3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Peta lokasi penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Peta lokasi penelitian"

Transkripsi

1 12 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus hingga September Pengamatan dan pengumpulan data akan dilaksanakan bulan Agustus 2011 di PT. Proskuneo Kadarusman Muara Baru Jakarta. Hingga pengolahan data akan dilakukan pada bulan September Peta lokasi penelitian disajikan pada Gambar 3. Gambar 3 Peta lokasi penelitian 3.2 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuisioner dan kamera digital. Objek penelitian ini adalah kapal dan galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman Muara Baru Jakarta. 3.3 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Menurut Hasan (2002) studi kasus merupakan penelitian mengenai suatu objek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Tujuan dari studi kasus ini adalah memberikan

2 13 gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter yang khas dari kasus yang kemudian hasilnya dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Kasus yang dikaji dari penelitian ini adalah tingkat teknologi pada galangan PT. Proskuneo Kadarusman Muara Baru Jakarta Jenis data Jenis data terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan langsung sesuai dengan tujuan studi. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari suatu sumber publikasi (pihak lain yang mengumpulkan dan mengolahnya). Jenis data Data yang diperlukan Metode pengambilan Primer (1) Data keadaan umum galangan kapal (2) Data komponen teknologi galangan kapal (1) Teknik pengamatan dan wawancara dengan kuisioner (2) Teknik pengamatan dan wawancara dengan kuisioner Sekunder (1) Laporan resmi (2) Data pembanding (1) Studi pustaka (2) Studi pustaka Pengolahan data Pengolahan data dilakukan dengan cara mengelompokkan data hasil wawancara berdasarkan jenis kompenen teknologi ke dalam tabel penilaian dasar komponen teknologi untuk kemudian dilakukan analisis data Analisis data Untuk menilai tingkat teknologi PT. Proskuneo Kadarusman digunakan analisis TCC (Technologi Contibution Coefficient). Kriteria komponen teknologi yang diteliti mengacu pada kriteria yang digunakan oleh Wiraatmaja (2004). Terdapat lima langkah untuk mengestimasikan nilai TCC, yaitu: 1) Estimasi derajat kecanggihan Nilai derajat kecanggihan menunjukkan kecanggihan dari setiap komponen teknologi yang ada di galangan. Estimasi derajat kecanggihan dilakukan dengan mengacu pada salah satu prosedur yang diusulkan UN-ESCAP (1989). Untuk lebih jelasnya, prosedur tersebut disajikan pada Tabel 2.

3 14 Tabel 2 Kriteria pemberian skor derajat kecanggihan komponen teknologi Derajat Kecanggihan Komponen Teknologi Technoware Humanware Infoware Orgaware Fasilitas manual Kemampuan Fakta (manual mengoperasikan pengenalan kerja usaha facilities) (operating (familianzing (striving abilities) facts) Fasilitas tenaga Kemampuan Fakta penggerak (power memasang penguraian kerja ikatan facilities) (setting-up (describing (tie-up abilities) facts) Fasilitas Kemampuan Fakta serbaguna mereparasi pengkhususan kerja (general purpose (repairing (specifying fact) bertindak facilities) abilities) berani (venturing Fasilitas penggunaan khusus (special purpose facilities) Fasilitas otomatisasi (automatic facilities) Fasilitas terkomputerisasi (computerized facilities) Fasilitas integrasi (integrated facilities) Kemampuan reproduksi (reproducing abilities) Kemampuan mengadaptasi (adaptation abilities) Kemampuan mengembangkan (improving abilities) Kemampuan inovasi (innovation abililities) Sumber: Wiratmaja, Masni dan Diawati (2004) Fakta penggunaan (utilizing facts) Fakta pemahaman (comprehending facts) Fakta pembiasaan (generalizing facts) Fakta pengkajian (assessing facts) kerja proteksi (protecting kerja stabilitasi (stabiling kerja perluasan cakrawala (prospecting kerja memimpin (leading Skor ) Pengkajian state of the art State of the art adalah tingkat kompleksitas dari masing-masing komponen teknologi. Sebelum dilakukan pengkajian terhadap rating state of the art setiap komponen, terlebih duhulu dilakukan penilaian terhadap masing-masing kriteria pada setiap komponen teknologi.

4 15 Tabel 3 Matriks penilaian kriteria komponen technoware Kriteria Komponen No Technoware 1 Tipe mesin yang digunakan 2 Tipe proses yang diterapkan 3 Tipe operasi yang diselenggarakan 4 Rata-rata kesalahan yang terjadi pada saat reparasi kapal 5 Frekuensi untuk perawatan mesin 6 Keahlian teknis operator yang dibutuhkan untuk mengoperasikan mesin 7 Pemeriksaan pada setiap pekerjaan 8 Pengukuran pada setiap pekerjaan 9 Tingkat keselamatan dan keamanan kerja Sumber: Wiratmaja dan Ma ruf, 2004 Keterangan Manual (0); mekanik (5); otomatis (10) Sederhana: hanya satu operasi diterapkan dalam tiap proses (2,5); kombinasi lebih dari satu operasi yang sama pada satu pekerjaan (5); kombinasi lebih dari satu operasi berbeda pada suatu pekerjaan (7,5); progresif: lebih dari satu operasi yang diselenggarakan paralel pada pekerjaan yang berbeda pos (10) Tiap poin 2,5: Pemotongan; pembengkokkan; Penggambaran; penekanan 0% (10); 6-10% (5); 25%(0) Pemeliharaan preventif (10); pemeliharaan dilakukan tetapi tidak secara periodik (5); pemeliharaan pemulihan (0) Tidak perlu keahlian teknis (10); perlu tingkat keterampilan tertentu (5); perlu keahlian teknis yang spesifik (0) Pemeriksaan terkomputerisasi (10); pemeriksaan manual (5); tidak diperlukan pemeriksaan (0) Kompleks dan terkomputerisasi (10); sederhana dan sketsa tangan (0) Aman (10); wajar (5); bahaya (0) Skor

