KESTABILAN MODEL BIOEKONOMI SISTEM MANGSA PEMANGSA SUMBER DAYA PERIKANAN DENGAN PEMANENAN PADA POPULASI PEMANGSA

dokumen-dokumen yang mirip
KESTABILAN MODEL BIOEKONOMI SISTEM MANGSA PEMANGSA SUMBER DAYA PERIKANAN DENGAN PEMANENAN PADA POPULASI PEMANGSA

KONTROL OPTIMAL MODEL BIOEKONOMI SISTEM MANGSA PEMANGSA SUMBER DAYA PERIKANAN DENGAN PEMANENAN PADA POPULASI PEMANGSA

KESTABILAN MODEL SATU MANGSA DUA PEMANGSA DENGAN FUNGSI RESPON TIPE HOLLING III DAN PEMANENAN

ANALISIS DINAMIK MODEL POPULASI MANGSA PEMANGSA DENGAN WILAYAH RESERVASI DAN PEMANENAN PEMANGSA Aidil Awal 1*), Syamsuddin Toaha 2), Khaeruddin 2)

PEMANENAN OPTIMAL PADA MODEL REAKSI DINAMIK SISTEM MANGSA-PEMANGSA DENGAN TAHAPAN STRUKTUR. Yuliani, Marwan Sam

KESTABILAN MODEL POPULASI SATU MANGSA-DUA PEMANGSA DENGAN PEMANENAN OPTIMAL PADA PEMANGSA

Local Stability of Predator Prey Models With Harvesting On The Prey. Abstract

Aplikasi Prinsip Maksimum Pontryagin Pada Model Bioekonomi Mangsa-Pemangsa Dengan Waktu Tunda

ANALISIS MODEL MANGSA PEMANGSA PADA PENANGKAPAN IKAN YANG DIPENGARUHI OLEH KONSERVASI

SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR Jurusan Matematika FMIPA ITS

ANALISIS BIFURKASI PADA MODEL MATEMATIS PREDATOR PREY DENGAN DUA PREDATOR Lia Listyana 1, Dr. Hartono 2, dan Kus Prihantoso Krisnawan,M.

ANALISIS KESTABILAN PADA MODEL DUA MANGSA- SATU PEMANGSA DENGAN FUNGSI RESPON HOLLING DAN PEMANENAN

Simulasi Model Mangsa Pemangsa Di Wilayah yang Dilindungi untuk Kasus Pemangsa Tergantung Sebagian pada Mangsa

