dipatuhi dan di ikuti oleh para akuntan di dalam membuat suatu laporan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "dipatuhi dan di ikuti oleh para akuntan di dalam membuat suatu laporan"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Metode Penyusunan Laporan Arus Kas Akuntansi menghasilkan informasi yang dituangkan dalam bentuk laporan atau statement keuangan. Informasi itu sendiri adalah data atau fakta yang diolah dan disajikan dengan cara tertentu sehingga mempunyai makna bagi yang berkepentingan atau bagi yang dituju oleh informasi tersebut. Dengan kata lain untuk menghasilkan suatu informasi bagi yang membutuhkan, informasi tersebut haruslah mempunyai nilai. Adapun nilai yang dimaksud adalah bahwa informasi itu haruslah dapat menambah pengetahuan pengambil keputusan dan juga dapat mengubah pengambil keputusan atau menyebabkan perubahan perilaku. Seperangkat laporan keuangan biasanya disusun dan diterbitkan oleh suatu perusahaan untuk tujuan memenuhi persyaratan-persyaratan dalam memperoleh kredit dari bank, atau dalam menjual saham kepasar modal. Agar dapat digunakan oleh semua pihak yang berkepentingan, suatu laporan keuangan haruslah sesuai dengan Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum (PAYBU). Di Indonesia yang menangani hal ini adalah Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Setiap tahunnya IAI mengeluarkan sebuah buku pedoman bagi para akuntan yaitu Standart Akuntansi Keuangan (SAK) yang harus dipatuhi dan di ikuti oleh para akuntan di dalam membuat suatu laporan keuangan. 38

2 39 Seperti halnya perusahaan lainnya yang ada di Indonesia, PT. Lion Metal Works, Tbk. Juga membuat suatu laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut haruslah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh IAI. Adapun laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponenkomponen antara lain: 1. Neraca Yaitu memberi informasi kepada pemakainya mengenai likuiditas dan kelancaran operas! perusahaan, menilai struktur pendanaan perusahaan dan menganalisis komposisi kekayaan dan potensi perusahaan. 2. Laporan Laba-Rugi Yaitu memberikan informasi tentang keberhasilan manajemen didalam mengelola perusahaan yang diukur dari selisih antara pendapatan dan biaya. 3. Laporan Perubahan Equity Merupakan penghubung antara Laporan Laba Rugi dan Neraca. Laba atau Rugi dan Transaksi modal netto akan masuk dalam laporan perubahan modal sebagai angka modal akhir akan diperoleh. 4. Laporan Arus Kas Yaitu informasi mengenai kegiatan manajemen selama satu periode akuntansi didalam mengelola kas perusahaan, baik aliran kas masuk maupun aliran kas keluar.

3 40 5. Catatan Atas Laporan Keuangan Berisi informasi yang sifatnya kualitatif tetapi perlu disampaikan karena dapat untuk memperjelas apa yang telah termuat dalam laporan keuangan utama. Di dalam pembahasan BAB IV ini, penulis hanya akan memfokuskan penelitian tentang apakah laporan arus kas pada PT. Lion Metal Works, Tbk telah sesuai dengan PSAK No. 2 atau tidak dan bagaimana kinerja PT. Lion Metal Works, Tbk berdasarkan analisa laporan arus kas. Karena hal ini merupakan inti dari pembahasan pertama yang ingin penulis sampaikan. Berdasarkan hasil dari pengamatan dan penelitian yang penulis peroleh bahwa didalam laporan arus kas PT. Lion Metal Works, Tbk telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang telah dikeluarkan IAI. Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam laporan arus kas antara lain aktivitas operasionai, aktivitas investasi, aktivitas pendanaan, kesemuanya telah disajikan dengan benar, sehingga dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Di dalam penyajian laporan arus kas PT. Lion Metal Works, Tbk menggunakan metode langsung hal ini telah sesuai dengan PSAK No. 2 dimana pada metode ini mengungkapkan kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran bruto sehingga menghasilkan jumlah arus kas bersih. Kelebihan dari penggunaan metode langsung ini adalah bahwa dapat

4 41 digunakan dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung. Sedangkan pembahasan kedua adalah bagaimana kinerja PT. Lion Metal Works, Tbk berdasakan analisis laporan arus kas, dari hasi] pengamatan dan penelitian yang penulis peroleh bahwa kinerja PT. Lion Metal Works, Tbk berdasarkan laporan arus kas pada tahun 2002 dan 2003 sudah baik namun terjadi sedikit penurunan kas pada tahun 2004, penurunan yang dialami pada tahun 2004 haruslah diperhatikan oleh perusahaan karena apabila tidak diperhatikan dengan baik akan menurunkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan kas bersih. Walaupun PT. Lion Metal Works, Tbk mempunyai laba cukup tinggi tapi belum tentu mempunyai kas yang cukup untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan. Jadi, dari penjelasan secara singkat tadi, bahwa laporan arus kas yang disajikan oleh PT. Lion Metal Works, Tbk adalah benar dan telah sesuai dengan PSAK No. 2 yang telah dikeluarkan oleh IAI, sehingga laporan tersebut dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sehingga kehadalan dari informasi tersebut dapat dijamin. Kinerja PT. Lion Metal Works, Tbk berdasarkan laporan arus kas yang penulis teliti dan amati juga sudah cukup baik walaupun ada sedikit penurunan kas. B. Analisis Arus Kas Pada PT. Lion Metal Works, Tbk. Dalam melakukan analisa laporan arus kas yang digunakan sepenuhnya adalah laporan arus kas perusahaan serta neraca dalam laporan

