Jawaban Bab 11: Mengelola Sumber Daya Manusia (hal ) Oleh : Bangun Soemargo Putra /NIM /Kelas IS-6

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi banyak organisasi, karyawan yang berbakat merupakan landasan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan modal dasar bagi pembangunan

B. MAKNA PERENCANAAN SDM BAGI PERUSAHAAN

Human Resources Management (HRM)

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan perusahaan.kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada sejauh

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan- perubahan mendasar, baik yang terjadi secara nasional maupun

BAB 6. PELATIHAN, ORIENTASI & PENGEMBANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi

II. TINJAUAN PUSTAKA Prestasi Kerja

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Career Management.

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Menghadapi berbagai tantangan dan dinamika pelistrikan saat ini,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (Robbins dan Judge, 2009). Connolly (1991) mengatakan bahwa turnover dapat

MANAJEMEN OPERASIONAL

BAB II LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

BAB II BAHAN RUJUKAN

Kuesioner. Dalam rangka penelitian ilmiah, saya memerlukan informasi untuk mendukung penelitian yang saya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber

BAB I PENDAHULUAN. Robbins & Coulter, (2010) mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia (MSDM)

BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kankan Sopyan, 2016

BAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum

BAB I PENDAHULUAN. 177 UU No. 34 tahun 2004 yang menyebutkan bahwa pemerintah daerah dapat

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pengembangan kinerja dosen di IAIN Sulthan Thaha

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kunci sukses operasional perusahaan adalah rekrutmen / seleksi tenaga penjual yang

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran industri dan perubahan perilaku karyawan. Sumber daya manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kerangka Kerja Sistem Manajemen Kinerja

SEJARAH DAN PENGERTIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengaruh variabel-variabel dalam model TQM dengan kualitas kinerja.

Pengembangan Karir. Pengembangan Karir.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter dalam bukunya

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Audit SDM & HRIS

1. Peran individu dalam organisasi olahraga. 2. Menjelaskan tentang perilaku organisasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen mutu terpadu yang biasa dikenal dengan istilah Total

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

PERENCANAAN Tujuan Instruksional Materi Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

BAB II KERANGKA TEORITIS. 2.1 Pengertian Kompetensi dan Jenis Kompetensi

1. Pendahuluan 2. Prinsip Pengawasan dan Pengendalian Mutu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta didirikan karena

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang mempunyai pikiran dan perasaan yang membedakannya

KUESIONER. 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kemudahan dan pelayanan yang diberikan. Mulai dari kemudahan

BAB II LANDASAN TEORI. aplikasi sesuai dengan tujuan penelitian yang diharapkan. Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan ini antara lain sebagai berikut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata mutu atau kualitas memiliki banyak defenisi yang berbeda. Menurut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam menjalankan aktivitasnya, suatu organisasi baik pemerintah atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Chevron merupakan salah satu perusahaan energi terintegrasi yang

BAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI. tanggungjawab perusahaan terhadap pegawai. Apabila perusahaan berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan organisasi. Kualitas kinerja yang baik tidak dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Semakin meningkatnya persaingan di segala bidang telah menempatkan

Fungsi Rekrutmen Manajemen SDM

Disampaikan oleh : MOH. HOESSEIN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan akan terselenggaranya pemerintahan yang baik (good governance),

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Atas dasar hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam mencapat tujuan tersebut diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber sumber daya lainnya secara efektif dan efisien

I. PENDAHULUAN. Turbulensi yang terjadi di lingkungan bisnis, semakin memperbesar tantangan dan

Mengelola SDM dan Hubungan Tenaga Kerja

PERBEDAAN MOTIVASI MENGEMBANGKAN KARIR ANTARA TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT PADA KARYAWAN. Skripsi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era liberalisasi ekonomi Asia Pasifik (APEC) dan Masyarakat

Dunamis Human Capital Overview Program. 11 Februari 2016

a. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

4/24/2014 PELIBATAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN KONSEP PPK

Transkripsi:

