Oleh: Lasri Susilawati, Gani Haryana, Hardisem Syabrus. Pendidikan Ekonomi FKIP-Universitas Riau Jalan Binawidya Km.

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

Program Studi PendidikanKImia FKIP Universitas Riau.

PENGARUH PENDEKATAN KETERAPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 SEUNUDDON ACEH UTARA

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

Efektivitas Model Pengajaran Langsung Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen Dende. Rubianus. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN GAMBAR DALAM PENYAJIAN SOAL CERITA MATEMATIKA DI KELAS I MIN GUNUNG PANGILUN PADANG. Oleh: Nuryasni MTsN Model Padang

Arini, Islamias, Asmadi M.Noer Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru Telp. (0761) ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

Siswa yang terlibat dalam proses belajar mengajar diharapkan mengalami perubahan baik

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

(Studi Eksperimen di SMP N 1 Minas T.A 2015/2016) *Raudhah Awal **Dian Sudarti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan,

*Ermina sari **Sri Yuliawati

Musbir dan Osita Sari, Penerapan Model...

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

M A K A L A H. Disusun oleh : KARTOBI NIM

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI 6I KOTA BENGKULU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian yang disajikan

ABSTRAK. Irvan Hadi Purnomo Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PRACTICE-REHEARSAL PAIRS

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas kontrol.

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk

PENGARUH LKS IPA TERPADU BERBASIS WEB DENGAN MENGINTEGRASIKAN NILAI KARAKTER PADA MATERI GLSTSGPS TERHADAP KOMPETENSI SISWA KELAS VIII SMPN 8 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

Dosen Program Studi Pendidikan Fisika Univ. Muhammadiyah Mataram (

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngemplak.Sekolah ini beralamatkan di jalan

BAB III METODOLOG1 PENELIT1AN. penelitian sangat tergantung pada metode yang digunakan. Tujuan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

OLEH: EVIANA NAWANGSARI NPM: Dibimbing Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metoda Taguchi

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP ADABIAH PADANG

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB III METODE PENELITIAN

Bab V Hasil Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

dengan keaneka-ragaman ciri yang terdapat pada masing-masing cabang olahraga baik di kota-kota besar maupun di daerah-daerah. Dengan demikian, tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

Oleh: Mardawani, Yupita Pameliana Fransiska

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SCRIPT BERBANTUAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI BUSUNGBIU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN TUTOR SEBAYA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS XI.IPA SMAN 7 PADANG

Transkripsi:

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH (MENCARI PASANGAN) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)-EKONOMI DI SMP NEGERI 4 DUMAI BARAT Oleh: Lasri Susilawati, Gai Haryaa, Hardisem Syabrus. Pedidika Ekoomi FKIP-Uiversitas Riau Jala Biawidya Km.,5 Pekabaru Abstract: The purpose of this study describes the effect of learig strategy idex card match (lookig for a pater) for class VIII studet learig outcomes o ecoomic subjects. Research coducted usig the experimetal method. From the result kow to the average pretest learig outcomes ad the average posttest. To fid a sigificat level differece betwee two average t- test was used. Ad ote that the price of the, t cout. Cosulted with the provisios of the sigificat level a=0,05 (5%) df=6, so the price obtaied t cout greater tha t table. If a statistically described as follows,>,9989 so it ca be cocluded that there is a sigificat effect betwee the pretest to posstest. Ad the applicatio of learig strategies match the idex card to give effect to the class VIII studet learig outcomes o ecoomic subject i SMP Negeri 4 Dumai west. Key Word: Strategy idex card match, learig outcomes PENDAHULUAN Utuk medapatka hasil belajar yag memuaska seorag guru harus megupayaka agar siswa aktif dalam proses belajar. Guru diharapka mampu memilih cara megajar yag tepat sehigga dapat megaktifka siswa. Tujua pembelajara dapat tercapai jika guru sebagai fadiliator da motivator dapat megaktifka siswa, sehigga mampu meigkatka proses siswa. Dimiyati (00:58 ) megataka bahwa utuk meigkatka proses belajar siswa, guru harus biasa memilih da meerapka cara pembelajara yag tepat utuk meigkatka hasil belajar siswa. Salah satu tujua akhir pembelajara adalah peigkata hasil belajar siswa, tujua ii aka tercapai jika guru yag terlibat lagsug dalam proses pembelajara mampu meciptaka suasaa belajar yag kodusif da meyeagka. Ia harus mampu memilih metode da strategi pembelajara yag tepat da variatif, sehigga dapat membagkitka atusiasme siswa. Proses pembelajara dikataka efektif, baik metal, fisik maupu sosialya (Mulyasa, 005:49). Meurut Sudjaa (004:) Hasil belajar adalah kemampua-kemampua yag dimiliki siswa setelah meerima pegalama belajarya. Yag mejadi petujuk bahwa suatu proses belajar megajar diaggap berhasil meurut Syiful Bahri Djamarah da Aswa Zai (00:0) yaitu, daya serap terhadap baha pegajara yag diajarka mecapai prestasi tiggi, baik secara idividual maupu kelompok da perilaku yag digariska dalam tujua pegajara istruksioal khusus (TIK) telah dicapai siswa. Meurut Wia (005) Strategi merupaka pola umum reteta kegiata yag harus dilakuka utuk mecapai tujua belajar. Meurut Meda Wea (00) Pegguaa strategi

