Jurnal Teknik Industri HEURISTIC Vol 11 No 1 April ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci: Daya Saing, Peningkatan Kualitas yang Berkesinambungan, Kualitas Produk, Kapabilitas Proses (Cp), Indeks Kinerja Kane (Cpk)

Pengendalian dan Evaluasi Kualitas Beton Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Ir. Helmy Darjanto, MT ABSTRAK

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL

Pasteurized Milk Industry in Malang

GRAFIKPENGENDALI VARIABEL

IV. METODOLOGI PE ELITIA

Bab I. Pendahuluan. menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya untuk

PENENTUAN INDEKS KAPABILITAS PROSES PEMBUATAN KAIN TENUN GREY ANYAMAN POLOS

ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Proses Bisnis TA NTRI HIDAYAT I S I NAG A, M.KO M

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PROCESS CAPABILITY ANALYSIS PADA NUT (STUDI KASUS: PT SANKEI DHARMA INDONESIA)

ANALISIS PERBAIKAN POWER QUALITY UNTUK PENCAPAIAN EFISIENSI ENERGI DI RS. X

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PETA KENDALI VARIABEL

PETA PENGENDALI UNTUK UNIT INDIVIDU PRESENTASI PENGENDALIAN KUALITAS

Materi ke-8 Rabu, 1 Desember 2010

V. HASIL DA PEMBAHASA

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Pengendalian kualitas, peta kendali c, diagram sebab akibat, jam tangan kayu. vii

STATISTICAL PROCESS CONTROL

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PETA KENDALI VARIABEL

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses

SOAL DETECT UTS GENAP 2014/2015. Quality Control

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP)

Peta Kendali (Control Chart)

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS KUALITAS DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN PRODUK DI PT. KATWARA ROTAN GRESIK

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata kunci : Pengendalian Kualitas, peta kendali u, diagram sebab akibat, kulit. Universitas Kristen Maranatha. vii

Peta Kendali (Control Chart)

Review QUIZ ( 10 menit )

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam pembuatan produk. standar (Montgomery, 1990). Statistical Quality Control (SQC) merupakan salah

BAB III BAHAN DAN METODE

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PEMBUATAN PINTU MEDIUM BUS TIPE VIERO 050 PADA PT. RAHAYU SANTOSA

ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Lean Definition 2.2 A House of Lean

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisa Process Capability untuk Meningkatkan Kualitas Air Di Departemen Water Treatment Pada PT. Riau Prima Energi

Pengendalian Kualitas Kadar Air Produk Kerupuk Udang Berbasis SNI Menggunakan Statistical Quality Control Method

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Pengendalian Kualitas TIN-212

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL

BAB III. PETA KENDALI KUALITAS MULTIVARIAT Z-chart UNTUK PROSES AUTOKORELASI. Salah satu fungsi dari pengendalian kualitas statistik adalah mengurangi

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengendalian Kualitas, Produk Cacat, Peta Kendali u, Diagram Sebab Akibat. Universitas Kristen Maranatha

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

Analisis Kemampuan Proses Pemintalan Benang Sutera Berdasarkan Perbedaan Waktu Kerja Dengan Pendekatan Statistical Process Control (SPC)

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB II LANDASAN TEORI

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

ABSTRACT. Keywords: Quality Control, Types of Pants Defects, c Chart, Check Sheet, Pareto Diagram, Fish Bone Diagram. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha

Perbandingan Peta Kendali X-R Dan EWMA Dengan Pendekatan P-Value Untuk Mendeteksi Pergeseran Rata-Rata Proses Di PT.XYZ

BAB V ANALISA HASIL. PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process

BAB 2 LANDASAN TEORI

Metode Training SPC TIDAK FOKUS PADA CARA MELAKUKAN PERHITUNGAN STATISTIK TAPI

Prosiding Manajemen ISSN:

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 7, Nomor 2, Nopember 2016 ISSN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

B A B I I LANDASAN TEORI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPABILITAS PROSES DALAM PENENTUAN LEVEL SIGMA DAN DPMO

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

Usulan Penerapan Metodologi DMAIC untuk Meningkatkan Kualitas Berat Produk di Lini Produksi Filling (Studi Kasus: PT Java Egg Specialities)

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212

ABSTRACT. Keywords: Environmental Management Accounting, Product Quality, Environmental Performance, Financial Performance.

