BAB II. Tinjauan Pustaka. A. Manajemen Sumber Daya Manusia. dan masyarakat (Handoko,2010:4). 2. Manfaat Prencanaan Sumber Daya Manusia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 40 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN ANALISIS BEBAN KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

BUDI PRASETYO B

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia berperan penting bagi perusahaan. Peran. sumber daya manusia sangat dibutuhkan agar tercipta fungsi manajerial

MANAJEMEN OPERASIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang masing-masing jabatan. Pekerjaan (job) terdiri dari sekelompok tugas yang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier

Proses pengolahan merupakan metode yang digunakan untuk pengolahan masukan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Tenaga Kesehatan. Menurut Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dikutip oleh Adisasmito

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang ekonomi saat ini menunjukkan perkembangan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap kegiatan organisasi perusahaan dituntut adanya suatu manajemen yang baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menyusun daftar dan membahas sumber-sumber utama calon dari luar.

MANAJEMEN PERSONALIA DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DEVI KURNIA SAVITRI TYAS NANDA SAVITRI

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perencanaan dapat diibaratkan sebagai inti manajemen, karena

Human Resource Planning. Sakunda Anggarini, STP, MP, MSc

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing karyawan dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh perusahaan.

Analisa Kebutuhan Sumber Daya Manusia Modul ke:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. daerah, maka semakin besar pula diskreasi daerah untuk menggunakan

Analisis Jabatan. Metode Analisis Jabatan. Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. makalah perencanaan Sdm

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Zaenudin Achmad (2007:2), kantor adalah suatu unit organisasi

PERATURANMENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 40 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN ANALISIS BEBAN KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kita berada di tengah-tengah revolusi pekerjaan kantor. Beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

II. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Teoritis Beban Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebuah organisasi. Untuk memperoleh teori efektivitas peneliti dapat

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Handoko 2001:135 penilaian prestasi kerja (performance appraisal)

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi DOSEN : DIANA MA RIFAH

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah suatu sistem yang menghubungkan sumber-sumber daya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II URAIAN TEORITIS. Daya Manusia dan Analisis Jabatan Pengaruhnya terhadap Implementasi Rancangan

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Tanpa adanya pekerjaan yang akan dikerjakan maka tidak akan terjadi hubungan

SELEKSI TENAGA PENJUALAN

KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA. Oleh: Muslikhah Dwihartanti

LOGO TIP FTP - UB

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB 2 PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. atau penilaian prestasi kerja, agar proses manajemen berjalan dengan baik.

BAB V PERENCANAAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sesuai dengan sektor-sektor yang perlu dibangun itu. sendiri, yakni sektor-sektor industri, pertanian, tenaga kerja,

Kewirausahaan. Firdaus,S.Kom,M.Kom. Minggu, 19 Maret

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai individu niscaya hidup dalam suatu masyarakat. Hal ini. merupakan kodrat selama manusia hidup di dunia.

BAB II LANDASAN TEORITIS. job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi

BAB I PEDAHULUAN. Seperti diketahui, setiap perusahaan atau intansi-intansi ingin

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab, wewenang dan sasaran tersendiri. Akan tetapi setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan negara sekarang ini adalah koperasi. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, organisasi harus memperoleh dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MANAJEMEN KINERJA (PENGUKURAN, TITIK KRUSIAL, TINDAKAN STRATEGIS, DAN GAMBARAN RESIKO BESERTA PELUANG MANAJEMEN KINERJA.

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ,

BAB I PENDAHULUAN I-1

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

PENGENDALIAN & AKUNTANSI BIAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha belakangan ini menuntut perusahaan

Kualitas kualitas Penting seorang Juara

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT RIAP INDONESIA. Oleh HARTINI TRESNADIJAYA H

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi selalu memerlukan resources (sumber daya) yaitu man (manusia),

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU

BAB 1 PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan hidup pribadi dan keluarganya yang berupa pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat mengharuskan bank-bank

Prepared by Farlianto. /

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan nasional yang diamanatkan dalam

Sebagai pedoman bagian Hukum dan Kepegawaian dalam menempatkan pegawai sesuai dengan kompetensinya dalam rangka penataan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Mengelola sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu. tanggung jawab dan fungsi manajemen perusahaan. Baik tidaknya kinerja

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

Penetapan Konteks Komunikasi dan Konsultasi. Identifikasi Risiko. Analisis Risiko. Evaluasi Risiko. Penanganan Risiko

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini mulai bergerak dengan pesat,

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT.

