BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accretion of wealth) melalui distribusi

dokumen-dokumen yang mirip
INSTRUMEN INVESTASI BAGI PEMODAL YANG MEMILIKI DANA TERBATAS (INVESTOR INDIVIDUAL)

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. bagi investor untuk menanamkan dananya untuk memperoleh return berupa

BAB I PENDAHULUAN. reksadana. Perubahan Nilai Aktiva Bersih ini dapat dijadikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada

I. PENDAHULUAN. reksadana pertama oleh PT. BDNI Reksadana. Pengesahan Undang-Undang. sebagai salah satu instrument investasi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir berkembang cukup dinamis. Kedinamisan tersebut salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Investasi syariah yang semakin berkembang di negara-negara maju menyadarkan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (pihak yang membutuhkan dana) melalui penjualan saham, obligasi,

I. PENDAHULUAN. Investasi adalah kegiatan penempatan uang atau dana dengan harapan untuk

BAB I PENDAHULUAN. darinya. Lembaga keuangan itu sendiri menurut Undang Undang No.14 / 1967

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau

BAB I PENDAHULUAN. sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para. (Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, 2009).

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. investasi. Investasi adalah penundaan berbagai konsumsi hari ini, dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan dimasa mendatang. Secara umum, investasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ini menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. melalui perusahaan investasi. Terdapat beberapa alasan seseorang me

BAB I PENDAHULUAN. Manusia, sadar atau tidak sadar, sejak lahir sudah mengenal. dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan atau memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. saham, obligasi dan reksa dana (Samsul, 2006: 284). Maka dari itu, banyak investor yang berkeinginan untuk menanamkan

BAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan tersebut dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleks sehingga memunculkan beragam alternatif dalam berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, pasar modal mulai menunjukkan peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. 12,94% meskipun relatif tertinggal bila dibandingkan dengan kinerja bursa

BAB I PENDAHULUAN. baik masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. peluang kepada masyarakat untuk menerima return saham, sesuai dengan. karakteristik investasi yang dipilih sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Komposisi Investasi Komposisi Investasi

BAB I PENDAHULUAN. mendatang (Tandelilin, 2001). Seorang investor apabila ingin berinvestasi akan

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27):

BAB I PENDAHULUAN. hamba-nya. Kedudukan harta pada satu sisi sebagai berkah yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring meningkatnya kebutuhan manusia, membuat setiap orang harus

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

I. PENDAHULUAN. Reksa dana adalah wadah pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial

Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. analisis investasi sering menghadapi masalah yaitu tentang penaksiran risiko yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang. Pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus yaitu

BAB I PENDAHULUAN. lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

BAB I PENDAHULUAN. atas investasi yang mereka lakukan. Hal ini sekarang bukan menjadi masalah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Fakhruddin (2008:9), pasar modal memfasilitasi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Perbandingan imbal..., Muhariandi Rachmatullah, FISIP UI, 2008

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di Indonesia. Hal ini diperkuat dengan munculnya Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan antara pihak yang memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan industri-industri manufaktur harus mencari sumber dana guna

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berperan dalam sektor ekonomi. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan seiring dengan berkembangnya ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. akibat guncangan ekonomi global menjadi suatu jawaban akan kebutuhan

PRODUK DAN REGULASI PASAR MODAL SYARIAH. Training of Trainer Modul

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran investasi masyarakat Indonesia semakin meningkat dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka

BAB I PENDAHULUAN. Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

BAB I PENDAHULUAN. more assets that will be held over some future time period, sedangkan Jogiyanto

DEWI WULAN HANDAYANTI B

PENDAHULUAN. Berinvestasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu investasi langsung dan tidak

Investasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang memiliki siitem perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar modal. berkaitan dengan efek. (Indonesia Stock Exchange).

