Seminar SOMEBODY SAVE ME! : ANALISIS PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ARTIKEL DARI CATATAN HARIAN SELAMA MENGIKUTI KULIAH SEMINAR. Pendahuluan.

dokumen-dokumen yang mirip
PENGALAMAN MENGIKUTI SEMINAR-B

Seminar(B) Baca Paper: Siapa Takut..? Introduction. er Catatan Akhir Semester

Laporan: Satu Semester Bersama Kuliah Seminar. Abstraksi

LAPORAN AKHIR INDIVIDU: EVALUASI AKHIR MATA KULIAH SEMINAR SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2008/2009

PENGALAMAN MENGIKUTI KULIAH SEMINAR

LAPORAN AKHIR JURNAL SEMINAR IKI40991: Kelas Seminar - Gasal 2008/2009

Seminar : Obat Pede Baca Paper...

Menyajikan Presentasi Seminar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KESESUAIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN PROSES BELAJAR MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPA DI SD NEGERI 04 POASIA JURNAL PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 MAN YOGYAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

Tidak Kenal Maka Tidak Sayang: Kiat Mensosialisasikan Makalah Internasional Kepada Komunitas Sistem Informasi Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas menurut Sutama (2010: 15-21) merupakan upaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari

Isu-isu Yang Terdapat Di Kelas Seminar Dan Strategi-strategi Untuk Menghadapinya: Sebuah Analisa Terhadap Pengalaman Pribadi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

Penelitian Bidang Sistem Informasi Managemen Di Indonesia (SIMDI): Quo Vadis? Rahmat M. Samik-Ibrahim

BAB I PENDAHULUAN. bahkan sampai ke perguruan tinggi. Belajar matematika di sekolah dasar tentunya

Biografi. Jadwal Penilaian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro

BAB I PENDAHULUAN. macam tantangan dalam berbagai bidang. Untuk menghadapi tantangan tersebut

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Diterima : 19 Agustus 2014 Disetujui : 2 September 2014

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro

BAB I PENDAHULUAN. siswa itu sendiri. Mata pelajaran PKn sering dianggap sebagai sebuah mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa.

KAJIAN TUGAS AKHIR STRATA SATU (S1) FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS INDONESIA

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB)

Seminar Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

masalah, penelitian yakni: (1) kemampuan guru menerapkan metode pemodelan dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara diberbagai belahan dunia manapun akan selalu. mengutamakan pendidikan karena keberhasilan suatu pendidikan akan

BELAJAR KONSEP PEMBAGIAN MELALUI PERMAINAN MEMBAGI PERMEN DENGAN DADU

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH MANAJEMEN PENDIDIKAN (MP) DI PRODI PAI JURUSAN TARBIYAH STAIN PEKALONGAN

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Ida Winarni SMAN 2 Kota Tangerang Selatan. Abstrak

Panduan Tesis Program Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada tahap perencanaan peneliti dan guru mitra berdiskusi untuk menyusun perangkat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan menggunakan permainan Dart. pertanyaan kepada kelompok yang persentasi. Pada siklus II, guru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi Mekanik merupakan salah satu mata pelajaran yang penting

BAB 3 MOTODE DAN TEKNIK PENELITIAN

Rizmada Azzahra 1) 1) Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara, Indonesia. 1) ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom

Waktu Kegiatan Pemateri Daftar ulang Panitia Pembukaan Panitia Bahasa Indonesia yang Cermat, Apik, dan Santun

Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Pendekatan yang digunakan. metode kualitatif yang di jelaskan secara deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN. Studi (Wajib) bagi mahasiswa program S-1 Ilmu komputer. Setelah. mendapatkan persetujuan dari tim pembina mata kuliah seminar Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses dimana induvidu dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Audio. Format Program. Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia diperlukan berbagai keterampilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-visual yang artinya melihat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di

Modul Pelatihan MODUL MP-1 I. DESKRIPSI SINGKAT

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro

A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

Sumber/Bahan/Alat (8) Tak Putus Dirundung. Alokasi (7) Waktu. Penilaian (6) Pembelajaran. Kegiatan (5) novel. Indikator (4) Mampu.

