BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK
|
|
- Adi Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2006 i
2 DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSTRUKTUR OPERASI PEMBANGKIT Kode Unit : INT.KIT.OP.001.(3).A... 1 Judul Unit : Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Pengoperasian Ash Handling Kode Unit : INT.KIT.OP.002.(3).A... 5 Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pengoperasian Coal Handling Kode Unit : INT.KIT.OP.003.(3).A... 9 Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pengoperasian Auxiliary Island. Kode Unit : INT.KIT.OP. 004.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pengoperasian Peralatan Penunjang PLTU Kode Unit : INT.KIT.OP. 005.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pengoperasian Unit PLTU Kode Unit : INT.KIT.OP.006.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pengoperasian Peralatan Penunjang Kode Unit : INT.KIT.OP. 007.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pengoperasian Unit PLTU Kode Unit : INT.KIT.OP. 008.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pengoperasian Peralatan Penunjang Kode Unit : INT.KIT.OP. 009.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pengoperasian Unit PLTP Kode Unit : INS.KIT.OP. 010.(3).A Judul Unit : Melaksanakan Pendidikan dan Pengoperasian Peralatan Penunjang Kode Unit : INT.KIT.OP. 011.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pengoperasian Peralatan Penunjang Kode Unit : INT.KIT.OP. 012.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pengoperasian Unit PLTG Kode Unit : INT.KIT.OP.013.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pengoperasian Peralatan Penunjang Kode Unit : INT.KIT.OP.014.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pengoperasian Unit PLTA Kode Unit : INT.KIT.OP.015.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pengoperasian Peralatan Penunjang Kode Unit : INT.KIT.OP. 016.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pengoperasian Unit PLTD ii
3 SUB BIDANG INSTRUKTUR PEMELIHARAAN PEMBANGKIT Kode Unit : INT.KIT.HAR.001.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Turbin Uap Kode Unit : INT.KIT.HAR.002.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Turbin Gas Kode Unit : INT.KIT.HAR.003.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Turbin Air Kode Unit : INT.KIT.HAR.004.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Boiler Kode Unit : INT.KIT.HAR.005.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Feed Water Heater Kode Unit : INT.KIT.HAR.006.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Pompa&Kompresor Kode Unit : INT.KIT.HAR.007.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Valve & Pipa Kode Unit : INT.KIT.HAR.008.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Peralatan dan Instalasi Listrik Kode Unit : INT.KIT.HAR.009.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Trafo Kode Unit : INT.KIT.HAR.010.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Generator Kode Unit : INT.KIT.HAR.011.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Switchgear &Breaker Kode Unit : INT.KIT.HAR.012.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan DC Supply & Battery Kode Unit : INT.KIT.HAR.013.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Electronic Kode Unit : INT.KIT.HAR.014.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Relay Protection Kode Unit : INT.KIT.HAR.015.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Kontrol Instrument Kode Unit : INT.KIT.HAR.016.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Genset (Emergency) Kode Unit : INT.KIT.HAR.017.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Pemadam Kebakaran (Fire Protection) Kode Unit : INT.KIT.HAR.018.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Condensor Kode Unit : INT.KIT.HAR.019.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Fan Kode Unit : INT.KIT.HAR.020.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Air Heater iii
4 Kode Unit : INT.KIT.HAR.021.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Head Exchanger Kode Unit : INT.KIT.HAR.022.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Telekomunikasi Kode Unit : INT.KIT.HAR.023.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Crane/Overhead Crane/Elevator Kode Unit : INT.KIT.HAR.024.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Mill & Coal Feeder Kode Unit : INT.KIT.HAR.025.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Ash Handling System Kode Unit : INT.KIT.HAR.026.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Coal Handling System Kode Unit : INT.KIT.HAR.027.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Sistem Pengolahan Air Kode Unit : INT.KIT.HAR.028.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Alat Berat Kode Unit : INT.KIT.HAR.029.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Bengkel Kode Unit : INT.KIT.HAR.030.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Waduk & Lingkungan Kode Unit : INT. KIT.HAR.031.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Diesel Kode Unit : INT.KIT.HAR.032.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pemeliharaan Sistem Pendingin iv
5 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSTRUKTUR OPERASI PEMBANGKIT
6 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSTRUKTUR OPERASI PEMBANGKIT Kode Unit Judul Unit : INT.KIT.OP.001.(3).A : Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Pengoperasian Ash Handling Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan proses pendidikan dan Pengoperasian Ash Handling sesuai dengan standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi ELEMEN KOMPETENSI 1. Mempersiapkan 2. Melaksanakan pengajaran KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Tujuan Pengoperasian Ash Handling dijelaskan dan didiskusikan dengan 1.2. Urutan kegiatan dijelaskan kepada 1.3. Peserta diberi penjelasan tentang penerapan Pengoperasian Ash Handling 1.4. Semua hambatan untuk pelaksanakan Pengoperasian Ash Handling diidentifikasi dan dibahas dengan 1.5. Proses pengujian dijelaskan kepada 1.6. Peserta dibagi dalam kelompok, peran dan tanggung jawab masing masing dalam kelompok diinformasikan untuk Pengoperasian Ash Handling 2.1. Metode pengajaran yang sistemik dipilih sesuai dengan kebutuhan 2.2. Materi Pengoperasian Ash Handling disampaikan sesuai dengan urutan kurikulum silabus yang distandarkan 2.3. Proses pengajaran diubah dan dimodifikasi seperlunya sesuai dengan kebutuhan pembelajaran para 2.4. Peserta ditingkatkan motivasinya dengan memberikan masukan yang membangun 2.5. Umpan balik selama pengajaran dirancang untuk membantu belajar dari kesalahan - kesalahan 2.6. Peserta didorong dan dibimbing untuk mengevaluasi dirinya untuk meningkatkan unjuk kerjanya 1
7 3. Memberi kesempatan praktek 4. Memastikan telah memiliki unjuk kerja yang sesuai dengan standar 5. Mengevaluasi 6. Membuat laporan 3.1. Kesempatan praktek Pengoperasian Ash Handling disediakan sesuai dengan kurikulum dan silabus 3.2. Umpan balik yang membangun dan peningkatan ketrampilan diberikan selama praktek 3.3. Kesiapan untuk uji dimonitor 4.1. Bukti pelaksanaan unjuk kerja oleh dikumpulkan sesuai rencana 4.2. Peserta diberitahu bahwa mereka sudah mencapai unjuk kerja sesuai standar 4.3. Hasil unjuk kerja dilaporkan kepada administrator 5.1. Peserta didorong untuk mengajukan masalah atau kesulitan kesulitan yang terjadi selama 5.2. Peserta diminta mendiskusikan kemampuan mereka untuk menerapkan hasil pembelajaran 5.3. Tanggapan para terhadap sangat diharapkan 5.4. Unjuk kerja instruktur diperbandingkan terhadap tujuan-tujuan dan terhadap komentar-komentar 5.5. Penilaian terhadap komentar-komentar disimpulkan 5.6. Hasil evaluasi digunakan sebagai pedoman bagi berikutnya 6.1. Rincian data yang telah menyelesaikan dicatat secara teliti disesuaikan dengan kebutuhan perusahan 6.2. Hasil penilaian dibuat dan dilaporkan sesuai dengan aturan perusahaan 6.3. Hasil penilaian diserahkan kepada administrasi 6.4. Hasil penilaian disimpan di tempat yang aman I. BATASAN VARIABEL 1. Sistem pengajaran 2. Sistem penilaian 3. Karakteristik dari pendidkan dan 2
8 4. Standing Operation Procedure (SOP) mengoperasikan Ash Handling yang berlaku diperusahaan 5. Instruction Manual masing-masing peralatan Ash Handling 6. Log sheet atau report sheet pengoperasian Ash Handling II. PANDUAN PENILAIAN 2.1. Pengetahuan dan ketrampilan penunjang Pengetahuan : 1. Teknik Komunikasi 2. Metode mengajar 3. Administrasi Pengajaran 4. Pengoperasikan Ash Handling Ketrampilan : 1. Trampil mengajar 2. Komunikasi efektif 3. Pengoperasian Ash Handling 4. Mengevaluasi prosedur 5. Memonitor proses belajar 2.2. Konteks penilaian 1. Standar kompetensi ini diuji ditempat kerja atau simulasi dan dalam kondisi tempat kerja yang normal. 2. Pengujian ini didukung dengan dokumen yang menjelaskan jenis dan penerapan unit kompetensi ini. 3. Persyaratan dasar kualifikasi pendidikan formal adalah D Aspek penting penilaian: 1. Pelaksanaan keselamatan kerja 2. Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan bidang pekerjaannya 3. Menyiapkan 4. Mengajar 5. Memantau kemajuan 6. Mengevaluasi prosedur 7. Menyiapkan hasil dan mendokumentasikan 2.4. Keterkaitan dengan unit kompetensi lain 1. Mengoperasikan Sistem Pengolahan Limbah KUB.OLK.001(3) A 2. Mengoperasikan Sistem Pembuangan Abu Kering KUB.OLI.001. (1) A 3. Mengoperasikan Sistem Pembuangan Abu Basah KUB.OLI.002.(1) A 3