BAB I PENDAHULUAN. harus memikirkan cara untuk memenuhi kebutuhannya. Kondisi yang demikian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal tidak dilakukan dengan cara bertemu langsung antara penjual

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ekonomi nasional di Indonesia, sedangkan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham

BAB I PENDAHULUAN. dimasa yang akan datang. Seorang investor yang ingin melakukan investasi bisa

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. akibat inflasi di masa depan. Dari semua hal di atas, dapat disimpulkan bahwa

I. PENDAHULUAN. suatu jawaban, sekaligus tantangan akan kebutuhan masyarakat dunia terhadap

BAB I PENDAHULUAN. wadah investasi yang dapat menyerap aliran modal dalam sekala besar.

I. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar

JULIAH B

I. PENDAHULUAN. akan bangkit kembali setelah tahun 2006 yang penuh kesulitan akibat berbagai

BAB I PENDAHULUAN. return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return

BAB I PENDAHULUAN. sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. alternatif investasi tersebut. Besarnya return yang didapat memiliki korelasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. (2007:2) menyatakan bahwa An Investment is the current commitment of money

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern seperti saat ini, perkembangan suatu negara bisa juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan suatu komitmen atas sejumlah dana lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang dan pihak yang melakukan investasi tersebut disebut investor (Tandelilin, 2010). Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 13 dalam standar akuntansi keuangan per 1 Oktober 2004 investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accretion of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, dividen dan uang sewa), untuk apresiasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan. Menurut Jogiyanto (2010), jenis-jenis investasi terbagi menjadi dua yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung. Investasi langsung merupakan pembelian langsung aktiva keuangan suatu perusahaan, seperti surat-surat berharga pendapatan tetap, saham-saham, opsi, dan sebagainya melalui perantara atau dengan cara lain. Investasi tidak langsung adalah pembelian saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan-perusahaan lain, seperti reksadana melalui informasi dari perusahaan investasi. Manajer investasi adalah perusahaan yang menyediakan jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya ke public dan dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke dalam portofolionya. 1

BAB I PENDAHULUAN 2 dibentuk untuk investor yang hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Menurut Undang-Undang nomor 8 tahun 1995 ayat 27 tentang pasar modal, reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Dari pernyataan tersebut, terdapat tiga unsur penting dalam reksadana yang menurut Siamat (2005), yaitu adanya kumpulan dana masyarakat atau pool of funds, investasi dalam bentuk portofolio efek, dan manajer investasi sebagai pengelola dana. Berdasarkan prinsip kinerja reksadana terbagi menjadi dua yaitu konvensional dan syariah. Menurut Siamat (2005), reksadana konvensional sebagai wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat yang dikelola secara hati-hati. Pengelolaan reksadana terdapat dua pihak yang memiliki peran yang menentukan yaitu manajer investasi dan bank kustodian. Manajer investasi mengelola dana dengan menempatkan dalam instrument pasar uang dan pasar modal sedangkan bank kustodian melakukan administrasi dan penyimpanan seluruh kekayaan reksadana. Bank kustodian melakukan administrasi dan penyimpanan seluruh kekayaan reksadana. syariah memiliki kebijakan investasi yang berbasis pada prinsipprinsip Islam. Instrumen investasi yang dipilih dalam portofolio dengan berkategorikan halal. Kategori yang dapat dikatakan halal jika pihak yang menerbitkan instrumen investasi tersebut tidak melakukan usaha yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam, tidak melakukan riba atau membungakan uang (Suyanto, 2013).

