ANALISIS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. ENVIRO JAYA GLOBAL. Indo Maharani Rizki Febriyanti Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang.

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

Perancangan Format Laporan Keuangan Perusahaan Studi Kasus PT Prakasa Wyra Surya

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN PADA PT. PALEM BAJA PALEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG DAGANG (PSAK NO.09) PADA LAPORAN KEUANGAN PT. KEBAYORAN PHARMA SAMARINDA

BAB 5 PENUTUP. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perbandingan kinerja kedua perusahaan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara

PENERAPAN PELAPORAN KEUANGAN PADA YAYASAN NURUL HAYAT YANG SESUAI DENGAN PSAK NO.45 RANGKUMAN SKRIPSI

Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP

BAB V KESIMPULAN. akuntansi sewa pada PT. Seruni Inti Mandiri didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. tepatnya di Jalan Sultan Agung No.21 Pasuruan, Telp. (0343) , FAX

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Jenis-jenis dan Tujuan Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kebijakan Akuntansi

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

BAB XV PENYAJIAN KEMBALI (RESTATEMENT) NERACA

Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pengelolaan Usaha UKM Mitra Binaan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Bali. I Nyoman Darmayasa, Ak., BKP., CPMA.

BAGIAN XVII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

BAB I PENDAHULUAN. meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan

Manajemen Keuangan. Laporan neraca Laporan rugi/laba Laporan aliran kas Analisa common size Analisa indeks. Septiani Juniarti, SE.MM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB I PENDAHULUAN. agar pasar modal kita dapat berfungsi secara efisien.

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perbankan di Indonesia mempunyai peranan yang sangat strategis dan keberadaannya sangat mutlak dalam

PENERAPAN LAPORAN ARUS KAS YANG SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kent Transindo Indonesia Cabang Kediri)

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK TANJUNG ENIM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pukul WIB kecuali pada hari minggu akan buka pada pukul 11.00

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Terhadap Likuiditas Pada PT. Bank OCBC NISP, Tbk Oleh: M. Zakie Hanifan dan Berliane Rangga Bunga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB

Analisis Efisiensi Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada Koperasi Kredit Swasti Sari Kupang Nusa Tenggara Timur

Akuntansi Keuangan Koperasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN KEUANGAN BANK

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk

ABSTRACT. Keywords: financial statement analysis, accounting analysis, and financial analysis. Universitas Kristen Maranatha

KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PT APAC CITRA CENTERTEX, Tbk.

Arbaniah 1. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Pertambangan. Universitas Mulawarman.

TAP Akuntansi NASKAH UJIAN TUGAS AKHIR PROGRAM (EKSI4500) PROGRAM STUDI AKUNTANSI MASA UJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus kas

PT PETA DAFTAR JURNAL KOREKSI DAN REKLASIFIKASI TAHUN 2012 No. Keterangan Ref. KK Debit 1 Bank BINI C 13,500,000 Piutang dagang

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai kekuatan rasio keuangan dalam memprediksi kondisi

BAB II URAIAN TEORITIS

1. KONSEP DAN PRISIP AKUNTANSI

KINERJA KUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT MANDOM INDONESIA, Tbk.

LAPORAN KEUANGAN APBD TAHUN ANGGARAN 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

ANALISIS ATAS PENERAPAN METODE PENGAKUAN PENDAPATAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PADA CV TATA WIJAYA KEDIRI SKRIPSI

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN DU PONT SYSTEM UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (STUDI KASUS : PT. METRODATA ELEKTRONICS, TBK PERIODE )

Contoh Soal Laporan Keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan Jasa Laundry Necis menyajikan data sebagai berikut:

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALSIS DATA. Sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan bahwa setiap bank wajib

ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA KOPERASI KARYAWAN TAMAN MINI INDONESIA INDAH PERIODE

: SARI MULAYATI NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Akuntansi Pembimbing 1 : Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA. Pembimbing 2 : Sudarsono SE., MM.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

Manajemen Keuangan. Analisis Kondisi dan Kinerja Keuangan. YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk pengambilan keputusan, apabila dengan informasi tersebut dapat diprediksi