5 16 Tabel 4 Matriks penilaian kriteria komponen humanware No Kriteria Komponen Humanware Keterangan 1 Kesadaran dalam tugas Sangat tinggi (10); rata-rata (5); 2 Kesadaran kedisiplinan dan Sangat tinggi (10); rata-rata (5); tanggung jawab 3 Kreativitas dan inovasi dalam Sangat tinggi (10); rata-rata (5); menyelesaikan masalah 4 Kemampuan memelihara Sangat tinggi (10); rata-rata (5); fasilitas produksi 5 Kesadaran bekerja dalam Sangat tinggi (10); rata-rata (5); kelompok 6 Kemampuan untuk memenuhi 100% (10); <50% (0) tanggal jatuh tempo 7 Kemampuan untuk Sangat tinggi (10); rata-rata (5); menyelesaikan masalah perusahaan 8 Kemampuan bekerja sama Sangat tinggi (10); rata-rata (5); 9 Kepemimpinan Sangat tinggi (10); rata-rata (5); Sumber: Wiratmaja dan Ma ruf, 2004 Skor Tabel 5 Matriks penilaian kriteria komponen infoware No Kriteria Komponen Infoware Keterangan Skor 1 Bentang informasi manajemen Bentang informasi termasuk perusahaan eksternal (10); informasi sebagian (5); bentang informasi tidak termasuk perusahaan eksternal (0) 2 Perusahaan menginformasikan Selalu (10); tidak pernah (0) masalah dan kondisi internal dengan segera pada karyawan di dalam perusahaan 3 Jaringan informasi di dalam perusahaan Online (10); offline (0) 4 Prosedur untuk komunikasi Mudah dan transparan (10); antara anggota di perusahaan 5 Sistem informasi perusahaan untuk mendukung aktivitas perusahaan 6 Penyimpanan dan pengambilan informasi kembali Sumber: Wiratmaja dan Ma ruf, 2004 rumit (0) Akses global (10); akses nasional (7.5); akses lokal (5); tidak ada (0) Terkomputerisasi (10); manual (5); tidak terarsip (0)

6 17 Tabel 6 Matriks penilaian kriteria komponen orgaware No Kriteria Komponen Orgaware Keterangan Skor 1 Otonomi perusahaan Otonomi penuh (10); kontrol dari perusahaan induk (0) 2 Visi perusahaan Mengorientasi masa depan (10); tidak ada (0) 3 Kemampuan perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mengadakan perbaikan dan peningkatan produktivitas 4 Kemampuan perusahaan untuk memotivasi karyawan dengan kepemimpinan yang efektif 5 Kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan bisnis yang berubah dan permintaan eksternal 6 Kemampuan perusahaan untuk bekerjasama dengan supplier 7 Kemampuan perusahaan untuk memelihara hubungan dengan pelanggan 8 Kemampuan perusahaan untuk mendapat dukungan sumberdaya dari luar Sumber: Wiratmaja dan Ma ruf, 2004 Penentuan skor pada Tabel 3 sampai 6 adalah berdasarkan hasil identifikasi di lapangan dan wawancara. Setelah dilakukan penilaian pada masing-masing kriteria sebagaimana dipaparkan di atas, maka pengkajian state of the art dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan-persamaan sebagai berikut: (1) Technoware ST 1 =.(6) k = 1,2,...,k t dimana t ik adalah nilai kriteria ke-k dari technoware katagori i (2) Humanware SH j =.(7) l = 1,2,...,l h dimana h ij adalah nilai kriteria ke-i dari humanware katagori j

7 18 (3) Infoware SI =.(8) m = 1,2,...,m f dimana f m adalah nilai kriteria ke-m dari infoware pada tingkat perusahaan (4) Orgaware SO =.(9) n = 1,2,...,n o dimana O n adalah nilai kriteria ke-n dari infoware pada tingkat perusahaan 3) Penentuan konstribusi komponen (1) T =...(10) (2) H =...(11) (3) I =...(12) (4) O =.....(13) Keterangan : LT = batas bawah technoware ST = SOTA technoware UT = batas atas technoware LH = batas bawah humanware SH = SOTA humanware UH = batas atas humanware LI = batas bawah infoware SI = SOTA infoware UI = batas atas infoware LO = batas bawah orgaware SO = SOTA infoware UO = batas atas infoware 4) Pengkajian intensitas konstribusi komponen Skala kepentingan relatif yang digunakan untuk menghitung intensitas kontribusi komponen disajikan pada Tabel 7.

8 19 Tabel 7 Skala tingkat kepentingan relatif untuk menghitung intensitas kontribusi komponen Intensitas Kepentingan Definisi Keterangan 1 Sama pentingnya Dua aktivitas memberikan kontribusi yang sama terhadap sebuah tujuan 3 Agak lebih penting daripada Suatu aktivitas terbukti lebih penting dibandingkan aktivitas lainnya, tetapi kelebihan tersebut kurang meyakinkan atau tidak signifikan 5 Lebih penting daripada Terdapat bukti yang bagus dan kriteria logis yang menyatakan bahwa salah satu aktivitas memang lebih penting daripada aktivitas lainnya 7 Jauh lebih penting daripada Salah satu aktivitas lebih penting dibandingkan aktivitas lainnya dapat dibuktikan secara meyakinkan 9 Mutlak lebih penting daripada Suatu aktivitas secara tegas memiliki kepentingan yang 2,4,6,8 Nilai tengah diantara dua pendapat yang berdampingan Sumber: Saaty, 1991 paling tinggi Dibutuhkan kesepakatan untuk menentukan tingkat kepentingannya 5) Penghitungan TCC TCC = T βt x H βh x I βi x O βo....(14) Keterangan : TCC = technology contribution coefficient T = nilai konstribusi komponen technoware βt = nilai intensitas konstribusi komponen technoware H = nilai konstribusi komponen humanware βh = nilai intensitas konstribusi komponen humanware I = nilai konstribusi komponen infoware βi = nilai intensitas konstribusi komponen infoware O = nilai konstribusi komponen orgaware βo = nilai intensitas konstribusi komponen orgaware

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut Maxfield vide Nazir (2003), studi kasus merupakan penelitian tentang status subjek penelitian yang

Lebih terperinci

PENILAIAN TINGKAT TEKNOLOGI DOK PEMBINAAN UPT BTPI MUARA ANGKE JAKARTA The Assesment of Technology Level in Dok Pembinaan UPT BTPI Muara Angke Jakarta