BAB I PENDAHULUAN. mulia, kita tidaklah berarti mengabaikan manusia yang melaksanakan pekerjaan

Transkripsi:

BAB II Tinjauan Pustaka A. Manajemen Sumber Daya Manusia 1. Pengertian Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan tujuan individu maupun organisasi. satuan tenaga kerja organisasi, dan pemanfaatan berbagai fungsi dan kegiatan personalia untuk menjamin bahwa mereka digunakan secara efektif dan bijak agar bermanfaat bagi individu, organisasi dan masyarakat (Handoko,2010:4). 2. Manfaat Prencanaan Sumber Daya Manusia Menurut Handoko (2010:54) manfaat dari perencanaan sumber daya manusia adalah a. Memperbaiki penggunaan sumber daya manusia b. Memadukan kegiatan kegiatan persoanlia dan tujuan tujuan organisasi di waktu yang akan datang secara efisien c. Melakukan pengandaan karyawan karyawan baru secara ekonomis 9

d. Membandingkan informasi dasar manajemen personalia untuk membantu kegiatan kegiatan personalia dan unit unit organisasi lain. e. Membantu program penarikan dan pasar tenaga kerja secara sukses. f. Mengkoordinasikan perogram manajemen personalia yang berbeda beda, seperti rencana penarikan dan seleksi. 3. Sistem Perencanaan Sumber Daya Manusia Menurut Handoko (2010:64) sistem perencanaan sumber daya manusia pada pokonya meliputi estimasi permintaan dan suplai karyawan. Secara terinci sistem ini terdiri dari empat kegiatan yang saling berhubungan dan terpadu yaitu : a. Inventarisasi persediaan sumber daya manusia Untuk menilai sumber daya manusia yang ada sekarang (keterampilan, kemampuan/kecakapan, dan potensi pengembangannya) dan menganalisa penggunaan personalia sekarang. b. Forecast sumber daya manusia Untuk meprediksi permintaan dan penawaran karyawan di waktu yang akan datang (baik kualitas/jumlah maupun kuantitas) c. Penyususan rencana-rancana sumber daya manusia 10

Untuk memadukan permintaan dan penaywaran qualified melalui penarikan, seleksi, latihan, penempatan, transfer, promosi dan pengembangan. d. Pengawasan dan evaluasi Untuk memberikan umpan balik kepada sistem dan memonitor drajat pancapaian tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran perencanaan sumber daya manusia. B. Analisis Beban Kerja 1. Pengertian Beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan tetentu dalam suatu unit kerja, yang merupakan hasil yang diperoleh dan penjumlahan waktu yang di habiskan (Peraturan Menhub RI Nomor PM 40 Tahun 2012). Beban kerja seseorang ditentukan dalam bentuk standar kerja perusahaan menurut jenis pekerjaannya. Apabila sebagian besar karyawan bekerja sesuai dengan standar kerja perusahaan tidak menjadi masalah. Sebaliknya, jika pekerjaan di bawah standarmungkin karena beban kerjanya berlebih, sementara jika diatas standar, setiap penyelia perbaikan mesin dan dua klerk penjualan pada setiap kemungkinan terjadi adalah memberikan estimasyi standar yang rendah dibandingkan kapasitas karyawan itu sendiri. Kebutuhan sumber daya manusia dapat dihitung dengan 11

identifikasi seberapa banyak output perusahaan pada divisi tertentu yang ingin dicapai. Kemudian hal yang di terjemahkan dalam bentuk lamanya (jam dan hari) karyawan yang diperlukan untuk mencapai output tersebut, sehingga dapat diketahui pada jenis pekerjaan apa saja yang terjadi deviasi negative dan mana berada pada standar yang sudah ditentukan. Pada jenis pekerjaan mana saja yang perlu ditambah dan sebaliknya mana yang harus dikurangi karyawannya (Mangkuprawira,2004:88). Analisis beban kerja adalah suatu teknik manajemen yang dilakukan secara sitematis untuk memeperoleh informasi mengenai tingkat efektivitas dan efisiensi kerja organisasi berdasarkan volume kerja (Peraturan Menhub RI Nomor PM 40 Tahun 2012). Analisis beban kerja sangat erat kaitannya dengan permintaan pasar akan barang dan jasa perusahaan sekaligus dengan pemenuhan SDM yang dperlukan untuk mengetahui permintaan pasar. Dengan kata lain, kebutuhan perusahaan akan SDM merupakan turunan dari permintaan pasar akan komoditi bersangkutan. Semakin tinggi permintaan pasar terhadap komoditi tertentu, perusahaan akan segera memenuhinya dengan meningkatkan produksinya. Sejalan dengan itu jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan semakin banyak (Mangkuprawira,2004:88). Perusahaan yang menerapkan analisis beban kerja yang baik, dapat memperoleh hasil atas kinerja karyawan. Hasil yang 12

