuk mengevaluasi kinerja pemasok adalah Dickson s vendor selection criteria (DVSC), namun dalam proses evaluasi kinerja pemasok, DVSC lebih dikenal dengan nama Dickson s supplier evaluation criteria (DSEC) (Missopoulos et al., 2009). Secara mayoritas DVSC mampu mewakili keadaan perusahaan, A-10-1
2 namun seringkali kriteria-kriteria tersebut bersifat conflicting objectives. Berdasarkan hal ini, maka perlu dilakukan analisa lebih lanjut mengenai kriteria yang digunakan dalam mengevaluasi kinerja pemasok sehingga dapat diketahui pemasok terbaik dan diprioritaskan. Penulis sebelumnya menggunakan berbagai metode untuk melakukan evaluasi kinerja pemasok, namun pada dasarnya metode yang digunakan dalam evaluasi kinerja pemasok juga dapat diterapkan dalam proses pemilihan pemasok, sehingga antara pemilihan pemasok dan evaluasi kinerja pemasok sebenarnya adalah hal yang saling terkait. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja pemasok adalah seperti analytic network process (ANP) (Gencer dan Gunipar, 2007), Dematel-ANP-zero goal programming (ZOGP) (Tsai dan Chou, 2009), analytic hierarchy process (AHP), dan decision making trial and laboratory (Dematel). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adaptasi dari berbagai metode yang sudah dilakukan sebelumnya, yaitu integrasi antara metode Dematel, ANP dan sistem skor. Dematel digunakan untuk mengetahui pengelompokkan kriteria yang terdiri dari kelompok Dispatcher (D) dan Receiver (R), selain itu Dematel juga dapat mengetahui hubungan antarkriteria dengan adanya causal diagram (Sumrit dan Anuntavoranich, 2013). Penentuan kriteria evaluasi melewati Dematel terlebih dahulu sebelum diolah menggunakan metode lain sebab dapat mengurangi kesalahan dalam pengambilan keputusan yang dikhawatirkan tidak mencerminkan kondisi online shop yang sebenarnya, sehingga penentuan kriteria menjadi lebih terfokus dan mewakili keadaan online shop X, selain itu network (causal diagram) Dematel dapat digunakan sebagai input dalam ANP. Kelompok kriteria yang diprioritaskan dan diolah dalam ANP adalah kelompok Dispatcher. Kriteria kelompok Dispatcher yang didapatkan tersebut kemudian dijadikan dalam 1 cluster untuk mengetahui bobot kriteria yang saling berhubungan satu sama lain (Gencer dan Gunipar, 2007), sehingga dapat diketahui kriteria prioritas dari masing-masing produk (kemeja dan asesories). Jenis kriteria prioritas dan bobotnya yang diperoleh dari integrasi antara Dematel dan ANP selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode sistem skor untuk mengetahui nilai total kinerja pemasok dan juga index performance (IP) pemasok. Setelah kedua jenis nilai ini diketahui, maka pemilik online shop X dapat segera memutuskan apakah hubungan kerjasama yang dijalin dengan pemasok masing-masing produk dapat dilanjutkan atau tidak. METODE Secara garis besar, tahap penelitian yang dilakukan meliputi empat tahapan utama, yaitu penentuan kelompok kriteria dengan menggunakan Dematel, tahap pemodelan jaringan ANP dan pembobotan kriteria prioritas, tahap penentuan nilai total kinerja pemasok, dan tahap penentuan nilai IP pemasok. Tahap pengelompokkan kriteria dengan menggunakan Dematel adalah tahap penting karena akan diputuskan jenis kriteria yang diprioritaskan dalam evaluasi kinerja pemasok. Penentuan dan pembobotan kriteria prioritas melibatkan responden (pemilik online shop X) karena berkaitan dengan pengisian kuisioner. Jenis kuisioner yang diberikan adalah kuisioner Dematel, kuisioner ANP, kuisioner kriteria kualitatif dan kuisioner kriteria kuantitatif. Selain mengisi kuisioner, juga diperlukan adanya wawancara dan brainstrorming dengan responden supaya diperoleh data yang relevan dengan kondisi online shop X. Tahap Pengelompokkan Kriteria menggunakan Dematel Pengelompokkan kriteria menggunakan data primer, yaitu data hasil adaptasi Dickson s vendor selection criteria, sehingga didapatkan 13 jenis kriteria evaluasi, meliputi kualitas, waktu pengiriman, jumlah pengiriman, kemampuan packaging, kapasitas produksi, A-10-2
3 kemudahan pembayaran, harga, potongan harga, layanan yang diberikan, prosedur komplain, sistem komunikasi, manajemen, dan sejarah kinerja. 