5 42 laba-rugi perusahaan. Adapun dalam hal ini adalah laporan keuangan PT. Lion Metal Works, Tbk. Bekasi. Adapun model analisis arus kas ini adalah dengan cara membandingkan angka-angka yang terdapat dalam laporan arus kas dengan menggunakan rasio-rasio perhitungan sehingga dapat diketahui keadaan suatu perusahaan tersebut apakah kinerja nya baik atau tidak. Analisa terhadap arus kas ini dapat dihitung dengan menggunakan tiga rasio, antara lain : rasio kualitas penerimaan laba, rasio kecukupan, rasio efesiensi. 1. Rasio Kualitas Penerimaan Laba Rasio ini digunakan untuk mengukur kualitas penerimaan laba, adapun rasio ini dibagi menjadi dua rasio, yaitu : a. Laba Bersih Terhadap Kas dari Penerimaan Operasi: Adapun rumusnya adalah : Laba Bersih Kas dari Aktivitas Operasi Rasio Tahun 2002 = x 100% = 92,78 % Rasio Tahun 2003 = x 100% = 105,65 % Rasio Tahun 2004 = x 100% = 377,17 %

6 43 Dari perhitungan diatas dapat kita ketahui bahwa tingkat kualitas penerimaan laba pada PT. Lion Metal Works, Tbk. Mengalami kenaikan yang semula pada tahun 2002 rasio laba bersih terhadap kas dari penerimaan operasi sebesar 92,78% meningkat menjadi 105,65% pada tahun 2003, terus meningkat menjadi 377,17% pada tahun Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja manajemen perusahaan di dalam menghasilkan laba bersih dari arus kas aktivitas operasi sangat baik karena dari tahun ketahun terus meningkat. b. Arus Kas Yang Memadai Adapun rumusnya adaiah: Kas dari keg i a tan operasi Investasi kas + Tambahan persediaan + Deviden + Penggunaan hutang Tahun 2002 = x 100% = 30,38 %

7 44 Tahun 2003 = = x 100% = 33,20 % Tahun 2004 = = x 100% = 9,73 % Dari perhitungan diatas dapat kita ketahui bahwa didalam menghasilkan arus kas yang memadai bagi perusahaan diketahui bahwa pada tahun 2002, rasio yang memadai sebesar 30,38%, sedangkan pada tahun 2003 boleh dikatakan baik karena terjadi peningkatan yaitu sebesar 33,20%. Tetapi pada tahun 2004 rasio yang memadai kurang begitu baik karena hanya mencapai 9,73%. Penurunan rasio ini menandakan bahwa kemampuan kas perusahaan

8 45 untuk mencukupi kebutuhan investasi, tambahan persediaan dan deviden sangat rendah. Jadi secara umum bila dilihat dari kualitas penerimaan yang dihasilkan perusahaan sudah cukup baik pada tahun 2002 dan 2003 karena mengalami peningkatan tapi pada tahun 2004 kemampuan perusahan dalam mencukupi kebutuhan investasi, tambahan persediaan, dan deviden tidak dapat dipertahankan dan sangat menghawatirkan bagi perusahaan, oleh karenaitu perusahaan harus meningkatkan kinerjanya untuk tahun berikutnya. 2. Rasio Kecukupan Analisis terhadap rasio kecukupan ini bertujuan untuk mengukur kecukupan arus kas dari aktivitas operasi bila dibandingkan dengan pembayaran hutang, deviden, pembelian aktiva, dan Iain-lain. Adapun rasio kecukupan yang dihasilkan PT. Lion Metal Works, Tbk untuk tahun 2002, 2003, dan 2004 adalah : a. Kecukupan Arus Kas Adapun rumusnya adalah : Kas dari kegiatan operasi Hutang jangka panjang + pembelian Aktiva + Pembayaran Deviden Tahun 2002=

9 x 100% % Tahun 2003 = = x 100% = 110% Tahun 2004 = = x 100% = 35,6% Dari hasil perhitungan rasio diatas dapat diketahui bahwa kecukupan arus kas perusahaan untuk membayar hutang jangka panjang, pembelian aktiva, dan pembayaran deviden pada tahun 2002 adalah sebesar 329%, sedangkan pada tahun 2003 mulai menurun, yaitu sebesar 110%. Sedangkan pada tahun 2004 prosentase rasio lebih menghawatirkan lagi karena hanya mencapai 35,6%, penurunan ini bila tidak disikapi dengan baik akan mempengaruhi kemampuan perusahaan

