METODE DAKWAH DI KALANGAN REMAJA PERKOTAAN (Studi Kasus Aktifitas Dakwah Forum Komunikasi Remaja ROMANSA di Kel. Tambakaji Ngaliyan Semarang)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. karena berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan. melalui media dakwah, baik ke dalam maupun ke luar lingkungan umat

METODE DAKWAH DI KALANGAN REMAJA PERKOTAAN (Studi Kasus Aktifitas Dakwah Forum Komunikasi Remaja ROMANSA di Kel. Tambakaji Ngaliyan Semarang)

BAB II DAKWAH, ORGANISASI DAN REMAJA. a. Arti Dakwah Menurut Bahasa (Etimologi)

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan. mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Jurusan Manajemen Dakwah (MD)

MODEL BIMBINGAN DAN KONSELING KENAKALAN REMAJA DI SMA NEGERI 8 SEMARANG

PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESABARAN PASIEN RAWAT INAP (Studi Kasus Di Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia Batang) Skripsi

PERSEPSI DOSEN FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI IAIN WALISONGO SEMARANG TENTANG DAKWAHTAINMENT DI TELEVISI

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN MANAJEMEN KEMASJIDAN DI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN REMBANG TAHUN

PENGAWASAN DALAM PELAYANAN IBADAH HAJI (STUDI KASUS DI KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN TEGAL) TAHUN 2011

SOLUSI AL-QUR AN TERHADAP PENYAKIT DIABETES

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN POTONGAN HARGA DENGAN MENGGUNAKAN KARTU MEMBER DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DAN RELEVANSINYA DENGAN UU NO

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENIPUAN DAN MANIPULASI PASAR DI PASAR MODAL

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

AKTIVITAS DAKWAH IPNU-IPPNU DI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN WONOSOBO PERIODE

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP STATUS UANG MUKA DALAM PERJANJIAN PESANAN CATERING YANG DIBATALKAN (Studi Kasus di Saras Catering Semarang) SKRIPSI

TELAAH DAKWAH TENTANG INSAN KAMIL DALAM BUKU "KONSEPSI MANUSIA MENURUT ISLAM"

PESAN DAKWAH USTADZ JEFRI AL-BUCKHARI TENTANG GENERASI RABBANI DI TVONE

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Derajat Sarjana Hukum Islam. Jurusan Muamalah ZAKKI NAUFAL

STUDI DESKRIPTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN ALHIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG SKRIPSI

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGURANGAN TAKARAN DALAM JUAL BELI BENSIN ECERAN DI JALAN MEDOHO RAYA KELURAHAN SAMBIREJO SEMARANG

KORELASI MENGIKUTI PENGAJIAN MAJLIS DZIKIR AL KHIDMAH DENGAN UKHUWAH ISLAMIYAH JAMA AH DI KEC. WELERI, KAB. KENDAL

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH FORUM KOMUNIKASI REMAJA ROMANSA. melakukan analisis terhadap metode dakwah yang dilakukan oleh ROMANSA di

PESAN DAKWAH DALAM FILM SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA HARRIZ NIZAM

HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI MUJAHADAH DZIKIR ASMA UL HUSNA TERHADAP ETOS KERJA PADA JAMA AH DZIKIR DI MASJID AGUNG JAWA TENGAH SEMARANG

PERSEPSI JAMUNA (JAMA AH MUJI NABI) TENTANG METODE DAKWAH K.H. MUHAMMAD MUNIF ZUHRI DI DESA GIRIKUSUMO KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN PASIEN RAWAT INAP AKAN HIKMAH SAKIT DI RSI KENDAL SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF AL-QUR AN DENGAN METODE DRILL PADA ANAK PAUD ALAMKU MENGANTI KEDUNG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KARYA DESAIN GRAFIS SEBAGAI MATERI DAKWAH (Studi Tentang Produk Desain Grafis dan Materi Dakwah Dalam Grup Muslim Designer Community di Facebook )

Skripsi Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam.

SKRIPSI. PERAN RUMAH SINGGAH DALAM PEMBINAAN AGAMA ISLAM PADA ANAK JALANAN (Studi Analisis di Rumah Sinngah Putra Mandiri Semarang) Disusun Oleh

STRATEGI DAKWAH DALAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PESANTREN (Studi Kasus di Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang)

STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN SYARIAH (KSPPS) KI AGENG PANDANARAN SEMARANG

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

IRMA RUMTIANING UH, MSI. NIP.

MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRU PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTRA 1912 CABANG SYARIAH SEMARANG

PENDIDIKAN KEPRIBADIAN MELALUI ILMU BELADIRI PENCAK SILAT

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENAWARAN PEDAGANG KONVEKSI DI PASAR JOHAR SEMARANG

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

PERAN K.H. ACH. TADJUS SHOBIRIN DALAM DAKWAH ISLAM DI DESA TANJUNGSARI KECAMATAN KRADENAN KABUPATEN GROBOGAN

ADAB MURID TERHADAP GURU DALAM PERSPEKTIF KITAB BIDAYATUL HIDAYAH KARANGAN IMAM GHAZALI

EFEKTIFITAS METODE OBSERVASI LINGKUNGAN ALAM SEKITAR SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK EKOSISTEM

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SRONO BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

BERSETUBUH SEBAGAI HAK SUAMI DALAM PERKAWINAN MENURUT IMAM MUHAMMAD BIN IDRIS AL SYAFI I

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL

IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN DALAM KEGIATAN DAKWAH DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A WANITA SEMARANG

Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat sarjana strata satu (S.Sos.) Jurusan bimbingan dan penyuluhan islam (BPI)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MINAT NASABAH DALAM MEMILIH ASURANSI SYARIAH

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QUR AN

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG AHLI WARIS BEDA AGAMA (Analisis terhadap Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 16K/AG/2010)

METODE FULL COSTING DALAM PENETAPAN HARGA JUAL PADA USAHA KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTS NU NURUL HUDA MANGKANG SEMARANG SKRIPSI

PELAKSANAAN METODE KETELADAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20010/2011 SKRIPSI

STUDI ANALISIS FATWA MUI TENTANG DIHARAMKANNYA DOA BERSAMA MUSLIM DAN NON MUSLIM

PEMIKIRAN M. ABDUL MANNAN TENTANG KEBIJAKAN FISKAL DALAM EKONOMI ISLAM

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MADRASAH IBTIDAIYAH ISLAMIYAH KELAS IV DESA SIMPAR BANDAR BATANG TAHUN

STUDI PEMIKIRAN DAKWAH K.H. MUSTOFA BISRI DALAM BUKU MEMBUKA PINTU LANGIT

STUDI KOMPARATIF BIMBINGAN AGAMA ISLAM DAN BIMBINGAN AGAMA KRISTEN UNTUK PASIEN GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR

BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM MEMOTIVASI PENGAMALAN SHALAT LIMA WAKTU (MURID DI SDN BOGOREJO KEC SEDAN KAB REMBANG)

SKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam. Oleh:

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah.

PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DALAM KELUARGA DI KELURAHAN SUGIHWARAS KECAMATAN PEKALONGAN TIMUR KOTA PEKALONGAN

PENDEKATAN RASIONAL DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS XI SMA N 2 MRANGGEN DEMAK

KONSEP HARGA LELANG DALAM PERSPEKTIF ISLAM

SISTEM AKREDITASI KBIH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KBIH DI KOTA SEMARANG

PROFESIONALITAS GURU FIQIH DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI MTs DAN MA MIFTAHUL ULUM NGEMPLAK KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2014

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Studi Kasus di Bagian Perencanaan dan Keuangan BLU UIN Walisongo) SKRIPSI

PROTOTIPE KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAW. DALAM PENDIDIKAN (Sebuah Telaah Atas Sifat Wajib Rasul)

PENYATUAN ZAKAT DAN PAJAK UNTUK KEADILAN SOSIAL

PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

PROBLEMATIKA PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI GAMPONG LHOK SEUNTANG KECAMATAN JULOK KABUPATEN ACEH TIMUR. Skripsi. Diajukan Oleh : J A S M A N I

STUDI MANAJEMEN MUTU PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ROUDLOTUL ATHFAL/MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN BATANG

PERAN AKTIVIS MUHAMMADIYAH DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK REMAJA DI PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH TALANG II KABUPATEN TEGAL

PRAKTEK HUTANG PIUTANG PUPUK DI LINGKUNGAN PETANI TEBU DESA BOTO KECAMATAN JAKEN KABUPATEN PATI SKRIPSI

SITI MEGAWATI NIM:

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI ES BALOK UNTUK KONSUMSI (Studi Kasus di Kota Semarang) SKRIPSI

HUBUNGAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN FIQH DENGAN PENGAMALAN IBADAH PUASA RAMADHAN SISWA KELAS 3 MI NURUL HIKMAH KALIBUNTU LOSARI BREBES

PENGELOLAAN WISATA KEAGAMAAN DI KOTA SEMARANG

ANALISIS KRITIS KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT DALAM BUKU PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DAN SEKOLAH SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Syarat. Guna Memperoleh Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Ekonomi Islam.

ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PERALIHAN WALI NASAB KE WALI HAKIM

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Syari ah

URGENSI ETOS KERJA ISLAMI KARYAWAN SEBAGAI PENGENDALI PRAKTEK MORAL HAZARD (STUDI KASUS DI KJKS BMT MARHAMAH WONOSOBO)

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP WARIS ANAK MBAREP (Studi Kasus di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali)

PERBANDINGAN KINERJA GURU YANG BERSERTIFIKAT PENDIDIK DAN YANG BELUM BERSERTIFIKAT PENDIDIK DI MTs YAROBI GROBOGAN

PERAN BADAN KOORDINASI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR AN (BADKO TPQ) TERHADAP PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU TPQ DI KOTA SEMARANG SKRIPSI

TINJAUAN USHULIYAH TERHADAP STATUS ANAK LUAR KAWIN. (Studi Putusan MK Nomor 46/PUU-VIII/2010)

MANAJEMEN LABORATORIUM PERKANTORAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK ULIL ALBAB DEPOK CIREBON

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Strata 1 dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam.

APLIKASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF SYARIAH PADA PANTI ASUHAN YAYASAN AL-HIKMAH WONOSARI NGALIYAN SEMARANG

MANAJEMEN BADAN PENGELOLA WAKAF MASJID AGUNG KAUMAN SEMARANG DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI HARTA WAKAF

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

JUAL BELI HASIL BUMI DENGAN SISTEM PANJAR DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM ( Studi Kasus di Desa Jenarsari Gemuh Kendal )

Oleh: AJI ABDUL MAJID NIM:

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI PENGANGKUTAN LAUT (Studi Lapangan pada PT. Asuransi Purna Artanugraha Semarang) SKRIPSI

Transkripsi:

METODE DAKWAH DI KALANGAN REMAJA PERKOTAAN (Studi Kasus Aktifitas Dakwah Forum Komunikasi Remaja ROMANSA di Kel. Tambakaji Ngaliyan Semarang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Dakwah Jurusan / prodi : Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Oleh : AHMAD SOLEH 071211017 FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

NOTA PEMBIMBING Lamp. : 5 (lima) ekslampar Hal : Persetujuan Naskah Skripsi Kepada Yth. Bapak Dekan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang di Semarang Assalamu alaikum Wr. Wb. Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana mestinya, maka kami menyatakan bahwa skripsi saudara: Nama : Ahmad Soleh NIM : 71211017 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi : METODE DAKWAH DI KALANGAN REMAJA PERKOTAAN (Studi Kasus Aktifitas Dakwah Forum Komunikasi Remaja ROMANSA di Kel. Tambakaji Ngaliyan Semarang) Dengan ini telah saya setujui dan mohon agar segera diujikan. Demikian, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Semarang, 14 Juni 2012 Bidang Substansi Materi Pembimbing, Bidang Metodologi dan Tata Tulis Dr. H. Moh. Zuhri, M.Ag Drs. H. Ahmad Anas M.Ag NIP. 1948515 196709 1001 NIP. 19660513 199303 1002 ii

PENGESAHAN SKRIPSI METODE DAKWAH DI KALANGAN REMAJA PERKOTAAN (Studi Kasus Aktifitas Dakwah Forum Komunikasi Remaja ROMANSA di Kel. Tambakaji Ngaliyan Semarang) Disusun oleh AHMAD SOLEH 71211017 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 25 Juni 2012 Dan dinyatakan telah lulus memenuhi syarat Susunan Dewan Penguji Penguji I Penguji II Drs. H. Ahmad Anas, M.Ag Dr. H. Muchlis Yahya, M.Si NIP. 19660513 199303 1002 NIP. 19611017 198803 1002 Penguji III Penguji IV Dra. Hj. Siti Sholihati, M.A Dra. Hj. Umul Baroroh, M.Ag NIP. 19631017 199103 2001 NIP. 19660508 199101 2001 Pembimbing I Pembimbing II Dr. H. Moh. Zuhri, M.Ag Drs. H. Ahmad Anas, M.Ag NIP. 1948515 196709 1001 NIP. 19660513 199303 1002 iii

DEKLARASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum / tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka. Semarang, 16 Juni 2012 Ahmad Soleh NIM: 71211017 iv

ABSTRAKSI Skripsi yang berjudul : Metode Dakwah di Kalangan Remaja Perkotaan (Studi Kasus Aktifitas Dakwah Forum Komunikasi Remaja ROMANSA di Kel. Tambakaji Ngaliyan Semarang). Mempunyai permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana Metode dakwah pada forum komunikasi remaja ROMANSA di Kel. Tambakaji Ngaliyan Semarang? 2. Apa hasil-hasil yang telah dicapai forum komunikasi remaja ROMANSA dalam dakwahnya? Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Sumber kajian dalam hal ini dibagi menjadi dua sumber utama dan sumber penunjang. Sumber utama adalah sumber yang diambil dari bahan-bahan yang langsung dari subyek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsuung pada obyek sebagai sumber informasi yang dicari. Data ini diperoleh wawancara langsung dari pengurus Romansa dan perwakilan dari masyarakat Tambakaji. Sumber penunjang adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh dari peneliti dari subyek penelitian. Data ini diperoleh dari dokumen-dokumen atau laporan yang telah tersedia, sehingga dapat melengkapi sumber utama. Adapun bentuk dakwah yang dilakukan Romansa, pertama adalah metode ceramah yang membahas permasalahan-permasalahan pada remaja. Kedua adalah dakwah melalui pendidikan dan pengajaran agama Islam dan yang ketiga adalah metode bil hal. Berdasarkan dakwah yang telah dilakukan oleh Romansa melalui metode dakwahnya dapat dikatakan cukup efektif, berikut hasil-hasil yang telah dicapai Romansa dalam dakwahnya : Pertama remaja di Tambakaji lebih bisa menghargai dan menghormati yang lebih tua, menurunya tingkat kenakalan remaja di Tambakaji. Kedua Romansa telah mengadakan TPQ sebagai sarana belajar mengaji anak, sehingga anak-anak di Tambakaji mayoritas fasih dalam membaca Al Quran. Ketiga Romansa mengadakan pesantren kilat untuk remaja saat bulan Ramadhan hal ini dengan harapan remaja Tambakaji lebih banyak melakukan aktifitas positif saat Ramadhan. Berdasarkan analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Keberlangsungan dakwah pada masa kini masih banyak bersifat lisan. Mengingat masyarakat perkotaan lebih bersifat rasional, maka hal ini perlu ditindaklanjuti dengan kegiatan-kegiatan dakwah yang lebih luas cakupanya. 2. Dakwah yang telah dilakukan Romansa yaitu melakukan dakwah dari segi metode, melalui metode ceramah, metode pendidikan dan pengajaran agama dan metode bil hal. Semua perilaku dakwah dalam organisasi Islam lebih meningkatkan kinerja serta mengkaji eksistensi organisasi keagamaan khususnya di kalangan remaja perkotaan. v

Motto Artinya : Serulah ( manusia ) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan perjalanan yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dia lah yang lebih mengetahui tentang siapa tersesat dari jalan Nya dan Dia lah yang lebih mengetahui orang orang yang mendapat petunjuk.( Qs. An Nahel: 125) vi