Presentasi adalah salah satu bentuk komunikasi yaitu pertukaran. pesan/informasi antara Anda dengan seseorang atau beberapa orang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN 121

BAB I PENDAHULUAN. Global Monitoring report, (2012) yang dikeluarkan UNESCO menyatakan bahwa

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERTANYA PRODUKTIF MAHASISWA

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN HASIL ANALISIS

MEMBUKA DATA DARI BAWAH TUJUH LANGKAH UNTUK MEMBUKA DATA PEMERINTAH DENGAN SUKSES PANDUAN PELAKSANAAN JAKARTA

Membuka Data. Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan Sukses. 25 Agustus 2015 JAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KANISIUS SIDOWAYAH KLATEN TAHUN AJARAN

Transkripsi:

Seminar C ARTIKEL PENUTURAN SOMEBODY SAVE ME! : ANALISIS PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ARTIKEL DARI CATATAN HARIAN SELAMA MENGIKUTI KULIAH SEMINAR Oleh: Wira Perdana 1202001105 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia wira20@ui.edu kuliah seminar diadakan di semester atau tingkat yang lebih dini. Kata Kunci: kemampuan memahami, kuliah seminar, catatan harian, artikel, jurnal, pemahaman Abstrak Kuliah Seminar Kelas C, mempunyai tiga objektif yang harus dicapai sebagai indikator tercapainya tujuan kuliah. Pertama, mahasiswa diharapkan tidak melihat artikel jurnal ilmiah sebagai hal yang menakutkan. Kedua, mahasiswa dituntut untuk bisa memahami artikel-artikel lain yang juga disampaikan di dalam kelas. Dan ketiga, mahasiswa diharapkan mampu membuat artikel sederhana. Artikel ini bertujuan untuk menceritakan perkembangan kemampuan penulis dalam memahami artikel jurnal ilmiah dan menganalisis bagaimana ketiga objektif kelas tersebut dapat tercapai. Penulis melakukan analisis terhadap catatan harian yang penulis buat selama mengikuti kuliah seminar. Proses analisis dibagi menjadi dua bagian berdasarkan waktu pertemuan kuliah, tujuh pertemuan pertama dan tujuh pertemuan terakhir. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketiga objektif kelas terpenuhi, dan kemampuan pemahaman penulis terhadap artikel jurnal ilmiah juga meningkat. Akhirnya, penulis menyarankan untuk mengkaji kembali pendekatanpendekatan yang perlu dilakukan apabila Pendahuluan Memahami isi suatu artikel dari jurnal ilmiah sering kali menjadi momok yang menakutkan bagi mahasiswa. Tidak jarang ketika membaca suatu artikel seorang mahasiswa akan berusaha membacanya detail kata per kata. Terjebak dalam bahasa yang membuatnya tertarik, kemudian menghilangkan esensi dari apa yang sebenarnya artikel ingin sampaikan. Tidak pelak lagi, mahasiswa perlu diselamatkan dari keadaan seperti ini. Setiap artikel pasti mempunyai maksud tertentu yang ingin disampaikan. Bisa jadi merupakan suatu laporan atas penelitian, komposisi dari berbagai macam studi literatur, bahkan suatu artikel dapat berupa kisah mengenai pengalaman penulisnya. Maksudmaksud tersebut akan secara unik terkandung di dalam satu artikel. Artinya, satu artikel sebenarnya hanya mempunyai satu maksud untuk disampaikan. Dengan secara cepat dan tidak terbelit-belit memahami esensi dari maksud tersebut, mahasiswa seharusnya mampu lebih banyak membaca artikel, dan mampu lebih banyak menarik GNU Free Document License Copyright (C) 2005 - Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini 1

