BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia"

Transkripsi

1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN TEKNIK THINK PAIR SHARE SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Siswa kelas V SDN Setono 1 Kecamatan Ngrambe secara umum belum banyak yang dapat menyampaikan pesan dengan benar dan bahasa yang baik setelah kegiatan menyimak. Hal ini disebabkan pelajaran menyimak belum banyak dilatihkan. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menyimak dengan teknik think pair share siswa kelas V SDN Setono 1 Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas, yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan, terjadi peningkatan kemampuan menyimak siswa melalui teknik think pair share. Hasil kegiatan pembelajaran menyimak siklus I, hasil rata-rata kelas 71,58%, siswa yang belum tuntas 8 siswa 33,33%, siswa yang telah tuntas 16 siswa 66,67%. Berdasarkan hasil refleksi seluruh tindakan pada siklus I masih ditemukan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dan perbaikan, maka penelitian ini perlu dilanjutkan dengan tindakan siklus II untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Pada tindakan siklus II hasil yang dicapai siswa rata-rata kelas 78,79%, siswa yang belum tuntas 4 siswa 17%, siswa yang sudah tuntas 20 siswa 83%. Teknik think pair share dapat direkomendasikan kepada guru dalam upaya peningkatan kemampuan menyimak siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Kata Kunci : peningkatan, kemampuan menyimak, teknik think pair share Salah satu keterampilan awal dan dasar dari proses pembelajaran bahasa adalah menyimak. Karena keterampilan menyimak merupakan keterampilan awal dan dasar, maka dalam pembelajaran keterampilan menyimak perlu mendapatkan pembelajaran yang terarah. Menyimak adalah kemampuan yang wajar dan manusiawi. Menurut Parera dan Tasai (1995:9) empat tingkat untuk kegiatan menyimak, yaitu (1) tahap identifikasi, (2) tahap identifikasi dan seleksi tanpa pengingatan/retensi, (3) tahap identifikasi dan seleksi terpimpin dengan ingatan jangka pendek, dan (4) tahap identifikasi, seleksi, dan pengingatan yang tahan lama. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering pula harus menyimak, berita, cerita, pengumuman, laporan, dan sebagainya. Namun, tidak semua orang mampu menyimak dengan NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 147

2 baik, padahal kemajuan masyarakat sangat tergantung pada kemampuan menyimak berbagai informasi anggota masyarakatnya. Jika seseorang banyak mendapatkan informasi berarti orang itu meningkatkan pengetahuan, dan banyak pengetahuan berarti meningkatkan daya pikir. Menyimak hakekatnya menangkap, memahami, menginterpretasi, dan mengapresiasi pesan, baik yang tersurat maupun yang tersirat, yang disampaikan secara lisan menurut Suyadi dkk (1998:7). Menyimak dilakukan dengan sadar dan memperoleh hasil yang relatif sempurna. Menyimak bukan kegiatan sekedar menangkap bunyi-bunyi bahasa, melainkan kegiatan mental rohani. Dalam menyimak terdapat kegiatan memahami dan menafsirkan pesan, baik tersurat maupun yang tersirat. Oleh karena itu, penyimak perlu memiliki pengetahuan yang memadai tentang hal-hal yang berhubungan dengan materi simakan, artinya ia harus sering berlatih menyimak. Dengan demikian, berhasil tidaknya keterampilan siswa menyimak tidak lepas dari upaya guru dalam meningkatkan proses pembelajarannya. Hal ini dapat dilihat dari kepentingan keterampilan menyimak terhadap keterampilan bahasa yang lainnya, yakni: (1) keterampilan menyimak merupakan dasar yang cukup penting untuk keterampilan berbicara. Ada yang berbicara harus ada yang menyimak atau sebaliknya, keduanya saling membutuhkan, (2) keterampilan menyimak juga merupakan dasar bagi keterampilan membaca atau menulis, petunjuk-petunjuk disampaikan melalui bahasa lisan. Ini berarti mereka harus menyimak, (3) keterbatasan penguasaan kosakata pada saat menyimak akan menghambat kelancaran membaca dan menulis. Siswa kelas V SDN Setono 1, Kecamatan Ngrambe secara umum belum banyak yang dapat menyampaikan pesan dengan benar dan bahasa yang baik. Dapat dikatakan karena pelajaran menyimak belum banyak untuk dilatihkan. Bagi siswa pelajaran menyimak dapat digunakan untuk melatih kemampuan daya ingat yang telah dimiliki pada diri sendiri dan pengetahuan yang telah diperolehnya. Karena kegiatan menyimak merupakan kegiatan yang reseptif dan kreatif, maka pembelajarannya hendaknya dilakukan secara intensif agar memperoleh pembelajaran menyimak sesuai dengan yang diharapkan. Pada umumnya, siswa kelas V SDN Setono 1, Kecamatan Ngrambe belum dapat menyimak dengan baik, karena belum memiliki keterampilan menyimak. Untuk itu guru perlu mencari teknik pembelajaran menyimak yang sesuai dengan tingkat kemampuan dan perkembangan siswa tersebut. Oleh karena itu, dalam kegiatan menyimak, siswa perlu mendapatkan arahan, sehingga memudahkannya dalam proses pembelajaran. Menyimak memberikan banyak manfaat bagi siswa, manfaat itu adalah (1) dapat memberikan pengetahuan tentang konsep dunia sekitar siswa, (2) untuk menghargai bahasa dan mengembangkan kosa kata yang tepat dan bervariasi, dan (3) dapat membuka dan menumbuhkan kepekaan serta wawasan siswa terhadap pendengaran. NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 148

