BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi tidak dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Quasi Eksperimental Design atau desain eksperimental semu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian Quasi Eksperimental Design atau desain eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi

O 1 X O O 3 O 4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. membaca, menulis, dan berhitung pada warga belajar keaksaraan dasar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen kuasi. Kuasi eksperimen merupakan sebuah eksperimen semu dalam sebuah penelitian karena melibatkan penggunaan kelompok subjek utuh dalam eksperimen yang secara alamiah sudah terbentuk dalam kelas. Selain itu jenis penelitian ini dipilih karena subjek penelitian adalah manusia. Dimana tidak boleh dibedakan antara satu dengan yang lain (Sukardi, 2009:16). Digunakannya kuasi eksperimen ini karena dalam bidang pendidikan seringkali sulit melakukan eksperimen secara murni karena dalam hal ini subjek bukanlah sesuatu yang dapat dipindahkan, diperlakukan dan di atur secara tepat/pas sebagaomana pada penelitian murni. 3.1.2 Desain Penelitian Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design. yaitu terdapat dua kelompok yang dipilih secara random kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemudian salah satu kelompok diberi perlakuan (X) kelas yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran STAD disebut kelas eksperimen dan kelompok yang tidak diberikan perlakuan disebut kelas kontrol. Kemudian diberikan postest untuk mengetahui pengaruh penggunaan model STAD terhadap hasil belajar dan motivasi belajar. R 0 1 X 0 2 0 3 0 4 (Sugiyono, 2011:112) Gambar 3.1 Desain Penelitian Eksperimen 19

20 Berdasarkan gambar 3.1 dalam desain penelitian ini terdapat dua kelompok yang diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan kelompok eksperimen (0 1 ) dan kelompok kontrol (0 3 ). Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda signifikan. Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen (X), ada pengaruh pembelajaran (0 2 dan 0 4 ) terhadap hasil belajar dan motivasi belajar. Keterangan: R : kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih secara random. 0 1 : Pretest untuk kelompok eksperimen. 0 2 : Postest untuk kelompok eksperimen. 0 3 : pretest untuk kelompok kontrol. 0 4 : Postest untuk kelompok kontrol. X : Perlakuan untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol 0 1 dan 0 3 : Kedua kelas tersebut diberi pretest dan angket motivasi belajar untuk mengetahui kondisi awal kelas tersebut apakah kedua kelompok itu homogen antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. 0 2 : Hasil belajar dan motivasi belajar dari test kelas eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD. 0 4 : Hasil belajar dan motivasi belajar dari test kelas kontrol tidak diberikan model pembelajaran STAD. X : Perlakuan. Dari gambar 3.1 pada tabel pertama sebagai kelas eksperimen diberikan perlakuan yaitu pada pembelajaran dengan model pembelajaran STAD, sedangkan tabel kedua sebagai kelas kontrol pembelajaran konvensional 3.2 Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2011: 61) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas atau variabel independen dan variabel terikat atau dependen. Variabel bebas (X) merupakan

21 variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Yang merupakan variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division (STAD). Variabel terikat (Y) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Yang merupakan variabel terikatdalam penelitian ini adalah hasil belajar dan motivasi. Variabel bebas dilambangkan dengan huruf X dan variabel terikat dilambangkan dengan huruf Y menurut Sugiyono (2011: 66). Y 1 X Y 2 (Sugiyono, 2011: 70) X = Model Pembelajaran STAD Y 2 = Motivasi Belajar Y 1 = Hasil Belajar Gambar3.2 Variabel Penelitian 3.3 Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Dukuh 03 Salatiga dan SD Negeri Dukuh 02 Salatiga. Subjek yang akan diteliti adalah siswa kelas 5 di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga sebagai kelas eksperimen yang berada di Jalan grogol, Kelurahan Dukuh Salatiga, Kecamatan Sidomukti Salatiga dan SD Negeri Dukuh 02 Salatiga sebagai kelas kontrol, Kelurahan Dukuh Salatiga, Kecamatan Sidomukti. 3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010:177). Populasi pada penelitian ini adalah Gugus Gajahmada yang terdiri dari 7 SD.

