BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengembangan lembar kerja siswa berbasis proyek yang telah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengembangan lembar kerja siswa berbasis proyek yang telah"

Transkripsi

1 49 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Hasil Pengembangan Berdasarkan pengembangan lembar kerja siswa berbasis proyek yang telah melalui serangkaian validasi dan uji coba kelompok kecil, maka diperoleh hasil sebagai berikut: (1) Desain Lembar Kerja Siswa Berbasis Proyek pada materi Jamur yang dapat digunakan dalam pembelajaran biologi untuk kelas X SMA, (2) Penilaian ahli desain media dan ahli materi terhadap desain dan isi lembar kerja siswa berbasis proyek yang dikembangkan, dan () Hasil ujicoba kelompok kecil di sekolah dengan subjek penelitian, yaitu siswa SMA Negeri 4 Muaro Jambi Prosedur Pengembangan Tahap Analisis Pada tahap analisis yang dilakukan meliputi analisis kebutuhan yang terkait dengan hubungan antara karakteristik siswa dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Data yang diperoleh yaitu dibutuhkan suatu bahan ajar berupa lembar kerja siswa (LKS), karena penggunaan LKS disekolah saat ini masih tampak sebagian siswa yang tidak bersemangat dan merasa bosan dalam proses pembelajaran. Hasil analisis itu memunculkan bahan ajar untuk pembelajaran berupa lembar kerja siswa berbasis proyek sebagai solusinya. Bahan ajar lembar kerja siswa dibutuhkan sebagai alternatif dalam pembelajaran khususnya materi jamur. Dan diharapkan dapat

2 50 digunakan sebagai belajar mandiri dan menyenangkan karena tidak terpatok pada teorinya saja Tahap Desain Tahap desain pengembangan bahan ajar lembar kerja siswa berbasis proyek ini meliputi beberapa tahap yaitu: 1. Pengaturan Jadwal Pembuatan produk dimulai dari penganalisisan, pengumpulan bahan, dan pembuatan produk lembar kerja siswa, yang membutuhkan waktu sekitar bulan. 2. Spesifikasi Produk Spesifikasi bahan ajar LKS yang dihasilkan sebagai berikut: 1. Produk yang dihasilkan merupakan bahan ajar cetak berupa lembar kerja siswa (LKS) berbasis proyek. 2. Bahan ajar yang dihasilkan berupa lembar kerja siswa berbasis proyek.. Produk ini dibuat dengan aplikasi Microsoft Word, Corel Draw X6, dan Windos Movie Maker Materi pembelajaran yang diambil adalah materi Biologi SMA kelas X yaitu Jamur. 5. Lembar kerja siswa ini berisi Judul (cover), kata pengantar, daftar isi, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, nilai pendidikan karakter, peta konsep, materi pembelajaran jamur (berisi ruang berfikir, fakta biologi, ilmuwan, dan info biologi), tugas proyek kelompok

3 51 (cara budidaya jamur tiram), uji kompetensi siswa, penilaian, glosarium, dan disertai gambar dan video (cara budidaya jamur tiram). 6. Ukuran kertas yang digunakan pada lembar kerja siswa ini yaitu untuk isi lks menggunakan kertas A4 ukuran 80 gsm dan cover lks menggunakan kertas A ukuran 120 gsm. 7. Jenis huruf yang digunakan pada lembar kerja siswa ini yaitu Times New Roman, Monotype Corsiva, Castellar, Algerian. Jenis huruf yang dipakai bertujuan agar tulisan yang digunakan terlihat jelas dan menarik untuk dibaca. 8. Tugas proyek kelompok yang dikembangkan ini menggunakan fase-fase model siklus belajar yaitu: penentuan proyek, perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek, penyusunan jadwal pelaksaaan proyek, penyelesaian proyek dengan fasilitas dan monitoring guru, penyampaian hasil kegiatan dan persentasi/publikasi hasil proyek, evaluasi proses dan hasil proyek. 9. Penentuan proyek tentang judul atau karya (jenis kegiatan) yang dikerjakan oleh siswa yaitu cara budidaya jamur tiram. 10. Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek mengenai pembahasan mengenai alat, bahan, dan kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam pembudidayaan jamur tiram. 11. Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek tentang jadwal rancangan kegiatan pembudidayaan jamur yang dilakukan oleh siswa dibawah bimbingan guru. 12. Penyelesaian proyek dengan fasilitas dan monitoring guru mengenai prosedur kerja proyek budidaya jamur yang dikerjakan oleh siswa.

