BAB V SOLUSI MENINGKATKAN JARINGAN DISTRIBUSI DAN PENGEMBANGAN PASAR

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT pada Pemasaran. Agroindustri Tahu Isi Goreng di Kecamatan Medan Polonia

Lampiran 1. Indikator Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses)

: Budi Utami, SE., MM

PENDAHULUAN. budaya masyarakat sudah mulai bergeser dan beralih ke pasar modern ritel

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terjadi. Pada umumnya, semua pasar tradisional yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VII STRATEGI PENINGKATAN POSISI TAWAR PASAR TRADISIONAL TERHADAP PEDAGANG DI KOTA BOGOR

ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

BAB I PENDAHULUAN. pembeli berinteraksi. Pasar juga menjadi salah satu tempat dimana. menjadi pasar tradisional dan pasar modern.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ekonomi pasar yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Pasar tradisional

KUESIONER Pertanyaan Untuk Pebelanja. Kelurahan :.. Kecamatan :.. Kota :.. DKI Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEBAHASAN

Lampiran 1. Karakteristik Sampel Agroindustri Salak. Lama Pendidikan (tahun)

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data Defenisi Operasional Penelitian

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

V. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

PENDAHULUAN. peranan penting dalam rangkaian pemasaran dan merupakan penghubung atau

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi pada dasarnya dicerminkan oleh terjadinya

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PISANG DI KECAMATAN MESTONG, KABUPATEN MUARO JAMBI. Oleh: Irwanto, SST (Widyaiswara Pertama) ABSTRAK

Nama : DEWI SAWITRI NPM : Pembimbing : Juni Sasmiharti S.E., M.M

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan di Pasar Modern Hypermart Binjai Super Mall

Lampiran 1. Daftar Pedagang Sampel di Pasar Sei Sikambing

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. baik. Selain itu pasar juga menjadi alternatif utama untuk memperkenalkan dan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi proses tawar-menawar. Pada pasar tradisional terdapat kios-kios atau gerai,

ANALISIS EFISIENSI USAHATANI PISANG DAN STRATEGI PENGEMBANGANNYA DI KABUPATEN SUMENEP

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Mikro, Kecil, dan Menengah adalah entitas yang memiliki kriteria yakni kekayaan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian sebagai penyedia bahan baku untuk sektor industri. Produksi sektor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

I. PENDAHULUAN. Pasar dinyatakan sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHUALAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak

JURNAL EKONOMI Volume 22, Nomor 1 Maret 2014 ANALISIS SUMBER MODAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KOTA PEKANBARU. Toti Indrawati dan Indri Yovita

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta

Muhammad Cendana Aji Manajemen Ekonomi 2016 STRATEGI PEMASARAN CONVENIENCE STORE 7-ELEVEN MARGONDA DEPOK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sektor perikanan dan kelautan terus ditingkatkan, karena sektor

IV. METODE PENELITIAN

PASAR TRADISIONAL DENGAN KONSEP MODERN DI KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional baik di bidang ekonomi maupun sosial, termasuk

Penerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi. pemasaran pada mierip kafe di. bekasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

BAB V PENUTUP. seperti Indonesia. Penyerapan tenaga kerja dan perputaran perekonomian sangat

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya pertumbuhan penduduk di negara berkembang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini dampak kehadiran pasar modern terhadap keberadaan

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

PELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN KARIMUN RIAU

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan primer masyarakat seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan yang

I. PENDAHULUAN. banyak sumber daya dengan meningkatkan efesiensi penggunaan sumber daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

AGRITECH : Vol. XVII No. 1 Juni 2015 : ISSN :

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN ASNAF FAKIR DAN MISKIN MELALUI BANTUAN MODAL ZAKAT YAYASAN DANA SOSIAL AL-FALAH (YDSF) SURABAYA

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk

BAB 1 PENDAHULUAN. lima jalan Kapten Muslim Kota Medan. Kajian penelitian ini dilatar belakangi

BAB I PENDAHULUAN. adalah tempat terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. (Tjokroaminoto dan Mustopadidjaya, 1986:1). Pembangunan ekonomi dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli barang

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

TINJAUAN PUSTAKA. mall, plaza, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya; Pasar Tradisional adalah

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

VII. FORMULASI STRATEGI

Revitalisasi Pasar Tradisional, Jumlah Kunjungan, Pendapatan Pedagang, dan Pendapatan Pasar

