LAPORAN POSISI KEUANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN POSISI KEUANGAN"

Transkripsi

1 Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian LAPORAN POSISI KEUANGAN BCA membukukan posisi keuangan yang solid, didukung oleh posisi permodalan dan likuiditas yang sehat serta portofolio aset yang berkualitas. ASET BCA mempertahankan posisinya sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia dengan total aset mencapai Rp 750,3 triliun pada akhir tahun 2017, tumbuh 10,9% dari Rp 676,7 triliun pada tahun sebelumnya. Total Aset % terhadap Total Aset % terhadap Total Aset Persentase Aset Produktif ,6% ,3% ,3% Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank-bank Lain ,5% ,2% (16.395) -46,4% Efek-efek ,8% ,5% ,6% Efek-efek untuk Tujuan Investasi* ,5% ,1% ,0% Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali ,3% ,4% ,2% Kredit yang Diberikan ,3% ,5% ,4% Piutang Pembiayaan Konsumen dan Investasi Sewa Pembiayaan ,2% ,3% 398 4,6% Lainnya ,8% ,8% ,2% Aset Non Produktif ,4% ,7% ,4% Kas dan Giro pada Bank Indonesia ,0% ,4% ,5% Aset Tetap - bersih ,3% ,5% (122) -0,7% Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas Aset Keuangan (14.634) -2,0% (13.915) -2,1% (719) 5,2% Lainnya ,1% ,9% ,5% Total Aset ,0% ,0% ,9% * Nilai Efek-efek untuk Tujuan Investasi (bruto) yang tercantum dalam Laporan Keuangan Konsolidasian yang diaudit sebesar Rp pada tahun 2017 dan Rp pada tahun 2016 termasuk investasi dalam bentuk saham sebesar Rp 295 pada tahun 2017 dan Rp 187 pada tahun Pada akhir tahun 2017 aset produktif meningkat 11,3% atau Rp 68,2 triliun menjadi Rp 672,2 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 604,0 triliun. Porsi aset produktif mencapai 89,6% dari total aset BCA. Portofolio kredit merupakan komponen aset terbesar yaitu 62,3% terhadap total aset. Pada akhir tahun 2017 portofolio kredit BCA mencapai Rp 467,5 triliun, meningkat 12,4% dibandingkan tahun sebelumnya. KAS DAN GIRO PADA BANK INDONESIA Posisi Kas dan Giro pada Bank Indonesia pada akhir tahun 2017 tercatat sebesar Rp 60,2 triliun, tumbuh 6,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada pos tersebut, saldo kas mencapai Rp 16,7 triliun sedangkan giro pada bank indonesia mencapai Rp 43,5 triliun pada akhir tahun Posisi kas BCA senantiasa dijaga pada level yang memadai untuk memenuhi kebutuhan transaksi uang tunai nasabah. Sementara itu, posisi Giro pada Bank Indonesia juga telah memenuhi ketentuan terkait Giro Wajib Minimum (GWM). Pada akhir tahun 2017 GWM Primer BCA tercatat sebesar 7,0% untuk mata uang dan 8,5% untuk valuta asing. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK-BANK LAIN Pada akhir tahun 2017 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank Lain turun 46,4% menjadi Rp 19,0 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 35,4 triliun. Penurunan tersebut sejalan dengan realokasi dana ke instrumen-instrumen yang memiliki imbal hasil lebih tinggi seperti Sertifikat Bank Indonesia (terdiri dari Sertifikat Deposito Bank Indonesia SDBI dalam dan Surat Berharga Bank Indonesia SBBI dalam valuta asing) serta obligasi pemerintah yang tercatat pada pos efek-efek. Strategi ini mendukung optimalisasi imbal hasil dengan risiko yang tetap terjaga dalam batasan risk appetite BCA. PT Bank Central Asia Tbk - Laporan Tahunan

2 Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen EFEK-EFEK Portofolio efek-efek mencapai Rp 140,6 triliun pada akhir tahun 2017, meningkat 25,6% dari Rp 111,9 triliun pada tahun sebelumnya. Sebagian besar portofolio tersebut merupakan instrumen untuk tujuan investasi yang tercatat sebesar Rp 131,3 triliun, meningkat 20,0%. Efek-efek untuk Tujuan Investasi* (dalam ) Komposisi Nominal Persentase Obligasi Pemerintah (di luar kategori Diperdagangkan) ,8% 53,5% 60,7% Sertifikat Bank Indonesia ,5% 27,1% 18,4% Efek-efek Lainnya ,6% 19,4% 20,9% Total ,0% 100,0% 100,0% * Nilai Efek-efek untuk Tujuan Investasi (bruto) yang tercantum dalam Laporan Keuangan Konsolidasian yang diaudit sebesar Rp pada tahun 2017 dan Rp pada tahun 2016 termasuk investasi dalam bentuk saham sebesar Rp 295 pada tahun 2017 dan Rp 187 pada tahun Sejalan dengan posisi likuiditas yang solid dan permintaan kredit yang belum sepenuhnya pulih, BCA berupaya menempatkan dana pada instrumen-instrumen yang memiliki imbal hasil tinggi, termasuk pada instrumen untuk tujuan investasi. Kenaikan penempatan dana pada instrumen untuk tujuan investasi terutama pada sertifikat bank indonesia yang tumbuh 76,5% menjadi Rp 35,6 triliun pada akhir tahun Sementara itu, obligasi pemerintah tetap merupakan komponen terbesar pada instrumen untuk tujuan investasi, yaitu sebesar Rp 70,3 triliun, meningkat 5,8%. Adapun efek-efek lainnya meningkat 11,6% menjadi Rp 25,4 triliun terutama berasal dari kenaikan pada obligasi korporasi pihak ketiga dan reksa dana. Pos efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali meningkat 263,2% dan tercatat sebesar Rp 9,3 triliun. Sejalan dengan penurunan suku bunga acuan, BCA melakukan penempatan dana pada instrumen dengan imbal hasil lebih tinggi. Obligasi Pemerintah Portofolio obligasi pemerintah di pos efek-efek untuk tujuan investasi (diluar kategori diperdagangkan) mencapai Rp 70,3 triliun, naik 5,8% dari Rp 66,4 triliun pada tahun sebelumnya. Mayoritas investasi obligasi pemerintah berasal dari kategori tersedia untuk dijual yaitu sebesar Rp 47,3 triliun atau 66,9% dari total portofolio. Sementara itu, obligasi pemerintah kategori dimiliki hingga jatuh tempo tercatat sebesar Rp 23,0 triliun atau 32,6% dari total portofolio. Selain portofolio obligasi pemerintah untuk tujuan investasi, BCA memiliki obligasi pemerintah dengan kategori diperdagangkan sebesar Rp 0,3 triliun atau 0,5% dari total portofolio pada tahun Hampir seluruh obligasi pemerintah yang dimiliki BCA bersuku bunga tetap yang mencapai Rp 70,5 triliun atau 99,9% dari total portofolio. Sementara itu, obligasi pemerintah dengan suku bunga mengambang tercatat sebesar Rp 0,1 triliun atau 0,1% dari total portofolio. Obligasi Pemerintah (dalam ) Jenis Obligasi Komposisi Nominal Persentase Berdasarkan Tujuan Kepemilikan ,1% 100,0% 100,0% Diperdagangkan ,0% 0,5% 0,2% Tersedia untuk Dijual ,8% 66,9% 62,4% Dimiliki hingga Jatuh Tempo (1.883) -7,6% 32,6% 37,4% Berdasarkan Suku Bunga ,1% 100,0% 100,0% Bunga Tetap ,1% 99,9% 99,9% Bunga Variabel ,0% 0,1% 0,1% 242 PT Bank Central Asia Tbk - Laporan Tahunan 2017

