BAB I PENDAHULUAN. untuk menerima simpanan (deposit) dari masyarakat, kemudian simpanan tersebut

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank sebagai sebuah lembaga yang diberikan izin oleh otoritas perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

UCAPAN TERIMA KASIH...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas)

BAB I PENDAHULUAN. Tidak mengherankan jika masih banyak pendapat yang beranggapan bahwa status

I. PENDAHULUAN. Berjalannya pembangunan ekonomi nasional dalam jangka panjang. dapat dilihat dari bergeraknya roda perekonomian melalui peningkatan

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai institusi yang memberikan jasa keuangan bagi seluruh pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Konsep risiko portofolio dari Harry M. Markowitz pada tahun 1950-an

SEKTOR MONETER, PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN BY : DIANA MA RIFAH

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi. berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian adalah indikator Produk Domestik Bruto (PDB). PDB pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133),

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas Belanda lainnya (Tandelilin, 2001). Kemudian pada September

Portofolio yang Efisien dan Optimal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memperoleh penghasilan, banyak cara yang dapat dilakukan oleh

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan menyalurkan kembali dalam bentuk kredit, fungsi bank

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak

I. PENDAHULUAN. Menengah) di Indonesia sangat penting dan strategis. UMKM telah lama diyakini

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibiayai, perbankan lebih memilih mengucurkan dana untuk kredit ritel dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kapitalisasi pasar cukup besar. Pasar modal memiliki peran besar bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN II 2008 MAKIN EKSPANSIF

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka waktu yang relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar uang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian, memfasilitasi pertumbuhan ekonomi suatu negara untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan. Perusahaan Sektor Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Namun seiring dengan tuntutan persaingan bisnis, Bank XYZ pun melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dari pelepasan kredit dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Lambatnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai dana yang kelebihan dengan pihak yang

MATERI 5 PEMILIHAN PORTFOLIO. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bersama, kegiatan penyaluran dana dalam bentuk kredit

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha

BAB I PENDAHULUAN. dan giro yang merupakan kewajiban bank sebab harus dikembalikan sesuai

LAPORAN POSISI KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

I. PENDAHULUAN. membiayai usaha yang dijalankan. Peran bank bagi perkembangan dunia usaha. permodalan dan pengembangan usaha masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Diskusi dan Analisis Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Domestik Bruto (PDB) dalam jangka panjang. Demikian juga halnya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia memiliki peranan penting bagi pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional suatu negara. Ada beberapa alternatif yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan standar akuntansi yang dikhususkan bagi industri perbankan di

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang surplus

BAB I PENDAHULUAN. strategi dalam rangka mengefisienkan dana dari masyarakat seperti dengan

I. PENDAHULUAN. Krisis keuangan dunia yang dipicu oleh kasus subprime mortgage di Amerika

BAB I PENDAHULUAN. (demand deposit), tabungan (savings), dan deposito berjangka (time

BAB I PENDAHULUAN. luas yang dikenal dengan istilah perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian

BAB 3 PERUMUSAN MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan informasi bagi pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat (Murti dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan preferensi investor dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perekonomian adalah salah satu sektor yang menjadi fokus

RANGKUMAN MATERI KULIAH TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI BAB 9: RETURN DAN RESIKO PORTOFOLIO

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional negara tersebut, Sehingga banyak negara yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan

PENGARUH RISIKO KRED IT TERHAD AP PROFITABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan bank dalam sebuah negara akan memberikan dukungan. ekonomi dan hingga kondisi perbankan pada saat sekarang ini..