22 3.4.2 Sampel Sugiyono (2010:118) mengatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel penelitian adalah simple random sampling, simple random sampling yang dipilih secara acak dengan cara undian. Pada penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah: 1. Siswa kelas 5 SD N 03 Salatiga merupakan kelas eksperimen yang diberikan perlakuan menggunakan model STAD. 2. Siswa kelas 5 SD N 02 Salatiga merupakan kelas kontrol 3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data 3.5.1.1 Observasi Menurut Arikunto (Heri Jauhari,2010: 48) dalam pengertian psikologik, observasi disebut pengamatan. Pengamatan adalah pemusatan perhatian terhadap sebuah obyek dengan menggunakan semua kemampuan pancaindra. Sedangkan Poerwanto (Heri Jauhari,2010: 48) mengatakan observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mangamati individu atau kelompok secara langsung. Observasi dapat dilakukan pada saat proses belajar mengajar misalnya tingkah laku guru pada waktu mengajar dan motivasi belajar siswa. 3.5.1.2 Test Menurut Sudjana (2009: 35) test adalah sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (test lisan), dalam bentuk tulisan (test tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (test tindakan). Test pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini dilakukan pretes antara kedua kelompok kontrol dan kelompok eskprimen untuk mengukur apakah kedua kelompok tersebut memiliki hasil yang sama. Sedangkan postest untuk melihat adanya pengaruh terhadap hasil belajar dan motivasi belajar.

23 3.5.1.3 Angket Menurut sugiyono (2010:199) Angket/koesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat atau penyataan tertulis kepada siswa untuk dijawabnya. Angket/kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila penelitian tahu dengan Variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari siswa. Pertanyaan angket yang disampaikan adalah untuk memperoleh informasi motivasi belajar siswa setelah mengikuti model pembelajaran STAD dalam pelajaran IPA. Menurut sugiyono (2010:134) Skala pengukuran menggunakan skala likert. Pengukuran ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fernomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukurkan dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan tolak ukur untuk menyusun item-iten instrumen yang dapat berupa penyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item, instrumen yang menggunakan skala liket mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. 1. Sangat setuju 2. Setuju 3. Ragu-ragu 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat disekorkan, misalnya: 1. SS = Sangat Setuju diberikan skor = 5 2. S = Setuju diberikan skor = 4 3. RR = Ragu-Ragu diberikan skor = 3 4. TS =Tidak Setuju diberikan skor = 2 5. STS = Sangat Tidak Setuju diberikan Skor = 1 Dasar penentuan klasifikasi motivasi belajar menggunakan nilai responden dan kelompok responden maupun berdasarkan rata-rata skor jawaban responden dan kelompok responden.dalam menentukan/menyusun klasifikasi motivasi belajar dalam penelitian ini menggunakan klasifikasi berdasarkan rata-rata jumlah jawaban individu siswa/responden.klasifikasi berdasarkan rata-rata jumlah individua siswa/responden dapat dilakaukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

24 1. Mencari total skor maksimal (ideal)/ responden 2. Mencari total skor minimal / responden 3. Menentukan jarak kelas interval (panjang kelas) 4. Menghitung rata-rata jumlah jawaban individu siswa dalam satu populasi 5. Menyusun kriteria derajat motivasi belajar berdasarkan perhitunganperhitungan yang sudah dilakukan. Setelah mengetahui langkah-langkah menentukan klasifikasi motivasi diatas, maka dilakukan perhitungan-perhitungan untuk menentukan derajat motivasi siswa sebelum dan sesudah pembelajaran baik di kelas eksperimen maupun dikelas kontrol. Adapun untuk menentukan total nilai maksimal (ideal), total nilai minimal, dan jarak kelas interval, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut: Total nilai maksimal (ideal) = Jumlah butir pernyataan x nilai butir maksimal = 20 butir penyataan x 5 = 100 Total nilai minimal = Jumlah butir pernyataan x nilai butir minimal = 20 x 1 = 20 Jumlah kategori yang diinginkan ada 5 (Lima) kategori, yakni kategori motivasi sangat setuju, kategori motivasi setuju, kategori motivasi sedang, kategori motivasi tidak setuju dan sangat tidak setuju. Jarak kelas interval = ( Total nilai maksimal total nilai minimal ) : ( jumlah kategori ) = (100-20) : 5 = 80 : 5 = 16 Setelah melakukan perhitungan-perhitungan tersebut, maka disusunlah kriteria motivasi belajar siswa berdasarkan rata-rata total jawaban siswa pada tabel 3.1.

