STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
Industrial Management Analisis Kepuasan Pelanggan Pemakaian Produk Gypsum dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment

IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Universitas Kristen Maranatha

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm

Melani Anggraini Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri Universitas Malahayati Bandar Lampung

PENGEMBANGAN BATIK GEDOK TUBAN BERDASARKAN ATRIBUT KONSUMEN DENGAN MENGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment)

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP

APLIKASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM USAHA MEMENUHI KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK AQUA GELAS 240 ML PADA PT

RANCANGAN PRODUK KNALPOT MOTOR DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL

Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV.

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

DAFTAR ISI. I ii Iii iv V vi vii viii x xi xvi xvii

Kata Kunci : Penilaian Konsumen, Kualitas Produk, Metode QFD (Quality Function Deployment)

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QFD (STUDY KASUS : HOTEL ELMI SURABAYA)

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 2 LANDASAN TEORI...

PENDEKATAN METODE KANO QFD UNTUK MENGUKUR PELAYANAN LABORATORIUM UJI

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai

TESIS STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD (STUDI KASUS PERUSAHAAN TENUN MASYHUR SIDOARJO) Oleh :

Ratna Kencana Ekasari LOGO.

PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

IMPLEMENTASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KERAMIK DI PT. PLATINUM CERAMICS INDUSTRY

Analisa Kompetensi Sumber Daya Manusia Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) (Studi Kasus di Biro Personalia PT. XYZ)

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN)

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD

USULAN PENGEMBANGAN PRODUK MAKANAN RINGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Seminar Tesis. Sri Hariani Eko Wulandari Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M.Eng.Sc. Ir., Udisubakti

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI

ANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD

PERANCANGAN ALAT CETAK ISI RESOLES DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PENGEMBANGAN PRODUK BATU ONIX BERDASARKAN PERSEPSI DAN KEINGINAN KONSUMEN

Erwin Wijaya 1, Novi 2, Christina Wirawan 3 Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis di sektor jasa telah memasuki era globalisasi,

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL

PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan

Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, daya beli masyarakat semakin meningkat. Peluang ini

Seminar Nasional IENACO ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pada saat ini, persaingan antar perusahaan baik dalam mempertahankan

APLIKASI METODA QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT UNTUK PERANCANGAN DONGKRAK DINAMIS MENGANTISIPASI KEBOCORAN BAN SEPEDA MOTOR. Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penilaian Kualitas Pengolahan Air Minum Isi Ulang dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD)

Integrasi Metode Kano dan Quality Function Deployment (QFD) untuk Peningkatan Pelayanan Pendidikan (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Baureno)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN ATRIBUT PERSYARATAN TEKNIS ALAT PEMERAS SANTAN DI UMKM XYZ KOTA BATU

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis

PENINGKATAN KUALITAS TRAINING UNTUK PELANGGAN PT INKA DENGAN PENDEKATAN METODE AHP DAN QFD

PERANCANGAN BABY BOX MULTIFUNGSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN SPEEDY TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD (Studi Kasus pada PT.

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PADA MMT-ITS DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI SERVQUAL, KANO DAN QFD

Peningkatan Pelayanan Service Advisor dengan Menerapkan Metode Quality Function Deployment di Auto 2000 Hr. Muhammad Surabaya

KAJIAN KINERJA PELAYANAN TERMINAL PENUMPANG DOMESTIK BANDAR UDARA KELAS 1 UTAMA JUWATA TARAKAN

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan dengan Metode Servqual dan QFD pada Bank Aceh Cabang Krueng Geukueh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dan persaingan dalam era globalisasi pasar

ANALISA KEPUASAN PENGHUNI DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PERUMAHAN PURI SAFIRA REGENCY SURABAYA

ANALISIS DIVERSIFIKASI PRODUK MINUMAN PADA CV FAUZI KABUPATEN BEKASI PROPINSI JAWA BARAT

ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELAYANAN SMU ISLAM YMI DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL

BABVI KESIMPULAN DAN SARAN

INTEGRASI SERVQUAL DAN QFD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN ANGKUTAN MASSA TRANS JOGJA

ANALISIS KINERJA KUALITAS PRODUK

PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PENERAPAN FUZZY SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN (Studi Kasus Bengkel Mobil PT.