MODEL PERSAMAAN DIFERENSIAL PADA INTERAKSI DUA POPULASI

KESTABILAN MODEL MANGSA PEMANGSA DENGAN FUNGSI RESPON TIPE HOLLING II DAN WAKTU TUNDA

Simulasi Kestabilan Model Predator Prey Tipe Holling II dengan Faktor Pemanenan

Pengendalian Populasi Hama pada Model Mangsa-Pemangsa dengan Musuh Alaminya

Analisis Kestabilan Model Penurunan Sumber Daya Hutan Akibat Industri

ANALISIS KESTABILAN MODEL MANGSA-PEMANGSA HUTCHINSON DENGAN WAKTU TUNDA DAN PEMANENAN KONSTAN LILIS SAODAH

MODEL MATEMATIKA MANGSA-PEMANGSA DENGAN SEBAGIAN MANGSA SAKIT

ANALISIS DINAMIK SISTEM PREDATOR-PREY MODEL LESLIE-GOWER DENGAN PEMANENAN SECARA KONSTAN TERHADAP PREDATOR

ANALISA KESEIMBANGAN INTERAKSI POPULASI TERUMBU KARANG, SIPUT DRUPELLA DAN PREDATORNYA MELALUI PHASE PORTRAIT

ANALISIS DINAMIKA MODEL KOMPETISI DUA POPULASI YANG HIDUP BERSAMA DI TITIK KESETIMBANGAN TIDAK TERDEFINISI

Kestabilan Titik Ekuilibrium Model SIS dengan Pertumbuhan Logistik dan Migrasi

BIFURKASI HOPF MODEL MANGSA-PEMANGSA DENGAN WAKTU TUNDA NI NYOMAN SURYANI

BIFURKASI HOPF PADA MODEL MANGSA PEMANGSA DENGAN WAKTU TUNDA DAN TINGKAT PEMANENAN KONSTAN LOLA OKTASARI

MODEL PREDATOR-PREY DENGAN DUA PREDATOR

Interaksi Antara Predator-Prey dengan Faktor Pemanen Prey

MODIFIKASI SISTEM PREDATOR-PREY: DINAMIKA MODEL LESLIE-GOWER DENGAN DAYA DUKUNG YANG TUMBUH LOGISTIK

Model Matematika Penyebaran Penyakit HIV/AIDS dengan Terapi pada Populasi Terbuka

ANALISIS KESTABILAN MODEL MANGSA-PEMANGSA DENGAN MANGSA YANG TERINFEKSI DI LINGKUNGAN TERCEMAR

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Asumsi yang digunakan dalam sistem mangsa-pemangsa. Dimisalkan suatu habitat dimana spesies mangsa dan pemangsa hidup

MODEL LOGISTIK DENGAN DIFUSI PADA PERTUMBUHAN SEL TUMOR EHRLICH ASCITIES. Hendi Nirwansah 1 dan Widowati 2

KESTABILAN TITIK EQUILIBRIUM MODEL SIR (SUSPECTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PENYAKIT FATAL DENGAN MIGRASI

ANALISIS DINAMIK SKEMA EULER UNTUK MODEL PREDATOR-PREY DENGAN EFEK ALLEE KUADRATIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MODEL SIR UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG

PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN MODEL PADA PENYEBARAN HIV-AIDS

ANALISIS TITIK EKUILIBRIUM DAN SOLUSI MODEL INTERAKSI PEMANGSA-MANGSA MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN

KESTABILAN SISTEM PREDATOR-PREY LESLIE

Model Matematika Jumlah Perokok dengan Nonlinear Incidence Rate dan Penerapan Denda

Dinamik Model Epidemi SIRS dengan Laju Kematian Beragam

DINAMIKA PERKEMBANGAN HIV/AIDS DI SULAWESI UTARA MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN DIFERENSIAL NONLINEAR SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTIOUS AND RECOVERED)

ANALISA KESTABILAN DAN KENDALI OPTIMAL PADA MODEL PEMANENAN FITOPLANKTON-ZOOPLANKTON

Created By Aristastory.Wordpress.com BAB I PENDAHULUAN. Teori sistem dinamik adalah bidang matematika terapan yang digunakan untuk

MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI MANKIW ROMER WEIL DENGAN PENGARUH PERAN PEMERINTAH TERHADAP PENDAPATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kestabilan model predator-prey tipe Holling II dengan faktor pemanenan.

MODEL DINAMIKA CINTA DENGAN MEMPERHATIKAN DAYA TARIK PASANGAN

ANALISIS KESTABILAN MODEL MANGSA-PEMANGSA DENGAN MANGSA YANG TERINFEKSI DI LINGKUNGAN TERCEMAR

BAB I Pendahuluan Latar BelakangMasalah

ANALISIS KESTABILAN MODEL INTERAKSI PEMANGSA DAN MANGSA PADA DUA HABITAT YANG BERBEDA ADE NELVIA

Modifikasi Kontrol untuk Sistem Tak Linier Input Tunggal-Output Tunggal

BAB II KAJIAN TEORI. dinamik, sistem linear, sistem nonlinear, titik ekuilibrium, analisis kestabilan

TUGAS AKHIR KAJIAN SKEMA BEDA HINGGA TAK-STANDAR DARI TIPE PREDICTOR-CORRECTOR UNTUK MODEL EPIDEMIK SIR

Kestabilan Model SIRS dengan Pertumbuhan Logistik dan Non-monotone Incidence Rate