PERSEMBAHAN Buah karya yang sederhana ini penulis persembahkan kepada : Ayah Rusnali(Alm) dan ibunda Akuri tercinta, Terimakasih atas segala dukungan dan kasih sayang yang engkau curahkan kepada saya Terimakasih juga atas kebaikan kakak-kakak, keponakankeponakan serta cucu-cucuku yang selalu berikan dukungan kepada saya Semoga Allah membalas kebaikan kalian berlipat ganda dan Allah selalu memberikan kalian kemudahan dalam segala urusan yang diridhoi-nya Terima kasih kepada sahabat-sahabatku The king of gabrud(torik), kang maskun, kang midun, kang colek, serta temen-temen fakultas Dakwah angkatan 2007 Wabil khusus buat Khafidhoh yang insyaallah menjadi pendamping hidupku Yang selalau menemaniku dalam suka maupun duka serta memberikan semangat, motifasi dan dukungannya Semoga Allah melipat gandakan pahala atas semua kebaikan yang telah engkau korbankan untukku vii

KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah yang maha pengasih dan maha penyayang yang tidak pilih kasih dan tidak pilih sayang, pencurahan segala nikmat dan taufiq serta inayah-nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada terkasih Nabi Agung Muhammad SAW pembawa rahmat bagi umat, shalawat salam juga semoga terlimpah pada para sahabat, keluarga dan para pengikutnya. Dalam penyusunan skripsi ini disamping atas usaha kemampuan dan kemauan penulis juga atas prakarsa dari berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung yang begitu besar pengorbananya demi terselesainya skripsi. Maka penulis sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat. 1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin M,Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang. 2. Bapak Dr. Muhammad Sulthon M,Ag, selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang. 3. Bapak Dr. H. Moh Zuhri, M,Ag selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak H. Ahmad Anas, M.Ag selaku Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan serta pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. viii

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang, yang telah banyak memberikan Ilmu pengetahuan kepada penulis dalam bangku perkuliahan. 5. Ayahanda dan Ibunda yang telah memberikan bantuan moril dan spiritual serta do a yang tak terhingga. 6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati dan ucapan syukur, semoga Allah SWT memberikan limpahan rahmat kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis dengan limpahan kebaikan. Amin. Pada akhirnya, penulis sadari betapa banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, akan tetapi dengan harapan yang sangat besar semoga karya sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, khususnya penulis. Semarang, 15 Juni 2012 Penulis, Ahmad Soleh NIM: 71211017 ix

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... DEKLARASI... ABSTRAKSI... MOTTO... PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii iii iv v vi vii viii x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 6 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 6 D. Tinjauan Pustaka... 7 E. Metode Penelitian... 9 F. Sistematika Penulisan... 15 BAB II DAKWAH, ORGANISASI DAN REMAJA A. Kajian Tentang Dakwah Islam... 17 1. Pengertian Dakwah... 17 2. Dasar Hukum dan Tujuan Dakwah... 21 3. Subyek dan Obyek Dakwah... 25 4. Metode Dakwah... 29 x

B. Organisasi... 34 1. Pengertian Organisasi... 34 2. Bentuk-bentuk Organisasi... 34 3. Syarat-syarat Organisasi... 39 C. Remaja... 41 1. Pengertian Remaja... 41 2. Klasifikasi Remaja... 42 3. Karakteristik Remaja... 44 BAB III METODE DAKWAH DI KALANGAN REMAJA KEL. TAMBAKAJI NGALIYAN SEMARANG A. Letak Geografis Kelurahan Tambakaji... 47 1. Situasi dan Kondisi Geografis... 47 2. Situasi dan Kondisi Sosiso Ekonomi... 48 3. Situasi dan Kondisi Sosio Religius... 49 4. Tingkat Pendidikan... 49 5. Keadaan Sarana dan Prasarana... 50 B. Bentuk-bentuk Aktifitas dan Kreatifitas Forum Komunikasi Remaja ROMANSA di Kel. Tambakaji... 51 1. Pembinaan Keagamaan... 52 2. Kesejahteraan dan Kemasyarakatan... 53 3. Seni, Budaya dan Olahraga... 55 C. Metode Dakwah Pada Forum Komunikasi Remaja ROMANSA di Kel. Tambakaji... 59 1. Metode Ceramah... 60 2. Metode Pendidikan dan Pengajaran Agama... 62 3. Metode Bil Hal... 63 D. Hasil-hasil Yang Dicapai ROMANSA Dalam Dakwahnya... 64 1. Hasil Dari Metode Ceramah... 65 2. Hasil Dari Metode Pendidikan dan Pengajaran Agama.. 66 xi

3. Hasil Dari Metode Bil Hal... 67 BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH FORUM KOMUNIKASI REMAJA ROMANSA DI KEL.TAMBAKAJI NGALIYAN SEMARANG A. Analisis Terhadap Aktifitas Dakwah... 68 B. Analisis Terhadap Metode Dakwah... 70 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 76 B. Saran-saran... 77 C. Penutup... 78 xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan bagian yang sangat penting di dalam Islam, karena berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan masyarakat merupakan aktifitas dari berhasil tidaknya dakwah yang dilaksanakan, sebagai ajaran yang menuntut penyampaian dan penyebaran. Setiap muslim senantiasa berada dalam kisaran fungsi dan misi risalah melalui media dakwah, baik ke dalam maupun ke luar lingkungan umat Islam, dengan memperhatikan akidah, akhlak, dan ketentuan lainya yang intinya sesuai dengan konsep Islam ( Saefudin, 1996 : 1 ). Dakwah menurut istilah mengandung beberapa arti yang beragam. Banyak para ahli ilmu dakwah memberikan definisi menurut versi sudut pandang yang berbeda. Meskipun demikian akan lebih terasa kalau semuanya itu saling melengkapi. Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan diuraikan beberapa devinisi dakwah : Amrullah Ahmad berpendapat sebagai berikut : Dakwah Islam merupakan aktualisasi imani (teologis) yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur utuk mempengaruhi cara merasa, berfikir, bersikap, dan bertindak manusia pada dataran kenyataan indifidual dan sosio kultural dalam mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi 1

kehidupan dengan menggunakan cara tersebut ( amrullah, 1984: 2).. Dalam proses dakwah perlu menggunakan metode, namun metode tersebut harus disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi. Untuk itu dipertimbangkan metode yang akan digunakan dan cara penerapannya, karena sukses dan tidaknya suatu program dakwah sering dinilai dari segi metode yang dipergunakan. Hal ini disebabkan masalah yang dihadapi oleh dakwah semakin berkembang dan kompleks, sehingga metode yang berhasil di suatu tempat tidak dapat dijadikan tolak ukur daerah lain ( Abdullah, 1993 : 1 ). Secara umum Allah telah memberikan pedoman tentang dasar metode dakwah, sebagaimana tercantum dalam Al Qur an surat An Nahl ayat 125 : Artinya : Serulah ( manusia ) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dia lah yang lebih mengetahui tentang siapa tersesat dari jalan Nya dan Dia lah yang lebih mengetahui orang orang yang mendapat petunjuk (Departemen Agama RI, 2005: 282). 2

Berdasarkan firman Allah SWT dalam Al Qur an surat An Nahl ayat 125 maka jelaslah bahwa dakwah Islam tidak mengharuskan secepatnya berhasil dengan satu cara atau metode saja, namun berbagai cara dapat dilakukan sesuai objek dakwah dan kemampuan masing masing pelaksanaan dakwah atau pimpinan dakwah. Materi dakwah maupun metodenya yang tidak tepat, sering memberikan gambaran ( image ) dan persepsi yang keliru tentang Islam. Demikian pula kesalahpahaman tentang makna dakwah, menyebabkan kesalahlangkahan dalam operasional dakwah. Sehingga dakwah sering tidak membawa perubahan apa apa, padahal tujuan dakwah adalah untuk mengubah masyarakat sasaran dakwah ke arah kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera, lahiriah maupun batiniah ( Hafiduddin, 1998 : 67 ). Tambakaji yang termasuk sebagai daerah swasembada memiliki penduduk yang mayoritas beragama Islam. Meskipun demikian tidak semua masyarakat Tambakaji melaksanakan semua syariat Islam dengan baik. Kehidupan masyarakat Tambakaji yang didominasi oleh orang tua dan remaja, dari kalangan orang tua bapak-bapak ataupun ibu-ibu masyarakat Tambakaji sudah cukup baik dalam melaksanakan syariat Islam. Dengan melaksanakan berbagai aktifitas-aktifitas Islami, salah satu kegiatan Islami yang sudah dilaksanakan oleh bapak-bapak maupun ibuibu yaitu perkumpulan yasin tahlil rutin. 3