PENILAIAN TINGKAT TEKNOLOGI DOK PEMBINAAN UPT BTPI MUARA ANGKE JAKARTA The Assesment of Technology Level in Dok Pembinaan UPT BTPI Muara Angke Jakarta PENILAIAN TINGKAT TEKNOLOGI DOK PEMBINAAN UPT BTPI MUARA ANGKE JAKARTA The Assesment of Technology Level in Dok Pembinaan UPT BTPI Muara Angke Jakarta Oleh: Achmad Fauzan 1 *, Yopi Novita 2, dan Vita Rumanti

Lebih terperinci

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 20 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Manajemen Galangan Galangan PT. Proskuneo Kadarusman memiliki fungsi sebagai tempat membangun, merawat, dan memperbaiki kapal. Jumlah kapal yang dibangun di galangan tersebut

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknologi

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknologi 4 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknologi Salah satu cara yang dapat ditempuh manusia agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sesuai dengan tuntutan zaman adalah melalui penerapan dan pengembangan teknologi dalam

Lebih terperinci

PENILAIAN TINGKAT TEKNOLOGI GALANGAN KAPAL PT. PROSKUNEO KADARUSMAN MUARA BARU JAKARTA IZZA MAHDIANA APRILIANI

PENILAIAN TINGKAT TEKNOLOGI GALANGAN KAPAL PT. PROSKUNEO KADARUSMAN MUARA BARU JAKARTA IZZA MAHDIANA APRILIANI PENILAIAN TINGKAT TEKNOLOGI GALANGAN KAPAL PT. PROSKUNEO KADARUSMAN MUARA BARU JAKARTA IZZA MAHDIANA APRILIANI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

Lebih terperinci

PENILAIAN TINGKAT TEKNOLOGI DOK PEMBINAAN UPT BTPI MUARA ANGKE JAKARTA ACHMAD FAUZAN

PENILAIAN TINGKAT TEKNOLOGI DOK PEMBINAAN UPT BTPI MUARA ANGKE JAKARTA ACHMAD FAUZAN PENILAIAN TINGKAT TEKNOLOGI DOK PEMBINAAN UPT BTPI MUARA ANGKE JAKARTA ACHMAD FAUZAN MAYOR TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Volume 6 No 3: Tahun 2017

PENDAHULUAN. Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Volume 6 No 3: Tahun 2017 Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Volume 6 No 3: 133-144 Tahun 2017 133 Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri http://www.industria.ub.ac.id ISSN 2252-7877 (Print)

Lebih terperinci

Kemampuan Teknologi. Sumber: United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific A Framework for Technology-Based Development, 1989

Kemampuan Teknologi. Sumber: United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific A Framework for Technology-Based Development, 1989 Kemampuan Teknologi Sumber: United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific A Framework for Technology-Based Development, 1989 Wieke Irawati Kodri fe_bandung@yahoo.com Empat komponen

Lebih terperinci

PENILAIAN TINGKAT TEKNOLOGI GALANGAN KAPAL KOPERASI PEGAWAI NEGERI DINAS PERIKANAN DKI JAKARTA DI MUARA ANGKE MUHAMMAD ANGGI NATAPRAJA

PENILAIAN TINGKAT TEKNOLOGI GALANGAN KAPAL KOPERASI PEGAWAI NEGERI DINAS PERIKANAN DKI JAKARTA DI MUARA ANGKE MUHAMMAD ANGGI NATAPRAJA PENILAIAN TINGKAT TEKNOLOGI GALANGAN KAPAL KOPERASI PEGAWAI NEGERI DINAS PERIKANAN DKI JAKARTA DI MUARA ANGKE MUHAMMAD ANGGI NATAPRAJA MAYOR TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP DEPARTEMEN PEMANFAATAN

Lebih terperinci

Lampiran 1 Hasil survei dan penilaian kriteria komponen teknologi (1) Penilaian kriteria komponen technoware

Lampiran 1 Hasil survei dan penilaian kriteria komponen teknologi (1) Penilaian kriteria komponen technoware 48 Lampiran 1 Hasil survei dan penilaian kriteria komponen teknologi (1) Penilaian kriteria komponen technoware No Kriteria Komponen Technoware Hasil Survei Skor 1 Tipe mesin yang digunakan Mekanik (crane

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Teknik Reparasi di Galangan Kapal KPNDP 5.1.1 Tata cara pelayanan reparasi Proses reparasi di lingkungan UPT BTPI Muara Angke terdiri atas administrasi perizinan dan proses reparasi

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Kontribusi Teknologi Dalam Produksi Keripik Buah Menggunakan Metode Technology Coefficient Contribution (TCC) di Kabupaten Malang

Analisis Tingkat Kontribusi Teknologi Dalam Produksi Keripik Buah Menggunakan Metode Technology Coefficient Contribution (TCC) di Kabupaten Malang Analisis Tingkat Kontribusi Dalam Produksi Keripik Buah Menggunakan Metode Technology Coefficient Contribution (TCC) di Kabupaten Malang Analysis of Contributions of Technology in Production of Fruit Chips

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMANSI SOPHISTICATED TECHNOLOGY MELALUI PENDEKATAN TEKNOMETRIK UNTUK STRATEGI BERSAING (STUDI KASUS : PT PETROKIMIA GRESIK)

ANALISIS PERFORMANSI SOPHISTICATED TECHNOLOGY MELALUI PENDEKATAN TEKNOMETRIK UNTUK STRATEGI BERSAING (STUDI KASUS : PT PETROKIMIA GRESIK) ANALISIS PERFORMANSI SOPHISTICATED TECHNOLOGY MELALUI PENDEKATAN TEKNOMETRIK UNTUK STRATEGI BERSAING (STUDI KASUS : PT PETROKIMIA GRESIK) Rina Sandora*, Udisubakti Ciptomulyono**, Hari Supriyanto*** Pascasarjana

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGUKURAN ASPEK TEKNOLOGI PADA INDUSTRI KREATIF KERAJINAN SANGKAR BURUNG DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK

NASKAH PUBLIKASI PENGUKURAN ASPEK TEKNOLOGI PADA INDUSTRI KREATIF KERAJINAN SANGKAR BURUNG DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK NASKAH PUBLIKASI PENGUKURAN ASPEK TEKNOLOGI PADA INDUSTRI KREATIF KERAJINAN SANGKAR BURUNG DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

