BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki nuansa makna yang berbeda pada setiap struktur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan salah satu unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kutipan di atas, dapat dikatakan bahwa たび tabi beberapa

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. Dalam gramatika suatu bahasa, terdapat penggunaan adverbia. Adverbia

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Seperti yang dikatakan oleh P.W.J

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi).

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. (KBBI:1998:445) dengan adanya penggunaan joshi atau kata bantu dalam kalimat.

2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU

BJ システムについて Mengenai BJ System

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kata. Menurut ( Chaer, 2003: 224 ) frasa adalah gabungan kata yang tidak. memiliki makna baru dan dapat disela dengan unsur lain.

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

BAB I PENDAHULUAN. Jodoushi dantei terdiri dari dua buah kata yaitu jodoushi dan dantei. Sudjianto

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif

BAB I PENDAHULUAN. dan informasi serta kebutuhan komunikasi dengan negara Jepang, bahasa Jepang

2015 UNGKAPAN ~NAKEREBANARANAI DAN ~NAKEREBAIKENAI DALAM BAHASA JEPANG (KAJIAN SEMANTIK)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. makna apabila melekat pada kelas kata lain dalam suatu kalimat. Joshi dalam bahasa Jepang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki bahasa yang berbeda-beda, serta memiliki

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. sesamanya. Menurut Kridalaksana (2001:21), bahasa adalah sistem lambang

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemikirannya, maka manusia menciptakan bahasa. Bahasa adalah sistem lambang

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran,

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

BAB II RAGAM KESANTUNAN MEMOHON BAHASA JEPANG DAN KURIKULUM B. RAGAM KESANTUNAN DALAM MEMOHON BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau

BAB II LANDASAN TEORI

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam proses penelitian, mutlak diperlukan sebuah metode untuk menjawab

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang, baik kepribadian tersebut adalah kepribadian yang baik

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki ciri khas masing-masing. Salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

BAB I PENDAHULUAN. Aspek atau aspect adalah kategori gramatikal verba yang menunjukkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045)

DIKTAT KULIAH. Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 日本語研究者教材開発室

BAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu komponen yang digunakan antara satu manusia

Bab 2. Landasan Teori. dengan sendirinya dapat menjadi predikat, contoh : suatu kalimat. Keiyoushi memiliki beberapa perubahan bentuk.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berbahasanya. Salah satunya bahasa Jepang, Dewasa ini semakin

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bahasa memiliki nuansa makna yang berbeda pada setiap struktur kalimatnya. Makna kalimat tersebut ditandai dengan hadirnya tanda baca, atau kata-kata khusus untuk memberikan makna tertentu pada struktur kalimat tertentu pula. Misalnya pada kalimat perintah dalam bahasa Indonesia ditandai dengan adanya tanda seru, kalimat permohonan dapat dipahami dari adanya kata tolong, mohon. Sebagaimana halnya dalam bahasa Indonesia yang mempunyai struktur kalimat yang beragam, bahasa Jepang pun mempunyai struktur yang beragam pula. Selain itu bahasa Jepang memiliki bermacam-macam ungkapan pembentuk makna kalimat diantaranya: ~てください ~te kudasai, ~てもいいです ~te mo ii desu, ~ことがある ~koto ga aru. Contohnya : 1) すみませんが この漢字の読み方を教えてください sumimasen ga, kono kanji no yomikata wo oshiete kudasai. Maaf, tolong ajarkan cara membaca Kanji ini. (MN, 1998 : 94) 2) えんぴつで書いてもいいですか empitsu de kaite mo ii desuka. Bolehkah menulisnya dengan pensil? (MN, 1998 : 124 1 Universitas Kristen Maranatha

3) 馬に乗ったことがある uma ni notta koto ga aru. Saya pernah naik kuda. (MN, 1998 : 124) Ketiga contoh kalimat tersebut memiliki makna yang berbeda. Pada contoh kalimat 1 struktur kalimatnya adalah ~てください yang menjelaskan makna permohonan tolong. Pada contoh 2 ~てもいいです merupakan ungkapan yang menjelaskan makna permohonan izin. Sedangkan pada contoh kalimat 3 ~ こと がある menyatakan makna suatu hal perbuatan yang sudah pernah dilakukan sebelumnya jika verba yang digunakan merupakan verba bentuk lampau ( のった ). Dari bermacam-macam ungkapan pembentuk makna kalimat tersebut, banyak hal menarik mengenai proses pembentukan struktur dan makna yang terkandung dalam suatu kalimat bahasa Jepang. Sehubungan dengan hal tersebut penulis tertarik untuk menganalisis kalimat yang menggunakan ~ ことがある. Mengenai ~ ことがある ini Isao Iori (2001:49) mengemukakan sebagai beriku: ~ ことがある は ~ で表われる動作や出来事が行われる / 起こる場合があるということを表します ~koto ga aru wa ~ de arawareru dousa ya dekigoto ga okonawareru baai ga aru to iu koto wo arawashimasu. Bentuk ~ ことがある menjelaskan terjadinya suatu kejadian atau aktivitas yang kemungkinan terjadi atau jarang dilakukan yang ditunjukkan dengan ~. 2 Universitas Kristen Maranatha

