Potongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 atas Sewa dan Jasa Pada PT. PLN (Persero) area Jatinegara

dokumen-dokumen yang mirip
Prosedur Pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) 23 Atas Sewa dan Jasa Pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II Cabang Tanjung Priok


BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PROSES PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DI PERUSAHAAN PT. INDOSAT M2

BAB IV PEMBAHASAN. (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI area Semarang

BAB IV ANALISIS. Daftar Pajak Penghasilan Pasal 23 yang Dipotong PT.PLN (Persero) Area Garut Periode Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dimana pendapatan terbesar


BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi yang Melatarbelakangi Kesalahan atas Kewajiban Pemotongan PPh 23

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV. EVALUASI PROSES PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PPh PASAL 23/26 PADA PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE

MEKANISME PERHITUNGAN PPH OP KARYAWAN PADA PT. VIRAJAYA RIAUPUTRA

Apakah Pemilik Indekos Harus Bayar Pajak Juga?

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bisa ditarik apa yang telah dibahas dan dianalisis oleh penulis dalam skripsi ini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut yang harus diperhatikan adalah. dari sektor pajak sebagai penerimaan kas Negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pasal 1 Undang-Undang No.16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia

KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGGUNAAN DANA HIBAH PENELITIAN KOPERTIS WILAYAH III JAKARTA TAHUN 2018

Soal USKP A Mata Ujian PPh Pot/ Put Pasal (15, 21, 22, 23, 26) Periode Juni Tahun 2013 (Bagian Pertama)

PELAKSANAAN PEMOTONGAN DAN PENYETORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 ATAS SEWA KENDARAAN PADA PT. PLN

Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP

tempat pembayaran pajak, dan tata cara pembayaran, penyetoran dan pelaporan pajak, serta tata cara pengangsuran dan penundaan pembayaran pajak diatur

ANALISIS PENERAPAN PEMOTONGAN DAN PENYETORAN SERTA PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 26 TAHUN (STUDI KASUS: PERUM PERURI)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Mekanisme Pemotongan Pajak PPH 22 Pada Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 4 AYAT (2) PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23

BAB V PENUTUP. PPN sesuai dengan hukum dan undang-undang yang berlaku. PT Tiga Muara Jaya selalu mengalami lebih bayar didalam penghitungan PPN.

TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 BULAN AGUSTUS 2015 PADA CV. SUAR LANG

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Pajak Menurut Para Ahli

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Modul Perpajakan PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26 DEFINISI

PELAKSANAAN SELF ASSESSMENT SYSTEM PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 ATAS JASA SEWA KENDARAAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) KEBUN MUMBUL JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. pada Undang-Undang Dasar Negara 1945 dan berasaskan Pancasila. Sekarang ini setiap Negara

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sistem pemungutan pajak yang berlaku adalah Self Assessment

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan negara. Karena pajak mempunyai kontribusi yang tinggi terhadap

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. karangan Prof. Dr. Mardiasmo (2011:1) pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

BENDAHARA SEBAGAI PEMUNGUT PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 BAB III

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26

257/PMK.011/2011 TATA CARA PEMOTONGAN DAN PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN LAIN KONTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam upaya mewujudkan tujuan nasional yaitu mensejahterakan. masyarakat adil dan makmur, diperlukan pembangunan di segala sektor.

BAB II LANDASAN TEORI PAJAK PENGHASILAN. II.1.1. Pengertian dan Pelaksanaan Pajak Penghasilan

Bagian Pembukuan Yayasan Pendidikan Gunadarma 2017

PEMOTONGAN/ PEMUNGUTAN PAJAK ATAS PENGGUNAAN DANA DESA

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pajak dan tidak menjalankan kewajibannya sebagai wajib pajak.

EVALUASI MEKANISME PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 PADA PT.HUTAMA KARYA (Persero)

BAB II KERANGKA TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Pajak merupakan komponen yang sangat penting dalam keberlangsungan

BAB II LANDASAN TEORI / PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Pengertian bank menurut Pasal 1 Undang-undang No.10 Tahun 1998

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pelaporan Kewajiban Perpajakan yang Selama Ini Dilakukan Tuan X atas

PROSEDUR, PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA PT. BANI RADIKSA

PELAKSANAAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 ATAS JASA PENGIRIMAN DOKUMEN PADA STRATEGIC BUSSINESS UNIT

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

: Anisia Astuti NPM : Jurusan : Akuntansi/S1 Pembimbing : Dr. Imam Subaweh, SE., Ak., MM

a. Rp ,00 d. Rp ,00 b. Rp ,00 e. Rp ,00.