BULETIN PSP ISSN: X Volume XIX No. 1 Edisi April 2011 Hal 29-38

BULETIN PSP ISSN: X Volume XIX No. 1 Edisi April 2011 Hal 29-38 BULETIN PSP ISSN: 0251-286X Volume XIX No. 1 Edisi April 2011 Hal 29-38 ANALISIS PENILAIAN TINGKAT TEKNOLOGI PADA GALANGAN KAPAL DI SEKITAR PPI MUARA ANGKE (The Analysis of Shipyard s Technology Level

Lebih terperinci

PENILAIAN TEKNOLOGI UNTUK MENENTUKAN POSISI TEKNOLOGI 2 INDUSTRI PEMBUAT SKOP DENGAN METODE TEKNOMETRIK

PENILAIAN TEKNOLOGI UNTUK MENENTUKAN POSISI TEKNOLOGI 2 INDUSTRI PEMBUAT SKOP DENGAN METODE TEKNOMETRIK PENILAIAN TEKNOLOGI UNTUK MENENTUKAN POSISI TEKNOLOGI 2 INDUSTRI PEMBUAT SKOP DENGAN METODE TEKNOMETRIK Retno Indriartiningtias 1, Resta Amijaya, dan Widi Nugroho Laboratorium Manajemen Industri Program

Lebih terperinci

Analisis Kontribusi Komponen Teknologi Pada UKM Keripik Buah Di Kota Batu

Analisis Kontribusi Komponen Teknologi Pada UKM Keripik Buah Di Kota Batu Analisis Kontribusi Pada Keripik Buah Di Kota Batu Analysis of Contributions Component Technology In SME Fruit Chips In Batu City Sigit Prayitno 1) *, Imam Santoso 2), Usman Effendi 2) 1) Alumni Jurusan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Volume 5 Nomor 2:

PENDAHULUAN. Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Volume 5 Nomor 2: Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Volume 5 Nomor : 96-06 96 Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri 5(): 96-06 (06) ISSN 5-7877 (Print) ISSN 59-89 (Online) Tersedia

Lebih terperinci

TECHNOLOGY ATLAS PROJECT METHOD DAN MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH SEBAGAI ALAT PENJAMINAN MUTU JASA PENDIDIKAN 1

TECHNOLOGY ATLAS PROJECT METHOD DAN MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH SEBAGAI ALAT PENJAMINAN MUTU JASA PENDIDIKAN 1 TECHNOLOGY ATLAS PROJECT METHOD DAN MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH SEBAGAI ALAT PENJAMINAN MUTU JASA PENDIDIKAN 1 Moh. Adam Jerusalem, S.T., S.H. Staf Pengajar Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Keywords: Technology management, Technometric, Technologi Contribution Coefficient (TCC), Analytical Hierarchi Process (AHP).

Keywords: Technology management, Technometric, Technologi Contribution Coefficient (TCC), Analytical Hierarchi Process (AHP). ASSESMENT TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI PRESS TOOL DI PT. KENZA PRESISI PRATAMA DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK Akbar Arsyad, Udisubekti Cipto Mulyono, Haryono Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen

Lebih terperinci

PENILAIAN TEKNOLOGI DENGAN METODE TEKNOMETRIK DI PT. INDO ACIDATAMA CHEMICAL INDUSTRY SOLO. Ratna Purwaningsih, Heru Prastawa, Zainal Fanani R 1

PENILAIAN TEKNOLOGI DENGAN METODE TEKNOMETRIK DI PT. INDO ACIDATAMA CHEMICAL INDUSTRY SOLO. Ratna Purwaningsih, Heru Prastawa, Zainal Fanani R 1 PENILAIAN TEKNOLOGI DENGAN METODE TEKNOMETRIK DI PT. INDO ACIDATAMA CHEMICAL INDUSTRY SOLO Ratna Purwaningsih, Heru Prastawa, Zainal Fanani R 1 ABSTRAK Dalam dunia industri yang terus menerus berkembang

Lebih terperinci

Pernilaian Teknologi 2 Industri Pembuat Skop Dengan Metode Teknometrik

Pernilaian Teknologi 2 Industri Pembuat Skop Dengan Metode Teknometrik Jurnal Metris, 15 (2014): 89 96 Jurnal Metris ISSN: 1411-3287 Pernilaian Teknologi 2 Industri Pembuat Skop Dengan Metode Teknometrik Abstract. Retno Indriartiningtias, Resta Amijaya, Widi Nugroho Laboratorium

Lebih terperinci

Mengukur Kapabilitas Teknologi Industri Kecil Batik (Studi Kasus Batik Komar Bandung)

Mengukur Kapabilitas Teknologi Industri Kecil Batik (Studi Kasus Batik Komar Bandung) Performa (2010) Vol. 9, No.2: 11-18 Mengukur Kapabilitas Teknologi Industri Kecil Batik (Studi Kasus Batik Komar Bandung) Retno Indriartiningtias * Bidang Minat Manajemen Industri, Universitas Trunojoyo

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI IDENTIFIKASI PROSES PRODUKSI DI INDUSTRI KREATIF BATIK LAWEYAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK

NASKAH PUBLIKASI IDENTIFIKASI PROSES PRODUKSI DI INDUSTRI KREATIF BATIK LAWEYAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK NASKAH PUBLIKASI IDENTIFIKASI PROSES PRODUKSI DI INDUSTRI KREATIF BATIK LAWEYAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007 ANALISIS KANDUNGAN TEKNOLOGI DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK DAN AHP DI INSTALASI RADIODIAGNOSTIK RSU HAJI SURABAYA SEBAGAI DASAR STRATEGI KEBIJAKAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT Abdul Rachman*, UdiSubakti Ciptomulyono**

Lebih terperinci

Analisis Kontribusi Komponen Teknologi Pada PDP Kahyangan Kabupaten Jember

Analisis Kontribusi Komponen Teknologi Pada PDP Kahyangan Kabupaten Jember Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dana BOPTN Tahun 20, ISBN : 9-02-9-- Analisis Kontribusi Komponen Teknologi Pada PDP Kahyangan Kabupaten Jember Naning Retnowati ), Financia Mayasari

Lebih terperinci

Penilaian Tingkat Teknologi Industri Susu Pasteurisasi Koperasi Susu SAE Pujon Dengan Metode Technometric.