PERTEMUAN #11 ANALISIS PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP) 6623 TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

Pengendalian Kualitas Data Atribut Multivariat dengan Mahalanobis Distance dan T2 Hotelling (Studi Kasus PT Metec Semarang) SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI. ditetapkan. Gasper (2008:1) mendefiniskan kualitas sering kali diartikan

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Investigasi Kualitas Produk Pisau Potong di PT. X

BAB 2 LANDASAN TEORI

Journal of Industrial and Manufacture Engineering

The use of Statitical Quality Control to reduce a defective product at shoes company CV. Fortuna shoes. Abstract

ABSTRAK. Kata kunci: pengendalian kualitas, diagram pareto, peta kendali p, diagram sebab-akibat. Universitas Kristen Maranatha

EKSPEKTASI BIAYA KERUGIAN KUALITAS PRODUK TRIPLEX 3 mm DENGAN PENDEKATAN MODEL FUNGSI KUADRAT SIMETRIS

IMPLEMENTASI ISO/TS 16949:2009

ANALISIS EFISIENSI MESIN POMPA PADA RUMAH POMPA PDAM SURABAYA UNIT X DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) Oleh: Resty Dwi S.

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

PENGAWASAN PROSES WAKTU JENIS. SAMPLING PENERIMAAN *single *double *sequential. X-Chart R- Chart. By Variable. *single *double *sequential

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

Oleh : Shyntia Atica Putri 1 Didik Purwadi 2. Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian FTP UGM. Staff Pengajar Teknologi Industri Pertanian FTP UGM

ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK MADU MERK SBA DI PT. INTI KIAT ALAM DENGAN MENGGUNAKAN PETA X DAN R

Transkripsi:

PENGENDALIAN KUALITAS PEMOTONGAN KAIN SATEN PADA PROSES PEMBUATAN TAS DI HOME INDUSTRI X DI KABUPATEN SIDOARJO Erni Puspanantasari Putri Teknik Industri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya erniputri@untag-sby.ac.id ABSTRACT The level of competition at market, are more stringent, and the declining purchasing power, making a number of craftsmen home industry in Sidoarjo either small, medium or produced in homes facing bankruptcy. Their products are not only competing with a medium or large industrial products that use semi-modern machinery, but also imported products, especially from China and Vietnam which relying on cheaper product prices. Ironically, consumers now also its orientation, to model and quality. It which not owned by the craftsman home industry, because their manual production. With this condition, resulted in the emergence difficulties for home craftsmen in the industry to improve and expand its business. With the variety of backgrounds, as described above, the purpose of this research are to provide recommendations about the quality control, cutting sateen in the process of making bags in the Home Industries X. Solving problems in this research using the method to determine the source of variation of the process, that is using the Control Chart of X-bar (average) and R (Range). The results showed that the value of Process Capability Index (Cp) in the Home Industry X has a value of Cp = 0.525 <1.00. This means that the process has a low capability to meet the specifications of the expected measurement. As well as with size of Kane Performance Index (Cpk = 0.367) were the criteria CPL = 0.367, or CPU = 0.682 <1.00, which means that the process is not able to meet the lower specification limit (LSL) and upper (USL). With this condition, it is necessary to control the use of control chart from the X-bar and R to monitor the ongoing process from time to time, to so quickly take corrective action, if any changes which not desirable in the process of making bags at Home industrial X. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Indek Kapabilitas Proses (Cp), Indeks Kinerja Kane (Cpk) PENDAHULUAN Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, persaingan yang sangat tajam terjadi baik di pasar lokal maupun domestik (nasional). Agar supaya perusahaan bisa berkembang dan bertahan hidup (survive) perusahaan harus mampu menghasilkan produk yang kualitasnya lebih baik, harganya lebih murah, promosinya lebih efektif, penyerahan produknya lebih cepat dan dengan pelayanan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan para pesaingnya. 81