10 47 dalam membiayai hutang jangka panjang, pembelian aktiva dan pembayaran deviden. b. pembayaran deviden Adapun rumusnya adalah : Deviden Kas dari Aktivitas Operasi Rasio Tahun x 100% = 24,42% Rasio Tahun 2003 = x 100% = 30,87% Rasio Tahun 2004 = x 100% = 74,23% Dari hasil perhitungan rasio pembayaran deviden diatas dapat diketahui bahwa perusahaan mengalami kenaikan persentase pembayaran deviden terhadap para investor dari tahun ke tahun. Yang semula pada tahun 2002 sebesar 24,42%, meningkat menjadi 30,87% pada tahun 2003, dan pada tahun 2004 meningkat lagi sebesar 74,23%. Peningkatan pembayaran deviden ini dapat mengakibatkan tingginya

11 48 kas dari operasi yang harus disediakan perusahaan untuk pembayaran deviden kepada pihak investor. c. Pembayaran Hutang Jangka Panjang Adapun rumusnya adalah : Pembayaran Hutang Jangka Panjang Kas dari Aktivitas Operasi Rasio Tahun 2002 = ,286 x ] 00% = 0,45% Rasio Tahun 2003 = x 100% = 46,90% Rasio Tahun 2004 = x 100% = 118,54% Dilihat dari hasil perhitungan rasio pembayaran hutang jangka panjang diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2002, 2003, dan 2004 perusahaan membayar hutangnya dengan mengandalkan arus kas dari kegiatan operasi yaitu sebesar 0,45%, 46,90%, dan 118,54%. Dari hasil pembayaran hutang jangka panjang yang dilakukan oleh perusahaan dalam periode tersebut mengalami peningkatan dari tahun ke tahun

12 49 sehingga perusahaan harus menyediakan kas yang tinggi dari operasi untuk pembayaran hutang jangka panjangnya. d. Reinvestasi Adapun rumusnya adalah: Pembelian Aktiva Kas dari Aktivitas Operasi Rasio Tahun 2002 = x] 00% ,45% Rasio Tahun 2003 « x 100% = 12,46% Rasio Tahun 2004 = x 100% = 88,05% Dari hasil perhitungan rasio diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2002 perusahan melakukan pembelian terhadap aktiva yaitu sebesar 5,45%, dan pada tahun 2003 perusahaan melakukan pembelian sebesar 12,46%. Tapi pada tahun 2004 perusahaan melakukan pembelian aktiva lebih tinggi dari tahun sebelumnya yaitu sebesar

13 50 88,05%. Pembelian aktiva yang tinggi ini mengharuskan perusah aan untuk menyediakan kas dari kegiatan operasi yang tinggi pula. e. Penutupan Hutang Adapun rumusnya adalah : Total Hutang Kas dari Aktivitas Operasi Rasio Tahun 2002 = x 100% = 124,33% Rasio Tahun 2003 = x 100% = 163,57% Rasio Tahun 2004 = x 100% = 419,45% Dari rasio ini dapat diketahui pada tahun 2002 angka rasio menunjukkan 124,33% dan pada tahun 2003 angka rasio sebesar 163,57%. Sedangkan pada tahun 2004 angka rasio menunjukkan peningkatan yang tinggi yaitu sebesar 419,45%, hal ini dikarenakan perusahaan mempunyai hutang yang tinggi dari tahun sebelumnya,

14 51 sehingga perusahaan hams menyediakan kas dari operasi yang tinggi untuk melunasi hutang-hutangnya. 3. Rasio Efesiensi Rasio ini berguna untuk mengukur atau menilai perusahaan dalam menghasilkan kas dari kegiatannya selama satu tahun. Selain itu penulis menggunakannya untuk menunjukkan hubungan hubungan antara kas dengan perkiraan-perkiraan yang terdapat dalam laporan Laba-Rugi. Adapun rasio efesiensi yang dihasilkan PT. Lion Metal Works, Tbk untuk tahun 2002, 2003, dan 2004 adalah sebagai berikut: a. Arus Kas Terhadap Penjualan Adapun rumusnya adalah : Kas dari Kegiatan Operasi Penjualan Rasio Tahun 2002 = x 100% ,32% Rasio Tahun 2003 = x 100% = 13,14% Rasio Tahun 2004 = x 100% = 5,62%

15 52 Rasio ini membandingkan data yang berasal dari laporan Laba/Rugi dan laporan Arus Kas. Melalui rasio ini juga akan dibandingkan antara arus kas dengan penjualan. Dari penjualan yang dilakukan maka akan menghasilkan arus kas, karena penjualan termasuk kegiatan utama perusahaan dan termasuk kegiatan operasi. Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2002, 2003 dan 2004 rasio mengalami penurunan. Hal ini menyebabkan penerimaan kas dari kegiatan operasi yang berasal dari penjualan rendah. b. Arus Kas Terhadap Pendapatan Adapun rumusnya adalah : Kas dari Kegiatan Operasi Pendapatan Rasio Tahun 2002 = x 100% = 36,86 % Rasio Tahun 2003 = x 100% = 30,65% Rasio Tahun 2004 = x 100% = 11,81%