3 Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Obligasi Pemerintah berdasarkan Jatuh Tempo (dalam rupiah) Jenis Obligasi Nilai Tercatat Besarnya Obligasi Pemerintah yang Jatuh Tempo pada Diperdagangkan Tersedia untuk Dijual Dimiliki hingga Jatuh Tempo Total Sebagian besar obligasi pemerintah yang dimiliki BCA adalah dalam bentuk mata uang yaitu sebesar Rp 66,4 triliun atau 94,0% dari total portofolio. Sementara itu, obligasi pemerintah dalam mata uang asing tercatat sebesar Rp 4,2 triliun atau 6,0% dari total portofolio. Imbal hasil portofolio obligasi pemerintah tercatat lebih tinggi yaitu 6,8% pada tahun 2017 dibandingkan 6,6% pada tahun Obligasi pemerintah yang dimiliki BCA sebagian besar memiliki tenor di bawah 6 tahun. KREDIT Pada tahun 2017 portofolio kredit BCA meningkat 12,4% menjadi Rp 467,5 triliun, didukung oleh pertumbuhan di seluruh segment. Peningkatan kredit tersebut relatif lebih tinggi dari rata-rata sektor perbankan yang sebesar 8,2%. Dengan demikian BCA mampu mempertahankan posisinya sebagai Bank penyedia kredit terbesar ketiga di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 9,9% pada akhir 2017 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 9,5%. Sepanjang tahun 2017 BCA memanfaatkan peluang di setiap siklus peningkatan permintaan kredit, menyelenggarakan berbagai kegiatan promosi dan program menarik, serta menawarkan suku bunga kredit yang kompetitif. Pertumbuhan Kredit (dalam ) Kredit korporasi meningkat 14,5% menjadi Rp 177,3 triliun dan kredit konsumer tumbuh 12,1% menjadi Rp 122,8 triliun. Kredit korporasi diberikan bagi sektor-sektor usaha yang potensial seperti sektor perkebunan dan pertanian, jasa keuangan, serta pembangkit energi dan tenaga listrik. Di segmen kredit konsumer BCA berupaya menstimulasi permintaan melalui berbagai event, yang diikuti oleh penawaran kredit pemilikan rumah dan mobil maupun kartu kredit dengan tingkat bunga dan program promosi yang menarik. Kredit komersial dan UKM tumbuh sebesar 10,3% menjadi sebesar Rp 164,7 triliun. Peningkatan tersebut tidak terlepas dari reklasifikasi produk kredit tempat usaha, sebesar Rp 5,4 triliun yang sebelumnya dikategorikan sebagai kredit konsumer. Sejalan dengan penurunan suku bunga acuan dan meningkatnya kompetisi penyaluran kredit di sektor perbankan, yield portofolio kredit BCA mengalami penurunan menjadi sebesar 9,4% pada tahun 2017 dibandingkan 10,2% pada tahun Komposisi Kredit dalam Denominasi dan Valuta Asing Sebagian besar penyaluran kredit BCA adalah dalam mata uang yaitu 93,9% terhadap total kredit, sedangkan portofolio kredit dalam valuta asing tercatat sebesar 6,1% pada akhir tahun Komposisi penyaluran kredit yang didominasi dengan mata uang ini sejalan dengan profil pendanaan BCA yang mayoritas merupakan mata uang. Pada akhir 2017 kredit dalam denominasi naik 12,8% menjadi Rp 439,1 triliun dan kredit dalam denominasi valuta asing meningkat 7,1% menjadi Rp 28,4 triliun (USD 2,1 ). Untuk meminimalisasi risiko nilai tukar, BCA menerapkan pembatasan total penyaluran kredit dalam mata uang asing yang ketat dan lebih ditujukan pada debitur yang memiliki bisnis dengan pendapatan utamanya dalam valuta asing. PT Bank Central Asia Tbk - Laporan Tahunan

4 Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Komposisi Penyaluran Kredit berdasarkan Mata Uang 6,1% 6,4% 93,9% 93,6% Rp Rp Valuta Asing Komposisi Penyaluran Kredit berdasarkan Sektor Industri BCA menyalurkan kredit secara terdiversifikasi ke berbagai sektor industri yang potensial guna meminimalisasi risiko konsentrasi. Pada tahun 2017, penyaluran kredit BCA pada 10 sektor industri terbesar mencapai 56,1% dari total keseluruhan kredit untuk keperluan usaha. Berdasarkan sektor industri, portofolio kredit BCA terbesar adalah pada sektor distributor, toserba dan retailer yang sebesar 9,0% terhadap total kredit. Sementara itu, kredit pada sektor perkebunan dan pertanian tercatat sebesar 7,1% dan sektor bahan bangunan dan konstruksi lainnya mencapai 6,4%. Top 10 Sektor Industri Segmen Korporasi, Komersial dan UKM (berdasarkan klasifikasi internal BCA)* Distributor, Toserba dan Retailer 9,0% 7,3% Perkebunan dan Pertanian 7,1% 6,9% Bahan Bangunan dan Konstruksi Lainnya 6,4% 7,3% Otomotif dan Alat Transportasi 5,7% 5,6% Jasa Keuangan 5,5% 4,0% Properti dan Konstruksi 5,2% 4,9% Makanan dan Minuman 4,7% 5,2% Tekstil dan Produk Tekstil 4,4% 4,6% Bahan Kimia dan Plastik 4,1% 5,4% Transportasi dan Logistik 4,0% 4,9% Total 56,1% 56,1% * Tanpa kredit konsumer dan kredit pegawai Catatan: Untuk keperluan analisa, pengelompokkan kredit diatas berdasarkan sektor industri yang digunakan internel BCA. Sedangkan dalam catatan Laporan Keuangan Audit, pengelompokkan kredit dilakukan dengan mengacu kepada kategori Laporan Bank Umum sesuai ketentuan regulator. 244 PT Bank Central Asia Tbk - Laporan Tahunan 2017