ANALISIS SERVICE QUALITY DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGUKUR KUALITAS LAYANAN KATERING DI PT BORNEO KALTIM

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang penting bagi

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB II LANDASAN TEORI. operasi merupakan proses transformasi input (manusia, mesin, modal, dan

APLIKASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PADA BIDANG PENGECATAN

INTEGRASI METODE QFD DAN AHP DALAM PENGEMBANGAN DESAIN KEMEJA BATIK PRIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat perencanaan yang digunakan untuk mekondisi desain karawo

BAB I PENDAHULUAN. pasar semakin kompetitif dan tidak mungkin terhindarkan lagi. Salah satu

Karakteristik Teknis Prioritas Proses Produksi Karung Goni Plastik dengan QFD

PERANCANGAN DESAIN PRODUK TABLE VASE DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

Transkripsi:

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA Rony Prabowo, SE. ST. MT Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, email : rony_prabowomt@yahoo.co.id Abstrak Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin ketat akan berdampak pada ketatnya persaingan bisnis dalam memberikan peluang besar kepada konsumen untuk mencari produk yang berkualitas dengan harga yang bersaing.tujuan utama dalam penelitian pada industri kecil ini adalah melakukan suatu perbaikan produk untuk mengembangkan produk serta meningkatkan kualitas produk, dengan menganalisis atributatribut yang melekat pada produk berdasarkan pada suatu pelanggan dan dihubungkan dengan sumber daya yang dimiliki industri kecil itu sendiri, sehingga nantinya dihasilkan suatu keputusan yang menguntungkan bagi industri tersebut. Untuk itu metode yang tepat dalammenyelesaikan persoalan tesebut digunakan metode QFD (Quality Function Deployment). Dari aplikasi ini kemudian dianalisis, dari hasil analisis ini dihasilkan suatu usulan-usulan pengembangan produk menurut bobot dan prioritas pengembangan pada atribut-atribut produk yang dianggap penting oleh pelanggan. Disini atribut menurut konsumen yang paling penting adalah corak traso, sehingga produk traso yang dihasilkan oleh PT. Karya Teknik Persada diharapkan dapat diminati konsumen dan luas pemasrannya. Kata Kunci : Quality Function Deployment, entropy, atribut, kualitas, pelanggan 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kepuasan pelanggan merupakan salah satu faktor utama dalam menentukan daya saing bagi setiap industri, termasuk dalam hal ini industri kecil di Pacitan, sejalan dengan meningkatnya jumlah pelanggan dari tahun ke tahun maka peningkatan kualitas produk menjadi suatu hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, terlebih dalam kompetisi dengan industri-industri dalam memperebutkan pelanggan. Oleh karena itu industri kecil di Pacitan saat ini lebih berbenah diri dalam memperbaiki kualitas produk untuk memberikan yang terbaik bagi konsumen. Seiring dengan terjadinya perubahan pasar mendorong PT. Karya Teknik Persada untuk membuat langkah antisipasi strategi perusahaan agar perusahaan bisa bertahan bahkan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Dalam rangka menciptakan ruang bersaing maka perusahaan perlu mengadakan pengembangan-pengembangan produk guna melakukan inovasi produk baru yang mampu memberikan keunggulan-keunggulan tertentu, sehingga produk bisa bersaing di pasaran. 1.2 Rumusan masalah Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Atribut-atribut apa saja yang dianggap penting oleh pelanggan? 2. Bagaimana membangun rumah kualitas produk traso di PT. Karya Teknik Persada? -1-