BAB I PENDAHULUAN. pada akhirnya akan dapat mendorong efektivitas kebijakan moneter. Salah satu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah sebuah lembaga yang diberikan izin oleh otorisasi perbankan untuk menerima simpanan (deposit) dari masyarakat, kemudian simpanan tersebut disalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit. Perbankan di Indonesia sendiri terdiri dari Bank Sentral, Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat Dalam penelitian ini yang dibahas adalah Bank Umum, dimana kredit usaha dan kredit investasi yang dibutuhkan untuk modal kerja perusahaan di tingkat korporasi. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang salah satu kegiatannya adalah memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan pemberian kredit. Dalam transaksi pemberian kredit tidak pernah terlepas dari risiko kredit yang melekat. Setiap bank memiliki management risiko dalam usahanya memitigasi dan memanage risiko kredit, risiko usaha, risiko transaksional dan sebagainya. Perbankan memberikan peranan penting dalam peningkatan pembangunan perekonomian di Indonesia, karena kegiatan perekonomian itu dijalankan dengan uang yang dapat diperoleh dari Bank melalui fasilitas kredit yang diberikan. Bank sendiri mengucurkan kredit melalui berbagai sektor perekonomian dengan pertimbangan bisnis dan risk appetite yang sudah menjadi strategi bank, sehingga kelancaran investasi untuk modal kerja, modal usaha perdagangan dan industri banyak ditentukan oleh kelancaran jasa perbankan. 1

Mengingat risiko kredit yang akan dihadapi bank cukup besar dalam pemberian kredit pada sektor ekonomi yang ada, maka diharapkan kredit per sektor usaha memberikan kontribusi pendapatan yang optimal dan risiko NPL (Non Performing Loan) yang rendah. Bank dalam memberikan kredit terbagi dalam beberapa sektor ekonomi dan besarnya porsi pemberian kredit dapat terlihat dari posisi kredit masing-masing sektor ekonomi. Disisi lain, meskipun dalam pembuatan keputusan kredit, Bank telah berpedoman kepada prinsip kehati-hatian (prudential) melalui berbagai metode kuantitatif dan kualitatif analisa kredit yang komprehensif, namun pada dasarnya hal itu merupakan proyeksi dari kemampuan membayar sesuai dengan kondisi yang diasumsikan. Faktor ketidakpastian (uncertainty) selama kredit berlangsung tetap berkemungkinan terjadi penyimpangan terhadap proyeksi yang sudah dibuat melalui proses analisa kredit. Hal ini berarti bahwa kegiatan Bank dalam menyalurkan dana akan menghadapi apa yang disebut dengan resiko kredit yaitu resiko dana yang disalurkan tidak dapat dikembalikan sesuai dengan perjanjian dan bunga tidak diterima sesuai dengan yang diperjanjikan. Pengaruh dari adanya resiko tersebut akan berdampak pada aktivitas Bank secara keseluruhan (default risk). Salah satu cara yang dilakukan perbankan dalam mengantisipasi resiko kredit seperti yang dijelaskan diatas adalah dengan membentuk portofolio kredit. Portofolio kredit masing - masing perbankan di Indonesia memiliki komposisi investasi yang berbeda sesuai dengan kategori kredit yang dimilikinya. Setiap kategori kredit perbankan memiliki tingkat risiko dan pengembalian yang berbeda 2

tergantung sektor ekonomi usaha debitur. Portofolio investasi yang optimal adalah portofolio yang memiliki tingkat risiko kecil dan pengembalian yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kombinasi atau komposisi portofolio investasi yang optimal untuk perbankan sehingga menjadi pedoman bagi perbankan dalam memiliki industri mana yang diprioritaskan untuk diberi kredit dan industri yang dihindari. Dengan begitu Non Performing Loan dapat diminimalisasi dan tetap dijaga tidak melebihi ambang batas yang ditentukan oleh otoritas perbankan. Penyaluran kredit oleh perbankan dibagi berdasarkan sektor ekonomi, dalam hal ini dikenal dengan portofolio kredit perbankan. Setiap bank memiliki target kredit yang berbeda berdasarkan sektor ekonomi sesuai dengan preferensi risiko yang sudah dihitung dan dipertimbangkan dengan tetap mengikuti aturan yang diberikan oleh Bank Sentral. Penyebaran portofolio kredit berdasarkan sektor ekonomi dalam bank, ada yang memiliki risiko tinggi dan rendah sehingga perlu dilakukan management portofolio yang kemudian secara regular dilakukan monitoring kinerja asset dalam hal ini kredit berdasarkan sektor ekonomi secara regular. Saat ini PT. Bank XYZ menggunakan perhitungan subyektif dalam penentuan portofolio optimal, yaitu dengan model sederhana risiko konsentrasi penyaluran kredit. Karakteristik pengembalian risiko dari masing-masing penyaluran kredit berdasarkan sektor ekonomi yang terdiversifikasi mempengaruhi eksposure risiko keseluruhan portofolio kredit. Untuk itu perlu metode untuk mengukur konsentrasi risiko kredit secara subyektif yaitu analisa 3

