SUB BIDANG PEMELIHARAAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN X : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

LAMPIRAN VII : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 30 Tahun 2009 TANGGAL : 30 September

DAFTAR ISI. Membangun Gedung Kontrol Gardu Induk 4 Kode unit KTL.TST peralatan SCADA dan TELKOM

DAFTAR ISI. Memodifikasi Metode Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Instalasi Gardu Induk, Lengkap Dengan Sarana Bantunya

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

- 4 - Pasal 2 Memberlakukan Standar Kompetensi Tenaga Teknik

SUB BIDANG PERANCANGAN

Badan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP PEDOMAN BNSP 304

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG MENGELOLA PEKERJAAN PEMELIHARAAN

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG

S O P PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. 196/MEN/IV/2007

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi Manajer Energi

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)

LSP Teknologi Informasi Indonesia

BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK TEROWONGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2

MENGEMBANGKAN PERANGKAT ASESMEN

BAB I P E N D A H U L U A N

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN MUTU

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN

TUGAS PELATIHAN ASESOR

SKEMA SERTIFIKASI AHLI KESELAMATAN JALAN

DAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLTGU

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS KONSTRUKSI SERAT KACA UNTUK PEMBAKARAN SKALA RUMAH TANGGA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN UMUM

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL :

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BUKU PENILAIAN

TIK.JK JUDUL UNIT

FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI

Visi Menjadi LSP terbaik di Indonesia yang melahirkan profesional handal dan berdaya saing global dalam upaya pemberantasan korupsi

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL)

PETUNJUK PELAKSANAAN KOMPETENSI LABORATORIUM LINGKUNGAN

DAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLTD

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI POLITEKNIK ATI PADANG

FORMULIR PENDAFTARAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PROSES SERTIFIKASI

LSP Teknologi Informasi Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.326, 2010 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Standar Kompetensi. Manajer Energi Bidang Industri.

DAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLTP

PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI LSP PPT MIGAS

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK JALAN

SKEMA SERTIFIKASI RUANG LINGKUP PEREKAM MEDIS LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK SNI ISO/IEC : 2012

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

FORMULIR PENDAFTARAN

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT LEVEL BIDANG BISNIS KONVENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

SUB BIDANG PERANCANGAN

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK

PEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI TRANSMISI/JARINGAN

Pertama : Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi ini merupakan acuan bagi Lembaga Sertifikasi Profesi untuk pembentukan tempat uji kompetensi.

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM NEGOSIASI BISNIS

SUB BIDANG KONSTRUKSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI PROFESI

PANDUAN MUTU 1. RUANG LINGKUP

LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL :

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

Perizinan Usaha Penyediaan dan Jasa Penunjang Tenaga Listrik. Toha Ardi Nugraha

SPJ 4400: PERIKATAN UNTUK MELAKUKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS INFORMASI KEUANGAN SPJ 4410: PERIKATAN KOMPILASI

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK LANSEKAP

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI POLITEKNIK ATI PADANG

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

Pedoman 206 PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG KONSTRUKSI

FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

Komite Akreditasi Nasional

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENUNJANG

Apa Tujuan ISO. Material SDM. Resource. Alat. Metode. Output 3 C. Input Proses. Procedure IK Control. Monev

SOP (STANDARD OPERATING PROCEDURE)

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

BAB III LANDASAN TEORI

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

Transkripsi:

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2010

DAFTAR ISI Kode Unit : ASS.KTL.PH.20.301.01... 1 Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Turbin Uap.... 1 Kode Unit : ASS.KTL.PH.20.302.01... 11 Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Turbin Gas... 11 Kode Unit : ASS.KTL.PH.20.303.01... 21 Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Turbin Air.... 21 Kode Unit : ASS.KTL.PH.20.304.01... 31 Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Boiler dan Heat Recovery Steam Generator (HRSG).... 31 Kode Unit : ASS.KTL.PH.20.305.01... 41 Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Pompa, Kompresor dan Fan.... 41 Kode Unit : ASS.KTL.PH.20.306.01... 51 Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Heat Exchanger.... 51 Kode Unit : ASS.KTL.PH.20.307.01... 61 Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Coal dan Ash Handling System.... 61 Kode Unit : ASS.KTL.PH.20.308.01... 71 Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Cooling Tower.... 71 Kode Unit : ASS.KTL.PH.20.309.01... 81 Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Mesin Diesel.... 81 Kode Unit : ASS.KTL.PH.20.310.01... 91 Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Mesin-Mesin Listrik.... 91 Kode Unit : ASS.KTL.PH.20.311.01... 101 Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Instalasi Listrik.... 101 Kode Unit : ASS.KTL.PH.20.312.01... 111 Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Peralatan Proteksi dan Meter Listrik.... 111 Kode Unit : ASS.KTL.PH.20.313.01... 121 Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Peralatan Kontrol dan Instrumen.... 121 Kode Unit : ASS.KTL.PH.20.314.01... 131 Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Alat Berat dan Tools.... 131 Kode Unit : ASS.KTL.PH.20.315.01... 141 Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Perlengkapan Bendungan.... 141 i

Kode Unit : ASS.KTL.PH.20.316.01... 151 Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Perlengkapan Bangunan Gedung dan Jalan Jembatan.... 151 Kode Unit : ASS.KTL.PH.20.317.01... 161 Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Lingkungan.... 161 ii

STANDAR KOMPETENSI ASESOR KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit : ASS.KTL.PH.20.301.01 Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Turbin Uap. Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini mencakup persyaratan yang dibutuhkan untuk merencana dan melaksanakan asesmen Pemeliharaan Turbin Uap sesuai prosedur dalam konteks yang spesifik. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menetapkan bukti yang dibutuhkan sesuai konteks yang akan diases. KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Bukti yang dibutuhkan untuk menggali kompetensi ditetapkan berdasar pada standar kinerja, standar perusahaan, atau standar kompetensi sesuai konteks yang akan diases. 1.2 Unit kompetensi yang relevan atau yang akan diases dipelajari dengan tepat untuk mengidentifikasi bukti yang dibutuhkan. 1.3 Bukti yang spesifik sesuai persyaratan, 1.3.1 validitas dan reliabilitas kompetensi dipastikan. 1.3.2 kompetensi yang diases terkini dikonfirmasi. 1.4 Kecukupan bukti ditunjukkan untuk memperlihatkan pencapaian secara konsisten dari standar yang dispesifikasikan 1.5 Dokumen berupa biodata (riwayat diklat, riwayat jabatan serta bukti-bukti penugasan dll.). yang relevan dan sesuai dengan standar kompetensi akan diverifikasi dalam proses asesmen Hal. 1 / 170

ELEMEN KOMPETENSI 2. Menetapkan instrumen asesmen yang sesuai. 3. Mengidentifikasi dan menjelaskan metode 4. Membuat perencanaan KRITERIA UNJUK KERJA 2.1 Instrumen asesmen dikembangkan untuk memeriksa bukti yang valid, reliabel dan memuaskan sesuai dengan konteks pengujian yang spesifik. 2.2 Instrumen asesmen yang dirancang harus sesuai dengan bahasa yang dipergunakan untuk mendemonstrasikan unit kompetensi yang akan diases. 2.3 Instrumen asesmen yang jelas (lisan, tertulis, dan observasi lapangan) disiapkan dan ditetapkan. 2.4 Instrumen asesmen harus dievaluasi untuk menjamin fleksibilitas, keadilan, keamanan, efektifitas biaya pengujian 3.1 Metode dan tujuan asesmen didiskusikan dan dikonfirmasikan kepada asesi 3.2 Prosedur asesmen diklarifikasi dan disepakati oleh asesor maupun asesi. 3.3 Hal-hal yang menyangkut aspek legal dan tanggung jawab etika yang berkaitan dengan asesmen dijelaskan kepada asesi. 3.4 Kebutuhan akan penyesuaian yang diperlukan oleh asesi dalam prosedur asesmen ditetapkan. 3.5 Informasi disampaikan menggunakan bahasa dan strategi interaktif serta teknik berkomunikasi efektif kepada asesi. 4.1 Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai metode 4.2 Jadwal pelaksanaan asesmen disiapkan sesuai metode 4.3 Unit kompetensi yang akan diases diidentifikasi berdasarkan bukti-bukti dokumen untuk menetapkan metode 4.4 Kegiatan pengumpulan bukti direncanakan guna memenuhi prinsip kecukupan, reliabilitas, validitas dan bukti yang adil sesuai prosedur Hal. 2 / 170

