PENGEMBANGAN MEDIA ANIMASI KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK DENGAN PROGRAM SWISHMAX SEBAGAI SARANA BELAJAR SISWA SMP/MTS KELAS IX

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA ANIMATED VIDEO (VIDEO TERANIMASI) MATERI FLUIDA UNTUK SMA KELAS XI

Shokhibul Huda (1), Winarto (2) dan Chusnana (2) Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang (1)

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan.

Triyas Kusumawardhani*, Widjianto, Sulur** Universitas Negeri Malang.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK SISWA SMA KELAS X

PROTOTYPE MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MATERI PECAHAN UNTUK SISWA SD KELAS IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian pengembangan yaitu media pembelajaran interaktif berbasis

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis 3D ebook sebagai Buku Penunjang Siswa SMP/ MTs Materi Fisika Listrik Dinamis

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

Pengembangan Media Pembelajaran Animated Video pada Materi Fluida SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC. Vivin Ayu Lestari, Suwasono

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX 4 PADA MATERI KINEMATIKA GERAK LURUS UNTUK SISWA SMA

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP SKRIPSI

Kata kunci : Modu Fislika, Model POE, Motivasi Belajar.

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

Pemanfaatan Multimedia Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Fisika Elektromagetik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN

BAB I PENDAHULUAN. adanya kecenderungan masyarakat Indonesia yang ingin menimba ilmu diluar

III. METODE PENELITIAN. Metode pengembangan penelitian ini mengacu pada penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMBELAJARAN STATISTIKA DASAR DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME BERBANTUAN CD INTERAKTIF

PENGEMBANGAN MEDIA CD INTERAKTIF PEMBELAJARAN OTOMOTIF MATERI SISTEM REM PADA SISWA KELAS XI SMK PLUS NURURROHMAH KUWARASAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN REMEDIAL (Remedial Teaching) BERBANTUAN KOMPUTER MENGGUNAKAN PROGRAM CAMTASIA PADA MATERI OPTIKA GEOMETRI UNTUK SMA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA SIMULASI PERPADUAN GERAK BERBASIS KOMPUTASI UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 LUMAJANG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TERANIMASI PADA MATERI ELASTISITAS UNTUK SISWA KELAS X SMA

Mochamad Kholid Syaifudin (1), Supriyono Koes H., Sentot Kusairi Jurusan Fisika,FMIPA,Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA PELAJARAN KKPI MATERI MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA KELAS XI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

commit to user 44 BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengembangan dari penelitian ini adalah berupa sebuah CD

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATEI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DI SMKN 10 SURABAYA

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK FISIKA SEBAGAI MEDIA INSTRUKSIONAL POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

III. METODE PENGEMBANGAN. Model penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SKRIPSI OLEH TANTRI IKA YULANDARI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NAWA BHAKTI KEBUMEN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA FISIKA BERBASIS MULTIMEDIA FLASH

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER PADA MATERI DIAGRAM VENN UNTUK SISWA KELAS VII SMP

OLEH : IRMAWAN NPM :

Muhammad Sugiantoro* Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si.** Hj. Yuniastuti, SH.M.Pd.**

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK KELAS X

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Memasuki abad ke 21, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berkembang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MACROMEDIA FLASH

Novita Uswatun Khasanah, Widjianto, dan Nuril Munfaridah Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN MENERAPKAN DASAR-DASAR KELISTRIKAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBANTUAN KOMPUTER (CAI) FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING FISIKA SISWA KELAS X

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi antara sumber belajar dengan

Kata Kunci: Pengembangan; Media pembelajaran; e-materi; model pembelajaran berbasis masalah; Suhu dan Kalor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk

PENGEMBANGAN WEBSITE OFFLINE INTERAKTIF BERBASIS CLAROLINE POKOK BAHASAN OPTIKA FISIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIKA DASAR MAHASISWA FISIKA

BAB III METODE PENELITIAN A.

