52 Lampiran 1.Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar Merangkai alat Pengelasan Menggerinda permukaan yang kasar Pengecatan b a
53 b a Pengujian alat Layak? Pengukuran parameter Data Analisis data Selesai
54 Lampiran 2. Perhitungan rpm alat Perhitungan rpm Motor listrik 2 HP dengan jumlah putaran permenit sebesar 1450 rpm dan speed reducer dengan perbandingan 1:40. 1450 rpm Sehingga didapat jumlah putaran permenit = 40 = 36,25 rpm SD (penggerak) = SD (yang digerakkan) dimana :S = Kecepatan putar puli (rpm) D= Diameter puli (mm) 36,25 rpm x 2,5inch = S x 4 inch 90,625 rpm = S x 4 90,625 rpm S = 4 S = 22,6 rpm
55 Lampiran 3. Spesifikasi Alat 1. Dimensi Panjang Lebar Tinggi = 50,5 cm = 54,5 cm = 107 cm 2. Bahan Silinder pengempaan = Stainless steel Rangka = Besi siku 3. Tenaga Motor listrik = 2 HP Speed reducer = 1 : 40 4. Pemanas Sumber Panas = Heater (pemanas) elektrik 5. Suhu Pengatur suhu = Thermostat 6. Transisi Puli motor listrik Puli speed reducer = 2,5 inch = 4 inch Sabuk V motor listrik ke speed reducer = A-48
56 Lampiran 4. Analisis ekonomi 1. Unsur produksi 1. Biaya pembuatan alat (P) = Rp. 5.200.000 2. Umur ekonomi (n) = 5 tahun 3. Nilai akhir alat (S) = Rp. 520.000 4. Jam kerja = 7 jam/hari 5. Produksi/hari = 3,35 kg/hari 6. Biaya operator = Rp. 70.350/hari 7. Biaya bahan bakar = Rp. 890,56,5/jam 8. Biaya perbaikan = Rp. 561,56/ jam 9. Bunga modal dan asuransi = Rp. 249.600/tahun 10. Jam kerja alat per tahun = 2100 jam/tahun ( asumsi 300 hari efektif berdasarkan tahun 2013) 2. Perhitungan biaya produksi a. Biaya tetap (BT) 1. Biaya penyusutan (D) D t = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, t-1) Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund Akhir Tahun Ke (P-S) (Rp) (A/F, 6%, n) (F/P, 6%, t-1) D t 0 - - - - 1 4.680.000 1 1 4.680.000,00 2 4.680.000 0,4854 1,06 2.407.972,32 3 4.680.000 0,3141 1,1236 1.651.678,52 4 4.680.000 0,2286 1,191 1.274.188,97 5 4.680.000 0,1774 1,2625 1.048.167,90
57 2. Bunga modal dan asuransi (I) Bunga modal pada bulan Agustus 6% dan Asuransi 2% I = i(p)(n+1) 2n = (8%)Rp.5.200.000 (5+1) 2(5) = Rp. 249.600/tahun Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun Tahun D (Rp) I (Rp)/tahun Biaya tetap (Rp)/tahun 1 4.680.000,00 249.600 4.929.600,00 2 2.407.972,32 249.600 2.657.572,32 3 1.651.678,52 249.600 1.901.278,52 4 1.274.188,97 249.600 1.523.788,97 5 1.048.167,90 249.600 1.297.767,90 b. Biaya tidak tetap (BTT) 1. Biaya perbaikan alat (reparasi) Biaya reparasi = 1,2%(P S) 100 2. Biaya operator = 1,2%(Rp.5.200.000 Rp.520.000) 100 jam = Rp. 561,6/jam Diperkirakan upah operator untuk mengempa kemiri per 1 kilogram adalah sebesar Rp. 3000. Sehingga diperoleh biaya operator: Jumlah produksi per hari = 3,35 kg Biaya operator per hari = 23,45 1 kg x Rp. 3000 = 23,45 1 kg x Rp. 3000 = Rp. 70.350/hari
58 3. Motor listrik 2 HP = 1,492 KW = Rp. 10.050/jam Biaya listrik = 1,492 KW x Rp. 605/KWH = Rp. 902,66/H = Rp. 902,66/jam Total biaya tidak tetap = Rp. 11.514,26 /jam c. Biaya pengempaan kemiri Biaya pokok = [ BT + BTT]C x Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun Tahun BT (Rp/tahun) x (jam/tahun) BTT (Rp/jam) C (jam/kg) BP (Rp/kg) 1 4.929.600,00 2.100 11.514,26 0,298 4130,783 2 2.657.572,32 2.100 11.514,26 0,298 3808,372 3 1.901.278,52 2.100 11.514,26 0,298 3701,050 4 1.523.788,97 2.100 11.514,26 0,298 3647,482 5 1.297.767,90 2.100 11.514,26 0,298 3615,409