T 3 Model Dinamika Sel Tumor Dengan Terapi Pengobatan Menggunakan Virus Oncolytic

ANALISIS STABILITAS PENYEBARAN VIRUS EBOLA PADA MANUSIA

SKEMA NUMERIK PERSAMAAN LESLIE GOWER DENGAN PEMANENAN

KESTABILAN DAN BIFURKASI MODEL EPIDEMIK SEIR DENGAN LAJU KESEMBUHAN TIPE JENUH. Oleh: Khoiril Hidayati ( )

KESTABILAN POPULASI MODEL LOTKA-VOLTERRA TIGA SPESIES DENGAN TITIK KESETIMBANGAN ABSTRACT

T 23 Center Manifold Dari Sistem Persamaan Diferensial Biasa Nonlinear Yang Titik Ekuilibriumnya Mengalami Bifurkasi Contoh Kasus Untuk Bifurkasi Hopf

MODEL SEIR PENYAKIT CAMPAK DENGAN VAKSINASI DAN MIGRASI

BIFURKASI HOPF DALAM MODEL EPIDEMI DENGAN WAKTU TUNDAAN DISKRET

PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN LOKAL PADA PERUBAHAN POPULASI PENDERITA DIABETES MELITUS

ANALISIS DINAMIK MODEL PREDATOR-PREY PADA POPULASI ECENG GONDOK DENGAN ADANYA IKAN GRASS CARP DAN PEMANENAN

ANALISIS KESTABILAN MODEL DINAMIK ALIRAN FLUIDA DUA FASE PADA SUMUR PANAS BUMI. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Semarang 50275

Model Matematika Populasi Plankton dan Konsentrasi Nitrogen

ANALISIS KESTABILAN SISTEM GERAK PESAWAT TERBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE NILAI EIGEN DAN ROUTH - HURWITZ (*) ABSTRAK

IDENTIFIKASI TITIK TITIK BIFURKASI DARI MODEL TRANSMISI PENYAKIT MENULAR

ANALISIS KESTABILAN MODEL FERMENTASI ETANOL DENGAN SUBSTRAT GLUKOSA. Primadina 1, Widowati 2, Kartono 3, Endang Kusdiyantini 4

ANALISIS MODEL MATEMATIKA PREDATOR-PREY DENGAN PREY YANG TERINFEKSI SKRIPSI

METODE ITERASI ORDE EMPAT DAN ORDE LIMA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Imaddudin ABSTRACT

ANALISIS KESTABILAN MODEL MUTUALISME DUA SPESIES SKRIPSI

BIFURKASI DARI HASIL MODIFIKASI SISTEM PERSAMAAN LORENZ

Penentuan Bifurkasi Hopf Pada Predator Prey

Penerapan Persamaan Aljabar Riccati Pada Masalah Kendali Dengan Waktu Tak Berhingga

Model Mangsa-Pemangsa dengan Dua Pemangsa dan Satu Mangsa di Lingkungan Beracun

PEMODELAN DINAMIKA KONSENTRASI TIMBAL DARI LIMBAH ELEKTRONIK PADA LINGKUNGAN HIDUP

SIFAT-SIFAT DINAMIK DARI MODEL INTERAKSI CINTA DENGAN MEMPERHATIKAN DAYA TARIK PASANGAN

ANALISIS KESTABILAN MODEL MANGSA-PEMANGSA HOLLING-TANNER TIPE II INTAN SELVYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BIO-EKONOMI PENANGKAPAN IKAN : MODEL STATIK. oleh. Purwanto 1) ABSTRACT

ANALISIS MODEL MANGSA-PEMANGSA HOLLING-TANNER TIPE II DENGAN MANGSA YANG TERLINDUNG DAN ADANYA PEMANENAN POPULASI EKA PUJIYANTI

Pembagi Bersama Terbesar Matriks Polinomial

Penerapan Teknik Serangga Steril Dengan Model Logistik. Dalam Pemberantasan Nyamuk Aedes Aegypti. Nida Sri Utami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MAXIMUM SUSTAINABLE YIELD (MSY) PADA PERIKANAN DENGAN STRUKTUR PREY-PREDATOR