3 Supaya siswa tertarik maka perlu adanya teknik yang sesuai dengan tingkat kemampuan dan perkembangan siswa. Melihat banyak manfaat pembelajaran menyimak, perlu mendapatkan perhatian yang besar pada pelaksanaan pembelajarannya. Akan tetapi pada kenyataannya pembelajaran menyimak mengalami kendala dan cenderung dihindari. Rendahnya minat baik guru dan siswa untuk belajar menyimak karena salah satunya adalah penyajian yang kurang menarik dan memerlukan waktu yang lama. Pembelajarannya cenderung hanya sambil lalu, karena dengan demikian untuk memenuhi target yang ada pada kurikulum dapat cepat terselesaikan. Dengan teknik think pair share merupakan teknik yang memungkinkan siswa dapat mengalami suatu proses pembelajaran yang terarah dan menyenangkan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini akan menggunakan teknik think pair share dalam pembelajaran menyimak yang akan diterapkan pada tahap persiapan, tahap menyimak, tahap evaluasi. Penerapan itu diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menyimak siswa kelas V SDN Setono 1, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada waktu pembelajaran bahasa Indonesia khususnya kompetensi dasar menyimak cerita pendek di kelas V SDN Setono 1 Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi karena siswa masih mengalami kesulitan dalam menerima pembelajaran menyimak, pembelajaran menyimak hanya dilalui saja, metode ceramah masih dominan dalam pembelajaran menyimak, sedangkan hasil pembelajaran menyimak 63,87%. Melihat KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Setono 1 khususnya kelas 5 adalah 70 maka hasil menyimak siswa kelas 5 SDN Setono 1 banyak yang belum mencapai di atas KKM. Yang sudah mencapai di atas KKM 10 siswa 41, 67%, yang belum mencapai KKM 14 siswa 58,33%. Menyimak mempunyai tujuan. Tujuan utama menyimak adalah menangkap, memahami, dan menghayati pesan, ide, gagasan yang tersirat dalam bahan simakan. Tujuan yang bersifat umum dapat dipecahpecah menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek tertentu yang ditekankan. Perbedaan dalam tujuan menyebabkan perbedaan dalam aktifitas penyimak yang bersangkutan. Salah satu klasifikasi tujuan menyimak adalah seperti pembagian berikut yakni, menurut Ardiana, dkk. (2002: 7) mengatakan tujuan menyimak adalah (1) mendapatkan fakta, (2) menganalisa fakta, (3) menyimak dengan mengevaluasi fakta, (4) mendapatkan inspirasi, (5) mendapa tkan hiburan, dan (6) memperbaiki kemampuan bicara. METODE Pendekatan yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan Penelitian Kualitatif. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa kelas V SDN Setono 1 Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi menggunakan teknik think pair share. Penggunaan teknik ini bertujuan untuk mengatasi masalah pembelajaran, yakni rendahnya NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 149

4 kemampuan siswa dalam menyimak dan mendengarkan. Teknik think pair share mempunyai langkah-langkah pembelajaran tersendiri walaupun tidak terlepas dari konsep umum langkah-langkah kooperatif. Langkah-langkah teknik think pair share menurut Kunandar, (2009:367) sebagai berikut. 1) langkah 1, berpikir ( thinking) yaitu guru mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait dengan pelajaran dan siswa diberi waktu satu menit untuk berpikir sendiri mengenai jawaban atau isu tersebut, (2) langkah 2, berpasangan ( pairing) guru meminta kepada siswa untuk berpasangan dan berdiskusi mengenai apa yang dipikirkan, (3) langkah 3, berbagi (sharing) guru meminta pasanganpasangan tersebut untuk berbagi atau bekerja sama dengan kelas secara keseluruhan mengenai apa yang telah mereka bicarakan. Tahap utama dalam pembelajaran think pair share menurut Ibrahim (2 000: 26-27) adalah sebagai berikut. Tahap 1 guru mengemukakan pertanya-an, proses think pair share dimulai pada saat guru mengemukakan suatu pertanyaan yang menggalakkan berfikir ke seluruh kelas. Pertanyaan ini hendaknya berupa pertanyaan terbuka yang mungkin bisa dijawab dengan berbagai macam jawaban. Tahap 2 siswa berfikir secara individu, guru memberi tanda agar siswa mulai memikirkan pertanyaan atau masalah yang diberikan guru tadi dalam waktu yang tertentu. Lamanya waktu ditetapkan oleh guru berdasarkan pemahaman guru terhadap siswanya, sifat pertanyaannya dan skedul pembelajaran. Tahap kedua ini merupakan prosedur yang secara otomatis menyediakan waktu tunggu di dalam percakapan dalam kelas. Tahap 3 setiap siswa mendiskusikan jawabannya dengan seorang mitra. Sekali lagi guru memberi tanda agar mulai berpasangan dengan siswa lainnya untuk mendiskusikan dan mencapai kesepakatan atas jawaban terhadap pertanyaan tadi. Seringkali proses ini dapat diperpanjang satu langkah lebih lanjut yaitu dengan meminta pasangan siswa bergabung dengan pasangan lainnya sehingga membentuk kelompok baru yang terdiri dari empat orang, lebih lanjut mereka menggabungkan ide mereka berempat sebelum membandingkannya ke kelompok lain yang lebih besar. Tahap 4 siswa berbagi jawaban dengan seluruh kelas, pada tahap ini siswa secara individu mewakili kelompok atau berdua, mereka maju bersama untuk melaporkan hasil diskusinya ke seluruh kelas. Pada tahap terakhir teknik think pair share ini siswa seluruh kelas akan memperoleh keuntungan dalam bentuk mendengarkan berbagai ungkapan mengenai konsep yang sama dinyatakan dengan cara penyampaian jawaban yang unik untuk pertanyaan yang diajukan oleh guru. Lebih lanjut konsep-konsep yang digunakan dalam jawaban siswa menggunakan bahasa siswa yang tentu lebih komunikatif dibanding bahasa buku teks atau bahasa guru. Jadi kalau siswa dapat menggunakan hasil pemikiran bahwa tema, ada banyak cara belajar yang dapat ikut berpengaruh dalam membantu siswa memahami ide dibalik jawaban tersebut. NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 150