migrasi dan batas-batas konsentrasi, keduanya akan dibahas pada bab selanjutnya. Dalam metode analisa sederhana tersebut, bank menggunakan credit metrics dalam melakukan penilaian individu dan portfolio pada risiko yang berkaitan dengan kredit dalam tiga langkah, yaitu : (1) menentukan profil eksposur dari setiap item dalam suatu portofolio (2) menghitung masing-masing gejolak instrument dalam nilai yang disebabkan oleh kemungkinan peningkatan grade, penurunan grade dan gagal bayar (3) mempertimbangkan korelasi antara perubahan dalam nilai item individu dalam langkah 2 dan mengombinasikan gejolak instrument instrument individu dengan untuk memberikan gejolak portofolio agregat. Disisi lain, penentuan portfolio optimal secara kuantitatif dapat dianalisa dengan menggunakan metode Diversifikasi Markowitz yaitu penggabungan aktiva-aktiva dalam portfolio optimal yang bertujuan mengurangi risiko kredit tanpa mengurangi pengembalian. Dalam penentuan portfolio selection (Markowitz, 1952: 77-91) menemukan model matematika yang dapat menghitung return dan risiko portofolio dengan rumus Expected Return dan Varian. Penelitian Markowitz lebih dikenal dengan nama Mean Variance Analysis atau Modern Portofolio Theory. Secara lebih komprehensif penelitian tersebut kembali dibahas oleh Fabozzi, Gupta dan Markowitz (2002). Metode Markowitz menggunakan data harga historikal untuk menghitung return dan risiko dari portofolio. 4

1.1.1 Profil PT. Bank XYZ PT. Bank XYZ adalah salah satu lembaga keuangan atau Bank Swasta Umum di Indonesia yang didirikan 15 Mei 1959. Setelah direkapitalisasi sebagai bagian dari Program Rekapitalisasi Perbankan Nasional dan beberapa kali berpindah kepemilikan saham, akhirnya perusahaan menjadi anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh salah satu Bank Pemerintahan di Malaysia. Saat ini PT. Bank XYZ merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia. PT. Bank XYZ sebagai lembaga keuangan yang salah satu fungsinya menjadi moderator antara pihak yang memiliki dana dengan pihak yang membutuhkan pinjaman dana baik untuk usaha (pinjaman korporasi) maupun untuk konsumsi pribadi (kredit konsumen), mengharuskan Bank untuk memaksimalkan kredit dan tentunya meminimalisasi risiko kredit yang dapat timbul karena pemberian kredit atau pinjaman tersebut. Untuk melihat kinerja PT. Bank XYZ, penelitian ini mengacu pada laporan keuangan tahunan audited dan laporan bulanan PT. Bank XYZ khususnya mengenai pinjaman kredit korporasi berdasarkan jenis industri. Berdasarkan Laporan Keuangan PT. Bank XYZ periode tahun 2013, kredit korporasi dibagi per sektor ekonomi, dijelaskan dengan tabel berikut : 5