Analisis Kestabilan Model MSEIR Penyebaran Penyakit Difteri Dengan Saturated Incidence Rate

KESTABILAN MODEL EPIDEMIK SEIR DENGAN WAKTU TUNDA STABILITY OF SEIR EPIDEMIC MODEL WITH TIME DELAY

MODEL PREDATOR-PREY MENGGUNAKAN RESPON FUNGSIONAL TIPE II DENGAN PREY BERSIMBIOSIS MUTUALISME

BIFURKASI HOPF PADA MODEL SILKUS BISNIS KALDOR-KALECKI TANPA WAKTU TUNDA

MODEL PELATIHAN ULANG (RETRAINING) PEKERJA PADA SUATU PERUSAHAAN BERDASARKAN PENILAIAN REKAN KERJA

PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS STABILITAS DARI PENULARAN PENYAKIT GONORE

PERILAKU DINAMIS MODEL MANGSA-PEMANGSA TIPE GAUSE YANG DIPERUMUM DENGAN WAKTU TUNDA PEMANENAN KONSTAN HASANNUDIN

Analisis Kestabilan Pada Model Transmisi Virus Hepatitis B yang Dipengaruhi Oleh Migrasi

BAB II LANDASAN TEORI

J. Sains & Teknologi, Desember 2016, Vol.5 No. 2: ISSN KESTABILAN DAN SIMULASI NUMERIK MODEL PERTUMBUHAN DAN PENYEBARAN SEL TUMOR

MODEL MATEMATIKA MANGSA-PEMANGSA DENGAN SEBAGIAN MANGSA SAKIT TUGAS AKHIR

ISBN :

KESTABILAN MODEL SUSCEPTIBLE VACCINATED INFECTED RECOVERED (SVIR) PADA PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK (MEASLES) (Studi Kasus di Kota Semarang)

Transkripsi:

KESTABILAN MODEL BIOEKONOMI SISTEM MANGSA PEMANGSA SUMBER DAYA PERIKANAN DENGAN PEMANENAN PADA POPULASI PEMANGSA STABILITY OF BIOECONOMICS MODELS PREY PREDATOR SYSTEM FISHERIES RESOURCES WITH HARVESTING IN PREDATOR POPULATION Rustam, Syamsuddin Toaha, Moh. Ivan Azis Bagian Matematika Terapan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin Alamat Koresponden: Rustam Program Pascasarjana Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin Makassar, 9045 HP: 08534044 Email: rustam.math06@gmail.com

ABSTRAK Sumber daya perikanan dengan karakteristik akses terbuka memungkinkan terjadinya eksploitasi berlebihan, sehingga konsep bioekonomi perikanan dikembangkan dengan harapan mencegah terjadinya eksploitasi berlebihan pada sumber daya perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kestabilan titik keseimbangan model bioekonomi sistem mangsa pemangsa sumber daya perikanan dengan pemanenan pada populasi pemangsa. Model bioekonomi sistem mangsa pemangsa sumber daya perikanan yang dibahas berdasarkan pada asumsi awal yaitu pemanenan hanya pada populasi pemangsa. Kestabilan titik keseimbangan ditentukan dengan metode linearisasi sistem. Hasil linearisasi mengarahkan pada diperolehnya persamaan krakteristik dan nilai eigen yang merupakan acuan penentuan sifat kestabilan titik keseimbangan. Kestabilan titik keseimbangan juga ditentukan dengan menggunakan uji kestablan Hurwitz. Dari hasil penelitian diperoleh tiga titik keseimbangan yang salah satunya merupakan titik keseimbangan interior. Analisis kestabilan menggunakan metode pelinearan dan uji kestabilan Hurwitz menunjukkan bahwa titik keseimbangan interior yang diperoleh merupakan titik keseimbangan yang stabil asimptotik. Hal ini bermakna bahwa populasi mangsa dan pemangsa akan tetap lestari meskipun pemangsa dipanen. Kata Kunci: Model Bioekonomi, Titik Keseimbangan, Kestabilan, Stabil Asimptotik ABSTRACT Fishery resources with open access characteristics allowing over exploitation of fisheries resources, so that bioekonomi concept was developed with the hope of preventing the over-exploitation of fisheries resources. This study aims to determine the stability of the equilibrium point of the model bioekonomics prey predator system fisheries resources with harvesting in the predator population. Bioekonomics model of prey predator system fishery resources are discussed based on the initial assumption that harvesting only the predator population. The stability of the equilibrium point of the system is determined by the method of linearization. The results obtained lead to the linearized equations and eigenvalues krakteristik a reference determining the stability properties of equilibrium. The stability of the equilibrium point also determined by using Hurwitz stability test. The results were obtained three equilibrium points, one of which is an interior equilibrium point. Stability analysis using linearization method and Hurwitz stability test showed that the interior equilibrium point obtained is an asymptotic stable equilibrium point. This means that the prey and predator populations will remain stable even though the predator is harvested. Keywords: Bioeconomics Model, Equilibrium Point, Stability, Asymptotic Stable