4 52 1. Penyampaian hasil kegiatan dan persentasi/publikasi hasil proyek mengenai bagaimana cara siswa melakukan finalisasi produk dibimbing oleh guru, setelah media jamur yang dibuat berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan, maka siswa melakukan pempublikasian produk yaitu persentasi atau diskusi kelas. 14. Evaluasi proses dan hasil proyek mengenai guru dan siswa melakukan refleksi terhadap hasil proyek yang telah dilakukan ( para siswa mendapat kesempatan untuk mengemukakan pengalamannya, kesan, beserta kesulitan yang mereka hadapi setelah melakukan kegiatan cara membuat budidaya jamur. Guru memberikan masukan terkait dengan proyek budidaya jamur yang telah dikerjakan siswa). 15. Selain langkah-langkah model proyek yang telah dijelaskan didalam lembar kerja siswa (LKS), lembar kerja siswa (LKS) dilengkapi dengan video mengenai bagaimana cara pembuatan budidaya jamur tiram Tahap Pengembangan Tahap pengembangan ini merupakan tahap rancangan produk yang siap diimplementasikan, adapun bentuk rancangan produk tersebut meliputi: 1. Pembuatan produk LKS dari awal sampai akhir. 2. Membuat angket validasi untuk ahli desain media dan ahli materi serta angket untuk ujicoba kelompok kecil.

5 5. Validasi produk oleh ahli desain media yaitu Nasrul Hakim, S.Pd., M.Pd dan ahli materi yaitu Dra. Harlis, M.Si untuk menilai kelayakan produk yang dikembangkan. Berikut gambar produk yang dikembangkan: (a) (b) Gambar 4.1 Halaman sampul LKS (a) Sampul halaman depan dan (b) Sampul halaman belakang

6 54 (a) (b) (c) Gambar 4.2 Isi dalam LKS (a) Halaman depan (b) Kata pengantar dan (c) Daftar isi

7 55 Gambar 4. Contoh isi LKS tentang materi pembelajaran Gambar 4.4 Contoh isi LKS tentang tugas proyek

8 56 (a) (b) Gambar 4.5 Contoh isi LKS tentang pertanyaan dan penilaian (a) Pertanyaan dan (b) Rubrik penilaian

9 57 (a) (b) Gambar 4.6 Contoh isi LKS (a) Daftar pustaka dan (b) Glosarium

10 Tahap Implementasi Tahap implementasi merupakan langkah penerapan produk dari produk yang dikembangkan dan produk hasil revisi yang telah divalidasi oleh tim ahli. Produk selanjutnya diimplementasikan dalam bentuk ujicoba kelompok kecil yang terdiri dari 12 orang siswa kelas X SMA Negeri 4 Muaro Jambi untuk mengetahui tanggapan terhadap media LKS yang telah dikembangkan Tahap Evaluasi Tahap evaluasi dilakukan dengan merevisi produk berdasarkan saran-saran ahli desain dan ahli materi. Selanjutnya setelah produk diujicobakan pada kelompok kecil produk direvisi kembali berdasarkan komentar-komentar dari hasil ujicoba kelompok kecil sehingga pada akhirnya dihasilkan produk yang siap dipakai Data Hasil Validasi Ahli Desain Media LKS Bahan ajar lembar kerja siswa yang telah didesain kemudian dicetak untuk divalidasi oleh ahli desain media. Ahli desain media yang menilai yaitu Nasrul Hakim, S.Pd., M.Pd. Validasi desain media dilakukan untuk menilai kelayakan desain lembar kerja siswa berbasis proyek. Proses validasi ini dilakukan sebanyak tiga kali dari hasil validasi tersebut didapat saran dan perbaikan terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Uraian penilaian desain lembar kerja siswa (LKS) dapat dilihat pada Tabel 4.1, Tabel 4.2, dan Tabel 4..