9 4. Mengoperasikan Sistem Pembuangan Limbah Cair KUB.OLI.003.(1) A 5. Mengoperasikan Sistem Gas Buang KUB.OLI.004.(1) A 2.5. Kompetensi Kunci dalam unit ini. No Kompetensi kunci Tingkat A Mengumpulkan, menganalisa dan 3 mengorganisasikan informasi B Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 C Merencanakan dan mengatur kegiatan 2 D Bekerjasama dengan orang lain dan 2 kelompok E Menggunakan ide dan teknik matematika 2 F Memecahkan masalah 2 G Menggunakan Teknologi 1 4
10 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSTRUKTUR OPERASI PEMBANGKIT Kode Unit Judul Unit : INT.KIT.OP. 002.(3).A : Melaksanakan pendidikan dan Pengoperasian Coal Handling Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan proses pendidikan dan Pengoperasian Coal Handling sesuai dengan standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi ELEMEN KOMPETENSI 1. Mempersiapkan 2. Melaksanakan pengajaran KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Tujuan Pengoperasian Coal Handling dijelaskan dan didiskusikan dengan 1.2. Urutan kegiatan dijelaskan kepada 1.3. Peserta diberi penjelasan tentang penerapan Pengoperasian Coal Handling 1.4. Semua hambatan untuk pelaksanakan Pengoperasian Coal Handling diidentifikasi dan dibahas dengan 1.5. Proses pengujian dijelaskan kepada 1.6. Peserta dibagi dalam kelompok, peran dan tanggung jawab masing masing dalam kelompok diinformasikan untuk Pengoperasian Coal Handling 2.1. Metode pengajaran yang sistemik dipilih sesuai dengan kebutuhan 2.2. Materi Pengoperasian Coal Handling disampaikan sesuai dengan urutan kurikulum silabus yang distandarkan 2.3. Proses pengajaran diubah dan dimodifikasi seperlunya sesuai dengan kebutuhan pembelajaran para 2.4. Peserta ditingkatkan motivasinya dengan memberikan masukan yang membangun 2.5. Umpan balik selama pengajaran dirancang untuk membantu belajar dari kesalahan - kesalahan 2.6. Peserta didorong dan dibimbing untuk mengevaluasi dirinya untuk meningkatkan unjuk kerjanya 5
11 3. Memberi kesempatan praktek 4. Memastikan telah memiliki unjuk kerja yang sesuai dengan standar 5. Mengevaluasi 6. Membuat laporan 3.1. Kesempatan praktek Pengoperasian Coal Handling disediakan sesuai dengan kurikulum dan silabus 3.2. Umpan balik yang membangun dan peningkatan ketrampilan diberikan selama praktek 3.3. Kesiapan untuk uji dimonitor 4.1. Bukti pelaksanaan unjuk kerja oleh dikumpulkan sesuai rencana 4.2. Peserta diberitahu bahwa mereka sudah mencapai unjuk kerja sesuai standar 4.3. Hasil unjuk kerja dilaporkan kepada administrator 5.1. Peserta didorong untuk mengajukan masalah atau kesulitan kesulitan yang terjadi selama 5.2. Peserta diminta mendiskusikan kemampuan mereka untuk menerapkan hasil pembelajaran 5.3. Tanggapan para terhadap sangat diharapkan 5.4. Unjuk kerja instruktur diperbandingkan terhadap tujuan-tujuan dan terhadap komentar-komentar 5.5. Penilaian terhadap komentar-komentar disimpulkan 5.6. Hasil evaluasi digunakan sebagai pedoman bagi berikutnya 6.1. Rincian data yang telah menyelesaikan dicatat secara teliti disesuaikan dengan kebutuhan perusahan 6.2. Hasil penilaian dibuat dan dilaporkan sesuai dengan aturan perusahaan 6.3. Hasil penilaian diserahkan kepada administrasi 6.4. Hasil penilaian disimpan di tempat yang aman I. BATASAN VARIABEL 1. Sistem pengajaran 2. Sistem penilaian 3. Karakteristik dari pendidkan dan 4. Standing Operation Procedure (SOP) mengoperasikan Coal Handling yang berlaku diperusahaan 6
12 5. Instruction Manual masing-masing peralatan Coal Handling 6. Log sheet atau report sheet Pengoperasian Coal Handling II. PANDUAN PENILAIAN 2.1. Pengetahuan dan ketrampilan penunjang Pengetahuan : 1. Teknik Komunikasi 2. Metode mengajar 3. Administrasi Pengajaran 4. Pengoperasikan coal Handling Ketrampilan : 1. Trampil mengajar 2. Komunikasi efektif 3. Pengoperasian Coal Handling 4. Mengevaluasi prosedur 5. Memonitor proses belajar 2.2. Konteks penilaian 1. Standar kompetensi ini diuji ditempat kerja atau simulasi dan dalam kondisi tempat kerja yang normal. 2. Pengujian ini didukung dengan dokumen yang menjelaskan jenis dan penerapan unit kompetensi ini. 3. Persyaratan dasar kualifikasi pendidikan formal adalah D Aspek penting penilaian: 1. Pelaksanaan keselamatan kerja 2. Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan bidang pekerjaannya 3. Menyiapkan 4. Mengajar 5. Memantau kemajuan 6. Mengevaluasi prosedur 7. Menyiapkan hasil dan mendokumentasikan 2.4. Keterkaitan dengan unit kompetensi lain 1. Mengoperasikan Sistem Bahan Bakar Batubara KUB.OBK.001(3) A 2. Mengoperasikan Ship Loader-Unloader KUB.OBI.001(1) A 3. Mengoperasikan Sistem Conveyor KUB.OBI.002 (1) A 4. Mengoperasikan Stacker Reclaimer KUB.OBI.003 (1) A 5. Mengoperasikan alat berat KUB.OBI.004 (1) A 7
13 2.5. Kompetensi Kunci dalam unit ini. No Kompetensi kunci Tingkat A Mengumpulkan, menganalisa dan 3 mengorganisasikan informasi B Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 C Merencanakan dan mengatur kegiatan 2 D Bekerjasama dengan orang lain dan 2 kelompok E Menggunakan ide dan teknik matematika 2 F Memecahkan masalah 2 G Menggunakan Teknologi 1 8
14 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSTRUKTUR OPERASI PEMBANGKIT Kode Unit Judul Unit : INT.KIT.OP.003.(3).A : Melaksanakan pendidikan dan Pengoperasian Auxiliary Island. Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan proses pendidikan dan Pengoperasian Auxiliary Island sesuai dengan standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi ELEMEN KOMPETENSI 1. Mempersiapkan 2. Melaksanakan pengajaran KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Tujuan Pengoperasian Auxiliary Island dijelaskan dan didiskusikan dengan 1.2. Urutan kegiatan dijelaskan kepada 1.3. Peserta diberi penjelasan tentang penerapan Pengoperasian Auxiliary Island 1.4. Semua hambatan untuk pelaksanakan Pengoperasian Auxiliary Island diidentifikasi dan dibahas dengan 1.5. Proses pengujian dijelaskan kepada 1.6. Peserta dibagi dalam kelompok, peran dan tanggung jawab masing masing dalam kelompok diinformasikan untuk Pengoperasian Auxiliary Island 2.1. Metode pengajaran yang sistemik dipilih sesuai dengan kebutuhan 2.2. Materi Pengoperasian Auxiliary Island disampaikan sesuai dengan urutan kurikulum silabus yang distandarkan 2.3. Proses pengajaran diubah dan dimodifikasi seperlunya sesuai dengan kebutuhan pembelajaran para 2.4. Peserta ditingkatkan motivasinya dengan memberikan masukan yang membangun 2.5. Umpan balik selama pengajaran dirancang untuk membantu belajar dari kesalahan - kesalahan 2.6. Peserta didorong dan dibimbing untuk mengevaluasi dirinya untuk meningkatkan unjuk kerjanya 9
15 3. Memberi kesempatan praktek 4. Memastikan telah memiliki unjuk kerja yang sesuai dengan standar 5. Mengevaluasi 6. Membuat laporan 3.1. Kesempatan praktek Pengoperasian Auxiliary Island disediakan sesuai dengan kurikulum dan silabus 3.2. Umpan balik yang membangun dan peningkatan ketrampilan diberikan selama praktek 3.3. Kesiapan untuk uji dimonitor 4.1. Bukti pelaksanaan unjuk kerja oleh dikumpulkan sesuai rencana 4.2. Peserta diberitahu bahwa mereka sudah mencapai unjuk kerja sesuai standar 4.3. Hasil unjuk kerja dilaporkan kepada administrator 5.1. Peserta didorong untuk mengajukan masalah atau kesulitan kesulitan yang terjadi selama 5.2. Peserta diminta mendiskusikan kemampuan mereka untuk menerapkan hasil pembelajaran 5.3. Tanggapan para terhadap sangat diharapkan 5.4. Unjuk kerja instruktur diperbandingkan terhadap tujuan-tujuan dan terhadap komentar-komentar 5.5. Penilaian terhadap komentar-komentar disimpulkan 5.6. Hasil evaluasi digunakan sebagai pedoman bagi berikutnya 6.1. Rincian data yang telah menyelesaikan dicatat secara teliti disesuaikan dengan kebutuhan perusahan 6.2. Hasil penilaian dibuat dan dilaporkan sesuai dengan aturan perusahaan 6.3. Hasil penilaian diserahkan kepada administrasi 6.4. Hasil penilaian disimpan di tempat yang aman I. BATASAN VARIABEL 1. Sistem pengajaran 2. Sistem penilaian 3. Karakteristik dari pendidkan dan 4. Standing Operation Procedure (SOP) mengoperasikan Auxiliary Island yang berlaku diperusahaan 10
16 5. Instruction Manual masing-masing peralatan Auxiliary Island 6 Log sheet atau report sheet pengoperasian Auxiliary Island II. PANDUAN PENILAIAN 2.1. Pengetahuan dan ketrampilan penunjang Pengetahuan : 1. Teknik Komunikasi 2. Metode mengajar 3. Administrasi Pengajaran 4. Pengoperasikan Auxiliary Island Ketrampilan : 1. Trampil mengajar 2. Komunikasi efektif 3. Pengoperasian Auxiliary Island 4. Mengevaluasi prosedur 5. Memonitor proses belajar 2.2. Konteks penilaian 1. Standar kompetensi ini diuji ditempat kerja atau simulasi dan dalam kondisi tempat kerja yang normal. 2. Pengujian ini didukung dengan dokumen yang menjelaskan jenis dan penerapan unit kompetensi ini. 3. Persyaratan dasar kualifikasi pendidikan formal adalah D Aspek penting penilaian: 1. Pelaksanaan keselamatan kerja 2. Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan bidang pekerjaannya 3. Menyiapkan 4. Mengajar 5. Memantau kemajuan 6. Mengevaluasi prosedur 7. Menyiapkan hasil dan mendokumentasikan 2.4. Keterkaitan dengan unit kompetensi lain 1. Mengoperasikan Sistem Air KUB.OPI. 001 (1) A 2. Mengoperasikan Sistem Bahan Bakar Minyak KUB.OPI.002 (1) A 3. Mengoperasikan Sistem Hidrogen KUB.OPI.003 (1) A 4. Mengoperasikan Auxiliary Boiler KUB.OPI.004 (1) A 11