PENDAHULUAN Sumber daya alam (SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia. Pada umumnya, SDA berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA yang tak dapat diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui merupakan kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi secara berlebihan. Tumbuhan dan hewan adalah contoh SDA yang dapat diperbahrui yang mana jumlahnya sangatlah berlimpah secara umum di negara Indonesia. Walaupun jumlahnya berlimpah penggunaannya harus tetap dibatasi dan dijaga agar terus berkelanjutan dan terjaga kelestariannya sehingga manajemen sumber daya alam terbarukan merupakan suatu hal yang penting. Sumber daya perikanan merupakan sumber daya alam terbarukan yang mempunyai karakteristik yang unik yaitu merupakan sumber daya milik umum (common property). Akibatnya pemanfaatan sumber daya perikanan bersifat open acces artinya semua orang dapat melakukan kegiatan penangkapan ikan di suatu wilayah perairan tanpa adanya pembatasan. Karakteristiknya tersebut dalam pemanfaatannya dapat mengalami overfishing atau eksploitasi berlebihan yaitu tingkat penangkapan ikan meningkat hingga mengganggu keseimbangan populasi ikan yang berakibat tidak lagi diperoleh keuntungan dari sumber daya perikanan tersebut bahkan dapat mengakibatkan kepunahan populasi ikan. Sehingga dibutuhkan manajemen perikanan dengan tujuan menjamin konservasi sumber daya perikanan di masa mendatang tetap lestari dan tetap memberikan keuntungan ekonomis pada masyarakat secara regular dengan menerapkan manajemen yang tepat. Pada konsep biologi, interaksi biologi yang biasa dijumpai dalam ekosistem adalah interaksi mangsa pemangsa. Salah satu contoh interaksi mangsa pemangsa dalam perikanan adalah interaksi antara bibit ikan bandeng (nener) dan ikan kakap putih (lates calcarifer). Bentuk interaksinya yaitu ikan kakap putih merupakan pemangsa bagi bibit ikan bandeng (nener), dimana ikan kakap putih merupakan pemangsa yang rakus dan aktif memburu mangsanya (Fahmi, 000). Beberapa penelitian terdahulu yang mendasari penelitian ini, antara lain penelitian Chakraborty dkk., (011) yaitu model bioekonomi sistem mangsa pemangsa sumber daya perikanan dengan waktu tunda, dimana terdapat dua zona populasi mangsa. Selain itu, Chakraborty dkk., (011) pada tahun yang sama juga meneliti tentang kontrol optimal model mangsa pemangsa sumber daya perikanan dengan tahapan struktur dimana permasalahan yang dikaji terdiri dari bagian. Bagian pertama dilakukan penambahan faktor pemanenan pada populasi mangsa dan pada bagian kedua penambahan faktor pemanenan dilakukan pada