1. Dengan adanya pemanfaatan dari perencanaan SDM pada berbagai situasi dalam perusahaan maka tentunya akan memberikan manfaat, diantaranya yaitu: Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Pendayagunaan SDM, yaitu perencanaan SDM harus dimulai dengan kegiatan pengaturan kembali atau penempatan ulang SDM. Tujuannya adalah agar setiap dan semua SDM yang dimiliki bekerja pada jabatan atau pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya sehingga mampu membaerikan kontribusi maksimal pada pencapaian tujuan organisasi/perusahaan. Meningkatkan Kecermatan dan Penghematan Biaya, yaitu pada tahap rekrutmen dan seleksi untuk menindaklanjuti Perencanaan SDM harus didahului dengan melaksanakan promosi dan pemindahan jabatan, mempensiunkan dan memberhentikan pekerja sesuai dengan alasan masing-masing sehingga biaya-biaya yang berhubungan dengan pengadaan tenaga kerja dapat dihemat. Kemudian melalui ketepatan penempatan ulang tidak akan terjadi penempatan yang keliru, sehingga tidak perlu menyediakan pembiayaan untuk mengangkat atau menambah SDM dari luar. Mendukung Perilaku Proaktif dan Tidak Reaktif, dengan hal ini perusahaan atau organisasi dapat membangun serangkaian tindakan yang responsif terhadap setiap dinamika perkembangan bisnis yang ada, sehingga dapat memacu SDM untuk dapat lebih proaktif namun tidak reaktif terhadap operasional dan keputusan organisasi atau perusahaan. Memastikan Terpenuhinya Kebutuhan SDM yang Kompeten, hal ini ditentukan agar tercapainya ketepatan kompetensi pegawai dengan posisinya secara optimal karena perusahaan atau organisasi telah mengenali dengan baik kulaitas SDM yang dibutuhkan dan tersedia. Mendukung Perilaku Proaktif dan Tidak Reaktif, dengan hal ini perusahaan atau organisasi dapat membangun serangkaian tindakan yang responsif terhadap setiap dinamika perkembangan bisnis yang ada, sehingga dapat memacu SDM untuk dapat lebih proaktif namun tidak reaktif terhadap operasional dan keputusan organisasi atau perusahaan. Mendorong terbangunnya Sistem Informasi SDM yang Akurat, dengan hal ini perusahaan atau organisasi akan memperoleh sistem informasi SDM yang handal dan akurat untuk mendayagunakan SDM. 2. Yang paling bertanggung jawab terhadap pengembangan karier karyawan adalah HRD (Human Resources Department) atau bagian personalias pada suatu perusahaan agar memiliki career management dan career planning yang baik dengan kemampuan menyinkronkan kedua aspek tersebut. Adapun beberapa isu mengenai hal ini adalah sebagai berikut: Isu strategis dari career management: Mengidentifikasi kebutuhan penempatan karyawan dimasa yang akan datang. Menyusun career strategies dan program pelatihan. Mengembangkan career development program (berupa jalur dan jenjang karier). Menggabungkan kebutuhan organisasi dengan kemampuan individu. Menyiapkan perencanaan karier, job development dan counseling. Isu strategis dari career planning: Mengidentifikasi minat dan kemampuan diri. Rencana dan tujuan karier individu. Menyampaikan pilihan pengembangan kepada para atasan. Menguji berbagai pilihan jalur karier yang ada di dalam organisai atau di luar organisasi.