kesimpulan yang menghasilkan pengetahuan dari berbagai macam artikel. Kemampuan ini akan sangat berguna bagi manusia pembelajar seperti mahasiswa. Dengan kemampuan ini, seseorang dapat mengetahui seluk beluk yang terjadi selama penelitian, mengambil kesimpulan secara cepat dari artikel-artikel sebagai bahan literatur penelitian, mempelajari dan mendalami suatu permasalahan, atau sekedar menjadi hobi yang sangat baik, membaca artikel di waktu luang. Kuliah Seminar Kelas C memfasilitasi mahasiswa untuk melatih diri mereka mencapai kemampuan ini. Kelas C dimotori oleh Bapak Rahmat Samik Ibrahim sebagai fasilitator. Kelas yang mempunyai jumlah peserta sebanyak 28 orang ini, sejak awal sudah diberikan tiga objektif. Objektif yang pertama adalah setelah berakhirnya keseluruhan rangkaian kuliah ini, mahasiswa diharapkan tidak melihat artikel yang berasal dari jurnal kelas atas sebagai suatu hal yang menakutkan. Selain itu, mahasiswa juga dituntut agar mampu dengan cepat dan mudah memahami esensi dari artikel-artikel tersebut. Objektif yang kedua adalah mahasiswa bisa memahami artikelartikel lain yang juga disampaikan di dalam kelas. Dan, objektif yang ketiga adalah mahasiswa diharapkan sudah mampu membuat artikel sederhana. Artikel ini, selain dibuat untuk memenuhi objektif ketiga, juga dibuat untuk mengetahui perkembangan kemampuan membaca penulis, dengan menganalisis catatan harian yang penulis buat selama mengikuti kuliah seminar. Proses analisis akan dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama, penulis akan mempelajari kemampuan pemahaman penulis sendiri di tujuh kuliah pertama yang berlangsung pada 26 Agustus 2005 sampai 13 Oktober 2005. Sedangkan pada bagian kedua, penulis akan menganalisis kemampuan pemahaman penulis di tujuh kuliah terakhir yang berlangsung pada 8 November 2005 sampai 15 Desember 2005. Tujuh Pertemuan Pertama Pada pertemuan pertama, peserta kuliah yang hadir melebihi kuota yang disediakan oleh fasilitator. Untuk itu, peserta harus mengikuti kontes untuk menghindari eliminasi dan mendapatkan jatah kursi mereka di Kelas Seminar C. Pertemuan-pertemuan selanjutnya, kuliah membahas satu artikel yang telah dibagi menjadi beberapa bagian untuk diceritakan kembali oleh beberapa kelompok. Pemahaman Baca dan Diskusi..saya mulai membaca dari abstrak, kemudian saya lihat kesimpulannya, dan saya pelajari judul besarnya. Alur penelitian tersebut sudah dapat saya terka. Tapi saya merasa harus membaca setiap bagian dari jurnal. - 27 Agustus 2005 - Pertama kali membaca sebuah artikel dari jurnal, penulis memang tidak membacanya secara linier dan sekuensial. Tapi penulis masih merasa kurang percaya diri apabila tidak membaca setiap bagian darinya kata demi kata. Bagian pendahuluan saya baca secara detail, kata demi kata. Saya penasaran dengan pendapat al Saggaf di bagian selanjutnya. - 27 Agustus 2005 - Bahkan, penulis pun dibuat penasaran dengan bagian pendahuluan yang biasanya hanya berisi pengantar dan tidak bersifat esensil terhadap maksud keseluruhan artikel...saya garis bawahi kalimat-kalimat yang menjadi perhatian saya. Dari situ, saya mulai membangun pendapat saya. - 28 Agustus 2005 - Berdasarkan tulisan di atas, terlihat bahwa penulis justru malah memperhatikan hal-hal yang menarik perhatian, bukan esensi yang sebenarnya artikel ingin sampaikan. Tapi ada satu hal positif yang seharusnya tetap penulis pertahankan, berani membangun argumen GNU Free Document License Copyright (C) 2005 - Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini 2

