3. Pengertian Hukum Karmaphala dalam Ajaran Agama Hindu adalah

dokumen-dokumen yang mirip
16. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Dasar (SD)

Penyusunan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Dasar. Menunjukkan contoh-contoh ciptaan Sang Hyang Widhi (Tuhan)

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB - E)

17. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

BHAKTI ANAK TERHADAP ORANG TUA (MENURUT AJARAN AGAMA HINDU) Oleh Heny Perbowosari Dosen Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Materi modul. Oleh : Ketut putrana S.Pd. AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI

16. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

16. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

27. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SD

DESKRIPSI PEMELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU

TUGAS AGAMA DEWA YADNYA

D. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNARUNGU

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNANETRA

D. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

PENDIDIKAN AGAMA HINDU

BAB I PENDAHULUAN. di Bali, perlu dimengerti sumbernya. Terdapat prinsip Tri Hita Karana dan Tri Rna

BHAKTI MARGA JALAN MENCAPAI KEBAHAGIAAN. Om Swastyastu, Om Anobadrah Krtavoyantu visvatah, (Semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru)

D. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

D. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNANETRA

MAKALAH : MATA KULIAH ACARA AGAMA HINDU JUDUL: ORANG SUCI AGAMA HINDU (PANDHITA DAN PINANDITA) DOSEN PEMBIMBING: DRA. AA OKA PUSPA, M. FIL.

KEGIATAN PEMBELAJARAN. Tahap-tahap perkembangan agama Hindu di India. Kejadian sejarah agama Hindu di India.

Nirwana dan Cara Pencapaiannya dalam Agama Hindu

BAB IV ANALISA DATA PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA AJARAN AWATARA DALAM AGAMA HINDU DAN TASHAWUF ISLAM

34. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SMP

D. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

BAB IV ANALISIS DATA. A. Deskripsi aktivitas keagamaan menurut pemikiran Joachim Wach

C. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN YANG BERLANDASKAN CATUR PURUSA ARTHA DALAM MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkawinan merupakan hal yang sakral dilakukan oleh setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA BONTANG DINAS PENDIDIKAN KOTA BONTANG

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk-bentuk adat istiadat dan tradisi ini meliputi upacara perkawinan, upacara

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

Jadi keenam unsur kepercayaan (keimanan) tersebut di atas merupakan kerangka isi Dharma (kerangka isi Agama Hindu). Bab 4 Dasar Kepercayaan Hindu

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat luas yang masyarakatnya terdiri

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memiliki tingkatan yakni, dari masa anak anak,

BAB I PENDAHULUAN. keragaman tradisi, karena di negeri ini dihuni oleh lebih dari 700-an suku bangsa

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin, nouns) yang berarti

I Ketut Sudarsana. > Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar. Menerapkan Ajaran-Ajaran Tri Kaya Parisudha Dalam Kehidupan Sehari-Hari

TRISATYA DASADARMA PRAMUKA

SILABUS SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI

Pengertian Hukum menurut kitab suci agama hindu

DAFTAR ISI... SAMPUL DEPAN... SAMPUL DALAM... LEMBAR PRASYARAT GELAR... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PENETAPAN PANITIA UJIAN... PERSYARATAN KEASLIAN...

Keindahan Desain Tamiang, Menghiasi Hari Raya Kuningan di Desa Penarungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Program Studi : Semua Prodi. Mata Kuliah : Pendidikan Agama dan Etika Hindu

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan

PENGANTAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU

PELAKSANAAN TRI HITA KARANA DALAM KEHIDUPAN UMAT HINDU. Oleh : Drs. I Made Purana, M.Si Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

SILABUS PEMBELAJARAN

BHISAMA SABHA PANDITA PARISADA HINDU DHARMA INDONESIA PUSAT

DESKRIPSI KARYA SARADPULAGEMBAL THE SYMBOL OF TRI LOKA

CATUR PURUSA ARTHA SEBAGAI DASAR KEGIATAN USAHA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DI DESA PAKRAMAN KIKIAN

Lampiran 07 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model Tri Sëmaya pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu di SMA Negeri 8 Denpasar

SEMUA ORANG BERDOSA. Sebab tidak ada perbedaan. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.

43. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008

1. PENDAHULUAN. berdasarkan fungsi yang dilaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Jika

I. PENDAHULUAN. Etnis Bali memiliki kebudayaan dan kebiasaan yang unik, yang mana kebudayaan

Oleh Ni Putu Dwiari Suryaningsih Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. B. Pokok Permasalahan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MUNCULNYA AGAMA HINDU

Modul 2. Materi dan Pembelajaran Individu sebagai Insan Tuhan Yang Maha Esa, Makhluk Sosial dan Warga Negara Indonesia. M. KHANIF YUSMAN, M,Pd

Hari Raya Nyepi. Musuh musuh dalam diri manusia A, Sad Ripu B, Sapta Timira

Secara kodrat manusia sebagai makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain, saling

PENGEMBANGAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN AGAMA HINDU BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BULELENG

BAB II REINKARNASI DALAM AGAMA HINDU. manusia yakni, karma, samsara, dan moksha. Karma adalah hasil dari perbuatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam membangun hidup berumah tangga perjalanannya pasti akan

EKSISTENSI TIRTHA PENEMBAK DALAM UPACARA NGABEN DI KELURAHAN BALER-BALE AGUNG KECAMATAN NEGARA KABUPATEN JEMBRANA (Perspektif Pendidikan Agama Hindu)

EKSISTENSI PURA TELEDU NGINYAH PADA ERA POSMODERN DI DESA GUMBRIH KECAMATAN PEKUTATAN KABUPATEN JEMBRANA (Perspektif Pendidikan Agama Hindu)

Om bhur bhuvah svah, tat savitur varenyam, bhargo devasya dhimahi, dhiyo yo nah pracodayat

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mencapai umur genap dua puluh satu tahun dan tidak kawin. maka mereka tidak kembali berstatus belum dewasa.

BAB IV ANALISIS. mereka yang menganut agama Hindu yang berdomisili di Banjarmasin mengenai

PEMBELAJARAN AGAMA HINDU

BAB V ANALISA DATA. A. Upacara Kematian Agama Hindu Di Pura Krematorium Jala Pralaya

UPACARA BAYUH OTON UDA YADNYA DI DESA PAKRAMAN SIDAKARYA KECAMATAN DENPASAR SELATAN KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kehidupan didasarkan atas nilai-nilai agama yang diyakininya.

Pelaksanaan Catur Marga Yoga sebagai Usaha Untuk mendekatkan Diri. Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa

MUATAN KTSP MATA PELAJARAN WAJIB

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama

Desain Penjor, Keindahan Yang Mewarnai Perayaan Galungan & Kuningan

BAGAIMANA MENERAPKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI TATANAN TEMPAT IBADAH (PURA)

JURNAL PENELITIAN AGAMA HINDU 68

BAB I PENDAHULUAN. Agama diturunkan kepada manusia untuk menuntun mereka mencapai. mempunyai budi pekerti yang luhur. Agama memenuhi kerinduan yang

Seri Kedewasaan Kristen (3/6)

IMPLEMENTASI AJARAN ATHARVAVEDA

SYARAT KECAKAPAN UMUM PRAMUKA TINGKAT PENGGALANG RAMU

Oleh: Desak Made Wirasundari Dewi Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar. Dr. Dra. Ida Ayu Tary Puspa, S.Ag, M.Par.

SANKSI PACAMIL DI DESA BLAHBATUH GIANYAR DITINJAU DARI PENDIDIKAN KARAKTER

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Alasan Kehadiran Rejang Sangat Dibutuhkan dalam Ritual. Pertunjukan rejang Kuningan di Kecamatan Abang bukanlah

BAB III DESKRIPSI HASIL PENELITIAN. Secara geografis lokasi penelitian ini berada di Jl. Ketintang Wiyata

RITUAL MEKRAB DALAM PEMUJAAN BARONG LANDUNG DI PURA DESA BANJAR PACUNG KELURAHAN BITERA KECAMATAN GIANYAR

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai di masyarakat. Karya sastra ini mengandung banyak nilai dan persoalan

Oleh Pande Wayan Setiawati Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki berbagai macam suku, budaya, bahasa dan agama.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi terhadap semua ciptaan-nya baik dari segi yang terkecil hingga ciptaan-