Membuat perencanaan karier yang dapat mengakomodasi kebutuhan organisasi. Berpartisipasi dalam pelatihan dan kesempatan pengembangan. 3. Yak, manajemen talenta sangat dibutuhkan oleh perusahaan sebagai cara mengembangkan karier atau perencanaan sukses bagi pegawai sesuai dengan bakatnya. Bakat-bakat individu ini kemudian dikelompokkan dalam talent pool,yakni pemetaan hubungan kapital yang menggambarkan kombinasi antara kinerja, kompetensi, dan kesesuaian bakat. Talent pool ini dapat mengindikasikan efektivitas suatu organisasi dalam mengelola berbagai bakat yang ada sesuai dengan fungsi san perannya sehingga perusahaan dapat menugaskan setiap orang sesuai dengan bakatnya. 4. Yak, TQM (Total Quality Management) atau Mutu Terpadu memang diperlukan oleh perusahaan sebagai tolak ukur terhadap mutu/kualitas yang dinamis menyesuaikan dengan keberadaan produk, jasa, manusia, proses, lingkungan, dan usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Adapun sebagai upaya penerapannya oleh perusahaan, harus memperhatikan unsurunsur utamanya, seperti: Fokus pada pelanggan. Obsesi terhadap kualitas. Pendekatan Ilmiah. Komitmen jangka panjang. Kerja sama tim. Perbaikan sistem secara berkesinambungan. Pendidikan dan pelatihan. Kebebasan yang terkendali. Kesatuan tujuan. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. 5. Realitanya di Indonesia banyak warganya yang berhasil menempuh pendidikan tinggi, namun seiring dengan hal itu di Indonesia banyak perusahan-perusahan yang dimiliki pihak asing. Menanggapi realita ini saya melihat sejarah pada bangsa ini yang dulunya melewati beberapa abad penjajahan oleh bangsa asing. Secara historis bangsa kita ini memang seperti sudah terlena dan terbudaya dengan ekspansi yang dilakukan pihak asing. Terlebih lagi banyaknya permasalahan-permasalahan negeri warisan daripada orde baru, meliputi berbagai aspek kehidupan dalam segala bidang. Hingga saat ini pun permasalahan-permasalahan negara berkaitan dengan kebijakan pemerintahan dan tatanan hukumnya belum mampu memberikan kesejahteraan yang hakiki pada warga negaranya. Tidak sedikit warga Indonesia yang lebih memilih bekerja dan menetap di luar negeri atau pun bertansmigrasi dari daerah asalnya, sehingga muncul daerah-daerah yang tertinggal dan minim pembangunan yang berdampak pembangunan dan kesejahteraan masyarakat yang tidak merata. Seiring dengan itu pun muncul banyak peluang yang bisa dimanfaatkan pihak-pihak asing untuk mengeksploitasi keberadaan sumber daya alam yang ada pada potensi-potensi daerah yang ditinggalkan atau lambat dalam pembangunannya. 6. Agar meningkatkan kualitas SDM di Indonesia, berikut adalah langkah-langkahnya: Melalui Pendidikan. Pengembangan SDM melalui pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja, dalam arti pengembangan bersifat formal dan berkaitan dengan karir. Melalui Pelatihan.