berdasarkan analisis dari apa yang sudah dipahami...kelompok 91 membahas bagian pendahuluan. Saya rasa saya juga harus mengetahui, setidaknya, secara umum gambaran keseluruhan isi jurnal. Oiya, itu semua ada di bagian pendahuluan. - 20 September 2005 - Sebulan kemudian, penulis telah menyadari kekurangesensilan bagian pendahuluan. Oleh karena itu, walaupun kelompok penulis mendapat tugas untuk membahas bagian pendahuluan, namun penulis tetap merasa perlu mengetahui esensi dari artikel tersebut. Pergi ke perpustakaan pusat untuk membaca jurnal. Selama kurang lebih satu setengah jam saya bisa memahami seluruh rangkaian jurnal yang berjumlah 12 halaman ini. Seperti biasa, saya baca sekilas abstraksi hingga pendahuluan, kesimpulan, dan mempelajari judul-judul besar, kemudian saya baca keseluruhannya. - 29 September 2005 - Apabila diukur dengan memperhatikan waktu, performa membaca penulis hanya mencapai 12/90 halaman/menit. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan sebuah artikel dari jurnal MIS Quarterly dan dilakukan pada tempat yang menurut penulis paling kondusif untuk membaca, perpustakaan pusat. Mendiskusikannya dengan Chrysta dan Dian. Sekedar menyamakan persepsi tentang apa yang akan kami presentasi kepada kelas tentang bagian pendah uluan. - 22 September 2005 - Mendiskusikannya dengan Chrysta dan Dian di perpustakaan. Ternyata ada beberapa teks yang menimbulkan pemahaman yang berbeda dengan saya dan mereka. Tetapi, kami akhirnya bisa mengambil kesimpulan bersama. - 29 September 2005 - Dua kutipan di atas memberikan gambaran bahwa diskusi sangat berperan penting dalam proses pemahaman. Seseorang dengan orang lainnya bisa saja mempunyai persepsi yang berbeda terhadap teks yang sama-sama mereka baca. Diskusi berperan dalam mengarahkan kelompok mencari pembenaran yang menjadi esensi dari artikel. Kuliah Saya tertarik dengan judul yang ditawarkan kelas Pak RMS dan ingin segera membacanya sampai selesai. - 26 Agustus 2005 - Salah satu alasan yang membuat penulis memilih kelas seminar ini adalah karena ketertarikan penulis terhadap judul artikel yang pertama kali dibahas. Nampaknya untuk menarik minat para calon peserta kelas, memberikan artikel yang cukup mudah dimengerti dengan judul yang menarik pada awal-awal kuliah dapat berhasil secara efektif...saya sangat ingin berkontribusi dan bersuara di kelas. Tapi bukan hanya ingin menghindari eliminasi. - 1 September 2005 - Dengan mengadakan kontes eliminasi pada pertemuan pertama memang memacu para peserta untuk ikut aktif berdiskusi dan berkontribusi di kelas. Bagusnya lagi, suasana aktif berdiskusi ini terbawa hingga ke pertemuan-pertemuan selanjutnya. Sehingga, sd..saya rasa kali ini kelas cukup membosankan. Orang yang menceritakan hanya menerjemahkan apa yang ia baca.. - 22 September 2005 - Sempat ada rasa kebosanan dalam mengikuti kuliah, terutama ketika pembahas artikel hanya menerjemahkan saja dari apa yang ia baca. Ekspresi yang ditangkap, tentu akan berbeda dengan pembahas yang menceritakan dengan bahasa sendiri sesuai pemahamannya. Diskusi terasa lebih lancar. Diskusi langsung diarahkan kepada apa yang sebenarnya ingin disampaikan pada materi tersebut. Dan bantuan pengertian-denganbahasa-lain oleh Pak RMS juga sangat membantu. Ditambah lagi, semua peserta GNU Free Document License Copyright (C) 2005 - Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini 3