5 Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Komposisi Kredit berdasarkan Jenis Kredit Berdasarkan jenisnya, kredit modal kerja merupakan kontributor terbesar terhadap total kredit yaitu sebesar 47,2% pada akhir Sementara itu, kredit konsumsi dan investasi masing-masing memberikan kontribusi sebesar 26,3%, dan 25,9%. Pada akhir tahun 2017 kredit modal kerja tumbuh 13,3% menjadi Rp 220,6 triliun sedangkan kredit investasi meningkat 11,1% menjadi Rp 121,2 triliun. Selanjutnya, kredit konsumsi dan pinjaman karyawan masing-masing meningkat sebesar 12,2% dan 10,4% menjadi Rp 122,8 triliun dan Rp 2,8 triliun. Komposisi Kredit berdasarkan Jenis Kredit Komposisi Komposisi Persentase Modal Kerja ,2% ,8% ,3% Investasi ,9% ,3% ,1% Konsumsi (termasuk Kartu Kredit) ,3% ,3% ,2% Pinjaman Karyawan ,6% ,6% ,4% Total ,0% ,0% ,4% Tingkat Kolektibilitas Kredit (Piutang) Pertumbuhan portofolio kredit pada tahun 2017 dapat diimbangi dengan kualitas kredit yang tetap terjaga pada level yang sehat. BCA senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit, dan memantau kondisi bisnis dan ekonomi serta faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kualitas kredit serta kemampuan pembayaran hutang debitur. Penyaluran kredit di tahun 2017 diprioritaskan pada nasabah yang memiliki hubungan dengan Bank dan memiliki rekam jejak dan prospek usaha yang baik. Pada akhir tahun 2017 rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loans NPL) BCA berada pada level 1,5%, sedikit meningkat dibandingkan 1,3% pada tahun sebelumnya. Meskipun demikian, rasio NPL tersebut jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata rasio NPL sektor perbankan nasional yang berada pada level 2,6%. Selama tahun 2017 kualitas kredit tetap terjaga pada level yang sehat dan dalam batasan risk appetite yang telah ditetapkan. Adapun rasio NPL bersih relatif stabil pada level 0,4%. Kredit berdasarkan Kolektibilitas * (tidak konsolidasi) % terhadap Kredit % terhadap Kredit Performing Loan ,5% ,7% Lancar ,1% ,1% Dalam Perhatian Khusus ,4% ,6% NPL ,5% ,3% Kurang Lancar ,4% 535 0,1% Diragukan 686 0,2% 523 0,1% Macet ,9% ,1% Total Kredit ,0% ,0% Rasio NPL bruto 1,5% na 1,3% na Rasio NPL bersih 0,4% na 0,3% na Cadangan / NPL 190,7% na 229,4% na * Meskipun pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai tidak menggunakan perhitungan kolektabilitas, namun perhitungan tersebut masih diperlukan untuk menghitung rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio - CAR) mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia. Pada tahun 2017 BCA memiliki posisi cadangan kredit yang memadai sebesar Rp 13,2 triliun meningkat 5,9%. Posisi cadangan mencukupi untuk memenuhi keseluruhan NPL dengan rasio cadangan kredit terhadap NPL mencapai 190,7%. Kredit Dalam Perhatian Khusus. Kredit dalam perhatian khusus tercatat sebesar Rp 6,7 triliun pada akhir tahun 2017, meningkat 4,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Sebagian besar porsi kredit dalam kategori ini berasal dari segmen konsumer yang berkontribusi sebesar 59,2% dari total kredit dalam perhatian khusus. Mengingat portofolio kredit konsumer yang semakin besar dan pembayaran yang bersifat angsuran, setiap bulannya PT Bank Central Asia Tbk - Laporan Tahunan

6 Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen terdapat nasabah yang mengalami keterlambatan bayar. Pembayaran kredit dengan tunggakan satu hari secara otomatis diperhitungkan sebagai kategori dalam perhatian khusus. Sebagian besar tunggakan yang memiliki sifat berulang ini tidak menyebabkan pemburukan kualitas kredit ataupun migrasi ke kategori kredit bermasalah. kualitas kredit BCA tetap terjaga pada level yang sehat dalam menghadapi berbagai potensi risiko yang dihadapi berdasarkan skenario yang disusun. Non-Performing Loans (NPL) (tidak konsolidasi) Kredit Bermasalah (Non-Performing Loans NPL). Jumlah kredit bermasalah BCA pada akhir tahun 2017 mencapai Rp 6,9 triliun, meningkat 27,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini terutama berasal dari segmen korporasi yang sebagian besar berasal dari sektor transportasi & logistik serta properti dan konstruksi. Sebagai informasi, dalam beberapa tahun terakhir, BCA belum pernah melakukan hapus buku (write off) untuk kredit segmen korporasi. Sementara itu, kualitas kredit komersial dan UKM membaik dengan NPL sebesar 1,8% pada tahun 2017 dibandingkan 2,2% pada tahun 2016, didukung dengan adanya beberapa pelunasan kredit bermasalah dan hapus buku pada segmen tersebut. NPL - bruto (dalam ) NPL - bruto NPL - bersih 1,5% 1,3% 0,3% 0,4% Sepanjang tahun 2017 BCA terus memantau kualitas portofolio kredit dengan cermat serta melakukan stress testing dengan berbagai skenario. Hasil stress test tersebut menunjukkan bahwa Rasio NPL berdasarkan Segmen (tidak konsolidasi) Rasio NPL Kredit Konsumer (tidak konsolidasi) ,2% 1,8% ,8% 3,0% 0,8% 1,4% 0,8% 1,0% 0,7% 1,0% 0,6% 0,6% 1,9% 1,9% Korporasi Komersial dan UKM Konsumer KPR KKB - Motor KKB- Mobil Kartu Kredit Kredit yang Direstrukturisasi Selama tahun 2017 BCA senantiasa memperhatikan perkembangan usaha dan terus membangun komunikasi dengan para nasabah. BCA telah melakukan beberapa restrukturisasi kredit pada nasabah-nasabah yang berkualitas yang sedang mengalami kesulitan keuangan sementara. Pendekatan restrukturisasi di BCA tetap memperhatikan aspek-aspek komersial dan sebagian besar dilakukan dengan memperpanjang tenor pinjaman untuk meringankan pembayaran kredit nasabah. Aktivitas restrukturisasi kredit pada tahun 2017 relatif lebih rendah dibandingkan pada tahun 2016 sejalan dengan terkendalinya tekanan terhadap sektor angkutan laut, properti dan sarana transportasi. Hal tersebut tercermin dari stabilnya outstanding kredit yang direstrukturisasi, yang tercatat sebesar Rp 6,6 triliun pada akhir tahun 2017, hanya meningkat 0,6% dari Rp 6,5 triliun pada tahun Perlu diketahui bahwa peningkatan yang terjadi pada tahun 2016 adalah sebesar 112,8%. Porsi terbesar kredit yang direstrukturisasi tersebut merupakan kolektibilitas 1 dan 2 ( lancar dan dalam perhatian khusus ) yang sebagian besar berada pada segmen korporasi dan komersial. 246 PT Bank Central Asia Tbk - Laporan Tahunan 2017