Pembelajara sagat perlu karea aka mempermudah proses pembelajara sehigga dapat mecapai hasil yag optimal. Bedasarka iformasi dari guru IPS kelas VIII SMP Negeri 4 Dumai Barat, dikemukaka bahwa materi IPS-Ekoomi merupaka salah satu materi yag diaggap sulit. Hal ii dapat dilihat dari rata-rata IPS-Ekoomi siswa kelas VIII pada tahu 00-0 yaitu 67,5. Nilai ii belum sesuai dega stadar ketutasa yag ditetapka oleh sekolah yaitu 68. Walaupu guru sudah megadaka perbaika dega cara pemebria tugas, amu hasilya belum maksimal. Meurut guru bidag studi IPS (ekoomi) faktor yag meyebabka redahya hasil belajar siswa adalah karea siswa cederug terpaku pada pejelasa guru sehigga kuragya iteraksi atar siswa utuk megkotruksika pegetahua yag diberika, siswa megalami kesulita dalam memahami kosep materi pelajara, siswa kurag aktif dalam pembelajara, da miat baca siswa yag masih redah. Guru telah melakuka beberapa usaha utuk meigkatka hasil belajar siswa amu usaha tersebut belum cukup meigkatka hasil belajar siswa tersebut. Oleh karea itu perlu dilaksaaka pembelajara yag dapat megatifka da megembagka kegiata siswa dalam megemukaka gagasa da memecahka masalah. Syah(000:76) megataka bahwa strategi pembelajara mempegaruhi taraf keberhasila siswa. Strategi pembelajara berpera petig dalam proses pembelajara yag aka meetuka hasil belajar. Utuk itu peulis mecoba meerapka Strategi Pembelajara Idex Card Match utuk meigkatka hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajara ekoomi di SMP Negeri 4 Dumai Barat. Karea Meurut Hasyim Zaii (008:3) idex card match (mecari pasaga) adalah strategi yag cukup meyeagka yag diguaka utuk megulag materi yag telah diberika sebelumya. Namu demikia, materi baru pu tetap bias diajarka dega strategi ii dega catata, peserta didik diberi tugas mempelajari topic yag aka diajarka terlebih dahulu, sehigga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pegetahua. Bedasarka latar belakag masalah yag telah dikemuka di atas, peulis melakuka suatu peelitia dega judul Pegaruh Peerapa Strategi Pembelajara Idex Card Martch (mecari pasaga) utuk meigkatka Hasil Belajar Siswa kelas VIII pada mata pelajara ilmu pegetahua social (IPS)-Ekoomi di SMP Negeri 4 Dumai Barat. METODE PENELITIAN Peelitia ii dilaksaaka di SMP Negeri 4 Dumai Barat pada semester geap tahu ajara 0/0. Peelitia ii adalah peelitia eksperime yag dilakuka terhadap dua kelas yag telah di uji homogeitasya. Sampel dalam peelitia ii diambil bedasarka tekik purposive samplig yaitu peetua sampel dega tujua tertetu dimaa kelas yag diambil mejadi sampel adalah kelas yag memiliki rata-rata ilai rapor yag hampir sama. Dari uji homogeitas tersebut diambil kelas yag homoge dari ilai ulaga pada bab sebelumya. Da setelah itu barulah ditetuka secara acak kelas yag dijadika sebagai kelas eksperime da kelas kotrol. Kelas eksperime megguaka metode ceramah da Taya jawab tetapi diterapka strategi pembelajara idex card martch (mecari pasaga) semetara kelas kotrol meguaka metode ceramah da Taya jawab tapa diterapka strategi pembelajara idex

