TEKNOLOGI PEMETIKAN, PENYIMPANAN DAN PENGEMASAN JERUK SIAM PONTIANAK DAN KEPROK TERIGAS UNTUK MENINGKATKAN UMUR DAYA SIMPAN >15 HARI O l e h : E.M.Rachmat S., Titik Purbiati, John David H, Tomy Purba dan Melia Puspitasari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat Jl. Budi Utomo No. 45 Pontianak Sasaran peningkatan produksi jeruk diproyeksikan untuk kebutuhan dalam negeri, ekspor dan bahan olahan, yang pada tahun 2005 masing-masing kebutuhan mencapai 1.446.300 ton, 2000 ton dan 72.300 ton. Pada tahun 2010 diperkirakan akan mencapai 1.925.500 ton, 3000 dan 96.200 ton. Pengembangan jeruk siam ditujukan untuk industri olahan, sedangkan jeruk keprok Soe di NTT, keprok Garut dan keprok Berasitepu Sumut ditujukan untuk substitusi impor. Kebun jeruk skala kecil dikembangkan di 20 propinsi dan 58 kabupaten. Bahan olahan pada 2 3 tahun mendatang diperkirakan akan berlimpah di Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Varietas jeruk yang ada pada saat ini 70 80 % merupakan jeruk siam (Badan Litbang Pertanian, 2005). 1 / 5
Pada perdagangan jeruk segar, grade jeruk ditentukan berdasarkan ukurannya, dibagi atas kelas (dari kelas besar ke kecil) A, B, C, D dan E. Saat ini kemampuan petani untuk mencapai grade A dan B hanya 30 40 %. Perbaikan Standard Procedure Operation di lapangan akan meningkatkan pencapaian grade A dan B menjadi 60 70 % yang dapat dipasarkan dalam bentuk segar menyaingi produk impor, sedangkan sisanya grade C, D, dan E berpeluang untuk dipasarkan dalam bentuk olahan. Jeruk siam Sambas yang selama ini lebih dikenal dengan nama jeruk siam Pontianak, telah dikembangkan oleh Pemerintah kabupaten Sambas sejak tahun 1999 melalui program rehabilitas dan pengembangan jeruk siam Pontianak dengan target luasan 10.000 ha dan pada tahun 2005 telah melampaui target yang telah ditetapkan. Jeruk keprok madu yang kemudian dilepas menteri Pertanian dengan nama keprok Terigas kini mulai berkembang dengan cepat dan pada 3 tahun terakhir ini sudah mencapai luasan sekitar 125 ha. Mutu buah setelah dipanen harus selalu dijaga dengan cara-cara penanganan yang baik, sehingga diperoleh hasil dengan penampilan yang menarik. Dalam rangka menjaga mutu panen yang baik, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah : cara pemetikan yang benar dan cara penyimpanan yang baik sesuai dengan dengan ketentuan yang berlaku. Di negara-negara yang maju ada peraturan yang mengatur tata cara panen yang baik. Tujuan dari peraturan ini adalah menjamin kualitas jeruk yang setinggi-tingginya. Dalam peraturan tersebut ditentukan bahwa tiap-tiap jeruk yang sudah dipetik, dijual, dibawa ke pabrik jeruk, harus mengandung prosentase sari jeruk, zat-zat asam tertentu dan warna yang ditetapkan menurut standar masing-masing (Lucki Hartanti, 2004). Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas penanganan panen dan pasca panen mulai dari saat penentuan panen, cara petik sampai kepada penyimpanannya perlu mendapat perhatian dari petani dan pelaku bisnis jeruk siam dan jeruk keprok, khususnya untuk para petani dan pelaku bisnis jeruk di kabupaten Sambas dan di Kalimantan Barat pada umumnya. TEKNOLOGI HASIL PENGKAJIAN Dari kajian cara pemetikan, pengemasan dan penyimpanan yang telah dilakukan pada jeruk 2 / 5