Hasil studi menunjukkan bahwa ada hubungan yang saling terkait antara kualitas produk, kepuasan pelanggan dan laba perusahaan. Semakin tinggi kualitas produk yang dihasilkan, semakin tinggi kepuasan pelanggan dan pada waktu yang bersamaan mendukung kenaikan harga jual dengan biaya yang rendah. Hal yang demikian menunjukkan bahwa korelasi yang kuat dan positif antara kualitas produk dan laba perusahaan, artinya semakin baik kualitasnya semakin meningkat laba yang bisa diraih. METODE PENELITIAN Pengendalian Proses Salah satu ciri dari sistem kualitas modern adalah adanya aktivitas yang berorientasi pada tindakan pencegahan kerusakan dan bukan berfokus pada upaya untuk mendeteksi kerusakan saja. Untuk itu perlu dibangun suatu sistem pengendalian proses sebagai implementasi dari strategi pencegahan (strategy of prevention). Ada 4 hal penting yang harus diperhatikan dalam sistem pengendalian proses, yaitu: (1) Proses; (2) Informasi tentang Performansi; (3) Tindakan pada Proses; dan (4) Tindakan pada Output. Prinsip dari kualitas dan Proses Kontrol 1. Sebagai pemacu adanya perkembangan kualitas dan proses kontrol adalah kebutuhan pelanggan. 2. Metode atau cara untuk menetapkan kualitas yang dibutuhkan oleh pelanggan yaitu melalui reduksi atau pengurangan variasi dari produk, proses variabel dan variabel dari raw material. 3. Adanya matrik kunci tentang variabel produk yang berhubungan dengan spesifikasi pelanggan yang berupa proses kapabilitas Index (Cp/Cpk) dan proses performance (Pp/Ppk) digunakan untuk mengetahui dan mengidentifikasikan tentang kualitas dan perbaikan proses kontrol. Metode untuk Mengetahui Sumber Variasi dari Proses Metode yang sering digunakan untuk mengetahui sumber variasi dari proses adalah peta-peta kendali atau kontrol (control charts) beserta analisis kapabilitas proses. Pada dasarnya peta-peta kontrol dipergunakan untuk ; (1) menentukan apakah suatuproses berada dalam pengendalian.? (2) memantau proses terus menerus sepanjang waktu agar proses tetap stabil secara statistikal dan hanya mengandung variasi penyebab utama; (3) menentukan kemampuan proses (process capability). Metode untuk Mengetahui Sumber Variasi dari Proses, yaitu dengan menggunakan Peta Kontrol X-bar (Rata-rata) dan R (Range). Peta Kontrol untuk Data Variabel Data variabel (Variables Data) merupakan data kuantitatif yang diukur untuk keperluan analisis. Peta-peta kontrol yang dipergunakan untuk data variabel adalah peta X-Bar-R dan peta X-MR. Peta Kontrol X-bar (rata-rata) dan R (Range) digunakan untuk memantau proses yang mempunyai karakteristik berdimensi kontinu. Peta Kontrol X-bar (rata-rata) menjelaskan tentang perubahan-perubahan telah terjadi dalam ukuran titik pusat (central tendency). Sedangkan Peta Kontrol R (Range) menjelaskan tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam ukuran variansi, dengan demikian berkaitan dengan perubahan homogenitas produk yang dihasilkan melalui suatu proses. 82