Kapan Boleh Menikah? Koran TOKOH No. 514/Tahun X, November Usia Perkawinan Menurut Hukum Adat Bali

Transkripsi:

1. Pengertian Atman adalah. a. Percikan terkecil dari Sang Hyang Widhi Wasa b. Tidak terlukai oleh api c. Tidak terlukai oleh senjata d. Tidak bergerak e. Subha Karma Wasa 2. Fungsi Atman dalam mahluk hidup adalah a. Sebagai sumber kehidupan semua mahluk hidup b. Sebagai sumber kematian c. Ada dimana-mana d. Sebagai penggerak e. Tidak Kekal 3. Pengertian Hukum Karmaphala dalam Ajaran Agama Hindu adalah. a. Kelahiran Kembali b. Bersatunya dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa c. Hukum Sebab Akibat phala dari setiap perbuatan d. Hukum Ketenangan Jiwa e. Hukum Hindu 4. Tujuan dari Phunarbhawa yaitu.. a. Kelahiran berulang-ulang b. Kebebasan yang dicapai semasa hidup c. Bersatunya dengan Ida Sang Hyang Widhi d. Moksa e. Percaya dengan Atman 5. Tujuan dari ajaran Moksa adalah. a. Hidup tenang b. Kelahiran berulang-ulang c. Moksartham Jagadhita ya ca iti Dharma d. Melepaskan diri dari Atman e. Kesempurnaan Hidup 1

6. Tingkatan Moksa tercapainya kesempurnaan rohani, bersatunya dengan Brahman disebut a. Jiwan Mukti b. Wideha Mukti c. Karmaphala d. Purna Mukti e. Phunarbhawa 7. Suatu kebebasan yang dapat dicapai semasa hidup dimana atma tidak terpengaruh oleh Indria dan unsur duniawi disebut a. Purna Mukti b. Jiwan Mukti c. Samsara d. Atma e. Wideha Mukti 8. Di dalam ajaran hindu kita mengenal empat jalan untuk mencapai Moksa yang disebut. a. Catur Marga b. Catur Paramita c. Catur Purusa Artha d. Catur Asrama e. Catur Praratha 9. Delapan tahapan untuk mencapai Moksa dari Raja Marga Yoga disebut a. Asta Brata b. Astangga Yoga c. Parama Moksa d. Adhi Moksa e. Karma Wasita 2

10. Tiga macam sifat yang selalu mempengaruhi hidup manusia disebut a. Tri Sarira b. Tri Rna c. Tri Guna d. Tri murti e. Tri Praratha 11. Tiga sumber perbuatan baik yang dilakukan manusia adalah a. Tri Mala b. Tri Kaya Parisudha c. Tri Praratha d. Tri Murti e. Tri Sarira 12. Bentuk upaya untuk menghindari pengaruh dari Dasa Mala adalah seperti dibawah ini kecuali. a. Berbuat baik b. Tumbuhkan rasa kasih saying c. Kurangi keterikatan duniawi d. Ramah dalam pergaulan e. Berpikiran gelap, bernafsu besar, gembira melakukan kejahatan 13. Tat Twam Asi adalah dasar dari pedoman susila dalam ajaran Agama Hindu, dimana ajarannya bertujuan untuk. a. Kebahagiaan b. Kesempurnaan c. Kesejahtraan d. Kekuasaan e. Kasih Sayang 14. Brahmana, Ksatria, Weisya,dan Sudra,adalah empat pembagian tugas dalam masyarakat Hindu yang disebut. a. Catur Warna b. Catur Guru 3

c. Catur Paramita d. Catur Purusa Artha e. Catur Guru 15. Kewajiban dari seorang Brahmana dalam Catur Warna berkecimpung dalam bidang a. Memimpin Bangsa b. Pelayanan c. Keahlian Pertanian d. Bidang Kerohanian e. Keburukan 16. Tugas Ksatria dalam masyarakat Hindu adalah. a. Memimpin Bangsa b. Pertaniandan perdagangan c. Kerohanian d. Pelayanan e. Kepimpinan 17. Empat jenjang kehidupan dalam ajaran Agama Hindu adalah a. Catur Paramita b. Catur Asrama c. Catur Purusa Artha d. Catur Marga e. Catur Guru 18. Manfaat menjalani hidup semasa Brahmacari adalah. a. Dapat menuntut ilmu sebanyak banyaknya b. Membangun rumah tangga c. Masa mencari Arha d. Memberikan kesejahteraan hidup e. Kasih saying 19. Tujuan melaksanakan ajaran Grahasta Asrama adalah a. Menuntut Ilmu b. Mengamalkan ajaran dharma 4