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan (research

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka jenis penelitian

Pengembangan Media Pembelajaran Alat Peraga pada Materi Hukum Biot Savart di SMA Negeri 1 Prambanan Klaten

PENGEMBANGAN COMPACT DISK (CD) INTERAKTIF MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI KUBUS UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTs

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI

Pengembangan Modul Fisika pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis dengan Menggunakan Model Discovery Learning di SMAN 5 Banjarmasin

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Softboard sebagai Tentor Privat Pembelajaran Fisika SMA Pokok Bahasan Rotasi Benda Tegar

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

EFEKTIVITAS MACROMEDIA FLASH INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TEKNIK

BAB III METODE PENELITIAN. produk tertentu, dan menguji keefektifan. Orientasi dari penelitian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk baru berupa

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Pendekatan Ilmiah pada Pokok Bahasan Hukum Newton untuk Siswa SMA Kelas X dengan Bantuan Macromedia Swishmax

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tilamuta, data hasil penelitian ini disajikan dalam dua kelompok, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333),

RESPON SISWA PADA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN: IMPLEMENTASI PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 DENPASAR

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dikembangkan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan modul himpunan dengan pendekatan Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan pembelajaran yakni membentuk peserta didik sebagai pebelajar

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengembangan lembar kerja siswa berbasis proyek yang telah

Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas X

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MEDIA ANIMASI KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK DENGAN PROGRAM SWISHMAX SEBAGAI SARANA BELAJAR SISWA SMP/MTS KELAS IX Meylina Husnia, Widjianto, Sumarjono Universitas Negeri Malang Email: leena.mai5@gmail.com ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan mengembangkan CD media animasi kemagnetan dan induksi elektromagnetik SMP kelas IX serta menguji tingkat kelayakan CD media animasi untuk digunakan. Desain pengembangan media animasi ini menggunakan modifikasi dari langkah-langkah pengembangan yang dikemukakan Dick dan Carey yang terdiri dari persiapan, pembuatan media animasi, pengecekan kesalahan dan penelaahan, validasi, revisi, dan produksi. Pengambilan data validasi media animasi menggunakan instrumen berupa angket kepada ahli media dan ahli materi. Dari hasil analisis data validasi diketahui tingkat persentase kelayakan sebesar 81,25% menurut ahli media dan 92,55% menurut ahli materi, sehingga mendapat kriteria kelayakan produk layak. Berdasarkan hasil tersebut diperoleh kesimpulan bahwa secara keseluruhan media animasi yang dikembangkan dinyatakan baik dan dapat digunakan untuk belajar siswa. Kata kunci: pengembangan, media, fisika, magnet. Banyak siswa yang merasa kesulitan untuk memahami materi-materi fisika ketika proses belajar mengajar di sekolah, terutama untuk memahami konsep fisika yang bersifat abstrak. Kemagnetan dan induksi elektromagnetik termasuk salah satu pokok bahasan yang di dalamnya terdapat konsep fisika yang bersifat abstrak. Menurut seorang guru MTs Al Maarif 2 Singosari, siswa kesulitan dalam memahami konsep kemagnetan dikarenakan siswa merasa motivasinya kurang dan sulit membayangkan konsep kemagnetan secara jelas apalagi metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah. Misalnya pemahaman siswa pada materi kemagnetan untuk bahasan tentang magnet elementer dan penggambaran pola medan magnet (Habibulloh, 2008:2). Oleh karenanya dibutuhkan suatu media yang mampu memvisualisasikan konsep abstrak menjadi lebih nyata dan menarik serta dapat memudahkan siswa dalam mempelajari ilmu fisika. Dengan memanfaatkan media belajar diharapkan ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran fisika lebih dapat ditingkatkan karena media belajar yang ada dituntut semenarik mungkin bagi siswa yang menggunakannya. Penelitian pengembangan media pembelajaran fisika sudah banyak dikembangkan, salah satunya mengenai materi kemagnetan yang dikembangkan oleh Habibulloh (2008). Penelitian tersebut menunjukkan bahwa multimedia animasi mempermudah siswa mempelajari materi pelajaran, selain itu multimedia