17 2.5. Kompetensi Kunci dalam unit ini. No Kompetensi kunci Tingkat A Mengumpulkan, menganalisa dan 3 mengorganisasikan informasi B Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 C Merencanakan dan mengatur kegiatan 2 D Bekerjasama dengan orang lain dan 2 kelompok E Menggunakan ide dan teknik matematika 2 F Memecahkan masalah 2 G Menggunakan Teknologi 1 12
18 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSTRUKTUR OPERASI PEMBANGKIT Kode Unit Judul Unit : INT.KIT.OP. 004.(3).A : Melaksanakan pendidikan dan Pengoperasian Peralatan Penunjang Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan proses pendidikan dan Pengoperasian Peralatan Penunjang PLTU Batubara sesuai dengan standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi ELEMEN KOMPETENSI 1. Mempersiapkan KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Tujuan Pengoperasian Peralatan Penunjang dijelaskan dan didiskusikan dengan 1.2. Urutan kegiatan dijelaskan kepada 1.3. Peserta diberi penjelasan tentang penerapan Pengoperasian Peralatan Penunjang 1.4. Semua hambatan untuk pelaksanakan Pengoperasian Peralatan Penunjang diidentifikasi dan dibahas dengan 1.5. Proses pengujian dijelaskan kepada 1.6. Peserta dibagi dalam kelompok, peran dan tanggung jawab masing masing dalam kelompok diinformasikan untuk Pengoperasian Peralatan Penunjang 13
19 2. Melaksanakan pengajaran 3. Memberi kesempatan praktek 4. Memastikan telah memiliki unjuk kerja yang sesuai dengan standar 5. Mengevaluasi 2.1. Metode pengajaran yang sistemik dipilih sesuai dengan kebutuhan 2.2. Materi Pengoperasian Peralatan Penunjang disampaikan sesuai dengan urutan kurikulum silabus yang distandarkan 2.3. Proses pengajaran diubah dan dimodifikasi seperlunya sesuai dengan kebutuhan pembelajaran para 2.4. Peserta ditingkatkan motivasinya dengan memberikan masukan yang membangun 2.5. Umpan balik selama pengajaran dirancang untuk membantu belajar dari kesalahan - kesalahan 2.6. Peserta didorong dan dibimbing untuk mengevaluasi dirinya untuk meningkatkan unjuk kerjanya 3.1. Kesempatan praktek Pengoperasian Peralatan Penunjang disediakan sesuai dengan kurikulum dan silabus 3.2. Umpan balik yang membangun dan peningkatan ketrampilan diberikan selama praktek 3.3. Kesiapan untuk uji dimonitor 4.1. Bukti pelaksanaan unjuk kerja oleh dikumpulkan sesuai rencana 4.2. Peserta diberitahu bahwa mereka sudah mencapai unjuk kerja sesuai standar 4.3. Hasil unjuk kerja dilaporkan kepada administrator 5.1. Peserta didorong untuk mengajukan masalah atau kesulitan kesulitan yang terjadi selama 5.2. Peserta diminta mendiskusikan kemampuan mereka untuk menerapkan hasil pembelajaran 5.3. Tanggapan para terhadap sangat diharapkan 5.4. Unjuk kerja instruktur diperbandingkan terhadap tujuan-tujuan dan terhadap komentar-komentar 5.5. Penilaian terhadap komentar-komentar disimpulkan 5.6. Hasil evaluasi digunakan sebagai pedoman bagi berikutnya 14
20 6. Membuat laporan 6.1. Rincian data yang telah menyelesaikan dicatat secara teliti disesuaikan dengan kebutuhan perusahan 6.2. Hasil penilaian dibuat dan dilaporkan sesuai dengan aturan perusahaan 6.3. Hasil penilaian diserahkan kepada administrasi 6.4. Hasil penilaian disimpan di tempat yang aman I. BATASAN VARIABEL 1. Sistem pengajaran 2. Sistem penilaian 3. Karakteristik dari pendidkan dan 4. Standing Operation Procedure (SOP) mengoperasikan Peralatan Penunjang yang berlaku diperusahaan 5. Instruction Manual masing-masing Peralatan Penunjang 6. Log sheet atau report sheet pengoperasian Peralatan Penunjang II. PANDUAN PENILAIAN 2.1. Pengetahuan dan ketrampilan penunjang Pengetahuan: 1. Teknik Komunikasi 2. Metode mengajar 3. Administrasi Pengajaran 4. Pengoperasikan Peralatan Penunjang Ketrampilan: 1. Trampil mengajar 2. Komunikasi efektif 3. Pengoperasian Peralatan Penunjang 4. Mengevaluasi prosedur 5. Memonitor proses belajar 2.2. Konteks penilaian 1. Standar kompetensi ini diuji ditempat kerja atau simulasi dan dalam kondisi tempat kerja yang normal. 2. Pengujian ini didukung dengan dokumen yang menjelaskan jenis dan penerapan unit kompetensi ini. 3. Persyaratan dasar kualifikasi pendidikan formal adalah D Aspek penting penilaian: 1. Pelaksanaan keselamatan kerja 15
21 2. Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan bidang pekerjaannya 3. Menyiapkan 4. Mengajar 5. Memantau kemajuan 6. Mengevaluasi prosedur 7. Menyiapkan hasil dan mendokumentasikan 2.4. Keterkaitan dengan unit kompetensi lain 1. Mengoperasikan Sistem Peralatan Penunjang KUB.OPK.001 (3) A 2. Mengoperasikan Sistem Pendingin KUB.OUI.001 (1) A 3. Mengoperasikan Sistem Pelumas KUB.OUI.101 (1) A 4. Mengoperasikan Sistem Kelistrikan KUB.OUI.201 (1) A 5. Mengoperasikan Sistem Air Utama (Pengisi dan Penambah) KUB.OUI.401 (1) A 6. Mengoperasikan Sistem Udara Tekan(Udara untuk Control & Services) KUB.OUI.501 (1) A 7. Mengoperasikan Sistem Udara Pembakaran KUB.OUI.502 (1) A 8. Mengoperasikan Sistem Soot Blower KUB.OUI.503 (1) A 2.5. Kompetensi Kunci dalam unit ini. No Kompetensi kunci Tingkat A Mengumpulkan, menganalisa dan 3 mengorganisasikan informasi B Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 C Merencanakan dan mengatur kegiatan 2 D Bekerjasama dengan orang lain dan 2 kelompok E Menggunakan ide dan teknik matematika 2 F Memecahkan masalah 2 G Menggunakan Teknologi 1 16
22 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSTRUKTUR OPERASI PEMBANGKIT Kode Unit Judul Unit : INT.KIT.OP. 005.(3).A : Melaksanakan pendidikan dan Pengoperasian Unit PLTU Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan proses pendidikan dan Pengoperasian unit PLTU sesuai dengan standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi ELEMEN KOMPETENSI 1. Mempersiapkan 2. Melaksanakan pengajaran KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Tujuan Pengoperasian unit PLTU dijelaskan dan didiskusikan dengan 1.2. Urutan kegiatan dijelaskan kepada 1.3. Peserta diberi penjelasan tentang penerapan Pengoperasian unit PLTU 1.4. Semua hambatan untuk pelaksanakan Pengoperasian unit PLTU diidentifikasi dan dibahas dengan 1.5. Proses pengujian dijelaskan kepada 1.6. Peserta dibagi dalam kelompok, peran dan tanggung jawab masing masing dalam kelompok diinformasikan untuk Pengoperasian unit PLTU 2.1. Metode pengajaran yang sistemik dipilih sesuai dengan kebutuhan 2.2. Materi Pengoperasian unit PLTU disampaikan sesuai dengan urutan kurikulum silabus yang distandarkan 2.3. Proses pengajaran diubah dan dimodifikasi seperlunya sesuai dengan kebutuhan pembelajaran para 2.4. Peserta ditingkatkan motivasinya dengan memberikan masukan yang membangun 2.5. Umpan balik selama pengajaran dirancang untuk membantu belajar dari kesalahan - kesalahan 2.6. Peserta didorong dan dibimbing untuk mengevaluasi dirinya untuk meningkatkan unjuk kerjanya 17
23 3. Memberi kesempatan praktek 4. Memastikan telah memiliki unjuk kerja yang sesuai dengan standar 5. Mengevaluasi 6. Membuat laporan 3.1. Kesempatan praktek Pengoperasian unit PLTU disediakan sesuai dengan kurikulum dan silabus 3.2. Umpan balik yang membangun dan peningkatan ketrampilan diberikan selama praktek 3.3. Kesiapan untuk uji dimonitor 4.1. Bukti pelaksanaan unjuk kerja oleh dikumpulkan sesuai rencana 4.2. Peserta diberitahu bahwa mereka sudah mencapai unjuk kerja sesuai standar 4.3. Hasil unjuk kerja dilaporkan kepada administrator 5.1. Peserta didorong untuk mengajukan masalah atau kesulitan-kesulitan yang terjadi selama 5.2. Peserta diminta mendiskusikan kemampuan mereka untuk menerapkan hasil pembelajaran 5.3. Tanggapan para terhadap sangat diharapkan 5.4. Unjuk kerja instruktur diperbandingkan terhadap tujuan-tujuan dan terhadap komentar-komentar 5.5. Penilaian terhadap komentar-komentar disimpulkan 5.6. Hasil evaluasi digunakan sebagai pedoman bagi berikutnya 6.1. Rincian data yang telah menyelesaikan dicatat secara teliti disesuaikan dengan kebutuhan perusahan 6.2. Hasil penilaian dibuat dan dilaporkan sesuai dengan aturan perusahaan 6.3. Hasil penilaian diserahkan kepada administrasi 6.4. Hasil penilaian disimpan di tempat yang aman I. BATASAN VARIABEL 1. Sistem pengajaran 2. Sistem penilaian 3. Karakteristik dari pendidkan dan 4. Standing Operation Procedure (SOP) mengoperasikan unit PLTU yang berlaku diperusahaan 18