BAB I PENDAHULUAN 3 Menurut Abdullah dan Chee (2012), terdapat dua kriteria utama dalam menentukan kedudukan halal suatu investasi yaitu sebagai berikut: 1. Aturan tanpa riba (tanpa bunga). Investor tidak boleh membeli investasi seperti obligasi yang memberikan bunga. 2. Modal yang akan diinvestasikan didasarkan dengan tujuan yang halal. Eurekahedge merupakan sebuah lembaga konsultasi dan penelitian independen yang membahas investasi sebagai salah satu alternatif. Data yang dimiliki terdapat 670 reksadana syariah dari 750 total reksadana syariah yang ada di dunia kemudian data-data tersebut diolah dengan mempersentasekan nilai masing-masing terhadap penerbitan reksadana syariah sebagai berikut: Tabel I Daftar Negara yang Menerbitkan Syariah No. Negara Syariah (%) 1. Malaysia 24.7 2. Arab Saudi 18.5 3. Kuwait 9.2 4. Cayman Islands 7.9 5. Bahrain 6.1 6. Indonesia 3.9 Sumber: diolah dari Eurekahedge periode 2009 dan laporan Key Trends I Islamic Funds 2008 (dalam Abdullah dan Chee, 2012) Berdasarkan tabel diatas, Indonesia memiliki persentase kecil akan tetapi Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan jumlah nasabah bisa tumbuh hingga dua juta investor pada 2012 dengan diperkenalkannya (Indonesia Sharia Stock Index/ISSI) Indeks Saham Syariah Indonesia (Abdullah dan Chee, 2012).

BAB I PENDAHULUAN 4 Diharapkan indeks baru ini bisa menjadi acuan bagi pelaku pasar seperti, perusahaan efek dan manajer investasi membuat produk baru yang bisa diserap investor (Andhika, 2011). Beberapa perusahaan manajer investasi berencana menerbitkan reksadana syariah, penerbitan reksadana syariah ini dilakukan karena potensi pertumbuhan kinerja reksadana tersebut masih sangat besar (Wahid, 2011). di Indonesia saat ini sebagai salah satu alternatif investasi di pasar modal Indonesia. Sejumlah keunggulan dari reksadana, seperti dana investasi yang terjangkau, diversifikasi aset, pengelolaan oleh tim professional yakni manajer investasi menjadi salah satu pertimbangan untuk investor membeli reksadana. Banyak hal yang diperhatikan dari suatu produk reksadana, seperti kinerja historis, besarnya biaya yang dibebankan, dana kelolaan dan unsur kualitatif lain yang dianggap dapat mempengaruhi prospek kinerja reksadana itu sendiri (Putrantyo, 2012). Berdasarkan pengelolaan dan pengalokasian portofolio, reksadana konvensional dan syariah terbagi menjadi empat jenis reksadana. Di antaranya, reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana pasar uang. Imbal hasil (return) yang diterima investor sebagai proyeksi kinerja reksadana selama periode tertentu (Hartono, 2012). Kinerja historis reksadana konvensional yang terefleksi pada return dan resiko fluktuasi Nilai Aktiva Bersih (NAB), jumlah dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) dan pertumbuhan jumlah Unit Penyertaan (UP). Kinerja historis yang dievaluasi adalah kemampuan reksadana dalam memberikan return setelah disesuaikan dengan resiko fluktuasi harga NAB per Unit Penyertaan (NAB/UP). Jumlah dana kelolaan digunakan untuk mengukur tingkat kepercayaan investor dan

BAB I PENDAHULUAN 5 kemampuan manajer investasi dalam mengumpulkan dana investor sedangkan pertumbuhan jumlah Unit Penyertaan (UP) melihat tren kenaikan atau penurunan kepercayaan investor pada suatu reksadana (Hartono, 2012). Kinerja reksadana konvensional dapat dilihat dengan dua pendekatan yaitu membandingkan setiap produk reksadana dengan pembanding dan membandingkan setiap produk reksadana yang sejenis. Hal ini cukup sulit karena ada faktor yang selalu tidak terlihat yang menjadi suatu penyebab perubahan kinerja reksadana konvensional (Manurung, 2010). Risiko naik turunnya harga yang mungkin dihadapi dalam melakukan investasi di pasar modal pada prinsipnya sama dengan risiko yang mungkin dialami dalam melakukan investasi pada reksadana. Namun risiko investasi dalam reksadana relatif lebih rendah dibandingkan dengan melakukan investasi dalam saham-saham di Bursa Efek (Siamat, 2005). Menurut Abdullah dan Chee (2012), inisiatif indeks syariah pertama adalah kelompok yang tergolong pada Dow Jones Islamic Market Indexes (DJIM Indexes) atau Indeks Bursa Syariah Dow Jones. Di tahun 2012, terdapat lebih dari 70 Indeks DJIM. Dow Jones menggunakan proses pemindaian dua langkah untuk menemukan investasi dan menilai kinerja reksadana syariah sebagai berikut: 1. Perusahaan dari industri haram diseleksi secara ketat. Industri-industri ini mencakup alkohol, tembakau, produk babi, layanan keuangan konvensional, senjata dan pertahanan dan hiburan (seperti kasino dan pornografi). 2. Setelah diseleksi perusahaan dengan kegiatan bisnis primer yang haram maka saham yang tersisa diperiksa dengan seperangkat alat penyeleksi