pembelajaran juga dapat memotivasi serta membuat siswa lebih tertarik dan tidak merasa bosan ketika mempelajari materi fisika. Penelitian dan pengembangan tentang media pembelajaran fisika yang lain adalah pengembangan media pembelajaran berbasis komputer pada pokok bahasan listrik dinamis oleh Setiono (2007). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada prestasi belajar fisika antara siswa yang belajar dengan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer dan belajar dengan metode konvensional. Hasil penelitian juga menunjukkan peranan media pembelajaran terhadap peningkatan prestasi belajar siswa adalah sebesar 89,3%. Berdasarkan kedua penelitian yang telah diuraikan di atas, maka pengembangan media yang interaktif, menarik serta mudah dimengerti oleh siswa sangat dibutuhkan. Dengan menggunakan media belajar yang dibuat, siswa dapat belajar fisika dengan pemahaman konsep yang jelas baik dengan mendapat bimbingan dari guru maupun belajar mandiri. Begitu pentingnya peranan media belajar untuk membantu siswa dalam belajar fisika, maka sangat diperlukan pengembangan-pengembangan media belajar, terutama yang berbasis animasi, agar siswa dapat belajar fisika dengan menggunakan media belajar yang tepat. Untuk itu sangat dibutuhkan suatu media belajar yang interaktif, menarik serta mudah dimengerti oleh siswa, maka penulis berupaya untuk mengembangkan media belajar berbasis animasi pada materi kemagnetan dan induksi elektromagnetik yang dapat dimanfaatkan siswa untuk belajar khususnya secara mandiri dan umumnya belajar di dalam kelas. METODE Desain pengembangan yang digunakan untuk mengembangkan media animasi kemagnetan dan induksi elektromagnetik ini merupakan modifikasi dari desain pengembangan yang dikemukakan oleh Dick dan Carey (Supriatna, 2009). Langkah-langkah pengembangan Dick dan Carey terdiri dari persiapan, pembuatan media animasi, pengecekan kesalahan dan penelaahan, validasi, revisi, dan produksi. Validasi yang digunakan merupakan validasi deskriptif kualitatif dengan persentase, hal ini dikarenakan untuk menjelaskan kelayakan dari produk yang dihasilkan menggunakan persentase. Adapun uji kelayakan media ini meliputi :

(a) Kesesuaian dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan, (b) Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran, (c) Kesesuaian soal-soal evaluasi dengan materi, (d) Tingkat kemudahan pengoperasian, (e) Tampilan dan kegunaan program, (f) Tingkat kemudahan bahasa untuk dipahami. Pelaksanaan uji kelayakan dilakukan dengan menyerahkan angket kepada kedua validator, yaitu validator ahli media dan ahli materi untuk menilai layak atau tidaknya penyajian media pembelajaran yang ditampilkan. Data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa data persentase dan nilai rata - rata dari angket, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya media pembelajaran tersebut digunakan. Sedangkan data kualitatif adalah tanggapan yang diberikan oleh validator yang berupa kritikan maupun saran tentang media animasi yang dikembangkan. Data hasil kuisioner (angket) yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan menghitung persentasi jawaban masing-masing item pertanyaan yang diberikan pada responden. Teknik analisis persentase dihitung dengan rumus sebagai berikut: P = x x i 100% dengan P adalah persen skor, x adalah jumlah jawaban tiap responden dari tiap item pertanyaan, dan x i adalah total skor jawaban jika seluruh responden. Dari analisis data yang diperoleh, digunakan untuk mengetahui kelayakan media animasi, maka digunakan kriteria sesuai Tabel 1. Tabel 1 Konversi Skor Kriteria Kelayakan Media Skor Kriteria valid Keterangan 80-100% Valid/layak Baik 60-79% Cukup valid/cukup layak Cukup baik 50-59% Kurang valid/kurang layak Kurang baik <50% Tidak valid/tidak layak Tidak baik Sumber: Sudjana (dalam Baidowi, 2009) HASIL DAN PEMBAHASAN Produk pengembangan media animasi ini dikemas dalam bentuk CD autorun dengan format file.exe sehingga memungkinkan program dapat digunakan pada berbagai spesifikasi komputer tanpa menginstal Flash Player. Media Animasi yang dibuat memuat beberapa menu utama, yaitu Petunjuk penggunaan, pendahuluan, materi, contoh soal, latihan soal, dan sekilas info. Hasil validasi yang dilakukan disajikan dalam Tabel 2.

