Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja.

3. RUANG LINGKUP SOP penjualan tunai ini meliputi flowchart prosedur penjualan tunai, penjelasan prosedur, dan dokumen terkait.

Bab IV Hasil Kerja Praktek Dan Analisis

Lampiran 1. Hasil Wawancara

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

Flowchart Sistem Penjualan Kredit PT Geotechnical Systemindo. Purchase Order. Copy PO. Kalkulasi harga. Memeriksa status customer

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian:

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

LAMPIRAN INTERNAL CONTROL QUESTIONER PROSES PENJUALAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL

LAMPIRAN 1. Internal Control Questioner. Penjualan. No Pernyataan Y = Ya

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

BAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber

BAB IV PEMBAHASAN. PT. Bumi Maestroayu dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN CV. SUMBER HASIL. Daerah Istimewa Jogjakarta. CV. Sumber Hasil bergerak dalam bidang hasil bumi.

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

L 1 LAMPIRAN-LAMPIRAN. I. Lampiran Dokumen. Cash Receipt Voucher

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM INFORMAS I AKUNTANS I PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. PRO-HEALTH INTERNATIONAL

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. PANCASONA DAYASAKTI YANG BERJALAN

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN

PT. WIYO. Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE. PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER ICQ. Internal Control Questionaire. Apakah perusahaan memiliki pedoman. penerimaan persediaan secara tertulis?

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah mengadakan penelitian baik lewat penelitian di lapangan maupun

ICQ. Internal Control Questionaire. No Pertanyaan Y T Keterangan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB II LANDASAN TEORI

Storyboard Create Form Master Karyawan Langkah 1 : Menampilkan Mainform dan Melakukan Login

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DENGAN PERUSAHAAN. Tanya(T) : Seperti apa aplikasi yang dibutuhkan oleh PT. ENERGITAMA MULTIGUNA SOLUSI?

BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM

Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Ujian Akhir Semester:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN

Sistem akuntansi penjualan, terdiri dari kegiatan-kegiatan transaksi penjualan: kredit dan tunai

ANALISIS SISTEM : AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA PT.INTI ANDALAN NUSANTARA : ULFA MAIARDININGSIH : 2A214924

A. Prosedur Pemesanan dan

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB III OBYEK PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama.

Irsan Lubis, SE.Ak,BKP

DIAGRAM CONTEXT (SIKLUS PENDAPATAN)

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Metaplas Harmoni. Dalam melaksanakan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

LAMPIRAN 1.1 Internal Control Questioner Penjualan

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

Prosedur Penanganan Delivery Order PT. Panasonic. Rizkiyah 3DA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Sistem Pengendalian Intern Atas Prosedur Pembelian Barang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL

BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV.GRAHA ALFA SAKTI. Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. PT. JDI bermula dari perusahaan lain yang bernama PT. Maluku Timber. PT. Maluku

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dasarkan atas tipe atau jenis barang yang ada di PT.Supra Sumber Cipta.

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT.SUPRAEKA KARYAPRIMA. Cawang Baru Barat Blok C no.26, Jakarta dengan No.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB IV EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG PADA PT CORNINDO BOGA JAYA (GARUDAFOOD GROUP)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang

Transkripsi:

Keterangan Flowchart : Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO) dari pelanggan ke perusahaan yang diterima oleh Customer Sales Representative (CSR) perusahaan dalam bentuk dokumen asli, fax, ataupun email. PO yang datang kemudian dilihat dan diperiksa kelengkapannya seperti tanda tangan pemesan dan cap pelanggan serta Credit Limit, Gross Margin, dan Nilai Ordernya apakah masuk akal atau tidak. Credit limit dibutuhkan untuk melihat apakah seorang customer memiliki piutang (kredit) melebihi batas piutangnya atau tidak. Apabila pelanggan tersebut memiliki piutang lebih daripada yang dibataskan, maka staf CSR akan meminta otorisasi dari Sales Manager. Kemudian Gross Margin adalah selisih antara harga pokok barang dengan floor price dalam persentase. Gross margin tersebut berbeda-beda bagi setiap barang karena sebagian besar transaksi perusahaan adalah transaksi yang jumlahnya tergolong besar sehingga perusahaan harus dapat fleksibel untuk setiap pelanggannya. Jika persentase Gross margin lebih rendah dari yang sudah ditentukan (harga jual kepada pelanggan dibawah floor price), maka staf CSR akan meminta otorisasi dari Sales Manager. Atau lebih ekstrem lagi apabila terjadi Negative Gross margin (harga jual lebih rendah daripada harga pokok barang), maka staf CSR akan meminta otorisasi kepada Direktur Marketing. Sedangkan Nilai Sales Order akan berhubungan dengan proses selanjutnya yakni dalam proses pembuatan dokumen Sales Order. Nilai Sales Order ditentukan minimum sebesar dua juta rupiah Apabila Nilai Sales Order ternyata kurang daripada dua juta rupiah maka staf CSR juga akan meminta otorisasi kepada Sales Manager. PO dari pelanggan tidak dicatat oleh CSR kedalam catatan atau dokumen yang resmi. PO yang telah selesai diperiksa oleh bagian CSR akan diarsip rapi menurut nama pelanggan.