BAB I PENDAHULUAN. pajak, baik pajak pusat maupun pajak daerah, ini terbukti pada tahun 2014

DAFTAR FORMULIR SPT MASA PPh PASAL 23 DAN/ATAU PASAL 26 DAN BUKTI PEMOTONGAN PPh PASAL 23 DAN/ATAU PASAL 26

Sistem/Cara Pemungutan Pajak ada 3, yaitu:

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Penghitungan Pajak yang Dilakukan oleh PT Semar Jaya Indah Tahun

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 14/PJ/2013

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara. Republik Indonesia atahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara

Kata Kunci: Perhitungan, penyetoran, dan pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. disamping komponen pembiayaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara. Menurut Undang-Undang (UU) no. 20 tahun 1997 tentang Penerimaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung.

PENYAJIAN DAN ANALISA DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil identifikasi dan evaluasi atas pemotongan, penyetoran, dan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam kehidupan masyarakat seiring dengan perkembangan dan. untuk membiayai pembangunan negara dan juga merupakan sumber

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BENDAHARA PEMERINTAH Jakarta, 5 Februari 2018

A. Dasar Hukum. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2008

: Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan, Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 23 atas Jasa Sewa Kendaraan pada PT. Amico ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ruang Lingkup Jasa Konstruksi

ANALISIS PENERAPAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA PT SM ANUGRAH RAYA TAMA

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan Negara dan pembangunan nasional. memenuhi kewajiban dalam bentuk fasilitas telah diberikan untuk mempermudah

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE- 62/PJ/2013 TENTANG

BAB IV REKONSILIASI FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERUTANG PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT. MANDIRI CIPTA

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Kegiatan Perusahaan Serta Perubahan Peraturan yang Terjadi Pada Perusahaan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Pajak Penghasilan. Jasa Kontruksi. Penyetoran. Tata Cara.

PENGANTAR PERPAJAKAN BENDAHARA

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kemakmuran rakyatnya secara adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI

BAB I PENDAHULUAN. undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk

PENUNJUKAN BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK PAJAK NEGARA BAB I

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pajak Penghasilan Pasal 22 PAJAK PENGHASILAN PASAL 22

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 80/PMK.03/2010 TENTANG

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Keuangan Sub. Bidang Perpajakan pada PT. INTI (Persero) Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. Beragam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilakukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penghasilan badan yang dilakukan oleh PT Bank MAJU, maka dengan hasil penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGANTAR PERPAJAKAN BENDAHARA

BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK PENGHASILAN DENGAN TARIF KHUSUS YANG BERSIFAT FINAL DAN TIDAK FINAL BAB V

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. PPH. Pemotongan. Dibayarkan sekaligus.

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara yang berlandaskan

PPh Pasal 22. Bendaharawan Pemerintah

Transkripsi:

Potongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 atas Sewa dan Jasa Pada PT. PLN (Persero) area Jatinegara Nama : Nurilla Afriani NPM : 44209661 Jurusan Program Pembimbing : Akuntansi Komputer : DIII Bisnis dan Kewirausahaan : Dr.Aris Budi Setyawan, SE., MM

Latar Belakang Di Indonesia peran pajak sangat penting karena dapat memberikan peranan dan sumbangan yang berarti bagi pembiayaan pengeluaran pemerintah. Salah satu sumber dana berupa pajak yang dimaksud adalah Pajak Penghasilan (PPh) pasal 23 yang merupakan pemotong atas penghasilan diterima atau diperoleh wajib pajak berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan dibayarkan atau terutang oleh badan pemerintah atas subjek pajak dalam negeri. PT. PLN (Persero) area Jatinegara telah terdaftar sebagai Wajib Pajak Badan dan memiliki kewajiban menyetorkan potongan pajak setiap periodenya. Potongan pajak yang dimaksud ialah PPh pasal 23 terhadap sewa dan pekerjaan jasa yang terbentuk berdasarkan nilai kontrak pada SKKO/I (Surat Kontrak Kerja Operasi/Investasi) oleh perusahaan rekanan. Meningkatnya kerja sama antara PT. PLN (Persero) area Jatinegara dengan perusahaan rekanan di bidang operasi dan investasi membuat penulis tertarik untuk menyusun laporan kerja praktek mengenai perhitungan sampai dengan prosedur pelaporan PPh pasal 23 atas sewa dan jasa.