5 Proses pelaksanaan tindakan kelas ini merujuk pada pendapat Kemmis dan Taggart (dalam Wiraatmadja, 2006: 66-67) yang menjelaskan tahap-tahap penelitian yang dimulai dari (1) menyusun perencanaan (plan), (2) melaksanakan tindakan, ( 3) pengamatan (observasi), dan (4) Refleksi (reflect). Dengan demikian penelitian tindakan merupakan suatu proses yang memiliki siklus spiral, mulai dari perencanaan, melakukan tindakan, dan penemuan fakta-fakta untuk melakukan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Setono 1 Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi. Seluruh siswa berjumlah 24 anak dilibatkan dalam tindakan kelas oleh karena penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang mengikuti alur pembelajaran yang sesungguhnya. Pertimbangan pemilihan siswa kelas V sebagai subjek penelitian, karena siswa kelas V mengalami permasalahan dalam kemampuan menyimak. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil observasi dan wawancara pada kegiatan awal menunjukkan bahwa pembelajaran menyimak di kelas V SDN Setono 1 Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi belum dilaksanakan secara optimal. Pembelajaran menyimak masih dititik beratkan pada ceramah dan tugas-tugas saja. Siswa masih nampak mengalami kendala dalam pembelajaran menyimak. Dari hasil wawancara dengan siswa, pembelajaran menyimak yang pernah dilakukan dan dialami para siswa tersebut masih banyak mengalami kendala. Kendala itu diantaranya adalah (1) siswa mengalami kesulitan dalam hal pelajaran menyimak, (2) siswa mengalami kesulitan dalam menyimak sesuatu hal yang didengarkan, (3) siswa kesulitan mengungkapkan kembali isi tuturan yang disimaknya, dan (4) siswa banyak mengalami kesalahan dalam pelaksanaan pembelajaran menyimak terutama dalam membuat simpulan akhir. Hal ini memunculkan fakta bahwa pembelajaran menyimak menjadi pembelajaran yang tidak menyenangkan bahkan ada sebagian anak yang benci terhadap pembelajaran menyimak atau mendengarkan. Berdasarkan beberapa temuan tersebut maka disusun suatu tindakan kelas untuk diterapkan pada pembelajaran menyimak. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan menyimak. Kegiatan siswa mendengarkan cerita, kegiatan ini guru membacakan cerita pendek dan siswa mendengarkan dengan seksama dan mencatat hal-hal yang penting sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Kegiatan berpikir, guru memberikan pertanyaan/lembar kerja siswa yang berhubungan dengan pelajaran. Kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan/lembar kerja siswa tersebut secara mandiri untuk beberapa saat,. Kegiatan diskusi berpasangan, guru meminta siswa berpasangan dengan siswa pasangannya untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Dalam tahap ini, setiap anggota pada pasangannya membandingkan jawaban atau hasil NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 151