Tabel 1.1 Pinjaman berdasarkan sektor ekonomi PT. Bank XYZ (Dalam Jutaan Rupiah) Lancar Dalam Perhatian Khusus 2013 Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah Rupiah Pertanian dan perhutanan 600,037 1,425 3,058-5,330 609,850 Pertambangan 1,876,215-573 - 52,188 1,928,976 Perindustrian 10,276,254 42,745 1,038 13,943 70,045 10,404,025 Listrik, gas dan air 825,214 - - - - 825,214 Konstruksi 2,472,220 22,037-867 8,112 2,503,236 Perdagangan, restoran dan hotel 17,117,798 79,454 104,326 96,811 95,815 17,494,204 Angkutan, gudang dan komunikasi 1,124,940 7,685 18,728 6,985 34,212 1,192,550 Jasa-jasa dunia usaha 11,383,248 35,747 70,415 835 16,084 11,506,329 jasa sosial/ masyarakat 406,329 4,729-84 7,574 418,716 lain-lain 26,829,966 2,162,246 83,105 117,257 70,697 29,263,271 Jumlah 72,912,221 2,356,068 281,243 236,782 360,057 76,146,371 Mata uang asing Pertanian dan perhutanan - 630,792 - - - 630,792 Pertambangan 1,069,015-181,618 - - 1,250,633 Perindustrian 4,786,261 85,308 - - 14,710 4,886,279 Listrik, gas dan air 4,164,141 - - - - 4,164,141 Konstruksi 357,519 84,096 - - 71 441,686 Perdagangan, restoran dan hotel 2,449,574 10,917 663,618-11,999 3,136,108 Angkutan, gudang dan komunikasi 2,467,723 404,650 243,401 - - 3,115,774 Jasa-jasa dunia usaha 1,622,347 1,837 12,132-3,444 1,639,760 jasa sosial/ masyarakat 56,132 1,982 - - - 58,114 lain-lain 12 - - - - 12 Jumlah 16,972,724 1,219,582 1,100,769-30,224 18,692,507 89,884,945 3,575,650 1,382,012 236,782 390,281 95,469,670 6

Secara komposisi pinjaman korporasi PT. Bank XYZ per Desember 2013, sesuai dengan sektor ekonomi dapat dijelaskan dengan tabel sebagai berikut : Tabel 1.2 Komposisi pinjaman komposisi periode tahun 2013 (persentase) No Sektor ekonomi Persentase 1 Pertanian dan perhutanan 1.3% 2 Pertambangan 3.3% 3 Perindustrian 16% 4 Listrik, gas dan air 5.2% 5 Konstruksi 3.1% 6 Perdagangan, restoran dan hotel 21.6% 7 Angkutan, gudang dan komunikasi 4.5% 8 Jasa-jasa dunia usaha 13.8% 9 jasa sosial/ masyarakat 0.5% 10 lain-lain 30.7% Total 100% Tabel diatas merupakan klasifikasi kredit (korporasi, komersial dan SME) berdasarkan sektor industri yang diberikan oleh PT. Bank XYZ periode tahun2013. Portofolio kredit paling banyak disalurkan ke dalam kategori sektor lain-lain yang mencakup 30.7% dari total portofolio di tahun 2013 atau sebesar Rp 29,2 Triliun. Sementara posisi kedua, pinjaman banyak disalurkan ke sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel yang mencakup 20% dari total portofolio atau sebesar Rp 20.6 Triliun. Di posisi selanjutnya pinjaman banyak disalurkan ke sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel. 7

Dari total pinjaman yang disalurkan di tahun 2013, terdapat pinjaman yang termasuk dalam kategori Non Performing Loan karena default atau gagal membayar kewajiban bank, dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 1.3 Non Performing Loan (NPL) berdasarkan sektor ekonomi PT. Bank XYZ (Dalam Jutaan Rupiah) 2013 Kredit bermasalah Minimum penyisihan Pertanian dan perhutanan 8,388 1,542 Pertambangan 52,761 35,837 Perindustrian 85,026 39,118 Konstruksi 8,979 3,644 Perdagangan, restoran dan hotel 296,952 92,841 Angkutan, gudang dan komunikasi 59,925 11,557 Jasa-jasa dunia usaha 87,334 8,791 jasa sosial/ masyarakat 7,658 71 lain-lain 271,059 94,727 Jumlah 878,082 288,128 Mata uang asing Pertambangan 181,618 27,243 Perindustrian 14,710 10,456 Konstruksi 71 71 Perdagangan, restoran dan hotel 675,617 108,646 Angkutan, gudang dan komunikasi 243,401 36,510 Lain-lain 15,576 5,264 Jumlah 1,130,993 188,190 Total 2,009,075 476,318 Rasio kredit bermasalah (NPL)- PT. Bank XYZ per tanggal 31 Desember 2013 adalah 2.1% dari total portofolio kredit. Sementara NPL rasio dihitung secara bersih (setelah dikurangi minimum penyisihan) adalah 1,6%. Di tahun 8