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, khususnya untuk kalangan remaja di Tambakaji, masih jauh dari harapan umat Islam pada umumnya yang dapat melaksanakan syariat Islam dengan baik, hal ini disebabkan karena dampak arus globalisasi yang pada dasar sasaranya adalah remaja. Karena suatu keadaan tentang remaja adalah penuh kegoncangan, belum mempunyai prinsip hidup kuat. Keadaan seperti itu sangat memerlukan agama dan membutuhkan suatu pegangan atau kekuatan luar yang dapat membantu mereka dalam mengatasi dorongandorongan dan keinginan-keinginan baru yang belum pernah mereka kenal sebelum itu (Daradjad, 1976: 13). Melihat perkembangan zaman yang semakin modern dan sasaran dakwahnya di kalangan remaja, nampaknya kurang tepat jika dakwah khususnya dikalangan remaja perkotaan menggunakan dakwah bil lisan. Hal ini mengingat masyarakat kota khususnya kalangan remaja tidak terlalu suka untuk digurui. Masyarakat kota cenderung percaya dengan hal-hal yang bersifat rasional. Tidak semua remaja di Tambakaji terpengaruh oleh dampak globalisasi. Hal ini dibuktikan sebagian remaja di Tambakaji ada yang sudah melaksanakan syariat Islam, dan juga membentuk suatu organisasi dakwah, yang sasaran utama dakwahnya adalah remaja. Kondisi semacam ini rupanya memang merupakan problematika utama dakwah di masa kini. Dengan kata lain bagaimana agar dakwah Islamiah khususnya di kalangan remaja perkotaan yang selama ini bersifat 4

bil lisan dapat dilengkapi dengan dakwah Islamiah secara lebih lengkap, luas dan menyeluruh. Sehingga nilai nilai Islam benar benar dapat dipahami, dihayati serta diamalkan sepenuhnya sehingga agama dapat membawa umatnya ke arah kemajuan dan kesejahteraan hidup. Sedangkan sementara ini kondisi umat boleh dikatakan masih banyak yang hidup dengan pola agraris yang disebut dengan peradaban gelombang pertama, dan baru sedikit yang berpola hidup industry sebagai peradaban gelombang yang kedua. Ketertinggalan umat Islam semacam ini jelas terkait erat dengan pola dakwah yang berlangsung selama ini. Di samping materi juga masalah metode dan media dakwah khususnya di kalangan remaja perkotaan dalam menghadapi perkembangan zaman perlu adanya optimalisasi fungsi dan perkembangannya. Sehingga sudah saatnya untuk mengadakan evaluasi, pembaharuan, dan pengembangan dakwah. Dalam melaksanakan dakwah itu tidak hanya dilakukan oleh perorangan saja, akan tetapi dilaksanakan secara kerja sama atau dengan kata lain adalah dengan membentuk organisasi dakwah Islam. Pengorganisasian dapat dirumuskan sebagai rangkaian aktifitas menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah. Bagi segenap kegiatan usaha dakwah organisasi inilah yang merupakan sesuatu kekuatan bagi umat Islam yang disusun dalam satu kesatuan baik material, spiritual, maupun fisik material ( Saefudin, 1996 : 2 ). 5

Menyadari akan kenyataan ini, maka penulis mencoba mengkaji atas permasalahan permasalahan tersebut, yang sudah dilakukan oleh forum komunikasi remaja Romansa di Kel. Tambakaji Ngaliyan Semarang, dengan bentuk skripsi yang berjudul Metode Dakwah di Kalangan Remaja Perkotaan (Studi Kasus Aktifitas Dakwah Forum Komunikasi Remaja ROMANSA di Kel. Tambakaji Ngaliyan Semarang). B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang di ajukan adalah: 1. Bagaimana Metode dakwah pada forum komunikasi remaja ROMANSA di Kel. Tambakaji Ngaliyan Semarang? 2. Apa hasil-hasil yang telah dicapai forum komunikasi remaja ROMANSA dalam dakwahnya? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui metode dakwah pada forum komunikasi remaja ROMANSA di Kel. Tambakaji Ngaliyan Semarang. 6

b. Untuk mengetahui hasil dari kreatifitas metode dakwah pada forum komunikasi remaja ROMANSA di Kel. Tambakaji Ngaliyan Semarang. 2. Manfaat a. Manfaat Teoritis Diharapkan menambah wacana keilmuan di bidang ilmu dakwah. b. Manfaat Praktis Hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh praktisi dakwah tentang metode dakwah khususnya di kalangan remaja perkotaan. D. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka merupakan informasi dasar yang penulis gunakan dalam menyusun penelitian ini dan untuk menghindari penulisan yang sama, maka penulis menyajikan beberapa rujukan. Pertama, skripsi Winarsih ( 2004 ), dengan judul Telaah Terhadap Komunikasi dalam Organisasi Remaja Masjid Di Kel. Kalipancur Semarang ( Studi Kasus Antar Remaja Islam AKARI ). Dalam penelitian ini Winarsih menerangkan bahwa aktifitas dan kreatifitas antar remaja islam ( AKARI ) berisi suatu penyampaian ide mengenai berbagai aktifitas Islami yang berkreasi yang dilaksanakan oleh anggota AKARI dan di dukung oleh mayarakat setempat dalam suatu wadah organisasi. 7

Penelitian ini adalah penelitian kwalitatif deskriptif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata kata, gambar bukan angka angka. Kedua, skripsi Edi Switno ( 1995 ), dengan judul Perkembangan Dakwah Dalam Menghadapi Perkembangan Sosio Cultural Masyarakat Modern Sebuah Analisis tentang Metode dan Materi Serta Media Dakwah. Dalam penelitian ini Edi Switno menerangkan bahwa disamping materi juga masalah metode dan media dakwah dalam perkembangan zaman perlu adanya optimalisasi fungsi dan pengembangan. Sehingga sudah saatnya untuk mengadakan evaluasi, pembaharuan dan pengembangan dakwah. Dalam penelitian ini digunakan metode pengmpulan data dengan library research sebagai sumber pengumpulan data primer. Ketiga, skripsi Aproni ( 2000 ), dengan judul Pengaruh Pembinaan Keagamaan di Luar Sekolah Terhadap Perilaku Sosial Remaja di Kelurahan Tambakaji Semarang. Dalam penelitian ini Aproni menerangkan bahwa sampai sejauh mana pengaruh pembinaan keagaaan di luar sekolah yang terdapat di kelurahan Tambakaji yang berupa pendidikan, pengajian, perkumpulan remaja, maupun Peringatan Hari Besar Islam ( PHBI ) dalam membentuk perilaku kehidupan sosial remaja Tambakaji yang meliputi segala segi kehidupan manusia, baik jasmani maupun rohani, sehingga dalam kehidupan sehari harinya para remaja dapat berbuat dan berperilaku positif baik dalam kaitanya sebagai makhluk individu, social maupun sebagai makhluk ciptaan Tuhan. 8

Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang ada di Kelurahan Tambakaji Semarang yang berjumlah 500 orang, sedangkan sampel yang di ambil 50 orang atau sekitar 10% hal ini di dasarkan pada pendapat bahwa, jika subyeknya besar atau lebih dari 100 maka dapat di ambil 10% atau 20% sampai 25%. Adapun teknik pengambilan sampelnya menggunakan teknik random sampling sampel secara acak tanpa pandang bulu. Dari berbagai judul penelitian yang penulis uraikan di atas, maka terlihatlah perbedaan penelitian dengan penelitian yang penulis ajukan. Perbedaan ini terlihat jelas pada daerah dan pemfokusan obyek penelitiannya kemudian berdasarkan perbedaan itu, maka akan berbeda pula karakteristik masyarakatnya. Baik dalam bidang kebudayaannya, pendidikan dan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat tersebut. Berdasarkan perbedaan itu, sehingga akan menghasilkan penelitian yang berbeda pula. E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian a. Kualitatif Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang tidak mengadakan perhitungan dan lebih mudah bila berhadapan dengan kenyataan ganda metode yang menyajikan secara langsung hakekat hubungan antara penelitian dan respon lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak 9

penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola ini yang dihadapi (Lexy J. Moelong, 2001: 39). Dengan metode ini, penajaman akan difokuskan pada persepsi remaja Kelurahan Tambakaji terhadap kegiatan-kegiatan yang dikoordinasikan oleh organisasi ROMANSA sebagai media dakwah. b. Deskriptif Deskriptif adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambaran dan bukan angka-angka (Noeng Muhadjir, 1996: 5). Dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaankeadaan nyata yang sekarang, kondisi informasi tentang organisasi ROMANSA dan masyarakat Kel. Tambakaji. Metode ini bertujuan untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada penelitian dilakukan dan memberikan sebab-sebab dari satu gejala tertentu. 2. Definisi Konseptual dan Operasional Ada kunci dasar dalam memahami penelitian ini yaitu, metode dakwah dan remaja. Metode dakwah secara konseptual di artikan sebagai cara cara tertentu yang dilakukan oleh seorang da I (komunikator) kepada mad u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang ( Munir, 2003 : 7 ). 10

Adapun metode metode dakwah di antaranya yakni : a. Metode Ceramah Suatu cara lisan dalam rangka pengajian yang disampaikan oleh da i kepada mad u atau dapat dikatakan menyajikan keterangan kepada orang lain agar dapat dimengerti apa yang telah disampaikan tersebut (Abdullah, 1989 : 54). b. Metode Pendidikan dan Pengajaran Agama Pengajaran adalah alat perantara untuk pencapaian tujuan pendidikan, sedang pendidikan merupakan cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan dakwah. c. Metode Tanya Jawab Metode ini biasanya digunakan bersamaan dengan metode lain seperti di dalam metode ceramah, metode tanya jawab biasanya digunakan menyelingi pembicaraan-pembicaraan (ceramah) untuk menyemangatkan mad u (Ulih, 1975 : 18). d. Metode Keteladanan Metode keteladanan atau dikenal dengan istilah direct method yakni suatu cara memperlihatkan sikap gerak-gerak, kelakuan, perbuatan dengan harapan orang lain melihat, menerima, memperhatikan dan mencontoh (Abdullah, 1989 : 107). e. Metode Bil Hal Dakwah yang bersifat menanamkan, meresapkan dan mengamalkan ajaran Islam. 11

Remaja secara konseptual diartikan yaitu suatu masa dari manusia yang paling banyak mempengaruhi, sehingga membawanya dari masa anak anak menuju kepada masa dewasa, meliputi segala segi kehidupan manusia, yaitu jasmani, rohani, pikiran, perasaan dan sosial ( Darajat, 1976 : 35 ) Menurut Zakiah Daradjat remaja adalah masa peralihan dari anakanak menuju dewasa, pada masa seorang akan mengalami perubahan yang cepat disegala bidang. Mereka bukan lagi anak-anak baik bentuk badan, sikap maupun cara berfikir dan bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang (Daradjat, 1988 : 101). Zakiah Daradjat memberi batasan bahwa masa remaja yang ditandai dengan terjadinya peruubahan pada individu, biasanya dimulai pada usia 13 atau 14 tahun sampai usia 21 tahun (Daradjat, 1978 : 25 ). Kartini Kartono juga berpendapat bahwa remaja adalah masa penghubung atau atau masa peralihan antara masa anak-anak dengan masa dewasa. Pada masa ini anak (remaja) pada umumnya mengalami satu bentuk krisis berupa keseimbangan jasmani dan rohani (Kartono, 1979 : 149). Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapat dipahami bahwa remaja adalah suatu masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa, di mana pada masa ini seseorang akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik jasmani maupun rohani yaitu antara usia 13 tahun hingga 21 tahun. 12

3. Sumber dan Jenis Data Sumber data adalah subyek darimana data bisa diperoleh (Arikunto, 1998: 115). Ada dua macam sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: a. Sumber Data Primer Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada obyek sebagai sumber informasi yang dicari (Azwar, 1997: 91). Data ini diperoleh wawancara langsung dari pengurus Romansa. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh dari peneliti dari subyek penelitian (Azwar, 1997: 92). Data ini diperoleh dari dokumen-dokumen atau laporan yang telah tersedia. 4. Metode Pengumpulan Data Field research adalah penelitian yang dilaksanakan di lapangan, atau terjun langsung pada kancah penelitian, yaitu Kelurahan Tambakaji guna memperoleh data pokok tentang aktifitas forum komunikasi remaja ROMANSA. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut : 13

a. Observasi / Pengamatan Yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik fenomenafenomena yang diselidiki ( Sutrisno Hadi, 1986 : 136 ) metode ini digunakan secara langsung mengamati terhadap situasi dan kondisi remaja. Dengan pengamatan atau pendekatan secara sistematik fenomena fenomena yang diselidiki aktifitas forum komunikasi remaja ROMANSA melalui metode dakwahnya. b. Interviuew/Wawancara Yaitu pengumpulan data dengan tanya jawab sepihak yang diselidiki dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penyelidikan (Sutrisno, 1989 : 193). Metode ini digunakan untuk memperoleh data dari pihak yang diwawancarai. Hal ini penulis lakukan dengan cara mengadakan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan visi dan misi, aktifitas dakwah serta metode-metode dakwah pada forum komunikasi remaja ROMANSA. c. Dokumentasi Yaitu pemberian bukti-bukti dan keterangan-keterangan (seperti kutipan-kutipan) transkrip, notulen penelitian ini adalah sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah dokumen tertulis, metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang ada hubungannya dengan permasalahan. 14

5. Metode Analisis Data Analisis data menurut Patton yang dikutip oleh Lexy J.Moleong dalam buku Metodologi Penelitian Kualitatif adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola kategori dan saham uraian dasar (Moleong, 1996: 15). Semua data yang terkumpul, baik dari hasil observasi dan wawancara penulis kumpulkan untuk dianalisis secara kualitatif deskriptif, dengan menggunakan metode berfikir induktif : yaitu suatu proses berfikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus kasus yang bersifat khusus dan terbatas ( Mundiri, 1991 : 11 12). F. Sistematika Penulisan Sebagai gambaran secara menyeluruh dari sisi skripsi ini yang akan memudahkan bagi pembaca untuk memahami, penulis memberikan sistematika beserta penjelasan secara garis besarnya bahasan dalam skripsi ini terdiri dari lima bab yang mempunyai kaitan erat antara yang satu dengan yang lainnya. Adapun sistematika penulisn skripsi ini adalah sebagai berikut : Bab I merupakan bab pendahuluan yang meliputi beberapa sub bab yang menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan skripsi, tinjauan pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian skripsi yang meliputi jenis penelitian, definisi konseptual dan operasional metode pengumpulan data, metode analisis data dan sistematika penulisan. 15

Bab II merupakan landasan teori yang mendasari penulisan dalam pembahasan skripsi. Dalam hal ini akan diuraikan dalam sub bab pertama yang membahas kajian tentang dakwah yang terdiri dari pengertian, subjek dan objek, dasar dan tujuan serta metode dan media dakwah. Sedangkan sub bab kedua akan membahas mengenai pengertian organisasi, bentukbentuk organisasi, unsur-unsur organisasi, dan syarat organisasi. Sub bab ketiga akan mengupas masalah pengertia remaja, klasifikasi remaja, karakteristik remaja. Bab III berisi tentang eksistensi metode dakwah di kalangan remaja perkotaan yaitu forum komunikasi remaja ROMANSA bab ini terbagi dalam empat sub bab, yaitu sub bab pertama yang akan menjabarkan mengenai letak geografis kelurahan Tambakaji, sub bab kedua akan membahas aktifitas dan kreatifitas organisasi forum komunikasi remaja ROMANSA. Sub bab ketiga membahas tentang metode dakwah yang efektif pada organisasi forum komunikasi remaja ROMANSA. Sub bab ke empat membahas tentang hasil-hasil dakwah pada forum komunikasi Romansa. Bab IV berisi tentang analisis metode dakwah forum komunikasi remaja ROMANSA bab ini meliputi analisis terhadap aktifitas dan metode-metode dakwah forum komunikasi remaja ROMANSA. Bab V adalah merupakan bab penutup yang memuat kesimpulan, saran saran dan penutup. 16