Contohnya sebagai berikut : 4) 田中さんは友達とお酒を飲みに行くことがある Tanaka san wa tomodachi to osake wo nomini iku koto ga aru. Terkadang Tanaka suka minum sake dengan temannya. (NHB, 2000 : 49) Pada contoh 4 kalimat ~ ことがある menjelaskan suatu aktivitas yang kadang-kadang dilakukan. Verba yang melekat pada ことがある adalah bentuk kamus ( 行く ). Menurut Kobayashi (2003:53-56) ~ ことがある memiliki makna yang berbeda jika digabungkan dengan verba bentuk kamus (~Vru) dan verba bentuk lampau (Vta) yaitu: 1. Vru koto ga aru bermakna 蓋然性 gaizensei (kemungkinan) Contoh : 5) 東京でも雪が降ることがある Tokyo demo yuki ga furu koto ga aru. Di Tokyo pun mungkin turun salju. (KKM, 2000 : 53) Contoh kalimat (5) menunjukkan hal yang sangat jarang terjadi, tetapi kemungkinan turun salju di Tokyo ada walaupun kemungkinan tersebut sangat kecil. Sehingga dapat dipahami bahwa makna verba ( ふる ) yang melekat dengan ことがある bermakna kemungkinan. Verba ( ふる ) termasuk ke dalam jenis 3 Universitas Kristen Maranatha

verba continuative karena berlangsung dalam beberapa selang waktu dan maknanya tidak statis tetapi menunjukkan aktivitas. 2. Vta koto ga aru bermakna 経験 : 過去の回想 keiken: kako no kaisou (pengalaman/ kenangan masa lalu) Contoh : 6) 私は 1 年前にアメリカに行ったことがある Watashi wa ichi nen mae ni Amerika ni itta koto ga aru. Saya 1 tahun yang lalu pernah pergi ke Amerika. (NBHB, 2000 : 48) Pada contoh kalimat (6) menyatakan suatu kejadian sebagai pengalaman dari kejadian masa lampau yang menyatakan bahwa pada satu tahun yang lalu pernah pergi ke Amerika. Kata kerja yang digunakan bentuk lampau いった dari bentuk kamus いく yang artinya pergi. Secara struktur ~ いったことがある memiliki makna pernah pergi. いく termasuk ke dalam jenis verba continuative karena mengungkapkan pergerakan yang dinamis dalam jangka waktu tertentu yaitu pergi. Mitsuko (1998:113) menggabungkan ~ ことがある dengan verba bentuk negatif dan menggabungkan ~ ことがある dengan kata benda yang memiliki makna berbeda sesuai dengan struktur kalimatnya. 1. meishi+datta koto ga aru Contoh : 7) あのホテルはできるだけ早く予約した方がいいよ 三ヶ月前電話したのに満員だったことがあるんだ 4 Universitas Kristen Maranatha

ano hoteru wa dekiru dake hayaku yoyaku shita hou ga ii yo. Sanka getsu mae ni denwa shita no ni manin datta koto ga aru nda. Sedapat mungkin lebih baik secepatnya memesan hotel terlebih dahulu padahal, 3 bulan sebelumnya telah menelpon/menghubungi untuk memesan tetapi sudah penuh. (NBJ, 2000 : 113) Pada contoh kalimat tersebut ~ ことがある diikuti dengan 名詞 + だっ たことがある. Struktur ことがあるんだ menggunakan bentuk lampau karena menunjukkan sesuatu hal yang sudah lampau. Kalimat (7) merupakan kejadian yang memiliki manfaat menyampaikan informasi atau memberikan informasi mengenai sesuatu yang pernah dialami. Hotel tersebut walaupun dipesan tiga bulan sebelumnya tetapi kadang-kadang sudah penuh. Kata 満員 pada kalimat (7) merupakan kata benda yang berarti penuh, karena 満員 merupakan kata benda maka harus ditambahkan dengan bentuk だった (verba kopula dalam bentuk lampau) karena secara struktur ~ ことがある dapat diikuti kata benda jika kata bendanya ditambahkan dengan だった dan maknanya menjadinya lampau (kejadian yang terkadang terjadi atau kemungkinan terjadi di saat lampau). 2. V- ないことがある V-nai koto ga aru Contoh : 8) 乾期に入ると二ヶ月以上もあめがふらないことがある Kanki ni hairu to nika getsu ijyou mo ame ga furanai koto ga aru. Jika masuk musim kemarau 2 bulan lebih hujan terkadang tidak turun. (NBJ, 2000 : 113) 5 Universitas Kristen Maranatha