c. Membangun rumah tangga d. Mencari Artha e. Memberikan kepuasan lahir bathin 20. Tujuan dari ajaran Wanaprstha Asrama adalah a. Giat bekerja untuk hidup baik yang bersifat rohani b. Menuntut ilmu c. Mengurangi sosial keduniawian d. Membangun rumah tangga e. Mencari kesenangan 21. Empat tujuan hidup manusia dalam masyarakat Hindu disebut.. a. Catur Praratha b. Catur Asrama c. CaturPurusa Arta d. Catur Guru e. Catur Paramita 22. Beberapa fungsi Artha dalam kehidupan manusia kecuali a. Kehidupan Beragama b. Mewujudkan Jagadhita c. Dana Sosial d. Berfoya-foya e. Sebagai kebutuhan hidup 23. Tujuan Tri Praratha dalam kehidupan masyarakat Hindu adalah a. Mewujudkan ajaran cinta kasih b. Mewujudkan perbuatan yang membahayakan c. Memandang rendah orang lain d. Mewujudkan kesenangan e. Memiliki rasa dengki 24. Tujuan Dharma didalam Catur Purusa Artha adalah a. Menuntun umat manusia untuk mencapai kesejahteraan jasmani dan rohani b. Untuk berbuat keburukan 5

c. Kenikmatan duniawi d. Menuntut Ilmu e. Mencari Artha sebanyak-banyaknya 25. Seorang Brahmana menjalankan Hidup Brahmacari bertujuan untuk.. a. Bekerja dengan giat b. Membangun rumah tangga c. Pemimpin bangsa d. Menuntut Ilmu pengetahuan e. Mencari Artha 26. Tujuan utama yang harus dicapai dalam tahapan hidup Grahasta agar kehidupan bahagia dan sejahtera adalah.. a. Berbuat tidak baik didalam masyarakat b. Membangun rumah tangga yang baik c. Menuntut ilmu d. Mencari Artha e. Karmaphala 27. Yang disebut Brahmana dalam Catur Warna di masyarakat Hindu adalah.. a. Seorang Pendeta/Rsi b. Pemimpin Bangsa c. Masyarakat d. Tat Twam Asi e. Satwam 28. Orang yang telah menjalani hidup Wanaprastha Asrama pada jaman sekarang adalah a. Giat bekerja dalam kehidupan lebih baik b. Mencari Artha sebanyak-banyaknya c. Mengasingkan diri dari kesibukan duniawi d. Berumah Tangga e. Bersenang-senang 6

29. Pelaksanaan Yadnya yang dilaksanakan secara rutinitas dalam kehidupan sehari-hari disebut.. a. Nitya Yajna b. Naimitika Yajna c. Panca Yadnya d. Insidental e. Nistaning Madya 30. Wiwaha dalam ajaran Hindu dipandang sebagai suatu yang amat mulia dan sifatnya sakral. Untuk itu perkawinan tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan biologis, tetapi lebih dari itu yakni mempunyai tujuan.. a. Memperoleh keturunan terutama anak yang suputra b. Untuk menghindari hidup membujang atau meneyndiri c. Untuk membayar kewajiban atau hutang hidup pada orang tua d. Untuk memenuhi kewajiban kepada masyarakat e. Untuk menghindari kemiskinan 31. Pengertian anak yang suputra dalam ajaran Hindu adalah a. Melawan orang tua b. Suka Menfitnah c. Hormat kepada orang tua, cinta kasih terhadap sesama d. Suka bertengkar e. Suka berkata kasar 32. Bentuk perkawinan yang di pergunakan jika dalam keluarga tidak memiliki anak laki-laki disebut a. Asura Wiwaha b. Nyentana atau Nyeburin c. Melegandang d. Ngerorod atau rangkat e. memadik atau meminang 7