BAB II DAKWAH, ORGANISASI DAN REMAJA A. Kajian Tentang Dakwah Islam 1. Pengertian Dakwah a. Arti Dakwah Menurut Bahasa (Etimologi) Ditinjau dari segi etimologi, dakwah berasal dari bahasa arab, terambil dari akar kata da a ( دػا ), mempunyai arti seruan, himbauan atau panggilan (Yunan, 1998 : 199). Dalam kamus Marbawi, dakwah دػوة menyumpah) (ajak, mengutuk, دػوة mempunyai arti seperti (dakwah) دػوة (panggilan kenduri, menjemput makan) (Al Marbawi, tt : 203). (Depag RI, 2007 : 264) Artinya : Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa Sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan Sesungguhnya kepada-nyalah kamu akan dikumpulkan ( Al Anfal : 24 ) 17

b. Arti Dakwah Menurut Istilah (Terminologi) Dakwah menurut istilah mengandung beberapa arti yang beraneka ragam. Banyak ahli ilmu dakwah dalam memberikan pengertian atau definisi terhadap istilah dakwah terdapat beraneka ragam pendapat. Hal ini tergantung pada sudut pandang mereka di dalam memberikan pengertian kepada istilah tersebut. Sehingga antara definisi menurut ahli yang satu dengan lainnya senantiasa teerdapat perbedaan dan kesamaan. Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan disajikan beberapa definisi dakwah sebagai berikut : 1) Menurut Munir Mulkhan dalam bukunya Ideologisasi Gerakan Dakwah bahwa dakwah adalah usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan dan seluruh umat manusia dalam hal konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini, yang meliputi amar ma ruf nahi munkar dengan berbagai macam cara dan media yang di perbolehkan akhlaq dan membimbing pengalamanya dalam perikehidupan bermasyarakat dan perikehidupan bernegara (Mulkhan, 1996 : 52). 2) Muhammad Al-Bayevold dalam bukunya Islam Agama Dakwah Bukan Revolusi menyatakan bahwa dakwah adalah perubahan sosial menuju masyarakat idaman, meninggalkan sikap egoistis dan kecenderungan materialis menuju ke arah kebersamaan dan kemaslahatan untuk tegaknya nilai-nilai kemanusiaan. 18

3) Menurut Asmuni Syukir dalam bukunya Dasar-Dasar Strategi Dakwah memberikan pengertian dakwah dari dua segi atau dua sudut pandang, yakni pengertian dakwah yang bersifat pembinaan dan pengembangan. Pengertian dakwah yang bersifat pembinaan adalah suatu usaha mempertahankan, melestarikan dan menyempurnakan umat manusia yang hidup bahagia di dunia maupun di akhirat. Sedangkan pengertian dakwah yang bersifat pengembangan adalah usaha mengajak umat manusia yang belum beriman kepada Allah SWT, agar mentaati Syariat Islam (memeluk Islam) supaya nantinya dapat hidup bahagia dan sejahtera di dunia dan akhirat (Asmuni, 2000: 20 ). Dari beberapa definisi dakwah di atas dapat disimpulkan bahwa dakwah adalah usaha untuk mengajak kepada seluruh umat manusia dengan menyampaikan ajaran Islam agar tercapai perubahan ke arah yang lebih baik, sehingga ahirnya dapat mencapai kebahagiaan di dunia maupun akhirat. Adapun unsur-unsur dakwah adalah sebagai berikut: a. Da i Da i atau juru dakwah merupakan poros dari suatu proses dakwah. Secara etimologi, da i berarti penyampai, pengajar dan peneguh ajaran ke dalam diri mad u. Menurut muhammad Al-Ghozali juru dakwah adalah para penasehat, para pemimpin, dan para pemberi 19

peringatan yang memberi nasehat dengan baik, mangarang dan berkhutbah (Syabibi, 2008: 96). b. Maddatu Al Dakwah (Pesan Illahiyah) Yaitu ajaran Islam dengan berbagai dimensi dan substansinya, yang dapat dikutip, dan ditafsirkan dari sumbernya (Al-Quran dan Hadits) atau dapat pula dikutip dari rumusan yang telah disusun oleh para ulama atau da i. Di dalam dakwah pesan illahiyah dapat disebut juga sebagai materi dakwah, yaitu pesan-pesan yang harus disampaikan oleh subyek kepada obyek dakwah (Anshari, 1993: 145). c. Tariqatu Al Dakwah (Metode) Adalah cara-cara yang digunakan oleh seorang mubaligh(komunikator) untuk mencapai tujuan tertentu atas dasar hikmah dan kasih sayang (Tasmara, 1997: 43). d. Wasilah (media) Yaitu sarana yang digunakan dalam berdakwah. Dapat berupa sarana langsung tatap muka atau sarana bermedia apabila dakwah dilakukan jarak jauh, seperti telepon, televisi, radio, surat kabar, majalah, dan sebagainya. e. Mad u (yang didakwahi) Yaitu sasaran dakwah atau peserta dakwah baik perseorangan maupun kolektif. f. Atsar (efek) Adalah suatu efek dari mad u setelah didakwahi. 20

2. Dasar Hukum dan Tujuan Dakwah a. Dasar Hukum Dakwah Bagi seorang muslim, dakwah merupakan kewajiban yang tidak bisa ditawarkan lagi. Oleh karenanya dakwah melekat erat bersamaan pengakuan dirinya sebagai seorang muslim maka secara otomatis pula, dia itu menjadi seorang juru dakwah. Hal ini berdasar pada firman Allah : Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (An Nahl : 125) (Depag RI, 2007 : 421). Kata ud u ( ادع ) yang diterjemahkan dengan seruan sebagaimana di atas adalah bentuk fiil amr yang menurut kaedah ushul fiqh : االصم في االيسنهوجوب pokok dalam perintah (amr) menunjukan wajib perbuatan yang diperintahkan (Nazar, 2000 : 28). Artinya bahwa setiap fiil amr adalah perintah dan setiap perintah adalah wajib dan harus dilaksanakan selama tidak ada dalil lain yang memalingkanya dari kewajiban itu kepada sunnah atau hukumnya yang lain. Hanya saja terdapat perbedaan pendapat para ulama tentang status kewajiban itu apakah wajib ain atau wajib kifayah. 21

surat Ali Imron : Perbedaan pendapat ini bertumpu pada penafsiran ayat 104 Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung (QS. Ali Imron : 104). Bahwa kata (ي كى) menurut pendapat pertama huruf ي diberi makna littab idh maka hukum dakwah adalah fardhu ain, yakni setiap orang Islam tanpa terkecuali, sebagaimana pendapat M. Natsir :...dakwah suatu kewajiban penuh atas umat Islam sendiri, yang tidak mungkin dan dan tidak boleh diupahkan kepada orang lain, dan tidak bisa ditopang oleh dakwah orang lain. Ia harus dirasakan sebagai fardlu ain, suatu kewajiban yang tidak seorang muslim atau muslim manapun yang dapat terlepas diri dari padanya (Natsir, 1991: 118-119). Sedangkan untuk pendapat kedua, bahwa kata ي diberi pengertian littab idh (sebagian) sehingga menunjukan pada fardlu kifayah, seperti halnya oleh Jalaludin dalam tafsirnya diterangkan sebagai berikut : ي نهتبؼض ال ياذكسفسض كفايتاليهزو كم االيت واليهيق بكم احدكانجا م Min adalah untuk arti sebagian karena apa yang telah disebutkan (dakwah) itu adalah fardlu kifayah, tidak wajib atas seluruh umat dan tidak patut untuk setiap orang, seperti orang yang bodoh (Al Jalalain, 2000 : 58). 22

Dari keterangan tersebut di atas dapat dimbil suatu pengertian bahwa kewajiban berdakwah merupakan tanggung jawab dan tugas setiap muslim dan muslimah di manapun dan kapanpun berada. Tugas dakwah ini wajib dilaksanakan bagi laki-laki dan wanita Islam yang baligh dan berakal. Hanya saja kemampuan masing-masing. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim : ي زاى ي كى ي كسافهيغيس بيد فا هى يستطغ فبهسا فا نى يستطغ فبقهب فرانك اضؼف االي ا )زوا يسهى ) barang siapa diantara kamu sekalian melihat kemunkaran maka rubahlah dengan kekuasaanya dan apabila tidak mampu (dengan kekuasaanya) maka rubahlah dengan ucapanya dan apabila tidak mampu dengan ucapan maka rubahlah dengan hatinya dan yang demikian itu paling lemahnya iman. b. Tujuan Dakwah Dakwah yang pada dasarnya mengajak ke arah yang lebih baik tentunya mempunyai tujuan yang diharapkan. Tujuan ini dimaksudkan untuk pemberi arah atau pedoman bagi gerak langkah kegiatan dakwah. Dakwah yang tidak ada tujuan merupakan pekerjaan sia-sia yang akan menghamburkan pikiran, tenaga, dan biaya. Tujuan dakwah dalam perspektif menejemen dakwah, terbagi atas dua bagian, yakni tujuan-tujuan dakwah secara herarkinya terbagi menjadi tujuan utama dan tujuan departemental. 23

Pertama, sebagai tujuan utama dakwah, yang dimaksud adalah nilai atau hasil akhir yang ingin dicapai atau diperoleh keseluruhan tindakan dakwah. Dalam hal ini yang menjadi tujuan utama dakwah adalah terwujudnya kebahagian di dunia dan di akhirat yang diridlai Allah AWT (Rosad, 1998: 21). Memahami tujuan utama dakwah tersebut di mana tujuan tersebut dalam kehidupan manusia merupakan final tujuan hidup, maka dapatlah dikatakan bahwa pada dasarnya dakwah merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia untuk mengantarkan dirinya menuju pada kehidupan yang paripurna, yaitu kehidupan yang bahagia baik di dunia maupun di akhirat nanti. Disinilah letak kelanggengan dakwah bila manusia menyadari akan arti dan fungsi serta tujuan akhirat nanti. Disinilah letak kelanggengan dakwah bila manusia menyadarinya, guna mencapai tujuan ahir tersebut. Sudah barang pasti segala aktifitas dakwah senantiasa harus terarah menuju pada tercapainya kehidupan yang Islami baik dalam individu mapn secara komunitas, dengan menjadikan Al Quran dan Hadits Nabi sebagai term of reference-nya. Kedua, tujuan departemental dakwah, tujuan departemental ini merupakan tujuan perantara untuk mencapai tujuan ahir. Yang dimaksud tujuan departemental dakwah adalah nilai-nilai atau hasil-hasil yang hendak dicapai dalam aktifitas dakwah pada bidang garapan dakwah dalam segala aspek kehidupan manusia (Rosad, 1998 : 27). 24

Dari pemahaman terhadap pengertian di atas dapat dipahami bersama bahwa medan dakwah atau ruang gerak dakwah Islamiah adalah segala aspek kehidupan manusia dengan mengupayakan agar kehidupan manusia dalam segala aspeknya bersendikan nilai-nilai Islam. Maka pada tiang-tiang bidang kehidupan ditentukan tujuan departemental sebagai perantara pada tercapainya tujuan akhir. Penetapan tujuan departemental ini erat sekali kaitanya dengan upaya penyusunan strategi dakwah agar dakwah dapat berhasil secara efisien dan efektif. Dalam satu rumusan yang sederhana, dapat dikatakan tujuan dakwah sebagai berikut : Bagi setiap pribadi muslim, dengan melakukan dakwah berarti bertujuan untuk melaksanakan salah satu kewajiban agamanya, yaitu Islam. Tujuan dari pada komunikasi dakwah ini, adalah terjadinya perubahan tingkah laku sikap atau perbuatan yang sesuai dengan risalah Al Quran dan Sunnah (Toto, 1987 : 47). Tujuan dakwah ialah ingin merbah situasi dan bukan sebaliknya, dari situasi jahiliah ke situasi tauhid dari situasi tanpa moral ke situasi ahlakul karimah dan sekular serta serba materialistik ki situasi Islam menuju ridho Allah semata (Natsir, 1991 : 9). 3. Subyek Dan Obyek Dakwah a. Subyek Dakwah Subyek dakwah atau da i adalah pelaksana dari pada kegiatan dakwah, baik perorangan atau individu maupun bersama-sama yang terorganisir (Aminudin, 1986: 40). Pada dasarnya da i adalah pembantu dan penerus dakwah para Rasul yang mengajak manusia pada jalan Allah. Dengan demikian da i atau mubaligh sebagai 25

komunikator, penerus dakwah Rasul, sudah barang tentu usahanya tidak hanya menyampaikan pesan semata-mata, tetapi da i harus mengerti dan memahami dari efek komunikasinya terhadap komunikan, maka setiap mubaligh harus mampu mengidentifisir dirinya sebagai pemimpin dari kelompok atau jamaahnya (Toto, 1998: 84). Di samping itu juga sebagai seorang pelaku utama untuk mempengaruhi perubahan sikap dari komunikanya, yang dikenal dengan agent of change (Toto, 1998: 91). Tugas juru dakwah adalah mengajak dan menyeru kepada manusia supaya manusia itu mau mengikuti petunjuk Allah dan hidup menurut ajaran agama Islam. Adapun manusia itu menerima petunjuk dan mengikuti ajakanya ataupun seruan da i, hal itu adalah uruusan Allah. Dalam hal ini Allah telah memberikan garis besarnya : وا تونوا فا اػهيك انبهغ...... )ال ػ سا 02: ) Artinya :...Dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan(ayat-ayat Allah)...(Q.S Ali Imron: 20) (Depag RI, 2007: 78). Sebab yang menentukan bahwa manusia menerima dakwah atau menolaknya adalah Hidayah Allah, sebagaimana firman-nya dalam surat Al An am ayat 125 : yang artinya sebagai berikut : Dan barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan petunjuk kepadanya, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk memasuki agama islam. Dan barang siapa Allah menghendaki akan sesatnya, niscaya Allah akan menjadikan dadanya sesak lagi sempit seolah-olah ia sedang mendaki naik ke langit. 26

Demikian Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman (Depag RI, 2007: 23). Agar pesan dalam dakwah itu sampai pada orang yang menerimanya, dimengerti, dipahami dan dihayati oleh penerima, seorang da i dituntut persyaratan-persyaratan pengetahuan agama yang luas, pengetahuan kemasyarakatan dan inforamasi umum yang aktual. Lebih dari itu dituntut pula persyaratan untuk memiliki sifatsifat mulia, watak yang luhur dan bukti perbuatan nyata (Anwar, 1993: 174). b. Objek dakwah Dakwah merupakan aktifitas lanjutan tugas Rasulullah SAW, sehingga obyek yang dituju juga sasaran risalah Muhammad SAW, yakni seluruh umat manusia tanpa terkecuali, baik pria maupun wanita, beragama maupun tidak beragama, pemimpin maupun rakyat biasa, mereka disebut mad u atau penerima dakwah (Sanwar, 1998: 66). Sebagai sasaran dakwah adalah manusia sebagai pribadi/individu maupun anggota masyarakat. Manusia sebagai individu tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat sedangkan masyarakat itu sendiri terdiri dari atau terbentuk dari para individu. Antara individu dengan masyarakat terjadi hubungan timbal balik, saling mengisi, saling membentuk dan saling mempengaruhi. Atau terjadi hubungan antara dua atau lebih individu manusia dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Hal ini yang 27