Materi Kerja Praktek : Ketentuan umum Pajak Penghasilan pasal 23. Dokumen pendukung Pajak Penghasilan pasal 23. Tata cara perhitungan Pajak Penghasilan pasal 23. Proses terbentuk hingga pelaporan Pajak Penghasilan pasal 23. Tujuan Laporan Kerja Praktek : Untuk mengetahui ketentuan umum potongan Pajak Penghasilan Pasal 23 pada PT. PLN (Persero) area Jatinegara. Untuk mengetahui tata cara perhitungan, prosedur pelaporan pajak sampai dengan pembayaran potongan Pajak Penghasilan Pasal 23 pada PT. PLN (Persero) Jatinegara.

Metode Praktek Selama 5 minggu melaksanakan kerja praktek di PT. PLN (Persero) area Jatinegara, penulis ditempatkan pada Bagian Anggaran dan Keuangan. Metode praktek yang digunakan penulis : Observasi Observasi yang dilakukan penulis melakukan pengamatan terhadap objek penulisan yaitu PT. PLN (Persero) area Jatinegara meliputi prosedur pelaksanaan kerja maupun dokumen yang di anggap penting dan berkaitan dengan ruang lingkup PPh pasal 23. Kerja Praktek Penulis melakukan Kerja Praktek di PT. PLN (Persero) area Jatinegara. Selama kerja praktek penulis membantu Bagian Anggaran Keuangan, dan mengerjakan pekerjaan yang berkaitan dengan PPh pasal 23. Wawancara Wawancara yang dilakukan penulis ialah mengajukan beberapa pertanyaan guna mendapatkan data yang diperlukan dari PT. PLN (Persero) area Jatinegara. Studi Kepustakaan Penulis menghimpun informasi yang berkaitan dengan potongan PPh pasal 23 dengan membandingkan buku buku ilmiah maupun LKP yang telah ada pada perpustakaan kampus ataupun dari sumber lain.

Hasil Kerja Praktek Ketentuan Umum PPh Pasal 23 Pengertian Pajak Penghasilan (PPh) 23. PPh 23 mengatur pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong PPh 21 dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah masuk jatuh tempo pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri, penyelenggaraan kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya. Menurut Golongannya PPh pasal 23 merupakan Pajak Langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh PT. PLN (Persero) area Jatinegara sebagai Wajib Pajak. Objek dan Tarif Pemotongan PPh pasal 23 pada PT. PLN (Persero) area Jatinegara. a. Sewa sehubungan dengan sewa kendaraan, sewa mesin potocopy, sewa komputer. Tarif : 2% x nilai bruto b. Imbalan jasa, sehubungan jasa teknik, jasa cleaning servis, jasa outsourcing. Tarif : 2% x nilai bruto.