Pelatihan bertujuan untuk mengembangkan individu dalam bentuk peningkatan keterampilan, pengetahuan dan sikap. Melalui Pembinaan. Pembinaan bertujuan untuk mengatur dan membina manusia sebagai sub sistem organisasi melalui program-program perencanaan dan penilaian, seperti man power planning, performance apparaisal, job analytic, job classifacation dan lain-lain. 7. Faktanya banyak figur-figur yang bisa dikatakan aset berharga bagi bangsa ini. Kalau saya memilih figur yang bisa menjadi aset negeri dan saya idolakan adalah bapak Baharudin Jusuf Habibie, karena beliau adalah satu dari sekian banyak orang-orang pintar dari negeri ini yang mau dan berkeinginan memajukan bangsa kita menjadi bangsa yang terdepan di Asia, bahkan dunia. Walaupun kenyataanya beliau sudah tidak mampu berkonktribusi lebih banyak lagi demi kemajuan bangsa ini, paling tidak historis dan filosofi hidupnya mampu membakar semangat generasi penerus bangsa agar bisa lebih memajukan bangsa dimasa mendatang. Dan semoga harapan saya akan bermunculan lagi figur-figur baru seperti beliau. 8. Jawaban saya tetap, bapak B. J. Habibie. Melihat inteletualitasnya, kulaitasnya serta kepribadiannya sebagai anak bangsa Indonesia yang di akui di mata dunia dalam bidang penerbangan maupun cakupan lainnya. Dan yak, tentunya figur ini bisa menjadi panutan yang mendorong semangat SDM kita menjadi lebih berkualitas. 9. Tentunya yang saya harapkan adalah kriteria seperti berikut: Memiliki kapabilitas yang baik. Berkapasitas yang mencukupi dalam menyelesaikan konflik, mengatasi masalah, menghadapi beban pekerjaan yang tinggi, dan bisa mengutamakan prioritas kerja. Berkarakter yang baik dalam hal watak, sikap, sopan santun, dan cara mengendalikan emosi. Memiliki kredibilitas tinggi agar dapat dapat dipercaya dan mengemban tugas dengan baik. Memiliki kreatifitas tinggi dalam menyelesaikan tugas dan berinisiatif dalam pengembangan ide dan penyelesaian tugas atau masalah. Kompetibel, mampu bekerja secara tim. Memiliki komitmen kuat dalam menyelesaikan tugas dan keinginan untuk memajukan perusahaan. 10. Disamping melakukan sesuatu yang benar, organisasi atau perusahaan yang sehat juga mampu bersikap toleran hingga batas-batas tertentu terhadap kesalahan yang dibuat anggotaanggotanya. Mereka juga mau belajar dari kesalahan dan kekurangan. Gampang menghukum kesalahan-kesalahan yang masih dapat ditoleransi hanya akan mematikan kreativitas dan mematahkan semangat untuk berbuat yang terbaik. 11. Upaya mempertahankan orang-orang yang unggul dalam perusahaan dapat dilakukan beberapa upaya berikut: Memahami, maksudnya bahwa pimpinan pada semua tingkatan dalam organisasi haruslah berperan untuk meletakkan diri pada posisi orang lain, maka dengan itu akan dapat memastikan letak suatu permasalahan yang sebenarnya dari bawahannya, dan dengan itu pun akan dapat membantu mereka dan perusahaannya. Mempercayai, maksdunya bahwa pimpinan pada semua tingkatan dalam organisasi haruslah berperan untuk mempercayai bawahannya dengan mempercayai diri sendiri. Sejalan dengan pikiran tersebut, maka pemimpin dapat melihat seluruh kekurangan serta kelebihan bawahan