Langkah-langkah untuk membangun Peta Kontrol X-bar (rata-rata) dan R (Range) adalah sebagai berikut: 1. Tentukan ukuran contoh (n). Untuk keperluan praktek biasanya ditentukan 5 unit pengukuran. 2. Kumpulkan 20-25 set contoh (paling sedikit dari 60-100 titik data individual). 3. Hitung nilai rata-rata, X-Bar dan range, R dari setiap set contoh. 4. Hitung nilai rata-rata dari semua X-bar, yaitu X-double bar yang merupakan garis tengah (central line) dari peta kontrol X-bar, serta nilai rata-rata dari semua R, yaitu: R-bar yangmerupakan garis tengah (central line) dari peta kontrol R. 5. Hitung batas-batas kontrol 3-sigma dari peta kontrol X-bar dan R. Untuk Peta Kontrol X-bar: CL = X-double bar; UCL = X-double bar + A2R-bar; LCL = X- double bar A2R-bar. Untuk Peta Kontrol R : CL = R-bar; UCL = D4R-bar; LCL = D3R-bar. 6. Buatlah Peta Kontrol X-bar (rata-rata) dan R (Range) menggunakan batas-batas kontrol 3-sigma di atas, setelah itu plot/tebarkan data X-bar dan R pada Peta Kontrol X-bar (rata-rata) dan R (Range) serta lakukan pengamatan apakah data itu berada dalam pengendalian statistikal. 7. Apabila proses berada dalam pengendalian (proses stabil) maka hitunglah indeks kapabilitas proses, Cp, dan indeks kinerja Kane, Cpk, sebagai berikut: Cp = (USL LSL) /6s; s = R-bar /d2; Cp = (USL-LSL)/6(R-bar/d2); Cpk = min (CPL, CPU), dimana: CPL = (X-double bar-lsl)/3(r-bar/d2); CPU = (USL X-double bar)/3(r-bar/d2). Kriteria Penilaian: Jika Cp > 1,33 maka kapabilitas proses sangat baik Jika 1,00 Cp 1,33 maka kapabilitas proses baik, namun perlu pengendalian ketat apabila Cp mendekati 1,00. Jika Cp < 1,00 maka kapabilitas proses rendah, sehingga perlu ditingkatkan kinerjanya melalui peningkatan proses itu. MATERI DAN METODE Lokasi penelitian Lokasi yang dipilih sebagai obyek penelitian adalah Home Industri X di Kabupaten Sidoarjo. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui dua teknik yaitu studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari buku-buku, literatur, tulisan ilmiah, dimana peneliti mencari data teoritis sebagai bahan pembanding dengan jalan menerapkannya dengan masalah yang diteliti. Studi lapangan dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Studi lapangan bertujuan untuk mengamati obyek penelitian sehingga memahami kondisi sebenarnya. Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data berupa komunikasi verbal dengan pihak-pihak yang terkait. 83

PENGOLAHAN DATA VARIABEL Tabel 1. Lembar Perhitungan untuk Pembuatan Peta Kontrol X-Bar dan R Home Industri X Karakteristik Pengukuran : Dimensi Pemotongan Bahan Baku Kain Saten Batas Toleransi : (30x40) cm 2 ± 2 cm 2 Alat Pengukur : Mistar (Penggaris) Nomer Sample PENGUKURAN SAMPLE (n=5) PERHITUNGAN X1 X2 X3 X4 X5 Jumlah Rata-Rata (X-bar) 1 1199 1198 1199 1199 1198 5994 1198,8 1 2 1200 1198 1200 1200 1199 5997 1199,4 2 3 1198 1199 1202 1198 1198 5995 1199,0 4 4 1198 1202 1198 1198 1201 5997 1199,4 4 5 1201 1199 1198 1201 1199 5998 1199,6 3 6 1200 1199 1199 1199 1199 5996 1199,2 1 7 1199 1200 1198 1200 1200 5997 1199,4 2 8 1198 1202 1199 1202 1198 5999 1199,8 4 9 1201 1198 1202 1198 1198 5997 1199,4 4 10 1199 1198 1199 1198 1201 5995 1199,0 3 11 1200 1199 1199 1199 1199 5996 1190,2 1 12 1202 1200 1200 1198 1200 6000 1200,0 4 13 1198 1198 1198 1199 1202 5995 1199,0 4 14 1198 1198 1198 1202 1198 5994 1198,8 4 15 1199 1201 1201 1199 1198 5998 1199,6 3 16 1198 1200 1198 1199 1199 5994 1198,8 2 17 1199 1199 1199 1200 1198 5995 1199,0 2 18 1202 1198 1202 1198 1199 5999 1199,8 4 19 1199 1201 1199 1198 1202 5999 1199,8 4 20 1200 1199 1202 1201 1199 6001 1200,2 3 Jumlah 23987,2 59 Rata-Rata 1199,4 (X-double bar) Range (R) 2,95 (R-bar) Pengolahan data variabel dilakukan dengan menggunakan peta kontrol statistikal (statistical control chart), yaitu peta kontrol X-Bar dan R. Data diambil dengan ukuran contoh (samples) sebanyak 20 dengan ukuran masing-masing sebesar 5 unit (n=5). Berdasarkan hasil perhitungan dalam Tabel 1. dapat dibangun peta kontrol X-bar dan R, dengan batas-batas kontrol 3-sigma untuk (a) Peta Kontrol X-bar : CL = 1199,4; UCL = 1201,10; LCL = 1197,7. (b) Peta Kontrol R: CL = 2,95; UCL = 6,24; LCL = 0. Plot/Tebaran data X-bar dan R pada Peta Kontrol X-bar dan R, pada Gambar 1. dan Gambar 2. 84