diperoleh dari analisis beban kerja adalah penentuan jumlah karyawan yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu beban kerja tertentu, pada waktu yang ditentukan pula. Untuk bagian penjualan ramalan penjualan ini biasanya diwujudkan sebagai kuota penjualan yang harus dicapai, setelah itu bisa menetukan kebutuhan karyawan. Salah satu cara yang bisa dipergunakan untuk karyawan oprasional adalah dengan menterjemahkan beban man-hours man-hours yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, memproses satu formulir melayani seseorang langganan dan lain sebagainya. man-hours manhours - yang diperlukan selama periode tersebut dibagi dengan lama kerja tiap karyawan, akan menghasilkan jumlah karyawan yang diperlukan (Heidjrachman dan Husnan,2002:18). 2. Variabel Beban Kerja Menurut Peraturan Menhub RI (Nomor PM 40 Tahun 2012).variable beban kerja terdiri dari : a. Buku harian tugas jabatan pegawai Buku harian tugas jabatan pegawai, merupakan buku yang disisipkan oleh setiap pegawai dan digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan yang dilaksanakan setiap hari sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab jabatan, yang meliputi 13

informasi apa yang dikerjakan, kapan pelaksanaan dan apa yang telah dihasilkan dituangkan dan di catat setiap hari b. Waktu penyelesaian rata-rata pernama suatu hasil. Waktu penyelesaian rata-rata pernama suatu hasil, merupakan hasil perhitungan rata-rata dari penjumlahan waktu total penyelesaian setiap satu jenis hasil yang diperoleh, atau memperoleh hasil waktu tercepat (minimal) ditambah menambah hasil waktu terlama (maksimal) dibagi dua. c. Perhitungan beban kerja jabatan dan kebutuhan pegawai Perhitungan beban kerja jabatan dan kebutuhan pegawai, merupakan upaya untuk mengetahui berapa besar atau volume beban kerja, melalui perhitungan beban kerja pada setiap jabatan, yang meliputi apa yang dikerjakan, hasil kerjanya, nama dari hasil kerja, dan berapa lama waktu rata-ratanya, berapa banyak yang telah dihasilkan, lama waktu satu taun yang dipakai untuk beban kerja, serta jumlah pegawai yang melaksanakan pada saat ini, jumlah pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi berdasarkan analisis beban kerja, kelebihan dan kekurangannya, sehingga diketahui rasionalitas beban kerja jabatan dan jumlah pegawai pelaksanaannya. d. Kebutuhan pemangku jabatan Kebutuhan pemangku jabatan, merupakan informasi yang menggambarkan jumlah jabatan yang dibutuhkan dalam setiap satuan unit kerja organisasi dan jumlah pegawai apakah 14

kelebihan atau kekurangan, sehingga dapat dilakukan kebijakan rasionalitas melalui redistribusi pegawai antara unit kerja organisasi sesuai dengan strandar kompetensi jabatan dan profil kompetensi pegawai. e. Efektifitas jabatan Efektifitas jabatan merupakan gambaran penilaian terhadap setiap satuan jabatan yang tersedia dalam unit kerja organisasi, apakah berdasarkan analisis beban kerja jabatan, nama-nama jabatan yang ada dalam gambaran peta jabatan, masih relevan dan layak untuk dipertahankan, dihapuskan, atau disesuaikan nomenklaturnya karena tidak sesuai dengan keberadaan jumlah beban kerja saat ini. 3. Work Load Analysis Work Load Analysis adalah analisis penentuan jumlah karyawan yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu beban kerja tertentu pada waktu tertentu (Heidjarachman dan Husnan,2004:31).. Dari uraian diatas analisis beban keja dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut : Beban kerja / bulan Work load analisis = Jam kerja efektif / bulan

Unit pekerjaan yang diselesaikan Beban kerja = Waktu penyelesaian standard 4. Manfaat Hasil Analisis Beban Kerja Menurut Peraturan Menhub RI (Nomor PM 40 Tahun 2012) hasil dari analisis beban kerja dapat dipergunakan sebagai berikut : a. Penataan/penyempurnaan struktur organisasi b. Pemetaan jabatan strukural, jabatan fungsional tertentu dan jabatan fungsional umum c. Penilaian perstasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit d. Mengetahui jenis dan jumlah satuan hasil yang diperoleh organisasi e. Penyusunan standar beban kerja jabatan / organisasi. f. Perhitungan kebutuhan pegawai g. Perhitungan waktu kerja setiap satuan hasil h. Progran redestribusi pegawai dari unit yang berkelebihan ke unit yang kekurangan i. Pemberian penghargaan dan hukuman terhadap unit atau pejabat. C. Tingkat Absensi Tingkat absensi merupakan perbandingan antara hari-hari yang hilang dengan keseluruhan hari yang tersedia untuk bekerja. Hal ini bisa dinyatakan dengan rumus :

hari kerja yang hilang Tingkat Absensi = x 100% hari kerja x karyawan Tingkat absensi akan merugikan karyawan tersebut waktu tidak masuk kerja. Kerugian ini terpaksa terjadi karena jadwal kerja terpaksa tertunda, mutu barang cenderung berkurang, terpaksa melakukan kerja lembur, dan jaminan sosial juga masih harus dibayarkan. Karena itu perusahaan akan berusaha untuk menekan tingkat absensi ini. (Heidjarachman dan Husnan,2004:34).