Penilaian Tingkat Teknologi Industri Susu Pasteurisasi Koperasi Susu SAE Pujon Dengan Metode Technometric. Penilaian Tingkat Teknologi Industri Susu Pasteurisasi Koperasi Susu SAE Pujon Dengan Metode Technometric. Evaluation of Pasteurized Milk Industry Technology Level in SAE Pujon Cooperative of Dairy Farms

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE TECHNOMETRIC SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK KELOMPOK PARIWISATA

IMPLEMENTASI METODE TECHNOMETRIC SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK KELOMPOK PARIWISATA IMPLEMENTASI METODE TECHNOMETRIC SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK KELOMPOK PARIWISATA Mohammad Adam Jerusalem, dkk. 1 Jurusan Pendidikan Teknik Boga Busana, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI KEUNGGULAN BERSAING PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN MELALUI PENILAIAN KINERJA TEKNOLOGI

PERUMUSAN STRATEGI KEUNGGULAN BERSAING PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN MELALUI PENILAIAN KINERJA TEKNOLOGI PERUMUSAN STRATEGI KEUNGGULAN BERSAING PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN MELALUI PENILAIAN KINERJA TEKNOLOGI Ari Basuki Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura, e-mail:

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknologi

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknologi 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknologi Teknologi merupakan hasil olah pikir manusia untuk mengembangkan tata cara atau sistem tertentu dan menggunakannya untuk menyelesaikan permasalahan (Maryono & Istiana,

Lebih terperinci

Andi Sultan Warafakih 1, Endang Chumaidiyah 2, Rio Aurachman 3

Andi Sultan Warafakih 1, Endang Chumaidiyah 2, Rio Aurachman 3 ANALISIS KANDUNGAN TEKNOLOGI 3G PADA LAYANAN TELKOMSEL FLASH DENGAN METODE TEKNOMETRIK DI PT. TELKOMSEL JAKARTA SELATAN ANALYSIS OF CONTENT TECHNOLOGY 3G FOR TELKOMSEL FLASH SERVICES USING TECHNOMETRIC

Lebih terperinci

Tanggal Masuk Naskah: 10 September 2015 Tanggal Revisi Naskah: 2 Desember 2015 Tanggal Disetujui: 7 Desember 2015

Tanggal Masuk Naskah: 10 September 2015 Tanggal Revisi Naskah: 2 Desember 2015 Tanggal Disetujui: 7 Desember 2015 73 KESIAPAN TEKNOLOGI, KELAYAKAN EKONOMI DAN ADMINISTRASI IKM MAINAN DI YOGYAKARTA Technology Readiness, Economic Feasibility and Administration of SMI s of Toys in Yogyakarta Joni Setiawan 1, Alva Edy

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 20 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Atlas Technology 2.1.1. Konsep Teknologi Mayoritas pengambil keputusan kurang memiliki pemahaman mengenai technology perspective,1 sehingga banyak keputusan didasarkan atas

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUKURAN ASPEK TEKNOLOGI PADA INDUSTRI KREATIF KERAJINAN SANGKAR BURUNG DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUKURAN ASPEK TEKNOLOGI PADA INDUSTRI KREATIF KERAJINAN SANGKAR BURUNG DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUKURAN ASPEK TEKNOLOGI PADA INDUSTRI KREATIF KERAJINAN SANGKAR BURUNG DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Posisi Teknologi BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1.1 Analisis Kontribusi Komponen Teknologi Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai kontribusi komponen teknologi untuk masing-masing kelompok

Lebih terperinci

PENILAIAN TINGKAT KONTRIBUSI TEKNOLOGI DI PT. WIRASINDO SANTAKARYA MENGGUNAKAN METODE TEKNOMERIK

PENILAIAN TINGKAT KONTRIBUSI TEKNOLOGI DI PT. WIRASINDO SANTAKARYA MENGGUNAKAN METODE TEKNOMERIK PENILAIAN TINGKAT KONTRIBUSI TEKNOLOGI DI PT. WIRASINDO SANTAKARYA MENGGUNAKAN METODE TEKNOMERIK Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Industri Fakultas

Lebih terperinci

PENILAIAN TINGKAT TEKNOLOGI DOK PEMBINAAN UPT BTPI MUARA ANGKE JAKARTA ACHMAD FAUZAN

PENILAIAN TINGKAT TEKNOLOGI DOK PEMBINAAN UPT BTPI MUARA ANGKE JAKARTA ACHMAD FAUZAN PENILAIAN TINGKAT TEKNOLOGI DOK PEMBINAAN UPT BTPI MUARA ANGKE JAKARTA ACHMAD FAUZAN MAYOR TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya serap tenaga kerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam

BAB I PENDAHULUAN. daya serap tenaga kerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia, terutama ditinjau dari segi jumlah unit usaha dan daya serap tenaga kerja. Berdasarkan

Lebih terperinci

Measurement of Readiness Technology Component for Middle-Class Shipyard With Technometric Method (Case Study: PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard)

Measurement of Readiness Technology Component for Middle-Class Shipyard With Technometric Method (Case Study: PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard) Pengukuran Tingkat Kesiapan Komponen Teknologi di Galangan Kapal Kelas Menengah Berdasarkan Metode Teknometrik (Studi Kasus: PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard) (Fitria Fresty Lungari, Djauhar Manfaat, Buana

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KANDUNGAN TEKNOLOGI BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN ASPEK TEKNOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK

UPAYA PENINGKATAN KANDUNGAN TEKNOLOGI BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN ASPEK TEKNOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK UPAYA PENINGKATAN KANDUNGAN TEKNOLOGI BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN ASPEK TEKNOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK (Studi kasus: Industri Kerajinan Rotan Desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo) Disusun sebagai

Lebih terperinci

11. Yaudil H, 2003, Aspek Pengembangan Kerjasama Industri Kecil dan Menengah IKM dan Implikasinya terhadap Kebijakan Pengembangan IKM, Tesis Magister

11. Yaudil H, 2003, Aspek Pengembangan Kerjasama Industri Kecil dan Menengah IKM dan Implikasinya terhadap Kebijakan Pengembangan IKM, Tesis Magister DAFTAR PUSTAKA 1. Buku I. Kebijakan dan Strategi Umum Pengembangan Industri Kecil Menengah, Depperindag RI, 22 2. ESCAP, 1988, A Framework Technology Based Development-an Overview, Volume One, Asian and

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada bidang telkomunikasi, teknologi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi di bidang telekomunikasi berkembang dengan sangat cepat. Perkembangan tersebut didorong

Lebih terperinci

MEKANIKA Volume 8 Nomor 2, Maret 2010

MEKANIKA Volume 8 Nomor 2, Maret 2010 158 PENILAIAN TINGKAT KANDUNGAN TEKNOLOGI (TECHNOLOGY CONTENT ASSESSMENT) PENGECORAN BAJA DI CV. X DAN CV. Y DENGAN METODE AHP DAN TECHNOLOGY CONTRIBUTION COEFFICIENT (TCC) Taufiq Rochman 1, Wakhid A.