5 PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERIKANAN PANCING DENGAN RUMPON DI PERAIRAN PUGER, JAWA TIMUR

STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO JAYA SUSU BUNGUR DALAM PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK SUSU

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Area Pasar;

BAB I PENDAHULUAN. sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. suatu wilayah. Menurut bentuk fisik, pusat perdagangan dibagi menjadi dua yaitu

BAB I PENDAHULUAN. yang secara langsung melakukan transaksi jual beli yang biasanya dengan pola

BAB I PENDAHULUAN. Dapat kita lihat begitu banyak kendaraan yang digunakan oleh masyarakat, dari. ataupun untuk usaha misal pedagang kaki lima.

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

TUGAS PENGANTAR BISNIS Bussines Plan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian perencanaan pembangunan, terutama di negara sedang berkembang, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

Transkripsi:

BAB V SOLUSI MENINGKATKAN JARINGAN DISTRIBUSI DAN PENGEMBANGAN PASAR 5.1 Satrategi Jaringan Distribusi di Kabupaten Serdang Bedagai Langkah berikutnya dalam memilih strategi distribusi adalah menentukan berapa banyak organisasi yang terlibat dalam suatu vertikal dan tipe-tipe perantaranya untuk diseleksi pada setiap tingkat. Faktor-faktor yang mempengaruhi saluran: a. Pertimbangan pengguna akhir Menentukan dimana pengguna akhir akan membeli produk yang diinginkannya. Untuk Kabupaten Serdang Bedagai pengguna akhir atau konsumen membeli produk masih dilakukan di di warung dekat rumah, pasar-pasar, baik pasar permanen maupun pasar kaget. b. Karakteristik Produk Produk-produk yang dibutuhkan konsumen adalah produk untuk kebutuhan harian. Dengan hadirnya pasar kaget/toko (warung dekat rumah) di tengah-tengah masyarakat memperpendek jaringan distribusi di Kabupaten Serdang Bedagai. c. Kemampuan dan sumber daya Dengan semakin banyaknya sumber daya yang dapat ditingkatkan di Kabupaten Serdang Bedagai memungkinkan produsen untuk memilih perantara. Adapun lembagalembaga yang termasuk dalam golongan perantara pedagang adalah Pedagang besar (Wholesaler) dan Pengecer (Retailer). Dalam hal tidak tertutup kemungkinan bahwa 92

produsen bertindak sekaligus sebagai pedagang karena selain membuat barang juga memperdagangkannya. d. Fungsi-fungsi yang disyaratkan Mempelajari fungsi-fungsi ini adalah penting dalam memilih tipe-tipe perantara yang tepat bagi produk atau jasa tertentu. e. Ketersediaan dan keterampilan para perantara Evaluasi terhadap pengalaman, kemampuan, dan motivasi para perantara juga penting. 5.2 Strategi Pengembangan Pasar di Kabupaten Serdang Bedagai Dalam menentukan strategi pengembangan pasar perlu melalui beberapa tahapan. Tahap pertama adalah mengidentifikasi faktor eksternal (peluang dan ancaman) dan faktor internal (kekuatan dan kelemahan). Pada tahapan pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan dengan pembuatan parameter penilaian. Parameter penilaian dalam penelitian ini terdiri dari 20 (dua puluh) parameter. Dua puluh parameter penilaian diberi batasan penilaian yang terdiri dari empat kriteria. Setiap kriteria diberi nilai dengan rentang 1-4. Sehingga dapat diperoleh parameter yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Faktor kekuatan terdiri atas 5 (lima) parameter, kelemahan terdiri atas 5 (lima) parameter, peluang terdiri atas 6 (enam) parameter, dan ancaman terdiri atas 4 (empat) parameter. Pada kedua yaitu menentukan strategi pengembangan pasar tradisional. Strategi pengembangan Pasar Tradisonal di daerah Kabupaten Serdang Badagai dapat dilihat dengan menggunakan analisis SWOT yaitu dengan melihat kekuatan (Strenght), kelemahan (Weakness), peluang (Oppurtunity), dan ancaman (Treaths). Penentuan strategi pengembangan pasar tradisional adalah membuat matriks kombinasi keempat faktor yaitu kekuatan (Strenght), kelemahan (Weakness), peluang (Oppurtunity), dan ancaman (Treaths). Strategi yang dibuat dari 93

kombinasi keempat faktor adalah kekuatan-peluang (S-O), kekuatan-ancaman (S-T), kelemahanpeluang (W-O), dan kelemahan ancaman (W-T). Tahap selanjutnya yaitu tahap ketiga adalah dengan mengevaluasi strategi pengembangan pasar tradisional. Evaluasi strategi faktor eksternal dan internal dilakukan dengan membuat tabel Matriks Evaluasi Faktor eksternal dan faktor internal. Hal-hal yang dilakukan dalam evaluasi faktor eksternal dan internal adalah membuat bobot, menentukan nilai rating, dan mencari nilai bobot dikali dengan rating. Besarnya bobot dapat dicari melalui perbandingan antara banyaknya jumlah sampel yang menyatakan tentang parameter yang diuji dengan total sampel. Rating dibuat oleh peneliti sendiri yang sesuai dengan literatur dan sesuai dengan data yang diperoleh. 5.2.1 Faktor Eksternal Pengembangan Pasar Adapun beberapa faktor strategis eksternal yang mempengaruhi strategi pengembangan pasar tradisional beserta pembobotannya dapat dilihat pada tabel 5.1 sebagai berikut: Tabel 5.1 Faktor Eksternal Strategi Pengembangan Pasar No Eksternal Faktor Bobot 1 Adanya program pemerintah 0,136095 2 Ketersediaan barang dagangan yang cukup baik 0,118343 3 Semakin meningkatnya produk subsitusi 0,094675 4 Adanya dukungan pemerintah untuk memajukan pasar 0,100592 5 Minat masyarakat berbelanja di daerah lain di luar Sergai 0,08284 6 Adanya kerjasama yang baik dengan pemerintah dalam usaha meningkatkan perekonomian 0,094675 7 Harga transportasi yang murah 0,100592 8 Daya beli masyarakat masih rendah 0,088757 9 Berkembangnya pasar modern 0,094675 10 Meningkatnya perekonomian melalui UKM Mandiri 0,088757 Sumber : Hasil Olahan 94

Pembobotan dilakukan dengan alasan beberapa faktor strategis eksternal pada tabel 5. di atas sebagai berikut: 1. Adanya program pemerintah Program yang dilakukan pemerintah daerah setempat akan menjadi peluang untuk mengembangkan pasar karena akan memperlancar usaha dagang. 2. Ketersediaan barang dagangan yang cukup Ketersediaan barang dagangan yang cukup akan menjadi peluang untuk mengembangkan pasar dikarenakan akan memenuhi kebutukan konsumen secara berkesinambungan dan tercukupi. 3. Semakin meningkatnya produk subsitusi Kehadiran barang substitusi atau barang pengganti akan menjadi ancaman bagi keberadaan produk lokal. Misalnya keripik pisang diganti dengan keripik kentang yang sudah terkenal. 4. Adanya dukungan pemerintah untuk memajukan pasar Campur tangan pemerintah untuk memajukan pasar merupakan peluang untuk meningkatkan pengembangan pasar misalnya penyediaan fasilitas pasar untuk mendukung kenyamanan operasional pasar. 5. Minat masyarakat berbelanja di daerah lain di luar Sergai Kabupaten Serdang Bedagai tidak terlalu jauh dari ibukota propinsi Sumatera Utara yaitu kota medan. Lama perjalannan ke kokta medan ini dapat diempuh dlam waktu 1.5 jam. Sehimngga mendorong masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai untuk membelanjakan uangnya dan sekalian jalan-jalan di kota medan yang banyak dengann pilihan barang dan hiburan. Hal ini tentunya akan menjadi ancaman terhadap produk yang dihasilkan dari Kab. Serdang Bedagai 95