populasi pemangsa. Sedangkan Prastiwi (013) mengkombinasikan kedua jenis penelitian Chakraborty dkk. tersebut untuk melihat pengaruh waktu tunda pada pertumbuhan pemangsa dengan pemanenan dikenakan pada populasi mangsa zona bebas penangkapan ikan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan titik keseimbangan dan uji kestabilan titik keseimbangan sistem mangsa pemangsa sumber daya perikanan dengan pemanenan pada populasi pemangsa. BAHAN DAN METODE Secara umum, penelitian yang dilakukan yaitu menentukan titik keseimbangan model, melinearisasi model, menganalisis kestabilan titik keseimbangan, kemudian melakukan simulasi numerik. Adapun metode penelitiannya adalah menganalisis tingkat kestabilan titik keseimbangan model bioekonomi sistem mangsa pemangsa dengan pemanen pada populasi pemangsa menggunakan metode linearisasi dan uji kestabilan Hurwitz. Kemudian software komputasi yang digunakan pada penelitian ini adalah Maple dan Matlab. HASIL Model bioekonomi sumber daya perikanan dengan pemanenan dilakukan pada populasi pemangsa adalah sebagai berikut dx x xz rx 1 1x y dt K a x dy y sy 1 1x y dt L dz xz kz z qez dt a x pqz c E m 0 Dari model bioekonomi sumber daya perikanan pada persamaan (1) diperoleh tiga titik m m keseimbangan yaitu T1 0, 0, 0,, T x, y,0,, c c dan T 3 x, y, z, E dimana L y * Lsy * sy * x*, L y x rx 1x * *, 1 1 r x z, K a x 1 x* z k qe a x* * m E. pqz * c (1)

Titik keseimbangan T3 x, y, z, E merupakan titik keseimbangan interior yaitu x 0, y 0, z 0, dan E 0 apabila memenuhi syarat berikut. y * y * sy* 1 0, L r x z * x rx 1x 0, K a x x* * k qe 0, a x* pqz * c 0. Titik keseimbangan T1 dan T tidak dilakukan analisis kestabilan karena titik keseimbangan ini bukan merupakan titik keseimbangan interior. Analisis kestabilan hanya dilakukan pada titik keseimbangan interior yang merupakan syarat kewujudan populasi. Hasil analisis kestabilan menggunkan metode linearisasi dan uji kestabilan Hurwitz menunjukkan bahwa titik keseimbangan T 3 merupakan titik keseimbangan yang stabil asimptotik. Nilai parameter yang digunakan mengacu pada nilai parameter pada Tabel 1. Dengan mempertimbangkan beberapa penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini, juga digunakan parameter K = 1.000, L = 1.000, p = 5, c = 5, dan v = 0,5. Gambar 1 pada lampiran menunjukkan jumlah populasi x (mangsa pada zona bebas), y (mangsa pada zona reservasi), dan z (pemangsa) dalam kurun waktu 10 tahun. Model bioekonomi sumber daya perikanan seperti pada persamaan (1), dengan menggunakan nilai parameter pada Tabel 1 dan nilai parameter penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini diperoleh titik keseimbangan interior * x* 898, 7165797, y* 965, 44730, z* 373,10569, E = 0,069465015. Dengan menggunakan metode linearisasi diperoleh nilai-nilai eigen dari persamaan karakteristik yaitu 1 1,7504487196, 0, 6546848413, dan 3 0,3617373640. Nilai-nilai eigen yang diperoleh terlihat bahwa semuanya bernilai negatif. Berdasarkan hal ini, disimpulkan bahwa titik keseimbangan T3 x, y, z, E stabil. Titik keseimbangan T3 x, y, z, E juga dianalisis kestabilannya menggunakan uji kestabilan Hurwitz, dimana diperoleh nilai p0 0,4300979809, p1,0486801, p,780416788, dan p p p 1 0 = 5,65941761> 0. Karena p0 0, p1 0, p 0, dan p p1 p0 0, maka menurut uji kestabilan Hurwitz, titik keseimbangan T3 x, y, z, E stabil asimptotik. Hal ini