13 jenis kriteria ini dijadikan dasar dari pembuatan kuisioner Dematel. Pengisian kuisioner Dematel mengikuti skala pada Tabel 1. Tabel 1. Tingkat Pengaruh dalam Dematel Angka Keterangan 0 Tidak berpengaruh 1 Berpengaruh lemah 2 Berpengaruh sedang 3 Berpengaruh tinggi 4 Berpengaruh sangat tinggi Tahap Pemodelan Jaringan ANP dan Pembobotan Kriteria Prioritas Berdasarkan hasil kuisioner Dematel yang mengelompokkan kriteria menjadi kelompok Dispatcher dan Receiver, maka selanjutnya dibuat kuisioner ANP (pairwise compartion) yang hanya menganalisis kriteria Dispatcher, sehingga dapat diketahui bobot kriteria. Hubungan antar kriteria dijadikan sebagai dasar pemodelan jaringan ANP. Pengisian kuisioner ANP mengikuti skala pada Tabel 2. Tabel 2. Tingkat Kepetingan dalam ANP Angka Definisi Keterangan 1 Kedua kriteria (K) sangat penting K1 dan K2 penting 3 Kriteria yang satu sedikit lebih penting K1 sedikit lebih penting daripada kriteria yang lain dibandingkan K2 5 Kriteria yang satu lebih penting daripada K1 lebih disukai dibandingkan K2 kriteria yang lain 7 Satu kriteria sangat lebih penting dari K1 sangat disukai dibandingkan K2 kriteria lainnya 9 Satu kriteria mutlak lebih penting K1 mutlak lebih penting daripada kriteria lainnya dibandingkan K2 2,4,6,8 Nilai tengah 2 nilai yang berdampingan Jika ada keraguan memilih angka Tahap Penentuan Nilai Total Kinerja Penilaian kinerja pemasok dilakukan berdasarkan kriteria prioritas dengan menggunakan kuisioner sistem skor. Kusioner menggunakan skala 1-5 yang menunjukkan tingkat kepuasan konsumen ( online shop X) terhadap kinerja pemasok. Hasil kuisioner dinormalkan untuk mengetahui apakah kriteria evaluasi kinerja pemasok sudah mencapai target atau belum (Tabel 3). Hasil penormalan kriteria dikalikan dengan bobot kriteria, sehingga didapatkan nilai kriteria prioritas. Nilai ini dijumlahkan untuk mendapatkan nilai kinerja total pemasok. Nilai total kinerja pemasok kemudian dibandingkan dengan nilai dalam interval pemasok (Tabel 4), sehingga dapat diambil keputusan kerjasama online shop X dengan pemasoknya. A-10-3
4 Tabel 3. Nilai dalam Traffic Light System Nilai (X) Warna Keterangan X 75,99 Merah Nilai kriteria masih jauh dari target 76 X 85,99 Kuning Nilai kriteria hampir mencapai target X 86 Hijau Nilai kriteria sudah mencapai target Tabel 4. Interval Nilai Evaluasi Kinerja Interval Nilai Kinerja Keterangan 92 X 100 Sangat baik dipertahankan 80 X 91,99 Baik dipertahankan dan ditingkatkan kinerjanya 65 X 79,99 Cukup Kemungkinan kerjasama dengan pemasok diperpanjang atau tidak 41 X 64,99 Kurang Kerjasama tidak diperpanjang Tahap Penentuan Nilai IP IP pemasok dihitung berdasarkan nilai total kinerja pemasok yang dilakukan selama periode evaluasi. Nilai total kinerja pemasok yang didapat dari tahapan sebelumnya kemudian dibagi menjadi 2 periode, yaitu periode 1: nilai total kinerja bulan Januari-Maret 2013 dan periode 2: nilai total kinerja bulan April-Juni Rumusan IP pemasok ada pada persamaan (1). nilai_ total_ kinerja_ periode_ 2 nilai_ total_ kinerja_ periode_1 IP nilai_ total_ kinerja_ periode_1 (1) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari pengolahan data kriteria prioritas yang dijadikan sebagai bahan evaluasi kinerja pemasok pada masing-masing produk (kemeja dan asesories) dengan menggunakan metode Dematel dapat dilihat Diagram Causal yang ditampilkan pada Gambar 1 dan 2. Berdasarkan Gambar 1 dan 2 dapat diketahui kelompok kriteria Dispatcher dan Receiver dari masing-masing produk. Kelompok kriteria Dispatcher terletak diatas garis merah putus-putus horizontal ( threshold value). Threshold value ditentukan oleh responden (penentuannya subjektif) karena berkaitan dengan tingkat optimistis responden. Jenis riteria prioritas dari produk kemeja dan asesories adalah sama, yaitu terdiri dari 6 kriteria, meliputi kualitas, waktu pengiriman, layanan yang diberikan, prosedur komplain, harga dan sistem komunikasi. A-10-4
5 1.000 Hubungan Antar Kriteria Kualitas D+R Waktu pengiriman Jumlah pengiriman Kemampuan packaging Kapasitas produksi Kemudahan pembayaran Harga Potongan harga diberikan Prosedur komplain Sistem komunikasi Gambar 1. Diagram Causal Produk Gambar 2. Diagram Causal Produk Selanjutnya bobot dari masing-masing kriteria prioritas dalam evaluasi kinerja pemasok ini dihitung dengan menggunakan ANP sehingga diketahui rangking kriteria pada masing-masing produk. Rangking kriteria dapat dilihat pada Tabel 5 dan 6. Tabel 5. Bobot Kriteria Produk Tabel 6. Bobot Kriteria Produk Rangking Kriteria Prioritas Bobot Rangking Kriteria Prioritas Bobot 1 Sistem Komunikasi Kualitas Kualitas Harga Harga Sistem Komunikasi Waktu Pengiriman Prosedur Komplain Waktu Pengiriman Diberikan Prosedur Komplain Diberikan A-10-5
6 Kriteria evaluasi prioritas tersebut dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kriteria kualitatif (sistem komunikasi, layanan yang diberikan dan prosedur komplain) dan kriteria kuantitatif (waktu pengiriman, harga dan kualitas). Kriteria-kriteria prioritas tersebut dievaluasi berkala sesuai dengan ketentuan yang disepakati oleh responden dan dinormalkan. Hasil penormalan kriteria dapat dilihat pada Tabel 7, 8, 9 dan 10. Tabel 7. Penormalan Kriteria Kualitatif Periode 1 Sistem komunikasi diberikan Prosedur komplain Tabel 8. Penormalan Kriteria Kualitatif Periode 2 Sistem komunikasi diberikan Prosedur komplain Tabel 9. Penormalan Kriteria Kuantitatif Periode 1 Waktu pengiriman Kualitas Harga Tabel 10. Penormalan Kriteria Kuantitatif Periode 2 Waktu pengiriman Kualitas Harga Pemberian warna pada kriteria evaluasi mengacu pada Tabel 3. Berdasarkan hasil penormalan kriteria tesebut, maka didapatkan nilai total kinerja dan predikat pemasok pada periode 1 dan periode 2 (Tabel 11 dan 12). Setelah itu dapat dihitung nilai IP pemasok untuk A-10-6