card martch (mecari pasaga). Peelitia ii megguaka desai pretest da posttest utuk meetuka apakah terdapat pegaruh peerapa strategi pembelajara idex card martch terhadap hasil belajar siswa kelas VIII. Adaya pegaruh terhadap hasil belajar siswa dapat diukur dari rata-rata mereka pada hasil posttest yag megguaka keadaa prilaku akhir siswa setelah ada perlakua yag meerapka strategi idex card martch da setelah itu dicari selisih atara ilai pretest da posttest di atara kedua kelas tersebut utuk megetahui peigkata hasil belajar. Secara visual ragkaia kegiata pada desai atau racaga peelitia yag diguaka dapat digambarka sebagai berikut: Y Y X Y Lagkah-lagkah yag diguaka adalah () Kelas eksperime(y) da kel as kotrol (Y) sama-sama diberika pretest sebelum peelitia dimulai, () Setelah pelajara berlagsug kelas eksperime (Y) diberika perlakua (peerapa strategi pembelajara idex card martch) sedagka kelas kotrol (Y) tidak diberika perlakua, (3) Diakhir proses belajar megajar atara kelas eksperime da kelas kotrol sama-sama diberika posttest. Prosedur peelitia ii dilaksaaka dega beberapa tahap yaitu () Tahap persiapa, Meyusu saraa peelitia yag meliputi: Silabus, Recaa pelaksaaa pembelajara, soal pretest da posttest, lembar pegamata aktivitas guru da siswa, da membuat potogapotoga kartu sebayak jumlah siswa, Megumpulka data yag diperoleh dari ilai ulaga pada kompotesi dasar sebelumya yaitu kompotesi dasar medeskripsika hubuga atara kelagkaa sumber daya dega kebutuha mausia yag tidak terbatas. () Tahap peyajia kelas, (a)pedahulua: kegiata yag aka dilakuka dega strategi pembelajara idex card martch (mecari pasaga) atara lai: Guru meyampaika materi secara garis besar, guru membagika kartu kepada setiap siswa, siswa dimita meulis soal atau jawaba sesuai dega kartu yag mereka dapat, siswa dimita utuk meemuka pasaga kartu mereka. (b) kegiata kelompok: Setelah masig-masig siswa meemuka pasaga kartuya mereka dimita agar duduk berdekata. Kemudia pasaga kelompok aka diacak utuk membaca soal da jawaba mereka kedepa kelas. (c) peutup: setelah semua pertayaa da jawaba selesai dipersetasika oleh semua pasaga selajutya guru memberika klasifikasi da kesimpula dari materi pembelajara. (3) Tahap Evaluasi, Membuat kesimpula da memberika tugas membuat rigkasa materi berikutya. Istrume kelas yag diguaka dalam peelitia ii yaitu () peragkat pembelajara yaitu recaa pembelajara da buku padua siswa da () alat pegumpula data yaitu test hasil belajar ii diperoleh melalui lembar aktifitas guru da siswa. Tekik pegumpula data hasil belajar dalam strategi pembelajara idex card martch adalah data yag berupa data sekuder da data primer. Data sekuder adalah data yag diperoleh dari sekolah yag berupa profil sekolah, ilai rapot ekoomi siswa kelas VIII semester sebelumya yaitu pada semester gajil tahu ajara 00-0 da ilai ulaga ekoomi kelas VIII pada pokok pembahasa sebelumya. Sedagka data primer merupaka data yag diperoleh dari hasil observasi. Dimaa berupa ilai-ilai hasil pretest da posttest siswa yag dilakuka pada saat memulai peelitia (pretest) da akhir peelitia (posttest) da juga berupa

lembara observasi aktivitas guru yag memulai kegiata guru dalam melaksaaka strategi pembelajara idex card martch selama peelitia berlagsug. Tekik aalisis data dilakuka pegujia terhadap hipotesis dega megguaka rumus uji-t terhadap hasil belajar yag dicapai dua kelompok tersebut. Sebelum rumus uji-t yag diguaka maka dicari rata-rata da stadar deviasi, adalah sebagai berikut:. Utuk meetuka ilai rata-rata: X i X (Sudjaa, 003) Ket : X = Rata-Rata X = Total Jumlah i X i = Nilai Uji = Jumlah Sampel. Utuk meetuka varias yag diguaka adalah: Utuk kelas eksperime: S = x Utuk kelas kotrol: S x = (Sudjaa, 005) x x Ket: X =Rata-rata kelas eksperime X =Rata-rata kelas kotrol S =Varias kelas eksperime S =Varias kelas kotrol =Jumlah siswa kelas eksperime =Jumlah siswa kelas cotrol 3. Utuk meetuka Homegeitas Adapu kriteria pegujia, jika Fhitug lebih kecil atau sama dega Ftabel (F hitug F tabel ), maka kedua kelompok dikataka varias yag sama atau homoge dega taraf sigifika. Variabel 5% dega =