6. Adanya kerjasama yang baik dengan pemerintah dalam usaha meningkatkan perekonomian Adanya Kerjasama yang baik dengan pemerintah dalam usaha meningkatkan perekonomian merupakan peluang untuk mengembangkan pasar, misalnya keikutsertaan pemerintah melakukan promosi pasar UKM telah meningkatkan pemasarannya. 7. Harga transportasi yang murah Harga transportasi yang murah akan menjadi peluang untuk pengembangan pasar yang mana akan menekan biaya angkut barang yang sejatinya akan membuat harga tidak terlalu tinggi, dan dilain pihak juga konsumen untuk mencapai pasar tidak terlalu banyak mengeluarkan ongkos. 8. Daya beli masyarakat masih rendah Kemampuan daya beli masyarakat masih rendah akan menjadi ancaman untuk pengembangan pasar, karena daya beli yang rendah akan mengakibatkan masyarakat tidak mampu membeli kebutuhan yang berakibat pada pendapatan pedagang yang berkurang, sehingga pedagang akan beralih profesi untuk memenuhi kebutuhan hidup. 9. Berkembangnya pasar semimodern Pasar modern merupakan hal yang wajar pada masa ini dimana melihat kebutuhan konsumen yang tidak terbatas. Tetapi dalam hal ini, keberadaan pasar modern dapat menjadi ancaman bagi keberadaan pasar tradisional karena pasar modern dapat melemahkan perekonomian pasar tradisional bahkan dapat mengurangi tingkat pendapatan pedagang pasar tradisional. Kenyamanan pasar modern dan kompletnya ketersediaan barang dapat lebih menarik minat konsumen pada saat ini. 96

10. Meningkatnya perekonomian melalui UKM Mandiri Melalui peningkatan ekonomi UKM mandiri merupakan peluang untuk mengembangkan pasar misalnya pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat memajukan kemandirian ekonomi daerah yang mana banyak para pedagang masih mengharapkan kucuran dana untuk memperlancar uasahanya. 5.2.2 Faktor Internal Pengembangan Pasar Adapun faktor strategi internal yang mempengaruhi pengembangan pasar dan pembobotannya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5.2 Faktor Internal Strategi Pengembangan Pasar No Internal Faktor Bobot 1 Produk yang dibutuhkan masyarakat 0,11917098 2 Adanya pedagang kaki lima 0,10362694 3 Kualitas produk berdaya saing tinggi 0,09326425 4 Kemudahan memperoleh barang dagangan 0,10362694 5 Kurang media informasi untuk mempromosikan pasar 0,08290155 6 Fasilitas pasar kurang memadai 0,11917098 7 Waktu buka pasar yang kurang 0,0984456 8 Harga barang ekonomis 0,11398964 9 Kenyaman lingkungan pasar 0,09326425 10 Pedagang dan UKM melakukan kegiatan mandiri dengan peralatan sederhana Sumber : Hasil Olahan 0,07253886 1. Produk yang dibutuhkan masyarkat 97

Produk-produk yang sangat dibutuhkan masyarakat akan menjadi kekuatan yang dapat dipertahankan untuk pengembangan pasar karena akan menjadi basic pertahanan yang akan selalu di butuhkan oleh konsumen. 2. Adanya pedagang kaki lima Pedagang Kaki Lima merupakan pedagang yang berjualan di pinggiran atau yang membuka lapak di tempat yang tidak termasuk dalam pasar karena pedagang kaki lima adalah pedagang yang berjualan di daerah yang dapat mengganggu ketertiban lalu lintas dan merusak pemandangan pasar menjadi kumuh sehingga dapat menjadi suatu ancaman. 3. Kualitas produk berdaya saing tinggi Kualitas barang dagangan yang baik akan menjadi kekuatan pasar untuk menarik minat konsumen dan juga untuk menanamkan kepercayaan konsumen terhadap perkembangan pasar 4. Kemudahan memperoleh barang dagangan Kemudahan memperoleh barang yang dibutuhkan akan menjadi kekuatan untuk mengembangkan pasar karena akan memperlancar proses jual beli antara pedagang dengan pembeli 5. Kurang media informasi untuk mempromosikan pasar Promosi merupakan pengenalan suatu produk/barang yang dijual kepada konsumen agar konsumen mengetahui keberadaan/tempat serta harga suatu barang. Tidak adanya promosi yang dilakukan dapat menjadi suatu kelemahan dalam pengembangan pasar tradisional. 6. Fasilitas pasar kurang memadai Fasilitas pasar yang kurang memadai akan menjadi kelemahan pengembangan pasar karena akan mengganggu aktivitas yang ada di pasar. 98