BAB I PENDAHULUAN 6 riba finansial untuk menyingkirkan saham-saham dengan tingkat utang atau penghasilan riba yang tidak bisa diterima. Menurut Vililiawati (2012), berdasarkan prinsip kinerja keuangan reksadana konvensional dan reksadana syariah mempunyai tujuan yang sama yaitu mengumpulkan dana dari masyarakat untuk diinvestasikan pada instrumen-instrumen di pasar modal serta dikelola oleh manajer investasi yang membedakan pada pemilihan instrumen dan mekanisme investasi tersebut adalah reksadana syariah tidak boleh bertentangan dengan prinsip Islam. Penelitian yang dilakukan oleh Viiliawati (2012), mengenai evaluasi pada kinerja rata-rata reksadana per tahun dalam 5 tahun terakhir. Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan data reksadana konvensional dan reksadana syariah dengan jenis reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham. 2. yang digunakan adalah reksadana dengan kinerja efektif pada periode Desember 2007 sampai dengan November 2012 dengan dana kelolaan minimal Rp25.000.000.000.000 sehingga terkumpul data sebagai berikut: 1. Data yang terkumpul untuk reksadana konvensional adalah 46 jenis produk reksadana campuran, 45 jenis produk reksadana pendapatan tetap dan 34 jenis produk reksadana saham. 2. Data yang terkumpul untuk reksadana syariah adalah 8 jenis produk reksadana campuran, 5 jenis produk reksadana pendapatan tetap dan 5 jenis produk reksadana saham.

BAB I PENDAHULUAN 7 3. Menghitung return dari masing-masing reksadana setiap periode pengamatan. Berikut hasil rekap kinerja tahunan dari reksadana konvensional dan syariah dalam periode lima tahun terakhir sebagai berikut: Tabel II Hasil Kinerja Rata-Rata Konvensional dan Syariah Kategori Konvensional Syariah Periode Desember 2007 sampai November 2012 Jenis Campuran Pendapatan Tetap Saham Campuran Pendapatan Tetap Saham Sumber: Hasil pengolahan data oleh Vililiawati (2012). Rata- Rata Return 2008 Rata- Rata Return 2009 Rata- Rata Return 2010 Rata- Rata Return 2011 Rata- Rata Return 2012-33.15% 55.60% 24.68% 1.72% 5.52% 2.63% 14.73% 12.93% 13.64% 6.28% -51.70% 106.28% 37.44% -0.08% 9.71% -41.86% 66.18% 23.03% 0.48% 7.90% 7.54% 12.31% 10.47% 9.31% 5.14% -58.58% 100.38% 27.62% -2.59% 13.68% Berdasarkan tabel hasil kinerja rata-rata reksadana konvensional dan reksadana syariah periode Desember 2007 sampai November 2012, terlihat bahwa secara umum kinerja reksadana syariah selama periode 5 tahun terakhir relatif di bawah reksadana konvensional. Perbedaan tersebut disebabkan karena secara umum kinerja sahamsaham syariah cenderung di bawah kinerja harga saham secara keseluruhan. syariah dengan jenis reksadana pendapatan tetap hanya unggul dari reksadana konvensional dengan jenis reksadana pendapatan tetap pada tahun 2008.