7 mengetahui kriteria apa yang ada pada pemasok yang masih perlu diperbaiki. Hasil nilai IP pemasok dapat dilihat di Tabel 13. Tabel 11. Nilai Total Kinerja dan Predikat Periode 1 Bobot Kriteria Bobot Kriteria Sistem komunikasi diberikan Prosedur komplain Waktu pengiriman Kualitas Harga Nilai Total Kinerja Predikat BAIK CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP BAIK Tabel 12. Nilai Total Kinerja dan Predikat Periode 2 Bobot Kriteria Bobot Kriteria Sistem komunikasi diberikan Prosedur komplain Waktu pengiriman Kualitas Harga Nilai Total Kinerja Predikat BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK Tabel 13. Index Performance Sistem komunikasi diberikan Prosedur komplain Waktu pengiriman Kualitas Harga Total KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Terdapat 6 kriteria evaluasi kinerja pemasok yang diterapkan pada online shop X (menggunakan Dematel), baik produk kemeja maupun asesories, yaitu kualitas, waktu pengiriman, harga, sistem komunikasi, prosedur komplain dan layanan yang diberikan. 2. Bobot dan peringkat kriteria evaluasi kinerja pemasok yang didaptkan dari hasil ANP pada masing-masing produk (kemeja dan asesories) adalah berbeda karena bergantung pada jenis produk yang dipasok. 3. Peringkat pemasok usulan berdasarkan hasil evaluasi kinerja pemasok adalah: Produk kemeja: C, B, A dengan nilai IP berturut-turut adalah 55,0467; 52,8926; 34,7445. Produk asesories: E, D, F dengan nilai IP berturut-turut adalah 29,9204; 12,9791; -7, A-10-7
8 4. produk kemeja dan asesories termasuk dalam interval pemsok dengan predikat BAIK dan dapat dipertahankan sebagai mitra kerjasama bagi online shop X, namun tetap masih harus ada perbaikkan kinerja pemasok, terutama pada kriteria evaluasi kinerja yang diketahui performancenya mengalami penurunan yang ditandai dengan tanda (-). Untuk memperbaiki hasil penelitian ini, maka saran yang dapat disampaikan adalah: 1. Perlu ditambahkan periode evaluasi yang dapat melihat kinerja pemasok selama 1 tahun, sehingga dapat diambil keputusan yang lebih tepat. 2. Pada masing-masing pemasok ditambahkan penelitian mengenai alokasi order yang mempertimbangkan kinerja pemasok tersebut. 3. Perlu diteliti lebih lanjut mengenai kriteria prioritas sebagai bahan evaluasi kinerja pemasok, sehingga dapat diketahui kriteria prioritas yang konsisten. DAFTAR PUSTAKA Gencer, C. dan Gurpinar, D., (2007), Analytic network process in supplier selection: A case study in an electronic firm, Applied Mathematical Modelling, Vol. 31, hal Liao, C.N. dan Kao, H.P., (2010), Supplier selection model using Taguchi loss function, Analytical Hierarchy Process and Multi Choice Goal Programming, Computers & Industrial Engineering, Vol. 58, hal Missopoulos, F., Imeri, S. dan Chacha, I., (2009), Supplier Performance Criteria: The Case of SME s in Former Yugoslavian Republic of Macedonia (FYROM), International Conference for Entrepreneurship, Innovation and Regional Development, Yugoslavia, hal. 10. Sumrit, D. dan Anuntavoranich, P., (2013), Using DEMATEL Method to Analyze the Causal Realtions on Technological Innovation Capability Evaluation Factors in Thai Technology-Based Firms, International Transaction Journal of Engineering, Management, & Applied Sciences & Technologies, Vol. 4, No. 2, hal Tsai, W.H. dan Chou, W.C., (2009), Selecting management systems for sustainable development in SMEs: A novel hybrid model based on DEMATEL, ANP, and ZOGP, Expert Systems with Applications, Vol. 36, hal A-10-8
EVALUASI KINERJA SUPPLIER DENGAN INTEGRASI METODE DEMATEL, ANP DAN TOPSIS (STUDI KASUS: PT. XYZ)
EVALUASI KINERJA SUPPLIER DENGAN INTEGRASI METODE DEMATEL, ANP DAN TOPSIS (STUDI KASUS: PT. XYZ) Rista Dwi Novianto 1) dan Suparno 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang keahlian Manajemen
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM)
ANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) Ema Dwi Saputri 1) dan Putu Artama Wiguna 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciPEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING
PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin maju dan berkembangnya kondisi perekonomian menyebabkan persaingan di dunia bisnis menjadi semakin ketat. Persaingan tersebut menuntut para pelaku bisnis melakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kata Kunci analytical hierarchy process, analytic network process, multi criteria decision making, zero one goal programming.