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DI KABUPATEN GIANYAR

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kembang sejak sebelum berdirinya Negara ini. Hal ini patut kita banggakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 Tahun 2008 mengenai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, pengertian dari Usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dipatuhi dan di ikuti oleh para akuntan di dalam membuat suatu laporan

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA PT. PLN (PERSERO) AREA SURABAYA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang posisi

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keuangan dari beberapa ahli, antara lain sebagaiberikut:

Membuat Bagan Akun (Chart Of Account)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

Transkripsi:

ANALISIS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. ENVIRO JAYA GLOBAL Indo Maharani Rizki Febriyanti Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Dengan bertambah pesatnya perkembangan dalam usaha jasa konsultan AMDAL, maka akan diikuti dengan semakin bertambahnya jumlah proyek yang ditangani. Adapun dalam pembuatan laporan keuangan yang cukup rumit dengan jumlah data yang banyak dapat mengakibatkan penyajian laporan keuangan menjadi kurang terkontrol jika tidak di kelola dengan benar. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu. Analisis dengan menggunakan SAK ETAP (Standard Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik), digunakan untuk menganalisis pencatatan dalam laporan keuangan, dan rasio Common Size pada penelitian ini digunakan untuk mengukur kinerja keuangan secara vertical pada perusahaan,rasio keuangan ini banyak digunakan perusahaan dalam mengawasi kinerja keuangan suatu perusahaan, Di samping itu, sistem ini dapat memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan kesulitan keuangan dan operasional perusahaan di masa yang akan datang. Kata Kunci: Analisis Penyajian Laporan Keuangan, Analisis Kinerja Keuangan, Analisis SAK ETAP, Common Size, Modal, Rasio. PENDAHULUAN Perusahaan yang mempunyai daya saing yang tinggi adalah perusahaan yang dapat menjalin hubungan yang baik dengan konsumen dan mitra kerja dalam merencanakan, memberi masukan, pemecahan masalah dan memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen. Semakin berkembangnya perusahaan maka kebutuhan informasi akan semakin besar pula. Informasi ini bisa berupa penyajian laporan keuangan yang terdiri atas neraca, laba atau rugi, catatan atas laporan keungan yang disajikan kepada manajemen atau pihak intern perusahaan yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Dalam jangka menilai pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan dan mengambil suatu keputusan. Pihak eksternal juga memerlukan informasi keuangan terutama untuk menilai likuiditas dan rentabilitas perusahaan. Kondisi likuiditas dan rentabilitas perusahaan harus selalu dipantau, hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan yang umumnya terdiri dari laporan neraca dan laporan laba rugi. Laporan neraca dan laba rugi ini bersifat saling berkaitan dan melengkapi. Neraca menggambarkan keadaan keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu, sedangkan laporan laba rugi menunjukkan hasil usaha laporan keuangan selama periode akuntansi. Laporan keuangan tersebut akan lebih informatif dan bermanfaat maka pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi keuangan harus juga melakukan analisis terlebih dahulu. 1

Oleh karena, melalui analisis penyajian laporan keuangan dapat diketahui kewajaran dari laporan keuangan yang merupakan dasar penilaian prestasi hasil kerja seluruh departemen atau bagian yang ada di perusahaan. Salah satu dasar yang dijadikan pertimbangan sebagai dasar dalam mengukur kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Tahun Laba Bersih Tabel 1 Laporan Keuangan PT. Enviro Jaya Global Periode 2010 2012 Total Aktiva Neraca Total Kewajiban dan Ekuitas 2010 Rp 56.100.000,- Rp 256.100.000,- Rp 256.100.000,- 2011 Rp 62.670.000,- Rp 318.770.000,- Rp 318.770.000,- 2012 Rp 149.625.244,- Rp 443.803.356,- Rp 443.803.356,- Sumber data : PT. Enviro Jaya Global LANDASAN TEORI Laporan Keuangan Menurut mir (2008:7), laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Menurut Winarni (2011 : 15), laporan keuangan adalah daftar ringkasan akhir transaksi keuangan organisasi yang menunjukkan semua kegiatan operasional organisasi dan akibatnya selama tahun buku yang bersangkutan. Menurut Irham (2011:22), laporan keuangan adalah suatu informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan tentang kinerja suatu perusahaan. Posisi Keuangan Posisi keuangan (SAK ETAP, 2009:4) suatu entitas terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas pada suatu waktu tertentu. Unsur laporan keuangan yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban, dan ekuitas. Tujuan Laporan Keuangan Menurut mir (2008:10), tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu. Menurut Rahardjo (2006:85) adalah untuk membantu pemakai dalam memperkirakan masa depan dengan cara membandingkan, mengevaluasi, dan menganalisis kecendrungan. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan lengkap biasanya meliputi: a.neraca; b.laporan laba rugi; c.laporan perubahan ekuitas yang juga menunjukkan: i.seluruh perubahan dalam ekuitas, atau 2