3. Bagaimana strategi dalam peningkatan kualitas produk berdasarkan analisa QFD? 2. Landasan Teori 2.1 Kualitas Menurut Gorvin (1998), kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia/tenaga kerja, proses dan tugas serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen. Sedangkan Feigenbaum (1996) mendefinisikan kualitas adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya, dimana suatu produk dikatakan berkualitas jika dapat memberikan kepuasan sepenuhnya kepada kosnumen yaitu sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen atas suatu produk. 2.2 Definsi Produk Menurut Parasuraman (2001 : 16) produk dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pelanggan sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Terdapat tiga komponen utama yang membentuk suatu produk antara lain : 1. Komponen pembungkus. Atribut utama yang dimiliki produk dalam mengkomunikasikan dan membawa manfaat bagi produk tersebut. Atribut ini antara lain kualitas rancangan, kemasan dan merek 2. Komponen inti. Manfaat utama dari produk tersebut yang benar-benar dicari pelanggan atau karena alasan pelanggan mencari produk tersebut. 3. Komponen pendukung. Manfaat dan jasa tambahan yang diperoleh pelanggan dari produk tersebut seperti garansi, jaminan, perawatan dan pengiriman 2.3 Pengembangan Produk Menurut Urlich dan Eppinger (2002) yang duimaksud dengan pengembangan produk adalah serangkaian aktivitas yang dimulai dari identifikasi market opportunity. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan produksi, penjualan dan distribusi produk. Proses pengembangan produk secara umum mempunyai lima tahapan proses yaitu : 1. Konsep Pengembangan. Dalam fase konsep pengembangan, kebutuhan dan keinginan pasar sasaran diidentifikasi, alternatif konsep produk dihasilkan dan dievaluasi serta sebuah konsep diseleksi untuk dikembangkan selanjutnya. 2. Sistem Level Desain. Fase sistem desain termasuk didalamnya mendefinisikan produk arsitektur dan membagi produk dalam subsistem dan komponen. Skema perakitan akhir untuk sistem produksi biasanya belum dibatasi dengan jelas selama fase ini. 3. Detail Desain. Keseluruhan spesifikasi dalam dua dimensi, bahan yang akan digunakan dan toleransi dari seluruh komponen produk yang unik dan identifikasi semua komponen standar yang akan dibeli dari pemasok. 4. Pengujian dan Penyaringan. Fase pengujian dan penyaringan mellibatkan pembentukan dan evaluasi pra produksi terhadap banyak jenis produk yang akan dikembangkan. -2-

5. Produksi Percobaan. Produk dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang direncanakan. Tujuan produksi percobaan ini adalah untuk melatih tenaga kerja dan memecahkan masalah yang masih tersisa dalam proses produksi. 2.4 Quality Fuction Deployment (QFD) QFD merupakan sebuah metode perencanaan dan pengembangan produk yang terstruktur yang memungkinkan team pengembang untuk menentukan secara jelas kebutuhan dan keinginan konsumen dan kemudian mengevaluasi kapasitas setiap proposal dan produk dan jasa secara sistematis (Cohen, 2005). Proses QFD melibatkan pembentukan salah satu atau lebih matriks atau tabel kualitas. Matriks yang dikenal dengan House of Quality (HoQ) ini terdiri dari beberapa bagian atau sub matriks yang bergabung dalam beberapa cara yaitu masing-masing berisi informasi yang saling berhubungan. Gambar 2.1 House of Quality 3. Hasil Analisis dan Pembahasan 3.1 Penetapan Dukungan Organisasi Dukungan organisasi merupakan kunci sukses bagi pelaksanaan QFD, dukungan ini meliputi : 1. Dukungan manajemen. Dukungan manajemen mengarah pada komitmen pihak manajemen perusahaan untuk menyediakan dan mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan 2. Dukungan fungsional. Dukungan fungsional mengacu pada komitmen dari kelompok fungsional untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan aktifitas QFD dan menghormati tiap keputusan yang diambil selama pelaksanaan aktifitas. 3. Dukungan Teknis dari QFD. Usaha untuk meningkatkan pemahaman anggota tim QFD dilakukan dengan melakukan diskusi dan tukar pendapat dengan peneliti dan dengan mendengarkan penjelasan dari pimpinan tim QFD. 3.2 Pengumpulan suara pelanggan (voice of customer) -3-