BAB I PENDAHULUAN 8 Hal ini dikarenakan rata-rata kinerja indeks obligasi pemerintah (Surat Utang Negara/SUN) pada tahun 2008. Kinerja reksadana syariah tampak mulai unggul dibanding reksadana konvensional sepanjang Year To Date (YTD) 2012 per periode 9 November 2012, terutama di reksadana syariah dengan jenis reksadana saham dan reksadana campuran. Hal ini dikarenakan kinerja saham-saham di pasar modal syariah bersinergi secara keseluruhan dan beberapa strategi-strategi manajer investasi reksadana, seperti melakukan rotasi sektor saham yang potensial (Vililiawati, 2012) Di tahun 2013, para investor dan manajer investasi harus mempersiapkan berbagai strategi investasi. Beragam isu yang diinformasikan, baik positif maupun negatif untuk dapat memperkirakan pergerakan indeks pasar modal. Proyeksi kinerja reksadana menjadi salah satu pertimbangan dalam menyusun portofolio investasi reksadana di tahun 2013 (Putrantyo, 2013). Hal penting untuk investor adalah menentukan jenis produk reksadana. Bukan dari sisi kinerja historis semata, namun investor juga harus mempertimbangkan target return serta konsekuensi atas potensi resiko yang ditanggung. Bagi investor yang hendak memilih suatu jenis produk reksadana disarankan untuk menyesuaikan dengan tujuan investasi dan profil resiko. Oleh karena itu, penulis tertarik dengan melakukan penelitian yang berjudul Perbandingan Kinerja Konvensional dan Syariah Sebagai Salah Satu Alternatif Solusi Investasi pada periode Januari 2011 sampai Januari 2013.

BAB I PENDAHULUAN 9 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut. maka permasalahan yang dapat diajukan oleh penulis adalah: 1. Apakah terdapat perbedaan kinerja antara reksadana konvensional dan reksadana syariah dengan jenis reksadana campuran akan memberikan solusi alternatif investasi kepada investor pada periode Januari 2011 sampai Januari 2013? 2. Apakah terdapat perbedaan kinerja antara reksadana konvensional dan reksadana syariah dengan jenis reksadana pendapatan tetap akan memberikan solusi alternatif investasi kepada investor pada periode Januari 2011 sampai Januari 2013? 3. Apakah terdapat perbedaan kinerja antara reksadana konvensional dan reksadana syariah dengan jenis reksadana saham akan memberikan solusi alternatif investasi kepada investor pada periode Januari 2011 sampai Januari 2013? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan dengan rumusan masalah, maka terdapat tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Menganalisis perbedaan kinerja reksadana konvensional dan syariah dengan jenis reksadana campuran untuk memberikan solusi alternatif investasi kepada investor pada periode Januari 2011 sampai Januari 2013.

BAB I PENDAHULUAN 10 2. Menganalisis perbedaan kinerja reksadana konvensional dan syariah dengan jenis reksadana pendapatan tetap untuk memberikan solusi alternatif investasi kepada investor pada periode Januari 2011 sampai Januari 2013. 3. Menganalisis perbedaan kinerja reksadana konvensional dan syariah dengan jenis reksadana saham untuk memberikan solusi alternatif investasi kepada investor pada periode Januari 2011 sampai Januari 2013. 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan penelitian yang berjudul Perbandingan Kinerja Konvensional dan Syariah Sebagai Salah Satu Alternatif Solusi Investasi pada periode Januari 2011 sampai Januari 2013, maka penelitian akan memberikan kegunaan bagi: 1. Teoritis Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan pengembangan ilmu pengetahuan ekonomi yang membahas tentang perkembangan reksadana yang terkait dengan perbandingan kinerja antara reksadana konvensional dan reksadana syariah dengan jenis reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham sebagai solusi alternatif invetasi. 2. Investor Pada hasil penelitian ini, investor mendapatkan sebuah informasi tambahan dan investor dapat mengambil suatu keputusan mengenai

BAB I PENDAHULUAN 11 investasi khususnya untuk reksadana sehingga investor dapat menganalisis dan mengetahui kinerja antara reksadana konvensional dan reksadana syariah dengan jenis reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham sebagai solusi alternatif investasi.