ii.perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik; d.laporan arus kas; dan e.catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Berdasarkan pengertian diatas, ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan adalah proses pengumpulan data yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan serta hasil yang dicapai dalam periode tertentu. Neraca Menurut Manurung (2011:2) neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi keuangan sebuah perusahaan pada saat tertentu. ANALISIS Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan penyajian laporan keuangan. Deskriptif Kuantitatif merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menganalisis data mengunakan perhitungan angka-angka untuk mengambil keputusan yang lebih tepat dalam menentukan simpulan. Menurut Harahap (2008:190) mendefinisikan analisis laporan keuangan yaitu menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data deskriftif maupun data kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis pada PT. Enviro Jaya Global, maka penulis akan membahas dan menganalisis data-data yang diperoleh dari penelitian tersebut. Berikut uraian penelitian pada PT. Enviro Jaya Global. Analisis Laporan Keuangan Berdasarkan ETAP Berikut ini adalah Laporan Keuangan periode 2010-2012 di PT Enviro Jaya Global Palembang sebagai berikut: Tabe 2. Laporan Neraca Periode Tahun 2010-2011 PT Enviro Jaya Global Palembang AKUN AKTIVA AKTIVA LANCAR NERACA 2010 2011 2012 dan Setara 212.100.000 275.450.000 399.079.000 Piutang - - - Perlengkapan Kantor 12.500.000 15.320.000 18.600.000 Total Aktiva Lancar 3

AKTIVA TETAP 224.600.000 290.770.000 417.679.000 Peralatan Kantor 35.000.000 35.000.000 35.500.000 Akumulasi Penyusutan Peralatan (3.500.000) (7.000.000) (10.500.000) Total Aktiva Tetap 31.500.000 28.000.000 25.000.000 TOTAL AKTIVA 256.100.000 318.770.000 442.679.000 KEWAJIBAN Utang Usaha EKUITAS Modal 200.000.000 200.000.000 200.000.000 Laba Ditahan Sebelum Pajak 56.100.000 118.770.000 242.179.000 Total Kewajiban dan Ekuitas 256.100.000 318.770.000 442.179.000 Sumber : PT Enviro Jaya Global Palembang Tabel 3. Laporan Laba/Rugi Periode Tahun 2010-2011 PT Enviro Jaya Global Palembang AKUN PENDAPATAN LAPORAN LABA RUGI 2010 2011 2012 Jasa Konsultan Amdal 460.000.000 2.098.500.000 2.131.500.000 Lainnya - - - Total 460.000.000 2.098.500.000 2.131.500.000 BEBAN BEBAN Gaji Karyawan 28.800.000 72.000.000 72.000.000 Beban Listrik Air dan Telepon 14.300.000 15.400.000 15.063.000 Beban Sewa 15.000.000 15.000.000 15.000.000 Beban Perlengkapan Kantor 4

Beban Survei dan Operasi Beban Penyusutan 13.250.000 17.200.000 20.225.000 128.350.000 277.198.000 290.370.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 Total Beban 203.200.000 400.298.000 416.158.000 LABA BERSIH 256.800.000 1.698.202.000 1.715.342.000 Sumber : PT Enviro Jaya Global Palembang Berikut ini juga data tabel proyek periode tahun 2010 sampai 2011, yang menyangkut pencatatan laporan keuangan PT. Enviro Jaya Global Palembang Tabel 4. Kontrak kerja PT.Enviro Jaya Global Periode 2010-201 5