Lebih terperinci

Analisis Kontribusi Teknologi pada Industri Susu Pasteurisasi di KUD Dau Malang

Analisis Kontribusi Teknologi pada Industri Susu Pasteurisasi di KUD Dau Malang Analisis Kontribusi Teknologi pada Industri Susu Pasteurisasi di KUD Dau Malang Wenny B. Sunarharum 1) dan Imam Santoso ) 1) Staf Pengajar Jur. TIP, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, Mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISA TINGKAT KECANGGIHAN HUMANWARE DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK DI PABRIK GULA CANDI BARU, SIDOARJO

ANALISA TINGKAT KECANGGIHAN HUMANWARE DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK DI PABRIK GULA CANDI BARU, SIDOARJO ANALISA TINGKAT KECANGGIHAN HUMANWARE DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK DI PABRIK GULA CANDI BARU, SIDOARJO Hana Catur Wahyuni, Udisubakti Ciptomulyono, Hari Supriyanto Jurusan Teknik Industri ITS Email :

Lebih terperinci

PERENCANAAN TEKNOLOGI OLEH: MEGA INAYATI RIF AH, ST., M.SC.

PERENCANAAN TEKNOLOGI OLEH: MEGA INAYATI RIF AH, ST., M.SC. I N S T I T U T S A I N S & T E K N O L O G I A K P R I N D Y O G Y A K A R T A Jl. Kalisahak No. 28, Komplek Balapan, Kota Yogyakarta PERENCANAAN TEKNOLOGI OLEH: MEGA INAYATI RIF AH, ST., M.SC. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 40 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kriteria Produktivitas dan Indikator Kinerja Pengukuran dengan model OMAX (Objective Matrix) menggabungkan kriteria-kriteria produktivitas galangan ke dalam suatu bentuk yang

Lebih terperinci

ancaman lain adalah dari kondisi sosial dan keamanan yang belum sepenuhnya stabnil serta kekhawatiran meningkatnya harga benih dan pakan.

ancaman lain adalah dari kondisi sosial dan keamanan yang belum sepenuhnya stabnil serta kekhawatiran meningkatnya harga benih dan pakan. RINGKASAN EKSEKUTIF Eddy Suswadi, 2001. Kajian Manajemen Teknologi dan Bisnis Usaha Pembesaran Ikan Kerapu Tikus, Studi Kasus Budidaya Ikan Kerapu dengan Keramba Jaring Apung oleh Nelayan Pasir Putih-Situbondo,

Lebih terperinci

PENILAIAN KONTRIBUSI KOMPONEN TEKNOLOGI PADA PDP KAHYANGAN KABUPATEN JEMBER

PENILAIAN KONTRIBUSI KOMPONEN TEKNOLOGI PADA PDP KAHYANGAN KABUPATEN JEMBER Jurnal Ilmiah IINOVASI, Vol. 1 No. 3 Edisi September-Desember 201, ISSN 111-9 PENIAIAN KONTRIBUSI KOMPONEN TEKNOOGI PADA PDP KAHYANGAN KABUPATEN JEMBER CONTRIBUTION ASSESSMENT OF TECHNOOGY COMPONENT AT

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 156 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap karyawan pada Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT.INTI (Persero) Bandung untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan

PENDAHULUAN. pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan demikian, sebagian besar penduduknya

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penentuan Responden Data yang dikumpulkan meliputi:

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penentuan Responden Data yang dikumpulkan meliputi: MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan pada tiga kecamatan di Kabupaten Belitung, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu Kecamatran Tanjungpandan, Badau, dan Membalong pada bulan Agustus

Lebih terperinci

PENILAIAN TEKNOLOGI MENGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN TEKNOMETRIK DI DEPARTEMEN PRODUKSI

PENILAIAN TEKNOLOGI MENGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN TEKNOMETRIK DI DEPARTEMEN PRODUKSI PENILAIAN TEKNOLOGI MENGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN TEKNOMETRIK DI DEPARTEMEN PRODUKSI Didik Eko Cahyono 1, Hana Catur Wahyuni 2 Abstract: Company that will conduct business development needs

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: Koperasi Karya Bersama (2004)

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: Koperasi Karya Bersama (2004) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Nama perusahaan : KOPERASI KARYA BERSAMA Alamat : Jalan Pajajaran no 154 Bandung Telepon : (022) 6043277 Ext 720-721 Faximile

Lebih terperinci

SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA PENELITIAN

SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA PENELITIAN SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA PENELITIAN Jenis Data Penelitian 1. Data Subyek 2. Data Fisik 3. Data Dokumenter Data Subyek Data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi merupakan bagian yang penting dalam menunjang dan mengatur kinerja perusahaan. Dalam beberapa tahun terakhir ini, sistem yang digunakan dalam suatu perusahaan

Lebih terperinci

Sosialisasi, 17 Juni 2011 PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN UNIT

Sosialisasi, 17 Juni 2011 PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN UNIT Sosialisasi, 17 Juni 2011 PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN UNIT LATAR BELAKANG Akreditasi program studi Sasaran mutu UMS Rencana Strategis UMS 2009-2013 Akreditasi Institusi Program Penguatan Program

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PROSES PRODUKSI DI INDUSTRI KREATIF BATIK LAWEYAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK

IDENTIFIKASI PROSES PRODUKSI DI INDUSTRI KREATIF BATIK LAWEYAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK IDENTIFIKASI PROSES PRODUKSI DI INDUSTRI KREATIF BATIK LAWEYAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II Sumber: www.angkasapura2.co.id 1.1.1 Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan organiasi mengalami perubahan, Perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan organiasi mengalami perubahan, Perubahan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan organiasi mengalami perubahan, Perubahan tersebut terjadi akibat adanya era globalisasi yang mempengaruhi perubahan disegala bidang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia saat ini didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan tuntutan daya saing

Lebih terperinci

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN BERGERAK PEMERIKSAAN KEHAMILAN (MOBILE ANTENATAL CARE) PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENILAIAN TINGKAT KONTRIBUSI TEKNOLOGI DI PT. WIRASINDO SANTAKARYA MENGGUNAKAN METODE TEKNOMERIK

LAPORAN TUGAS AKHIR PENILAIAN TINGKAT KONTRIBUSI TEKNOLOGI DI PT. WIRASINDO SANTAKARYA MENGGUNAKAN METODE TEKNOMERIK LAPORAN TUGAS AKHIR PENILAIAN TINGKAT KONTRIBUSI TEKNOLOGI DI PT. WIRASINDO SANTAKARYA MENGGUNAKAN METODE TEKNOMERIK Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas

Lebih terperinci

JENIS KOMPUTER. Pembagian Komputer

JENIS KOMPUTER. Pembagian Komputer JENIS KOMPUTER Pembagian Komputer Komputer digolongkan dalam beberapa sudut pandang, yaitu berdasarkan : 1. Data yang diolah atau cara kerjanya 2. Penggunaannya 3. Ukuran atau kapasitas 1. Data yang diolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sandang, pangan, dan papan yang sering dikaitkan sebagai salah satu bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. sandang, pangan, dan papan yang sering dikaitkan sebagai salah satu bagian dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, disamping sandang, pangan, dan papan yang sering dikaitkan sebagai salah satu bagian dari hak asasi

Lebih terperinci

PENILAIAN TEKNOLOGI PADA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT RAWAT INAP DENGAN METODE TEKNOMETRIK DAN SMART DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER

PENILAIAN TEKNOLOGI PADA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT RAWAT INAP DENGAN METODE TEKNOMETRIK DAN SMART DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.2, No.1, Maret 2014 PENILAIAN TEKNOLOGI PADA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT RAWAT INAP DENGAN METODE TEKNOMETRIK DAN SMART DI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN i iii iv v I. PENDAHULUAN.. 1 A. Latar Belakang.. 1 B. Identifikasi dan rumusan masalah. 4 C. Tujuan 6 D. Manfaat. 6 E. Ruang Lingkup..

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Jika di masa lalu perusahaan berorientasi pada konsumen (customer oriented) yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Jika di masa lalu perusahaan berorientasi pada konsumen (customer oriented) yaitu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis di era globalisasi saat ini semakin ketat, sehingga perusahaan harus memiliki strategi dalam memenangkan persaingan bisnis tersebut. Jika di masa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karyawan sebagai sumberdaya yang paling berharga dan dominan disetiap perusahaan, merupakan salah satu faktor internal perusahaan yang berperan penting menghasilkan

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. 3.3 Pengumpulan Data

3 METODOLOGI. 3.3 Pengumpulan Data 20 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juli - September 2011 di Dok Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Balai Teknologi Penangkapan Ikan (UPT BTPI), Muara Angke, Jakarta.

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR GAMBAR. 1.1 Latar Belakang 12 DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 1.1. Kerangka Teknologi ATLAS... 1 2. Gambar.1.2. Diagram Keterkaitan... 4 3. Gambar 1.3. Alur Penelitian... 7 4. Gambar 2.1. Proses Input dan Output... 8 5. Gambar 2.2. Skema

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. kerja seluas-luasnya sekaligus pemerataan pembangunan. Data kontribusi sub

BAB I. PENDAHULUAN. kerja seluas-luasnya sekaligus pemerataan pembangunan. Data kontribusi sub BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan agroindustri akan berdampak pada penciptaan kesempatan kerja seluas-luasnya sekaligus pemerataan pembangunan. Data kontribusi sub sektor agroindustri

Lebih terperinci

MODEL PENGUKURAN HUMANWARE UNTUK PENGELOLAAN KINERJA PEGAWAI PADA PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA

MODEL PENGUKURAN HUMANWARE UNTUK PENGELOLAAN KINERJA PEGAWAI PADA PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA 1 MODEL PENGUKURAN HUMANWARE UNTUK PENGELOLAAN KINERJA PEGAWAI PADA PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA Windarti Listyarini, Udisubakti Ciptomulyono, dan Dewanti Anggrahini Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS KANDUNGAN TEKNOLOGI UKM BATIK MENGGUNAKAN METODE TEKNOMETRIK GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING ANTAR UKM BATIK

ANALISIS KANDUNGAN TEKNOLOGI UKM BATIK MENGGUNAKAN METODE TEKNOMETRIK GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING ANTAR UKM BATIK TUGAS AKHIR ANALISIS KANDUNGAN TEKNOLOGI UKM BATIK MENGGUNAKAN METODE TEKNOMETRIK GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING ANTAR UKM BATIK Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN 5.1 Karakteristik Kepemimpinan Pemimpin di Showa Indonesia Manufacturing yang ada menggunakan prinsip keterbukaan terhadap karyawan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian sangat diandalkan sebagai salah satu tumpuan. dalam memulihkan kondisi perekonomian masyarakat, bahkan secara

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian sangat diandalkan sebagai salah satu tumpuan. dalam memulihkan kondisi perekonomian masyarakat, bahkan secara I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian sangat diandalkan sebagai salah satu tumpuan dalam memulihkan kondisi perekonomian masyarakat, bahkan secara bertahap sektor pertanian diharapkan mampu

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 3. Gasal 2014

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 3. Gasal 2014 PERANCANGAN PRODUK Chapter 3 Gasal 2014 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 29/09/2014 Perancangan Produk -

Lebih terperinci

Definisi ilmu seni memindahkan menyimpan melindungi mengontrol/ mengawasi material