Makna dalam kalimat tersebut dapat diartikan jika musim kemarau tiba, selama 2 bulan lebih hujan terkadang tidak turun. Makna kalimat tersebut dapat dipahami karena kata kerja di dalamnya telah diubah terlebih dahulu menjadi kata kerja bentuk negatif ( ふる menjadi bentuk negatif ふらない ) yang berarti tidak turun hujan. Secara struktur jika kalimat bentuk negatif ふらない digabungkan dengan ことがある maknanya dapat menyatakan suatu kejadian yang tidak dapat terjadi atau kemungkinan terjadinya sangat kecil. Jika dilihat dari jenis verbanya, verba ふる merupakan verba continuative karena maknanya tidak statis, terdapat pergerakan dinamis dalam jangka waktu tertentu. Dari contoh-contoh kalimat tersebut struktur ことがある mempunyai makna yang beragam disesuaikan dengan bentuk yang melekat dengan struktur tersebut. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti tentang hal ini. Dan karena kata yang bergabung dengan struktur ~ことがある ini harus mengalami perubahan terlebih dahulu dari segi morfologisnya, dan setelah bergabung dengan struktur ini, secara sintaksis mengalami perubahan pula, maka penulis menggunakan kajian morfosintaksis. Kemudian untuk mengetahui perbedaan makna yang ditimbulkannya digunakan kajian semantik. Dan sepengetahuan penulis belum ada penelitian sebelumnya yang membahas tentang hal ini dan diharapkan penulis dapat memahami dengan jelas penggunaan ~ことがある dalam kalimat bahasa Jepang. 1.2 Rumusan Masalah 6 Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Kelas kata apa saja yang dapat bergabung dengan struktur ~ことがある ~koto ga aru? 2. Jenis verba apa saja yang dapat bergabung dengan strukttur ~ことがある ~koto ga aru? 3. Makna apa saja yang terkandung dalam kalimat berbentuk ~ことがある ~koto ga aru? 1.3 Tujuan penelitian Dari rumusan masalah yang telah disebutkan, tujuan penulis melakukan penelitian adalah agar mendapatkan jawaban yang jelas dari rumusan masalah di atas, yaitu sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan kelas kata yang dapat bergabung dengan ~ことがある ~koto ga aru 2. Mendeskripsikan kata kerja yang dapat bergabung dengan ~ことがある ~koto ga aru. 3. Mendeskripsikan makna yang terkandung dalam bentuk ~ことがある ~koto ga aru Dengan penelitian ini, peneliti ingin memberikan penjelasan mengenai jenis kelas kata dan verba apa saja yang dapat bergabung dengan bentuk ~こと 7 Universitas Kristen Maranatha

がある ~koto ga aru tersebut, sehingga dapat membantu para pembelajar bahasa Jepang untuk lebih mendalami dan memahami struktur atau pembentukan kalimat dan makna-makna yang terkandung dalam kalimat bahasa Jepang. 1.4 Metode Penelitian dan Teknik Kajian Penulis menggunakan metode kualitatif dengan teknik deskriptif analisis dan cara mengumpulkan data secara study literature (studi kepustakaan). Metode analisis deskriptif, yang menurut (Djajasudarma,1993:8-9) merupakan suatu metode yang bertujuan membuat gambaran secara sistematis faktual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena-fenomena yang diteliti. Teknik penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dengan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Melakukan observasi awal untuk menemukan bahan bacaan yang berkaitan dengan data. 2. Mengklasifikasikan data-data yang sudah didapat. 3. Menulis atau menyusun laporan penelitian yang akan dilakukan. 4. Menyimpulkan hasil analisis. 1.5 Organisasi Penulisan Dalam penelitian ini, penulis membagi sistematika penulisan ke dalam 4 Bab. Bab I berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan 8 Universitas Kristen Maranatha

penelitian, metode penelitian dan teknik kajian serta organisasi penulisan. Dalam Bab II peneliti menguraikan tentang kajian teori yang berisikan penjabaran mengenai teori-teori yang terdiri dari morfosintaksis, semantik, makna gramatikal, makna leksikal, kategori semantik verba, makna dari ~ことがある ~koto ga aru dalam kalimat bahasa Jepang. Bab III adalah analisis mengenai ~ことがある ~koto ga aru dalam kalimat bahasa Jepang. Pada bagian ini akan menganalisis berbagai data yang ditemukan dari berbagai buku-buku sumber berupa kalimat ~ ことがある ~koto ga aru. Bab IV adalah bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan yang merupakan penjelasan dari point-point yang terdapat pada rumusan masalah. Struktur organisasi seperti ini di maksud agar pembaca dapat menyusuri tahap penelitian dengan baik. 9 Universitas Kristen Maranatha