PENENTUAN MULTI CRITERIA DECISION MAKING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN PELAKSANA PROYEK Chintya Ayu Puspaningtyas, Alvida Mustika Rukmi, dan Subchan Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. barang yang dijual. Beberapa perusahaan dihadapkan pada beberapa alternatif
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan khususnya perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan barang, pasti bekerja sama dengan pemasok untuk menjamin ketersediaan barang yang
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012
INTEGRASI METODE DEMATEL (DECISION MAKING TRIAL AND EVALUATION LABORATORY) DAN ANP (ANALYTIC NETWORK PROCESS) DALAM EVALUASI KINERJA SUPPLIER DI PT. XYZ Yosta Yoserizal 1 *), Moses L. Singgih 2) Program
Lebih terperinciPENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE
PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE Nunu Kustian Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Email: kustiannunu@gmail.com ABSTRAK Kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manjemen rantai suplai merupakan suatu proses untuk mengintegrasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan ketat dalam dunia bisnis menuntut perusahaan untuk memiliki keunggulan kompetitif dalam hal memenuhi kebutuhan konsumen. Perusahaan dapat meningkatkan kinerja
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Multi Criteria Decision Making (MCDM) adalah suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang memiliki rantai pasok (supply chain), baik sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Setiap perusahaan yang memiliki rantai pasok (supply chain), baik sebagai supplier maupun sebagai pelanggan, baik yang beroperasi dalam wilayah Indonesia
Lebih terperinciOleh: Emy Syuprihatin Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M. Isa Irawan, MT
Penerapan Multi-Choice Goal Programming (MCGP) untuk pemilihan supplier dan alokasi order bahan baku di PT. X menggunakan analisa Taguchi Loss Function dan AHP Oleh: Emy Syuprihatin 1206 100 033 Dosen
Lebih terperinciPEMILIHAN PEMASOK DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP): STUDI KASUS DI PT. AI
PEMILIHAN PEMASOK DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP): STUDI KASUS DI PT. AI Yogi Yusuf Wibisono dan Kristi D. A. Gondo Jurusan Teknik Industri, Universitas Katolik Parahyangan Jalan Ciumbuleuit
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
PEMILIHAN PEMASOK DAN ALOKASI PEMESANAN BAHAN BAKU PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING. STUDI KASUS DI CV. SUMBER CAHAYA HIDUP Fandy Hartono,1) dan Suparno 2) 1)Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan, sebab pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Meningkatnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengolahan bidang pangan menjadi konsentrasi yang cukup besar untuk dilakukan, sebab pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Meningkatnya permintaan pangan seiring
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
75 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari serangkaian perhitunganperhitungan dan analisa-analisa yang telah dilakukan sesuai dengan permasalahan yang ada. Disamping itu disampaikan
Lebih terperinciEVALUASI SUPPLIER BAHAN BAKU PEMBUATAN TIANG PANCANG PADA PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN AHP DAN LOSS FUNCTION
EVALUASI SUPPLIER BAHAN BAKU PEMBUATAN TIANG PANCANG PADA PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN AHP DAN LOSS FUNCTION Efraim S. Ginting 1,Sugiharto Pujangkoro 2, Tuti Sarma Sinaga 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012
SELEKSI SUPPLIER DAN ALOKASI ORDER BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN FUZZY ANALYTIC NETWORK PROCESS SERTA GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus PT. IGLAS (Persero)) SUPPLIER SELECTION AND ALLOCATION ORDER OF RAW MATERIALS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 data statistik bahan baku aspal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Sebuah bisnis tidak terlepas dari adanya persaingan. Persaingan merupakan salah satu faktor pendorong bagi suatu perusahaan untuk mengembangkan usahanya.