Bagian CSR yang menerima PO dari pelanggan kemudian akan menghubungi bagian Gudang dengan telepon dan bagian CSR akan mengirimkan email yang berisi pesanan apa yang datang, pelanggannya siapa dan berapa jumlah pesanannya. Staf Gudang yang menerima pesanan dari CSR segera mempersiapkan barang yang dimaksud. Pertama kali staf Gudang akan mengecek ke dalam Catatan Gudang apakah barang yang dimaksud tersedia didalam Gudang atau tidak. Setelah barang yang dipesan tersedia kemudian staf Gudang akan membuat Delivery Order (DO) lima rangkap. DO ini diberikan nomor secara urut (tetapi tidak prenumbered) dimana PO yang datang lebih dahulu akan mendapatkan nomor DO terlebih dahulu pula. Apabila ternyata DO yang telah dicetak ternyata salah, maka akan dicetak ulang dengan nomor DO yang sama dengan sebelumnya dan DO yang lama akan disobek-sobek. DO yang telah dicetak akan diotorisasi oleh manajer Gudang kemudian diperiksa dengan barang yang akan dikirimkan kepada pelanggan. Dari lima lembar DO yang dicetak dan diotorisasi, hanya empat lembar yang akan dikirimkan kepada pelanggan bersama barang oleh transportir /kurir. Lembar pertama (Bukti tanda terima langganan), lembar kedua (Bukti Pengeluaran Barang), lembar ketiga (Surat Penagihan Angkutan), dan lembar keempat (Surat Pengantar) yang akan dikirimkan kepada pelanggan. Sedangkan lembar kelima DO (Salinan Bukti Pengeluaran Barang) akan disimpan oleh bagian Gudang sebagai arsip. Transportir/kurir yang mengantarkan barang akan meminta tanda tangan dari pelanggan dan membawa kembali lembar kedua, ketiga, dan keempat saja ke perusahaan. DO yang kembali ke perusahaan akan diterima oleh bagian Billing perusahaan. Bagian Billing akan memeriksa kembali apakah DO yang kembali telah dibubuhi tanda tangan pelanggan atau belum. Juga apabila ternyata DO yang kembali rusak atau tidak dapat terbaca isinya, maka bagian Billing akan meminta tanda penerimaan barang kepada pelanggan. Bagian Billing kemudian

memberikan lembar ketiga yakni Surat Penagihan Angkutan kepada Kasir untuk dilakukan pembayaran atas pengangkutan barang ke pelanggan. Kedua dokumen DO lainnya akan digunakan bagian Billing untuk membuat Faktur Penjualan (Sales Invoice) dan setelah itu akan digunakan untuk menginput jurnal penjualan dan jurnal pengeluaran barang didalam General Ledger. Faktur dibuat berdasarkan DO yang kembali sebanyak enam lembar dimana faktur akan diberikan nomor faktur secara urut saja (bukan prenumbered) sehingga apabila faktur yang dicetak ternyata salah, staf Billing dapat dengan mudah mencetak lagi dengan nomor yang sama. Faktur Penjualan terdiri dari lembar pertama (Untuk pembeli BKP/penerima JKP sebagai bukti pajak masukan), lembar kedua (Untuk PKP yang menerbitkan faktur pajak standar sebagai bukti pajak keluaran), lembar ketiga (Untuk KPP dalam hal penyerahan BKP/JKP dilakukan kepada pemungut), lembar keempat (Pelanggan), lembar kelima (Arsip), dan lembar keenam (Arsip). Lembar pertama, keempat dan kelima akan diantarkan kepada pelanggan oleh bagian Billing. Sedangkan lembar kedua akan disimpan perusahaan sebagai bukti pajak keluaran, lembar ketiga akan dikumpulkan dan akan diserahkan kepada KPP setempat, dan lembar keenam akan diarsip bersama dengan dua lembar DO yang kembali menurut urutan nama pelanggan. Terdapat empat cara yang dapat dilakukan oleh pelanggan untuk membayar piutangnya kepada perusahaan. Keempat cara pembayaran tersebut adalah melalui cek, giro mundur, transfer ke rekening perusahaan dan pembayaran tunai. Dari keempat cara pembayaran tersebut, yang paling sering dipakai adalah pembayaran dengan menggunakan cek. Sebelum tanggal jatuh tempo, pelanggan akan mengantarkan cek kepada perusahaan yang akan diterima oleh bagian Kasir. Bagian kasir kemudian akan memeriksa keaslian dan membandingkan jumlah cek dengan jumlah yang tertera pada faktur penjualan. Apabila jumlah yang tertera sama atau kurang sedikit

(biasanya pelanggan tidak mau membayar biaya materai) maka kekurangannya akan dihapus saja dan bagian Kasir akan langsung membuat receipt voucher. Apabila pembayaran dilakukan oleh giro mundur, maka staf kasir akan menunggu pembuatan receipt voucher sampai dengan giro mundur tersebut cair. Kemudian kalau pembayaran menggunakan transfer ke dalam rekening perusahaan maka pembuatan receipt voucher dilakukan setelah bagian kasir melakukan pemeriksaan terhadap Rekening Koran (R/K) harian atau Rekening Koran (R/K) bulanan perusahaan. Receipt voucher dicetak satu lembar dimana setelah receipt voucher tersebut dicetak akan ditandatangani oleh Manajer Keuangan yang menyatakan bahwa Faktur Penjualan itu telah dilunasi oleh pelanggan. Receipt voucher juga akan menjadi dokumen bagi bagian Billing untuk memasukkan Jurnal Penerimaan Kas. Setelah jurnal dimasukkan maka receipt voucher akan dikembalikan lagi kepada bagian Kasir untuk diarsip menurut pelanggan.

Please download full document at www.docfoc.com Thanks