3.2.1 Pengumpulan Data Kualitatif Pengumpulan data kualitatif diawali dengan penyebaran kuisioner panduan wawancara kepada sejumlah responden. Penyebaran kuisioner panduan wawancara ini berfungsi untuk mengidentifikasi atribut-atribut produk traso yang dianggap penting oleh pelanggan. Selanjutnya ditentukan Tingkat Prioritas Kompetitif Table 3.1 Customer needs untuk Tingkat Prioritas Kompetitif (competitive priority ratings) No Atribut Xj1 Xj2 Xj3 Xtot No Atribut Xj1 Xj2 Xj3 Xtot Produk Produk 1 Model 3.4400 3.7200 3.6400 10.8000 8 Kekerasan 3.5900 3.5500 3.5400 10.6800 Kerataan 3.7200 3.5400 3.5400 10.8000 9 Mudah 3.6800 3.6300 3.7500 11.0600 didapat 3 Warna 3.6400 3.6700 3.8400 11.1500 10 Mudah 3.7300 3.5600 3.5500 10.8400 dipasang 4 Kekuatan 3.7200 3.7200 3.6700 11.1100 11 Kelicinan 3.7100 3.6300 3.5500 10.8900 permukaan 5 Kerapian 3.5900 3.4900 3.6900 10.7700 12 Corak Traso 3.4400 3.6700 3.7500 10.8600 6 Kehalusan 3.6400 3.4900 3.5400 10.6700 13 Pengepakan 3.7600 3.5700 3.5600 10.8900 7 Kerapatan 3.7300 3.7700 3.6600 11.1600 14 Harga 3.6200 3.7900 3.6400 11.0500 1. Menghitung nilai total kepuasan pelanggan yang merupakan hasil penjumlahan rata-rata kepuasan pelanggan pada semua perusahaan. X total = 3.4400 + 3.7200 + 3.600 = 10.8000 2. Menghitung nilai distribusi probabilitas (P ij ) dengan membagi rata-rata kepuasan pelanggan dengan nilai total nilai kepuasan. 3.2.2 Analisis Matriks Perencanaan (planning matrix) 1. Tingkat Kepentingan Akhir (final importance ratings) Atribut yang mempunyai tingkat kepentingan tertinggi adalah sebagai berikut : a. Corak traso. Atribut pertama yang dipentingkan oleh responden karena mempunyai nilai yang besar adalah corak traso (0.491210), hal ini menunjukkan bahwa konsumen sangat mengharapkan adanya variasi corak traso yang lebih banyak. b. Model. Atribut kedua yang dipentingkan konsumen karena mempunyai potensi yang besar adalah model (0.484582), hal ini menunjukkan bahwa konsumen sangat menginginkan adanya keragaman dari model traso. c. Kerapian. Atribut ketiga yang dipentingkan oleh responden karena mempunyai potensi yang besar adalah kerapian (0,468312), hal ini menunjukkan bahwa pelanggan sangat memperhatikan kerapian dari pembuatan traso, sehingga PT. Karya Teknik Persada harus lebih memperhatikan kerapian traso. d. Kehalusan. Atribut keempat yang dipentingkan oleh responden karena mempunyai potensi yang besar adalah kehalusan (0,442034), hal ini -4-

