Haris Dianto Darwindra BAB V PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
PRAKTIKUM II TITRASI ASAM BASA OLEH RONIADI SAGULANI 85AK14020

Laporan Praktikum Kimia Dasar II. Standarisasi Larutan NaOH 0,1 M dan Penggunaannya Dalam Penentuan Kadar Asam Cuka Perdagangan.

TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR

BAB I PRAKTIKUM ASIDI AL-KALIMETRI

KIMIA DASAR PRINSIP TITRASI TITRASI (VOLUMETRI)

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan

KIMIA ANALITIK TITRASI ASAM-BASA

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

BERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012

PERCOBAAN I PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA DENGAN ALKALIMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALISIS II TURUNAN ASAM HIDROKSI BENZOAT

II. HARI DAN TANGGAL PERCOBAAN


LAPORAN PARAKTIKUM KIMIA

MATERI KIMIA KELAS XI SEMESTER 2 Tinggalkan Balasan

kimia TITRASI ASAM BASA

laporan Titrasi asam basa

TUGAS KIMIA SMA NEGERI 1 BAJAWA TITRASI ASAM BASA. Nama : Kelas. Disusun oleh:

UJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR BIKARBONAT DALAM SODA KUE

PENENTUAN KOMPOSISI MAGNESIUM HIDROKSIDA DAN ALUMINIUM HIDROKSIDA DALAM OBAT MAAG

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ASIDIMETRI DAN ALKALIMETRI. Senin, 9 November 2015 KELOMPOK IV Senin, Pukul WIB

ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

Penentuan Kadar Vitamin C dengan Titrasi Iodometri Langsung

Laporan Praktikum Kimia ~Titrasi asam basa~

Penentuan Kesadahan Dalam Air

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN KONSENTRASI LARUTAN H 2 SO 4 DAN KONSENTRASI LARUTAN CH 3 COOH DENGAN TITRASI ASAM BASA (ASIDI-ALKALIMETRI)

PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)

BAB IV. HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN

PERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN

Metode titrimetri dikenal juga sebagai metode volumetri

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK BASA

CH 3 COOH (aq) + NaOH (aq) CH 3 COONa (aq) + H 2 O (l)

K I M I A A I R. A N A L I S I S K I M I A Asiditas dan Alkalinitas

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

Jurnal Teknik Kimia No. 2, Vol. 19, April 2013 Page 1

dimana hasilnya dalam bentuk jumlah atau bilangan kadar.

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

LOGO TEORI ASAM BASA

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN PERCOBAAN 2 ASIDI ALKALINITAS

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pembakuan HCl dan Perhitungan Kadar Kandungan Boraks

Titrasi Volumetri. Modul 1 PENDAHULUAN

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

LAPORAN PERCOBAAN. HARI/ TANGGAL PERCOBAAN Hari Jum at/ Tanggal 04 Desember 2015 Pukul WIB

Penetapan Kadar Asam Salisilat Secara Alkalimetri LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI II PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT (C7H6O3) SECARA ALKALIMETRI

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II

TITRASI KOMPLEKSOMETRI

Metodologi Penelitian

MAKALAH KIMIA ANALIS TITRASI IODIMETRI JURUSAN FARMASI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI SEMESTER GANJIL TITRASI ASIDIMETRI-ALKALIMETRI. Tanggal Praktikum : 17 November 2017.

Standarisasi Larutan

LARUTAN. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah banyak.

Laporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3

Judul Percobaan II. Tujuan Percobaan III. Tanggal Percobaan IV. Selesai Percobaan Dasar Teori:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA

Bab IV Hasil dan Pembahasan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2. Titrasi Permanganometri. Selasa, 6 Mei Disusun Oleh: Yeni Setiartini. Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah

ANALISA KUANTITATIF TERHADAP PROTEIN DAN ASAM AMINO

PENENTUAN KADAR KLORIDA

TITRASI IODOMETRI Oleh: Regina Tutik Padmaningrum Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

KIMIA KUANTITATIF. Makalah Titrasi Redoks. Dosen Pembimbing : Dewi Kurniasih. Disusun Oleh : ANNA ROSA LUCKYTA DWI RETNONINGSIH