24 5. Instruction Manual masing-masing peralatan PLTU 6. Log sheet atau report sheet pengoperasian unit PLTU II. PANDUAN PENILAIAN 2.1. Pengetahuan dan ketrampilan penunjang Pengetahuan: 1. Teknik Komunikasi 2. Metode mengajar 3. Administrasi Pengajaran 4. Pengoperasikan unit PLTU Ketrampilan: 1. Trampil mengajar 2. Komunikasi efektif 3. Pengoperasian unit PLTU 4. Mengevaluasi prosedur 5. Memonitor proses belajar 6. Menyimpan hasil penilaian dan mendokumentasikan 2.2. Konteks penilaian 1. Standar kompetensi ini diuji ditempat kerja atau simulasi dan dalam kondisi tempat kerja yang normal. 2. Pengujian ini didukung dengan dokumen yang menjelaskan jenis dan penerapan unit kompetensi ini. 3. Persyaratan dasar kualifikasi pendidikan formal adalah D Aspek penting penilaian: 1. Pelaksanaan keselamatan kerja 2. Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan bidang pekerjaannya 3. Menyiapkan 4. Mengajar 5. Memantau kemajuan 6. Mengevaluasi prosedur 7. Menyiapkan hasil dan mendokumentasikan 2.4. Keterkaitan terhadap unit kompetensi lain 1. Mengoperasikan Unit PLTU KUB.OUK.001 (3) A 2. Mempersiapkan Pengoperasian Boiler PLTU KUB.OUL.101 (2) A 3. Mempersiapkan Pengoperasian Turbin Generator PLTU KUB.OUL.201 (2) A 19
25 2.5. Kompetensi Kunci dalam unit ini. No Kompetensi kunci Tingkat A Mengumpulkan, menganalisa dan 3 mengorganisasikan informasi B Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 C Merencanakan dan mengatur kegiatan 2 D Bekerjasama dengan orang lain dan 2 kelompok E Menggunakan ide dan teknik matematika 2 F Memecahkan masalah 2 G Menggunakan Teknologi 1 20
26 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSTRUKTUR OPERASI PEMBANGKIT Kode Unit Judul Unit : INT.KIT.OP. 006.(3).A : Melaksanakan pendidikan dan Pengoperasian Peralatan Penunjang Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan proses pendidikan dan Pengoperasian Peralatan Penunjang PLTU Minyak/Gas sesuai dengan standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi ELEMEN KOMPETENSI 1. Mempersiapkan 2. Melaksanakan pengajaran KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Tujuan Pengoperasian Peralatan Penunjang dijelaskan dan didiskusikan dengan 1.2. Urutan kegiatan dijelaskan kepada 1.3. Peserta diberi penjelasan tentang penerapan Pengoperasian Peralatan Penunjang 1.4. Semua hambatan untuk pelaksanakan Pengoperasian Peralatan Penunjang diidentifikasi dan dibahas dengan 1.5. Proses pengujian dijelaskan kepada 1.6. Peserta dibagi dalam kelompok, peran dan tanggung jawab masing masing dalam kelompok diinformasikan untuk Pengoperasian Peralatan Penunjang 2.1. Metode pengajaran yang sistemik dipilih sesuai dengan kebutuhan 2.2. Materi Pengoperasian Peralatan Penunjang disampaikan sesuai dengan urutan kurikulum silabus yang distandarkan 2.3. Proses pengajaran diubah dan dimodifikasi seperlunya sesuai dengan kebutuhan pembelajaran para 2.4. Peserta ditingkatkan motivasinya dengan memberikan masukan yang membangun 2.5. Umpan balik selama pengajaran dirancang untuk membantu belajar dari kesalahan - kesalahan 2.6. Peserta didorong dan dibimbing untuk mengevaluasi dirinya untuk meningkatkan unjuk kerjanya 21
27 3. Memberi kesempatan praktek 4. Memastikan telah memiliki unjuk kerja yang sesuai dengan standar 5. Mengevaluasi 6. Membuat laporan 3.1. Kesempatan praktek Pengoperasian Peralatan Penunjang disediakan sesuai dengan kurikulum dan silabus 3.2. Umpan balik yang membangun dan peningkatan ketrampilan diberikan selama praktek 3.3. Kesiapan untuk uji dimonitor 4.1. Bukti pelaksanaan unjuk kerja oleh dikumpulkan sesuai rencana 4.2. Peserta diberitahu bahwa mereka sudah mencapai unjuk kerja sesuai standar 4.3. Hasil unjuk kerja dilaporkan kepada administrator 5.1. Peserta didorong untuk mengajukan masalah atau kesulitan kesulitan yang terjadi selama 5.2. Peserta diminta mendiskusikan kemampuan mereka untuk menerapkan hasil pembelajaran 5.3. Tanggapan para terhadap sangat diharapkan 5.4. Unjuk kerja instruktur diperbandingkan terhadap tujuan-tujuan dan terhadap komentar-komentar 5.5. Penilaian terhadap komentar-komentar disimpulkan 5.6. Hasil evaluasi digunakan sebagai pedoman bagi berikutnya 6.1. Rincian data yang telah menyelesaikan dicatat secara teliti disesuaikan dengan kebutuhan perusahan 6.2. Hasil penilaian dibuat dan dilaporkan sesuai dengan aturan perusahaan 6.3. Hasil penilaian diserahkan kepada administrasi 6.4. Hasil penilaian disimpan di tempat yang aman I. BATASAN VARIABEL 1. Sistem pengajaran 2. Sistem penilaian 3. Karakteristik dari pendidkan dan 4. Standing Operation Procedure (SOP) mengoperasikan Peralatan Penunjang yang berlaku diperusahaan 22
28 5. Instruction Manual masing-masing Peralatan Penunjang 6. Log sheet atau report sheet pengoperasian Peralatan Penunjang II. PANDUAN PENILAIAN 2.1. Pengetahuan dan ketrampilan penunjang Pengetahuan: 1. Teknik Komunikasi 2. Metode mengajar 3. Administrasi Pengajaran 4. Pengoperasikan Peralatan Penunjang Ketrampilan: 1. Trampil mengajar 2. Komunikasi efektif 3. Pengoperasian Peralatan Penunjang 4. Mengevaluasi prosedur 5. Memonitor proses belajar 6. Menyimpan hasil penilaian dan mendokumentasikan 2.2. Konteks penilaian 1. Standar kompetensi ini diuji ditempat kerja atau simulasi dan dalam kondisi tempat kerja yang normal. 2. Pengujian ini didukung dengan dokumen yang menjelaskan jenis dan penerapan unit kompetensi ini. 3. Persyaratan dasar kualifikasi pendidikan formal adalah D Aspek penting penilaian: 1. Pelaksanaan keselamatan kerja 2. Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan bidang pekerjaannya 3. Menyiapkan 4. Mengajar 5. Memantau kemajuan 6. Mengevaluasi prosedur 7. Menyiapkan hasil dan mendokumentasikan 2.4. Keterkaitan terhadap unit kompetensi lain 1. Mengoperasikan Sistem Pendingin KUG/M.OUI.001 (1) A 2. Mengoperasikan Sistem Pelumas KUG/M.OUI.101 (1) A 3. Mengoperasikan Sistem Kelistrikan KUG/M.OUI.201 (1) A 4. Mengoperasikan Sistem Sistem Air Utama (Pengisi dan Penambah) KUG/M.OUI.401 (1) A 5. Mengoperasikan Sistem Udara Tekan(Udara untuk Control & Services) KUG/M.OUI.501 (1) A 6. Mengoperasikan Sistem Bahan Bakar KUG/M.OUI.601 (1) A 23
29 7. Mengoperasikan Sistem Pengolahan Limbah KUG/M.OUI.701 (1) A 8. Mengoperasikan Sistem Penunjang KUG/M.OUI.701 (1) A 2.5. Kompetensi Kunci dalam unit ini. No Kompetensi kunci Tingkat A Mengumpulkan, menganalisa dan 3 mengorganisasikan informasi B Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 C Merencanakan dan mengatur kegiatan 2 D Bekerjasama dengan orang lain dan 2 kelompok E Menggunakan ide dan teknik matematika 2 F Memecahkan masalah 2 G Menggunakan Teknologi 1 24
30 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSTRUKTUR OPERASI PEMBANGKIT Kode Unit Judul Unit : INT.KIT.OP. 007.(3).A : Melaksanakan pendidikan dan Pengoperasian Unit PLTU Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan proses pendidikan dan Pengoperasian unit PLTU Minyak/Gas sesuai dengan standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi ELEMEN KOMPETENSI 1. Mempersiapkan 2. Melaksanakan pengajaran KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Tujuan Pengoperasian unit PLTU dijelaskan dan didiskusikan dengan 1.2. Urutan kegiatan dijelaskan kepada 1.3. Peserta diberi penjelasan tentang penerapan Pengoperasian unit PLTU 1.4. Semua hambatan untuk pelaksanakan Pengoperasian unit PLTU diidentifikasi dan dibahas dengan 1.5. Proses pengujian dijelaskan kepada 1.6. Peserta dibagi dalam kelompok, peran dan tanggung jawab masing masing dalam kelompok diinformasikan untuk Pengoperasian unit PLTU 2.1. Metode pengajaran yang sistemik dipilih sesuai dengan kebutuhan 2.2. Materi Pengoperasian unit PLTU disampaikan sesuai dengan urutan kurikulum silabus yang distandarkan 2.3. Proses pengajaran diubah dan dimodifikasi seperlunya sesuai dengan kebutuhan pembelajaran para 2.4. Peserta ditingkatkan motivasinya dengan memberikan masukan yang membangun 2.5. Umpan balik selama pengajaran dirancang untuk membantu belajar dari kesalahan - kesalahan 2.6. Peserta didorong dan dibimbing untuk mengevaluasi dirinya untuk meningkatkan unjuk kerjanya 25
31 3. Memberi kesempatan praktek 4. Memastikan telah memiliki unjuk kerja yang sesuai dengan standar 5. Mengevaluasi 6. Membuat laporan 3.1. Kesempatan praktek Pengoperasian unit PLTU disediakan sesuai dengan kurikulum dan silabus 3.2. Umpan balik yang membangun dan peningkatan ketrampilan diberikan selama praktek 3.3. Kesiapan untuk uji dimonitor 4.1. Bukti pelaksanaan unjuk kerja oleh dikumpulkan sesuai rencana 4.2. Peserta diberitahu bahwa mereka sudah mencapai unjuk kerja sesuai standar 4.3. Hasil unjuk kerja dilaporkan kepada administrator 5.1. Peserta didorong untuk mengajukan masalah atau kesulitan kesulitan yang terjadi selama 5.2. Peserta diminta mendiskusikan kemampuan mereka untuk menerapkan hasil pembelajaran 5.3. Tanggapan para terhadap sangat diharapkan 5.4. Unjuk kerja instruktur diperbandingkan terhadap tujuan-tujuan dan terhadap komentar-komentar 5.5. Penilaian terhadap komentar-komentar disimpulkan 5.6. Hasil evaluasi digunakan sebagai pedoman bagi berikutnya 6.1. Rincian data yang telah menyelesaikan dicatat secara teliti disesuaikan dengan kebutuhan perusahan 6.2. Hasil penilaian dibuat dan dilaporkan sesuai dengan aturan perusahaan 6.3. Hasil penilaian diserahkan kepada administrasi 6.4. Hasil penilaian disimpan di tempat yang aman I. BATASAN VARIABEL 1. Sistem pengajaran 2. Sistem penilaian 3. Karakteristik dari pendidkan dan 4. Standing Operation Procedure (SOP) mengoperasikan unit PLTU yang berlaku diperusahaan 26