6 pemikiran mereka dengan mendefinisikan jawaban yang dianggap paling benar, paling meyakinkan, atau paling bagus. Biasanya guru pada tahap ini memberi waktu 4-5 menit untuk berpasangan. Kegiatan berbagi (hasil diskusi berpasangan), guru meminta kepada pasangan untuk berbagi jawaban dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka diskusikan. Dilakukan secara bergiliran pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan, kemudian hasilnya dikumpulkan. Hasil nilai siswa bahwa sebelum penerapan siklus I siswa yang belum mencapai ketuntasan (memperoleh nilai di bawah 70) sebanyak 14 anak atau 58,33%, siswa yang telah mencapai ketuntasan 10 anak atau 41,67%, nilai terendah sebesar 48 dan tertinggi 77 dengan nilai rata-rata secara klasikal sebesar 63,87. Dan setelah dilakukan siklus I maka dapat diketahui bahwa anak yang memperoleh nilai di bawah standar ketuntasan minimal (SKM) sebanyak 8 anak atau 33,33%, siswa yang telah mencapai ketuntasan 16 anak atau 66,67%. Nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 80 dengan rata-rata kelas sebesar 71,58. Nilai yang di hasilkan oleh siswa belum sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti hal ini disebabkan pada kegiatan menyimak isi cerita, guru masih banyak duduk di depan. Walupun guru kadangkadang sudah berkeliling tapi hendaknya mengelilingi kelas pada waktu proses menyimak, sehingga tidak ada siswa yang main sendiri dan akhirnya dapat mengganggu siswa yang lain. Perhatian guru pada proses belajar mengajar masih kurang. Setelah memberi tugas guru melaksakan aktivitas lain. Guru hendaknya memperhatikan kegiatan yang sedang berlangsung. Menyimak isi dari cerita. Dalam kegiatan ini masih mengalami kesulitan yang dialami siswa dalam menyimak isi dari cerita. Hal ini disebabkan oleh kurangnya guru mengawasi siswa sehingga masih ada siswa yang main sendiri. Hal ini dimaksudkan dapat menambah konsentrasi siswa dalam menyimak isi cerita. Kedisiplinan masih perlu ditingkatkan, agar langkah langkah pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. Kegiatan berpikirberpasangan-berbagi dalam model think pair share memberikan keuntungan, siswa secara individu dapat mengembangkan pemikirannya masing-masing karena adanya waktu berpikir ( think time), sehingga kualitas jawaban juga meningkat. Setelah diadakan penelitian pada siklus II, hasil yang di dapat siswa pada siklus II di jelas bahwa sebelum penerapan siklus II siswa yang belum mencapai ketuntasan (memperoleh nilai di bawah 70) sebanyak 8 siswa atau 33,33%, siswa yang telah mencapai ketuntasan 16 anak atau 66,67%, nilai terendah sebesar 55 dan tertinggi 80 dengan nilai rata-rata secara klasikal sebesar 71,58. Dan setelah dilakukan siklus II maka dapat diketahui bahwa anak yang memperoleh nilai di bawah standar ketuntasan minimal (SKM) sebanyak 4 siswa atau 17%, siswa yang telah mencapai ketuntasan 20 siswa atau 83%. Nilai terendah 65 dan nilai tertinggi 93 dengan ratarata kelas sebesar 78,79. NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 152

7 Dari hasil di atas pelaksanaan menyimak dapat disimpulkan bahwa, keberhasilan dalam pelaksanaan menyimak ini karena disebabkan persiapan sudah matang, atau mungkin pelaksanaan menyimak cerita pendek sangat diminati siswa. Banyak siswa yang sudah memahami bahan simakan sehingga mereka tidak mengalami kesulitan dalam menyimak bahan simakan. Berdasarkan hasil refleksi seluruh tindakan pada siklus II dapat disimpulkan bahwa tindakan penerapan teknik think pair share, telah dapat memperbaiki pembelajaran menyimak siswa kelas V SDN Setono 1, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi. Oleh karena itu tidak diperlukan lagi tindakan siklus selanjutnya. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan menyimak dengan teknik think pair share siswa kelas V SDN Setono 1 Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi tahun pelajaran 2012/2013. Adapun rincian dari hasil penelitian siklus I, dan siklus II yang memuat rata-rata skor proses dan hasil belajar siswa, ketuntasan siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1 Data Hasil Belajar dan Ketuntasan Siswa dari siklus I dan Siklus II Siklus Rata-rata Skor Ketuntasan Tidak Tuntas Kriteria Proses dan Hasil Belajar Siswa % % I 71,58 66,67 33,33 Baik II 78, Sangat baik Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I menunjukkan persentase siswa yang tuntas belajar sebanyak 66,67% denga rata-rata skor proses dan hasil belajar siswa 71,58 sudah masuk kriteria baik. Meskipun demikian, proses dan hasil belajar yang dicapai siswa dengan teknik think pair share belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan dalam penelitian ini. Belum tercapainya ketuntasan belajar secara klasikal tersebut disebabkan karena siswa belum dapat memanfaatkan kesempatan dalam berdiskusi dengan pasangannya dan belum terbiasa bekerja kelompok, sehingga tugas kelompok dipercayakan pada anak yang paling pandai dalam kelompoknya, hanya agar tugas tersebut segera dapat terselesaikan tanpa mempertimbangkan setiap anggota kelompok dapat memahami materi yang sedang dibahas. Dari keadaan siklus I, maka pada siklus II guru mengadakan perbaikan pada pembagian pasangan dan member keleluasaan kepada siswa untuk bertanya. Guru selalu mengingatkan kepada siswa tentang memanfaatkan kesempatan untuk berdiskusi dengan pasangannya dan NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 153