Definisi ilmu seni memindahkan menyimpan melindungi mengontrol/ mengawasi material Definisi 1. Material handling adalah ilmu dan seni memindahkan, menyimpan, melindungi, dan mengontrol/ mengawasi material. 2. Material handling merupakan penyediaan material dalam jumlah yang tepat, pada

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dikerjakan guna mendapatkan informasi yang diinginkan demi tercapainya tujuan penelitian. Berikut cara mengumpulkan data yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi di Indonesia saat ini telah mengubah struktur ekonomi sesuai dengan pola umum yang terjadi di negara-negara berkembang, yaitu semakin kecilnya peran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang pada waktu berusaha mempengaruhi aktivitas orang lain. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. seseorang pada waktu berusaha mempengaruhi aktivitas orang lain. Sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.5.LATAR BELAKANG Gaya kepemimpinan didefenisikan sebagai pola perilaku yang dilakukan seseorang pada waktu berusaha mempengaruhi aktivitas orang lain. Sebagai perilaku atau cara yang

Lebih terperinci

Analisis Kontribusi Teknologi Dan Produktivitas Di PT. Surya Jaya Tulungagung

Analisis Kontribusi Teknologi Dan Produktivitas Di PT. Surya Jaya Tulungagung ISSN: 2087-522 E-ISSN: 28-67 Analisis Kontribusi Teknologi Dan Produktivitas Di PT. Surya Jaya Tulungagung Veronika Yulia Kusumawati, Imam Santoso 2,dan Sudarminto, S.Y ) Mahasiswa S2-Program Studi Teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum dan Sejarah Perusahaan Pendirian Klinik Kharisma Citra Medika pada awalnya dikarenakan adanya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. Gambar 9 Peta lokasi penelitian.

3 METODOLOGI. Gambar 9 Peta lokasi penelitian. 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Juli 2011 sampai September 2011 di galangan kapal PT Proskuneo Kadarusman Muara Baru, Jakarta Utara. Selanjutnya pembuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terjadinya berbagai krisis kawasan yang tidak lepas dari kegagalan mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain disebabkan oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dengan adanya kemajuan teknologi tersebut, menyebabkan meningkatnya tingkat persaingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumber Daya Manusia Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit pelayanan. Berbagai unit tersebut terdiri dari sekumpulan individu yang berusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi internet membuat problema tersendiri bagi media cetak.

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi internet membuat problema tersendiri bagi media cetak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Berkembangnya teknologi internet membuat problema tersendiri bagi media cetak. Di Indonesia, meskipun penggunaan internet belum merata ke seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan tidak terlepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan tidak terlepas dari peran strategis sumber daya manusia yang dimilikinya, karena sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi-teknologi yang adapun bermacam-macam. Perkembangan teknologi. teknologi canggih yang memudahkan usaha manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi-teknologi yang adapun bermacam-macam. Perkembangan teknologi. teknologi canggih yang memudahkan usaha manusia dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan zaman teknologipun semakin maju. Teknologi-teknologi yang adapun bermacam-macam. Perkembangan teknologi tersebut tidak hanya melahirkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi di bidang teknologi informasi. adalah produk yang harus dibuat sesuai dengan SOP (Standard Operation

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi di bidang teknologi informasi. adalah produk yang harus dibuat sesuai dengan SOP (Standard Operation BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini peranan teknologi informasi merupakan kebutuhan mutlak bagi suatu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Pengelolaan informasi yang baik akan menunjang

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN JASA SERVICE PADA BENGKEL DONI MOTOR WARENG. Ayu Dwi Sulistiani

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN JASA SERVICE PADA BENGKEL DONI MOTOR WARENG. Ayu Dwi Sulistiani SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN JASA SERVICE PADA BENGKEL DONI MOTOR WARENG Ayu Dwi Sulistiani 21213537 Rumusan dan Batasan Masalah Rumusan Masalah Bagaimana sistem akuntansi penjualan jasa service yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Jaringan Listrik, Komputer dan Komunikasi Persuahaan Listrik X Desember 2014)

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Jaringan Listrik, Komputer dan Komunikasi Persuahaan Listrik X Desember 2014) BAB I PENDAHULUAN Bab I ini akan menjelaskan beberapa pendahuluan terkait penelitian yang akan dilakukan antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah dan sistematika penulisan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut, produk maupun jasa yang ditawarkan. Semua tersedia di internet secara

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut, produk maupun jasa yang ditawarkan. Semua tersedia di internet secara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manfaat dari perkembangan teknologi Internet saat ini sudah semakin dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Tidak hanya dari segmen bisnis dan pendidikan saja, namun

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV diperoleh fakta empirik mengenai perilaku kepemimpinan kepala madrasah, budaya madrasah dan produktivitas

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGENDALIAN DOKUMEN. /'./,.,...~ Oi eriksa oleh :

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGENDALIAN DOKUMEN. /'./,.,...~ Oi eriksa oleh : UNIVERSITAS MUHAMMADIY AH SURABAYA STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) No. SOP-PPM-Ol Status Ookumen : 0 Master o SaIinan No. Nomor Revisi : 00 Tanggal Terbit : 01 September 2016 Jumlah Halaman : 13 (tiga

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN JUDUL MATA KULIAH : MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA NOMOR KODE/SKS : 128/3 DESKRIPSI SINGKAT : Mata Kuliah memberikan pengetahuan dan konsep-konsep dasar dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpenting mereka yakni ketersediaan dan pengelolaan sumber daya. manusianya. Manusialah yang dapat menggerakkan suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. terpenting mereka yakni ketersediaan dan pengelolaan sumber daya. manusianya. Manusialah yang dapat menggerakkan suatu organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangMasalah Siklus aktifitas organisasi pada dasarnya bergantung pada asset terpenting mereka yakni ketersediaan dan pengelolaan sumber daya manusianya. Manusialah yang dapat

Lebih terperinci

PENILAIAN KANDUNGAN KOMPONEN TEKNOLOGI HUMANWARE

PENILAIAN KANDUNGAN KOMPONEN TEKNOLOGI HUMANWARE 11 PENILAIAN KANDUNGAN KOMPONEN TEKNOLOGI HUMANWARE PADA IKM (Studi Kasus : IKM Mebel Propinsi Di.Yogyakarta) The Contents assessment of Humanware Technology Component in Furniture SME s Siti Rohmatul

Lebih terperinci