Tabel 2 Hasil Validasi Ahli No Validator x x i Persentase (%) Keterangan 1 2 3 Daeng Achmad Suaidi, S.Si, M.Kom (validator ahli media) Devinta Rantaurina, S.Pd (validator ahli materi) Khoirul Huda, S.PdI (validator ahli materi) 65 80 81,25 Layak 175 188 93,08 Layak 173 188 92,02 Layak Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa persentase kelayakan produk multimedia pembelajaran dipandang dari segi multimedia 81,25% dan persentase rata-rata kelayakan produk dipandang dari isi materinya 92,55%. Berdasarkan kriteria menurut Sudjana, maka hasil persentase di atas menunjukkan produk ini valid/layak digunakan sebagai media belajar mandiri siswa. Beberapa saran dari ahli media dan ahli materi digunakan sebagai bahan revisi produk. Persentase nilai untuk tiap item digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki produk dengan mengacu pada bagian rating yang diberikan untuk tiap kriteria. Isi dari beberapa menu pilihan dalam modul pembelajaran ini antara lain: pada halaman Materi terdapat pilihan materi yaitu materi sifat magnet, bahan magnet, kemagnetan bumi, medan magnetik, gaya lorentz, dan induksi elektromagnetik, beberapa animasi yang menggambarkan sifat magnet, mekanisme terjadinya arus induksi pada induksi elektromagnetik, serta animasi prinsip kerja penggunaan induksi elektromagnetik pada beberapa alat tertentu. Pada latihan soal terdapat animasi untuk menggambarkan soal dan balikan langsung jawaban benar atau salah. Produk media animasi kemagnetan dan induksi elektromagnetik ini selanjutnya direvisi sebagai perbaikan isi media animasi yang dihasilkan. Revisi tersebut mencakup beberapa masukan dari ahli media dan ahli materi. Selain itu revisi produk juga dilakukan atas inisiatif pengembang terhadap media yang mungkin perlu revisi. Wujud akhir dari produk yang dikembangkan setelah revisi berupa CD autorun media animasi kemagnetan dan induksi elektromagnetik. PENUTUP Berdasarkan uraian analisis data validasi kepada ahli media diketahui tingkat validitas media animasi yang dikembangkan sebesar 81,25 % sedangkan menurut ahli materi sebesar 92,55%. Jadi dapat disimpulkan bahwa media animasi

yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria layak dan secara keseluruhan dinyatakan baik serta dapat diuji cobakan lebih luas agar nantinya bisa digunakan. Media animasi ini mempunyai kelebihan dapat menjelaskan materi fisika pokok bahasan kemagnetan dan induksi elektromagnetik dengan lebih jelas karena dilengkapi animasi yang disertai penjelasan suara sehingga bisa menggambarkan proses kemagnetan dan induksi elektromagnetik dengan lebih jelas dan mudah dipahami. Adapun kekurangan media animasi ini adalah hanya bisa dijalankan melalui media komputer, belum adanya penjelasan terhadap soal yang diberikan, dan hanya membahas materi kemagnetan dan induksi elektromagnetik saja. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan untuk melanjutkan penelitian dan pengembangan ke tahap uji coba lebih luas (uji perbedaan hasil pretest dan posttest siswa antara kelompok control dengan eksperimen), diharapkan pengembang lain mampu menyempurnakan media ini dengan menambahkan lks, penjelasan suara di setiap tampilan, balikan dan penjelasan soal, beberapa animasi, dan video percobaan sederhana, serta diharapkan dapat mengembangkan media pembelajaran berbasis animasi komputer dengan materi lain yang lebih luas dan dibuat semenarik mungkin. DAFTAR RUJUKAN Baidowi, Muhammad. 2009. Pembuatan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Animasi Komputer Pokok Bahasan Medan Magnetik untuk Membantu Guru dan Siswa SMA Belajar Mandiri. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Habibulloh, Muhammad. 2008. Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Multimedia Animasi Pokok Bahasan Kemagnetan untuk SMP Kelas IX. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Setiono, Lilik. 2007. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer, (Online), (http://ilmukomputer.com), diakses tanggal 20 Oktober 2011. Supriatna, Dadang & Mulyadi, Mochamad. 2009. Konsep Dasar Desain Pembelajaran. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak Kanak dan Pendidikan Luar Biasa.