ELEMEN KOMPETENSI 5. Mengorganisir 6. Mengumpulkan bukti. KRITERIA UNJUK KERJA 5.1 Semua materi dan alat asesmen diperoleh dan ditata di lokasi asesmen yang aman dan mudah dijangkau sesuai prosedur. 5.2 Pelaksanaan asesmen diinformasikan kepada Pihak yang berkepentingan sesuai yang direncanakan. 5.3 Pelaksanaan asesmen dikoordinasikan dengan tim asesor sesuai prosedur. 5.4 Komunikasi interaktif melalui bahasa lisan dan tertulis dengan teknik penulisan yang tepat digunakan dalam proses 5.5 Strategi asesmen dibuat sesuai dengan kondisi lapangan dan unit kompetensi yang diases. 6.1 Bukti yang tertera dalam prosedur asesmen dikumpulkan, menggunakan metode dan instrumen 6.2 Bahasa verbal, non verbal dan strategi digunakan untuk menciptakan suasana asesmen yang mendukung pengumpulan bukti. 6.3 Bukti yang dikumpulkan direkam sesuai dengan prosedur Hal. 3 / 170

ELEMEN KOMPETENSI 7. Membuat keputusan asesmen 8. Merekam hasil asesmen KRITERIA UNJUK KERJA 7.1 Bukti yang dikumpulkan dievaluasi: 7.1.1 Validitasnya. 7.1.2 Keasliannya. 7.1.3 Kecukupannya. 7.1.4 Kekiniannya. 7.1.5 Pencapaian yang konsisten sesuai standar yang ditentukan. 7.2 Bukti yang dikumpulkan dievaluasi dimensi kompetensinya yaitu: 7.2.1 Mampu melakukan tugasnya sesuai prosedur. 7.2.2 Mampu mengatur/mengorganisasikan pelaksanaan asesmen sesuai prosedur. 7.2.3 Mampu menanggulangi permasalahan yang timbul pada saat pelaksanaan asesmen 7.2.4 Mampu mengambil keputusan hasil asesmen sesuai prosedur 7.2.5 Mampu melakukan transfer pengetahuan dan keterampilan pada pelaksanaan asesmen sesuai prosedur. 7.3 Keputusan asesmen ditetapkan sesuai kriteria yang tercantum dalam prosedur 8.1 Hasil asesmen direkam dan diarsipkan secara akurat sesuai dengan prosedur. 8.2 Kerahasiaan hasil asesmen, dijaga dan akses terhadap rekaman asesmen hanya dapat dilakukan oleh petugas yang berwenang sesuai dengan prosedur. Hal. 4 / 170

ELEMEN KOMPETENSI 9. Memberikan umpan balik kepada asesi 10. Melaporkan pelaksanaan asesmen KRITERIA UNJUK KERJA 9.1 Umpan balik yang terkait dengan unjuk kerja disampaikan kepada asesi dengan menggunakan bahasa serta strategi penyampaian yang tepat termasuk nasehat untuk pencapaian sasaran selanjutnya serta pemberian rekomendasi pelatihan tambahan. 9.2 Kesempatan untuk memperbaiki kekurangan dalam pencapaian kompetensi sebagai hasil dari asesmen, didiskusikan dengan asesi. 9.3 Asesi diberitahu akan adanya kesempatan asesmen ulang dan atau mekanisme gugatan untuk menolak keputusan 9.4 Hasil keputusan asesmen disepakati dan ditandatangani oleh asesor dan asesi. 10.1 Hasil pelaksanaan asesmen dilaporkan kepada pihak yang terkait sesuai dengan prosedur. 10.2 Keputusan asesmen yang disanggah oleh asesi dicatat dan dilaporkan segera kepada pihak yang terkait sesuai dengan prosedur. 10.3 Saran untuk memperbaiki aspek aspek yang menyangkut proses asesmen disampaikan kepada pihak terkait. 1. Batasan Variabel 1.1 Sistem Asesmen dapat dikembangkan oleh: 1.1.1 Regulator Ketenagalistrikan. 1.1.2 Industri Ketenagalistrikan. 1.1.3 Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Ketenagalistrikan. 1.1.4 Lembaga Sertifikasi Kompetensi Asesor (LSA) Ketenagalistrikan. 1.1.5 Atau kombinasi. 1.2 Sistem Asesmen harus menspesifikasikan dan mendeskripsikan: 1.2.1 Tujuan 1.2.2 Persyaratan kompetensi asesor. 1.2.3 Kebijakan dan prosedur penyimpanan rekaman. Hal. 5 / 170

1.2.4 Toleransi terhadap penyesuaian metode asesmen yang mungkin terjadi. 1.2.5 Prosedur dan mekanisme, kaji ulang atau gugatan asesi. 1.2.6 Evaluasi dan kaji ulang proses 1.2.7 Mekanisme penjamin mutu. 1.2.8 Pengaturan tentang verifikasi. 1.3 Karakteristik asesi dapat meliputi: 1.3.1 Kemampuan komunikasi. 1.3.2 Latar belakang pendidikan. 1.3.3 Kemampuan fisik. 1.3.4 Pengalaman mengikuti asesmen/pelatihan. 1.3.5 Pengalaman sebelumnya terhadap unit kompetensi yang diases. 1.4 Personil penguji yang sesuai meliputi: 1.4.1 Asesor kompetensi. 1.4.2 Tenaga Ahli Kompeten/profesional 1.5 Prosedur asesmen yang tepat mencakup: 1.5.1 Prosedur asesmen dikembangkan dan disahkan oleh personil yang bertanggung jawab terhadap 1.5.2 Prosedur asesmen menjelaskan tentang: a. Metode asesmen yang dipergunakan. b. Instruksi dan bahan yang disediakan untuk orang yang diuji/diases. c. Kriteria untuk menilai kompeten atau belum kompeten. d. Jumlah asesor yang dibutuhkan. e. Bukti yang dipersyaratkan. f. Tempat atau lokasi g. Waktu h. Jumlah asesi/kelompok asesi yang diuji. i. Penyesuaian terhadap prosedur asesmen didasarkan atas karakteristik asesi yang diuji. j. Prosedur pelaporan. k. Mekanisme untuk mengkaji ulang dan sanggahan. 1.6 Prosedur pencatatan mencakup : 1.6.1 Formulir yang dirancang untuk keperluan hasil asesmen (dokumen cetak/dokumen elektronik); dan/atau 1.6.2 Daftar yang berisi rekaman kegiatan observasi/proses yang dipakai (dokumen cetak/dokumen elektronik). Hal. 6 / 170

1.7 Pelaporan asesmen : 1.7.1 Hasil akhir pelaksanaan asesmen dilaporkan kepada pihak yang terkait dengan mencantumkan kode unit, judul unit dan tanggal pengesahan. 1.7.2 Laporan asesmen disampaikan secara sumatif berisi rekomendasi tambahan pelatihan yang dibutuhkan sesuai unit kompetensi. 1.8 Instrumen asesmen mencakup: 1.8.1 Peraturan Perundang-undangan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2). 1.8.2 Perintah spesifik yang diberikan terkait dengan kriteria unjuk kerja dari tugas praktek, proses atau latihan simulasi. 1.8.3 Instruksi spesifik terkait dengan hasil pelaksanaan pekerjaan maupun pelatihan. 1.8.4 1 (satu) set soal tertulis dan lisan. 1.8.5 Log sheet, log book atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan 1.8.6 Standar kompetensi. 1.8.7 Kombinasi dari beberapa Instrumen Instrumen tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti untuk dijadikan sebagai dasar dalam membuat keputusan. 1.9 Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.9.1 KTL.PH.20.301.02 Memelihara Turbin Uap dan atau pernah melakukan asesmen dan atau memiliki pengetahuan tentang Pemeliharaan Turbin Uap. 2. Panduan Penilaian 2.1 Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Untuk menunjukkan kompetensi, diperlukan bukti terhadap Keterampilan dan Pengetahuan tentang : 2.1.1 Pengetahuan tentang standar perusahaan dan pedoman 2.1.2 Pengetahuan akan aspek legalitas serta tanggung jawab etika termasuk didalamnya peraturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja, hak mendapatkan kesempatan kerja, dan tidak bersifat diskriminatif yang relevan dengan konteks 2.1.3 Memahami prosedur dan kebijaksanaan perusahaan maupun ruang lingkup pekerjaan serta peraturan pemerintah yang berlaku. Hal. 7 / 170