11 59 Tabel 4.1 Hasil validasi pertama oleh ahli desain media LKS Penilai No Indikator an Komentar dan Saran 1. Penulisan judul lembar kerja siswa Tidak perlu terlalu banyak variasi 2 (LKS) tulisan 2. Ukuran huruf pada tulisan Perhatikan jarak antar baris. Warna tulisan 4. Penggunaan kata 2 5. Kejelasan tulisan 6. Kombinasi warna tulisan dengan background 7. Warna gambar 2 8. Ukuran gambar 9. Kesesuaian gambar dengan background 10. Variasi gambar Media LKS sebagai sumber belajar 12. Bahasa penyampaian yang digunakan 2 LKS dapat dipahami anak didik 1. Media pembelajaran LKS mampu menarik dan menfokuskan perhatian siswa 14. Media pembelajaran LKS dapat meningkatkan sambutan atau penerimaan siswa terhadap beban pelajaran yang akan dipelajari 15 Media pembelajaran LKS mendorong siswa untuk melakukan kegiatan 2 pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai 16. Media LKS membangun komunikasi yang efektif antara guru dan siswa 17. Media LKS ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk 4 mandiri 18. Kesesuaian media LKS dengan kondisi dan pendekatan yang digunakan 2 2 Ada beberapa pengulangan kata yang tidak efektif dalam satu kalimat Ada beberapa gambar yang perlu dibuat lebih terang Perlu diperbesar dan diseimbangkan antara panjang dan lebarnya Pada setiap gambar dibuat terpisah keterangannya 19. Kesesuaian media LKS dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai 4 Jumlah skor penilaian 51 Kategori Baik Jumlah skor maksimum 76 Persentase kualitas media 67 % Saran terhadap media Kalimat-kalimat yang terlalu panjang dibuat lebih ringkas Perintah untuk tugas proyek dibuat lebih tegas, jangan hanya berkesan untuk yang tertarik melakukan Karena tugas proyek memerlukan waktu yang cukup panjang, hasil pengamatan dibuat lebih rinci, begitu juga pertanyaannya Layak digunakan dengan revisi sesuai saran Penilaian proyek jangan hanya dilakukan satu kali di akhir proyek.

12 60 Keterangan : 1 = Sangat tidak baik 2 = Tidak baik = Baik 4 = Sangat baik Tabel 4.2 Hasil validasi kedua oleh ahli desain media LKS No Indikator Penilaian Komentar dan Saran 1. Penulisan judul lembar kerja siswa (LKS) cukup 2. Ukuran huruf pada tulisan Identitas penulis dan judul daftar isi perlu diperbesar. Warna tulisan Sudah baik 4. Penggunaan kata Perbaiki EYD 5. Kejelasan tulisan Sudah jelas 6. Kombinasi warna tulisan dengan background 4 7. Warna gambar Sudah baik 8. Ukuran gambar 2 9. Kesesuaian gambar dengan background 4 Sudah sesuai 10. Variasi gambar Sudah sesuai 11. Media LKS sebagai sumber belajar Sudah sesuai 12. Bahasa penyampaian yang digunakan LKS dapat dipahami anak didik 1. Media pembelajaran LKS mampu menarik dan menfokuskan perhatian siswa 14. Media pembelajaran LKS dapat meningkatkan sambutan atau penerimaan siswa terhadap beban pelajaran yang akan dipelajari 15 Media pembelajaran LKS mendorong siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai Warna tulisan dam background di halaman judul kurang kontras Ukuran gambar dalam satu halaman dibuat sama ukurannya Sudah sesuai Sudah sesuai Sudah sesuai 4 Sudah sesuai 16. Media LKS membangun komunikasi yang efektif antara guru dan siswa 4 Sudah sesuai 17. Media LKS ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mandiri 4 Sudah sesuai 18. Kesesuaian media LKS dengan kondisi dan pendekatan yang digunakan Sudah sesuai 19. Kesesuaian media LKS dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai 4 Sudah sesuai Jumlah skor penilaian 62 Kategori Sangat baik Jumlah skor maksimum 76 Persentase kualitas media Layak digunakan dengan revisi 82 % sesuai saran Saran terhadap media 1. Perbaiki kata sesuai EYD 2. Baris pertama pada tabel dibold