7 Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Kredit yang Direstrukturisasi (tidak konsolidasi, dalam ) Nominal Persentase Performing Loan (829) -15,9% Lancar (805) -20,4% Dalam Perhatian Khusus (24) -1,9% NPL ,1% Kurang Lancar ,7% Diragukan ,1% Macet ,5% Total Kredit yang Direstrukturisasi ,6% Total Portofolio Kredit ,3% % Kredit yang Direstrukturisasi terhadap Total Portofolio Kredit 1,4% 1,6% na na Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit Pada tahun 2017 BCA membentuk biaya Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit (CKPN) sebesar Rp 1,8 triliun, turun 59,2% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,5 triliun dengan berkurangnya tekanan penurunan kualitas kredit di tahun 2017 dibandingkan tahun Saldo CKPN kredit pada akhir tahun 2017 tercatat sebesar Rp 13,2 triliun atau mencapai 190,7% dari total kredit bermasalah dan 2,8% dari total portofolio kredit Bank. Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit (dalam ) Nominal Persentase Saldo awal tahun ,5% Penambahan cadangan selama tahun berjalan (2.662) -59,2% Penghapusbukuan kredit selama tahun berjalan (-/-) ,6% Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan ,0% Selisih kurs 6 (8) ,0% Saldo akhir tahun ,9% Kredit yang Dihapusbukukan Pada tahun 2017 BCA melakukan penghapusbukuan kredit (written-off) sebesar Rp 1,3 triliun, relatif stabil dibandingkan dengan Rp 1,2 triliun pada tahun sebelumnya. Kenaikan penghapusbukuan kredit terutama berasal dari segmen komersial dan pinjaman kartu kredit. Adapun rasio kredit yang dihapusbukukan terhadap outstanding kredit BCA tercatat sebesar 0,29% pada akhir tahun 2017, relatif sama dibandingkan posisi akhir tahun Rincian Penghapusbukuan Kredit (dalam ) Nominal Persentase Korporasi Komersial ,4% UKM (109) -60,2% Konsumer ,2% KPR ,0% KKB Mobil (20) -11,3% KKB Motor (38) -13,0% Kartu Kredit ,1% Total ,6% PT Bank Central Asia Tbk - Laporan Tahunan

8 Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen LIABILITAS Liabilitas BCA tercatat sebesar Rp 618,9 triliun pada tahun 2017, meningkat 9,7% atau Rp 54,9 triliun dibandingkan tahun 2016 yang sebesar Rp 564,0 triliun. Dalam komposisi liabilitas BCA, dana pihak ketiga berkontribusi sebesar 93,9% terhadap total liabilitas. Dana Pihak Ketiga Dana Pihak Ketiga Suku Bunga Rata-rata Komposisi Komposisi Giro ,0% ,0% ,7% Persentase ,8% ,4% ,2% 1,0% 1,0% 0,0% Valuta Asing ,2% ,6% (6.117) -24,8% 0,1% 0,1% 0,0% Tabungan ,3% ,0% ,2% ,0% ,3% ,9% 1,0% 1,0% 0,0% Valuta Asing ,3% ,7% (710) -4,9% 0,2% 0,1% 0,1% Jumlah Dana Rekening Transaksi (CASA) ,3% ,0% ,7% Deposito ,7% ,0% ,7% ,6% ,0% ,3% 5,2% 5,0% 0,2% Valuta Asing ,1% ,0% ,4% 0,6% 0,3% 0,3% Jumlah Dana Pihak Ketiga ,0% ,0% ,6% ,4% ,7% ,6% 2,0% 1,9% 0,1% Valuta Asing ,6% ,3% (5.019) -10,2% 0,3% 0,2% 0,1% Naik / (turun) Pada tahun 2017 dana pihak ketiga BCA tumbuh 9,6% menjadi Rp 581,1 triliun dibandingkan tahun 2016 yang sebesar Rp 530,1 triliun. Pertumbuhan dana pihak ketiga pada tahun 2017 didukung oleh pertumbuhan dana rekening transaksi giro dan tabungan maupun dana dari deposito. Perputaran dana tax amnesty juga turut mendukung pertumbuhan dana pihak ketiga BCA. Dana rekening transaksi atau CASA (giro dan tabungan) tetap menjadi porsi utama dari dana pihak ketiga yaitu sebesar 76,3%, sementara itu dana deposito berkontribusi sebesar 23,7%. Komposisi Dana Pihak Ketiga 26,0% 23,7% 26,0% 23,0% 50,3% 51,0% Rp Rp Giro Tabungan Deposito 248 PT Bank Central Asia Tbk - Laporan Tahunan 2017

9 Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Giro dan Tabungan (CASA) Keunggulan BCA dalam perbankan transaksi dan upaya pengembangan layanan payment settlement secara konsisten merupakan pendukung soliditas pendanaan CASA. BCA terus melakukan investasi yang terukur dalam pengembangan infrastruktur jaringan dan mengembangkan produk serta layanan sesuai kebutuhan nasabah. Basis nasabah BCA yang luas dan terhubung satu sama lain melalui sistem pembayaran BCA, telah mendukung pertumbuhan dana CASA, bahkan di tengah fase pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung. Pada akhir tahun 2017 dana CASA tumbuh 8,7% menjadi Rp 443,7 triliun. Adapun pangsa pasar CASA BCA pada tahun 2017 adalah sebesar 15,1% dibandingkan 15,3% pada tahun sebelumnya. Dana giro meningkat 9,7% menjadi Rp 151,3 triliun pada tahun 2017 dibandingkan Rp 137,9 triliun pada tahun Dari total dana giro, sebesar 87,8% merupakan dana dalam mata uang dan 12,2% merupakan dana dalam mata uang asing. Produk giro ditujukan untuk memenuhi kebutuhan transaksi para pelaku bisnis yang dilengkapi dengan fasilitas pembayaran menggunakan cek dan bilyet giro serta fasilitas perbankan elektronik seperti internet banking dan mobile banking. Pada akhir tahun 2017 dana tabungan meningkat 8,2% menjadi Rp 292,4 triliun. Adapun komposisi tabungan dalam denominasi berkontribusi 95,3% dari total dana tabungan, sedangkan 4,7% adalah dalam denominasi valuta asing. BCA terus mengembangkan produk dan layanan sejalan dengan kebutuhan segmen nasabah dan perkembangan teknologi. Produk CASA memberikan BCA keunggulan dalam penghimpunan dana masyarakat dengan tingkat suku bunga yang rendah. Untuk menjaga dana CASA tersebut, BCA memiliki struktur beban operasional cukup tinggi karena BCA harus memfasilitasi layanan nasabah sehari-hari dan terus melakukan pengembangan infrastruktur perbankan seperti investasi teknologi informasi, pembukaan cabang, penambahan EDC dan ATM baru. Selama tahun , beban operasional BCA meningkat sekitar 15% - 25%. Hal ini sebagai konsekuensi dari bisnis model inti BCA sebagai penyedia jasa layanan transaksi perbankan. Model bisnis tersebut berbeda dengan bank yang penghimpunan dananya hanya fokus pada deposito, yang tidak membutuhkan dukungan layanan transaksi. Dalam beberapa tahun terakhir, BCA berupaya meningkatkan otomasi dan digitalisasi dengan memanfaatkan teknologi terkini sebagai bagian dari efisiensi proses internal, disamping penyederhanaan sistem dan prosedur. Hal tersebut dapat terlihat dari pertumbuhan beban operasional yang lebih rendah dalam kurun waktu dua tahun terakhir yang berada pada level dibawah 10%. Deposito Pada akhir tahun 2017, dana deposito BCA tumbuh 12,7% menjadi Rp 137,4 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 121,9 triliun. Peningkatan dana deposito terjadi terutama pada semester I 2017 sejalan dengan peningkatan suku bunga deposito di akhir Desember Dana deposito berperan sebagai penyeimbang posisi pendanaan BCA. Mengingat posisi likuiditas yang lebih longgar dan sejalan dengan penurunan suku bunga, BCA melakukan penurunan suku bunga deposito secara bertahap pada semester II Suku bunga maksimum deposito 1 bulan turun 275 basis point dari 6,75%, titik tertinggi pada tahun 2017, menjadi 4,0% pada akhir tahun. Dengan strategi pengelolaan suku bunga pendanaan tersebut, BCA dapat menekan biaya dana (cost of funds), terutama di semester II Deposito Berdasarkan Jangka Waktu (dalam ) Rp ,0% 2,4% 18,5% 2,8% 3,6% 29,6% 76,1% 64,0% Rp Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan PT Bank Central Asia Tbk - Laporan Tahunan