diskusi terlihat penasaran dan mulai menyimpulkan pendapat mereka sendiri. - 13 Oktober 2005 - Untuk materi -materi yang sulit, peran fasilitator mutlak diperlukan dalam memberikan pemahaman kepada para peserta kuliah. Dengan demikian, proses diskusi akan kembali lancar dan esensi dari materi dapat tercapai. Tujuh Pertemuan Terakhir Di mulai pada pertemuan ke delapan, masingmasing kelompok menceritakan artikelnya masing-masing kepada kelas. Jadi, total terdapat delapan artikel yang dibahas di setiap pertemuannya. Untuk membantu peserta lain memahami artikel yang dibahas, setiap kelompok harus membuat rangkuman dengan format yang telah disepakati bersama. Pemahaman Baca dan Diskusi Saya mencoba menggambar peta pikiran dari artikel, yang ternyata memang itulah yang ingin dijelaskan sebagai rangkaian hipotesis-hipotesisnya. Dan voila, saya siap berdiskusi dengan yang lain. Kira-kira semua itu saya lakukan dalam waktu 1 jam. - 17 November 2005 - Penulis sudah mulai percaya diri untuk tidak membaca artikel secara linier dan sekuensial. Penulis pun sudah mampu menangkap mana yang menjadi esensi dari artikel, bukan apa yang menjadi ketertarikan sendiri semata. Membaca artikel di perpustakaan pusat. Jam 14:17 mulai membaca artikel. 14:57 telah memahami alur artikel. Mulai dari apa yang menjadi masalah, pertanyaan, cara melakukan riset (data, metodologi), hasil, penelitian-penelitian sejenis, dan saran untuk penelitian selanjutnya.. - 30 November 2005 - Dari kutipan di atas, terlihat bahwa walaupun penulis masih memilih tempat yang paling kondusif untuk membaca, waktu yang dibutuhkan penulis untuk memahami artikel semakin cepat. Penulis melihat hal ini sebagai modal yang berharga untuk menghadapi ujian akhir. Tetapi, penulis beserta kelompok tetap mengadakan simulas i sesuai dengan kerangka waktu yang ditetapkan dalam ujian. Kami mencoba memahami sebuah artikel dari jurnal MIS Quarterly dalam waktu 1 jam, dengan pembagian 45 menit untuk membaca sendiri-sendiri, dan 15 menit untuk diskusi kelompok. Hasilnya cukup mengg embirakan. Kami berhasil memahaminya tepat waktu. Pukul 10.30, kami sekelompok mengadakan "pemanasan" dengan membaca salah satu jurnal dari MISQ. 45 menit kami membaca dan 15 menit kemudian dilanjutkan dengan diskusi. Kami cukup bisa menangkap apa yang artikel tersebut kemukakan dalam kurun waktu tadi Melihat dari kelompok yang mendapat giliran sebelum kami, rasanya mereka hanya mempunyai waktu 45 menit untuk membaca sekaligus berdiskusi - 15 Desember 2005 - Tetapi, ternyata kerangka waktu yang disediakan dalam ujian lebih cepat. Untuk membaca sebuah artikel dari MIS Quarterly, kami hanya mempunyai waktu 45 menit sebelum dosen fasilitator mendengarkan pembahasan kami. Namun, ternyata kami berhasil memahami dan menceritakan pembahasan artikel tersebut dengan baik dan tepat waktu. Sebuah tanda perkembangan kemampuan pemahaman dari kami sekelompok. Kuliah Mendengar begitu banyak (8) artikel dalam satu waktu memang butuh konsentrasi tinggi. Tapi saya rasa saya hanya perlu mengambil "what we learned" dari sebuah tiap-tiap artikel. Tidak perlu memikirkan bagaimana kesimpulan itu bisa di dapat, karena saya bisa mempelajari itu dari artikel-artikel yang saya baca. - 18 November 2005 - Begitulah pendapat penulis ketika mendengarkan artikel yang dibahas kelompok lain. GNU Free Document License Copyright (C) 2005 - Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini 4

Kali ini rangkuman yang teman-teman buat mempunyai template yang standar, sesuai dengan kesepakatan. Sehingga selain mengambil wisdomnya, saya juga dapat sedikit menyelami bagaimana knowledge tersebut dapat diperoleh. - 24 November 2005 - Dan, dengan adanya rangkuman yang mempunyai format standar yang telah ditetapkan bersama, penulis sangat terbantu dalam memahami esensi dari artikel dan dapat sedikit memahami mengenai bagaimana kesimpulan dari artikel tersebut dapat diperoleh. semester atau tingkat mana kuliah seminar akan diadakan, rasanya perlu dikaji lebih lanjut. Referensi Perdana, Wira. 2005. Catatan Harian Kuliah Seminar Kelas C. Kelas Seminar C. Depok: Fasilkom UI. Kesimpulan Bagi penulis, objektif-objektif yang ditetapkan dari permulaan kuliah, dapat dikatakan sudah tercapai. Dengan membandingkan dua bagian analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan penulis dalam memahami artikel sudah meningkat. Memahami artikel yang kelompok lain bahas pun sangat terbantu dengan adanya rangkuman dengan format standar yang disepakati bersama. Dan, jika artikel ini dapat memberikan gambaran kepada para pembacanya mengenai kuliah seminar dan perkembangan kemampuan penulis, maka boleh dikatakan penulis telah berhasil membuat sebuah artikel yang sederhana sesuai dengan objektif terakhir. Penulis menyarankan agar pengenalan terhadap artikel dari jurnal ilmiah dilakukan sedini mungkin. Kuliah seminar boleh jadi merupakan salah satu cara formal yang tersajikan lengkap dalam suatu kuliah, tetapi sebaiknya ada cara-cara non-formal lain dalam mengenalkan mahasiswa dengan jurnal ilmiah. Misalnya, suatu mata kuliah memberikan referensi bahan materi yang berasal dari jurnal ilmiah terkait. Jadi, kuliah seminar sebenarnya dapat disajikan pada semester atau tingkat kapan pun, asalkan pendekatan yang digunakan tepat. Penulis mencontohkan ketika penulis tertarik mengikuti Kuliah Seminar Kelas C karena melihat judulnya yang menarik. Pendekatan-pendekatan lain yang efektif dan sesuai dengan kondisi mahasiswa di GNU Free Document License Copyright (C) 2005 - Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini 5