16 53 Pendapatan dari operasi tetap adalah pendapatan yang diperoleh setelah penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan, seperti yang terlihat pada laporan Laba/Rugi perusahaan. Dilihat dari perhitungan rasio tahun 2002, 2003 dan 2004 diatas terdapat kecenderungan bahwa tingkat arus kas terhadap pendapatan yang dihasilkan perusahaan mengalami penurunan, walaupun adanya peningkatan penjualan produk yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan arus kas dari kegiatan operasi. Sehingga tingkat pendapatan untuk menyumbangkan kas operasional terns menurun dan dapat disimpulkan juga bahwa tingkat efesiensi perusahaan mengalami penurunan. c. Hasil Pengembalian Arus Kas Atas Aktiva Adapun rumusnya adalah : Kas dari Kegiatan Operasi Total Aktiva Rasio Tahun 2002 = x 100% = 11,82% Rasio Tahun 2003 = x 100% = 9,62%

17 54 Rasio Tahun 2004 = * 100% = 4,26% Rasio ini bertujuan untuk membandingkan tingkat pengembalian operasi terhadap aktiva. Sehingga dapat dinilai tingkat efesiensi dalam penggunaan aktiva untuk menghasilkan kas dari kegiatan operasi. Maka dapat dinilai dari perhitungan diatas bahwa rasio yang dihasilkan perusahaan mengalami penurunan dari tahun 2002 sampai Sehingga dapat dikatakan perusahaan tidak efesien dalam penggunaan aktiva untuk menghasilkan kas dari kegiatan operasi. C. Analisis Arus Kas Sebagai Alat Ukur Kinerja Tabel3 Ringkasan Analisis Arus Kas Sebagai Alat Ukur Kinerja PT. Lion Metal Works, Tbk. RASIO Penerimaan Laba a. Laba bersi terhadap kas dari penerimaan operasi b. Arus kas yang memadai 92,78% 30,38% 105,65% 33,20% 377,17% 9,78% ^ 2. Rasio Kecukupan a. Kecukupan arus kas b. Pembayaran deviden 329% 24,42% 110% 30,87% 35,6% 74,23%

18 55 c. Pembayaran Hutang jangka panjang d. Reinvestasi e. Penutupan hutang 0,45% 5,45% 124,33% 46,90% 12,46% 163,57% 118,54% 88,05% 419,45% 3. Efesiensi a. Arus kas terhadap penjualan b. Arus kas terhadap pendapatan c. Hasil pengembalian arus kas 15,32% 36,86% 13,14% 30,65% 5,62% 11,81% atas aktiva 11,82% 9,62% 4,26% Agar dapat menghasilkan suatu kinerja perusahaan yang baik dan professional maka diperlukan adanya suatu evaluasi kinerja sehingga tingkat efesiensi dan efektivitas dari suatu perusahaan secara keseluruhan dapat dinilai guna mendukung jalannya kegiatan operasional dimasa yang akan datang. Salah satu cara untuk mengukur kinerja perusahaan tersebut adalah dengan menggunakan arus kas sebagai alat ukur kinerja perusahaan. Adapun kinerja perusahaan yang akan diukur adalah pada PT. Lion Metal Works, Tbk. Kinerja perusahaan tersebut meliputi periode akuntansi tahun 2002 sampai Dillihat dari data yang penulis peroleh dari PRPM Jakarta, bahwa penjualan dari tahun 2002 sebesar Rp , pada tahun 2003 sebesar Rp dan pada tahun 2004 sebesar Rp Dari keterangan tersebut menunjukkan adanya peningkatan penjualan dari tahun ke tahun dan menunjukkan suatu kinerja perusahaan yang cukup baik karena mampu meningkatkan penjualannya dalam satu tahun periode akuntansi.

19 56 Selain itu jika melihat dari beban usaha yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan, terlihat bahwa beban operasional untuk tahun 2002 sebesar Rp sedangkan tahun 2003 sebesar Rp dan pada tahun 2004 sebesar dari keterangan tersebut dapat dilihat dari tahun ke tahun ada kenaikan beban usaha yang dikeluarkan oleh perusahaan. Menurut pendapat penulis bila dilihat dari segi beban usaha memang meningkat, namun bila dibandingkan dengan tingkat penjualan yang meningkat dari tahun ke tahun adalah sesuai, karna bila tingkat penjualan meningkat maka akan diikuti pula dengan biaya operasional yang tinggi pula. Apabila dilihat dari rasio arus kas yang terdiri dari rasio kualitas penerimaan kas mengalami peningkatan laba bersih dari aktivitas operasi yang sangat tinggi pada tahun 2004 yaitu sebesar 377,17%, sedangkan pada rasio arus kas yang memadai mengalami penurunan sebesar 9,78% pada tahun Hal ini menyatakan bahwa dilihat dari sudut kualitas penerimaan kas sudah cukup baik. Lalu bila dilihat dari rasio kecukupan arus kas mengalami penurunan sebesar 35,6% pada tahun 2004, sehingga kualitas kemampuan kas perusahaan untuk mencukupi pembayaran hutang jangka panjang, pembelian aktiva, dan pembayaran deviden rendah. sedangkan pada rasio pembayaran deviden mengalami peningkatan pada tahun 2004 yaitu sebesar 74,23% yang mengharuskan perusahaan menyediakan kas dari operasi yang tinggi untuk pembaaran deviden pada pihak investor. Dan apabila dilihat dari rasio pembayaran hutang jangka panjang juga mengalami kenaikan pada tahun 2004