Lebih terperinci3.2 Objek Penelitian Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan
x DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERNYATAAN... ii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv PERSEMBAHAN... vi MOTTO... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciAnalisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent)
Analisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent) Agus Syamsudin 1*, Ellysa Nursanti 2, Emmalia Adriantantri 3 1 Mahasiswa Progam Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciOleh: Putri Narita Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M. Eng. Sc
PEMILIHAN PRIORITAS PENGEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI KECIL MENENGAH POTENSIAL DI KABUPATEN BANGKALAN PASCA PEMBANGUNAN JEMBATAN SURAMADU DENGAN METODE DELPHI DAN ANP Oleh: Putri Narita 2505 100 117 Pembimbing:
Lebih terperinciPENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX
PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX Vita Rias Prastika 1*, Ahmad Mubin 2*, Shanty Kusuma Dewi 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016
STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ)-TIMOR LESTE DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI MAKRO ERGONOMI DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Jeronimo da Silva 1), Sri Gunani Partiwi
Lebih terperinciPEMILIHAN PEMASOK DAN PENGALOKASIAN ORDER DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY-ANALYTIC NETWORK PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS DI PT.
PEMILIHAN PEMASOK DAN PENGALOKASIAN ORDER DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY-ANALYTIC NETWORK PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS DI PT. SA) SUPPLIER SELECTION AND ORDER ALLOCATION USING FUZZY- ANALYTIC
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pujawan (2010) menyatakan bahwa Supply Chain Management tidak hanya berorientasi pada urusan internal sebuah perusahaan, melainkan juga urusan eksternal yang menyangkut hubungan
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013
PEMILIHAN PEMASOK DAN ALOKASI ORDER BAHAN UTAMA FINNED HEAT EXCHANGER DENGAN INTEGRASI METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING DI PT. X INDONESIA Mohammad Effendi 1 dan Suparno 2) 1) Program
Lebih terperinciMODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK
Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6, No. 3 Juli 2005 MODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Malikulsaleh
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Pendahuluan Ngatawi 1 dan Ira Setyaningsih 2 Abstrak:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke tahun. Menurut Depkes (2008), jumlah penderita stroke pada usia 15-59 tahun berada di urutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan pendahuluan dari penelitian yang diuraikan menjadi enam sub bab yaitu latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
Lebih terperinciPenerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg
Prosiding INSAHP5 Semarang,14 Mei 2007 ISBN :... Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg Evi Yuliawati Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Permasalahan dalam pengambilan keputusan yang melibatkan banyak kriteria, dimana ada saling keterkaitan dan ketergantungan antar kriteria dapat dimodelkan dengan ANP (Analytic Network
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di industri jasa penerbangan membuat bisnis layanan semakin berat untuk dihadapi. Upaya PT Garuda Indonesia dalam menghadapi persaingan
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER DENGAN MENGINTEGRASIKAN CLUSTER ANALYSIS, ANP DAN TOPSIS SERTA ALOKASI ORDER DENGAN BEBERAPA FUNGSI TUJUAN
Sidang Tesis PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN MENGINTEGRASIKAN CLUSTER ANALYSIS, ANP DAN TOPSIS SERTA ALOKASI ORDER DENGAN BEBERAPA FUNGSI TUJUAN Disusun oleh : Ivan Angga Shodiqi NRP : 2509 203 011 Dibimbing
Lebih terperinciPENERAPAN FUZZY ANALYTICAL NETWORK PROCESS DALAM MENENTUKAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN
PENERAPAN FUZZY ANALYTICAL NETWORK PROCESS DALAM MENENTUKAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN Oleh : Manis Oktavia 1209 100 024 Dosen Pembimbing : Drs. I Gusti Ngurah Rai Usadha, M.Si Sidang Tugas Akhir - 2013
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pemilihan pemasok merupakan aktivitas yang kompleks, oleh karena itu diperlukan suatu metode yang tepat untuk penyelesaiannya (Wirdianto et al., 2008). Proses pemilihan pemasok bertujuan
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a) Pada permasalahan pemilihan order
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di UD. Karya Jaya ini, beberapa hal yang bisa disimpulkan adalah: a. Berdasarkan analisis AHP maka urutan prioritas
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA
Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 PENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA Dwi Prasetyanto 1, Indra Noer Hamdhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Konsumen tidak lagi hanya menginginkan produk yang berkualitas, tetapi juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Di era globalisasi saat ini, persaingan antar perusahaan semakin ketat. Konsumen tidak lagi hanya menginginkan produk yang berkualitas, tetapi juga menuntut
Lebih terperinciB163 - IDENTIFIKASI HUBUNGAN KETERKAITAN ANTAR RISIKO PADA IMPLEMENTASI KONSEP LEAN MANUFACTURING DENGAN METODE DEMATEL