8 cara kerja kelompok yang baik, di mana semua anggota harus lebih berperan aktif dalam diskusi berpasangan. Setelah perbaikan, terjadi peningkatan proses dan hasil belajar siswa pada siklus II bila dibanding dengan siklus sebelumnya yang semula hanya 16 siswa (66,67%)yang tuntas dengan ratarata skor hasil belajar adalah 71,58 meningkat menjadi 20 siswa (83%) tuntas belajar dengan nilai rata-rata 78,79 sehingga pemberian tindakan dicukupkan sampai siklus II, karena hasil proses dan hasil belajar siswa pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat dilihat bahwa telah terjadi peningkatan kemampuan menyimak dengan teknik think pair share siswa kelas V SDN Setono 1 pada siklus II termasuk dalam kriteria yang sangat baik. Peningkatan hasil belajar menyimak siswa tidak terlepas dari perubahan yang ingin dicapai seseorang setelah mengikuti proses belajar, yaitu perubahan pada ranah kognitif, apektif, dan psikomotor, seperti (1) kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal yang diberikan pada setiap pelaksanaan pembelajaran mengalami peningkatan, (2) keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, yaitu siswa mampu berpikir secara mandiri, menyesuaikan hasil pemikirannya dengan pasangannya, dan siswa saling bertukar pendapat (sharing) dengan kelompok lain, (3) keberanian siawa dalam mengemukakan pendapatnya. Selain perubahan yang terjadi pada siswa, perubahan juga terjadi pada guru dengan selalu berusaha menciptakan kandisi belajar yang efektif dan efisien, seperti (1) memberikan motivasi atau dorongan untuk terus belajar kepada siswa, (2) mempertimbangkan kesesuaian antara media pembelajaran denga materi pembelajaran. (3) menciptakan pasangan yang hiterogen, yaitu dengan memperhatikan tingkat persebaran kemampuan berpikir siswa. Peningkatan kemampuan menyimak siswa juga tidak terlepas dari model pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran ini adalah strategi, pendekatan, metode, dan teknik. Dalam penelitian ini digunakan sebuah pendekatan yang berpusat pada siswa yaitu pendekatan Cooperative learning tipe think pair share untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa kelas V SDN Setono 1 tahun pelajaran 2012/2013. Teknik think pair share merupakan sebuah model pembelajaran yang mengajak siswa untuk berpikir secara mandiri dan belajar denga cara bekerjasama dan berbagi dengan orang lain. Belajar dapat diperoleh dari hasil pemikiran sendiri berdasarkan pengalaman dan pengetahuan, dari hasil pemikiran bersama teman, dari sharing antar teman, antar kelompok, dan antar mereka yang belum tahu sama sekali sehingga terbentuk komunikasi ke segala arah. Pembelajaran yang menggunakan teknik think pair share berasumsi bahwa belajar dengan awalnya berpikir secara mandiri dan berpasang-pasangan kemudian sharing antar kelompok merupakan cara belajar yang lebih baik daripada belajar sendiri tanpa berpasangan (pair) dan tanpa melakukan sharing dengan orang lain atau kelompok NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 154

9 lain. Dengan demikian, maka tujuan dalam penelitian ini terbukti bahwa pembelajaran menyimak dengan teknik think pair share dapat meningkatkan kemampuan menyimak siswa kelas V SDN Setono 1 Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan yang dapat diambil dari penerapan teknik think pair share pada pembelajaran menyimak siswa kelas V SDN Setono 1 dapat diuraikan sebagai berikut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil dari tindakan pelaksanaan pembelajaran, ada peningkatan dalam proses belajaran menyimak. Peningkatan proses belajar menyimak siswa kelas V SDN Setono 1 dengan teknik think pair share terlihat pada (1) kesenangan dan gairah belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sudah kelihatan, (2) keantusiasan dan ketekunan siswa dalam menyimak cerita pendek anak yang akan dijadikan bahan evaluasi, (3) ketekunan, keaktifan, dan kreatifitas siswa dalam kerja berpasangan sudah kelihatan kompak. (4) tingkat kefokusan mereka dalam menyimak sudah baik terlihat dari hasil kerjaan dengan pasangan mereka sudah meningkat. Kecuali itu juga adanya peningkatan proses belajar dalam hal (1) kerja sama yang dilakukan dengan pasangannya dan (2) siswa sudah mempunyai percaya diri dalam mempresentasikan hasil kerja berpasangan di depan kelas. Terlihat dari hasil peningkatan proses belajar dari siklus I dengan rata-rata klasikal 72, disiklus II naik menjadi 78. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil dari tindakan pelaksanaan pembelajaran, ada peningkatan kemampuan menyimak. Peningkatan kemampuan pada tahap ini adalah (1) keantusiasan, kejujuran, dan kedisiplinan siswa dalam proses menyimak (2) keberanian memberikan tanggapan terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan (3) terjadinya peningkatan kemampuan menyimak siswa yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai klasikal dari siklus satu 71,58% meningkat pada siklus II menjadi 78,79%. Kecuali itu juga ada peningkatan kemampuan dalam hal cara memberikan tanggapan terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa setelah diimplementasikan pembelajaran menyimak dengan menggunakan teknik think pair share pada siswa kelas V SDN Setono 1 kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi tahun pelajaran 2012/2013 terdapat peningkatan proses dan hasil belajar. Oleh karena itu, teknik think pair share dapat direkomendasikan kepada guru dalam upaya meningkatkan kemampuan menyimak siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disampaikan beberapa saran saran-saran. Beberapa saran tersebut adalah: Bagi guru Bahasa Indonesia khususnya kelas V SD penelitian ini dapat dijadikan masukan strategi alternatif untuk peningkatan kemampuan menyimak terutama menggunakan teknik think pair share. Kecuali itu guru dalam pembelajaran menyimak dapat NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 155