20 57 sebesar 118,54% sehingga perusahaan harus menyediakan kas dari operasi yang tinggi untuk pembayaran hutang jangka panjang. Dan pada rasio reinvestasi pada tahun 2004 mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari tahun-tahun sebelumnya yaitu sebesar 88,05% sehingga perusahaan harus mengeluarkan kas yang tinggi dari operasi untuk pembelian aktiva. Sedangkan rasio penutupan hutang juga mengalami kenaikan yang tinggi pula pada tahun 2004 yaitu sebesar 419,45% hal ini disebabkan karena hutang perusahaan juga tinggi sehingga perusahaan harus mengeluarkan kas dari operasi untuk melunasi hutang-hutangnya. Apabila dilihat dari rasio efesiensi yang terdiri dari rasio arus kas terhadap penjualan, arus kas terhadap pendapatan, dan pengembalian arus kas atas aktiva, ketiganya mengalami penurunan sebesar 5,62%, 11,81%, dan 4,26% pada tahun walaupun pada tahun tersebut tingkat penjualan meningkat yang secara otomatis dapat meningkatkan pendapatan namun hasil perhitungan rasio tersebut masih sangat kecil dan cendrung menurun dari tahun ke tahun, hal ini menyebabkan tingkat penerimaan kas perusahaan dari kegiatan operasi yang berasal dari penjualan dan pendapatan sangat rendah. Dari analisis terhadap arus kas pada PT. Lion Metal Works, Tbk. Penulis dapat menyimpulkan bahwa secara umum kinerja perusahaan tersebut sudah cukup baik pada kurun waktu periode akuntansi 2002 sampai Tapi pada tahun 2004 mengalami penurunan. Meskipun diantara perhitungan rasio tersebut diatas ada yang mengalami penurunan namun hal tersebut masih dapat diperbaiki dengan meningkatkan kinerja dalam segala bidang.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan dana atau tambahan modal adalah melalui pasar modal. Pasar modal memberikan jasanya yaitu dengan menjembatani

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kas 2.1.1.1 Pengertian Kas Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas diperlukan untuk membiayai operasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan perlu mengetahui perkembangan kegiatan usahanya dari

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan perlu mengetahui perkembangan kegiatan usahanya dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan perlu mengetahui perkembangan kegiatan usahanya dari waktu ke waktu agar dapat diketahui apakah perusahaan mengalami kemajuan atau kemunduran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi perkembangan dunia usaha yang semakin berkembang pesat hal ini menyebabkan persaingan bisnis antar satu perusahaan dengan yang lainnya semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan besar, tidak melihat apakah perusahan tersebut bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan besar, tidak melihat apakah perusahan tersebut bertujuan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagaimana kita ketahui bahwa bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Baik dalam perusahaan yang berskala kecil, menengah dan

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AKSARA SOLOPOS

ANALISA LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AKSARA SOLOPOS ANALISA LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AKSARA SOLOPOS SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Syarat syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada

Lebih terperinci

Sartono ( 2001: 6 ) Manajemen keuangan adalah sebagai manajemen dana, baik

Sartono ( 2001: 6 ) Manajemen keuangan adalah sebagai manajemen dana, baik BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Keuangan Manajemen sebuah perusahaan harus dapat menjaga agar kinerja keuangan perusahaannya selalu dalam kondisi yang sehat agar mampu mengantisipasi setiap keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akutansi merupakan bahasa di dalam dunia bisnis. Hal ini dikarenakan fungsi akuntansi yang merupakan media komunikasi di antara para pelaku bisnis dan ekonomi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan era globalisasi yang semakin berkembang pesat dan juga sangat mempengaruhi kemajuan perkembangan dunia usaha, Indonesia merupakan salah satu negara yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap organisasi pastilah mempunyai tujuan. Bila organisasi tersebut merupakan sebuah perusahaan, yang sering disebut sebagai tujuan organisasi adalah profitabilitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Arus Kas 1. Pengertian Arus Kas Aliran kas menurut Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No. 2 paragraf 05 adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas. Menurut Kieso

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dari penelitian yang sudah dilakukan mengenai Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dapat ditarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat dilihat dan diukur dari kinerja perusahaan, yaitu melihat perkembangan dan pertumbuhan perusahaan tersebut melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari waktu- kewaktu supaya diketahui kemajuan atau kemundurannya serta perlu

BAB I PENDAHULUAN. dari waktu- kewaktu supaya diketahui kemajuan atau kemundurannya serta perlu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan perlu mengetahui perkembangan kegiatan usahanya dari waktu- kewaktu supaya diketahui kemajuan atau kemundurannya serta perlu mengetahui

Lebih terperinci

Laporan Keuangan: Neraca

Laporan Keuangan: Neraca Laporan Keuangan: Neraca MATERI 1. Sifat dan kegunaan laporan keuangan 2. Jenis Laporan Keuangan 3. Isi dan Elemen Laporan Keuangan, Khusus untuk Neraca 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5. Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tidak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan sektor industri atau manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. Tidak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan sektor industri atau manufaktur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan sektor industri atau manufaktur sangat terkait dengan perkembangan investasi yang ada pada suatu negara. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan. pengertian laporan keuangan dari beberapa para ahli :