2.1.4 Memahami prinsip-prinsip asesmen, yaitu reliabilitas, validitas, fleksibilitas, keaslian, kecukupan dan konsistensi. 2.1.5 Memahami unit kompetensi yang terkait dengan standar kompetensi asesmen dan pelatihan lainnya. 2.1.6 Keterampilan dalam mengaplikasikan berbagai metode asesmen dan asesmen sesuai tempat kerja. 2.1.7 Perencanaan kerja mandiri termasuk kemampuan memprediksi konsekuensi yang akan terjadi serta mampu membuat perbaikan. 2.1.8 Keterampilan berbahasa, pemahaman tulisan dan angka yang diperlukan untuk : a. Membaca dan menginterpretasikan b. Memberikan informasi yang tepat dan jelas secara lisan dan tertulis. c. Menyesuaikan bahasa lisan dan tertulis sesuai dengan sasaran audensi. d. Menuliskan instrumen asesmen dengan menggunakan bahasa yang mencerminkan istilah-istilah dan terminologi pada bidang yang diases. e. Memberikan informasi yang tepat dan jelas baik secara lisan maupun tertulis. f. Meminta konfirmasi dari asesi agar semua proses dapat dimengerti. g. Menggali kompetensi asesi melalui pertanyaan terarah, mampu mendengar serta memahami jawabannya. h. Mencari tambahan informasi untuk mengklarifikasi hal hal yang dianggap meragukan. i. Menggunakan komunikasi verbal maupun non verbal yang mendukung suasana pelaksanaan j. Menggunakan bahasa yang biasa digunakan dalam bernegosiasi atau menyelesaikan konflik agar meminimalisir terjadinya konflik. k. Komunikasi efektif sesuai dengan budaya di tempat kerja dan kebiasaan asesi. 2.1.9 Menyiapkan dokumen yang dipersyaratkan dengan menggunakan tata letak dan bahasa yang jelas dan komprehensif. 2.2 Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1 Konteks asesmen secara spesifik dapat ditentukan oleh: a. Tujuan asesmen : 1. Untuk memperoleh kompetensi/kualifikasi tertentu. 2. Menentukan klasifikasi asesi. Hal. 8 / 170

3. Mengakui hasil diklat sebelumnya dan kompetensi yang dimiliki sekarang. 4. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan maupun kemajuan yang sudah dicapai. b. Lokasi asesmen : di tempat kerja dan/atau di luar tempat kerja. c. Petunjuk asesmen sesuai unit kompetensi asesmen di dalam standar kompetensi bidang asesmen dan pelatihan d. Fasilitas yang terdapat pada sistem 2.2.2 Lingkungan asesmen dan sumber daya asesmen mencakup: a. Waktu b. Lokasi c. Personil d. Peralatan e. Materi asesmen f. Persyaratan Keselamatan dan kesehatan kerja g. Standard Operating Procedures (SOP)/ Instruksi Kerja (IK) dari industri/perusahaan 2.3 Metode Asesmen 2.3.1 Verifikasi dokumen, uji tulis, uji lisan, observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, hasil kerja, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2 Klarifikasi dengan atasan langsung serta hasil self assessment (uji mandiri) sesuai dengan unit kompetensi yang diases. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar didalam memberikan asesmen 2.4 Aspek penting Pelaksanaan asesmen mempersyaratkan dokumentasi yang tersedia terhadap proses berikut : a. Konteks asesmen yang spesifik termasuk tujuan b. Metode asesmen c. Karakteristik asesi d. Persyaratan bukti kompetensi e. Rencana untuk memberikan kesempatan asesi melakukan pengumpulan bukti-bukti yang dipersyaratkan f. Metode asesmen yang dipilih termasuk penyesuaian yang diperkenankan terkait dengan karakter asesi g. Instrumen asesmen untuk asesmen yang spesifik dan pengumpulan bukti yang memenuhi prinsip validitas, reliabilitas, fleksibilitas dan bersifat adil termasuk penyesuaian Hal. 9 / 170

yang diperkenankan, serta dapat diandalkan untuk memastikan kompetensi h. Standar kompetensi yang relevan terhadap prosedur asesmen i. Pelaksanaan asesmen sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan j. Pencatatan hasil asesmen sesuai dengan prosedur asesmen dan prosedur pencatatannya k. Laporan tentang jalannya asesmen termasuk didalamnya laporan mengenai hal hal baik yang positif maupun negatif serta saran saran untuk perbaikkan dalam pelaksanaan asesmen di masa yang akan datang l. Proses asesmen dilaksanakan untuk memastikan bahwa : 1. Segala penyelenggaraan kegiatan dipahami oleh semua pihak. 2. Asesi dibuat agar tidak gugup dan lingkungan asesmen dibuat senyaman mungkin. 3. Kemampuan bahasa, pemahaman tulisan dan angka telah dipertimbangkan. m. Proses umpan balik yang bersifat membangun diberikan kepada asesi termasuk kemungkinan asesi dinyatakan belum kompeten. n. Memberikan arahan kepada asesi dan bagaimana mengisi celah di dalam kompetensi yang asesi miliki. Hal. 10 / 170

STANDAR KOMPETENSI ASESOR KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit : ASS.KTL.PH.20.302.01 Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Turbin Gas. Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini mencakup persyaratan yang dibutuhkan untuk merencana dan melaksanakan asesmen Pemeliharaan Turbin Gas sesuai prosedur dalam konteks yang spesifik. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menetapkan bukti yang dibutuhkan sesuai konteks yang akan diases. KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Bukti yang dibutuhkan untuk menggali kompetensi ditetapkan berdasar pada standar kinerja, standar perusahaan, atau standar kompetensi sesuai konteks yang akan diases. 1.2 Unit kompetensi yang relevan atau yang akan diases dipelajari dengan tepat untuk mengidentifikasi bukti yang dibutuhkan. 1.3 Bukti yang spesifik sesuai persyaratan, 1.3.1 validitas dan reliabilitas kompetensi dipastikan. 1.3.2 kompetensi yang diases terkini dikonfirmasi. 1.4 Kecukupan bukti ditunjukkan untuk memperlihatkan pencapaian secara konsisten dari standar yang dispesifikasikan 1.5 Dokumen berupa biodata (riwayat diklat, riwayat jabatan serta bukti-bukti penugasan dll.). yang relevan dan sesuai dengan standar kompetensi akan diverifikasi dalam proses asesmen Hal. 11 / 170

ELEMEN KOMPETENSI 2. Menetapkan instrumen asesmen yang sesuai. 3. Mengidentifikasi dan menjelaskan metode 4. Membuat perencanaan KRITERIA UNJUK KERJA 2.1 Instrumen asesmen dikembangkan untuk memeriksa bukti yang valid, reliabel dan memuaskan sesuai dengan konteks pengujian yang spesifik. 2.2 Instrumen asesmen yang dirancang harus sesuai dengan bahasa yang dipergunakan untuk mendemonstrasikan unit kompetensi yang akan diases. 2.3 Instrumen asesmen yang jelas (lisan, tertulis, dan observasi lapangan) disiapkan dan ditetapkan. 2.4 Instrumen asesmen harus dievaluasi untuk menjamin fleksibilitas, keadilan, keamanan, efektifitas biaya pengujian 3.1 Metode dan tujuan asesmen didiskusikan dan dikonfirmasikan kepada asesi 3.2 Prosedur asesmen diklarifikasi dan disepakati oleh asesor maupun asesi. 3.3 Hal-hal yang menyangkut aspek legal dan tanggung jawab etika yang berkaitan dengan asesmen dijelaskan kepada asesi. 3.4 Kebutuhan akan penyesuaian yang diperlukan oleh asesi dalam prosedur asesmen ditetapkan. 3.5 Informasi disampaikan menggunakan bahasa dan strategi interaktif serta teknik berkomunikasi efektif kepada asesi. 4.1 Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai metode 4.2 Jadwal pelaksanaan asesmen disiapkan sesuai metode 4.3 Unit kompetensi yang akan diases diidentifikasi berdasarkan bukti-bukti dokumen untuk menetapkan metode 4.4 Kegiatan pengumpulan bukti direncanakan guna memenuhi prinsip kecukupan, reliabilitas, validitas dan bukti yang adil sesuai prosedur Hal. 12 / 170

ELEMEN KOMPETENSI 5. Mengorganisir 6. Mengumpulkan bukti. KRITERIA UNJUK KERJA 5.1 Semua materi dan alat asesmen diperoleh dan ditata di lokasi asesmen yang aman dan mudah dijangkau sesuai prosedur. 5.2 Pelaksanaan asesmen diinformasikan kepada Pihak yang berkepentingan sesuai yang direncanakan. 5.3 Pelaksanaan asesmen dikoordinasikan dengan tim asesor sesuai prosedur. 5.4 Komunikasi interaktif melalui bahasa lisan dan tertulis dengan teknik penulisan yang tepat digunakan dalam proses 5.5 Strategi asesmen dibuat sesuai dengan kondisi lapangan dan unit kompetensi yang diases. 6.1 Bukti yang tertera dalam prosedur asesmen dikumpulkan, menggunakan metode dan instrumen 6.2 Bahasa verbal, non verbal dan strategi digunakan untuk menciptakan suasana asesmen yang mendukung pengumpulan bukti. 6.3 Bukti yang dikumpulkan direkam sesuai dengan prosedur Hal. 13 / 170

ELEMEN KOMPETENSI 7. Membuat keputusan asesmen 8. Merekam hasil asesmen KRITERIA UNJUK KERJA 7.1 Bukti yang dikumpulkan dievaluasi: 7.1.1 Validitasnya. 7.1.2 Keasliannya. 7.1.3 Kecukupannya. 7.1.4 Kekiniannya. 7.1.5 Pencapaian yang konsisten sesuai standar yang ditentukan. 7.2 Bukti yang dikumpulkan dievaluasi dimensi kompetensinya yaitu: 7.2.1 Mampu melakukan tugasnya sesuai prosedur. 7.2.2 Mampu mengatur/mengorganisasikan pelaksanaan asesmen sesuai prosedur. 7.2.3 Mampu menanggulangi permasalahan yang timbul pada saat pelaksanaan asesmen 7.2.4 Mampu mengambil keputusan hasil asesmen sesuai prosedur 7.2.5 Mampu melakukan transfer pengetahuan dan keterampilan pada pelaksanaan asesmen sesuai prosedur. 7.3 Keputusan asesmen ditetapkan sesuai kriteria yang tercantum dalam prosedur 8.1 Hasil asesmen direkam dan diarsipkan secara akurat sesuai dengan prosedur. 8.2 Kerahasiaan hasil asesmen, dijaga dan akses terhadap rekaman asesmen hanya dapat dilakukan oleh petugas yang berwenang sesuai dengan prosedur. Hal. 14 / 170

ELEMEN KOMPETENSI 9. Memberikan umpan balik kepada asesi 10. Melaporkan pelaksanaan asesmen KRITERIA UNJUK KERJA 9.1 Umpan balik yang terkait dengan unjuk kerja disampaikan kepada asesi dengan menggunakan bahasa serta strategi penyampaian yang tepat termasuk nasehat untuk pencapaian sasaran selanjutnya serta pemberian rekomendasi pelatihan tambahan. 9.2 Kesempatan untuk memperbaiki kekurangan dalam pencapaian kompetensi sebagai hasil dari asesmen, didiskusikan dengan asesi. 9.3 Asesi diberitahu akan adanya kesempatan asesmen ulang dan atau mekanisme gugatan untuk menolak keputusan 9.4 Hasil keputusan asesmen disepakati dan ditandatangani oleh asesor dan asesi. 10.1 Hasil pelaksanaan asesmen dilaporkan kepada pihak yang terkait sesuai dengan prosedur. 10.2 Keputusan asesmen yang disanggah oleh asesi dicatat dan dilaporkan segera kepada pihak yang terkait sesuai dengan prosedur. 10.3 Saran untuk memperbaiki aspek aspek yang menyangkut proses asesmen disampaikan kepada pihak terkait. 1. Batasan Variabel 1.1 Sistem Asesmen dapat dikembangkan oleh: 1.1.1 Regulator Ketenagalistrikan. 1.1.2 Industri Ketenagalistrikan. 1.1.3 Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Ketenagalistrikan. 1.1.4 Lembaga Sertifikasi Kompetensi Asesor (LSA) Ketenagalistrikan. 1.1.5 Atau kombinasi. 1.2 Sistem Asesmen harus menspesifikasikan dan mendeskripsikan: 1.2.1 Tujuan 1.2.2 Persyaratan kompetensi asesor. 1.2.3 Kebijakan dan prosedur penyimpanan rekaman. Hal. 15 / 170

1.2.4 Toleransi terhadap penyesuaian metode asesmen yang mungkin terjadi. 1.2.5 Prosedur dan mekanisme, kaji ulang atau gugatan asesi. 1.2.6 Evaluasi dan kaji ulang proses 1.2.7 Mekanisme penjamin mutu. 1.2.8 Pengaturan tentang verifikasi. 1.3 Karakteristik asesi dapat meliputi: 1.3.1 Kemampuan komunikasi. 1.3.2 Latar belakang pendidikan. 1.3.3 Kemampuan fisik. 1.3.4 Pengalaman mengikuti asesmen/pelatihan. 1.3.5 Pengalaman sebelumnya terhadap unit kompetensi yang diases. 1.4 Personil penguji yang sesuai meliputi: 1.4.1 Asesor kompetensi. 1.4.2 Tenaga Ahli Kompeten/profesional 1.5 Prosedur asesmen yang tepat mencakup: 1.5.1 Prosedur asesmen dikembangkan dan disahkan oleh personil yang bertanggung jawab terhadap 1.5.2 Prosedur asesmen menjelaskan tentang: a. Metode asesmen yang dipergunakan. b. Instruksi dan bahan yang disediakan untuk orang yang diuji/diases. c. Kriteria untuk menilai kompeten atau belum kompeten. d. Jumlah asesor yang dibutuhkan. e. Bukti yang dipersyaratkan. f. Tempat atau lokasi g. Waktu h. Jumlah asesi/kelompok asesi yang diuji. i. Penyesuaian terhadap prosedur asesmen didasarkan atas karakteristik asesi yang diuji. j. Prosedur pelaporan. k. Mekanisme untuk mengkaji ulang dan sanggahan. 1.6 Prosedur pencatatan mencakup : 1.6.1 Formulir yang dirancang untuk keperluan hasil asesmen (dokumen cetak/dokumen elektronik); dan/atau 1.6.2 Daftar yang berisi rekaman kegiatan observasi/proses yang dipakai (dokumen cetak/dokumen elektronik). Hal. 16 / 170

1.7 Pelaporan asesmen : 1.7.1 Hasil akhir pelaksanaan asesmen dilaporkan kepada pihak yang terkait dengan mencantumkan kode unit, judul unit dan tanggal pengesahan. 1.7.2 Laporan asesmen disampaikan secara sumatif berisi rekomendasi tambahan pelatihan yang dibutuhkan sesuai unit kompetensi. 1.8 Instrumen asesmen mencakup: 1.8.1 Peraturan Perundang-undangan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2). 1.8.2 Perintah spesifik yang diberikan terkait dengan kriteria unjuk kerja dari tugas praktek, proses atau latihan simulasi. 1.8.3 Instruksi spesifik terkait dengan hasil pelaksanaan pekerjaan maupun pelatihan. 1.8.4 1 (satu) set soal tertulis dan lisan. 1.8.5 Log sheet, log book atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan 1.8.6 Standar kompetensi. 1.8.7 Kombinasi dari beberapa Instrumen Instrumen tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti untuk dijadikan sebagai dasar dalam membuat keputusan. 1.9 Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.9.1 KTL.PH.20.302.02 Memelihara Turbin Gas dan atau pernah melakukan asesmen dan atau memiliki pengetahuan tentang Pemeliharaan Turbin Gas. 2. Panduan Penilaian 2.1 Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Untuk menunjukkan kompetensi, diperlukan bukti terhadap Keterampilan dan Pengetahuan tentang : 2.1.1 Pengetahuan tentang standar perusahaan dan pedoman 2.1.2 Pengetahuan akan aspek legalitas serta tanggung jawab etika termasuk didalamnya peraturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja, hak mendapatkan kesempatan kerja, dan tidak bersifat diskriminatif yang relevan dengan konteks 2.1.3 Memahami prosedur dan kebijaksanaan perusahaan maupun ruang lingkup pekerjaan serta peraturan pemerintah yang berlaku. Hal. 17 / 170

2.1.4 Memahami prinsip-prinsip asesmen, yaitu reliabilitas, validitas, fleksibilitas, keaslian, kecukupan dan konsistensi. 2.1.5 Memahami unit kompetensi yang terkait dengan standar kompetensi asesmen dan pelatihan lainnya. 2.1.6 Keterampilan dalam mengaplikasikan berbagai metode asesmen dan asesmen sesuai tempat kerja. 2.1.7 Perencanaan kerja mandiri termasuk kemampuan memprediksi konsekuensi yang akan terjadi serta mampu membuat perbaikan. 2.1.8 Keterampilan berbahasa, pemahaman tulisan dan angka yang diperlukan untuk : a. Membaca dan menginterpretasikan b. Memberikan informasi yang tepat dan jelas secara lisan dan tertulis. c. Menyesuaikan bahasa lisan dan tertulis sesuai dengan sasaran audensi. d. Menuliskan instrumen asesmen dengan menggunakan bahasa yang mencerminkan istilah-istilah dan terminologi pada bidang yang diases. e. Memberikan informasi yang tepat dan jelas baik secara lisan maupun tertulis. f. Meminta konfirmasi dari asesi agar semua proses dapat dimengerti. g. Menggali kompetensi asesi melalui pertanyaan terarah, mampu mendengar serta memahami jawabannya. h. Mencari tambahan informasi untuk mengklarifikasi hal hal yang dianggap meragukan. i. Menggunakan komunikasi verbal maupun non verbal yang mendukung suasana pelaksanaan j. Menggunakan bahasa yang biasa digunakan dalam bernegosiasi atau menyelesaikan konflik agar meminimalisir terjadinya konflik. k. Komunikasi efektif sesuai dengan budaya di tempat kerja dan kebiasaan asesi. 2.1.9 Menyiapkan dokumen yang dipersyaratkan dengan menggunakan tata letak dan bahasa yang jelas dan komprehensif. 2.2 Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1 Konteks asesmen secara spesifik dapat ditentukan oleh: a. Tujuan asesmen : 1. Untuk memperoleh kompetensi/kualifikasi tertentu. 2. Menentukan klasifikasi asesi. Hal. 18 / 170

3. Mengakui hasil diklat sebelumnya dan kompetensi yang dimiliki sekarang. 4. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan maupun kemajuan yang sudah dicapai. b. Lokasi asesmen : di tempat kerja dan/atau di luar tempat kerja. c. Petunjuk asesmen sesuai unit kompetensi asesmen di dalam standar kompetensi bidang asesmen dan pelatihan d. Fasilitas yang terdapat pada sistem 2.2.2 Lingkungan asesmen dan sumber daya asesmen mencakup: a. Waktu b. Lokasi c. Personil d. Peralatan e. Materi asesmen f. Persyaratan Keselamatan dan kesehatan kerja g. Standard Operating Procedures (SOP)/ Instruksi Kerja (IK) dari industri/perusahaan 2.3 Metode Asesmen 2.3.1 Verifikasi dokumen, uji tulis, uji lisan, observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, hasil kerja, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2 Klarifikasi dengan atasan langsung serta hasil self assessment (uji mandiri) sesuai dengan unit kompetensi yang diases. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar didalam memberikan asesmen 2.4 Aspek penting Pelaksanaan asesmen mempersyaratkan dokumentasi yang tersedia terhadap proses berikut : a. Konteks asesmen yang spesifik termasuk tujuan b. Metode asesmen c. Karakteristik asesi d. Persyaratan bukti kompetensi e. Rencana untuk memberikan kesempatan asesi melakukan pengumpulan bukti-bukti yang dipersyaratkan f. Metode asesmen yang dipilih termasuk penyesuaian yang diperkenankan terkait dengan karakter asesi g. Instrumen asesmen untuk asesmen yang spesifik dan pengumpulan bukti yang memenuhi prinsip validitas, reliabilitas, fleksibilitas dan bersifat adil termasuk penyesuaian Hal. 19 / 170

yang diperkenankan, serta dapat diandalkan untuk memastikan kompetensi h. Standar kompetensi yang relevan terhadap prosedur asesmen i. Pelaksanaan asesmen sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan j. Pencatatan hasil asesmen sesuai dengan prosedur asesmen dan prosedur pencatatannya k. Laporan tentang jalannya asesmen termasuk didalamnya laporan mengenai hal hal baik yang positif maupun negatif serta saran saran untuk perbaikkan dalam pelaksanaan asesmen di masa yang akan datang l. Proses asesmen dilaksanakan untuk memastikan bahwa : 1. Segala penyelenggaraan kegiatan dipahami oleh semua pihak. 2. Asesi dibuat agar tidak gugup dan lingkungan asesmen dibuat senyaman mungkin. 3. Kemampuan bahasa, pemahaman tulisan dan angka telah dipertimbangkan. m. Proses umpan balik yang bersifat membangun diberikan kepada asesi termasuk kemungkinan asesi dinyatakan belum kompeten. n. Memberikan arahan kepada asesi dan bagaimana mengisi celah di dalam kompetensi yang asesi miliki. Hal. 20 / 170

STANDAR KOMPETENSI ASESOR KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit : ASS.KTL.PH.20.303.01 Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Turbin Air. Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini mencakup persyaratan yang dibutuhkan untuk merencana dan melaksanakan asesmen Pemeliharaan Turbin Air sesuai prosedur dalam konteks yang spesifik. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menetapkan bukti yang dibutuhkan sesuai konteks yang akan diases. KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Bukti yang dibutuhkan untuk menggali kompetensi ditetapkan berdasar pada standar kinerja, standar perusahaan, atau standar kompetensi sesuai konteks yang akan diases. 1.2 Unit kompetensi yang relevan atau yang akan diases dipelajari dengan tepat untuk mengidentifikasi bukti yang dibutuhkan. 1.3 Bukti yang spesifik sesuai persyaratan, 1.3.1 validitas dan reliabilitas kompetensi dipastikan. 1.3.2 kompetensi yang diases terkini dikonfirmasi. 1.4 Kecukupan bukti ditunjukkan untuk memperlihatkan pencapaian secara konsisten dari standar yang dispesifikasikan 1.5 Dokumen berupa biodata (riwayat diklat, riwayat jabatan serta bukti-bukti penugasan dll.). yang relevan dan sesuai dengan standar kompetensi akan diverifikasi dalam proses asesmen Hal. 21 / 170