pada dirinya. Pemimpin mempercayai bawahannya karena dia yakin mereka akan melakukan yang terbaik bagi perusahaan, bagi unit kerja, baginya serta diri mereka sendiri. Mendengarkan, maksudnya bahwa pimpinan pada semua tingkatan dalam organisasi haruslah berperan setelah belajar berbicara, siapa yang akan belajar untuk mendengarkan?. Pemimpin adalah pendengar yang baik. Pemimpin mendengarkan dengan penuh minat tentang apa yang dikatakan kelompoknya dan mencoba menciptakan banyak peluang untuk mendengarkan apa yang mereka katakan, mencoba memahami pandangan mereka, memahami masalaha mereka. Pemimpin membirakan mereka untuk mengatakannya terlebih dahulu, tidak memberikan komentar apa-apa sampai ia tahu benar posisi mereka. Mendorong mencapai yang terbaik, maksudnya bahwa pimpinan pada semua tingkatan dalam organisasi haruslah tidak hanya duduk diam dan menunggu didorong oleh orang lain. Dia akan berdiri di barisan terdepan untuk memberikan semangat karyawan mencapai yang terbaik, memahaminya dan memberikan imbalannya melalui penghargaan dna memberikan umpanbalik yang membangun untuk mereka yang belum berhasil. Menghormati, maksudnya bahwa pimpinan pada semua tingkatan dalam organisasi haruslah berperan bahwa menghormati adalah sinkap menganggap, memandang atau mempertimbangkan karyawan agar suasan bekerja menjadi nyaman. Tanpa rasa hormat kepada karyawan, segala rindakan dan komunikasi bahkan upaya terbaik pemimpin tidak akan berpengaruh banyak bagi peningkatan kenyamanan tempat kerja. Mengakui, maksudnya bahwa pimpinan pada semua tingkatan dalam organisasi haruslah berperan bahwa mengakui keberadaan adalah sikap memperhatikan dan menyadari sungguhsungguh, sehingga kurang pekanya pimpinan terhadap kebutuhan dan reaksi karyawan biasanya merupakan awal dari permasalahan dalam mempertahankan karyawan. Kemudian dari itu pengakuan terhadap karyawan harus ditunjukkan dalam sikap dan atau perilaku sebagai perhatian istimewa atau spesial dan diekspresikan dengan sikap atau perilaku yang mecerminkan pengharagaan. Menghargai, maksudnya bahwa pimpinan pada semua tingkatan dalam organisasi harusla berperan menghargai adalah balas jasa ekstra yang harus diupayakan setelah menghormati dan mengakui, sehingga karyawan merasa bernilai dan mau bekerja keras, memperhatikan perusahaan dan bekerja lembur. Penghargaan disini bukanlah gaji, melainkan penghargaan yang baik yang mendorong karyawan senang datang ke kantor untuk kerja keras bagi perusahaannya. 12. Metode yang bisa digunakan untuk mengukur kinerja karryawan yang baik adalah sebagi berikut: Specific: Jelas, sehingga tidak ada kemungkinan kesalahan interpretasi. Measurable: Indikator kerja yang diterapkan harus mempresentasikan tentang sesuatu dan jelas ukurannya. Attributable: Indikator kinerja yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan. Relevant: Indikator kinerja harus sesuai dengan ruang lingkup program dan dapat menggambarkan hubungan sebab akibat antar indikatornya. Timely: Indikator yang ditetapkan harus dikumpulkan datanya dan dilaporkan tapat pada waktunya sebagai bahan pengambilan keputusan. 13. Career Planning adalah suatu proses dimana individu dapat mengidentivikasi dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya. Hal ini melibatkan pengidentifikasian

tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan, Career Management adalah proses dimana organisasi memilih, menilai, menugaskan, dan mengembangkan para pegawainya guna menyediakan suatu kumpulan orang-orang yang berbobot untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di masa yang akan datang. Hal ini merupakan proses berkelanjutan dalam penyiapan, penerapan, dan pemantauan rencanarencana karir yang dilakukan oleh individu seiring dengan sistem karir organisasi. 14. Dalam pengembangan karir seseorang diperlukan manajemen talenta atau bakat, hal ini bertujuan untuk mengembangkan para individu berdasarkan bakat yang mereka miliki. Adapun kebijakan yang dapat diambil untuk merekrut orang-orang yang berakat diantaranya sebagi berikut: Mengidentifikasikan kecenderungan, bakat, dan minat masing-masing individu. Memberikan job assignment yang sesuai dengan minat dan bakatnya tersebut. Mempetakan dalam octagonal yang dikelompokkan dalam empat kuadran, yaitu: Star, Good Performer, Problem Employee, dan Difficult People. Mengelola human capitalnya dengan mengelola bakat masing-masing individu. 15. Dalam menyelenggarakan layanan, baik kepada pelanggan internal maupun eksternal, pihak penyedia dan pemberi layanan harus selalu berupaya untuk mengacu kepada tujuan utama pelayanan, yaitu kepuasan konsumen (consumer satisfaction) atau kepuasan pelanggan (costumer satisfaction). Sebagai pihak penyedia layanan ridak akan mengetahui apakah pelanggan yang dilayani akan puas atau tidak, karena mereka yang dapa t merasakannnya. Tetapi bagaimanapun penyedia layanan harus memberikan yang terbaik untuk pengguna (consumer) dan pelanggan (costumer), atau yang biasa disebut Total Quality Service (TQS). Jadi TQS adalah sistem manajemen strategi dan inteferatif yang melibatkan semua manajer dan karyawan, serta menggunakan metode-metode kualitatif dan kuantitatif untuk memperbaiki secara berkesinambungan proses-proses organisai, agar dapat memenuhi dan melebihi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan atau pengguna.