menunjukkan bahwa pelanggan juga sangat memperhatikan kehalusan dari semua permukaan, baik sisi atas, samping maupun bawah. e. Harga. Atribut keempat yang dipentingkan oleh responden karena mempunyai potensi yang besar adalah harga (0,432739), hal ini menunjukkan bahwa konsumen sangat menginginkan adanya kesesuaian harga dari produk traso. 3.2.3 Penentuan Goal, Raw Weight dan Tingkat Perbaikan (Improvement Ratio) Penentuan nilai goal didasarkan pada tingkat performansi tertinggi dari masingmasing atribut perusahaan traso yang diamati yaitu : PT. Karya Teknik Persada, PT. Catur Indah Traso, PT. Indah Tegel Agung. Analisis difokuskan pada atribut-atribut yang paling tinggi karena atribut tersebut merupakan prioritas utama untuk dilakukan perbaikan atau pengembangan. Atribut-atribut tersebut adalah sebagai berikut : 1. Corak Traso a. Raw Wieght. Atribut pertama yang dilakukan perbaikan adalah corak traso dengan nilai raw weight sebesar 0,535476, hal ini dikarenakan semua pelanggan membutuhkan corak traso yang lebih bervariasi, karena dengan semakin bervariasi dapat memberikan pilihan bagi pelanggan. b. Goal Perusahaan. Angka 3,75 merupakan target performansi yang ingin dicapai oleh jumlah variasi corak traso, PT. Karya Teknik Persada harus lebih banyak menghasilkan variasi corak traso yang lebih beragam seperti PT. Indah Tegel Agung saat ini. c. Improvement ratio. Angka 1,09012 menunjukkan semakin besar usaha yang dikeluarkan pihak PT. Karya Teknik Persada dalam meningkatkan performansi corak traso. 2. Model a. Raw Wieght. Atribut kedua yang dilakukan perbaikan adalah model dengan nilai raw weight sebesar 0,524025, hal ini dikarenakan semua pelanggan menginginkan model yang lebih bervariasi sehingga diharapkan pembeli disajikan pada model traso yang bervariatif. b. Goal Perusahaan. Angka 3,72 merupakan target performansi yang ingin dicapai oleh model traso, PT. Karya Teknik Persada harus dapat meningkatkan performansi dari atribut model sama dengan PT. Catur Indah Traso. c. Improvement ratio. Angka 1,08140 menunjukkan semakin besar usaha atau biaya yang dikeluarkan pihak PT. Karya Teknik Persada dalam meningkatkan performansi model. 3. Kerapian a. Raw Wieght. Atribut ketiga yang dilakukan perbaikan adalah kerapian dengan nilai raw weight sebesar 0,481357, hal ini dikarenakan semua pelanggan menginginkan kerapian dari produk, sehingga memudahkan proses selanjutnya. -5-

b. Goal Perusahaan. Angka 3,69 merupakan target performansi yang ingin dicapai oleh kerapian produk, PT. Karya Teknik Persada harus lebih memperhatikan proses finishing agar dapat lebih meningkatkan performansi atribut kerapian seperti PT. Catur Indah Traso. c. Improvement ratio. Angka 1,02786 menunjukkan semakin besar usaha atau biaya yang dikeluarkan pihak perusahaan dalam meningkatkan performansi atribut kerapian. 4. Harga a. Raw Wieght. Atribut keempat yang dilakukan perbaikan adalah harga dengan nilai raw weight sebesar 0,453061, hal ini dikarenakan semua pelanggan merasa bahwa harga dari produk terlalu mahal sehingga PT. Karya Persada Teknik harus lebih sedikit menurunkan harga dari produk dengan harapan dengan harga yang agak murah maka pembeli akan semakin banyak. b. Goal Perusahaan. Angka 3,79 merupakan target performansi yang ingin dicapai oleh harga traso, PT. Karya Teknik Persada harus lebih meningkatkan performansi harga seperti PT. Indah Tagel Agung. c. Improvement ratio. Angka 1,04696 menunjukkan semakin besar usaha atau biaya yang dikeluarkan pihak PT. Karya Teknik dalam meningkatkan performansi atribut harga. 4. Warna a. Raw Wieght. Atribut kelima yang dilakukan perbaikan adalah warna dengan nilai raw weight sebesar 0,443723, hal ini dikarenakan semua pelanggan menginginkan warna yang bervariatif sehingga diharapkan pembeli disajikan warna yang bervariatif. b. Goal Perusahaan. Angka 3,84 merupakan target performansi yang ingin dicapai oleh warna traso, PT. Karya Teknik Persada harus lebih meningkatkan performansi dari atribut warna seperti PT. Indah Tagel Agung. c. Improvement ratio. Angka 1,05495 menunjukkan semakin besar usaha atau biaya yang dikeluarkan pihak PT. Karya Teknik dalam meningkatkan performansi atribut warna. 3.2.3 Analisa Matriks Teknis (Technical Matrix) Analisa ini diperlukan untuk memberikan masukan bagi perusahaan dalam menyusun strategi bisnis yang sesuai dengan keinginan konsumen dan kemampuan dari perusahaan. Tabel 3.2 Nilai Kontribusi Technical Response dari corak Traso No. Respon Teknik Contribusi 1. Kualitas bahan baku 1,964709 2. Proses pencampuran bahan 2,014000 3. Proses pencetakan 2,216376 4. Proses pengeringan 1,328750 a. Kualitas Bahan Baku Untuk memenuhi keinginan pelanggan terhadap corak traso maka perusahaan harus dapat memilih kualitas bahan baku yang bervariasi untuk dapat menghasilkan corak yang lebih bervariasi -6-