10 menggunakan strategi yang bersifat menghibur, karena dengan hiburan siswa SD dalam pembelajaran akan lebih menyenangkan. Bagi siswa kelas V SD penelitian ini dapat memberikan motivasi, dan kegairahan dalam belajar, karena dalam penelitian ini siswa diarahkan untuk menanamkan keantusiasan, kedisiplinan,. Dengan adanya keantusiasan, kedisiplinan, dan percaya diri akan tertanam dengan sendirinya motivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Bagi penyusun bahan ajar materi pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD tertutama dalam pembelajaran menyimak buatlah sederhana, dan berikan muatan yang berisi hiburan, dengan acuan itu kegiatan belajar mengajar akan lebih menanamkan kreativitas siswa. Bagi Kepala Sekolah terus memotivasi guru untuk meningkatkan kompetensinya melalui berbagai kegiatan diskusi, work shop, pelatihan secara terprogram maupun melalui peningkatan pendidikan. Dan selalu meningatkan guru untuk melaksanakan kegiatan KKG sekolah guna memecahkan persoalan pembelajaran disekolah dan berdiskusi melaksanakan PTK secara kolaboratif. Bagi penyusun kurikulum penelitian ini dapat dijadian acuan alternatif dalam penyusunan kurikulum, terutama langkahlangkah yang optimal dalam pencapian tujuan pembelajaran, karena sampai sekarang terutama rekan-rekan guru masih mengalami kebingungan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Dengan langkahlangkah pembelajaran yang jelas akan memudahkan guru dalam mengejawantahkan kurikulum yang berlaku. Bagi peneliti yang lain temuan penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk menemukan strategi pembelajaran dalam pembelajaran menyimak, dengan dasar tersebut strategi yang digunakan dalam pembelajaran menyimak akan lebih bervariasi, sehingga pembelajaran akan lebih dapat menyenangkan dan bermakna. DAFTAR RUJUKAN Ardiana, Leo Idra, dkk Menyimak ( Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia). Jakarta: Dirjen Dikdasmen. Ibrahim, Muslimin, dkk Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press Unisa. Kunandar Guru Profesional Implementasi Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Press. Parera, J.D & Tasai, S. Amran Pintar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud. Suyadi, dkk Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas tinggi. Jakarta: Pustekom Depdikbud. Wiraatmaja, Rochiati Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: remaja Rosdakarya. NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 156

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN YULI AMBARWATI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Berdasarkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK KERJA KELOMPOK SISWA KELAS V SDN NGOMPRO 2 KECAMATAN PANGKUR KABUPATEN NGAWI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK KERJA KELOMPOK SISWA KELAS V SDN NGOMPRO 2 KECAMATAN PANGKUR KABUPATEN NGAWI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK KERJA KELOMPOK SISWA KELAS V SDN NGOMPRO 2 KECAMATAN PANGKUR KABUPATEN NGAWI Anas Masruh Hidayat Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK EPIGONAL. ENIEK SUNARSIH Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK EPIGONAL. ENIEK SUNARSIH Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK EPIGONAL SISWA KELAS V SDN HARGOMULYO 2 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ENIEK SUNARSIH Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI JETIS 1 YOGYAKARTA Khamid Guru Kelas VIA SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta Abstrak Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT RESMI MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VI SDN NGRAMBE 2 NGRAMBE NGAWI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT RESMI MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VI SDN NGRAMBE 2 NGRAMBE NGAWI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT RESMI MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VI SDN NGRAMBE 2 NGRAMBE NGAWI Bioniek Sunarvita Nuariasandi Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD 166492 TEBING TINGGI Usdin Simbolon Surel: usdinsimbolon23@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS V SD NEGERI 106146 MULIOREJO MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri 106146 Muliorejo

Lebih terperinci

2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH

2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH 1 2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 OLEH Hasnia Lundeto Fatma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan susana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUANYAR II SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. baik secara fisik maupun secara mental aktif.