33. Sesorang yang akan melangsungkan perkawinan atau wiwaha tentu memperhatikan syarat-syarat yang harus di ikuti. Menurut ajaran Hindu syarat yang harus diperhatikan adalah.. a. Perkawinan dilaksanakan berdsarkan cinta sama cinta b. Sebelum perkawinan kedua memplai harus memiliki keimanan yang sama c. Faktor umur artinya sudah dewasa d. Tidak terikat oleh suatu perkawinan dengan pihak lain e. Semua jawaban benar 34. Salah satu bentuk perkawinan yang dibenarkan oleh hukum Hindu adalah Gandarwa Wiwaha yang artinya perkawinan dilakukan a. Atas persetujuan kedua belah pihak b. Dengan mengambil paksa anak perempuan c. Dengan mencuri anak perempuan d. Dengan cara melarikan anak perempuan e. Berdasarkan balas jasa dari pihak pria 35. Didalam weda disebutkan bahwa para maha Rsi yang dianggap penerima wahyu tuhan, bukanlah seorang diri melainkan sebanyak tujuh orang yang lebih dikenal dengan sebutan. a. Sapta timira b. Sapta Patala c. Sapta Rsi d. Sapta Wara e. Sapta Loka 36. Didalam kitab suci Weda dibedakan menjadi dua yaitu Weda Sruti dan Smerti. Penulis Kitab Weda Sruti adalah.. a. Bhagawan Manu b. Bhagawan Byasa c. Rsi Markandeya d. Sumantu e. Wararuci 8

37. Sumber hukum hindu yang mencontoh dari perilaku orang-orang suci maupun para raja-raja adalah a. Sumber Hukum Hindu dalam arti sejarah b. Sumber Hukum Hindu dalam arti sosiologi c. Sumber Hukum Hindu dalam arti filsafat d. Sumber Hukum Hindu dalam arti formil e. Sumber Hukum Hindu dalam arti Internal 38. Sumber hukum Hindu yang paling tertinggi dan sebagai inspirasi dari hukum yang ada di dunia ini adalah a. Sumber Hukum Hindu dalam arti sejarah b. Sumber Hukum Hindu dalam arti sosiologi c. Sumber Hukum Hindu dalam arti filsafat d. Sumber Hukum Hindu dalam arti formil e. Sumber Hukum Hindu dalam arti Internal 39. Tempat pemujaan Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang dibangun menjulang tinggi sebagai tempat yang esa disebut a. Pura b. Wihara c. Gereja d. Mesjid e. Klenteng 40. Hari Suci Hindu yang dirayakan sebagai perayaan dan peringatan kemenangan Dharma melawan Adharma disebut.. a. Siwalatri b. Kuningan c. Purnama d. Galungan e. Nyepi 41. Sifat ajaran kepimpinan Yama Bratha dalam Astha Bratha adalah.. a. Dapat mengalahkan musuh b. Kuat dan Sakti c. Memiliki ketekunan dan keuletan 9

d. Membedakan mana yang benar dan baik e. Pandai mempengaruhi orang lain 42. Lima macam unsur alam yang membentuk Bhuana Agung dan Bhuana Alit disebut.. a. Panca Tan Matra b. Panca Maha Buta c. Panca Yadnya d. Panca Budhindriya e. Panca Karmendria 43. Dalam ajaran Hindu mempunyai keragaman Seni budaya Sakral. Jenis keagamaan yang tergolong seni Sakral adalah a. Sekar alit b. Joged Pujita c. Tari Rejang d. Drama Gong e. Janger 44. Tujuan dalam melaksanakan tarian sakral pada Upacara Yadnya adalah.. a. Memberikan perlindungan, keselamatan, kekuatan kesejahteraan, dan kebahagiaan pada umatnya b. Mempercepat,terciptanya Mistik dan magic c. Pensucian diri d. Kekuatan Sekala dan Niskala e. Persembahan kepada Bhuta Yadnya 45. Manfaat Seni keagamaan dalam pembentukan kepribadian masyarakat Hindu adalah a. Sebagai media persembahan dan pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa b. Sebagai Hiburan c. Sebagai kekuatan Gaib d. Menyajikan kepada Wisatawan e. Persembahan Bhuta Yadnya 10