BAB II LANDASAN TEORI. pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan. pengertian laporan keuangan dari beberapa para ahli : 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan suatu perusahaan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dan perkembangan ekonomi dunia bisnis yang semakin ketat dan situasi ekonomi yang tidak menentu pada saat sekarang ini mendorong perusahaan untuk terus

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI. SIDO MUNCUL. Tbk PERIODE

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI. SIDO MUNCUL. Tbk PERIODE ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL. Tbk PERIODE 2012-2014 Nama : Friska Rianawati NPM : 23212061 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Haryono, SE.,MM Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus kas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus kas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Laporan Arus Kas Laporan arus kas yang disajikan sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT.INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk SEMINAR PENULISAN ILMIAH

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT.INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk SEMINAR PENULISAN ILMIAH ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT.INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Syarat Syarat Untuk Mencapai Gelar Setara Sarjana Muda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemenm, pemerintah, karyawan, serta pelaku pasar modal.

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemenm, pemerintah, karyawan, serta pelaku pasar modal. 19 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kondisi perekonomian saat ini, laporan keuangan sudah merupakan media penting dalam proses pengambilan keputusan ekonomis. Laporan keuangan perusahaan merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL TBK. Adistha Swasti Fidelia

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL TBK. Adistha Swasti Fidelia ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL TBK Adistha Swasti Fidelia 20210172 LATAR BELAKANG Setiap perusahaan diwajibkan menyusun laporan arus kas dan menjadikan laporan tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan

Lebih terperinci

Modul laporan keuangan

Modul laporan keuangan Modul ke: Modul laporan keuangan Laporan keuangan perusahaan Neraca, laporan rugi/laba, perubahan modal, dan laporan aliran kas. Fakultas Ekonomi dan bisnis Yuhasril,SE,ME. Program Studi Manajemen LAPORAN

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE 2011-2015 Disusun oleh : Nama : Dilla Marta Yulia NPM : 22213462 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Bani Zamzami,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Berdasarkan PSAK No.2 (2002:2.1) perusahaan diwajibkan untuk. membuat laporan arus kas sebagai salah satu laporan keuangan

BAB II LANDASAN TEORITIS. Berdasarkan PSAK No.2 (2002:2.1) perusahaan diwajibkan untuk. membuat laporan arus kas sebagai salah satu laporan keuangan BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Lappran Arus kas Berdasarkan PSAK No.2 (2002:2.1) perusahaan diwajibkan untuk membuat laporan arus kas sebagai salah satu laporan keuangan utamanya. Sesuai dengan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA DEPAN

PENGGUNAAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA DEPAN PENGGUNAAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA DEPAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan yang dihasilkan dari proses

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan yang dihasilkan dari proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu bentuk informasi dalam bidang ekonomi adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada

Lebih terperinci

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya 8 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Peraturan Mentri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 04/Per/M.Kukm/Vii/2012, Koperasi adalah :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, perusahaan food and beverages di Indonesia berusaha untuk memproduksi barang yang berkualitas tinggi dengan biaya rendah agar dapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan dalam laporan keuangan terutama disediakan dalam neraca. Posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang menjalankan kegiatan bisnis dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang menjalankan kegiatan bisnis dan 8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang menjalankan kegiatan bisnis dan mengelola faktor-faktor produksi dalam rangka menghasilkan produk tertentu dengan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Setelah menyelesaikan penyusunan laporan keuangan, langkah selanjutnya adalah menafsirkan dan mengkomunikasikan laporan keuangan yang sudah dihasilkan dengan menganalisis laporan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis serta didukung dengan data yang diperoleh selama penelitian, penulis menarik simpulan sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selama bertahun-tahun pemerintah pada tingkat-tingkat tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Selama bertahun-tahun pemerintah pada tingkat-tingkat tertentu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Selama bertahun-tahun pemerintah pada tingkat-tingkat tertentu mendorong perkembangan ekonomi nasional. Hal ini menuntut setiap perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas) dengan lebih baik jika mereka mendapatkan informasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan untuk mencari dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan untuk mencari dana dalam jumlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan pasar modal di Indonesia telah dimulai tahun 1952. Membutuhkan sekitar 36 tahun, sejak digalakannya pasar modal oleh pemerintahan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Kondisi keuangan dan hasil operasi bisnis perusahaan merupakan hal penting bagi banyak kelompok, termasuk pemilik, manajer, kreditor, instansiinstansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pengelolaan kas sangat penting bagi suatu bank. Kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pengelolaan kas sangat penting bagi suatu bank. Kegiatan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap bank dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas, oleh karena itu pengelolaan kas sangat penting bagi suatu bank. Kegiatan yang dilakukan bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian dewasa ini cenderung terjadi stagnasi akibat dari inflasi yang berlangsung lama yang dapat melumpuhkan perekonomian. Kondisi ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 71 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai analisis rasio keuangan dan analisis arus kas terhadap penilaian kinerja pada PT Indofood Sukses Makmur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada aktiva keuangan yang sifatnya financial asset atau real asset