7. Waktu buka pasar yang kurang Waktu buka yang kurang pedagang dapat menjadi kelemahan dalam mengembangakan pasar tradisional. Semakin terlambat pedagang pasar tradisional membuka usahanya semakain sedikit pembeli/konsumen yang memiliki waktu di dalam berbelanja untuk memenuhi kebutuhan. 8. Harga barang ekonomis Harga barang yang murah akan menjadi kekuatan dalam mengembangkan pasar karena harganya dapat dijangkau masyarakat sesuai dengan kemampuan daya beli. 9. Kenyaman lingkungan pasar Lingkuangan pasar yang nyaman akan menjadi kekuatan dalam pengambangan pasar karena akan menimbulkan rasa keinginan kembali bagi pengunjung untuk berbelanja ke pasar tersebut. 10. Pedagang dan UKM melakukan kegiatan mandiri dengan peralatan sederhana Penggunaan alat sederhana akan menjadi kelemahan untuk mengembangkan pasar karena akan memperlambat pedagang untuk hidup lebih praktis dalam berdagang karena pada saat banyak pasar yang hanya dikelola oleh masyarakat secara sederhana. 5.2.3 Menentukan Rating dan Skoring Faktor-Faktor Strategis Tahap berikutnya adalah tahap penentuan rating, identifikasi faktor strategis eksternal ditinjau dari peluang dan ancaman yang ada dan identifikasi faktor strategis internal ditinjau dari kekuatan dan kelemahan yang ada. Rating diberikan kepada masing-masing faktor strategis internal dan eksternal untuk menunjukkan seberapa efektif pengolah merespon faktor-faktor strategis. Hasil skor dapat diperoleh dari pengalian bobot dengan rating yang telah di dapat. 99

Adapun tabel perhitungan pembobotan x rating faktor strategis eksternal pengembangan pasar tradisional di daerah penelitiandapat dilihat pada tabel 5. berikut ini: Tabel 5.3 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFAS) No Eksternal Faktor Bobot Rating Skor Peluang 1 Adanya program penyuluhan pemerintah 0,136095 3 2 Ketersediaan barang dagangan yang cukup baik 0,118343 3 3 Adanya dukungan pemerintah untuk memajukan pasar 4 Adanya kerjasama yang baik dengan pemerintah dalam usaha meningkatkan perekonomian 0,094675 5 Meningkatnya perekonomian melalui UKM Mandiri 0,100592 4 3 0,088757 3 6 Harga transportasi yang murah 0,100592 4 Ancaman 0,408285 0,355029 0,402368 0,284025 0,266271 0,402368 7 Daya beli masyarakat masih rendah 0,088757 2 0,177514 8 Semakin meningkatnya produk subsitusi 0,094675 1 0,094675 9 Minat masyarakat berbelanja di daerah lain di luar Sergai 0,08284 2 0,16568 10 Berkembangnya pasar modern 0,094675 1 0,094675 Sumber : Hasil Olahan Total 2,65089 a. Peluang (Opportunities) Pasar Tradisional di Kabupaten Serdang Bedagai Untuk mengembangkan pasar di Kabupaten Serdang Bedagai ditemukan beberapa peluang. Adapun peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pasar tradisional sebagai berikut : Adanya program pemerintah 100

Program yang dilakukan pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai adalah pengembangan fisik pasar seperti membuat los, kios, dan menciptakan pasar yang nyaman merupakan peluang pengembangan pasar. Ketersediaan barang dagangan yang cukup baik. Ketersediaan barang dagangan cukup baik untuk memenuhi kebutuhan para konsumen di daerah Kabupaten Serdang Bedagai merupakan peluang untuk mengembangkan pasar di daerah ini. Adanya dukungan pemerintah untuk memajukan pasar. Adanya dukungan pemerintah misalnya adanya pemeberian bantuan pengolahan pasar akan menjadi peluang untuk mengembangkan pasar di Kabupaten Serdang Bedagai. Adanya kerjasama yang baik dengan pemerintah dalam usaha meningkatkan perekonomian Adanya kerjasama yang dilakukan pemerintah dengan pedagang akan menjadi peluang pengembangan pasar misalnya, pungutan retribusi yang tidak terlalu memberatkan pedagang. Meningkatnya perekonomian melalui UKM Mandiri Melalui peningkatan ekonomi UKM mandiri merupakan peluang untuk mengembangkan pasar misalnya pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat memajukan kemandirian ekonomi daerah. Harga transportasi yang murah Harga transportasi yang murah akan mengurangi biaya angkut, sehingga harga barang dagangan tidak terlalu mahal untuk menarik minat konsumen untuk berbelanja di pasar apalagi biaya transportasi menuju pasar bagi konsumen masih terjangkau. 101

b. Ancaman (Threats) Pasar Tradisional di Kabupaten Serdang Bedagai Untuk mengembangkan pasar di Kabupaten Serdang Bedagai terdapat beberapa ancaman yang merupakan tantangan dalam usaha pengembangan pasar tradisional. Adapun ancaman-ancaman yang dihadapi pasar tradisional adalah : Daya beli masyarakat masih rendah Masih rendahnya daya beli masyarakat di Kabupaten Serdang Bedagai, hal ini terbukti dengan pendapatan masyaratkat yang sebagian besar di bawah 1 juta rupiah, akan mengakibatkan rendahnya permintaan barang di pasar hingga tidak menggairahkan perdagangan pasar dalam arti mobilitas barang akan lambat. Semakin meningkatnya barang substitusi Dengan semakin meningkatkan barang substitusi akan menjadi ancaman bagi pengembangan pasar, karena kosumen akan mencari barang pengganti yang lebih murah tetapi kualitas lebih baik. Minat Masyarakat berbelanja di daerah lain di luar Sergai Jarak antara Kab. Serdang Bedagai dengan ibukota propinsi yang tidak terlalu jauh membuat masyarakat berminat berbelanja di Kota Medan, selain barangnya yang lebih lengkah juga karena kota Medan sarat menjanjikan banyak hiburan yang dibutuhkan konsumen. Berkembangnya pasar modern Perkembangan pasar modern yang cukup pesat saat ini, telah mampu menggeser peran pasar tradisional di Kabupaten Serdang Bedagai yang masih menggunakan tradisi lama dalam memasarkan produknya, misalnya di pasar kaget yang masih menggunakan tempat yang jauh dari kondisi nyaman. 102

Adapun tabel perhitungan pembobotan x rating faktor strategis internal untuk pengembangan pasar dapat dilihat pada tabel 5. berikut ini: Tabel 5.4 Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFAS) No Internal Faktor Bobot Rating Skor Kekuatan 1 Produk yang dibutuhkan masyarakat 0,11917098 4 0,47668394 2 Harga barang ekonomis 0,11398964 3 0,34196891 3 Kualitas produk berdaya saing tinggi 0,09326425 3 0,27979275 4 Kemudahan memperoleh barang dagangan 0,10362694 2 0,20725389 5 Kenyamanan lingkungan pasar 0,09326425 3 0,27979275 Kelemahan 6 Adanya pedagang kaki lima 0,10362694 1 0,10362694 7 Kurang media informasi untuk mempromosikan pasar 0,08290155 1 0,08290155 8 Fasilitas pasar kurang memadai 0,11917098 3 0,35751295 9 Waktu buka pasar yang kurang 0,0984456 2 0,19689119 10 Pedagang dan UKM melakukan kegiatan mandiri dengan peralatan sederhana 0,07253886 2 0,14507772 Total 2,47150259 Sumber : Hasil Olahan c. Kekuatan (Strenghts) Pasar di Kabupaten Serdang Bedagai Dalam pengembangannya dijumpai berbagai kekuatan pada pasar di Kabupaten Serdang Bedagai. Adapun kekuatan yang dapat dimanfaatkan pasar sebagai pengembangannya adalah: Produk yang dibutuhkan masyarkat Produk yang sangat dibutuhkan masyarakat akan menjadi kekuatan untuk mempertahankan kelangsungan pasar, bahkan untuk mengembangkan pasar. Pada umumnya kebutuhan akan bahan pokok, misalnya sayuran, lauk, dan pakaian masih merupakan barang yang 103