10 Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Secara keseluruhan dana deposito pada tahun 2017 tetap tumbuh, berkat kepercayaan nasabah terhadap layanan BCA. Berikut adalah deposito yang dikelompokkan berdasarkan mata uang dan periode jatuh tempo. Deposito berdasarkan Mata Uang 8,9% 8,5% ,1% 91,5% Rp Rp Valuta Asing Kemampuan Membayar Hutang Sepanjang tahun 2017, BCA dan anak-anak usahanya mampu memenuhi kewajibannya yang sebagian besar berasal dari dana pihak ketiga, berupa giro, tabungan dan deposito. BCA secara perusahaan induk, tidak memiliki outstanding obligasi ataupun surat berharga yang diterbitkan lainnya. Sebagian besar pembayaran atas kewajiban finansial BCA merupakan pembayaran bunga atas penghimpunan dana pihak ketiga. Adapun untuk mengantisipasi kebutuhan penarikan dana nasabah, BCA telah melakukan pengelolaan likuiditas yang memadai. Total kewajiban atau liabilitas BCA mencapai Rp 618,9 triliun, naik 9,7% atau Rp 54,9 triliun dari Rp 564,0 triliun pada tahun sebelumnya. Dana pihak ketiga berkontribusi sebesar 93,9% terhadap total liabilitas. Sementara itu simpanan dari bankbank lain, utang akseptasi, efek-efek utang yang diterbitkan dan pinjaman yang diterima tercatat sebesar Rp 15,2 triliun di tahun 2017 meningkat 7,0% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 14,2 triliun. Rasio liabilitas terhadap aset konsolidasi tercatat sebesar 82,5% pada akhir tahun 2017 dibandingkan 83,3% pada tahun sebelumnya sedangkan rasio liabilitas terhadap ekuitas konsolidasi tercatat sebesar 471,0% dari 500,4%. 250 PT Bank Central Asia Tbk - Laporan Tahunan 2017

11 Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Rincian Liabilitas (dalam ) Total Aset Liabilitas Dana Pihak Ketiga Giro Tabungan Deposito Simpanan dari Bank-Bank Lain Utang Akseptasi Efek-efek Utang yang Diterbitkan Pinjaman Yang Diterima Kewajiban Lainnya Total Liabilitas Total Ekuitas Konsolidasi Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas 471,0% 500,4% Rasio Liabilitas Terhadap Aset 82,5% 83,3% Tidak Konsolidasi Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas 479,3% 507,5% Rasio Liabilitas Terhadap Aset 82,7% 83,5% Secara konsolidasi, efek-efek utang yang diterbitkan tercatat sebesar Rp 0,6 triliun pada tahun 2017, lebih rendah dibandingkan Rp 2,3 triliun pada tahun Efek-efek tersebut seluruhnya merupakan utang obligasi yang diterbitkan oleh BCA Finance, entitas anak BCA yang bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor roda empat. Penurunan efek-efek utang yang diterbitkan pada tahun 2017 disebabkan oleh adanya obligasi BCA Finance yang telah jatuh tempo. BCA Finance memiliki posisi keuangan yang kokoh dan kemampuan pembayaran hutang yang memadai, tercermin dari rasio liabilitas terhadap aset sebesar 53,9% dan rasio liabilitas terhadap ekuitas sebesar 116,8%. Obligasi BCA Finance mendapat rating idaaa dari Pefindo dan AAA(idn) dari Fitch Ratings Indonesia di akhir tahun Coupon rate atas sisa outstanding obligasi BCA Finance pada tahun 2017 berkisar antara 8,15% - 9,0% dengan tenor antara 3-4 tahun. Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas (konsolidasi - dalam ) Total Liabilitas Total Ekuitas Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas Rasio Liabilitas terhadap Aset (konsolidasi - dalam ) Total Liabilitas Total Aset Rasio Liabilitas terhadap Aset 500,4% 471,0% 83,3% 82,5% PT Bank Central Asia Tbk - Laporan Tahunan

12 Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen EKUITAS Pada tahun 2017 total ekuitas BCA tumbuh 16,6% atau Rp 18,7 triliun menjadi Rp 131,4 triliun. Kenaikan ekuitas ini sejalan dengan peningkatan profitabilitas dan kebijakan pembagian dividen secara terukur. Kenaikan ekuitas semakin memperkokoh posisi permodalan BCA berada pada level yang sehat dengan rasio kecukupan modal/kewajiban penyediaan modal minimum (Capital Adequacy Ratio CAR) sebesar 23,1%, lebih tinggi 120 basis point dari tahun 2016 yang berada pada level 21,9%. Ekuitas (dalam ) Guna memperkuat posisi permodalan, dalam 6 tahun terakhir BCA telah menyesuaikan dividend payout ratio pada kisaran 20% - 25%, dimana sebelumnya berada pada kisaran 30% - 50%. Pada akhir tahun 2017 tingkat pengembalian atas ekuitas (Return on Equity ROE) berada pada kisaran yang memadai sebesar 19,2%. LAPORAN LABA RUGI Pertumbuhan profitabilitas pada tahun 2017 sejalan dengan peningkatan bisnis baik dari sisi penyaluran kredit maupun penghimpunan dana terutama giro dan tabungan. Selain itu, profitabilitas BCA juga ditopang oleh berbagai program efisiensi operasional serta pembentukan beban cadangan yang lebih rendah sejalan dengan terjaganya kualitas kredit. Pendapatan Bunga Bersih (dalam ) Nominal Persentase Pendapatan Bunga ,6% Kredit ,9% Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank-bank Lain ,2% Efek-efek ,2% Pembiayaan Konsumen dan Investasi Sewa Pembiayaan ,0% Lainnya (termasuk bagi hasil Syariah) ,7% Beban Bunga ,4% Giro ,1% Tabungan ,9% Deposito ,9% Lainnya (termasuk beban Syariah) ,2% Pendapatan Bunga Bersih ,4% Pendapatan Bunga dari Efek-efek (dalam ) Nominal Persentase Efek-efek untuk Tujuan Investasi ,8% Sertifikat Bank Indonesia (487) -24,8% Obligasi Pemerintah ,5% Surat Berharga Lainnya ,3% Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali ,3% Total Pendapatan Bunga dari Efek-efek ,2% 252 PT Bank Central Asia Tbk - Laporan Tahunan 2017

EKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas

EKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas EKUITAS Pada tahun total ekuitas BCA tumbuh 16,6% atau Rp 18,7 triliun menjadi Rp 131,4 triliun. Kenaikan ekuitas ini sejalan dengan peningkatan profitabilitas dan kebijakan pembagian dividen secara terukur.