13 61 Keterangan : 1 = Sangat tidak baik 2 = Tidak baik = Baik 4 = Sangat baik Tabel 4. Hasil validasi ketiga oleh ahli desain media LKS No Indikator Penilaian Komentar dan Saran 1. Penulisan judul lembar kerja siswa (LKS) 4 2. Ukuran huruf pada tulisan 4. Warna tulisan 4 4. Penggunaan kata 5. Kejelasan tulisan 4 6. Kombinasi warna tulisan dengan background 4 7. Warna gambar 8. Ukuran gambar 4 9. Kesesuaian gambar dengan background Variasi gambar Media LKS sebagai sumber belajar Bahasa penyampaian yang digunakan LKS dapat dipahami anak didik 4 1. Media pembelajaran LKS mampu menarik dan menfokuskan perhatian siswa Media pembelajaran LKS dapat meningkatkan sambutan atau penerimaan siswa terhadap beban pelajaran yang akan 4 dipelajari 15 Media pembelajaran LKS mendorong siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran 4 sehingga tujuan pembelajaran tercapai 16. Media LKS membangun komunikasi yang efektif antara guru dan siswa 17. Media LKS ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mandiri Kesesuaian media LKS dengan kondisi dan pendekatan yang digunakan Kesesuaian media LKS dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai 4 Jumlah skor penilaian 7 Kategori Sangat baik Jumlah skor maksimum 76 Persentase kualitas media 96 % Saran terhadap media Keterangan : 1 = Sangat tidak baik = Baik 2 = Tidak baik 4 = Sangat baik LKS sudah bagus dan layak digunakan

14 Hasil Validasi Ahli Materi Lembar kerja siswa yang telah dicetak dan divalidasi oleh ahli media, selanjutnya divalidasi oleh ahli materi yaitu Dra. Harlis, M.Si. Validasi materi dilakukan sebanyak tiga kali. Hasil validasi materi tersebut diperoleh saran dan perbaikan terhadap isi materi lembar kerja siswa yang berkenaan dengan tujuan pencapaian materi pembelajaran. Adapun hasil validasi dari ahli materi disajikan pada Tabel 4.4, Tabel 4.5, Tabel 4.6 berikut: Tabel 4.4 Hasil validasi pertama dari angket ahli materi No Indikator Penilaian Komentar dan Saran 1. Kesesuaian materi dengan silabus mata pelajaran biologi dan kompetensi dasar 2. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran. Kesesuaian materi dengan kebutuhan siswa 4. Kemudahan memahami materi pembelajaran 5. Kebenaran substansi materi pembelajaran Masalah yang mendukung pemahaman konsep materi Manfaat materi dan tugas proyek untuk penambahan wawasan pengetahuan Kesesuaian latihan/uji kompetensi dengan materi 9. Latihan/uji kompetensi dapat dipahami dan dikerjakan siswa Kejelasan tujuan pembelajaran 11. Kelengkapan informasi dalam LKS Susunan LKS yang sistematis 2 1. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tingkat kemampuan siswa 14. Langkah-langkah kegiatan pada LKS 2 2 Tambahkan penjelasan reproduksi secara seksual Kurang mendukung masalah dengan pemahaman konsep Disesuaikan uji kompetensi dengan materi Kurang sesuai latihan dengan materi Ada yang belum lengkap seperti perkembangbiakan secara seksual dijelaskan lagi secara rinci Ada beberapa item yang tidak sesuai seperti ilmuwan diletakkan setelah materi pembelajaran