32 5. Instruction Manual masing-masing peralatan unit PLTU 6. Log sheet atau report sheet unit PLTU II. PANDUAN PENILAIAN 2.1. Pengetahuan dan ketrampilan penunjang Pengetahuan: 1. Teknik Komunikasi 2. Metode mengajar 3. Administrasi Pengajaran 4. Pengoperasikan unit PLTU Ketrampilan: 1. Trampil mengajar 2. Komunikasi efektif 3. Pengoperasian unit PLTU 4. Mengevaluasi prosedur 5. Memonitor proses belajar 6. Menyimpan hasil penilaian dan mendokumentasikan 2.2. Konteks penilaian 1. Standar kompetensi ini diuji ditempat kerja atau simulasi dan dalam kondisi tempat kerja yang normal. 2. Pengujian ini didukung dengan dokumen yang menjelaskan jenis dan penerapan unit kompetensi ini. 3. Persyaratan dasar kualifikasi pendidikan formal adalah D Aspek penting penilaian: 1. Pelaksanaan keselamatan kerja 2. Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan bidang pekerjaannya 3. Menyiapkan 4. Mengajar 5. Memantau kemajuan 6. Mengevaluasi prosedur 7. Menyiapkan hasil dan mendokumentasikan 2.4. Keterkaitan terhadap unit kompetensi lain 1. Mengoperasikan Unit PLTU KUG/M.OUK.001 (3) A 2. Mengoperasikan Boiler PLTU KUG/M.OUL.101 (2) A 3. Mengoperasikan Turbin Generator PLTU KUG/M.OUL.201 (2) A 27
33 2.5. Kompetensi Kunci dalam unit ini No Kompetensi kunci Tingkat A Mengumpulkan, menganalisa dan 3 mengorganisasikan informasi B Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 C Merencanakan dan mengatur kegiatan 2 D Bekerjasama dengan orang lain dan 2 kelompok E Menggunakan ide dan teknik matematika 2 F Memecahkan masalah 2 G Menggunakan Teknologi 1 28
34 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSTRUKTUR OPERASI PEMBANGKIT Kode Unit Judul Unit : INT.KIT.OP. 008.(3).A : Melaksanakan pendidikan dan Pengoperasian Peralatan Penunjang Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan proses pendidikan dan Pengoperasian Peralatan Penunjang PLTP sesuai dengan standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi ELEMEN KOMPETENSI 1. Mempersiapkan 2. Melaksanakan pengajaran KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Tujuan Pengoperasian Peralatan Penunjang dijelaskan dan didiskusikan dengan 1.2. Urutan kegiatan dijelaskan kepada 1.3. Peserta diberi penjelasan tentang penerapan Pengoperasian Peralatan Penunjang 1.4. Semua hambatan untuk pelaksanakan Pengoperasian Peralatan Penunjang diidentifikasi dan dibahas dengan 1.5. Proses pengujian dijelaskan kepada 1.6. Peserta dibagi dalam kelompok, peran dan tanggung jawab masing masing dalam kelompok diinformasikan untuk Pengoperasian Peralatan Penunjang 2.1. Metode pengajaran yang sistemik dipilih sesuai dengan kebutuhan 2.2. Materi Pengoperasian Peralatan Penunjang disampaikan sesuai dengan urutan kurikulum silabus yang distandarkan 2.3. Proses pengajaran diubah dan dimodifikasi seperlunya sesuai dengan kebutuhan pembelajaran para 2.4. Peserta ditingkatkan motivasinya dengan memberikan masukan yang membangun 2.5. Umpan balik selama pengajaran dirancang untuk membantu belajar dari kesalahan - kesalahan 2.6. Peserta didorong dan dibimbing untuk mengevaluasi dirinya untuk meningkatkan unjuk kerjanya 29
35 3. Memberi kesempatan praktek 4. Memastikan telah memiliki unjuk kerja yang sesuai dengan standar 5. Mengevaluasi 6. Membuat laporan 3.1 Kesempatan praktek Pengoperasian Peralatan Penunjang disediakan sesuai dengan kurikulum dan silabus 3.2 Umpan balik yang membangun dan peningkatan ketrampilan diberikan selama praktek 3.3 Kesiapan untuk uji dimonitor 4.1 Bukti pelaksanaan unjuk kerja oleh dikumpulkan sesuai rencana 4.2 Peserta diberitahu bahwa mereka sudah mencapai unjuk kerja sesuai standar 4.3 Hasil unjuk kerja dilaporkan kepada administrator 5.1 Peserta didorong untuk mengajukan masalah atau kesulitan kesulitan yang terjadi selama 5.2. Peserta diminta mendiskusikan kemampuan mereka untuk menerapkan hasil pembelajaran 5.3. Tanggapan para terhadap sangat diharapkan 5.4. Unjuk kerja instruktur diperbandingkan terhadap tujuan-tujuan dan terhadap komentar-komentar 5.5. Penilaian terhadap komentar-komentar disimpulkan 5.6. Hasil evaluasi digunakan sebagai pedoman bagi berikutnya 6.1. Rincian data yang telah menyelesaikan dicatat secara teliti disesuaikan dengan kebutuhan perusahan 6.2. Hasil penilaian dibuat dan dilaporkan sesuai dengan aturan perusahaan 6.3. Hasil penilaian diserahkan kepada administrasi 6.4. Hasil penilaian disimpan di tempat yang aman I. BATASAN VARIABEL 1. Sistem pengajaran 2. Sistem penilaian 3. Karakteristik dari pendidkan dan 4. Standing Operation Procedure (SOP) mengoperasikan Peralatan Penunjang yang berlaku diperusahaan 5. Instruction Manual masing-masing peralatan Peralatan Penunjang 30
36 6. Log sheet atau report sheet Peralatan Penunjang II. PANDUAN PENILAIAN 2.1. Pengetahuan dan ketrampilan penunjang Pengetahuan: 1. Teknik Komunikasi 2. Metode mengajar 3. Administrasi Pengajaran 4. Pengoperasikan Peralatan Penunjang Ketrampilan: 1. Trampil mengajar 2. Komunikasi efektif 3. Pengoperasian Peralatan Penunjang 4. Mengevaluasi prosedur 5. Memonitor proses belajar 6. Menyimpan hasil penilaian dan mendokumentasikan 2.2. Konteks penilaian 1. Standar kompetensi ini diuji ditempat kerja atau simulasi dan dalam kondisi tempat kerja yang normal. 2. Pengujian ini didukung dengan dokumen yang menjelaskan jenis dan penerapan unit kompetensi ini. 3. Persyaratan dasar kualifikasi pendidikan formal adalah D Aspek penting penilaian: 1. Pelaksanaan keselamatan kerja 2. Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan bidang pekerjaannya 3. Menyiapkan 4. Mengajar 5. Memantau kemajuan 6. Mengevaluasi prosedur 7. Menyiapkan hasil penilaian dan mendokumentasikan 2.4. Keterkaitan terhadap unit kompetensi lain 1. Mengoperasikan Sistem Pendingin KUP.OUK.001 (1) A 2. Mengoperasikan Sistem Pelumasan KUP.OUI.101 (1) A 3. Mengoperasikan Sistem Kelistrikan KUP.OUI.201 (1) A 4. Mengoperasikan Sistem Uap Panas Bumi KUP.OUI.451 (1) A 5. Mengoperasikan Sistem Udara Tekan (Udara untuk Control & services) KUP.OUI.501 (1) A 6. Mengoperasikan Sistem Pengolahan Limbah KUP.OUI.701 (1) A 7. Mengoperasikan Sistem Hydraulic KUP.OUI.901 (1) A 31
37 2.5. Kompetensi Kunci dalam unit ini. No Kompetensi kunci Tingkat A Mengumpulkan, menganalisa dan 3 mengorganisasikan informasi B Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 C Merencanakan dan mengatur kegiatan 2 D Bekerjasama dengan orang lain dan 2 kelompok E Menggunakan ide dan teknik matematika 2 F Memecahkan masalah 2 G Menggunakan Teknologi 1 32
38 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSTRUKTUR OPERASI PEMBANGKIT Kode Unit : INT.KIT.OP. 009.(3).A Judul Unit : Melaksanakan pendidikan dan Pengoperasian Unit PLTP Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan proses pendidikan dan Pengoperasian Unit PLTP sesuai dengan standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi ELEMEN KOMPETENSI 1. Mempersiapkan KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Tujuan Pengoperasian Unit PLTP dijelaskan dan didiskusikan dengan 1.2. Urutan kegiatan dijelaskan kepada 1.3. Peserta diberi penjelasan tentang penerapan Pengoperasian Unit PLTP 1.4. Semua hambatan untuk pelaksanakan Pengoperasian Unit PLTP diidentifikasi dan dibahas dengan 1.5. Proses pengujian dijelaskan kepada 1.6. Peserta dibagi dalam kelompok, peran dan tanggung jawab masing masing dalam kelompok diinformasikan untuk Pengoperasian Unit PLTP 2. Melaksanakan pengajaran 2.1. Metode pengajaran yang sistemik dipilih sesuai dengan kebutuhan 2.2. Materi Pengoperasian Unit PLTP disampaikan sesuai dengan urutan kurikulum silabus yang distandarkan 2.3. Proses pengajaran diubah dan dimodifikasi seperlunya sesuai dengan kebutuhan pembelajaran para 2.4. Peserta ditingkatkan motivasinya dengan memberikan masukan yang membangun 2.5. Umpan balik selama pengajaran dirancang untuk membantu belajar dari kesalahan - kesalahan 2.6. Peserta didorong dan dibimbing untuk mengevaluasi dirinya untuk meningkatkan unjuk kerjanya 33
39 3. Memberi kesempatan praktek 4. Memastikan telah memiliki unjuk kerja yang sesuai dengan standar 5. Mengevaluasi 6. Membuat laporan 3.1 Kesempatan praktek Pengoperasian Unit PLTP disediakan sesuai dengan kurikulum dan silabus 3.2 Umpan balik yang membangun dan peningkatan ketrampilan diberikan selama praktek 3.3 Kesiapan untuk uji dimonitor 4.1 Bukti pelaksanaan unjuk kerja oleh dikumpulkan sesuai rencana 4.2 Peserta diberitahu bahwa mereka sudah mencapai unjuk kerja sesuai standar 4.3 Hasil unjuk kerja dilaporkan kepada administrator 5.1 Peserta didorong untuk mengajukan masalah atau kesulitan kesulitan yang terjadi selama 5.2. Peserta diminta mendiskusikan kemampuan mereka untuk menerapkan hasil pembelajaran 5.3. Tanggapan para terhadap sangat diharapkan 5.4. Unjuk kerja instruktur diperbandingkan terhadap tujuan-tujuan dan terhadap komentar-komentar 5.5. Penilaian terhadap komentar-komentar disimpulkan 5.6. Hasil evaluasi digunakan sebagai pedoman bagi berikutnya 6.1. Rincian data yang telah menyelesaikan dicatat secara teliti disesuaikan dengan kebutuhan perusahan 6.2. Hasil penilaian dibuat dan dilaporkan sesuai dengan aturan perusahaan 6.3. Hasil penilaian diserahkan kepada administrasi 6.4. Hasil penilaian disimpan di tempat yang aman I. BATASAN VARIABEL 1. Sistem pengajaran 2. Sistem penilaian 3. Karakteristik dari pendidkan dan 4. Standing Operation Procedure (SOP) mengoperasikan Unit PLTP yang berlaku diperusahaan 34