BAB I PENDAHULUAN. pada aktiva keuangan yang sifatnya financial asset atau real asset BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi yang berdasarkan pengertiannya merupakan penempatan dana pada aktiva keuangan yang sifatnya financial asset atau real asset untuk mendapatkan hasil atau keuntungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang dilakukan semakin kompleks dan berkembang dengan pesat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang dilakukan semakin kompleks dan berkembang dengan pesat. Dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Aktifitas bisnis yang dilakukan semakin kompleks dan berkembang dengan pesat. Dengan perkembangan yang baik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan di era globlisasi saat ini pada umumnya menunjukkan persaingan yang sangat sengit dan kuat, baik itu pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan salah satunya berupa informasi

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan salah satunya berupa informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap entitas usaha, baik badan hukum maupun perseorangan, tidak dapat terlepas dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan salah satunya berupa informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor bisnis sekarang ini semakin pesat sehingga menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor bisnis sekarang ini semakin pesat sehingga menimbulkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan sektor bisnis sekarang ini semakin pesat sehingga menimbulkan persaingan yang ketat diantara pelaku bisnis. Para pemimpin perusahaan harus merencanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak menentu pada saat sekarang ini membuat perusahaan harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. tidak menentu pada saat sekarang ini membuat perusahaan harus memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis yang semakin ketat dan situasi ekonomi yang tidak menentu pada saat sekarang ini membuat perusahaan harus memiliki kemampuan untuk

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: financial statement analysis, accounting analysis, and financial analysis. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: financial statement analysis, accounting analysis, and financial analysis. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this research is to analyzed how well PGAS s financial performance based on the result of accounting analysis and financial analysis. This method of research using analythical description

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan didirikan untuk menghasilkan laba.

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan didirikan untuk menghasilkan laba. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada umumnya perusahaan didirikan untuk menghasilkan laba. Perusahaan yang kuat akan bertahan hidup sebaliknya perusahaan yang tidak mampu bersaing

Lebih terperinci

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13 ANALISA KINERJA KEUANGAN PT. PEGADAIAN Tbk BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS Nama : Martha Romadoni NPM : 16209473 Kelas : 3EA13 LATAR BELAKANG Mengingat pegadaian merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti selama dekade 80-an sampai sekarang. Hampir semua negara Asia melakukan liberalisasi

Lebih terperinci

BAB 1. peminjam dana atau emiten (perusahaan yang go public). Para pemodal. bagi investor perusahaan yang memilki kinerja yang baik mampu

BAB 1. peminjam dana atau emiten (perusahaan yang go public). Para pemodal. bagi investor perusahaan yang memilki kinerja yang baik mampu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BEI atau Bursa Efek Indonesia adalah suatu Pasar modal di Indonesia yang mempunyai fungsi sebagai penghubung antara investor (pemilik modal) dengan peminjam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah badan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Prinsip manajemen perusahaan mengharuskan agar dalam proses memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas.

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Analisis Kondisi dan Kinerja Keuangan. YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Manajemen Keuangan. Analisis Kondisi dan Kinerja Keuangan. YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen Keuangan Modul ke: Analisis Kondisi dan Kinerja Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Abstrak Pengertian dan pentingnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada suatu perusahaan. Menurut (Ang, 1997 dalam Adiliawan, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada suatu perusahaan. Menurut (Ang, 1997 dalam Adiliawan, 2010) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Return saham merupakan ukuran yang dilihat oleh investor yang akan melakukan investasi pada suatu perusahaan. Menurut (Ang, 1997 dalam Adiliawan, 2010) konsep return

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan konsep-konsep dasar yang telah dibahas dalam bab II dan latar belakang permasalahan yang diuraikan dalam skripsi ini akan dibahas dari sudut pandang standart

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang memiliki peran sangat penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi utama, yaitu

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PT. SINAR SEMESTA KLATEN SKRIPSI

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PT. SINAR SEMESTA KLATEN SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PT. SINAR SEMESTA KLATEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NAMA : APRILIA ENDAH SUSANTY NPM : 21211018 JURUSAN : AKUNTANSI PEMBIMBING : HARYONO, SE., MM PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH : 1. Laporan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. : Wulandari NPM : Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE, MM

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. : Wulandari NPM : Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE, MM ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk Nama : Wulandari NPM : 28210581 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE, MM 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan perusahaan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dari suatu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), dan koperasi. Agar

BAB I PENDAHULUAN. yaitu perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), dan koperasi. Agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Didalam suatu perekonomian Indonesia di kenal tiga kelompok badan usaha yaitu perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), dan koperasi. Agar kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di sektor Food and Beverages, karena dalam industri ini kepekaan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di sektor Food and Beverages, karena dalam industri ini kepekaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama didirikannya sebuah perusahaan adalah untuk memperoleh laba. Perusahaan agar dapat memperoleh laba yang maksimal, terutama di tengah persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang semakin kompleks

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperluas usahanya, untuk dapat bersaing tentu saja dipengaruhi oleh halhal. penting yang sangat besar nilainya.