2013 PT. Bank XYZ memperoleh return yang tercatat sebagai pendapatan bunga bersih sebesar Rp 5.8 Triliun (setelah dikurangi beban bunga). Dari penjelasan diatas menunjukkan bahwa posisi kredit PT. Bank XYZ berdasarkan jenis industri berbeda signifikan satu sama lain. Kondisi ini tentunya akan mempengaruhi tingkat Non Performing Loan masing-masing pinjaman sesuai jenis industri. Posisi kredit yang dimiliki PT. Bank XYZ diatas, belum tentu merupakan portofolio yang optimal sebagai alokasi portofolio kreditnya. Untuk itu dengan mengetahui posisi yang paling optimal dari masing-masing posisi kredit tersebut, maka diharapkan dapat mengurangi risiko kredit yang dapat terjadi. Portofolio sering dikaitkan dengan sekuritas seperti dimana portofolio realized return merupakan rata-rata tertimbang dari return-return realisasian masing-masing sekuritas tunggal didalam portofolio. Sementara portofolio expected return merupakan rata-rata tertimbang dari return ekspektasian masingmasing sekuritas tunggal didalam portofolio. Konsep ini sering digunakan dalam penelitian untuk menentukan portofolio optimal di BEJ dengan menggunakan model indeks tunggal. Dalam penelitian ini, kita dapat nelihat bahwa penentuan portofolio tidak terbatas dalam masalah sekuritas namun juga dalam menentukan portofolio kredit perbankan yang diberikan setiap bank untuk mencapai portofolio kredit optimal. Metode Markowitz pertama kali memperkenalkan risiko portofolio bahwa secara umum risiko mungkin dapat dikurangi dengan menggabungkan beberapa sekuritas tunggal kedalam bentuk portofolio. Persyaratan utama untuk dapat 9

mengurangi risiko dalam portofolio adalah return masing-masing sekuritas tidak berkorelasi secara positif dan sempurna. Diversifikasi Markowitz berusaha menggabungkan aktiva-aktiva dalam portofolio dengan pengembalian yang memiliki korelasi positif kurang dari sempurna. Metode Markowitz ini dapat digunakan untuk menentukan risiko terkecil dari suatu portofolio, tidak hanya saham namun juga dapat diterapkan dalam posisi kredit. Penelitian yang dilakukan di PT. Bank XYZ dengan memusatkan penelitian pada pembentukan portfolio kredit optimal berdasarkan sektor ekonomi antara lain sektor : (1) Pertanian (2) Material dasar dan Kimia (3) Produk Konsumer dan Elektronik (4) Financial Intermediaries (5) Pertambangan (6) Properti dan Konstruksi (7) Teknologi, Komunikasi dan Mesin (8) Perdagangan dan Pelayanan (9) Transportasi dan (10) Utilities. Dasar penggunaan sektor ekonomi dalam pembentukan portofolio karena setiap sektor ekonomi memberikan risk dan return yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis portofolio kredit yang disalurkan dilihat dari sektor ekonomi kredit yang dibiayai. Apakah selama ini kredit yang disalurkan menurut sektor ekonomi yang dibiayai sudah memberikan tingkat pengembalian yang maksimal atau belum sehingga masih dapat dilakukan kombinasi penyebaran portofolio kredit yang memberikan prospek bisnis dan tingkat pengembalian yang lebih baik dan menanggung beban resiko kredit yang rendah. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada analisa portofolio kredit korporasi PT. Bank XYZ selama tahun 2009 s/d 2013. Analisis yang dilakukan adalah 10

menghitung posisi kredit dan tingkat resiko (NPL rasio) masing-masing sektor industri per tahun, serta menghitung standart deviasi atau tingkat risiko portofolio.dengan menambahkan juga industri limit dan komposisi masing masing sektor industri yang sudah ditetapkan PT. Bank XYZ. Untuk pengolahan data penulis menggunakan bantuan software portofolio Markowitz dalam menghitung portofolio optimal dalam 5 tahun terakhir (2009 s/d 2013) performance PT. Bank XYZ dengan menggunakan data historis yang tersedia. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan beberapa permasalahan-permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah portfolio kredit PT. Bank XYZ berdasarkan sektor ekonomi merupakan posisi kredit yang paling optimal, ditinjau dari pandangan teori Markowitz. 2. Bagaimana cara menghitung return dan resiko berdasarkan Markowitz dengan menggunakan aplikasi Elton and Gruber. 3. Bagaimana cara PT. Bank XYZ menentukan portofolio kredit optimal berdasarkan sektor ekonomi. 11