40 5. Instruction Manual masing-masing peralatan Unit PLTP 6. Log sheet atau report sheet pengoperasian Unit PLTP II. PANDUAN PENILAIAN 2.1. Pengetahuan dan ketrampilan penunjang Pengetahuan: 1. Teknik Komunikasi 2. Metode mengajar 3. Administrasi Pengajaran 4. Pengoperasikan Unit PLTP Ketrampilan: 1. Trampil mengajar 2. Komunikasi efektif 3. Pengoperasian Unit PLTP 4. Mengevaluasi prosedur 5. Memonitor proses belajar 2.2. Konteks penilaian 1. Standar kompetensi ini diuji ditempat kerja atau simulasi dan dalam kondisi tempat kerja yang normal. 2. Pengujian ini didukung dengan dokumen yang menjelaskan jenis dan penerapan unit kompetensi ini. 3. Persyaratan dasar kualifikasi pendidikan formal adalah D Aspek penting penilaian: 1. Pelaksanaan keselamatan kerja 2. Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan bidang pekerjaannya 3. Menyiapkan 4. Mengajar 5. Memantau kemajuan 6. Mengevaluasi prosedur 7. Menyiapkan hasil penilaian dan mendokumentasikan 2.4. Keterkaitan terhadap unit kompetensi lain 1. Mengoperasikan Unit PLTP KUP.OUK.001 (3) A 2. Mengoperasikan Turbin Generator PLTP KUP.OUK.201 (2) A 2.5. Kompetensi Kunci dalam unit ini. No Kompetensi kunci Tingkat A Mengumpulkan, menganalisa dan 3 mengorganisasikan informasi B Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 35
41 C Merencanakan dan mengatur kegiatan 2 D Bekerjasama dengan orang lain dan 2 kelompok E Menggunakan ide dan teknik matematika 2 F Memecahkan masalah 2 G Menggunakan Teknologi 1 36
42 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSTRUKTUR OPERASI PEMBANGKIT Kode Unit : INS.KIT.OP. 010.(3).A Judul Unit : Melaksanakan Pendidikan dan Pengoperasian Peralatan Penunjang Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan proses pendidikan dan Pengoperasian Peralatan Penunjang PLTU Gas/Minyak sesuai dengan standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi ELEMEN KOMPETENSI 1. Mempersiapkan KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Tujuan Pengoperasian Peralatan Penunjang dijelaskan dan didiskusikan dengan 1.2. Urutan kegiatan dijelaskan kepada 1.3. Peserta diberi penjelasan tentang penerapan Pengoperasian Peralatan Penunjang 1.4. Semua hambatan untuk pelaksanaan Pengoperasian Peralatan Penunjang diidentifikasi dan dibahas dengan 1.5. Proses pengujian dijelaskan kepada 1.6. Peserta dibagi dalam kelompok, peran dan tanggung jawab masing masing dalam kelompok diinformasikan untuk Pengoperasian Peralatan Penunjang 37
43 2. Melaksanakan pengajaran 3. Memberi kesempatan praktek 4. Memastikan telah memiliki unjuk kerja yang sesuai dengan standar 5. Mengevaluasi 2.1. Metode pengajaran yang sistemik dipilih sesuai dengan kebutuhan 2.2. Materi Pengoperasian Peralatan Penunjang disampaikan sesuai dengan urutan kurikulum silabus yang distandarkan 2.3. Proses pengajaran diubah dan dimodifikasi seperlunya sesuai dengan kebutuhan pembelajaran para 2.4. Peserta ditingkatkan motivasinya dengan memberikan masukan yang membangun 2.5. Umpan balik selama pengajaran dirancang untuk membantu belajar dari kesalahan - kesalahan 2.6. Peserta didorong dan dibimbing untuk mengevaluasi dirinya untuk meningkatkan unjuk kerjanya 3.1 Kesempatan praktek Pengoperasian Peralatan Penunjang disediakan sesuai dengan kurikulum dan silabus 3.2 Umpan balik yang membangun dan peningkatan ketrampilan diberikan selama praktek 3.3 Kesiapan untuk uji dimonitor 4.1 Bukti pelaksanaan unjuk kerja oleh dikumpulkan sesuai rencana 4.2 Peserta diberitahu bahwa mereka sudah mencapai unjuk kerja sesuai standar 4.3 Hasil unjuk kerja dilaporkan kepada administrator 5.1 Peserta didorong untuk mengajukan masalah atau kesulitan kesulitan yang terjadi selama 5.2. Peserta diminta mendiskusikan kemampuan mereka untuk menerapkan hasil pembelajaran 5.3. Tanggapan para terhadap sangat diharapkan 5.4. Unjuk kerja instruktur diperbandingkan terhadap tujuan-tujuan dan terhadap komentar-komentar 5.5. Penilaian terhadap komentar-komentar disimpulkan 5.6. Hasil evaluasi digunakan sebagai pedoman bagi berikutnya 38
GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK
GLOSSARY GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK Ash Handling Adalah penanganan bahan sisa pembakaran dan terutama abu dasar yang
Lebih terperinciLAMPIRAN I PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL :
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR LATIH KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI BUKU I KEMENTERIAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 249 / MEN / XII /2008
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 49 / MEN / XII /008 TENT ANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL
Lebih terperinciGLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
GLOSSARY GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN Bangunan Sipil Adalah bangunan yang dibangun dengan rekayasa sipil, seperti : bangunan
Lebih terperinciLAMPIRAN X : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
LAMPIRAN X : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PLTU BATUBARA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER
Lebih terperinciLAMPIRAN VII : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
LAMPIRAN VII : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PLTA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA
Lebih terperinciSESSION 12 POWER PLANT OPERATION
SESSION 12 POWER PLANT OPERATION OUTLINE 1. Perencanaan Operasi Pembangkit 2. Manajemen Operasi Pembangkit 3. Tanggung Jawab Operator 4. Proses Operasi Pembangkit 1. PERENCANAAN OPERASI PEMBANGKIT Perkiraan
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN Kode Unit : KTL.IKON.1.5050.1.2016 Judul Unit : Mengatur, mengawasi, dan memecahkan
Lebih terperinciDAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN OPERASI PLTD
DAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN OPERASI PLTD LEVEL 2.. 1 Kode Unit : KMD.ROK.001 (2) A...3 Judul Unit : Membuat Rencana
Lebih terperinciSUB BIDANG PEMELIHARAAN
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN KEMENTERIAN ENERGI
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI SEKTOR KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN SUB BIDANG OPERASI DAN PEMELIHARAAN
STANDAR KOMPETENSI SEKTOR KETENAGALISTRIKAN BIDANG AN JUDUL KODE LEVEL OPERASI BATU BARA Mengoperasikan Unit PLTU KUB.OUK.00 () A Mengoperasikan Sistem Peralatan KUB.OPK.00 () A Penunjang Mengoperasikan
Lebih terperinciDAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLTP
DAFTAR STANDAR KOMPETENSI SUB BIDANG PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLTP LEVEL 3 1 Kode Unit : KUP.RHK.001 (3)A...2 Judul Unit : Merencanakan Pemeliharaan Pusat Pembangkit Listrik...2 LEVEL 2 4 Kode Unit : KUP.RHM.001
Lebih terperinciSteam Power Plant. Siklus Uap Proses Pada PLTU Komponen PLTU Kelebihan dan Kekurangan PLTU
Steam Power Plant Siklus Uap Proses Pada PLTU Komponen PLTU Kelebihan dan Kekurangan PLTU Siklus dasar yang digunakan pada Steam Power Plant adalah siklus Rankine, dengan komponen utama boiler, turbin
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2008
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK TERMAL MENTERI NEGARA LINGKUNGAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL :
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG OPERASI KEMENTERIAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. generator. Steam yang dibangkitkan ini berasal dari perubahan fase air
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan energi panas dari uap kering (steam) untuk memutar turbin sehingga dapat digunakan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Membangun Gedung Kontrol Gardu Induk 4 Kode unit KTL.TST peralatan SCADA dan TELKOM
DAFTAR ISI. 1 Kode unit KTL.TST.1.3001.1.2016 Judul Unit Mengases Kompetensi Tenaga Teknik Mengawasi dan Membangun SUTT/SUTET Saluran Udara dan Saluran Kabel Tanah dan Laut SKTT/SKLTT Tegangan Tinggi dan
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG MENGELOLA PEKERJAAN PEMELIHARAAN
STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG MENGELOLA PEKERJAAN PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit : KTL.IH.1.6001.1.2016 : Pekerjaan Pemeliharaan Sistem
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2008
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK TERMAL MENTERI NEGARA LINGKUNGAN
Lebih terperinciSUB BIDANG PEMELIHARAAN
LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciLAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 30 Tahun 2009 TANGGAL : 30 September
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 30 Tahun 2009 TANGGAL : 30 September 2009 STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN
Lebih terperinciApa itu PLTU? Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik.
Apa itu PLTU? Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator
Lebih terperinciSUB BIDANG KONSTRUKSI