4. Utuk meetuka stadar deviasi gabuga S s ( Sudjaa,005) s 5. Utuk metuka thitug distribusi studet Kemudia dilajutka dega uji-t utuk meguji persamaa rata-rata (uji dua pihak), kriteria pegujia jika t hitug terletak atara t tabel (-t tabel <t hitug <t tabel ) dimaa t tabel didapat dari daftar distribusi t dega dk= + - dega peluag -/α=0,05 maka sabjek peelitia dikataka homoge. Maka rumus t yag diguaka adalah: t =...(Sudjaa, 005) S Rumus uji t juga diguaka utuk melihat perbadiga atara ilai kelas eksperime da ilai kelas kotrol. Uji t yag diguaka adalah uji t satu pihak ( -α). Kriteria pegujia adalah hipotesis diterima jika t hitug >t tabel. Dimaa t tabel didapat dari daftar distribusi t dega derajat kebebasa dk= + - dega taraf yata α=0,05 da utuk harga t laiya hipotesis ditolak. 6. Meetuka Harga Koefisie pegaruh (Sumbaga) t r = t (Sudjaa,005) 7. Utuk meetuka tigkat pegaruh (koefisie peetu) didapat dari: Kp=r x00% (Sudjaa,005) Ket: r = Koefisie determiasi Kp = Tigkat pegaruh (koefisie peetu) keaika prestasi belajar. HASIL PENELITIAN Bedasarka peelitia yag telah dilakuka di SMP Negeri 4 Dumai Barat meurut distribusi frekuesi ilai pretest siswa kelas eksperime da kotrol dalam pegguaa Strategi Pembelajara Idex Card Match terhadap Hasil Belajar dapat dilihat pada tabel

Tabel. Distribusi Frekuesi Nilai Pretest Siswa Kelas Eksperime Da Kelas Kotrol Dalam Pegguaa Strategi Pembelajara Idex Card Match Terhadap Hasil Belajar Ekoomi Siswa Kelas VIII SMPN 4 Dumai Barat NILAI KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL PREDIKAT FREKUENSI PERSENTASI FREKUENSI PERSENTASI 90-00 - - - - SANGAT BAIK 70-89 - - - - BAIK 50-69 34,4% 4 43,75% 0-49 65,6% 8 56,5% CUKUP BAIK KURANG BAIK Sumber: Data Primer Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tidak ada siswa yag medapatka ilai tertiggi yaitu 90-00. Semetara jumlah siswa terbayak berada pada ilai 0-49 yaitu (65,6%) orag utuk kelas eksperime, 0-49 yaitu 8 (56,5 %) orag utuk kelas kotrol. Redahya ilai pre test di kelas eksperime da kelas kotrol pada kompetesi medeskripsika pelaku-pelaku ekoomi dalam sistem perekoomia ii disebabka siswa belum mempelajari materi yag ada pada soal pre test. Distribusi frekuesi ilai postes siswa kelas eksperime da kelas kotrol dalam pegguaa Strategi Pembelajara Idex Card Match terhadap Hasil Belajar ekoomi siswa kelas VIII di SMP Negeri 4 Dumai Barat dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel Distribusi Frekwesi Nilai Pos Test Siswa Kelas Eksperime Da Kelas Kotrol Dalam Pegguaa Stratregi Pembelajara Idex Card Match Terhadap Hasil Belajar Ekoomi Siswa Kelas Viii Smp 4 Dumai Barat Nilai Kelas Eksperime Kelas Kotrol Prediket Frekwesi Persetase Frekwesi Persetase 90-00 3,% - - Sagat Baik 70-89 37,5% 0 3,% Baik 50-69 9 59,4% 68,8% Cukup Baik 0-49 - - - - Kurag Baik Sumber: Data Primer