Tabel5. Jurnal PT Enviro Jaya Global Per 2010-2012 Tanggal Nama Perusahaan 13/01/2010 Keterangan Debit Rp 120.000.000 30/03/2010 20/06/2010 PT. Berkat Sawit Rp 90.000.000 Rp 90.000.000 Rp 90.000.000 20/11/2010 Rp 90.000.000 Rp 160.000.000 02/01/2011 30/04/2011 10/01/2011 29/05/2011 30/07/2011 24/02/2011 29/05/2011 30/07/2011 16/03/2011 20/06/2011 30/08/2011 29/04/2011 27/07/2011 Kredit PT. Lion Power Energy PT. Golden Blossom Sumatera PT. Sentosa Kurnia Energy PT. Nusantara Hijau Mas PT. Surya Bumi Agro Langgeng 6 Rp 120.000.000 Rp 120.000.000 Rp 80.000.000 Rp 60.000.000 Rp 80.000.000 Rp 60.000.000 Rp 60.000.000 Rp60.000.000 Rp152.000.000 Rp152.000.000 Rp36.000.000 Rp36.000.000 Rp27.000.000 Rp27.000.000

30/01/2012 Rp27.000.000 20/05/2011 Rp27.000.000 Rp150.000.000 20/08/2011 PT. Era Energy Mandiri 30/02/2012 Rp150.000.000 25/06/2011 30/09/2011 PT. Bukit Bara Alam 30/03/2012 20/07/2011 Rp156.000.000 30/11/2011 PT. Bara Alam Utama 30/04/2012 Rp156.000.000 Rp117.000.000 Rp117.000.000 Rp117.000.000 24/02/2012 29/05/2012 30/07/2012 PT. PP London Sumatra Indonesia tbk Rp117.000.000 Rp152.000.000 Rp152.000.000 16/03/2012 PT. Pertamina 20/06/2012 Hulu Energi Metana 30/08/2012 10/05/2012 PT. 30/08/2012 Palembang Logo Coal 30/10/2012 16/06/2012 PT. Semen Batu Raja 7 Rp80.000.000 Rp80.000.000 Rp60.000.000 Rp60.000.000 Rp60.000.000 Rp60.000.000

(Persero) 20/09/2012 30/11/2012 20/08/2012 Rp150.000.000 20/10/2012 PT. Putra Muba Coal 30/12/2012 Rp150.000.000 Sumber : PT Enviro Jaya Global Palembang Kesalahan Dalam Menjurnal Dari data kontrak kerja periode tahun 2010 PT. Enviro Jaya Global Palembang, kasus pencatatan pada PT. Lion Power Energy: 2012 Bagan Alur Pencatatan PT. Lion Power Energy Sumber : Olah Sendiri Gambar 1. Bagan Alur Dalam pencatatan laporan keuangannya, PT. Enviro Jaya Global menggunakan metode Accrual Basis, namun pada kenyataanya setiap pencatatan jurnal dari penerimaan jasa amdal yang dilakukan, staf akunting PT. Enviro Jaya Global mencatat transaksi tersebut pada saat kas diterima bukan pada saat tanggal penagihan kontrak tersebut. Hal ini bertentangan dengan standar akuntansi yang diungkapkan oleh PT. Enviro Jaya Global, dimana mereka menyatakan bahwa standar akuntansi yang mereka gunakan adalah Accrual Basis. Hasil analisis yang di dapat dari pencatatan PT. Enviro Jaya Global atas kontrak kerja PT. Lion Power Energy yang mempengaruhi pelaporan keuan gan untuk periode 2010 dan 2011 adalah sebagai berikut: 8