B163 - IDENTIFIKASI HUBUNGAN KETERKAITAN ANTAR RISIKO PADA IMPLEMENTASI KONSEP LEAN MANUFACTURING DENGAN METODE DEMATEL Wiwin Widiasih 1 1 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas 17
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian telah mengangkat masalah pemilihan supplier. Berikut akan disampaikan beberapa diantaranya. Windarsari (2010), melakukan penelitian
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (FAHP)
ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (FAHP) Winda Sulistiana 1 dan Evi Yuliawati 2 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 15 16
Lebih terperinciINTEGRASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN GOAL PROGRAMMING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN ALTERNATIF PEMASOK DI PT. XYZ INDONESIA POWER
INTEGRASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN GOAL PROGRAMMING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN ALTERNATIF PEMASOK DI PT. XYZ INDONESIA POWER Juwita Metrihayu Rahmadani dan Udisubakti Ciptomulyono Program
Lebih terperinciTekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Kata Pengantar
Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi --- 1 Kata Pengantar Alhamdulillahi robbil alamin, puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, karena Jurnal Tekinfo (Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Lebih terperinciPenggalian Kriteria Vendor Teknologi Informasi di Pondok Pesantren Mojokerto Jawa Timur Berdasarkan Metode Analytic Network Process
A803 Penggalian Kriteria Vendor Teknologi Informasi di Pondok Pesantren Mojokerto Jawa Timur Berdasarkan Metode Analytic Network Process Defit Setya Ike, Bekti Cahyo Hidayanto, Hanim Maria Astuti Jurusan
Lebih terperinciJournal Industrial Servicess Vol. 3 No. 1 Oktober 2017
PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN BATIK MADURA DENGAN PENDEKATAN MULTI CRITERIA DECICION MAKING Indra Cahyadi Jurusan Teknik Industri Universitas Universitas Trunojoyo Madura PO Box 2, Jalan Raya Telang, Kamal,
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN:
ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU BIJI PLASTIK POLYPROPYLENE MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD PADA PT ARISAMANDIRI PRATAMA Diana Puspita Sari 1 *, Agil Saputro 2, Susatyo Nugroho 3 1,2,3 Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan pembatasan masalah. integrasi yang efisien antara pemasok (Supplier), pabrik (manufacture), pusat
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan pembatasan masalah. 1.1 Latar Belakang Supply Chain Management (SCM) adalah sebuah
Lebih terperinciEvaluasi Kinerja Supplier Bahan Baku Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus di PT. Inti Luhur Fuja Abadi)
Evaluasi Kinerja Supplier Bahan Baku Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus di PT. Inti Luhur Fuja Abadi) Raw Material Supplier Performance Evaluation Using Fuzzy Analytic Hierarchy
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Saat ini dunia perindustrian berkembang semakin pesat dan mengakibatkan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat. Kondisi ini menuntut dihasilkannya produk atau jasa yang lebih baik, lebih
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Agent System untuk Pengalokasian Order pada Virtual Cluster UKM
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Agent System untuk Pengalokasian Order pada Virtual Cluster UKM Oleh : Dedi Nestoriko (2502100166) Dosen Pembimbing : Arief Rahman S.T, M. Sc. YANG AKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetisi yang ketat di dalam industri. Dalam menghadapi kompetisi tersebut,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menyebabkan banyak perusahaan harus menghadapi kompetisi yang ketat di dalam industri. Dalam menghadapi kompetisi tersebut, perusahaan harus senantiasa
Lebih terperinciANALYTICAL HIERARCHY PROCESS METHOD IN DECISION MAKING SHIPYARD ELECTION TO NEW TANKER SHIPBUILDING IN BATAM ISLAND. By Yuniva Eka Nugroho
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS METHOD IN DECISION MAKING SHIPYARD ELECTION TO NEW TANKER SHIPBUILDING IN BATAM ISLAND By Yuniva Eka Nugroho 4209106015 Abstract Analitycal Hierarchy Process (AHP) merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen rantai pasok adalah metode, alat, atau pendekatan pengelolaan yang terintegrasi dari rantai pasok (Pujawan, 2005). Rantai Pasok adalah suatu kegiatan menghubungkan
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA PEMASOK BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (F-AHP) (Studi Kasus : PTPN XIII)
EVALUASI KINERJA PEMASOK BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (F-AHP) (Studi Kasus : PTPN XIII) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT ati Putra 1) Septi Arianto 2) STMIK IBBI l. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548 e-mail:
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Robbins dan Coultier (2012) menyatakan bahwa manajemen mengacu pada proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU TEPUNG AGAR-AGAR PADA PT JAYA FOOD INDONESIA MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANP DAN FUZZY TOPSIS
ANALISIS PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU TEPUNG AGAR-AGAR PADA PT JAYA FOOD INDONESIA MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANP DAN FUZZY TOPSIS Nama : Retno Eka NPM : 36412164 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : 1.