ELEMEN KOMPETENSI 2. Menetapkan instrumen asesmen yang sesuai. 3. Mengidentifikasi dan menjelaskan metode 4. Membuat perencanaan KRITERIA UNJUK KERJA 2.1 Instrumen asesmen dikembangkan untuk memeriksa bukti yang valid, reliabel dan memuaskan sesuai dengan konteks pengujian yang spesifik. 2.2 Instrumen asesmen yang dirancang harus sesuai dengan bahasa yang dipergunakan untuk mendemonstrasikan unit kompetensi yang akan diases. 2.3 Instrumen asesmen yang jelas (lisan, tertulis, dan observasi lapangan) disiapkan dan ditetapkan. 2.4 Instrumen asesmen harus dievaluasi untuk menjamin fleksibilitas, keadilan, keamanan, efektifitas biaya pengujian 3.1 Metode dan tujuan asesmen didiskusikan dan dikonfirmasikan kepada asesi 3.2 Prosedur asesmen diklarifikasi dan disepakati oleh asesor maupun asesi. 3.3 Hal-hal yang menyangkut aspek legal dan tanggung jawab etika yang berkaitan dengan asesmen dijelaskan kepada asesi. 3.4 Kebutuhan akan penyesuaian yang diperlukan oleh asesi dalam prosedur asesmen ditetapkan. 3.5 Informasi disampaikan menggunakan bahasa dan strategi interaktif serta teknik berkomunikasi efektif kepada asesi. 4.1 Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai metode 4.2 Jadwal pelaksanaan asesmen disiapkan sesuai metode 4.3 Unit kompetensi yang akan diases diidentifikasi berdasarkan bukti-bukti dokumen untuk menetapkan metode 4.4 Kegiatan pengumpulan bukti direncanakan guna memenuhi prinsip kecukupan, reliabilitas, validitas dan bukti yang adil sesuai prosedur Hal. 22 / 170

ELEMEN KOMPETENSI 5. Mengorganisir 6. Mengumpulkan bukti. KRITERIA UNJUK KERJA 5.1 Semua materi dan alat asesmen diperoleh dan ditata di lokasi asesmen yang aman dan mudah dijangkau sesuai prosedur. 5.2 Pelaksanaan asesmen diinformasikan kepada Pihak yang berkepentingan sesuai yang direncanakan. 5.3 Pelaksanaan asesmen dikoordinasikan dengan tim asesor sesuai prosedur. 5.4 Komunikasi interaktif melalui bahasa lisan dan tertulis dengan teknik penulisan yang tepat digunakan dalam proses 5.5 Strategi asesmen dibuat sesuai dengan kondisi lapangan dan unit kompetensi yang diases. 6.1 Bukti yang tertera dalam prosedur asesmen dikumpulkan, menggunakan metode dan instrumen 6.2 Bahasa verbal, non verbal dan strategi digunakan untuk menciptakan suasana asesmen yang mendukung pengumpulan bukti. 6.3 Bukti yang dikumpulkan direkam sesuai dengan prosedur Hal. 23 / 170

ELEMEN KOMPETENSI 7. Membuat keputusan asesmen 8. Merekam hasil asesmen KRITERIA UNJUK KERJA 7.1 Bukti yang dikumpulkan dievaluasi: 7.1.1 Validitasnya. 7.1.2 Keasliannya. 7.1.3 Kecukupannya. 7.1.4 Kekiniannya. 7.1.5 Pencapaian yang konsisten sesuai standar yang ditentukan. 7.2 Bukti yang dikumpulkan dievaluasi dimensi kompetensinya yaitu: 7.2.1 Mampu melakukan tugasnya sesuai prosedur. 7.2.2 Mampu mengatur/mengorganisasikan pelaksanaan asesmen sesuai prosedur. 7.2.3 Mampu menanggulangi permasalahan yang timbul pada saat pelaksanaan asesmen 7.2.4 Mampu mengambil keputusan hasil asesmen sesuai prosedur 7.2.5 Mampu melakukan transfer pengetahuan dan keterampilan pada pelaksanaan asesmen sesuai prosedur. 7.3 Keputusan asesmen ditetapkan sesuai kriteria yang tercantum dalam prosedur 8.1 Hasil asesmen direkam dan diarsipkan secara akurat sesuai dengan prosedur. 8.2 Kerahasiaan hasil asesmen, dijaga dan akses terhadap rekaman asesmen hanya dapat dilakukan oleh petugas yang berwenang sesuai dengan prosedur. Hal. 24 / 170

ELEMEN KOMPETENSI 9. Memberikan umpan balik kepada asesi 10. Melaporkan pelaksanaan asesmen KRITERIA UNJUK KERJA 9.1 Umpan balik yang terkait dengan unjuk kerja disampaikan kepada asesi dengan menggunakan bahasa serta strategi penyampaian yang tepat termasuk nasehat untuk pencapaian sasaran selanjutnya serta pemberian rekomendasi pelatihan tambahan. 9.2 Kesempatan untuk memperbaiki kekurangan dalam pencapaian kompetensi sebagai hasil dari asesmen, didiskusikan dengan asesi. 9.3 Asesi diberitahu akan adanya kesempatan asesmen ulang dan atau mekanisme gugatan untuk menolak keputusan 9.4 Hasil keputusan asesmen disepakati dan ditandatangani oleh asesor dan asesi. 10.1 Hasil pelaksanaan asesmen dilaporkan kepada pihak yang terkait sesuai dengan prosedur. 10.2 Keputusan asesmen yang disanggah oleh asesi dicatat dan dilaporkan segera kepada pihak yang terkait sesuai dengan prosedur. 10.3 Saran untuk memperbaiki aspek aspek yang menyangkut proses asesmen disampaikan kepada pihak terkait. 1. Batasan Variabel 1.1 Sistem Asesmen dapat dikembangkan oleh: 1.1.1 Regulator Ketenagalistrikan. 1.1.2 Industri Ketenagalistrikan. 1.1.3 Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Ketenagalistrikan. 1.1.4 Lembaga Sertifikasi Kompetensi Asesor (LSA) Ketenagalistrikan. 1.1.5 Atau kombinasi. 1.2 Sistem Asesmen harus menspesifikasikan dan mendeskripsikan: 1.2.1 Tujuan 1.2.2 Persyaratan kompetensi asesor. 1.2.3 Kebijakan dan prosedur penyimpanan rekaman. Hal. 25 / 170

1.2.4 Toleransi terhadap penyesuaian metode asesmen yang mungkin terjadi. 1.2.5 Prosedur dan mekanisme, kaji ulang atau gugatan asesi. 1.2.6 Evaluasi dan kaji ulang proses 1.2.7 Mekanisme penjamin mutu. 1.2.8 Pengaturan tentang verifikasi. 1.3 Karakteristik asesi dapat meliputi: 1.3.1 Kemampuan komunikasi. 1.3.2 Latar belakang pendidikan. 1.3.3 Kemampuan fisik. 1.3.4 Pengalaman mengikuti asesmen/pelatihan. 1.3.5 Pengalaman sebelumnya terhadap unit kompetensi yang diases. 1.4 Personil penguji yang sesuai meliputi: 1.4.1 Asesor kompetensi. 1.4.2 Tenaga Ahli Kompeten/profesional 1.5 Prosedur asesmen yang tepat mencakup: 1.5.1 Prosedur asesmen dikembangkan dan disahkan oleh personil yang bertanggung jawab terhadap 1.5.2 Prosedur asesmen menjelaskan tentang: a. Metode asesmen yang dipergunakan. b. Instruksi dan bahan yang disediakan untuk orang yang diuji/diases. c. Kriteria untuk menilai kompeten atau belum kompeten. d. Jumlah asesor yang dibutuhkan. e. Bukti yang dipersyaratkan. f. Tempat atau lokasi g. Waktu h. Jumlah asesi/kelompok asesi yang diuji. i. Penyesuaian terhadap prosedur asesmen didasarkan atas karakteristik asesi yang diuji. j. Prosedur pelaporan. k. Mekanisme untuk mengkaji ulang dan sanggahan. 1.6 Prosedur pencatatan mencakup : 1.6.1 Formulir yang dirancang untuk keperluan hasil asesmen (dokumen cetak/dokumen elektronik); dan/atau 1.6.2 Daftar yang berisi rekaman kegiatan observasi/proses yang dipakai (dokumen cetak/dokumen elektronik). Hal. 26 / 170