5. Proses perendaman 1,178148 b. Proses pencampuran bahan. Merupakan proses awal pembuatan traso, sehingga untuk mendapatkan corak yang lebih bervariasi proses pencampuran harus diperhatikan. c. Proses pencetakan. Merupakan proses pembetukan traso, dalam proses ini juga untuk menentukan corak traso, sehingga dapat menghasilkan corak traso yang bervariasi. d. Proses pengeringan. Merupakan proses yang bertujuan untuk mengeraskan traso. Maka proses pengeringan harus dilakukan dengan sempurna. 1. Model Tabel 3.3 Nilai Kontribusi Technical Response dari Model No. Respon Teknik Contribusi 1. Kualitas bahan baku 1,964709 2. Proses pencampuran bahan 2,014000 3. Proses pencetakan 2,216376 4. Proses pengeringan 1,328750 5. Proses perendaman 1,178148 6. Proses penghalusan 2,954411 7. Finishing 2,784838 8. Harga bahan baku 0,744530 c. Proses Pencetakan. Suatu proses yang bertujuan untuk membuat variasi model atau bentuk. Untuk menghasilkan macam-macam bentuk maka perusahaan harus menyediakan lebih banyak cetakan yang memiliki model atau bentuk yang bervariasi. d. Proses Pengeringan. Suatu proses yang bertujuan untuk mengeraskan traso. Dengan proses pengeringan yang sempurna maka akan dapat menghasilkan traso dengan kualitas yang lebih baik. 2. Kerapian Tabel 3.4 Nilai Kontribusi Technical Response dari Kerapian No. Respon Teknik Contribusi a. Kualitas Bahan Baku. Dengan kualitas bahan 1. Kualitas bahan baku 1,964709 baku yang baik dapat menghasilkan traso yang 2. Proses Pencetakan 2,216376 baik berkualitas b. Proses Pencetakan. Suatu proses yang perlu 3. Proses Penghalusan 2,954411 diperhatikan menyangkut atribut kerapian dan 4. Proses Finishing 2,784838 awal dari terbentuknya produk c. Proses Penghalusan. Suatu proses terpenting yang menyangkut atribut kerapian. Karena dalam proses ini traso yang dicetak dilakukan penghalusan lebih dahulu. d. Proses Finishing. Proses terakhir dari proses pembuatan traso. Dalam proses ini akan dapat ditentukan mana produk yang layak dan tidak untuk dipasarkan, sehingga dalam tahap ini diperlukan ketelitian dari pekerja. a. Kualitas Bahan Baku. Kualitas bahan baku yang baik dapat menghasilkan traso yang baik pula, dengan kualitas bahan yang baik dapat menghasilkan model traso yang bervariasi dan berkualitas b. Proses pencampuran bahan. Merupakan awal dari semua proses, dimana pada proses ini bahan dicampur harus sesuai dengan standar yang ditentukan pabrik agar hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan. Proses ini penting karena sangat menentukan kualitas dari produk. -7-