disebut dengan interaksi sosial. Berkaitan dengan pengaruh sosio kultural terhadap perkembangan dan pertumbuhan individu cukup berarti. Dalam hal ini Emile Dorkheim, memberikan suatu pendapat mengenai pengaruh kesadaran kelompok terhadap jiwa perseorangan : Jiwa kelompok adalah menjadi dasar dari kesadaran kolektif, sedang jiwa perseorangan merupakan dasar dari kesadaran individual, akan tetapi kesadaran kelompok itulah yang kemudian dapat menguasai jiwa perseorangan itu. Hal ini nampak dalam hal-hal yang berhubungan dengan pembentukan nilai atau norma-norma sosial yang tidak dimiliki oleh individuindividu dalam masyarakat tetapi lama kelamaan terbentuk oleh masyarakat. Setiap individu dapat dipaksa olehmasyarakat untuk menerimanya. Suatu sistem yang mengikat kehidupan orang sekaligus meurpakan lingkungan yang dapat mempengaruhi dan menguasai segala bentuk kehidupan manusia adalah apa yang kita sebut masyarakat (Arifin, 1997 : 56-57). Adapun orang-orang yang menjadi obyek, oleh Shalahudin Sanusi, dikelompokan menurut aspek-aspek berikut ini : 1) Biologis Dapat dibagi kepada menurut jenis kelamin yaitu laki-laki dan wanita, menurut umur yaitu anak-anak, pemuda dan orang tua. 2) Geografis Digolongkan kepada masyarakat desa dan kota. 3) Ekonomi Dapat digolongkan menurut keadaan perekonomian, tingkat kekayaan dan pendapatanya kepada orang kaya, orang sedang dan orang miskin. 4) Agama Digolongkan kepada orang Islam dan bukan Islam. 28

5) Pendidikan Dapat digolongkan kepada orang yang berpendidikan tinggi, menengah dan rendah. 6) Pekerjaan Dapat dikategorikan kepada golongan buruh, petani, pengusaha, pegawai, seniman dan militer. 7) Kelompok Kelompok ini terdiri dari pada kelompok primer ke kelompok sekunder dan kelompok tertier. Kelompok primer adalah keluarga, kelompok sepermainan dan tetangga. Kelompok sekunder seperti organisasi petani dan sebagainya. Sedangkan kelompok tertier seperti kelompok sepak bola dan sebagainya (Sanusi, 2001 : 99). 4. Metode Dakwah Menurut kamus umum bahasa Indonesia, metode diartikan sebagai cara yang telah teratur dan terpikirkan baik-baik untuk mencapai suatu maksud (Purwadarminta, 1985: 649). Dengan demikian metode berarti cara untuk mencapai tujuan dakwah. Dalam berdakwah dikenal beberapa metode dakwah, tetapi kajian ini hanya akan dibahas mengenai metode yang berkaitan erat dengan skripsi ini, baik yang berhubungan langsung maupun tidak langsung berkenaan dengan judul skripsi ini antara lain: 29

a. Metode Ceramah Yakni suatu cara lesan dalam rangka pengajian dakwah yang dilaksanakan oleh da i kepada mad u atau dapat dikatakan amenyajikan keterangan kepada orang lain agar dapat dimengerti apa yang disajikan (Dzikron, 1989: 54). Metode ini sebagaimana telah disinggung dalam Al Quran surat An Nahl 125 dengan menggunakan baik). (memberi nasehat yang ان وػظتانحس ت b. Metode Tanya Jawab Metode ini biasanya digunakan bersamaan dengan metode lain yaitu metode ceramah juga melengkapi metode di atas dalam rangka mencapai tujuan dakwah, tanya jawab wajar pula digunakan menyelingi pembicaraan-pembicaraan (ceramah) untuk menyemangatkan mad u. Tanya jawab ini sering pula disebut dengan questioning. c. Metode Pendidikan dan Pengajaran Agama Pengajaran adalah alat perantara bagi pencapaian tujuan pendidikan, sedang pendidikan merupakan cara yang ditempuh untuk mencapai tjuan dakwah (Asmuni, 2000: 159). Pendidikan agama sebagai metode dakwah pada dasarnya membina (melestarikan) fitrah anak yang dibawa sejak kecil atau sejak lahir, yaitu fitrah beragama (perasaan bertuhan). Karena pendidikan Islam merpakan proses pengarahan perkembangan kehidupan dan 30

keberagamaan peserta didik ke arah kehidpan Islami (mulkhan, 1996: 237). d. Metode Keteladanan Metode keteladanan atau dikenal dengan istilah demonstration method atau direct method yakni suatu cara memperlihatkan sikap gerak-gerik, kelakuan, perbuatan dengan harapan orang dapat melihat, menerima, memperhatikan, dan mencontoh(kadir, 1991: 35). Sehingga dilihat dari sudut dakwah, metode demonstrasi itu sangat menimbulkan kesan yang besar, karena panca inderaa dan bathin sekaligus dapat dipekerjakaan. e. Metode Bil Hal Dakwah bil hal atau dakwatul hal, adalah cara untuk menanamkan, meresapkan dan mengamalkan ajaran Islam dengan sebenarnya tanpa melalui banyak bicara, untuk pemenuhan kebuutuhan manusia baik duniawi maupun ukhrawi. Karenanya tepat apabila pada era pembangunan dewasa ini, ditetapkan program dakwah bil ha sebagai prioritas dengan tujuan meningkatkan harkat dan martabat uumat terutama dari golongan berpenghasilan rendah (Hamka dan Rafik, 1998: 322). Setelah mengenal metode dakwah, da i juga harus memahami prinsip-prinsip dakwah. Prinsip-prinsip tersebut menurut Achmad Mubarok dalam pengantarnya di buku Psikologi Dakwah terangkum dalam: 31

1. Berdakwah itu harus dimulai dari diri sendiri, dan kemudian menjadikan keluarganya sebagai contoh masyarakat. 2. Secara mental da i harus siap menjadi ahli waris para nabi yakni mewarisi perjuangan yang berisiko, al ulama waratsat al ambiya. Semua nabi harus mengalami kesulitan dalam berdakwah kepada kaumnya meski sudah dilengkapi mukjizat 3. Da i harus menyadari bahwa masyarakat membutuhkan waktu untuk dapat memahami pesan dakwah. 4. Da i harus juga menyelami alam pikiran masyarakat sehingga kebenaran Islam tidak disampaikan dengan menggunakan logika masyarakat. 5. Dalam menghadapi kesulitan da i harus bersabar, jangan bersedih atas kekafiran masyarakat dan jangan sesak napas terhadap tippu daya mereka, karena sudah menjadi sunnatullah bahwa setiap pembawa kebenaran akan dilawan oleh orang kafir, bahkan setiap nabi-pun harus mengalami diusir oleh kaumnya. Seorang da i harus bisa mengajak, sedangkan yang memberi petunjuk adalah Allah Swt. 6. Citra positif adalah akan sangat melancarkan komunikasi dakwah, sebaliknya citra buruk akan membuat semua aktivitas dakwah menjadi kontradiktif. Citra positif bisa dibangun dengan kesungguhan dan konsistensi dalam waktu lama, tetapi citra buruk dapat dibangun seketika hanya oleh satu kesalahan fatal. 32

7. Da i haruus memperhatikan tertib urutan pusat perhatian dakwah, yaitu prioritas pertama berdakwah dengan hal-hal yang bersifat universal yakni al-khair (kebajikan), yad una ila al-khair, baru kepada amr ma ruf dan kemudian nahi munkar. Al khair adalah kebaikan universal yang datang secara normatif dari Tuhan, kemudian keadilan dan kejujuran, sedangkan al-ma ruf adalah sesuatu yang secara sosial dipandang sebagai kepantasan. Sedangkan prinsip-prinsip dakwah jika ditinjau dari da i makna persepsi dari masyarakat secara jama adalah: a. Dakwah sebagai tabligh, wujudnya adalah ketika mubaligh menyampaikan ceramah atau pesan dakwah kepada masyarakat (mad u) b. Dakwah sebagai ajakan c. Dakwah sebagai pekerjaan menanam, dapat diartikan sebagai dakwah mengandung arti mendidik manusia agar mereka bertingkah laku sesuai dengan hukum Islam, karena bagaimanapun juga mendidik adalah pekerjaan nilai-nilai ke dalam jiwa manusia. d. Dakwah sebagai akulturasi nilai, dan Dakwah sebagai pekerjaan membangun (Wahyu, 2010: 22-25). 33