15 6 15. meningkatkan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran Interaktivitas pembelajaran sesuai dengan model proyek 16. Kesesuaian dengan kaidah bahasa indonesia Penggunaan bahasa efektif dan efisien 2 Ada beberapa kalimat yang belum sesuai dengan kaidah bahasa indonesia Ada beberapa kalimat yang belum efektif dan efisien 18. Kejelasan informasi pada LKS Jumlah skor penilaian 46 Kategori baik Jumlah skor maksimum 72 Persentase kualitas materi 64 % Saran terhadap materi Keterangan : 1 = Sangat tidak baik 2 = Tidak baik = Baik 4 = Sangat baik Tabel 4.5 Hasil validasi kedua dari angket ahli materi Layak digunakan dengan revisi sesuai saran 1. Tambahkan penjelasan mengenai reproduksi seksual 2. Masih ada kesalahan yang harus diperbaiki sesuai saran No Indikator Penilaian Komentar dan Saran 1. Kesesuaian materi dengan silabus mata pelajaran biologi dan kompetensi dasar 2. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran. Kesesuaian materi dengan kebutuhan siswa 4. Kemudahan memahami materi pembelajaran 5. Kebenaran substansi materi pembelajaran 6. Masalah yang mendukung pemahaman konsep materi 7. Manfaat materi dan tugas proyek untuk penambahan wawasan pengetahuan 8. Kesesuaian latihan/uji kompetensi dengan materi 9. Latihan/uji kompetensi dapat dipahami dan dikerjakan siswa 10. Kejelasan tujuan pembelajaran 11. Kelengkapan informasi dalam LKS 12. Susunan LKS yang sistematis 1. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tingkat 2 Perbaiki lagi soal no 4 (hal 2), no 9 (hal 25), dan no 5,6,9 (hal 26)

16 kemampuan siswa Langkah-langkah kegiatan pada LKS meningkatkan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran Interaktivitas pembelajaran sesuai dengan model proyek 16. Kesesuaian dengan kaidah bahasa indonesia Penggunaan bahasa efektif dan efisien 2 Masih ada yang diperbaiki Masih ada kalimat yang penggunaan bahasanya belum efektif 18. Kejelasan informasi pada LKS Jumlah skor penilaian 51 Kategori baik Jumlah skor maksimum 72 Layak digunakan dengan Persentase kualitas materi 71 % revisi sesuai saran Saran terhadap materi Perbaiki lagi sesuai saran Keterangan : 1 = Sangat tidak baik 2 = Tidak baik = Baik 4 = Sangat baik Tabel 4.6 Hasil validasi ketiga dari angket ahli materi No Indikator Penilaian Komentar dan Saran 1. Kesesuaian materi dengan silabus mata pelajaran biologi dan kompetensi dasar 2. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran. Kesesuaian materi dengan kebutuhan siswa 4. Kemudahan memahami materi pembelajaran 4 5. Kebenaran substansi materi pembelajaran 6. Masalah yang mendukung pemahaman konsep materi 7. Manfaat materi dan tugas proyek untuk penambahan wawasan pengetahuan 8. Kesesuaian latihan/uji kompetensi dengan materi 9. Latihan/uji kompetensi dapat dipahami dan dikerjakan siswa 10. Kejelasan tujuan pembelajaran 11. Kelengkapan informasi dalam LKS 12. Susunan LKS yang sistematis 1. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tingkat kemampuan siswa 14. Langkah-langkah kegiatan pada LKS meningkatkan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran 15. Interaktivitas pembelajaran sesuai dengan model proyek

17 Kesesuaian dengan kaidah bahasa indonesia 17. Penggunaan bahasa efektif dan efisien 18. Kejelasan informasi pada LKS Jumlah skor penilaian 55 Kategori sangat baik Jumlah skor maksimum 72 Persentase kualitas materi 76 % Saran terhadap materi Keterangan : 1 = Sangat tidak baik 2 = Tidak baik = Baik 4 = Sangat baik Layak digunakan tanpa revisi Hasil Ujicoba Kelompok Kecil Desain lembar kerja siswa yang telah dicetak dan dianggap layak oleh ahli media dan ahli materi kemudian diujicobakan di dalam kelompok kecil. Subjek ujicoba adalah 12 siswa kelas X SMA Negeri 4 Muaro Jambi. Hasil ujicoba dinyatakan dalam tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 Hasil Ujicoba Kelompok Kecil No. Soal Aspek Penilaian 1 Tampilan LKS berbasis proyek menarik untuk dipelajari oleh peserta didik 2 Tulisan pada LKS berbasis proyek terlihat jelas dan menarik Gambar dan foto pada LKS berbasis proyek terlihat jelas dan menarik 4 Tata bahasa dan penyusunan kalimat pada LKS berbasis proyek mudah dimengerti oleh peserta didik Nomor Angket Jumlah Interpretasi Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik

18 66 5 LKS berbasis proyek menggunakan jenis huruf yang jelas 6 LKS berbasis proyek menggunakan ukuran huruf yang dapat di baca dengan baik oleh peserta didik 7 Soal pertanyaan dan tugas yang terdapat pada LKS berbasis proyek jelas dan mudah dimengerti 8 Langkah-langkah pembelajaran pada LKS berbasis proyek dapat membuat peserta didik menjadi aktif 9 Materi pada LKS berbasis proyek sesuai dengan materi pokok pada kurikulum KTSP 10 Materi yang disajikan pada LKS berbasis proyek sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 11 LKS berbasis proyek dapat dijadikan sebagai sumber belajar peserta didik 12 LKS berbasis proyek memungkinkan peserta didik untuk belajar mandiri 1 LKS berbasis proyek meningkatkan motivasi belajar peserta didik 14 LKS berbasis proyek dapat Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik

19 67 menciptakan komunikasi yang baik antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran 15 LKS berbasis proyek memiliki inti perbedaan dengan LKS konvensional Keterangan: Angka pengisian Skala interpretasi : Jumlah 642 : 1) sangat tidak baik, 2) tidak baik, ) baik, 4) sangat baik Sangat baik Sangat Tidak Baik Tidak Baik Baik Sangat Baik Analisis Data Analisis Data Ahli Media Instrumen validasi media yang telah diisi selanjutnya dianalisis dengan menghitung rata-rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban dari responden. Dalam angket penilaian oleh ahli media terdapat 19 pertanyaan yang memiliki tingkatan kriteria jawaban, sehingga jumlah skor yang ideal adalah 76 (19 pertanyaan X 4). Validasi oleh ahli media dilakukan sebanyak tiga kali. Validasi pertama memperoleh skor 51 dengan persentase 67 % termasuk ke dalam kategori baik. Masih terdapat delapan butir pertanyaan yang mendapat jawaban tidak baik, yaitu dalam hal penulisan judul lembar kerja siswa (LKS), dalam penggunaan kata yang

20 68 tidak efektif, warna gambar yang kurang terang, dari segi ukuran gambar, variasi gambar, bahasa penyampaian yang digunakan LKS dibuat lebih ringkas, perintah untuk tugas proyek dibuat lebih tegas, kesesuaian media LKS dengan kondisi dan pendekatan yang digunakan dibuat lebih rinci. Selanjutnya komentar dan saran itu menjadi rujukan dalam revisi media. Validasi kedua memperoleh skor 62 dengan persentase kualitas 82 % termasuk ke dalam kategori sangat baik. Terdapat beberapa kekurangan yaitu ukuran huruf pada identitas penulis dan judul daftar isi perlu di perbesar, warna tulisan dan background di halaman judul kurang kontras, ukuran gambar dalam satu halaman dibuat sama ukurannya, kata-kata dan EYD ada yang perlu diperbaiki, dan pada setiap baris pertama pada tabel di-bold. Validasi ketiga memperoleh skor 7 dengan persentase kualitas 96 % termasuk ke dalam kategori sangat baik maka media LKS berbasis proyek dianggap layak untuk diujicobakan pada kelompok kecil. Berikut hasil perhitungan validasi ketiga ahli media: Tanggapan = X 100 % = x 100 % = 96 % Lembar kerja siswa berbasis proyek dari segi desain memperoleh kualitas 96 % dengan kategori sangat baik karena memenuhi beberapa aspek yaitu tampilan tulisan, Tampilan gambar, Fungsi LKS, dan Manfaat LKS. Dari segi tampilan tulisan mengenai penulisan judul LKS, ukuran huruf pada tulisan, warna tulisan, penggunaan