3. Harga Tabel 3.5 Nilai Kontribusi Technical Response dari Harga No. Respon Teknik Contribusi 1. Kualitas bahan baku 1,964709 2. Harga Bahan Baku 0,744530 3. Harga Bahan Tambahan 0,420244 4. Biaya Tenaga Kerja 0,219915 b. Harga Bahan Baku. Harga dari bahan baku yang mahal berimbas pada harga jual produk yang mahal sehingga untuk memenuhi keinginan pelanggan terhadap harga maka perusahaan harus bisa menyesuaikan harga dari produk dengan harga pasaran. c. Harga Bahan Tambahan. Harga dari bahan tambahan juga berpengaruh terhadap harga produk sehingga untuk memenuhi keinginan pelanggan terhadap harga maka perusahaan harus bisa menyesuaikan harga dari produk dengan harga di pasaran. d. Baiaya Tenaga Kerja. Biaya tenaga kerja juga mempengaruhi harga dari produk. Untuk dapat menekan biaya tenaga kerja perusahaan harus bisa melakukan efisiensi tenaga kerja. a. Kualitas Bahan Baku. Bahan baku yang berkualitas tinggi biasanya berharga tinggi pula. Untuk memenuhi keinginan pelanggan terhadap atribut harga maka perusahaan harus bisa menyesuaikan harga dengan kualitas produk traso. 4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan Setelah melakukan serangkaian pengolahan data dan analisis maka dapat ditarik kesimpulan yang meliputi : 1. Dari penyebaran kuisioner dan dilanjutkan dengan pengolahan dan interprestasi hasil maka diperoleh atribut-atribut yang dianggap penting oleh pelanggan. Untuk atribut traso dari yang terbesar sampai yang terkecil adalah sebagai berikut : corak traso, model, kerapian, kehalusan, harga, kekerasan, mudah dipasang, warna, pengepakan, kekuatan, kerataan, kerapatan, mudah didapat, kelicinan permukaan. 2. dari hasil pengolahan data kinerja atribut produk traso PT. Karya Teknik Persada terdapat tujuh atribut produk yang menjadi top leader dalam persaingan. Atribut tersebut adalah : kerataan, kekuatan, kehalusan, kekerasan, mudah didapat, kelicinan permukaan dan pengepakan, sedangkan atribut-atribut lainnya masih di bawah kinerja dari perusahaan pesaingnya. Dari hasil pengolahan data maka atribut yang mempunyai prioritas utama untuk dilakukan perbaikan adalah corak traso, model dan kerapian. 3. dari hasil evaluasi keseluruhan kinerja atribut produk traso dapat disimpulkan bahwa perusahaan PT. Karya Teknik Persada menguasai sekitar 50% persaingan antar atribut traso diantara perusahaan lainnya. Dari hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa respon teknis yang menjadi prioritas pertama untuk -8-

dikembangkan atau ditingkatkan adalah proses penghalusan yang mempunyai nilai sebesar 18,186% 4.2 Saran 1. Untuk atribut yang mempunyai prioritas dilakukan perbaikan maka sebaiknya perusahaan melakukan perbaikan sesuai dengan tingkat perbaikan (improvement ratio) 2. Technical responde yang memiliki kontribusi yang besar sebaiknya diperbaiki seperti proses penghalusan dan finishing karena pada proses produksi ini mempunyai peranan penting dalam menghasilkan produk traso yang berkualitas 3. Perusahaan harus mengambil langkah-langkah konkrit dan strategis untuk melakukan perbaikan yang erat hubungannya dengan kualitas produk, hal ini perlu dilakukan karena dari hasil pengolahan data dan interprestasi PT. Karya Teknik Persada hanya mampu memimpin 7 atribut sedangkan atribut lainnya masih di bawah performansi dari pesaingnya. Untuk 7 atribut yang masih di bawah kinerja atribut pesaing maka haruslah dilakukan perbaikan minimal sama dengan kinerja atribut para pesaing atau melebihinya. 6. Daftar Pustaka Agus Setiawan Budiadi. 1999. Pengembangan Konsep Produk Kursi Tamu Dari Rotan untuk Mengantisipasi Persaingan di Masa Depan, Jurusan Teknik Industri ITS Eko Yusuf Wahyudi. 2000. Aplikasi QFD untuk Pengembangan Produk Kerajinan Lampu Hias Batu Onix dalam Usaha Memenuhi Kebutuhan Konsumen di PT. CV Prima dengan Mengintegrasikan Metode PGCV dan Entropy. Jurusan Teknik Industri ITATS Hom, Willard. 1997. Make Customer Service Analysis a Little Easier with The PGCv Index. Quality Progress Lou Cohen. 1996. Quality Function Deployment : How to Make QFD Work for You. Addison Wasley Publishing Company. Massachussete Masri Singaribun, Sofian Effendi. 1987. Metode Penelitian Survey. PT. Pustaka LP3ES Indonesia Singgih Santosa. 2001. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Elex Media Computindo -9-