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG KONSTRUKSI KEMENTERIAN
Lebih terperinciDAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLTD
DAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN SUB BIDANG PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLTD LEVEL 3.. 1 Kode Unit : KDM.RHK.001 (3)A...3 Judul Unit : Merencanakan Pemeliharaan Pusat Listrik...3
Lebih terperinciSUB BIDANG PEMELIHARAAN
LAMPIRAN IV : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN DEPARTEMEN
Lebih terperinciDAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN OPERASI PLTG
DAFTAR STANDAR KOMPETENSI SUB BIDANG PERENCANAAN OPERASI PLTG LEVEL 2.1 Kode Unit : KGG/M.ROK.001 (2) A...2 Judul Unit : Membuat Rencana Operasi Unit PLTG...2 LEVEL 1.4 Kode Unit : KGG/M.ROK.001 (1) A...5
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN Kode Unit : KTL.IKON.1.6059.1.2016 Judul Unit : Mengelola Transmisi dan Gardu Induk
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN Kode Unit : KTL.IKON.1.6059.1.2016 Judul Unit : Mengelola pengujian Transmisi dan
Lebih terperinciPengoperasian pltu. Simple, Inspiring, Performing,
Pengoperasian pltu PERSIAPAN COLD START PLTU 1. SISTEM AUXILIARY STEAM (UAP BANTU) FUNGSI : a. Menyuplai uap ke sistem bahan bakar minyak pada igniter untuk mengabutkan bahan bakar minyak (Atomizing sistem).
Lebih terperinci- 4 - Pasal 2 Memberlakukan Standar Kompetensi Tenaga Teknik
- 2 - c. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 47 ayat (6) Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciLAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL :
LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) DEPARTEMEN ENERGI
Lebih terperinciLAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017
LAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017 Inspektur Ketenagalistrikan Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Jakarta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PLTU adalah suatu pembangkit listrik dimana energi listrik dihasilkan oleh generator yang diputar oleh turbin uap yang memanfaatkan tekanan uap hasil dari penguapan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Memodifikasi Metode Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Instalasi Gardu Induk, Lengkap Dengan Sarana Bantunya
DAFTAR ISI. 1 Kode unit KTL.TKR.1.3001.1.2016 Judul Unit Mengases Kompetensi Tenaga Teknik Merencanakan dan Memodifikasi Metode Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Instalasi Line Transmisi, Lengkap
Lebih terperinciLAPORAN SURVEY PRE DESIGN MODIFIKASI ID FAN, PINTU MILL DAN FLY ASH SILO PLTU ASAM ASAM
2016 LAPORAN SURVEY PRE DESIGN MODIFIKASI ID FAN, PINTU MILL DAN FLY ASH SILO PLTU ASAM ASAM PT PLN (Persero) PUSHARLIS PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGALISTRIKAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PLTU
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN
STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit : KTL.PUP.1.3001.1.2016 : Memelihara Sambungan dan sealing end pada SKTT
Lebih terperinciPEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) A. Pengertian PLTG (Pembangkit listrik tenaga gas) merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan gas untuk memutar turbin dan generator. Turbin dan generator adalah
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dunia, kebutuhan manusia yang harus dipenuhi secara global juga meningkat termasuk kebutuhan akan energi. Kemajuan dibidang
Lebih terperinciBAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU
BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU Sistem pembangkit listrik tenaga uap (Steam Power Plant) memakai siklus Rankine. PLTU Suralaya menggunakan siklus tertutup (closed cycle) dengan dasar siklus rankine dengan
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN
STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit : KTL.IH.0.1001.1.2016 Judul Unit : Memelihara Saluran /Galian/lubang /Dak utilitas
Lebih terperinciDAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLTGU
DAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLTGU LEVEL 3 1 Kode Unit : KKG/M.RHK.001 (3) A...2 Judul Unit : Merencanakan
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2016 DAFTAR ISI Level 1 6 Kode Unit KTL.DHR.1.1001.1.2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan karena efisiensinya tinggi sehingga menghasilkan energi listrik yang ekonomis. PLTU
Lebih terperinciMemahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia
Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia Memahami konsep penggerak mula (prime mover) dalam sistem pembangkitan tenaga listrik Teknik Pembangkit Listrik 1 st
Lebih terperinciMENTERI EMERGI DAN SUMBER DAYA MlNEFaAL REPUBblK INDONESIA
MENTERI EMERGI DAN SUMBER DAYA MlNEFaAL REPUBblK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TENTANG PENETAPAN DAN PEMBERLAKUAN STANDAR LATlH KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan PT Cahaya Fajar Kaltim berdiri pada tanggal 26 Maret 2003. PT Cahaya Fajar Kaltim merupakan perusahaan patungan antara Perusda ketenaga listrikan Kaltim
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN
STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit : KTL.IH.0.2001.1.2016 Judul Unit : Memelihara Damper dan spacer Deskripsi Unit : Unit
Lebih terperinciLAMPIRAN III : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL :
LAMPIRAN III : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI DEPARTEMEN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya alam tersebut adalah batubara. Selama beberapa dasawarsa terakhir. kini persediaan minyak bumi sudah mulai menipis.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri di Indonesia dengan cepat dan membawa dampak pada perekonomian, lapangan kerja dan peningkatan devisa Negara. Industri yang berkembang kebanyakan
Lebih terperinciPRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI. Ir. Parlindungan Marpaung HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI
PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI Ir. Parlindungan Marpaung HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI Kode Unit : JPI.KE01.001.01 STANDAR KOMPETENSI Judul Unit: Menerapkan prinsip-prinsip
Lebih terperinciGambar 1.1. Proses kerja dalam PLTU
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tenaga listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Hal ini karena hampir semua peralatan dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan
Lebih terperinciDAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN OPERASI PLTA
DAFTAR STANDAR KOMPETENSI SUB BIDANG PERENCANAAN OPERASI PLTA LEVEL 2.1 Kode Unit : KAA.ROK.001 (2) A...2 Judul Unit : Membuat Rencana Operasi Unit PLTA...2 LEVEL 1.4 Kode Unit : KAA.ROK.001 (1) A...5
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik seluruh Indonesia (Statistik Ketenagalistrikan 2014, 2015)
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pemerintah, pada tahun 2014, mengumumkan program pengadaan 35 ribu Mega Watt untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Indonesia kedepannya. Dalam jangka waktu lima
Lebih terperinciPrinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG
1. SIKLUS PLTGU 1.1. Siklus PLTG Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG Proses yang terjadi pada PLTG adalah sebagai berikut : Pertama, turbin gas berfungsi
Lebih terperinciCOURSE CR302 POWER AND STEAM GENERATION. Tangerang, September 2008 DSS HO
COURSE CR302 POWER AND STEAM GENERATION Tangerang, 25 26 September 2008 DSS HO COURSE CR 302 POWER AND STEAM GENERATION 1 Introduction EG 2 Steam Power Plant EG 3 4 Gas Power Plant Diesel Power Plant HA
Lebih terperinciBAB 1. .Banyak pembangkit tenaga listrik yang telah dibangun yaitu PLTA (Pembangkit Listrik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan energi yang besar pada masa kini sangat meningkat, khususnya energi listrik.banyak pembangkit tenaga listrik yang telah dibangun yaitu PLTA (Pembangkit Listrik
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA
ANALISA SISTEM KONTROL LEVEL DAN INSTRUMENTASI PADA HIGH PRESSURE HEATER PADA UNIT 1 4 DI PLTU UBP SURALAYA. Disusun Oleh : ANDREAS HAMONANGAN S (10411790) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA
Lebih terperinciPratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS
Pratama Akbar 4206 100 001 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS PT. Indonesia Power sebagai salah satu pembangkit listrik di Indonesia Rencana untuk membangun PLTD Tenaga Power Plant: MAN 3 x 18.900
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLTU merupakan sistem pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan energi panas bahan bakar untuk diubah menjadi energi listrik dengan
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2016 DAFTAR ISI Level 1 4 Kode Unit KTL.DUP.2.4001.1.2016
Lebih terperinciSEMINAR ELEKTRIFIKASI MASA DEPAN DI INDONESIA. Dr. Setiyono Depok, 26 Januari 2015
SEMINAR ELEKTRIFIKASI MASA DEPAN DI INDONESIA Dr. Setiyono Depok, 26 Januari 2015 KETAHANAN ENERGI DAN PENGEMBANGAN PEMBANGKITAN Ketahanan Energi Usaha mengamankan energi masa depan suatu bangsa dengan