25 Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Angket Motivasi Belajar Interval Kriteria 84,00 100 Sangat Tinggi 68,00 84,00 Tinggi 52,00 68,00 Sedang 36,00 52,00 Rendah 20,00 36,00 Sangat Rendah 3.5.1.4 Dokumentasi Dokumentasi diperoleh dari hasil kuis siswa, lembar observasi, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), foto-foto selama proses pembelajaran, pengolahan data SPSS, dan lembar hasil belajar siswa. 3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan soal test yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar dan motivasi belajar siswa dalam penggunaan pembelajaran yang mengunakan model STAD di kelas eksperimen. 1. Kisi-kisi soal hasil belajar dapat dilihat pada tabel 3.2 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Hasil Belajar Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Indikator No. Soal Bentuk Soal 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam 7.3 Mendeskripsikan strutur bumi Struktur Bumi dan Matahari 1. Menjelaskan proses terjadinya bumi. 2. Menggambarkan secara sederhana lapisanlapisan bumi (Lapisan inti, lapisan 1,2,3,4,5 6,7,8,9 10,11, 12,13, 14,15, 16,17, 18,19, Pilihan ganda

26 luar, dan kerak. 3. Menjelaskan bahwa matahari terdiri dari sebagian besar gas panas 20,21, 22,23, 24,25 2. Kisi-kisi angket motivasi eksperimen dapat dilihat pada tabel 3.3 Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Motivasi Eksperimen No Aspek Indikator Item Jumlah I Perasaan pada waktu 5 belajar IPA II III Konsentrasi/perhatian dalam belajar Kesungguhan dalam mengikuti pelajaran a.rajin b.rasa senang c.tidak terpaksa dalam mengikuti pelajaran a.mau memperhatikan proses pembelajaran b.mengikuti penjelasan guru a.mencatat tugas dari guru b.mengerjakan tugas dari guru c.kompetensi dalam lingkungan kelas IV Motivasi belajar a. Motivasi mengikuti pelajaran b. Penghargaan hasil belajar 7,18 9 1,8 5,12,13,1 4,15 16 17 6,11 2,3,4 19,20 10 6 6 3 Jumlah 20 3. Kisi-kisi angket motivasi kontrol dapat dilihat pada tabel 3.4 Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Motivasi Kontrol No Aspek Indikator Item Jumlah I Perasaan pada waktu 5 belajar IPA a.rajin b.rasa senang c.tidak terpaksa dalam mengikuti pelajaran. 7,18 9 1,8

27 II III Konsentrasi/perhatian dalam belajar Kesungguhan dalam mengikuti pelajaran a.mau memperhatikan proses pembelajaran b.mengikuti penjelasan guru a.mencatat tugas dari guru b.mengerjakan tugas dari guru c.kompetensi dalam lingkungan kelas 5,12,13,1 4,15 16 17 6,11,10 2,3,4 IV Motivasi belajar c. Motivasi mengikuti 19,20 2 pelajaran Jumlah 20 6 7 3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.6.1 Uji Validitas Instrumen Priyatno (2010 : 90) Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas item. Validitas item ditunjukan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total (skor total), perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Menurut Sugiyono (2011:126) bila item yang mencapai koefisien korelasi di bawah 0,30, maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang. Untuk kriteria koefisien korelasi yang > 0,30 dinyatakan item soal tersebut valid dan sebaliknya jika koefisien korelasinya < 0,30 maka item soal tersebut tidak valid. Uji coba item instrumen diterapkan pada 34 siswa kelas V SD Negeri Dukuh 01 pada tanggal 04 April 2013. Dari 40 item soal yang diujikan validitasnya 25 item soal valid dan 15 item soal tidak valid. Adapun untuk soal yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 3.5.