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

GALAT TITRASI. Ilma Nugrahani

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

VOLUMETRI / TITRIMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN

A. JUDUL PERCOBAAN Pembuatan Larutan Standar KmnO4 dan Penetapan Campuran Fe 2+ dan Fe 3+. B. TUJUAN PERCOBAAN Pada akhir percobaan mahasiswa dapat

Regina Tutik Padmaningrum, Jurdik Kimia, UNY. TITRASI ASIDIMETRI *) Oleh : Regina Tutik Padmaningrum**)

pengenceran larutan PENDAHULUAN

Laporan Praktikum Asidimetri

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II TITRASI IODOMETRI. KAMIS, 24 April 2014

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK

TITRASI IODOMETRI DENGAN NATRIUM TIOSULFAT SEBAGAI TITRAN Titrasi redoks merupakan jenis titrasi yang paling banyak jenisnya. Terbaginya titrasi ini

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2

MAKALAH REVIEW KONSENTRASI INDIKATOR TERKONTROL PADA ARGENTOMETRI MOHR CONTROLLED INDICATOR CONCENTRATION ON ARGENTOMETRY MOHR

Konsentrasi Larutan. a. Persen Berat (%W/W) Dalam pph : % w/w = Dalam ppm : % w/w = Dalam ppb :

Disusun Oleh: Anastasia Latif ( XI IPA 1 ) Christine ( XI IPA 1 ) Josephine Putri ( XI IPA 2 ) Kelvin Ricky (XI IPA 2 ) Patty Regina (XI IPA 1 )

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II. METODE VOLHARD Selasa, 10 April 2014

8. ASIDI-ALKALINITAS

BAB 6 ANALISIS 6.2. Analisis Perhitungan dan Hasil Perhitungan Absorpsi CO2 dengan Air Menggunakan Analisis Gas

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 3 PENENTUAN BILANGAN KOORDINAI KOMPLEKS TEMBAGA (II)

Regina Tutik Padmaningrum, UNY

Tentukan ph dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H + sebesar 10 4 M dengan tanpa bantuan alat hitung kalkulator!

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013

TITRASI IODIMETRI PENENTUAN KADAR VITAMIN C. Siti Masitoh. M. Ikhwan Fillah, Indah Desi Permana, Ira Nurpialawati PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

-- INDRI KUSUMA DEWI, S.Farm.,M.Sc.,Apt--

TITRASI IODOMETRI. Siti Masitoh. M. Ikhwan Fillah, Indah Desi Permana, Ira Nurpialawati PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN Titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatkan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang melibatkan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya. Pada praktikum ini akan dibahas mengenai titrasi asam basa. Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai titrant dan biasanya diletakan di dalam Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai titer dan biasanya diletakkan di dalam buret. Baik titer maupun titrant biasanya berupa larutan. 1. Standarisasi HCl dengan larutan Natrium Karbonat 0,1 N Reaksi antara HCl dengan Na 2 CO 3 seperti di bawah ini : Reaksi : 2 HCl + Na 2 CO 3 2 NaCl + H 2 O + CO 2 Jika suatu zat dititrasi dengan menggunakan asam, hal tersebut dinamakan asidimetri. Sedangkan alkalimetri adalah suatu zat dititrasi dengan suatu basa. Dalam percobaan kali ini, dilakukan percobaan dengan kedua metode tersebut. Pada praktikum standardisasi HCl dengan Na 2 CO 3, titrasi tersebut adalah titrasi antara basa kuat dan asam kuat. Titik akhir titrasi ditentukan berdasarkan pada perubahan ph pada titik ekivalen. Titik ekivalen adalah keadaan dimana jumlah mol asam tepat habis bereaksi dengan jumlah mol basa. Bila suatu titik ekivalen titrasi telah tercapai, maka berlaku rumus: Jumlah grek asam = jumlah grek basa. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan titrasi adalah indikator yang digunakan. Indikator tersebut berfungsi untuk menentukan titik akhir titrasi asam basa. Pada percobaan standardisasi HCl, indikator yang digunakan adalah metil oranye. Metil oranye ditambahkan sebanyak tiga tetes untuk standardisasi, dimana warna akan berubah sesudah