bermakna bahwa jika diambil nilai awal tertentu (misalkan 500) untuk masing-masing populasi, maka dalam waktu yang lama jumlah populasi mangsa zona bebas menuju ke 898,7165797, populasi mangsa zona reservasi menuju ke 965,44730, populasi pemangsa menuju ke 373,10569, dan tingkat usaha pemanenan akan menuju ke 0,069465015. PEMBAHASAN Penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku sistem dengan pemanenan pada populasi pemangsa (z) memberikan pengaruh pada populasi yang dipanen yaitu jumlah populasi pemangsa mengalami penurunan jumlah yang cukup signifikan dari nilai awal yang diberikan. Berbeda halnya dengan populasi mangsa pada zona bebas (x) dan populasi mangsa pada zona reservasi (y) yang mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan karena populasi mangsa zona bebas dan populasi mangsa pada zona reservasi tidak dilakukan pemanen. Peninjauan sisi ekonomisnya model biokonomi pada penelitian ini mengacu pada penelitian Liu dkk., (011) yang meneliti efek panen pada ekosistem dan merumuskan keuntungan ekonomis dari hasil pemanenan yaitu m pqz c E. Model dari populasi pemangsa dalam penelitian ini menggunakan persamaan yang diberikan oleh Subiono dalam penelitianya terkait model mangsa pemangsa dan kontrol optimal (Subiono, 01). Kestabilan titik keseimbangan menurut Haberman (1977) dapat diketahui dengan memperhatikan tanda dari nilai bilangan riil akar-akar persamaan karekteristik. Suatu titik keseimbangan dikatakan apabila stabil jika bagian real semua akarnya negatif, tidak stabil jika bagaian real dari paling sedikit satu akarnya positif, stabil netral jika bagian real akar sama dengan nol, dan lainnya negatif jika semua akarnya diindikasikan nol maka disebut tidak stabil secara aljabar. Titik keseimbangan interior menggunakan metode linearisasi dan uji kestabilan Hurwitz. yang diperoleh dilakukan analisis kestabilan dengan

Jika persamaan (1) dituliskan dalam bentuk x xz f rx1 1x y, K a x y g sy 1 1x y, L xz, a x h kz z qez maka diperoleh matriks Jacobi dari persamaan () adalah sebagai berikut () f f f x y z g g g A. x y z h h h x y z Dengan mensubstitusi titik keseimbangan T3 x, y, z, E pada matriks Jacobi A, diperoleh rx z x z x r 1 K a x a x a x sy A* 1 s 0. L z x z x 0 k z qe a x a x a x Persamaan karakteristik dari matriks Jacobi A * adalah A* I 0. Dengan menyelesaikan persamaan karakteristik A* I 0 diperoleh bentuk dimana 3 p p1 p0 0, rx z xz sy x p0 r 1 s d zqe K a x a x L a x z x z sy x s a x a x L a x x d zqe 1, a x

rx z xz sy p1 r 1 s K a x a x L rx z xz x r 1 d zqe K a x a x a x sy x z x z x s d zqe L a x a x a x 1, dan a x rx z xz sy x p r 1 s d zqe. K a x a x L a x Menurut uji kestabilan Hurwitz, titik keseimbangan T3 x, y, z, E apabila p0, p1, p 0 dan p p1 p0 0. stabil asimptotik Uji kestabilan Hurwitz merupakn suatu metode yang dipertimbangkan untuk menguji kestabilan titik keseimbangan dari sistem dinamik linear dengan koefisien konstan. Matriks Hurwitz diberikan sebagai berikut oleh sampai matriks H H n. Disini, nilai p 1 n1, pn 1 pn 3 H, 1 pn pn 1 pn 3 pn 5 H3 1 pn p n4, 0 pn 1 p n3 p j didefinisikan bernilai 0 jika j bernilai negatif. Uji kestabilan Hurwitz (Willems, 1970 dan Jeffries, 1989). Diberikan sistem dinamik dx Ax. dt (3) Misalkan sistem pada persamaan (3) mempunyai trajektori konstan 0. Setiap matriks Hurwitz mempunyai determinan dengan nilai positif jika dan hanya jika setiap bagian riil dari nilai eigen matriks A bernilai negatif dan 0 merupakan suatu trajektori atraktor, yaitu titik keseimbangan 0 stabil asimptotik. Untuk nilai n yang kecil, uji stabilan Hurwitz menyatakan bahwa masing-masing matriks Hurwitz mempunyai determinan dengan nilai positif jika dan hanya jika, untuk n 1, p 0; n, p, p 0; 0 0 1 n 3, p, p, p 0, p p p 0; 0 1 1 0 n 4, p, p, p, p 0, p, p, p p p p 0. 0 1 3 3 1 1 0 3