1202 1201 UCL 1201,1 1200 1199 CL 1199,4 1198 1197 LCL 1197,7 1196 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Gambar 1. Peta Kontrol 3-Sigma Rata-Rata Luas Kain Saten (Peta X-Bar) UCL 6,24 CL 2,98 LCL 0 Gambar 2. Peta Kontrol 3-Sigma Variasi Luas Kain Saten (Peta R) Peta kontrol X-bar dan R dalam Gambar 1. dan Gambar 2. menunjukkan bahwa proses berada dalam pengendalian statistikal. Dengan demikian peta kontrol X-bar dan R yang dibangun itu dapat digunakan sebagai peta kontrol untuk memantau proses yang sedang berlangsung dari waktu ke waktu. Karena proses berada dalam pengendalian, maka indeks kapabilitas proses (Cp) dan indeks kinerja Kane (Cpk) dapat ditentukan. Dari hasil 85

perhitungan diperoleh nilai Cp sebesar 0,525 dan Cpk sebesar 0,367. Nilai Cp < 1,00, berarti proses memiliki kapabilitas yang rendah untuk memenuhi spesifikasi luas kain saten yang diharapkan, yaitu 1200 cm 2 ± 2 cm 2 (nilai target = 1200 cm 2 ; batas spesifikasi atas USL = 1202 cm 2 ; dan batas spesifikasi bawah LSL = 1198 cm 2 ). Berdasarkan ukuran indeks kinerja Kane diketahui bahwa Cpk = CPL = 0,367. Hal ini berarti bahwa nilai rata-rata luas kain saten yang sekarang yaitu sebesar 1199,4 cm 2 adalah lebih dekat ke batas spesifikasi bawah yang ditetapkan, LSL = 5995 cm 2, sekaligus menunjukkan bahwa proses tidak mampu memenuhi batas spesifikasi bawah (LSL = 1198 cm 2 ) karena nilai CPL = 0,367 berada dalam kriteria CPL < 1,00 (tidak mampu memenuhi batas spesifikasi bawah, LSL). Demikian pula halnya dengan CPU = 0,682 juga berada dalam kriteria CPU < 1,00. Ini berarti bahwa proses tidak mampu memenuhi batas spesifikasi atas (USL = 1202 cm 2 ). KESIMPULAN Kemampuan proses pada karakteristik pengukuran menunjukkan bahwa nilai Indek Kapabilitas Proses (Cp) pada Home Industri X mempunyai nilai Cp = 0,525 < 1,00. Hal ini berarti proses memiliki kapabilitas yang rendah untuk memenuhi spesifikasi pengukuran yang diharapkan. Demikian pula dengan ukuran Indeks Kinerja Kane (Cpk = 0,367) berada dalam kriteria CPL =0,367 atau CPU = 0,682 < 1,00 yang berarti bahwa proses tidak mampu memenuhi batas spesifikasi bawah (LSL) maupun atas (USL). Dengan kondisi yang demikian, maka diperlukan penggunaan peta kontrol terkendali dari X-bar dan R untuk memantau proses yang sedang berlangsung dari waktu ke waktu, untuk seterusnya segera diambil tindakan perbaikan apabila ada perubahanperubahan yang tidak diinginkan pada proses pembuatan tas. DAFTAR PUSTAKA Erni Puspanantasari Putri, 2005, Peningkatan Daya Saing pengrajin Industri Kecil rumah Tangga Pedesaan di Kabupaten Sidoarjo melalui Peningkatan Kualitas yang Berkesinambungan, Laporan Penelitian Dosen Muda Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Gaspersz, Vincent, 2001, Production Planning and Inventory Control, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Gaspersz, Vincent, 2001, Statistical Process Control: Penerapan Teknik-Teknik Statistikal Dalam Manajemen Bisnis Total, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Tjiptono dkk, 1998, Total Quality Measurement, Andi Offset, Yogyakarta. 86