Lebih terperinciUsuslan Pemilihan Supplier Bahan Baku PVC Ballon di CV MD Sport Dengan Metode Analytical Network Process
Ususlan Pemilihan Supplier Bahan Baku PVC Ballon di CV MD Sport Dengan Metode Analytical Network Process Y.M. Kinley Aritonang, Irene Novita Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas
Lebih terperinciPEMILIHAN PENYEDIA JASA TRANSPORTASI DI PT.XYZ MENGGUNAKAN TAGUCHI LOSS FUNCTION, ANALYTIC HIERARCHY PROCESS, DAN MULTI-CHOICE GOAL PROGRAMMING
PEMILIHAN PENYEDIA JASA TRANSPORTASI DI PT.XYZ MENGGUNAKAN TAGUCHI LOSS FUNCTION, ANALYTIC HIERARCHY PROCESS, DAN MULTI-CHOICE GOAL PROGRAMMING M. Hakul Yakien D. dan I Nyoman Pujawan Bidang Keahlian Manajemen
Lebih terperinciPenerapan Model Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Dosen Berprestasi di STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 ISS 65 Penerapan Model Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Dosen Berprestasi di STMIK Atma Luhur Pangkalpinang IMPLEMENTATION OF DECISION SUPPORT SYSTEM MODEL
Lebih terperinciPEMILIHAN STRATEGI KEBIJAKAN PEMBINAAN UMKM DI DINAS KUMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS
PEMILIHAN STRATEGI KEBIJAKAN PEMBINAAN UMKM DI DINAS KUMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS Dino Caesaron 1), Leksani B. R. 2 ) Program Studi Teknik Industri-Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi era pasar bebas, setiap perusahaan harus siap untuk bersaing secara global. Persaingan merupakan sebuah tantangan bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas
Lebih terperinciANALISIS OPTIMASI SISTEM AUTO RECOMMENDATION DENGAN MENGGUNAKAN DECISION SUPPORT SYSTEM
Prosiding SNATIF Ke-4 Tahun 207 ISBN: 978-602-80-50- ANALISIS OPTIMASI SISTEM AUTO RECOMMENDATION DENGAN MENGGUNAKAN DECISION SUPPORT SYSTEM Alif Catur Murti *, Ahmad Abdul Chamid Program Studi Teknik
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E (Studi Kasus: PT ISM Bogasari Flour Mills Surabaya) Edi Suhandoko, Bobby
Lebih terperinciPemilihan Supplier Batu Split ke Perusahaan PT. XYZ Dengan Pendekatan Metode AHP
Pemilihan Supplier Batu Split ke Perusahaan PT. XYZ Dengan Pendekatan Metode AHP Heri Guntar 1,Hadi Setiawan 2,Nurul Ummi 3 1,2, 3 JurusanTeknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa hery_guntar@yahoo.com
Lebih terperinciPEMILIHAN KONTRAKTOR DI PROYEK KONSTRUKSI PT. X DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS
PEMILIHAN KONTRAKTOR DI PROYEK KONSTRUKSI PT. X DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS Kristophorus Kanaprio Ola 1) dan Tri Joko Wahyu Adi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Lestari Retnawati 1) dan Erma Suryani 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS 1 Rikky Wisnu Nugrha, 2 Romi 1 Program Studi Komputerisasi Akuntansi Politeknik LPKIA 2 Program Studi Sistem Informasi
Lebih terperinciBAB I PERSYARATAN PRODUK
BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1 Pendahuluan Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini membuat banyak pihak merasakan manfaat yang luar biasa. Bukan hanya sebagai pelengkap kebutuhan manusia, namun keberadaan
Lebih terperinciPEMODELAN DECISION SUPPORT SYSTEM MANAJEMEN ASET IRIGASI BERBASIS SIG
PEMODELAN DECISION SUPPORT SYSTEM MANAJEMEN ASET IRIGASI BERBASIS SIG Ryan Hernawan 1),Tri Joko Wahyu Adi 2) dan Teguh Hariyanto 3) 1) Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus
Lebih terperinciMancalaAHP: Game Tradisional Mancala Berbasis Analytic Hierarchy Process
MancalaAHP: Game Tradisional Mancala Berbasis Analytic Hierarchy Process Chandra Kusuma Dewa Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang Km 14 Yogyakarta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemasok merupakan salah satu mitra bisnis yang memegang peranan sangat penting dalam menjamin ketersediaan barang pasokan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Lebih terperinciDian Eko Hari Purnomo Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PEMASOK NATA DE COCO DENGAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) Dian Eko Hari Purnomo Program Studi Teknik
Lebih terperinciKOMBINASI METODE AHP DAN TOPSIS PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
KOMBINASI METODE AHP DAN TOPSIS PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Ahmad Abdul Chamid 1*, Alif Catur Murti 1 1 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis, PO Box
Lebih terperinciPenentuan Kriteria Kinerja Nominated Supplier pada Industri Garmen
Petunjuk Sitasi: Yohana, K. (2017). Penentuan Kriteria Kinerja Nominated Supplier pada Industri Garmen. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. H75-81). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya.