Berdasarka tabel dapat disimpulka bahwa ilai siswa kelas eksperime lebih baik daripada kelas kotrol karea ilai teredah yag didapat kelas eksperime berada pada 50-69 yaitu 9 orag atau berkisar atara 59,4% da jumlah siswa yag medapat ilai tertiggi (90-00) berjumlah orag atau berkisar atara 3,%, semetara pada kelas kotrol ilai teredah berada pada 50-69 yaitu orag atau berkisar atara 68,8% da tidak ada yag medapatka ilai tertiggi (90-00), semetara ilai pada kelas kotrol berada pada 0-49 tidak ada. Hal ii terjadi karea pada kelas eksperime diterapka strategi pembelajara Idex Card Match. Sehigga dapat disimpulka peerapa Strategi pembelajara Idex Card Match berpegaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 4 Dumai Barat. Tabel 3 Hasil Homogeitas Atara Lokal Yag Diuji Dari Nilai Ulaga Pada Stadar Kompetesi Memahami Kegiata Pelaku Ekoomi Dimasyarakat. No Kelas Mea S F hitug F tabel F hitug < F tabel X.a X.c Sumber : Data Olaha 64,63 65,5 4,97,54 3,999 Homoge Dari tabel 3 di atas dapat disimpulka bahwa kelas yag diuji homogeitas adalah homoge, yaitu F hitug < F tabel yaitu,54 < 3,999. Setelah diambil (dua) kelas yag homoge, barulah ditetuka satu kelas sebagai kelas eksperime da satu kelas sebagai kelas kotrol. Dalam hal ii peulis meetukaya dega cara radom. Setelah diambil (dua) kelas yag homoge, barulah ditetuka satu kelas sebagai kelas eksperime da satu kelas lagi sebagai kelas kotrol. Dalam hal ii peulis meetukaya dega cara radom. Setelah diacak maka didapat kelas VIII sebagai kelas eksperime da VIII sebagai kelas kotrol. Tabel 4 Hasil Aalisis Uji Homogeitas Utuk Megetahui Kemampua Siswa Kelas Eksperime Da Siswa Kelas Kotrol Dalam Tes Soal Pre Test. Kelompok N X X Ftabel F S hitug ttabel t hitug Eksperime 3 48,5 55 3,996 0,66 6,83,999 0, Kotrol 3 48, 54 Sumber : Data Primer Berdasarka tabel 4 hasil aalisis uji homogeitas utuk megetahui kemampua siswa kelas eksperime da siswa kelas kotrol dalam soal pre test yag diuji dega uji kesamaa dua varias didapat hasil bahwa F hitug = 0,66 da ilai F tabel ạ = 0,05 adalah 3,999 (lihat pada lampira 7 stastik distribusi F). Jadi dapat diketahui F hitug < F tabel berarti kedua subjek peelitia mempuyai varia yag sama atau homoge. Dalam pegujia homogeitas ii dapat disimpulka bahwa baik dari ilai ulaga haria maupu hasil ujia/soal pre test kedua kelas eksperime da kotrol meujukka kodisi homoge.

Tabel 5 Hasil Aalisis Uji Hipotesis Utuk Kedua Subjek Peelitia Dalam Peerapa Strategi Pembelajara Idex Card Match Kelompok N X S X S thitug ttabel r KP Eksperime 3,8 88,5 7969 9,05,,999 0,3 3 % Kotrol 3 7,06 75,35 65 Sumber: Data primer Berdasarka tabel 5 pegolaha data ii dilakuka dega megguaka uji-t dua pihak. Dari perhituga diperoleh t hitug =, da ilai t tabel utuk ạ = 0,05 dega peluag a/ dimaa dk ( + ) = 6 adalah,999 (lihat pada lampira 5 pada statistik distribusi t). Jadi dapat diketahui bahwa t hitug > t tabel yaitu, >,999. Ii artiya hasil belajar dari kedua kelas yag megguaka strategi pembelajara Idex Card Match dega metode ceramah memiliki perbedaa yag dapat dipercaya. Hal ii juga sesuai dega pedapat Subaa (00 yag berbuyi apabila t hitug > t tabel maka hipotesis Ha diterima da Ho ditolak. Ii berarti ada perbedaa hasil belajar ekoomi atara siswa yag diajarka dega megguaka strategi pembelajara Idex Card Match dega siswa yag diajarka dega megguaka metode kovesioal (ceramah). Hal ii dapat dilihat bahwa adaya perbedaa hasil test pada kelas eksperime da kelas kotrol. Yaitu kelas kotrol memiliki rata-rata 64,5 sedagka kelas eksperime memiliki ratarata 70,. Berarti keadaa ii meujukka bahwa ilai siswa kelas eksperime lebih baik daripada ilai siswa kelas kotrol. Selai itu pada tabel 4.3 terlihat bahwa peigkata rata-rata utuk kelas eksperime adalah sebesar,8 da utuk kelas kotrol adalah sebesar 7,06 artiya bahwa peigkata rata-rata ilai pre test ke post test siswa kelas eksperime lebih tiggi dibadigka dega peigkata rata-rata kelas kotrol. Berdasarka tabel 4.3 di atas dalam pegujia hipotesis, diketahui bahwa t hitug > t tabel dega harga t hitug sebesar, dega t tabel sebesar,999 (, >,999) maka didapat koefesie determia (r ) sebesar 0,3 (pegolaha data secara keseluruha lihat pada lampira 5) da dari hasil koefesie determia (r) sebesar 0,3 didapat koefesie peetu da derajat pegaruhya adalah sebesar 3 %. Sehigga dapat disimpulka bahwa strategi pembelajara Idex Card Match ii baik diguaka dalam proses pembelajara utuk meigkatka hasil belajar siswa. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpula Berdasarka aalisa data da pembahasa yag telah dipaparka pada bab IV, maka dapat disimpulka bahwa :. Hasil belajar siswa pada pelaksaaa pre test atara kelas eksperime da kelas kotrol dapat disimpulka bahwa tidak ada siswa yag medapatka ilai tertiggi yaitu atara 90-00. Semetara jumlah siswa terbayak pada ilai 0-49 yaitu (65,6 %) orag utuk kelas eksperime da 8 (56,5%) orag utuk kelas kotrol. Sedagka utuk hasil post test atara kelas eksperime da kelas kotrol dapat disimpulka bahwa bahwa ilai