1.7 Pelaporan asesmen : 1.7.1 Hasil akhir pelaksanaan asesmen dilaporkan kepada pihak yang terkait dengan mencantumkan kode unit, judul unit dan tanggal pengesahan. 1.7.2 Laporan asesmen disampaikan secara sumatif berisi rekomendasi tambahan pelatihan yang dibutuhkan sesuai unit kompetensi. 1.8 Instrumen asesmen mencakup: 1.8.1 Peraturan Perundang-undangan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2). 1.8.2 Perintah spesifik yang diberikan terkait dengan kriteria unjuk kerja dari tugas praktek, proses atau latihan simulasi. 1.8.3 Instruksi spesifik terkait dengan hasil pelaksanaan pekerjaan maupun pelatihan. 1.8.4 1 (satu) set soal tertulis dan lisan. 1.8.5 Log sheet, log book atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan 1.8.6 Standar kompetensi. 1.8.7 Kombinasi dari beberapa Instrumen Instrumen tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti untuk dijadikan sebagai dasar dalam membuat keputusan. 1.9 Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.9.1 KTL.PH.21.303.02 Memelihara Turbin Air dan atau pernah melakukan asesmen dan atau memiliki pengetahuan tentang Pemeliharaan Turbin Air. 2. Panduan Penilaian 2.1 Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Untuk menunjukkan kompetensi, diperlukan bukti terhadap Keterampilan dan Pengetahuan tentang : 2.1.1 Pengetahuan tentang standar perusahaan dan pedoman 2.1.2 Pengetahuan akan aspek legalitas serta tanggung jawab etika termasuk didalamnya peraturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja, hak mendapatkan kesempatan kerja, dan tidak bersifat diskriminatif yang relevan dengan konteks 2.1.3 Memahami prosedur dan kebijaksanaan perusahaan maupun ruang lingkup pekerjaan serta peraturan pemerintah yang berlaku. Hal. 27 / 170

2.1.4 Memahami prinsip-prinsip asesmen, yaitu reliabilitas, validitas, fleksibilitas, keaslian, kecukupan dan konsistensi. 2.1.5 Memahami unit kompetensi yang terkait dengan standar kompetensi asesmen dan pelatihan lainnya. 2.1.6 Keterampilan dalam mengaplikasikan berbagai metode asesmen dan asesmen sesuai tempat kerja. 2.1.7 Perencanaan kerja mandiri termasuk kemampuan memprediksi konsekuensi yang akan terjadi serta mampu membuat perbaikan. 2.1.8 Keterampilan berbahasa, pemahaman tulisan dan angka yang diperlukan untuk : a. Membaca dan menginterpretasikan b. Memberikan informasi yang tepat dan jelas secara lisan dan tertulis. c. Menyesuaikan bahasa lisan dan tertulis sesuai dengan sasaran audensi. d. Menuliskan instrumen asesmen dengan menggunakan bahasa yang mencerminkan istilah-istilah dan terminologi pada bidang yang diases. e. Memberikan informasi yang tepat dan jelas baik secara lisan maupun tertulis. f. Meminta konfirmasi dari asesi agar semua proses dapat dimengerti. g. Menggali kompetensi asesi melalui pertanyaan terarah, mampu mendengar serta memahami jawabannya. h. Mencari tambahan informasi untuk mengklarifikasi hal hal yang dianggap meragukan. i. Menggunakan komunikasi verbal maupun non verbal yang mendukung suasana pelaksanaan j. Menggunakan bahasa yang biasa digunakan dalam bernegosiasi atau menyelesaikan konflik agar meminimalisir terjadinya konflik. k. Komunikasi efektif sesuai dengan budaya di tempat kerja dan kebiasaan asesi. 2.1.9 Menyiapkan dokumen yang dipersyaratkan dengan menggunakan tata letak dan bahasa yang jelas dan komprehensif. 2.2 Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1 Konteks asesmen secara spesifik dapat ditentukan oleh: a. Tujuan asesmen : 1. Untuk memperoleh kompetensi/kualifikasi tertentu. 2. Menentukan klasifikasi asesi. Hal. 28 / 170

3. Mengakui hasil diklat sebelumnya dan kompetensi yang dimiliki sekarang. 4. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan maupun kemajuan yang sudah dicapai. b. Lokasi asesmen : di tempat kerja dan/atau di luar tempat kerja. c. Petunjuk asesmen sesuai unit kompetensi asesmen di dalam standar kompetensi bidang asesmen dan pelatihan d. Fasilitas yang terdapat pada sistem 2.2.2 Lingkungan asesmen dan sumber daya asesmen mencakup: a. Waktu b. Lokasi c. Personil d. Peralatan e. Materi asesmen f. Persyaratan Keselamatan dan kesehatan kerja g. Standard Operating Procedures (SOP)/ Instruksi Kerja (IK) dari industri/perusahaan 2.3 Metode Asesmen 2.3.1 Verifikasi dokumen, uji tulis, uji lisan, observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, hasil kerja, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2 Klarifikasi dengan atasan langsung serta hasil self assessment (uji mandiri) sesuai dengan unit kompetensi yang diases. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar didalam memberikan asesmen 2.4 Aspek penting Pelaksanaan asesmen mempersyaratkan dokumentasi yang tersedia terhadap proses berikut : a. Konteks asesmen yang spesifik termasuk tujuan b. Metode asesmen c. Karakteristik asesi d. Persyaratan bukti kompetensi e. Rencana untuk memberikan kesempatan asesi melakukan pengumpulan bukti-bukti yang dipersyaratkan f. Metode asesmen yang dipilih termasuk penyesuaian yang diperkenankan terkait dengan karakter asesi g. Instrumen asesmen untuk asesmen yang spesifik dan pengumpulan bukti yang memenuhi prinsip validitas, reliabilitas, fleksibilitas dan bersifat adil termasuk penyesuaian Hal. 29 / 170

yang diperkenankan, serta dapat diandalkan untuk memastikan kompetensi h. Standar kompetensi yang relevan terhadap prosedur asesmen i. Pelaksanaan asesmen sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan j. Pencatatan hasil asesmen sesuai dengan prosedur asesmen dan prosedur pencatatannya k. Laporan tentang jalannya asesmen termasuk didalamnya laporan mengenai hal hal baik yang positif maupun negatif serta saran saran untuk perbaikkan dalam pelaksanaan asesmen di masa yang akan datang l. Proses asesmen dilaksanakan untuk memastikan bahwa : 1. Segala penyelenggaraan kegiatan dipahami oleh semua pihak. 2. Asesi dibuat agar tidak gugup dan lingkungan asesmen dibuat senyaman mungkin. 3. Kemampuan bahasa, pemahaman tulisan dan angka telah dipertimbangkan. m. Proses umpan balik yang bersifat membangun diberikan kepada asesi termasuk kemungkinan asesi dinyatakan belum kompeten. n. Memberikan arahan kepada asesi dan bagaimana mengisi celah di dalam kompetensi yang asesi miliki. Hal. 30 / 170

STANDAR KOMPETENSI ASESOR KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit : ASS.KTL.PH.20.304.01 Judul Unit : Melaksanakan asesmen terhadap asesor Pemeliharaan Boiler dan Heat Recovery Steam Generator (HRSG). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini mencakup persyaratan yang dibutuhkan untuk merencana dan melaksanakan asesmen Pemeliharaan Boiler dan Heat Recovery Steam Generator (HRSG) sesuai prosedur dalam konteks yang spesifik. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menetapkan bukti yang dibutuhkan sesuai konteks yang akan diases. KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Bukti yang dibutuhkan untuk menggali kompetensi ditetapkan berdasar pada standar kinerja, standar perusahaan, atau standar kompetensi sesuai konteks yang akan diases. 1.2 Unit kompetensi yang relevan atau yang akan diases dipelajari dengan tepat untuk mengidentifikasi bukti yang dibutuhkan. 1.3 Bukti yang spesifik sesuai persyaratan, 1.3.1 validitas dan reliabilitas kompetensi dipastikan. 1.3.2 kompetensi yang diases terkini dikonfirmasi. 1.4 Kecukupan bukti ditunjukkan untuk memperlihatkan pencapaian secara konsisten dari standar yang dispesifikasikan 1.5 Dokumen berupa biodata (riwayat diklat, riwayat jabatan serta bukti-bukti penugasan dll.). yang relevan dan sesuai dengan standar kompetensi akan diverifikasi dalam proses asesmen Hal. 31 / 170