Lebih terperinci

Mempertahankan Soliditas

Mempertahankan Soliditas Hasil Kinerja Semester I 2017 Mempertahankan Soliditas Public Expose 2017 PT Bank Central Asia Tbk Jakarta, 9 Agustus 2017 Daftar Isi Tinjauan Makro Ekonomi halaman Kondisi makro ekonomi 4 Ikhtisar kinerja

Lebih terperinci

04 Analisis dan Pembahasan Manajemen

04 Analisis dan Pembahasan Manajemen 01 Ikhtisar Data 02 Laporan 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab Sosial 07 Laporan Konsolidasian 04 Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tinjauan Pada tahun 2016 BCA

Lebih terperinci

Diskusi dan Analisis Manajemen

Diskusi dan Analisis Manajemen Diskusi dan Analisis Manajemen Data Keuangan Konsolidasi Hasil Usaha Pendapatan Bunga Bersih 4.603 5.645 7.136 26% Pendapatan Imbal Jasa 1.080 1.358 1.741 28% Pendapatan Operasional 5.683 7.003 8.877 27%

Lebih terperinci

Perbankan Komersial dan UKM

Perbankan Komersial dan UKM 01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis 04 122 PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola Pendukung Bisnis 06 Tanggung Jawab Sosial Tinjauan Perbankan Komersial dan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TERKINI

PERKEMBANGAN TERKINI PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. PERKEMBANGAN TERKINI KINERJA OPERASIONAL PERSEROAN Perbandingan Periode Sembilan bulan yang Berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 30 September 2012 Pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah memberikan beban yang besar bagi industri perbankan di Indonesia dan sebagian besar bank mengalami

Lebih terperinci

Tinjauan Keuangan Laporan Ta T hunan 2005

Tinjauan Keuangan Laporan Ta T hunan 2005 Tinjauan Keuangan 76 Bank Danamon Laporan Tahunan 2005 Dalam rangka memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kinerja bank yang sudah dinormalkan, kami memasukkan rujukan dalam menormalkan Laba Bersih

Lebih terperinci

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Tinjauan Bisnis BCA terus meningkatkan kapabilitas dalam

Lebih terperinci

10,3% Perbankan Tresuri dan Internasional. Tinjauan Bisnis. Rp 162,5 triliun

10,3% Perbankan Tresuri dan Internasional. Tinjauan Bisnis. Rp 162,5 triliun Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Tinjauan Bisnis Perbankan Tresuri dan Internasional Perbankan

Lebih terperinci

Laporan Manajemen. Ikhtisar Utama. Aktiva Kredit Bermasalah

Laporan Manajemen. Ikhtisar Utama. Aktiva Kredit Bermasalah Ikhtisar Utama Profil Perusahaan Analisa & Pembahasan Ikhtisar Keuangan (Dalam miliar Rupiah kecuali data saham) 2015 2014 2013 2012 2011 NERACA KONSOLIDASIAN Aktiva 188.057 195.821 184.338 155.791 142.292

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat (Yunan, 2009:2). Pertumbuhan ekonomi juga berhubungan dengan proses

BAB I PENDAHULUAN. rakyat (Yunan, 2009:2). Pertumbuhan ekonomi juga berhubungan dengan proses 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara berkembang berusaha dengan giat melaksanakan pembangunan secara berencana dan bertahap, tanpa mengabaikan usaha pemerataan dan

Lebih terperinci

CAKUPAN DATA. AKSES DATA Data Antar Bank Aktiva dapat di akses dalam website BI :

CAKUPAN DATA. AKSES DATA Data Antar Bank Aktiva dapat di akses dalam website BI : 1 Nama Data : Antar Bank Aktiva BPR Semua jenis simpanan/tagihan BPR Pelapor dalam rupiah kepada bank lain di Indonesia. Simpanan/tagihan kepada bank lain di Indonesia dengan jenis giro, tabungan, deposito

Lebih terperinci

Perbankan Korporasi. Tinjauan Bisnis. 04 Analisis dan Pembahasan Manajemen. 02 Laporan Manajemen. 01 Ikhtisar Data Keuangan. 03 Profil Perusahaan

Perbankan Korporasi. Tinjauan Bisnis. 04 Analisis dan Pembahasan Manajemen. 02 Laporan Manajemen. 01 Ikhtisar Data Keuangan. 03 Profil Perusahaan 01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis 04 116 PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola Pendukung Bisnis Perbankan Korporasi Laporan Tahunan 2016 06 Tanggung Jawab

Lebih terperinci

Pembahasan Hasil Kinerja Keuangan

Pembahasan Hasil Kinerja Keuangan Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan Pembahasan Hasil Kinerja Keuangan TINJAUAN EKONOMI MAKRO INDONESIA TAHUN 2012 Perekonomian Indonesia tumbuh 6,2% di tahun 2012,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ruang Lingkup Earning Assets 2.1.1 Pengertian Earning Assets Hal terpenting dari penggunaan dana bank yaitu penanaman dana (investasi dana), karena jika dana tersebut tidak

Lebih terperinci

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah) NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 KONSOLIDASI NO. POS-POS 31 Mar. 2007 31 Mar. 2006 31 Mar. 2007 31 Mar. 2006 (Tidak Diaudit) (Tidak Audit) (Tidak Diaudit)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut UU No.10 tahun 1998 : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002 PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 62.396 50.624 2 3 4 5 6 7 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 999.551 989.589 b. Sertifikat Bank Indonesia - 354.232

Lebih terperinci

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (Dalam Jutaan Rupiah)

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (Dalam Jutaan Rupiah) NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN KONSOLIDASI NO. POSPOS Per 30 Sept 2007 Per 30 Sept 2006 Per 30 Sept 2007 Per 30 Sept 2006 (Tidak Diaudit) (Tidak Audit) (Tidak Diaudit)

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 9.601.772 2. Penempatan pada Bank Indonesia 37.086.352 3. Penempatan pada bank lain 14.455.137 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 11.253.358 2. Penempatan pada Bank Indonesia 39.954.020 3. Penempatan pada bank lain 19.876.744 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 16,585,317 2. Penempatan pada Bank Indonesia 38,046,361 3. Penempatan pada bank lain 22,931,445 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 10,417,472 2. Penempatan pada Bank Indonesia 37,972,458 3. Penempatan pada bank lain 19,313,423 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 11,609,497 2. Penempatan pada Bank Indonesia 34,482,395 3. Penempatan pada bank lain 26,093,132 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 10,260,695 2. Penempatan pada Bank Indonesia 32,182,944 3. Penempatan pada bank lain 26,766,738 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