59 Lampiran 5.Break even point Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol. N = F (R V) Biaya tetap (F) tahun ke- 5 = Rp. 1.297.767,90/tahun = Rp. 617,9/jam (1 tahun = 2.100 jam) = Rp. 184,4/kg (1 jam = 3.35 kg) Biaya tidak tetap (V) = Rp. 11.514,26 (1 jam = 3,35 kg) = Rp. 3437,1/kg Penerimaan setiap produksi (R) = Rp. 4500/kg (harga ini diperoleh dari perkiraan di lapangan) Alat akan mencapai break even point jika alat telah mengempa kemiri sebanyak : N = = F (R V) Rp.1.297.767,90/tahun (Rp.4.500/kg Rp.3437,1/ Kg ) = 1.220,968 kg/tahun
60 Lampiran 6.Net present value Berdasarkan persamaan (9), nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus: CIF-COF 0 Investasi = Rp. 5.200.000 Nilai akhir = Rp. 520.000 Suku bunga bank = Rp 6% Suku bunga coba-coba = Rp 8% Umur alat Pendapatan = 5 tahun = penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh = Rp. 31.657.500/tahun Pembiayaan = biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun Tahun BP (Rp/kg) Kap. Alat (kg/jam) Jam kerja (jam/tahun) Pembiayaan 1 4130,78 3,35 2100 29.060.058 2 3808,37 3,35 2100 26.791.897 3 3701,05 3,35 2100 26.036.887 4 3647,48 3,35 2100 25.660.036 5 3615,41 3,35 2100 25.434.402 Cash in Flow 6% 1. Pendapatan = Pendapatan x (P/A, 6%,5) = Rp. 31.657.500 x 4,2124 = Rp. 133.354.053 2. Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 6%,5) = Rp 520.000 x 0,7473 = Rp. 388.596
61 Jumlah CIF = Rp. 133.742.649 Cash out Flow 6% 1. Investasi = Rp. 5.200.000 2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/F, 6%,n) Tabel perhitungan pembiayaan Tahun (n) Biaya (P/F, 6%, n) Pembiayaan (Rp) 1 29.060.058 0,9434 27.415.259 2 26.791.897 0,89 23.844.788 3 26.036.887 0,8396 21.860.570 4 25.660.036 0,7921 20.325.315 5 25.434.402 0,7473 19.007.129 Total 112.453.061 Jumlah COF = Rp. 5.200.000 + Rp. 112.453.061 = Rp. 117.653.061 NPV 6% = CIF COF = Rp. 133.742.649 Rp. 117.653.061 = Rp. 16.089.588 Jadi besarnya NPV 6% adalah Rp. 16.089.588 > 0 maka usaha ini layak untuk dijalankan.
62 Lampiran 7.Internal rate of return Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu.internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X (positif) atau NPV= Y (positif) dan NPV = X (positif) atau NPV = Y (negatif), dihitunglah harga IRR dengan menggunakan rumus berikut : IRR = p% + XX x (q% - p%) (positif dan negatif) XX+YY dan IRR = q% + XX XX YY x (q% - p%) (positif dan positif) Dimana: p = suku bunga bank paling atraktif q = suku bunga coba-coba ( > dari p) X = NPV awal pada p Y = NPV awal pada q Suku bunga bank paling atraktif (p) = 6% Suku bunga coba-coba ( > dari p) (q) = 8% Cash in Flow 8% 1. Pendapatan = Pendapatan x (P/A, 8%,5) = Rp. 31.657.500 x 3,9927 = Rp. 126.398.900 2. Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 8%,5) = Rp. 520.000 x 0,6806 = Rp. 353.912
63 Jumlah CIF = Rp. 126.398.900 + Rp. 353.912 = Rp. 126.752.812 Cash out Flow 8% 1. Investasi = Rp. 5.200.000 2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/A, 8%,5) Tabel perhitungan pembiayaan Tahun (n) Biaya (P/F, 8%, n) Pembiayaan (Rp) 1 29.060.058 0,9259 26.906.708 2 26.791.897 0,8573 22.968.693 3 26.036.887 0,7938 20.668.081 4 25.660.036 0,7350 18.860.126 5 25.434.402 0,6806 17.310.654 Total 106.714.262 Jumlah COF = Rp. 5.200.000 + Rp. 106.714.262 = Rp. 111.914.262 NPV 8% = CIF COF = Rp. 126.752.812 Rp. 111.914.262 = Rp. 14.838.550 Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus: IRR = q% + = 8% + XX XX YY x (q% - p%) 16.089.588 16.089.588 14.838.550 = 8% + (12,86 x 2%) = 33,72% x (8% - 6%)
64 Lampiran 8. Gambar teknik Alat
65
66
67 Lampiran 9. Gambar kemiri Kemiri Sebelum Dikempa Ampas Kemiri Setelah Dikempa
68 Minyak Hasil Pengempaan
69 Lampiran 10. Alat Pengempa Minyak Tampak Depan Alat Tampak samping kiri alat Tampak Belakang Alat
70 Tampak samping kanan alat Thermostat Lubang Pengeluaran Minyak
71 Hopper Lubang pengeluaran ampas kemiri