ELEMEN KOMPETENSI 2. Menetapkan instrumen asesmen yang sesuai. 3. Mengidentifikasi dan menjelaskan metode 4. Membuat perencanaan KRITERIA UNJUK KERJA 2.1 Instrumen asesmen dikembangkan untuk memeriksa bukti yang valid, reliabel dan memuaskan sesuai dengan konteks pengujian yang spesifik. 2.2 Instrumen asesmen yang dirancang harus sesuai dengan bahasa yang dipergunakan untuk mendemonstrasikan unit kompetensi yang akan diases. 2.3 Instrumen asesmen yang jelas (lisan, tertulis, dan observasi lapangan) disiapkan dan ditetapkan. 2.4 Instrumen asesmen harus dievaluasi untuk menjamin fleksibilitas, keadilan, keamanan, efektifitas biaya pengujian 3.1 Metode dan tujuan asesmen didiskusikan dan dikonfirmasikan kepada asesi 3.2 Prosedur asesmen diklarifikasi dan disepakati oleh asesor maupun asesi. 3.3 Hal-hal yang menyangkut aspek legal dan tanggung jawab etika yang berkaitan dengan asesmen dijelaskan kepada asesi. 3.4 Kebutuhan akan penyesuaian yang diperlukan oleh asesi dalam prosedur asesmen ditetapkan. 3.5 Informasi disampaikan menggunakan bahasa dan strategi interaktif serta teknik berkomunikasi efektif kepada asesi. 4.1 Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai metode 4.2 Jadwal pelaksanaan asesmen disiapkan sesuai metode 4.3 Unit kompetensi yang akan diases diidentifikasi berdasarkan bukti-bukti dokumen untuk menetapkan metode 4.4 Kegiatan pengumpulan bukti direncanakan guna memenuhi prinsip kecukupan, reliabilitas, validitas dan bukti yang adil sesuai prosedur Hal. 32 / 170

ELEMEN KOMPETENSI 5. Mengorganisir 6. Mengumpulkan bukti. KRITERIA UNJUK KERJA 5.1 Semua materi dan alat asesmen diperoleh dan ditata di lokasi asesmen yang aman dan mudah dijangkau sesuai prosedur. 5.2 Pelaksanaan asesmen diinformasikan kepada Pihak yang berkepentingan sesuai yang direncanakan. 5.3 Pelaksanaan asesmen dikoordinasikan dengan tim asesor sesuai prosedur. 5.4 Komunikasi interaktif melalui bahasa lisan dan tertulis dengan teknik penulisan yang tepat digunakan dalam proses 5.5 Strategi asesmen dibuat sesuai dengan kondisi lapangan dan unit kompetensi yang diases. 6.1 Bukti yang tertera dalam prosedur asesmen dikumpulkan, menggunakan metode dan instrumen 6.2 Bahasa verbal, non verbal dan strategi digunakan untuk menciptakan suasana asesmen yang mendukung pengumpulan bukti. 6.3 Bukti yang dikumpulkan direkam sesuai dengan prosedur Hal. 33 / 170

ELEMEN KOMPETENSI 7. Membuat keputusan asesmen 8. Merekam hasil asesmen KRITERIA UNJUK KERJA 7.1 Bukti yang dikumpulkan dievaluasi: 7.1.1 Validitasnya. 7.1.2 Keasliannya. 7.1.3 Kecukupannya. 7.1.4 Kekiniannya. 7.1.5 Pencapaian yang konsisten sesuai standar yang ditentukan. 7.2 Bukti yang dikumpulkan dievaluasi dimensi kompetensinya yaitu: 7.2.1 Mampu melakukan tugasnya sesuai prosedur. 7.2.2 Mampu mengatur/mengorganisasikan pelaksanaan asesmen sesuai prosedur. 7.2.3 Mampu menanggulangi permasalahan yang timbul pada saat pelaksanaan asesmen 7.2.4 Mampu mengambil keputusan hasil asesmen sesuai prosedur 7.2.5 Mampu melakukan transfer pengetahuan dan keterampilan pada pelaksanaan asesmen sesuai prosedur. 7.3 Keputusan asesmen ditetapkan sesuai kriteria yang tercantum dalam prosedur 8.1 Hasil asesmen direkam dan diarsipkan secara akurat sesuai dengan prosedur. 8.2 Kerahasiaan hasil asesmen, dijaga dan akses terhadap rekaman asesmen hanya dapat dilakukan oleh petugas yang berwenang sesuai dengan prosedur. Hal. 34 / 170

ELEMEN KOMPETENSI 9. Memberikan umpan balik kepada asesi 10. Melaporkan pelaksanaan asesmen KRITERIA UNJUK KERJA 9.1 Umpan balik yang terkait dengan unjuk kerja disampaikan kepada asesi dengan menggunakan bahasa serta strategi penyampaian yang tepat termasuk nasehat untuk pencapaian sasaran selanjutnya serta pemberian rekomendasi pelatihan tambahan. 9.2 Kesempatan untuk memperbaiki kekurangan dalam pencapaian kompetensi sebagai hasil dari asesmen, didiskusikan dengan asesi. 9.3 Asesi diberitahu akan adanya kesempatan asesmen ulang dan atau mekanisme gugatan untuk menolak keputusan 9.4 Hasil keputusan asesmen disepakati dan ditandatangani oleh asesor dan asesi. 10.1 Hasil pelaksanaan asesmen dilaporkan kepada pihak yang terkait sesuai dengan prosedur. 10.2 Keputusan asesmen yang disanggah oleh asesi dicatat dan dilaporkan segera kepada pihak yang terkait sesuai dengan prosedur. 10.3 Saran untuk memperbaiki aspek aspek yang menyangkut proses asesmen disampaikan kepada pihak terkait. 1. Batasan Variabel 1.1 Sistem Asesmen dapat dikembangkan oleh: 1.1.1 Regulator Ketenagalistrikan. 1.1.2 Industri Ketenagalistrikan. 1.1.3 Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Ketenagalistrikan. 1.1.4 Lembaga Sertifikasi Kompetensi Asesor (LSA) Ketenagalistrikan. 1.1.5 Atau kombinasi. 1.2 Sistem Asesmen harus menspesifikasikan dan mendeskripsikan: 1.2.1 Tujuan 1.2.2 Persyaratan kompetensi asesor. 1.2.3 Kebijakan dan prosedur penyimpanan rekaman. Hal. 35 / 170

1.2.4 Toleransi terhadap penyesuaian metode asesmen yang mungkin terjadi. 1.2.5 Prosedur dan mekanisme, kaji ulang atau gugatan asesi. 1.2.6 Evaluasi dan kaji ulang proses 1.2.7 Mekanisme penjamin mutu. 1.2.8 Pengaturan tentang verifikasi. 1.3 Karakteristik asesi dapat meliputi: 1.3.1 Kemampuan komunikasi. 1.3.2 Latar belakang pendidikan. 1.3.3 Kemampuan fisik. 1.3.4 Pengalaman mengikuti asesmen/pelatihan. 1.3.5 Pengalaman sebelumnya terhadap unit kompetensi yang diases. 1.4 Personil penguji yang sesuai meliputi: 1.4.1 Asesor kompetensi. 1.4.2 Tenaga Ahli Kompeten/profesional 1.5 Prosedur asesmen yang tepat mencakup: 1.5.1 Prosedur asesmen dikembangkan dan disahkan oleh personil yang bertanggung jawab terhadap 1.5.2 Prosedur asesmen menjelaskan tentang: a. Metode asesmen yang dipergunakan. b. Instruksi dan bahan yang disediakan untuk orang yang diuji/diases. c. Kriteria untuk menilai kompeten atau belum kompeten. d. Jumlah asesor yang dibutuhkan. e. Bukti yang dipersyaratkan. f. Tempat atau lokasi g. Waktu h. Jumlah asesi/kelompok asesi yang diuji. i. Penyesuaian terhadap prosedur asesmen didasarkan atas karakteristik asesi yang diuji. j. Prosedur pelaporan. k. Mekanisme untuk mengkaji ulang dan sanggahan. 1.6 Prosedur pencatatan mencakup : 1.6.1 Formulir yang dirancang untuk keperluan hasil asesmen (dokumen cetak/dokumen elektronik); dan/atau 1.6.2 Daftar yang berisi rekaman kegiatan observasi/proses yang dipakai (dokumen cetak/dokumen elektronik). Hal. 36 / 170