Lebih terperinciASSESMENT FIRE PROTECTION SYSTEM
Halaman : 1/5 ASSESMENT FIRE PROTECTION SYSTEM A. LATAR BELAKANG & TUJUAN Beberapa kali terjadi gangguan fire protection salah kerja, dan mengakibatkan peralatan trip sehingga menganggu keahandalan unit.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Metodologi penelitian ini menjelaskan tentang tahap-tahap yang dilakukan dalam suatu penelitian. Metode harus ditetapkan sebelum penelitian dilakukan, sehingga
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI NO. KODE : FKK.MP.02.006.01-I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR
Lebih terperinciSUB BIDANG PERANCANGAN
LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN DEPARTEMEN
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN PROSPEK PEMBANGKIT LISTRIK DAUR KOMBINASI GAS UNTUK MENDUKUNG DIVERSIFIKASI ENERGI
PROSPEK PEMBANGKIT LISTRIK DAUR KOMBINASI GAS UNTUK MENDUKUNG DIVERSIFIKASI ENERGI INTISARI Oleh: Ir. Agus Sugiyono *) PLN sebagai penyedia tenaga listrik yang terbesar mempunyai kapasitas terpasang sebesar
Lebih terperinciBAB II ISI. 2.1 Komponen Penting PLTU Penanganan Batubara
BAB I PENDAHULUAN Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), merupakan salah satu andalan pembangkit tenaga listrik yang menjadi jantung untuk kegiatan industry. Salah satu bahan bakar PLTU adalah batubara.
Lebih terperinciJUDUL : Managemen Tanggap Darurat
JUDUL : Managemen Tanggap Darurat DESKRIPSI : Bagian ini menjelaskan identifikasi kompetensi yang dibutuhkan dalam mengelola operasional tanggap darurat, memeriksa peralatan dan fasilitas tanggap darurat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Energi memiliki peranan penting dalam menunjang kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan energi terus meningkat. Untuk dapat
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM PLTU DI INDONESIA
27 IV. GAMBARAN UMUM PLTU DI INDONESIA 4.1. Proses Produksi Listrik PLTU Suralaya PLTU Suralaya merupakan PLTU pertama yang dibangun di Indonesia, berbahan bakar utama batubara dan merupakan PLTU terbesar
Lebih terperinciMODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS
1 MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS 2 DEFINISI PLTG Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi listrik yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya.
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip Kerja PLTU Batubara PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan, karena efisiensinya tinggi sehingga menghasilkan energi listrik yang ekonomis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendukung di dalamnya masih tetap diperlukan suplai listrik sendiri-sendiri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PLTU (Pusat Listrik Tenaga Uap) Suralaya mampu membangkitkan listrik berkapasitas 3400 MW dengan menggunakan tenaga uap. Tetapi perlu diketahui bahwa di dalam proses
Lebih terperinciRKL-RPL RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN PLTU TANJUNG JATI B UNIT 5 DAN 6 (2 X MW) DI KABUPATEN JEPARA, PROVINSI JAWA TENGAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) dari rencana kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian
Lebih terperinciPasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Usaha dan/atau kegiatan pembangkit listrik tenaga termal adalah usaha dan/atau kegiatan
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 08 TAHUN 2009 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA TERMAL MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DESAIN SISTEM CATU DAYA DARURAT UNTUK REAKTOR DAYA
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DESAIN SISTEM CATU DAYA DARURAT UNTUK REAKTOR DAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang
Lebih terperinciLAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL :
LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI DEPARTEMEN ENERGI DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensi dan kapasitas terpasang PLTP di Indonesia [1]
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dewasa ini kelangkaan sumber energi fosil telah menjadi isu utama. Kebutuhan energi tersebut setiap hari terus meningkat. Maka dari itu, energi yang tersedia di bumi
Lebih terperinciSistem Utama sebuah Pusat Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG)
s y o f u a n. w o r d p r e s s. c o m Page 1 Sistem Utama sebuah Pusat Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dari satu sisi di timur pulau Sumatera, di tepian sungai Mandau, Bengkalis, Riau..22 September
Lebih terperinciPLTU (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP)
PLTU (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP) I. PENDAHULUAN Pusat pembangkit listrik tenaga uap pada saat ini masih menjadi pilihan dalam konversi tenaga dengan skala besar dari bahan bakar konvensional menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Turbin uap berfungsi untuk mengubah energi panas yang terkandung. menghasilkan putaran (energi mekanik).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanik dalam
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation).
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation). Kemudian diteruskan pada tahapan pembangunan sipil
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini teknologi modern berkembang dengan pesat membuat seseorang berpikir cepat dan tanggap untuk membuat sesuatu yang bermanfaat bagi semua. Dan juga kebutuhan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.326, 2010 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Standar Kompetensi. Manajer Energi Bidang Industri.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.326, 2010 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Standar Kompetensi. Manajer Energi Bidang Industri. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBAB 3 STUDI KASUS 3.1 DEFINISI BOILER
BAB 3 STUDI KASUS 3.1 DEFINISI BOILER Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk merubah fasa air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBSU TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBSU TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN Kode Unit : KTL.IK.208.101.01 Judul Unit : Memasang Rendah Fasa 1 untuk penerangan dan peralatan
Lebih terperinciSUB BIDANG KONSTRUKSI
LAMPIRAN III : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 07 Tahun 2008 TANGGAL : 17 Maret 2008 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi listrik daerah Sumatera bagian Utara setiap tahunnya terus meningkat sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya. Oleh karena itu, perkiraan
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI...
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. fenomena serta hubungan-hubunganya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, definisi dari penelitian kuantitatif itu sendiri adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam proses PLTU dibutuhkan fresh water yang di dapat dari proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap, untuk menghasilkan uap dibutuhkan air yang dipanaskan secara bertahap melalui beberapa heater sebelum masuk ke boiler untuk dipanaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Besaran dan peningkatan rata-rata konsumsi bahan bakar dunia (IEA, 2014)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern, teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini akan mempengaruhi pada jumlah konsumsi bahan bakar. Permintaan konsumsi bahan bakar ini akan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV HASIL DAN ANALISIS Gambar 4.1 Lokasi PT. Indonesia Power PLTP Kamojang Sumber: Google Map Pada gambar 4.1 merupakan lokasi PT Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Kamojang terletak
Lebih terperinciAHLI PEMERIKSA KELAIKAN FUNGSI MEKANIKAL BANGUNAN GEDUNG
KPBK (Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi) AHLI PEMERIKSA KELAIKAN FUNGSI MEKANIKAL BANGUNAN GEDUNG JABATAN KERJA: AHLI PEMERIKSA KELAIKAN FUNGSI MEKANIKAL BANGUNAN GEDUNG KATA PENGANTAR Landasan hukum
Lebih terperinciANALISA PERFORMANSI BOILER DENGAN TYPE DG693/ PADA PLTU PANGKALAN SUSU LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI MEKANIK
ANALISA PERFORMANSI BOILER DENGAN TYPE DG693/13.43-22 PADA PLTU PANGKALAN SUSU LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III PROGRAM
Lebih terperinciBAB II TEKNOLOGI PENINGKATAN KUALITAS BATUBARA
BAB II TEKNOLOGI PENINGKATAN KUALITAS BATUBARA 2.1. Peningkatan Kualitas Batubara Berdasarkan peringkatnya, batubara dapat diklasifikasikan menjadi batubara peringkat rendah (low rank coal) dan batubara
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMAFAATAN ENERGI
Lebih terperinciBAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG
BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG 2007-2016 Dari keterangan pada bab sebelumnya, dapat dilihat keterkaitan antara kapasitas terpasang sistem pembangkit dengan
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK
- 655 - LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN DAN PEMBERLAKUAN STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG
Lebih terperinci