BAB II KAJIAN TEORI. emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. baik secara fisik maupun secara mental aktif. BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian belajar menurut beberapa ahli Menurut Djamarah dan Syaiful (1999 : 22) Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR CERITA PENDEK MELALUI METODE JIGSAW

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR CERITA PENDEK MELALUI METODE JIGSAW inamika Vol. 3, No. 3, Januari 2013 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR ERITA PENEK MELALUI METOE JIGSAW S Negeri Kasimpar Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan Abstrak Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lulus tidaknya seorang siswa. Oleh sebab itu mutu pelajaran Bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. lulus tidaknya seorang siswa. Oleh sebab itu mutu pelajaran Bahasa Indonesia di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada setiap jenjang pendidikan termasuk sekolah Dasar (SD), pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran inovatif yang menentukan lulus tidaknya

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK TEKS BERITA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VIII H SMP NEGERI 1 SEDATI-SIDOARJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK TEKS BERITA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VIII H SMP NEGERI 1 SEDATI-SIDOARJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK TEKS BERITA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VIII H SMP NEGERI 1 SEDATI-SIDOARJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Arif Tri Purwaningsih Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus terus dibina untuk meningkatkan mutu pembelajaran bahasa sekarang ini. Kita mengenal ada berbagai macam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

50 Media Bina Ilmiah ISSN No

50 Media Bina Ilmiah ISSN No 50 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI I RENDANG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Proses pembelajaran IPS di kelas 5 SD Negeri Tondokerto Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum diadakan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE COCOA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGOMENTARI TOKOH CERITA/ DONGENG ANAK

PENERAPAN METODE COCOA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGOMENTARI TOKOH CERITA/ DONGENG ANAK Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE COCOA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGOMENTARI TOKOH CERITA/ DONGENG ANAK Tia Sri Lestari 1, Ani Nur Aeni 2, Prana Dwija Iswara 3 123 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat diperlukan oleh semua manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa seseorang dapat menyampaikan suatu maksud kepada

Lebih terperinci

Edumatica Volume 04 Nomor 01, April 2014 ISSN:

Edumatica Volume 04 Nomor 01, April 2014 ISSN: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA MATERI PENAMPANG DAN JARING-JARING MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS JAMBI Husni Sabil

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Roslince Hutagaol Guru SMP Negeri 5 Tebing Tinggi

PENDAHULUAN. Roslince Hutagaol Guru SMP Negeri 5 Tebing Tinggi PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX MERESPON MAKNA DALAM PERCAKAPAN TRANSAKSIONAL TENTANG UNGKAPAN KEPASTIAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI Roslince

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran Think-Pair-Share

ABSTRAK. Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran Think-Pair-Share PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X-8 SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Linda Ismiyanti 1, MH. Sukarno 2 dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu alat komunikasi untuk saling berinteraksi dalam kehidupan manusia baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Indonesia merupakan salah satu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Efektivitas Pembelajaran Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Kegiatan pra tindakan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengawali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dikembangkan untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik termaktub dalam tujuan

Lebih terperinci

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KORMIANA MS Guru SMP Negeri 3 Tapung kormiiana342@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Kustiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang ada dalam pendidikan kita yaitu rendahnya mutu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang ada dalam pendidikan kita yaitu rendahnya mutu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang ada dalam pendidikan kita yaitu rendahnya mutu pendidikan yang tercermin dari rendahnya rata-rata presentasi hasil belajar siswa.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO Basori Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DESKRIPSI

PENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DESKRIPSI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia, sebagai salah satu identitas atau pembeda dari bangsa lain, selain sebagai bahasa persatuan juga berkedudukan sebagai bahasa negara dan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIIIC SMP Negeri 2 Sokaraja dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIIIC SMP Negeri 2 Sokaraja dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIIIC SMP Negeri 2 Sokaraja dan dilaksanakan pada semester genap tangal 11 April 5 Mei tahun ajaran 2010/2011. B.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI Oleh Sartin Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi bangsa. Dalam aktifitas berkomunikasi kita menggunakan kemampuan berbahasa yang telah kita miliki untuk mendapatkan informasi yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang menggunakan segala sumber daya sesuai dengan perencanaan yang telah

I. PENDAHULUAN. yang menggunakan segala sumber daya sesuai dengan perencanaan yang telah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik dan pengajar yang menggunakan segala sumber daya sesuai dengan perencanaan yang telah dipersiapkan sebelumnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR Nursinar Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan nursinar613@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya alam manusia (SDM). Sejalan perkembangan

Lebih terperinci

Upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan)

Upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan) Upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN METODE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS 7 D SMP

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA Penerapan Model Pembelajaran Number Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Era Destiyandani, dkk) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN. Cerianing Putri Pratiwi 1

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN. Cerianing Putri Pratiwi 1 PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN Cerianing Putri Pratiwi 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMPN 2 Sirenja pada Materi Teorema Pythagoras Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA 1 UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA Bekti Pertiwi Universitas PGRI Yogyakarta Tiwieq.yup@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jawa. Bahasa Jawa dalam pembelajaran di SD dimasukkan ke dalam muatan lokal

BAB I PENDAHULUAN. Jawa. Bahasa Jawa dalam pembelajaran di SD dimasukkan ke dalam muatan lokal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa daerah yang merupakan bagian dari kebudayaan nasional Indonesia, yang tetap dipergunakan dalam masyarakat Jawa. Bahasa Jawa dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bersifat sangat penting demi terwujudnya kehidupan pribadi yang mandiri dengan taraf hidup yang lebih baik. Sebagaimana pengertiannya menurut Undang-undang

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai sarana komunikasi. Hal tersebut terjadi karena sebagai makhluk sosial, manusia selalu berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SDN Salatiga 09. Total jumlah siswa di kelas 4 berjumlah 38 siswa, dengan total

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Jeane Santi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS (Think Pair Share) PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 07 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Kawit Supriana 14 Abstrak. Pendidikan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam 4 langkah, diantaranya perencanaan, pelaksanan, observasi dan refleksi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan.