28 Tabel 3.5 Validitas Instrumen Penelitian Valid 2,3,4,5,7,8,9,12,15,18,19,20,22,23, 24,25,27,29,30,33,35,36,38,39,40 Tidak Valid 1,6,10,11,13,14,16,17,21,26, 28,31,32,34,37, 3.6.2 Uji Reliabilitas Test Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama Sudjana (2010:16). Dapat diartikan sejauh mana instrument dapat diandalkan.untuk mengukur reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 20.0 for windows Kriteria yang digunakan untuk menentukan reliabilitas instrument digunakan pedoman George dan Malley (1995) yang didasarkan pada nilai koefisien Alpha Cronbach (a) sebagai berikut: α > 0,9 = Sangat bagus α > 0,8 = Bagus α > 0,7 = Dapat diterima α > 0,6 = Diragukan α < 0,5 = Tidak dapat diterima Tabel 3.6 Uji Reliabilitas seluruh soal (40 butir soal) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,723 40

29 Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Setelah soal yang tidak valid di hapus (25 Butir soal) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,734 25 Berdasarkan tabel 3.7 teknik alpha, nilai reliabilitas yang diperoleh hasil reliabilitas dapat diterima oleh peneliti > 0,7 yaitu sebesar 0,734. Karena instrumen valid dan reliabel maka layak digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan untuk penelitian. 3.7 Teknik Analisis Data Analisa data adalah cara seorang peneliti dalam mengolah data yang telah dikumpulkan sehingga dapat diambil kesimpulan tentang penelitian. Sesuai dengan penelitian ini, maka metode analisis data yang digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar dan motivasi belajar siswa. Untuk menganalisis data dalam penelitian digunakan teknik analisis data yang terdiri dari teknik analisis diskriptif dan parametrik. 3.7.1 Analisis Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2011:207). 3.7.2 Analisis Parametik Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis parametik untuk mengetahui keadaan populasi data antara kelas 5 SD N dukuh 03 sebagai kelas eksperimen dan kelas 5 SD N dukuh 02 sebagai kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen atau tidak. Uji prasarat ini perlu dilakukan karena sebelum populasi data diperoleh dari kelas 5 SD N Dukuh 03 (kelas eksperimen) dan Kelas

30 5SD N dukuh 02 (kelas kontrol) dilakukan uji hipotesis menggunakan Independen Sampel T-Test dengan bantuan SPSS for windows version 20.0 For Windows. Data harus dalam kondisi awal berdistribusi normal dan homogen. Adapun uji prasarat pada penelitian ini adalah : 1. Uji Normalitas Menurut Priyatno (2010: 71) uji normalitas digunakan untuk mengetahui hasil belajar dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol apakah berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Untuk ujinormalitas digunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnov tes denganmenggunakan bantuan program SPSS.20.0 for Windows. 2. Uji Homogen Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau berbeda sehingga dapat ditentukan rumus T-test mana yang akan dipilih untuk pengujian hipotesis. Priyatno, (2010 : 76) sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama. Pengujian homogenitas varian dapat menggunakan bantuan SPSS 20. 3.7.3 Analisis Hipotesis Uji T digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Pengujian yang dilakukan sebelum analisis independen sampel T-test, yaitu uji asumsi varian (uji levene s) untuk mengetahui apakah varian sama atau berbeda. Setelah uji asumsi varian kemudian dilakukan uji Independent Samples T-test. Untuk pengambilan keputusan dapat dilihat setelah dilakukan analisisa data, sebagai berikut: 1. Jika signifikansi < 0,05 maka H 1 diterima 2. Jika signifikansi > 0,05 maka H 1 ditolak

31 Taraf signifikansi uji sampel bebas (Independent Sample T-test) adalah 0,05 (convidence interval 95%). Uji T digunakan untuk penelitian yang menguji ada tidaknya perbedaan dan ada tidaknya pengaruh. Adapun cara interprestasi hasil setelah data dianalisa adalah: 1. Lihat dan interprestasi hasil signifikannya Probabilitas = antara 0,000 s/d 0,05 maka hasil sangat signifikan Probabilitas = di atas 0,05 maka hasilnya nir-signifikan 2. Lihat nilai rata-rata pada masing-masing kelompok, mana yang lebih tinggi (besar). Bila nilai kelompok treatment (perlakuan) lebih besar dari pada kelompok non-treatment maka hasilnya signifikan (hipotesis diterima). Sebaliknya bila nilai kelompok treatment (perlakuan) lebih rendah dari pada kelompok non-treatment maka hasilnya nir-signifikan (hipotesis ditolak).