Dokumen Pendukung Potongan PPh Pasal 23 1. Lampiran Vendor : Lampiran vendor dibuat untuk mengetahui keterangan perusahaan yang sedang melakukan kerja sama dengan PT. PLN (Persero) area Jatinegara. 2. Kwitansi dari perusahaan vendor : Vendor PT. PLN (Persero) area Jatinegara mengirimkan berkas berupa surat perjanjian atas pekerjaan yang akan dilakukan beserta dengan kwitansi. 3. Surat Setoran Pajak (SSP) : Surat Setoran Pajak dibuat oleh Supervisor Keuangan saat akan menyetorkan potongan pajak pada Bank. 4. Bukti setor potongan PPh pasal 23 : Bukti penyetoran tersebut diberikan oleh Bank sebagai bukti bahwa PT. PLN (Persero) arena Jatinegara telah melunasi potongan PPh pasal 23. 5. Print Screen E-SPT PPh pasal 23 : E-SPT merupakan software yang digunakan oleh perusahaan untuk melaporkan penyetoran pajak melaluli media online. 6. Bukti potongan PPh pasal 23 : Bukti potongan PPh pasal 23 dicetak melalui E-SPT, Lampiran bukti potongan PPh pasal 23 merupakan bukti bahwa PT. PLN (Persero) area Jatinegara telah membayarkan PPh pasal 23 sewa atau jasa atas nama vendor yang bersangkutan. 7. Surat Pemberitahuan (SPT) Masa PPh Pasal 23 : Surat Pemberitahuan (SPT) Masa PPh Pasal 23 dicetak melalui E-SPT. Bukti potongan PPh pasal 23 terebut merupakan salah satu berkas pelaporan PPh pasal 23 dari PT. PLN (Persero) area Jatinegara kepada KPP setempat. 8. Daftar Bukti Pemotong PPh Pasal 23 : Daftar Bukti Pemotong PPh Pasal 23 dicetak melalui E-SPT. Bukti potongan PPh pasal 23 terebut merupakan salah satu berkas pelaporan PPh pasal 23 dari PT. PLN (Persero) area Jatinegara kepada KPP setempat.

Tata Cara Perhitungan PPh Pasal 23 atas Sewa dan Jasa Besar Potongan PPh pasal 23 atas sewa dan jasa sebesar 2%. Berikut perhitungannya : Nilai kwitansi : 11 Nilai kwitansi PPN = PPN = DPP/Nilai bruto Nilai bruto x 2% = Pot. PPh 23 Nilai kwitansi Pot. PPh 23 = Jumlah YMH dibayar Contoh kasus : PT. Hemat Sarana Utama telah terikat kontrak dengan PT. PLN (Persero) area Jatinegara dalam bidang Sewa Kendaraan. Perusahaan tersebut menyediakan kendaraan yang akan digunakan di PT. PLN (Persero) area Jatinegara. Nilai kontrak pada bulan Juli 2011 sebesar Rp. 4.000.000. Perhitungan : 4.000.000 : 11 = 363.636 (PPN) 4.000.000 363.363 = 3.636.364 (DPP) 3.636.364 x 2% = 72.727 4.000.000 72.727 = 3.927.273 Dari hasil perhitungan di atas dapat di buat jurnal sebagai berikut : Jurnal pada PT. PLN (Persero) area Jatinegara : Jurnal saat pembayaran PPh pasal 23 atas Sewa Biaya Sewa 4.000.000 Kendaraan yang dilakukan PT. PLN (Persero) : Pot. PPh 23 72.727 Pot. PPh 23 72.727 Kas 3.927.273 Kas 72.727

Flowchart Proses Terbentuk hingga Pelaporan PPh Pasal 23

Kesimpulan PPh pasal 23 mengatur pemotongan pajak atas penghasilan yang telah diterima PT. PLN (Persero) area Jatinegara selaku Wajib Pajak yang berasal dari penyerahan jasa dan kegiatan sewa dan telah dipotong PPh pasal 21 dibayarkan. Jasa dan kegiatan sewa tersebut merupakan objek pajak PPh pasal 23 yang akan dipotong oleh PT. PLN (Persero) area Jatinegara dengan tarif 2%. Dalam menjalankan prosedur perpajakan dokumen merupakan hal penting sebagai bukti, dalam penulisan laporan praktek ini dokumen yang dibahas ialah yang bersangkutan dengan PPh pasal 23 atas sewa dan jasa. PT. PLN (Persero) area Jatinegara dibebankan potongan PPh pasal 23 atas sewa dan jasa. Potongan tersebut sebesar 2% dari jumlah bruto tidak termasuk PPN. Selain melakukan perhitungan, terdapat penjurnalan yang mempengaruhi laporan laba/rugi PT. PLN (Persero) area Jatinegara. Prosedur terbentuk hingga pelaporan PPh pasal 23 dapat di gambarkan dengan flowcart yang memperjelas setiap alurnya. Flowcart tersebut menggambarkan proses SPK diterima, perhitungan PPh pasal 23, persetujuan dari Asisten Manajer, pembuatan SPK oleh Bagian Keuangan, hingga pembayaran di Bank, dan pelaporan PPh pasal 23 pada KPP setempat.