BAB I PENDAHULUAN. ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses interaksi dan komunikasi diperlukan keterampilan berbahasa aktif, kreatif, produktif dan apresiatif yang mana salah satu unsurnya adalah keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode Penelitian Penggunaan metode penelitian ini termasuk kedalam kelompok Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan gabungan antara data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Mengungkapkan Pendapat Siswa Kelas V SDN Uekambuno 2 melalui Metode Diskusi

Peningkatan Kemampuan Mengungkapkan Pendapat Siswa Kelas V SDN Uekambuno 2 melalui Metode Diskusi Peningkatan Kemampuan Mengungkapkan Pendapat Siswa Kelas V SDN Uekambuno 2 melalui Metode Diskusi Hadijah Lapaga Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengatakan Learning is show by a behavior as a result of

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengatakan Learning is show by a behavior as a result of BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajar Istilah belajar menurut beberapa ahli, di antaranya oleh Slameto (2003) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA DALAM PARAGRAF PADA SISWA KELAS VIIB SMP 17 AGUSTUS 1945 CLURING MENGGUNAKAN METODE STAD TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Masyita, Amram Rede, dan Mohammad Jamhari Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi manusia untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Seperti yang diuraikan pada

Lebih terperinci

Sri Iriani SDN 004 Pagaran Tapah Darussalam Kabupaten Rokan Hulu

Sri Iriani SDN 004 Pagaran Tapah Darussalam Kabupaten Rokan Hulu 89 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN 004 PAGARAN TAPAH DARUSSALAM sri.irianisdn004@gmail.com

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING Oleh: Triani, Supriyono, Isnaeni Maryam Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan siswa berkomunikasi

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Kelas 5 SDN

Lebih terperinci

mengembangkan berbagai macam tingkat dan jenis sekolah.

mengembangkan berbagai macam tingkat dan jenis sekolah. MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU BAHASA INGGRIS DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DI SMP N 2 TEBING TINGGI SINUR HUTAGAOL Guru SMP Negeri 2 Tebing Tinggi Email: sinurhutagaol@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Empat aspek keterampilan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu proses komunikasi manusia memunculkan adanya keterampilan yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Empat aspek keterampilan ini saling

Lebih terperinci

Oleh: Dewi Fatimah SDN Kayen Kabupaten Trenggalek

Oleh: Dewi Fatimah SDN Kayen Kabupaten Trenggalek Dewi Fatimah, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Pecahan 329 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI METODE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VI SEMESTER II TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BARTER SOAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS VIII-F SMPN 3 NGUNUT SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN METODE BARTER SOAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS VIII-F SMPN 3 NGUNUT SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENERAPAN METODE BARTER SOAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS VIII-F SMPN 3 NGUNUT SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh : Insiyatun Guru SMPN 3 Ngunut ABSTRAK.Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angkaangka,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angkaangka, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Komunikasi Matematika Komunikasi dalam dunia pendidikan sangatlah penting karena dengan komunikasi dapat mengetahui kemampuan siswa dalam proses belajarnya. Menurut

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2013 2014 Sugiani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PERMAINAN BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI ISLAMI PADA SISWA KELAS I SD MUHAMMADIYAH NGUPASAN I KOTA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) merupakan salah satu model

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) merupakan salah satu model 12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini berbasis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sendiri memiliki kedudukan yang penting serta utama dalam kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya bahasa berlaku sebagai alat komunikasi antara orang satu

Lebih terperinci

48 Media Bina Ilmiah ISSN No

48 Media Bina Ilmiah ISSN No 48 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV DI SDN 1 GONTORAN OLEH

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Kamelia, Arif Firmansyah, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V B SD Negeri 19 Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

Penerapan Experiential Learning

Penerapan Experiential Learning Penerapan Experiential Learning dalam Pembelajaran IPA pada Materi Ciri Khusus Makhluk Hidup Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Inpres Mandok Resni Taung, I Made Tangkas, dan Ratman Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan di dalam suatu Negara sangat mempengaruhi kepribadian masyarakat. Maka dari itu, pemerintah harus memperhatikan suatu sistem pendidikan di Negaranya.

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Meningkatan hasil belajar bagi siswa yang kurang mampu dalam memahami mata pelajaran biologi merupakan penelitian tindakan kelas yang direncanakan pelaksanaannya

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI POKOK NORMA DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DEBAT DI KELAS VII-B SMP NEGERI 3 SATU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini penelitian yang dilakukan dilingkungan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Oleh: EDI BADRISYEH NIP. 19670501 199212 1 001 ABSTRAK Model Ccoperative Learning adalah suatu model pembelajaran

Lebih terperinci

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro MENIGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI PADA SISWA KELAS VI SDN TLOGOHAJI I SUMBERREJO BOJONEGORO Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan penilaian. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Bahasa

Lebih terperinci