siswa kelas eksperime lebih baik daripada kelas kotrol karea ilai teredah yag didapat kelas eksperime berada pada 50-69 yaitu 9 orag atau berkisar atara 59,4 % da jumlah siswa yag dapat ilai tertiggi (90-00) berjumlah orag atau berkisar atara 3, %, semetara pada kelas kotrol ilai teredah berada pada 50-69 yaitu orag atau berkisar 68,8% da tidak ada yag medapatka ilai tertiggi (90-00), semetara pada ilai 70-89 yaitu 0 orag atau yag berkisar aatara 3,%.. Dari pembahasa pada bab IV dapat disimpulka bahwa peigkata hasil belajar ekoomi kelas eksperime lebih tiggi dibadigka kelas kotrol. Hal ii dapat dilihat pada hasil pre test da post test atara kedua kelas tersebut. Dimaa peigkata rata-rata utuk kelas eksperime adalah sebesar,8 da utuk kelas kotrol adalah sebesar 7,06. Sehigga dapat disimpulka bahwa ilai siswa ag diajarka dega megguaka Strategi Pembelajara Idex Card Match lebih tiggi daripada siswa yag megguaka metode kovesioal (ceramah). 3. Pegguaa strategi pembelajara Idex Card Martc dapat mempegaruhi hasil belajar siswa sekaligus dapat meigkatka hasil belajar siswa khususya pada kompetesi dasar pelaku ekoomi di SMP N 4 Dumai Barat. Besarya pegaruh Strategi pembelajara Idex Card Match pada kompetesi dasar medeskripsika pelaku ekoomi adalah sebesar 3 %. Sara Berdasarka kesimpula pada bab pembahasa, maka peulis meyaraka : a. Disaraka kepada guru mata pelajara ilmu pegetahua sosial (IPS) Ekoomi dapat mejadika strategi pembelajara Idex Card Match ii sebagai alteratif dalam megajar, khususya pada kompetesi dasar medeskripsika pelaku-pelaku ekoomi dalam sistem perekoomia idoesia. b. Karea kegiata ii sagat bermafaat, khususya bagi guru da siswa, maka diharapka kegiata ii dapat dilakuka secara berkesiambuga dalam mata pelajara Ekoomi maupu mata pelajara laiya. DAFTAR PUSTAKA Hisyam Zaii, dkk. 008. Strategi Pembelajara Aktif. Pustaka isa madai, Yogyakarta. Made Wea. 00. Strategi pembelajara iovatif kotemporer. Bumi aksara, Jakarta. Naa Sudjaa. 004. Peelitia hasil proses belajar megajar. Remaja rosdakarya, Badug. Saiful Bahri djamarah. 006. Strategi belajar megajar. Asdi Mahasya, Jakarta. Wia Sajaya. 005. Pembelajara dalam implemetasi kurikulum berbasis kompotesi. Preda Media, Jakarta