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN MODEL PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBASIS INTERNET
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN MODEL PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBASIS INTERNET Elly Yanuarti STMIK Atma Luhur, Pangkalpinang, Bangka Belitung m4_4yie@ymail.com ABSTRACT Use of internet
Lebih terperinciANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX Daniar Dwi Pratiwi 1, Erwin Budi Setiawan 2, Fhira Nhita 3 1,2,3 Prodi Ilmu Komputasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Konsumen tidak lagi hanya menginginkan produk yang berkualitas, melainkan juga
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, penulis mengacu pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Hasugian (2011), Windarsari (2010), Suhartini (2010),
Lebih terperinciJurnal Edik Informatika
Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Pemilihan Metode Pembelajaran untuk Mata Kuliah Praktikum yang Berbasiskan Bahasa Pemrograman Komputer Thomson Mary 1, Yusran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini persaingan dalam home industri apparel berbahan baku kulit sangat ketat. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya pelaku dalam industri tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut terbukti dengan meningkatnya penjualan online (Zhang, 2006) karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi seiring dengan berkembangnya zaman, terutama internet, memberikan dampak signifikan pada praktik bisnis. Hal tersebut terbukti dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang & Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang & Permasalahan Permasalahan dalam mengevaluasi supplier selalu berkaitan erat dengan pemilihan supplier yang tepat, dengan alokasi kuotanya yang berbeda-beda. Satu
Lebih terperinciBAB 2 PEMASOK SUSTAINABEL
BAB 2 PEMASOK SUSTAINABEL Pemilihan pemasok merupakan proses penting dan diperhatikan karena hasilnya mempengaruhi kualitas produk, performa perusahaan dan rantai pasok. Karena pasar yang kompetitif pada
Lebih terperinciAnalisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM
Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM Dian Gustina 1, Rendi Haposan Siahaan 2 1 Universitas Persada Indonesia Y.A.I, 2 STMIK Nusa Mandiri 1 Jl Salemba
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015
MODEL PENILAIAN KONTRAKTOR PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE AHP (ANALYTIC HIERARCHY PROCESS) STUDI KASUS : PROYEK PERUMAHAN DEVELOPER XYZ Silvia Fransiska 1) dan Indung Sudarso 1) 1) Program
Lebih terperinciDibimbing oleh: Prof.Dr.Ir.Udisubakti Ciptomulyono,M.Eng.Sc Dr.Ir.Sri Gunani Partiwi,MT
SEMINAR NASIONAL Pengembangan Model Multikriteria -ANP (Analytic Network Process) ) Untuk Pengukuran Kinerja Pada Strategi Customer Relationship management (CRM): Studi Kasus Perusahaan Jasa Telekomunikasi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Evaluasi Supplier Menggunakan Metoda Analytical Hierarchy Process Pada PT. Pertamina Drilling Service Indonesia
TUGAS AKHIR Evaluasi Supplier Menggunakan Metoda Analytical Hierarchy Process Pada PT. Pertamina Drilling Service Indonesia Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ilmiah memerlukan suatu kerangka penelitian sebelum pelaksanaannya. Kerangka penelitian tersebut harus disusun secara sistematis dan terarah, berdasarkan permasalahan
Lebih terperinciPenentuan Kriteria Evaluasi Vendor pada Perusahaan Hulu Minyak dan Gas Dengan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP)
Petunjuk Sitasi: Hakim, I. M., & Saphira, Z. (2017). Penentuan Kriteria Evaluasi Vendor pada Perusahaan Hulu Minyak dan Gas Dengan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Prosiding SNTI dan SATELIT 2017
Lebih terperinciPENENTUAN CABANG BARU PADA TOKO KIMIDI CAKE MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) DAN ANALISIS INVESTASI
PENENTUAN CABANG BARU PADA TOKO KIMIDI CAKE MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) DAN ANALISIS INVESTASI Helmi Usman 1) dan Suparno 2) Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen
Lebih terperinciPEMILIHAN LOKASI KANTOR PERWAKILAN PT. X MELALUI INTEGRASI FAKTOR OBJEKTIF DAN SUBJEKTIF
PEMILIHAN LOKASI KANTOR PERWAKILAN PT. X MELALUI INTEGRASI FAKTOR OBJEKTIF DAN SUBJEKTIF Gita Widi Bhawika 1) dan I Nyoman Pujawan 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL SUSTAINABLE DEVELOPMENT DECISION-MAKING UNTUK UKM BATIK DI SURABAYA DENGAN PENDEKATAN ANP
PENGEMBANGAN MODEL SUSTAINABLE DEVELOPMENT DECISION-MAKING UNTUK UKM BATIK DI SURABAYA DENGAN PENDEKATAN ANP Puspita Dewi Widayat 1, *), Moses L. Singgih 2) dan Udisubakti Ciptomulyono C 3) Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Proses pemilihan supplier merupakan salah satu aktifitas penting dalam suatu organisasi. Kesalahan dalam pemilihan supplier dapat berdampak pada terganggunya kelangsungan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang pengangkutan dengan jenis muatan berupa bahan baku pabrik kertas. Jasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Gajah Mas merupakan perusahaan di Surabaya yang bergerak di bidang pengangkutan dengan jenis muatan berupa bahan baku pabrik kertas. Jasa pengangkutan pada
Lebih terperinciPengolahan Data Merubah variabel linguistik menjadi bilangan fuzzy
Pengolahan Data Merubah variabel linguistik menjadi bilangan fuzzy Skala Linguistik Nilai Kepentingan pada ANP Bilangan fuzzy untuk fuzzy ANP Skala TFN (l, m, u) Fungsi Keanggotaan Contoh Kuesioner Sama
Lebih terperinci