Dengan demikian kestabilan titik keseimbangan 0 dapat diketahui dengan memperhatikan nilai-nilai koefisien dari persamaan karakteristik matriks A (Toaha, 013). KESIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian model bioekonomi sistem mangsa pemangsa dengan pemanenan pada populasi pemangsa memberikan hasil yaitu diperoleh tiga titik keseimbangan yang salah satunya merupakan titik keseimbangan interior dan mempunyai sifat kestabilan stabil asimptotik. Hal ini bermakna bahwa jumlah populasi mangsa dan pemangsa akan tetap lestari meskipun dilakukan pemanenan pada populasi pemangsa yang tentunya dari sisi ekonomi dengan pemanenan populasi pemangsa tersebut akan memberikan keuntungan ekonomis. Sebagai upaya tindak lanjut dari penelitian ini, penulis memberi saran dilakukan variasi model dimana pemanenan tidak hanya dilakukan pada populasi pemangsa, namun juga dilakukan pemanenan pada populasi mangsa zona bebas dan populasi mangsa zona reservasi. DAFTAR PUSTAKA Chakraborty, K., Chakraborty, M., dan Kar, T.K. (011). Bifurcation and Control of a Bioeconomic Model of a Prey-Predator System with a Time Delay. Nonlinear Analysis: Hybrid Systems. 5: 613-65. Chakraborty, K., Chakraborty, M., dan Kar, T.K. (011). Optimal Control of Harvest and Bifurcation of Prey-Predator Model with Stage Structure. Applied Mathematics And Computation. 17: 8778-879. Fahmi. (000). Jenis Ikan Pemangsa di Tambak Tradisional dan Cara Penanganannya. Jurnal Oseana. 5(1): 1-30. Haberman, R. (1977). Mathematical Models An Introduction to Applied Mathematics. Prentice-Hall, Inc., New Jersey. Jeffries, C. (1989). Mathematical Modeling in Ecology. Birakhaauser, Boston. Liu, C., Zhang, Q., dan Huang, J. (011). The Dynamics and Control of a Harvested Differential-Algebraic Prey-Predator Model. International Journal of Information and Systems Sciences. 7(1): 103-113. Prastiwi, L. (013). Kontrol Optimal Model Bioekonomi Mangsa-Pemangsa dengan Waktu Tunda. Tesis tidak diterbitkan. Surabaya: Program Pascasarjana ITS. Subiono. (01). Sistem Linier dan Kontrol Optimal. Jurusan Matematika FMIPA-ITS, Surabaya. Toaha, S. (013). Pemodelan Matematika dalam Dinamika Populasi. Dua Satu Press, Makassar. Willems, J.L. (1970). Stability Theory of Dynamical Systems. Thomas Nelson & Sons, London.

LAMPIRAN Tabel 1. Nilai parameter Parameter Nilai Parameter Nilai Parameter Nilai r 1,8 1 0,5 0,5 s 0,5 0,5 0,8 a 30 d 0,0005 0,001 q 0,5 m 5 Gambar 1. Perilaku sistem dengan pemanenan pada populasi z