Keprok Terigas diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1) Cara pemetikan dan interaksi kedua faktor tidak berbeda nyata terhadap susut bobot. 2) Cara penyimpanan menunjukkan perbedaan yang nyata. Buah yang disimpana di ruang dingin (Suhu 10 ºC) pada 15 hari, 24 hari dan 33 hari, susut bobot tiap buah lebih kecil dibandingkan dengan yang disimpan pada suhu ruang ( 32ºC). Hasil yang tidak jauh berbeda diperoleh dari kajian cara pemetikan dan penyimpanan yang dilakukan pada jeruk siam Pontianak. Cara pemetikan yang dilakukan dengan menggunakan gunting dan menyisakan sedikit tangkainya, tidak berpengaruh nyata terhadap umur daya simpan jeruk siam Pontianak terhadap cara petik yang dilakukan dengan tangan. Namun penyimpanan pada suhu dingin (10ºC) cukup berpengaruh terhadap umur daya simpan yakni dapat memperpanjang umur daya simpan sampai 15 hari. Hal ini nampak terlihat baik pada perlakuan panen dengan gunting (bertangkai) maupun dengan tangan (tanpa tangkai). Dari hasil kajian penggunaan pelapisan lilin dapat disimpulkan sebagai berikut : Penyimpanan suhu rendah (10 o C) mampu memperlambat proses penurunan perubahan Susut Bobot, Diameter, Kadar asam, Vitamin C, dibandingkan dengan penyimpanan pada suhu ruang. Sedangkan Kadar gulanya semakin meningkat pada suhu rendah maupun suhu ruang. Pelapisan buah jeruk Keprok Terigas dengan Lilin Lebah dapat menunda/memperlambat proses kematangan buah, yang terlihat secara nyata dengan lambatnya penurunan Susut Bobot, Diameter, Kadar Asam dan Vitamin C jika dibandingkan dengan tanpa perlakuan palapisan lilin.penyimpanan suhu rendah (10 o C) dikombinasikan dengan Pelapisan dengan lilin plastik, merupakan perlakuan yang terbaik. TEKNOLOGI REKOMENDASI Atas dasar hasil pengkajian yang telah dilakukan maka teknologi cara pemetikan, penyimpanan dan pengemasan baik untuk jeruk siam Pontianak maupun untuk jeruk keprok Terigas yang dapat dianjurkan untuk mendapatkan umur daya simpan > 15 hari, adalah sebagai berikut : 1. 1. Cara pemetikan. 3 / 5
Pemetikan jeruk harus dilakukan dengan baik dan pada waktu yang tepat. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pemetikan buah jeruk antara lain adalah : 1) Jangan memetik jeruk sebelum embun pagi lenyap, 2) Tangkai buah yang terlalu panjang harus dipotong dengan gunting yang tajam dan disisakan sekitar 1 2 cm dari buah, 3) Usahakan agar buah jeruk tidak jatuh agar daging buah dan kulitnya tidak rusak, 4) Pemetikan buah jeruk pada pohon yang tinggi harus menggunakan tangga agar cabang dan ranting tidak rusak. Maka setiap pemetik harus membawa keranjang atau kantong yang dapat diikat pada leher, dan 5) Jangan memetik buah jeruk dengan cara memanjat pohon, karena cara ini dapat merusak pohon (Lucki Hartanti, 2004). Cara pemetikan dengan menyisakan tangkai buah sekitar 1-2 cm berdasarkan hasil pengkajian baik untuk dilakukan karena dapat mengurangi respirasi sehingga dapat memperpanjang umur daya simpan. 1. 2. Cara Penyimpanan. Penyimpanan pada suhu rendah (10 C) yang disertai dengan pelapisan lilin berdasarkan hasil kajian terbukti dapat menunda/memperlambat proses kematangan buah, yang terlihat secara nyata dengan lambatnya penurunan Susut Bobot, Diameter, Kadar Asam dan Vitamin C jika dibandingkan dengan tanpa perlakuan palapisan lilin 1. 3. Cara Pengemasan. Pengemasan Jeruk Siam Pontianak dan jeruk Keprok Terigas yang telah diberi lapisan lilin kemudian dikemas dengan kantong plastik dan disimpan pada suhu rendah berdasarkan hasil kajian terbukti dapat mempertahankan mutu dan memperpanjang umur daya simpan lebih dari 15 hari. TEKNOLOGI PEMETIKAN, PENYIMPANAN DAN PENGEMASAN JERUK SIAM PONTIANAK DAN KEPROK TERIGAS UNTUK MENINGKATKAN 4 / 5
UMUR DAYA SIMPAN >15 HARI O l e h : E.M.Rachmat S., Titik Purbiati, John David H, Tomy Purba dan Melia Puspitasari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat Jl. Budi Utomo No. 45 Pontianak 5 / 5