larutan menjadi netral. Perubahan warna pada larutan juga dipengaruhi oleh ph lingkungan. Larutan Na 2 CO 3 berubah menjadi warna merah setelah penambahan volume rata-rata HCl sebanyak 10,13 ml. Ketajaman perubahan ph pada titik ekivalen sangat berhubungan dengan perubahan warna pada indikator. Bila reaksi yang terjadi tidak setara, maka akan ada perbedaan antara titik ekivalen dan titik balik. Dari hasil praktikum tersebut didapatkan Normalitas HCl melalui perhitungan sebagai berikut : Ternyata dari hasil titrasi yang dilakukan, didapat konsentrasi HCl yaitu 0,0897 N, sedangkan dari hasil pengenceran yang dilakukan diperoleh konsentrasi HCl yaitu 0,1 N. Terjadinya perbedaan konsentrasi tersebut, mungkin disebabkan oleh kurangnya ketelitian dalam pengenceran larutan sebab kadar dari larutan HCl pekat tidak diketahui dalam penentuan berapa volum HCl yang akan diencerkan dan hal tersebut dapat pula disebabkan oleh kekurangtelitian dalam melakukan proses titrasi. 2. Standarisasi H 2 C 2 O 4 dengan larutan NaOH 0,1 N Reaksi antara H 2 C 2 O 4 dengan NaOH 0,1 N seperti di bawah ini : Reaksi : 2NaOH + H2C2O4 Na2C2O4 + 2 H2O

Pada standarisasi NaOH terhadap Asam oksalat, indikator yang digunakan adalah indikator fenolfthalein, atau PP 1%. Pada saat indikator ditambahkan, warna larutan tetap berwarna bening. Setelah dititrasi dengan larutan NaOH sebanyak 9,77 ml, larutan berubah warna menjadi warna pink atau merah muda. Indikator asam basa adalah zat yang berubah warnanya atau membentuk kekeruhan atau fluoresen pada suatu range ph tertentu. Zat-zat indikator dapat bersifat asam atau basa, larut, stabil, serta menunjukkan perubahan warna yang kuat. Perubahan warna pada larutan disebabkan oleh resonansi isomer elektron. Berbagai indikator mempunyai tetapan ionisasi yang berbeda, sehingga menunjukkan warna pada range ph yang berbeda. Biasanya zat-zat indikator merupakan zat organik. Indikator fenolfthalein yang digunakan adalah indikator yang dibuat dengan kondensasi anhidrida fthalein dengan fenol. Jika indikator fenolfthalein digunakan, maka reaksi berlangsung dengan ph antara 8,2-10, atau berlangsung antara asam kuat dengan basa kuat. Dari hasil praktikum tersebut didapatkan Normalitas HCl melalui perhitungan sebagai berikut :

BAB VI KESIMPULAN Dalam metode asidimetri dan alaklimetri, bila titik ekivalen suatu titrasi telah tercapai, maka berlaku rumus : Jumlah grek asam = Jumlah grek basa. Penambahan indikator dilakukan untuk mengetahui titik ekivalen titrasi asam basa yang dilakukan. Titik ekivalen adalah keadaan dimana jumlah mol asam tepat habis bereaksi dengan jumlah mol basa. Pada saat titrasi, titik ekivalen akan tercapai saat terjadi perubahan warna. Suatu asam kuat jika direaksikan dengan basa kuat akan terjadi reaksi netralisasi. Hasil akhir titrasi dapat terpengaruh oleh oleh penggunaan alat yang kurang bersih, sehingga memungkinkan adanya zat-zat kimia lain yang ikut bereaksi. Dalam melakukan proses titrasi, dibutuhkan ketelitian dalam pengerjaannya sehingga tingkat kesalahan yang dapat terjadi dapat diperkecil.

DAFTAR PUSTAKA Brady,E.James. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara : Jakarta Day, R. A.Jr. dan Underwood, A. I. 1992. Analisis Kimia Kuantitatif ( Edisi Kelima). Jakarta. Penerbit Erlangga. Potts, Lawrence. 1992. Quantitative Analysis Theory and Practice. New York: Harper and Row Publisher. S.M.Khopkar. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. U.I. Press : Jakarta