21 69 kata, kejelasan tulisan, kombinasi warna tulisan dengan background setelah tiga kali revisi dinyatakan sangat baik. Dari segi tampilan gambar mengenai warna gambar, ukuran gambar, kesesuain gambar dengan background, variasi gambar. Pada produk awal banyak gambar yang blur, setelah produk direvisi berdasarkan saran ahli maka pada produk akhir tidak ada lagi gambar yang blur dan diberi keterangan sehingga memudahkan siswa untuk memahami gambar tersebut. Dari segi fungsi dan manfaat LKS, setelah tiga kali revisi produk LKS yang dibuat dapat bermanfaat untuk siswa, agar dapat digunakan untuk belajar mandiri dan membangun komunikasi yang efektif antara guru dan siswa Analisis Data Ahli Materi Instrumen validasi materi yang telah divalidasi selanjutnya dianalisis dengan menghitung rata-rata jawaban berdasarkan skoring jawaban responden. Dalam angket penilaian oleh ahli materi terdapat 18 pertanyaan yang memiliki 4 tingkatan kriteria jawaban, sehingga jumlah skor yang ideal adalah 72 (18 pertanyaan X 4). Penilaian materi oleh ahli materi dilakukan sebanyak tiga kali. Validasi materi pertama pada media LKS memperoleh skor 46 dengan persentase kualitas 64 % termasuk ke dalam kategori baik. Masih banyak butir jawaban yang mendapatkan skor 2 yang berarti tidak baik yaitu dalam hal kebenaran substansi materi pembelajaran yang perlu ditambahkan penjelasan secara rinci mengenai reproduksi secara seksual, kurang mendukung masalah dengan pemahaman konsep, kesesuaian antara uji kompetensi dengan materi, ada beberapa item susunan LKS yang kurang

22 70 sistematis, ada beberapa kalimat yang belum sesuai dengan kaidah bahasa indonesia, ada beberapa kalimat yang belum efektif dan efisien. Selanjutnya komentar tersebut menjadi rujukan dalam revisi media. Validasi materi yang kedua pada media LKS memperoleh skor 51 dengan persentase kualitas 71 % termasuk ke dalam kategori baik. Adapun beberapa kekurangan yaitu kesesuaian antara latihan atau uji kompetensi dengan materi ada beberapa yang perlu diperbaiki, kesesuaian dengan kaidah bahasa indonesia masih ada yang perlu diperbaiki, dan ada beberapa kalimat yang penggunaan bahasanya belum efektif. Dari hasil analisis data tahap kedua selanjutnya dilakukan revisi berdasarkan saran dari ahli materi. Validasi materi ketiga memperoleh skor 55 dengan persentase kualitas 76 % termasuk ke dalam kategori sangat baik dari segi isi materi. Sehingga setelah penilaian ini, isi media LKS dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran pada materi jamur dan layak untuk diujicobakan pada kelompok kecil. Berikut hasil perhitungan validasi ketiga ahli materi: Tanggapan = X 100 % = X 100 % = 76 % Lembar kerja siswa berbasis proyek memperoleh persentase kualitas 76 % dengan kategori sangat baik setelah melalui tiga kali validasi. Cakupan materi sudah disesuaikan dengan silabus. Gambar dan foto yang dimuat dalam media LKS sudah sesuai dengan materi pembelajaran.

23 Analisis Data Ujicoba Produk Ujicoba yang dilakukan terhadap produk hanya terbatas sampai ujicoba kelompok kecil. Subjek yang menjadi respondennya adalah siswa kelas X SMA Negeri 4 Muaro Jambi yang berjumlah 12 orang. Pemilihan subjek dilakukan dengan tujuan tertentu berdasarkan tingkat prestasi akademiknya, yaitu siswa berkemampuan akademik tinggi, sedang, dan rendah. Tujuannya adalah agar lembar kerja siswa (LKS) yang dihasilkan dapat digunakan oleh semua siswa dengan berbagai tingkat prestasi akademik. Pengambilan data yang telah dilakukan menggunakan angket, kemudian dianalisis. Analisis data dilakukan berdasarkan hasil hitung jawaban angket dengan rumus berikut: Jumlah skor ideal untuk per- item = skor tertinggi x jumlah responden = 4 (sangat baik) x 12 orang = 48 Secara kontinum, dapat digambarkan sebagai berikut : Sangat Tidak Baik Tidak Baik Baik Sangat Baik Secara umum, hasil ujicoba kelompok kecil terhadap media LKS berbasis proyek termasuk ke dalam kategori sangat baik dengan desain maupun isi dari media LKS berbasis proyek. Jumlah dari jawaban siswa di tiap item berkisar Dengan demikian, berdasarkan hasil ujicoba kelompok kecil, maka media LKS