BAB I PENDAHULUAN. memperluas usahanya, untuk dapat bersaing tentu saja dipengaruhi oleh halhal. penting yang sangat besar nilainya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia akhir-akhir ini mengalami perkembangan dengan pesat, serta persaingan antar perusahaan menjadi salah satu faktor pendorong agar perusahaan

Lebih terperinci

PERSEPSI PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI (Survey Pada BPR di Sukoharjo)

PERSEPSI PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI (Survey Pada BPR di Sukoharjo) PERSEPSI PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI (Survey Pada BPR di Sukoharjo) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu fungsi pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu fungsi pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perbandingan kinerja kedua perusahaan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perbandingan kinerja kedua perusahaan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara 172 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB IV terhadap perbandingan kinerja kedua perusahaan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Akuntansi adalah proses dari tiga aktivitas yaitu pengidentifikasian, pencatatan, dan pengkomunikasian transaksi ekonomi dari suatu organisasi (bisnis maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya mengandalkan sumber pemerintah saja tetapi juga partisipasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. hanya mengandalkan sumber pemerintah saja tetapi juga partisipasi masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah pembangunan manusia seutuhnya yang bertujuan untuk mewujudkan Undang- Undang Dasar 1945 (UUD

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan cara yang digunakan oleh suatu entitas untuk menggambarkan bagaimana kondisi entitas tersebut terutama mengenai posisi keuangannya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian semakin cepat dan kompleks dari. waktu ke waktu. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian semakin cepat dan kompleks dari. waktu ke waktu. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya perdagangan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian semakin cepat dan kompleks dari waktu ke waktu. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya perdagangan hampir di semua komoditi. Perkembangan

Lebih terperinci

L2

L2 L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 L14 L15 L16 L17 L18 L19 Tabel 4.1 PT KALBE FARMA, Tbk LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA TAHUN 2006-2007 Dalam Rupiah (Rp) 31 Desember Perubahan Modal Kerja 2006 2007

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Kas Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah bersifat tetap

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah bersifat tetap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat tertarik menginvestasikan dananya di sektor properti dikarenakan harganya yang cenderung selalu naik. Kenaikan harga properti disebabkan karena

Lebih terperinci

Ayu Mulyaningsih. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Abstrak

Ayu Mulyaningsih. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Abstrak ANALISIS PENGARUH JUMLAH SAHAM BEREDAR, ARUS KAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Ayu Mulyaningsih Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang semakin kompleks

Lebih terperinci

Tinjauan Mata Kuliah. nalisis laporan keuangan adalah menganalisis laporan keuangan

Tinjauan Mata Kuliah. nalisis laporan keuangan adalah menganalisis laporan keuangan ix Tinjauan Mata Kuliah nalisis laporan keuangan adalah menganalisis laporan keuangan A perusahaan dengan menggunakan alat-alat dan teknik-teknik analisis untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat situasi politik ekonomi yang terjadi saat ini, perkembangan perusahaan banyak mengalami hambatan. Keadaan ini mengharuskan pimpinan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI EARNINGS DI MASA YANG AKAN DATANG SKRIPSI

KEMAMPUAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI EARNINGS DI MASA YANG AKAN DATANG SKRIPSI KEMAMPUAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI EARNINGS DI MASA YANG AKAN DATANG (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI) SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN

KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dengan semakin tingginya tingkat persaingan bisnis di Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa mungkin mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Bank BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mendengar kata bank sebenarnya tidak asing lagi bagi kita, terutama yang hidup di perkotaan.bahkan di pedesaan sekalipun saat ini kata bank bukan merupakan kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau penilaian kinerja perusahaan oleh pihak manajemen menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. atau penilaian kinerja perusahaan oleh pihak manajemen menggunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memerlukan keputusan yang tepat untuk penyelesaian masalah yang dihadapi. Pengambilan keputusan yang tepat memerlukan berbagai informasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi mengakibatkan pertumbuhan yang menimbulkan persaingan cukup ketat diantara industri-industri di segala bidang, begitu juga dalam bidang ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat seiring dengan majunya tekhnologi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat seiring dengan majunya tekhnologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat seiring dengan majunya tekhnologi informasi, semakin menambah tingkat persaingan perusahaan dalam memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal indonesia telah menjadi fenomena tersendiri, dan menjadi catatan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal indonesia telah menjadi fenomena tersendiri, dan menjadi catatan sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal indonesia telah menjadi fenomena tersendiri, dan menjadi catatan sebuah sejarah. Persepsi tersebut tergantung dan masing-masing pihak yang berkepentingan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan arus kas dan likuiditas telah banyak dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan berpengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keuangan merupakan salah satu masalah pendanaan yang sangat vital bagi perusahaan. Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk menunjang jalannya aktifitas perusahaan,

Lebih terperinci

Arti pentingnya Laporan Keuangan

Arti pentingnya Laporan Keuangan Arti pentingnya Laporan Keuangan Laporan keuangan yang dihasilkan oleh pihak manajemen suatu perusahaan merupakan hasil akhir dari proses atau kegiatan-kegiatan akuntansi yang dilakukan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai. moneter (Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield, 2008: 2).

BAB II LANDASAN TEORI. menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai. moneter (Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield, 2008: 2). BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan sarana informasi keuangan utama kepada pihak pihak di dalam maupun luar perusahaan yang menampilkan sejarah perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. suatu perusahaan perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Serta. hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut.

BAB II BAHAN RUJUKAN. suatu perusahaan perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Serta. hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut. BAB II BAHAN RUJUKAN 1.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Berbagai pihak yang memiliki kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci