SEGIEMPAT SACCHERI. (Jurnal 7) Memen Permata Azmi Mahasiswa S2 Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia. 4 2 l2

dokumen-dokumen yang mirip
KONSISTENSI PADA GEOMETRI EUCLID DAN GEOMETRI HIPERBOLIK

GEOMETRI EUCLID DAN GEOMETRI HIPERBOLIK

SKRIPSI PERBANDINGAN SEGIEMPAT SACCHERI PADA GEOMETRI EUCLID DAN GEOMETRI NON EUCLID. Universitas Negeri Yogyakarta

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 APRIL 2018


Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas : 3A3 Tanggal Pengumpulan : 14 Desember 2015

GEOMETRI EUCLID D I S U S U N OLEH :

Geometri I. Garis m dikatakan sejajar dengan garis k, jika kedua garis terletak pada satu bidang datar dan kedua garis tidak berpotongan

A. KUBUS Definisi Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi enam sisi berbentuk persegi yang kongruen.

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

BAB II MATERI. sejajar dengan garis CD. B

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab pembahasan ini akan dibahas mengenai Geometri Hiperbolik yang

A. Jumlah Sudut dalam Segitiga. Teorema 1 Jumlah dua sudut dalam segitiga kurang dari Bukti:

MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT

Dimensi 3. Penyusun : Deddy Sugianto, S.Pd

Konsep Dasar Geometri

MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT

- Segitiga dengan dua sisinya sama panjang dan terbentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen disebut segitiga samakaki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 POSTULAT KESEJAJARAN EUCLIDES

Pembahasan Soal OSK SMA 2018 OLIMPIADE SAINS KABUPATEN/KOTA SMA OSK Matematika SMA. (Olimpiade Sains Kabupaten/Kota Matematika SMA)

Materi W9a GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. A. Kedudukan Titik, Garis dan Bidang dalam Ruang.

Sifat-Sifat Bangun Datar

BAB I TITIK DAN GARIS

PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs DAN PEMBAHASAN

Geometri Bangun Datar. Suprih Widodo, S.Si., M.T.

MATEMATIKA. Pertemuan 2 N.A

BAB 7 GEOMETRI NETRAL

GEOMETRI DALAM RUANG DIMENSI TIGA

BAB 2 MENGGAMBAR BENTUK BIDANG

UKURAN RUAS-RUAS GARIS PADA SEGITIGA SKRIPSI

Pembahasan Soal Olimpiade Matematika SMP Babak 1 Persiapan Olimpiade Sains Provinsi dan Nasional

Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah bidang geometri. Geometri berasal dari bahasa Yunani yaitu

KONGRUENSI PADA SEGITIGA

Bangun yang memiliki sifat-sifat tersebut disebut...

MAKALAH. Pembuktian Teorema Pythagoras

360 putaran. Ukuran sudut yang lebih kecil dari derajat adalah menit ( ) dan detik ( )

PAKET Hasil dari. adalah...

GEOMETRI EUCLID. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Geometri Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Dwi Juniati, M.Si.

PAKET 2 1. Hasil dari. adalah...

Bab 9. Segitiga. Standar Kompetensi. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar

Bab 2. Teori Dasar. 2.1 Erlanger Program Kongruen

GEOMETRI Geometri Dasar Oleh: WIDOWATI Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

GAMBAR TEKNIK PROYEKSI ISOMETRI. Gambar Teknik Proyeksi Isometri

PAKET 5 1. Hasil dari 4 5 2, 6 adalah B C D.

SOAL PR ONLINE IX SMP MATA UJIAN: MATEMATIKA (KODE: P18) 1. Alas sebuah limas berbentuk segi-6. Banyak rusuk dan sisi limas berturutturut

PREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI

SIFAT-SIFAT KETEGAKLURUSAN, KESEJAJARAN, DAN SEGITIGA ASIMPTOTIK PADA GEOMETRI HIPERBOLIK

c. 2 d Jika suatu garis mempunyai persamaan 2x + y + 4 = 0, maka gradiennya adalah a. 2 b. ½ c. 2 d. ½

PEMANTAPAN UJIAN NASIONAL 2013 (SOAL DAN PENYELESAIAN)

LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (WAJIB)

Bab 7. Bangun Ruang Sisi Datar. Standar Kompetensi. Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta menentukan ukuranya.

Segiempat. [Type the document subtitle]

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak

Materi W9b GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. B. Menggambar dan Menghitung jarak.

Ringkasan Materi Matematika Untuk SMP Persiapan UN Web : erajenius.blogspot.com --- FB. : Era Jenius --- CP

SOAL PREDIKSI ULANGAN KENAIKAN KELAS MATEMATIKA TINGKAT SMP KELAS 8 TAHUN 2014 WAKTU 120 MENIT

BAB I PENDAHULUAN. Geometri berasal dari kata Latin Geometria. Kata geo memiliki arti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

MAKALAH BANGUN RUANG. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Guru Bidang Matematika. Disusun Oleh: 1. Titin 2. Silvi 3. Ai Riska 4. Sita 5.

3.1. Sub Kompetensi Uraian Materi MODUL 3 MENGGAMBAR BENTUK BIDANG

Modul Matematika Semester 2 Dimensi Tiga

Modul Matematika X IPA Semester 2 Dimensi Tiga

KISI-KISI PENULISAN SOAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

C. 9 orang B. 7 orang

Sifat-Sifat Bangun Datar dan Bangun Ruang

BAB JENIS DAN BESAR SUDUT

KOMPETENSI DASAR : A ( e ) ( f ) 9 ( g )

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan jenisjenis. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar sudutnya

Pencerminan dan Simetri Lipat

UJIAN NASIONAL SMP/MTs

GARIS SINGGUNG LINGKARAN

PAKET 4 1. Hasil dari

BAB IV KONSTRUKSI GEOMETRIS

GEOMETRI FRAKTAL. (Jurnal 10) Memen Permata Azmi Mahasiswa S2 Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia

Modul 2 SEGITIGA & TEOREMA PYTHAGORAS

Pembahasan : untum membentuk jarring-jaring, maka setiap sisi yang berimpitan akan berimpitan secara tepat.

SOAL&PEMBAHASAN MATEMATIKATKDSAINTEK SBMPTN. yos3prens.wordpres.com

PENELAAHAN SOAL MATEMATIKA PREDIKSI UN 2012

A. Menemukan Dalil Pythagoras

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2008 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2009

Pembahasan Video : 2/SMP/Kelas 7/MATEMATIKA/BAB 8/MTK smil/manifest.

( ) 2. Nilai x yang memenuhi log 9. Jadi 4x 12 = 3 atau x = 3,75

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam

BAHAN BELAJAR: BANGUN DATAR. Untung Trisna Suwaji. Agus Suharjana

Aljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9

SELEKSI TINGKAT PROPINSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2008 MATEMATIKA SMA BAGIAN PERTAMA

5.1 KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR

PAKET 3 1. Hasil dari 4 5 2, 6 adalah B C D.

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA KELAS VIII (BSE DEWI N)

Geometri Ruang (Dimensi 3)

Siswa dapat menyebutkan dan mengidentifikasi bagian-bagian lingkaran

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran

Transkripsi:

SEGIEMPT SCCHERI (Jurnal 7) Memen Permata zmi Mahasiswa S2 Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia Segiempat saccheri merupakan materi perkuliahan geometri pada pertemuan ke-7. Perkuliah geometri pada rabu pagi tanggal 23 Oktober 2013 disampaikan apak Prof. Jozua. Segiempat saccheri merupakan materi baru menurut pengetahuan saya sehingga terasa sulit untuk memahaminya dengan cepat. erikut rangkuman materi segiempat saccheri yang akan saya jabarkan, mudah-mudahan dapat memberikan gambaran mengenai segiempat saccheri. Segiempat saccheri merupakan bagian dari geometri netral. Geometri netral adalah geometri yang tidak menerapkan postulat ke-5 dari geometri euclid. Postulat ke-5 euclid: k l1 3 1 4 2 l2 1 + 2 < 180 o, maka l1 dan l2 akan berpotongan pada sisi k yang memuat 1 dan 2. Saccheri ingin membuktikan bakwa postulat ke-5 euclid sebagai teorema. Dia membuat konstruksi sebagai berikut:

D C Segiempat Saccheri Keterangan: 1. + D = 90 2. D = C 3. disebut sisi alas 4. CD disebut sisi atas 5. C dan D disebut puncak 6. dan disebut alas Teorema segiempat saccheri: 1. Pada segiempat saccheri Sudut-sudut puncak kongruen 2. Sudut puncak pada segiempat saccheri adalah sudut lancip Untuk membuktikan teorema pada segiempat saccheri, pandanglah situasi berikut ini: D F C E Keterangan: 1. E adalah titik tengah 2. F adalah titik tengah CD