1. 20/11/2010 2. 02/01/2011 3. 30/04/2011 Rp. 160.000.000,Rp. 160.000.000,Rp. 120.000.000,Rp. 120.000.000,Rp. 120.000.000,Rp. 120.000.000,- Berdasarkan jurnal pencatatan yang dilakukan, PT. Enviro Jaya Global mengakui pencatatan dengan menggunakan Accrual Basis, sedangkan dalam kesehariannya PT. Enviro Jaya Global Menggunakan pencatatan metode Cash Basis, dari data tabel 4.6, jurnal diatas menunjukkan nilai pendapatan PT. Lion Power Energy pada tahun 2010 sebesar Rp. 160.000.000,-. dan di tahun 2011 pendapatan di catat sebesar Rp. 240.000.000,-, PT. Surya Bumi Agro Langgeng pada tahun 2011 sebesar Rp. 63.000.000,-. dan di tahun 2012 pendapatan di catat sebesar Rp. 27.000.000,-, PT. Era Energy Mandiri pada tahun 2011 sebesar Rp. 262.500.000,-. dan di tahun 2012 pendapatan di catat sebesar Rp. 112.500.000,-, PT. Bukit Bara Alam pada tahun 2011 sebesar Rp. 160.000.000,-. dan di tahun 2012 pendapatan di catat sebesar Rp. 240.000.000,-, PT. Bara Alam Utama pada tahun 2011 sebesar Rp. 156.000.000,-. dan di tahun 2012 pendapatan di catat sebesar Rp. 234.000.000,- Pemecahan Masalah Laporan Keuangan Dalam pencatatan pendapatan yang selesai dalam satu periode akuntansi tidak mengalami kendala atau perbedaan dalam pencatatan, kecuali pencatatan pendapatan yang terjadi dalam dua periode akuntansi atau dalam kata lain masih terhutang. Analisis jurnal transaksi pendapatan pada Laporan Keuangan PT. Enviro Jaya Global sebagai berikut : us pencatatan pada PT. Lion Power Energy: Tahun 2010 a. 10/11/2010 20/11/2010 b. 20/12/2010 Tahun 2011 02/01/2011 Piutang Rp. 160.000.000, Rp. 160.000.000, Rp. 160.000.000,Piutang Rp. 160.000.000,Piutang Rp. 120.000.000, Rp. 120.000.000,- Piutang c. 20/04/2011 30/04/2011 Rp. 120.000.000,Rp. 120.000.000,- Piutang Rp. 120.000.000, Rp. 120.000.000, Rp. 120.000.000,- 9

Piutang Rp. 120.000.000,- Berdasarkan perbaikan yang dibuat dapat kita lihat jumlah pendapatan dari PT. Lion Power Energy tahun 2010 sebesar Rp. 280.000.000,- berarti di tahun 2010 jumlah pendapatan di tambah Rp. 120.000.000,- dan di tahun 2011 sebesar Rp. 120.000.000,-. Berarti di tahun 2011 laporan laba rugi dikurangi Rp.120.000.000,-. Dari hasil pengamatan lain yang dilakukan oleh penulis ditemukan kesalahan pengklasifikasian dalam Beban survei dan operasi dimana pada dasarnya biaya survei dan operasi dalam hasil pengamatan merupakan semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan survei dan operasional di lapangan serta biaya yang berkaitan dengan tenaga ahli Sedangkan dalam praktiknya komponen-komponen yang ada dalam Biaya Survei dan Operasi pada PT. Enviro Jaya Global diantaranya adalah: 1. Biaya survei lapangan 2. Biaya tenaga ahli 3. Honor karyawan tidak tetap Yang menjadi permasalahan adalah terdapatnya honor karyawan tidak tetap yang dmasukkan ke dalam komponen biaya survei dan operasi, dimana seharusnya komponen tersebut merupakan salah satu komponen gaji karyawan. Berdasarkan hasil pengamatan didapat honor karyawan tidak tetap sebesar Rp. 36.000.000,- unuk tahun 2010, untuk tahun 2011 sebesar Rp. 42.000.000, dan honor karyawan tidak tetap tahun 2012 sebesar Rp. 48.500.000, harus dilakukan koreksi kedalam beban gaji, dimana jurnal yang diperlukan dalam koreksi ini adalah sebagai berikut 31/12/2010 Beban Gaji Rp. 36.000.000,Beban Survei dan Operasional Rp. 36.000.000,31/12/2011 Beban Gaji Rp. 42.000.000,Beban Survei dan Operasional Rp. 42.000.000,31/12/2012 Beban Gaji Rp. 48.500.000,Beban Survei dan Operasional Rp. 48.500.000,- Analisis Kinerja Menggunakan Rasio Commen-Size Untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang pengukuran kinerja keuangan suatu perusahaan maka perlu dilakukan analisis terhadap laporan keuangan. Pengukuran kinerja keuangan berdasarkan Commen Size bertujuan agar dapat mengelola keuangan dengan baik dan mengendalikan jalannya kegiatan operasional perusahaan secara lebih efektif. Dengan menganalisi laporan keuangan akan didapat seberapa nilai persentase kenaikan atau penurunan secara vertikal kinerja keuangan yang dihasilkan. 10