BELI. Kang Iman cari. Perbankan Tresuri dan Internasional. Tinjauan Bisnis. 01 Ikhtisar Data Keuangan. 03 Profil Perusahaan. 05 Tata Kelola Perusahaan

BELI. Kang Iman cari. Perbankan Tresuri dan Internasional. Tinjauan Bisnis. 01 Ikhtisar Data Keuangan. 03 Profil Perusahaan. 05 Tata Kelola Perusahaan 01 Ikhtisar Data 02 Laporan 03 Profil Tinjauan Bisnis 04 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab Sosial Pendukung Bisnis Tinjauan Perbankan Tresuri dan Internasional Kang Iman cari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga keuangan digolongkan ke dalam dua golongan besar menurut Kasmir (2012), yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank. Lembaga keuangan bank atau

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 141,815 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,356,657 3. Penempatan pada bank lain 33,800 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 185,729 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,534,935 3. Penempatan pada bank lain 38,088 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 209,114 2. Penempatan pada Bank Indonesia 12,705,292 3. Penempatan pada bank lain 221,849 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 289,333 2. Penempatan pada Bank Indonesia 13,183,565 3. Penempatan pada bank lain 265,575 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 196,193 2. Penempatan pada Bank Indonesia 12,055,101 3. Penempatan pada bank lain 279,544 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 192,670 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,877,411 3. Penempatan pada bank lain 68,243 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 172,862 2. Penempatan pada Bank Indonesia 10,977,356 3. Penempatan pada bank lain 523,722 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 156,248 2. Penempatan pada Bank Indonesia 10,155,408 3. Penempatan pada bank lain 393,539 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 171,121 2. Penempatan pada Bank Indonesia 11,245,151 3. Penempatan pada bank lain 323,722 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 31 Januari 2017 POS POS 31Jan2017 1. Kas 205,904 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,516,164 3. Penempatan pada

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Maret 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Maret 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 10.486.630 2. Penempatan pada Bank Indonesia 49.714.819 3. Penempatan pada bank lain 20.132.802 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 28 Februari 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 28 Februari 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 9.300.575 2. Penempatan pada Bank Indonesia 40.665.033 3. Penempatan pada bank lain 20.128.708 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 30 September 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 30 September 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 9,917,585 2. Penempatan pada Bank Indonesia 45,967,392 3. Penempatan pada bank lain 18,194,806 4. Tagihan spot dan derivatif 517,945 5. Surat

Lebih terperinci

No. POS - POS. 30 Apr 2015

No. POS - POS. 30 Apr 2015 LAPORAN POSISI KEUANGAN No. POS POS ASET 1. Kas 9,279 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,388,541 3. Penempatan pada bank lain 507,919 4. Tagihan spot dan derivatif 38,117 5. Surat berharga a. Diukur pada

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS ASET 1. Kas 175,971 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,100,359 3. Penempatan pada bank lain 735,042 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 186,852 2. Penempatan pada Bank Indonesia 10,726,033 3. Penempatan pada bank lain 719,138 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 31 Maret 2017 POS POS 31Mar2017 1. Kas 176,671 2. Penempatan pada Bank Indonesia 11,955,720 3. Penempatan pada

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 30 April 2017 POS POS 30Apr2017 1. Kas 168,388 2. Penempatan pada Bank Indonesia 11,979,132 3. Penempatan pada

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 31 Desember 2016 POS POS 31Dec2016 1. Kas 160,221 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,921,494 3. Penempatan pada

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN Per ASET 1. Kas 1,006,682 2. Penempatan pada Bank Indonesia 28,278,459 3. Penempatan pada bank lain 995,529 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga 11,252,065

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN Per ASET 1. Kas 812,569 2. Penempatan pada Bank Indonesia 18,614,633 3. Penempatan pada bank lain 937,662 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga 14,970,202 a.

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN Per ASET 1. Kas 763,897 2. Penempatan pada Bank Indonesia 17,811,575 3. Penempatan pada bank lain 821,027 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga 15,640,624 a.

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN Per ASET 1. Kas 817,450 2. Penempatan pada Bank Indonesia 14,707,850 3. Penempatan pada bank lain 1,024,926 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga 21,249,382

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN Per ASET 1. Kas 811,193 2. Penempatan pada Bank Indonesia 16,209,137 3. Penempatan pada bank lain 958,138 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga 14,690,209 a.

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN Per ASET 1. Kas 900,330 2. Penempatan pada Bank Indonesia 18,075,294 3. Penempatan pada bank lain 1,047,351 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga 17,006,341

Lebih terperinci

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1. Giro 126,249, Tabungan 150,395, Simpanan berjangka 176,843, Dana investasi revenue sharing

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1. Giro 126,249, Tabungan 150,395, Simpanan berjangka 176,843, Dana investasi revenue sharing LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 10,326,542 2. Penempatan pada Bank Indonesia 39,913,302 3. Penempatan pada bank lain 35,944,882 4. Tagihan spot dan

Lebih terperinci

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1. Giro 140,517, Tabungan 169,907, Simpanan berjangka 177,035, Dana investasi revenue sharing

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1. Giro 140,517, Tabungan 169,907, Simpanan berjangka 177,035, Dana investasi revenue sharing LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 11,330,043 2. Penempatan pada Bank Indonesia 45,606,169 3. Penempatan pada bank lain 30,593,245 4. Tagihan spot dan

Lebih terperinci

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1. Giro 127,892, Tabungan 151,961, Simpanan berjangka 171,717, Dana investasi revenue sharing

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1. Giro 127,892, Tabungan 151,961, Simpanan berjangka 171,717, Dana investasi revenue sharing LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 11,422,254 2. Penempatan pada Bank Indonesia 32,800,757 3. Penempatan pada bank lain 27,104,141 4. Tagihan spot dan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Desember 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Desember 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 10,991,946 2. Penempatan pada Bank Indonesia 54,511,144 3. Penempatan pada bank lain 10,991,847 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Oktober 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Oktober 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 8,974,304 2. Penempatan pada Bank Indonesia 27,151,229 3. Penempatan pada bank lain 21,862,811 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Januari 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Januari 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 9,457,847 2. Penempatan pada Bank Indonesia 36,278,608 3. Penempatan pada bank lain 16,536,185 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup rakyat banyak. Perbankan sendiri merupakan perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup rakyat banyak. Perbankan sendiri merupakan perantara keuangan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Fungsi utama perbankan di Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 28 Februari 2017 POS POS 28Feb2017 1. Kas 185,688 2. Penempatan pada Bank Indonesia 10,915,847 3. Penempatan pada

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 30 November 2016 POS POS 30Nov2016 ASET 1. Kas 157,343 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,428,711 3. Penempatan pada

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Tanggal: POS POS ASET 1. Kas 153,176 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,126,301 3. Penempatan pada bank lain 3,505,058 4. Tagihan spot dan derivatif 327,757 5.

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Tanggal: POS POS ASET 1. Kas 157,319 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,325,607 3. Penempatan pada bank lain 2,586,248 4. Tagihan spot dan derivatif 331,150 5.

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Tanggal: POS POS ASET 1. Kas 156,848 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,696,413 3. Penempatan pada bank lain 1,306,415 4. Tagihan spot dan derivatif 321,745 5.