Informasi yang didapat dari bangun tersebut: 1. Segiempat bagian kiri = segiempat bagian kanan 2. D = C 3. DF = CF 4. E = E 5. Pertanyaan: 1. pakah EF = EF? 2. pakah DFE = CFE? 3. pakah DF = CF? Strategi: 1. Gunakan segitiga-segitiga yang kongruen D F C 2 9 10 8 1 7 4 6 3 5 E 3. Lihat ED dan EC E E (diketahui) (Saccheri = 90 o ) D C (Saccheri) Jadi menurut sifat S-Sd-S, ED EC kibatnya, DE = CE 1 = 7 (i) 3 = 5 2. Lihat DEF dan CEF DE CE (akibat) EF EF (diketahui) FD FC (diketahui) Jadi menurut sifat S-S-S, DFE CFE kibatnya, 9 = 10 atau DFE = CFE 2 = 8 (ii) 4 = 6

4. Dari (i) dan (ii) diperoleh a. 3 + 4 = 5 + 6 berarti EF = EF atau EF EF EF + EF = 180 o (berpelurus) Karena EF EF maka EF = EF = 90 o b. 1 + 2 = 7 + 8 berarti DF = CF 5. Yang disimpulkan dari temuan-temuan ini adalah: a. Segiempat EFD segiempat EFC atau EF sebagai sumbu simetri b. EF adalah garis bagi DEC c. EF dan EF CD Dari strategi tersebut menghasilkan teorema: 1. Sudut puncak pada segiempat saccheri kongruen 2. Garis yang menghubungkan titik tengah pada sisi alas dan sisi atas tegak lurus dengan sis alas Pandang situasi segiempat berikut: D C Pertanyaan: 1. pakah C dan D Siku-siku? 2. pakah C dan D tumpul? 3. pakah C dan D lancip? Strategi: 1. Jika C dan D Siku-siku maka ini segiempat CD bukan geometri netral, karena akan berlaku postulat ke-5 euclid.

Jika C dan D tumpul F G D H C E CD merupakan satu garis pakah titik G bertemu dengan titik H? pakah C dan D tumpul? Strategi: a. uat dari D garis D memotong FE di G b. uat dari C garis C memotong FE di H c. Klaim DGF CHF DF CF (F adalah titik tengah) DFG = CFH FDG = FCH (karena DF = CF dan DH = CH siku-siku jadi GDF = HCF d. kibatnya FG = FH atau G = H (berhimpitan) DGF = CHF

SEGIEMPT SCCHERI HIPEROLIK kan dibuktikan C dan D lancip pada segiempat saccheri hiperbolik E F Segiempat hiperbolik EF kan ditunjukkan bahwa sudut puncak pada segiempat saccheri adalah sudut lancip. Sudut-sudut kesejajaran adalah sudut lancip C D Sudut kesejajaran adalah PQ dan PQ kan ditunjukkan : 1. Tidak mungkin kesejajaran sama dengan 90 o 2. Tidak mungkin kesejajaran > 90 o 3. Maka yang mungkin kesejajaran < 90 o

Strategi: 1. Jika kesejajaran sama dengan 90 o Jika DC = 90 o maka DC = 90 o (maka ini merupakan geometri euclid) Jadi tidak mungkin kesejajaran sama dengan 90 o 2. Jika kesejajaran > 90 o E C F 90 o D D DCF = ECF adalah sudut kesejajaran Jika kesejajaran > 90 o maka dari C dapat dibuktikan DCF yang 90 o maka ada garis cf yang tidak memotong di. Padahal jika sudut kesejajaran maka CE haruslah yang pertama memotong lingkaran. Jadi tidak mungkin sudut kesejajaran itu tumpul.

3. Jika kesejajaran < 90 o E C F D kan ditunjukkan bahwa sudut puncak pada segiempat saccheri adalah sudut lancip. a. Lihat ED dan FD E = F (saccheri) DE = DF (90 o ) D = D (tak hingga) Jadi ED = FD b. Perhatikan bahwa FE + FD + DFC = 180 o (sudut berpelurus). Ingat EC = FE (sudut puncak pada segiempat saccheri sama) Dengan substitusi diperoleh FE = EC FE = ED + DEC c. FE + FD + DFC = 180 o ( ED + DEC) + ED + DFC = 180 o, Karena DFC > DEC maka ED + DEC + ED + DFC < 180 o 2 ( ED + DEC) < 180 o ED + DEC < 90 o ED + DEC = EC = sudut alas Jadi terbukti bahwa sudut alas yang kongruen pada segiempat saccheri lancip.