Tabel 6. PT. Enviro Jaya Global Laporan Neraca Komparatif dan Rekonsiliasi Laba Ditahan Untuk Tahun yang Berakhiran Tanggal 31 Desember 2010, 2011 dan 2012 Persentase Common-Size 2010 2011 2012 AKUN AKTIVA AKTIVA LANCAR dan Setara Piutang Perlengkapan Kantor Total Aktiva Lancar AKTIVA TETAP Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan Peralatan Total Aktiva Tetap TOTAL AKTIVA 56,4% 31,9% 3,3% 91,6% 39,6% 54,2% 2,2% 96,0% 90,2% 0,0% 4,2% 94,4% 9,3% -0,9% 8,4% 5,0% -1,0% 4,0% 8,0% -2,4% 5,6% 53,2% 46,8% 28,8% 71,2% 45,2% 54,8% KEWAJIBAN Utang Usaha EKUITAS Modal Laba Ditahan Sebelum Pajak Total Kewajiban dan Ekuitas Sumber : Olahan data dari PT. Enviro Jaya Global Berikut ini juga data penyajian lapran laba rugi 2010 sampai 2012, yang menyangkut analisis kinerja menggunakan rasio common size PT. Enviro Jaya Global Palembang. Tabel 7. PT. Enviro Jaya Global Laporan Neraca Komparatif dan Rekonsiliasi Laba Ditahan Untuk Tahun yang Berakhiran Tanggal 31 Desember 2010, 2011 dan 2012 AKUN PENDAPATAN Jasa Konsultan Amdal Lainnya Total BEBAN BEBAN Gaji Karyawan Beban Listrik Air dan Telepon Persentase Common-Size 210 2011 2012 11,2% 2,5% 4,8% 0,7% 6,9% 0,9% 11

Beban Sewa Beban Perlengkapan Kantor Beban Survei dan Operasi Beban Penyusutan Total Beban 2,6% 2,3% 15,9% 0,6% 35,0% 0,6% 0,7% 10,0% 0,1% 17,0% 0,9% 1,2% 13,8% 0,2% 23,7% LABA BERSIH 65,0% 83,0% 76,3% Sumber : Olahan data dari PT. Enviro Jaya Global Laba bersih pada tahun 2011 mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena meningkatnya jumlah proyek yang ditangani PT. Enviro Jaya Global, serta ketepatan waktu pengerjaan dan pembayaran yang mengakibatkan tidak adanya piutang di tahun 2012, serta keberhasilan perusahaan menagih piutang tahun 2010 yang menambah nilai pendapatan tahun 2011 dan mengurangi nilai piutang tahun 2010. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Tabel 8. Laporan Perubahan Modal Kerja Periode 2011-1012 Pos-Pos Dalam Neraca 2010 Analisis Modal Kerja 2011 Kenaikan Penurunan AKTIVA AKTIVA LANCAR dan Setara Piutang Perlengkapan Kantor Total Aktiva Lancar AKTIVA TETAP Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan Peralatan Total Aktiva Tetap TOTAL AKTIVA 212.100.000 275.450.000 120.000.000 376.500.000 12.500.000 15.320.000 344.600.000 667.270.000 35.000.000 35.000.000 3.500.000 7.000.000 31.500.000 28.000.000 376.100.000 695.270.000 63.350.000 256.500.000 2.820.000 322.670.000 63.350.000 256.500.000 2.820.000 322.670.000 3.500.000 319.170.000 3.500.000 319.170.000 319.170.000 319.170.000 KEWAJIBAN Utang Usaha EKUITAS Modal Laba Ditahan Total Kewajiban dan Ekuitas 200.000.000 200.000.000 176.100.000 495.270.000 376.100.000 695.270.000 12