1.3 Tujuan Penelitian 1. Menganalisis dan mencari komposisi portfolio kredit berdasarkan sektor ekonomi yang paling optimal bagi PT. Bank XYZ dengan menggunakan metode Markowitz. 2. Menganalisis tingkat penerimaan dan risiko kredit berdasarkan sektor ekonomi sebagai suatu portofolio kredit PT. Bank XYZ 3. Menganalisis bagaimana implementasi management portofolio dalam menekan angka NPL dan meningkatkan return. 4. Bagi manajemen perbankan diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan kredit pada berbagai sektor ekonomi untuk memperoleh portofolio kredit perbankan yang optimal yaitu portofolio dengan tingkat risiko kredit yang paling minimum. 5. Bagi manajemen dapat dipertimbangkan untuk menggunakan metode Markowitz untuk mencari portofolio kredit optimal, sebagai improvement proses setelah menggunakan metode sederhana analisis migrasi dan batas konsentrasi kredit 1.4 Metode Penelitian 1.4.1 Jenis dan Sumber Data Di dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data sekunder selama periode tahun 2009 s/d 2013 yang merupakan data bulanan posisi kredit PT. Bank XYZ sesuai dengan sektor industri. Data bulanan yang diambil adalah 12

data dari posisi kredit 10 sektor ekonomi perbankan di Indonesia selama periode tersebut.sementara itu sebagai data pendukung, peneliti juga menyajikan data kinerja kredit korporasi PT. Bank XYZ berdasarkan Laporan Keuangan tahun 2009-2013 yang disajikan dalam laporan tahunan bank. Kurun waktu yang digunakan selama 5 tahun tersebut karena peneliti ingin melihat posisi kredit berdasarkan sektor ekonomi di PT. Bank XYZ. 1.4.2 Metode Analisis Data Untuk mengetahui komposisi portofolio kredit yang paling optimal di PT. Bank XYZ, penelitian menggunakan metode Markowitz. Diversifikasi asset dalam metode Markowitz berusaha menggabungkan aktiva-aktiva dalam portofolio dengan pengembalian yang memiliki korelasi posistif kurang dari sempurna dengan tujuan mengurangi risiko portofolio (varians) tanpa mengurangi pengembalian (return). Aktiva dalam hal ini merupakan posisi kredit yang terbagi sesuai jenis industri yang tergabung dalam portofolio kredit. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan harapan akan memberikan manfaat yang bisa diambil oleh beberapa pihak diantaranya : 1. Hasil penelitian ini dapat digunakan bagi akademisi untuk mengukur kombinasi portofolio tidak hanya pada saham atau sekuritas tapi juga untuk portofolio kredit dengan risiko terendah atau terkecil. 13

2. Hasil penelitian dapat digunakan manajemen PT. Bank XYZ untuk mengukur kombinasi/ komposisi portofolio kredit optimal yang dapat dikuantisir. Selain menggunakan metode sederhana yang selama ini dilakukan yaitu dengan analisis migrasi dan batas konsentrasi kredit. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini terdiri dari lima bagian, dengan rincian sebagai berikut : 1. Bab I : Pendahuluan Bab ini meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan. 2. Bab II : Tinjauan Pustaka Pada bab ini dipaparkan mengenai hasil penelitian-penelitian terdahulu sebagai dasar dalam mengambil hipotesis di dalam penelitian. 3. Bab III : Metode Penelitian Bab ini menjelaskan menjelaskan mengenai ruang penelitian, jenis dan sumber data, serta penjelasan mengenai metode analisis 4. Bab IV : Pembahasan Bagian ini membahas hasil penelitian yang berupa hasil portofolio optimal dengan menggunakan metode Markowitz. Pada bagian ini juga akan dijelaskan bagaimana PT. Bank XYZ melakukan pembagian komposisi 14

portofolio kredit yang optimal dengan menggunakan analisi migrasi dan batas konsentrasi kredit. Lalu akan dibandingkan antara keduanya. 5. Bab V : Kesimpulan dan Saran Bab ini merupakan bagian terakhir dari keseluruhan pembahasan penelitian yang berisi kesimpulan serta saran bagi praktisi maupun akademisi. 15