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Tanggal: POS POS ASET 1. Kas 127,300 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,573,635 3. Penempatan pada bank lain 2,831,923 4. Tagihan spot dan derivatif 280,677 5.

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Tanggal: POS POS ASET 1. Kas 14,035 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,027,339 3. Penempatan pada bank lain 555,780 4. Tagihan spot dan derivatif 628,229 5. Surat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Di negara seperti Indonesia, bank memegang peranan penting dalam pembangunan karena bukan hanya sebagai sumber pembiayaan untuk kredit investasi kecil,

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 138,248 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,967,265 3. Penempatan pada bank lain 488,298 4. Tagihan spot dan derivatif 577 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 124,877 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,489,384 3. Penempatan pada bank lain 394,768 4. Tagihan spot dan derivatif 74,842 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 97,734 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,540,949 3. Penempatan pada bank lain 1,189,868 4. Tagihan spot dan derivatif 5,950 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 88,246 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,217,499 3. Penempatan pada bank lain 334,458 4. Tagihan spot dan derivatif 1,286 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 106,921 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,652,083 3. Penempatan pada bank lain 560,019 4. Tagihan spot dan derivatif 4,903 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 89,341 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,106,222 3. Penempatan pada bank lain 284,267 4. Tagihan spot dan derivatif 23,154 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JANUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JANUARI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JANUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JANUARI 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 258,339 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,342,932 3. Penempatan pada bank lain 682,217 4. Tagihan spot dan derivatif 1,379,129 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MARET (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MARET 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MARET (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MARET 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 218,353 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,136,091 3. Penempatan pada bank lain 1,266,599 4. Tagihan spot dan derivatif 1,337,163 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 28 FEBRUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 28 FEBRUARI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 28 FEBRUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 28 FEBRUARI 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 236,736 2. Penempatan pada Bank Indonesia 5,487,295 3. Penempatan pada bank lain 835,588 4. Tagihan spot dan derivatif 1,335,674 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 APRIL (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 APRIL 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 APRIL (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 APRIL 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 236,065 2. Penempatan pada Bank Indonesia 5,838,433 3. Penempatan pada bank lain 1,540,080 4. Tagihan spot dan derivatif 1,292,070 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MEI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MEI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MEI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MEI 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 242,104 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,227,297 3. Penempatan pada bank lain 1,182,927 4. Tagihan spot dan derivatif 1,263,817 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 JUNI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 JUNI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 JUNI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 JUNI 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 225,519 2. Penempatan pada Bank Indonesia 5,858,624 3. Penempatan pada bank lain 3,248,948 4. Tagihan spot dan derivatif 982,947 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JANUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JANUARI 2018

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JANUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JANUARI 2018 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 234,890 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,459,225 3. Penempatan pada bank lain 840,906 4. Tagihan spot dan derivatif 918,812 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 28 FEBRUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 28 FEBRUARI 2018

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 28 FEBRUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 28 FEBRUARI 2018 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 340,986 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,168,772 3. Penempatan pada bank lain 1,323,770 4. Tagihan spot dan derivatif 998,706 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MARET (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MARET 2018

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MARET (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MARET 2018 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 381,279 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,883,109 3. Penempatan pada bank lain 2,626,732 4. Tagihan spot dan derivatif 634,232 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 DESEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 DESEMBER 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 DESEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 DESEMBER 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 248,071 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,253,934 3. Penempatan pada bank lain 2,071,318 4. Tagihan spot dan derivatif 1,467,778 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 DESEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 DESEMBER 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 DESEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 DESEMBER 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 192,729 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,705,671 3. Penempatan pada bank lain 1,009,313 4. Tagihan spot dan derivatif 701,783 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk Per 30 April 2015 (dalam jutaan rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk Per 30 April 2015 (dalam jutaan rupiah) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per POS POS ASET 1. Kas 9,558,560 2. Penempatan pada Bank Indonesia 29,945,266 3. Penempatan pada bank lain 11,401,461 4. Tagihan spot dan derivatif 289,029 5. Surat berharga a.

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2015 (Unaudited)

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2015 (Unaudited) LAPORAN POSISI KEUANGAN POS POS ASET 1. Kas 28.470.316 2. Penempatan pada Bank Indonesia 95.635.319 3. Penempatan pada bank lain 24.146.273 4. Tagihan spot dan derivatif 13.102 5. Surat berharga a. Diukur

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Januari 2016 (Unaudited)

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Januari 2016 (Unaudited) LAPORAN POSISI KEUANGAN POS POS ASET 1. Kas 20.110.663 2. Penempatan pada Bank Indonesia 79.527.736 3. Penempatan pada bank lain 17.394.631 4. Tagihan spot dan derivatif 281 5. Surat berharga a. Diukur

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 Juni 2015

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 Juni 2015 LAPORAN POSISI KEUANGAN POS POS ASET 1. Kas 18.819.152 2. Penempatan pada Bank Indonesia 79.253.524 3. Penempatan pada bank lain 16.633.391 4. Tagihan spot dan derivatif 722 5. Surat berharga a. Diukur

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN PERIODE 31 DESEMBER 2017 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 DESEMBER 2017 ASET 1. Kas 37,590 2.

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN PERIODE 31 DESEMBER 2017 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 DESEMBER 2017 ASET 1. Kas 37,590 2. LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET 1. Kas 37,590 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,206,840 3. Penempatan pada bank lain 59,439 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga a. Diukur pada nilai wajar melalui

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) NO POS - POS

NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) NO POS - POS NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 68.597 55.437 2 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 1.410.533 982.799 b. Sertifikat Bank Indonesia 743.202 800.000 c. Lainnya

Lebih terperinci

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali) LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember 2009 2011 2010 (Disajikan kembali) ASET ASET LANCAR

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JULI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JULI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JULI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JULI 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 247,900 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,956,541 3. Penempatan pada bank lain 840,697 4. Tagihan spot dan derivatif 980,182 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 AGUSTUS (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 AGUSTUS 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 AGUSTUS (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 AGUSTUS 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 219,153 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,642,683 3. Penempatan pada bank lain 1,024,072 4. Tagihan spot dan derivatif 931,484 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 198,661 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,601,278 3. Penempatan pada bank lain 2,041,048 4. Tagihan spot dan derivatif 1,229,373 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 234,233 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,002,762 3. Penempatan pada bank lain 4,093,650 4. Tagihan spot dan derivatif 932,799 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 SEPTEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 SEPTEMBER 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 SEPTEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 SEPTEMBER 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 197,711 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,095,629 3. Penempatan pada bank lain 927,102 4. Tagihan spot dan derivatif 1,284,113 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 SEPTEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 SEPTEMBER 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 SEPTEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 SEPTEMBER 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 235,221 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,405,563 3. Penempatan pada bank lain 1,078,107 4. Tagihan spot dan derivatif 1,019,212 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 NOVEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 NOVEMBER 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 NOVEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 NOVEMBER 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 224,423 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,797,958 3. Penempatan pada bank lain 1,249,597 4. Tagihan spot dan derivatif 1,441,841 5. Surat

Lebih terperinci