Kenaikan Modal Kerja 1.287.180.000 1.287.180.000 Berikut data laporan penggunaan modal kerja perusahaan periode 2011-2012 PT. Enviro Jaya Global Palembang Tabel 9. Laporan Perubahan Modal Kerja Periode 2011-1012 Pos-Pos Dalam Neraca 2011 Perubahan Modal Kerja 2012 Kenaikan Penurunan AKTIVA AKTIVA LANCAR dan Setara Piutang Perlengkapan Kantor Total Aktiva Lancar AKTIVA TETAP Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan Peralatan Total Aktiva Tetap TOTAL AKTIVA 275.450.000 376.500.000 15.320.000 667.270.000 399.079.000 18.600.000 417.679.000 123.629.000 35.000.000 35.500.000 500.000 7.000.000 28.000.000 695.270.000 10.500.000 25.000.000 442.679.000 3.500.000 200.000.000 495.270.000 695.270.000 200.000.000 242.679.000 442.679.000 3.280.000 249.591.000 123.629.000 376.500.000 3.280.000 249.591.000 3.000.000 252.591.000 KEWAJIBAN Utang Usaha EKUITAS Modal Laba Ditahan 252.591.000 252.591.000 633.091.000 1.261.182.000 628.091.000 Kenaikan Modal Kerja 1.261.182.000 1.261.182.000 Sumber : Data Olahan dari PT. Enviro Jaya Global Berdasarkan perhitungan mengenai perubahan modal kerja periode tahun 2011-2012 mengalami kenaikan modal kerja sebesar Rp.628.091.000. kenaikan ini disebabkan meningkatnya berberapa pos diantaranya, Pos kas dan stara kas sebesar Rp. 123.629.000, pos perlengkapan kantor sebesar Rp. 3.280.000, pos aktiva lancar sebesar Rp.249.591.000, peralatan kantor sebesar Rp.500.000, pos akumulasi penyusustan peralatan sebesar Rp.3.500.000, pos laba ditahan sebesar Rp.252.591.000. 13

PENUTUP Berdasarkan analisis yang telah dilakukan mengenai analisis penyajian laporan keuangan pada PT. Enviro Jaya Global untuk tahun 2010-2012, maka dapat simpulankan sebagai berikut : 1. Berdasarkan SAK ETAP (Standard Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik), PT Enviro Jaya Global dalam pencatatan laporan keuangannya tidak sesuai dengan Standard Akuntansi. SAK ETAP cenderung mengakui pendapatan dan beban dengan menggunakan metode accrual basis. PT Enviro Jaya Global menerapkan metode Accrual Basis tapi dalam penerapannya menggunakan Cash Basis. Hal ini menyebabkan tidak adanya nilai piutang yang dapat mengakibatkan kurang terkontrolnya piutang yang belum tertagih di tahun berikutnya. 2. Perhitungan rasio common size selama tiga tahun secara keseluruhan menunjukan tidak stabilnya laporan keuangan perusahaan. Hal ini disebabkan karena pengendalian efisiensi baik hutang-piutang yang kurang dikelola dengan baik oleh perusahaan, menyebabkan dampak yang berpengaruh besar pada pendapatan yang dihasilkan perusahaan. 3. Berdasarkan Sumber dan penggunaan modal kerja PT. Enviro Jaya Global Palembang periode 2010-2011 tidak mengalami kenaikan dan penurunan karna perusahaan baru berdiri, pada periode 2011-2012 sumber dan penggunaan modal kerja mengalami penurunan yang disebabkan karna modal kerja yang dimiliki perusahaan lebih diarahkan untuk pembelian aktiva tetap setiap tahunnya yang menunjukkan bahwa perusahaan berusaha untuk melakukan ekspansi kegiatan usahanya dalam rangka meningkatkan perolehan laba yang diatasi dari tambahan modal pemilik ataupun pinjaman. DAFTAR PUSTAKA Harahap. 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : Raja Grafindo. Ikatan Akuntansi Indonesia SAK ETAP. 2009. Standard Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Jakarta: Dewan Standard Akuntansi Indonesia. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standard Akuntansi Indonesia. Jakarta : Salemba Empat Irham Fahmi. 2011. Analisis Kinerja Keuangan. Cetakan Pertama. Bandung : Alfabeta. mir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Edisi ke-5, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. M. Hanafi Mamduh. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Dua.Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Manurung.2011.Analisis Penerapan PSAK No. 16 dan No. 17 Atas Aktiva Tetap. Medan: PT Buana Estate Cabang Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan Edisi Keempat. Yogyakarta : Liberty.. 14