masih mudah di dapat karena sumber produksinya tidak begitu jauh dari jangkau daerah pasar. Misalnya saja produsen sayuran berasal dari daerah lain yang masih cukup dekat, contonya dari Kota Siantar, Kabanjahe dan kota Medan. Bahkan tidak jarang produsen banyak juga berasal dari Kabupaten Serdang Bedagai. Selain itu untuk bahan lauk, Kabupaten Serdang Bedagai. Kualitas produk berdaya saing tinggi Kualitas produk yang memiliki daya saing tinggi akan menjadi kekuatan pasar di Kabupeten Serdang Bedagai, hal ini terjadi di mana barang dagangan yang di jual di pasaran misalnya produk makanan merupakan bahan segar, contohnya ikan yang sumbernya (di Kabupaten Serdang Bedagai yang masih memiliki daerah pesisir) dekat dengan pasar sehingga komsumsi atau kebutuhan akan hasil laut menjadi barang yang diunggulkan misalnya banyaknya kedai nasi yang menawarkan ciri khas hasil laut. Contoh lain yang juga menonjol adalah hasil pengolahan bahan makanan yang langsung di produksi masyarakat kabupaten serdang Bedagai misalnya bahan makanan yang di jual di Pasar Bengkel yang cukup memiliki daya saing tinggi. Kemudahan memperoleh barang dagangan Kemudahan memperoleh barang dagangan merupakan kekuatan pasar untuk meminimalisasikan semua resiko pedagang dalam memperoleh barang dagangan. Minimalisasi resiko misalnya sedikitnya barang yang rusak, karena jarak sumber barang dagangan yang tidak terlalu jauh. Minimalisasi yang lain adalah bisa menekan biaya angkut karena mudahnya memperoleh barang dagangan. Berikutnya tidak di butuhkan waktu yang lama untuk memperoleh barang dagangan akan melancarkan pemenuhan kebutuhan oleh pedagang terhadap pembeli. Harga barang ekonomis 104

Harga yang terjangkau (masih murah) akan menjadi kekuatan pasar, karena harga komoditi di Kabupaten Serdang Bedagai tidak terlalu mahal kerena sumber barang yang tidak begitu jauh diperoleh para pedagang hingga tidak banyak menanggung biaya barang dagangannya dimana barang dagangan bisa di peroleh pedagang dari tengkulak yang ada di pasar kota Medan yang tidak begitu jauh dari Kabupaten Serdang Bedagai. Kenyamanan lingkungan pasar Pasar yang nyaman akan menimbulkan keinginan konsumen untuk lebih lama beraktivitas di pasar, begitu juga dengan produsen lebih longgar beraktivitas meperdagangkan barang dagangannya. Bahkan akan menimbulkan keinginan kembali untuk berkunjung ke pasar dan akan menimbulkan isu-isu yang positif di kalangan masyarakat akan keberadaan pasar. c. Ancaman (Threats) Pasar di Kabupaten Serdang Bedagai Pengembangan pasar di Kabupaten Serdang Bedagai memiliki ancaman yang merupakan tantangan dalam usaha pengembangan pasar. Adapun ancaman-ancaman yang dihadapi pasar tradisional adalah : Adanya pedagang kaki lima Pedagang kaki lima adalah pedagang yang berjualan di depan pasar yang tidak memiliki kios untuk berdagang. Pedagang Kaki Lima (PKL) merupakan suatu ancaman bagi pedagang di pasar. Karena pedagang kaki lima ini berjualan di depan dari suatu pasar. Dengan berjualan di depan pedagang kaki lima menjadi pilihan para pembeli mengingat dengan efektivitas waktu pembeli dan dengan harga yang relatif murah. Kurang media informasi untuk mempromosikan pasar Kurangnya media informasi untuk mempromosikan pasar akan menjadi ancaman bagi pengembangan pasar di Kabupaten Serdang Bedagai, hal ini dapat terlihat bahwa hasil 105

pasar yang di unggulkan oleh Kabupaten Serdang Bedagai masih mencakup lingkungan wilayah Serdang Bedagai saja. Promosi yang masih di harapkan masih di katakan kurang mengingat banyak produk-produk unggulan yang dapat di tonjolkan oleh pedagang pasar lokal untuk menarik minat pedagang atau konsumen luar untuk memperoleh barang dagangan dari pasar yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai. Fasilitas pasar kurang memadai Fasilitas pasar yang kurang memadai yang banyak terdapat di pasar-pasar tradisioal Kabupaten Serdang Bedagai, terutama di berbagai pasar kaget yang tidak menyediakan fasilitas umum misalnya WC umum, pelayanan air dan yang lainnya adalah fasilitas parkir yang sangat minim sekali bahkan di pasar permanen merupakan ancaman untuk perkembangan pasar di kabupeten Serdang Bedagai. Pedagang dan UKM melakukan kegiatan mandiri dengan peralatan sederhana Pedagang yang ada ataupun UKM masih banyak yang melakukan kegiatan secara mandiri atau menggunakan peralalatan yang sedehana, hingga hal ini merupakan sebuah ancaman karena akan menghambat percepatan pengembangan usaha mereka dimana saat ini banyak terdapat pasar kaget yang ada tanpa pengolahan dari pemerintah dan hanya dikelola masyarakat secara sederhana. 106