24 72 berbasis proyek yang dikembangkan diterima dengan baik oleh siswa sebagai calon pengguna. Persentase kelayakan media berdasarkan hasil ujicoba kelompok kecil dapat dianalisis dengan perhitungan jumlah skor kriterium (N) yaitu bila butir mendapat skor tertinggi 4 x 15 x 12 = 720, dimana 4 = skor tertinggi tiap butir soal, 15 = jumlah pertanyaan, 12 = jumlah responden. Dari klasifikasi di atas diperoleh hasil penilaiannya berdasarkan rating scale yaitu 89,16 %. Hasil tersebut didapat dari rumus: Tanggapan = = X 100 = 89, 16 % X Revisi Produk Saran dan komentar yang diperoleh dari ahli media, ahli materi, dan responden ujicoba kelompok kecil menjadi pedoman dalam memperbaiki produk yang dikembangkan Revisi Berdasarkan Saran Ahli Media Menurut ahli media, dikemukakan beberapa saran revisi media yang dikembangkan. Setelah LKS divalidasi oleh ahli media maka penulis melakukan revisi sesuai saran. Berdasarkan saran dari ahli media, dilakukan beberapa revisi yaitu:

25 7 1. Revisi terhadap cover depan LKS dengan mengatur tata letak kata, gambar, dan mengubah warna pada cover LKS agar lebih terang, serta penulisan judul LKS tidak perlu terlalu banyak variasi tulisan. (a) (b) Gambar 4.7 Cover LKS (a) Sebelum revisi dan (b) Sesudah revisi

26 74 2. Revisi terhadap penggunaan kata pada LKS yang perlu diperbaiki, terdapat beberapa pengulangan kata yang tidak efektif dalam satu kalimat. (a) (b) Gambar 4.8 Revisi terhadap kata yang salah penulisan (a) Sebelum revisi dan (b) Sesudah revisi

27 75. Revisi terhadap warna pada gambar dan tulisan perlu dibuat lebih terang. (a) (b) Gambar 4.9 Revisi terhadap warna pada gambar (a) Sebelum revisi dan (b) Sesudah revisi

28 76 4. Revisi terhadap ukuran gambar perlu diperbesar dan diseimbangkan antara panjang dan lebar, serta ada dua gambar untuk satu keterangan sebaiknya dipisah (dibuat a dan b). (a)

29 77 (b) Gambar 4.10 Revisi terhadap ukuran gambar dan keterangan gambar (a) Sebelum revisi dan (b) Sesudah revisi 5. Revisi terhadap tulisan pada setiap baris pertama pada tabel perlu di-bold. (a)

30 78 (b) Gambar 4.11 Revisi terhadap tulisan pada tabel (a) Sebelum revisi dan (b) Sesudah revisi 6. Revisi terhadap letak pada jawaban (a,b,c,d) soal pada uji kompetensi disamakan, jika jawabannya diletakkan ke samping harus ke samping semua jangan setiap soal letak jawabannya berbeda-beda. (a) (b) Gambar 4.12 Revisi terhadap letak pada jawaban uji kompetensi (a) Sebelum revisi (b) Sesudah revisi

31 Revisi Berdasarkan Saran Ahli Materi Menurut ahli materi, dikemukakan beberapa saran revisi media yang dikembangkan. Setelah LKS divalidasi oleh ahli materi maka penulis melakukan revisi sesuai saran. Berdasarkan saran dari ahli materi, dilakukan beberapa revisi yaitu: 1. Revisi terhadap kebenaran substansi materi pembelajaran, perlu ditambahkan lagi penjelasan mengenai reproduksi pada jamur secara seksual. (a)

32 80 (b) Gambar 4.1 Revisi terhadap kebenaran substansi materi pembelajaran (a) Sebelum revisi dan (b) Sesudah revisi

33 81 2. Revisi terhadap latihan/ uji kompetensi dengan materi, disesuaikan soal latihan yang dibuat dengan materi. (a) (b) Gambar 4.14 Revisi terhadap kesesuaian antara latihan dengan materi (a) Sesudah revisi dan (b) Sebelum revisi

34 82. Revisi terhadap susunan LKS yang sistematis. Ada beberapa item yang tidak sesuai seperti ilmuwan diletakkan setelah materi pembelajaran. (a) (b) Gambar 4.15 Revisi terhadap susunan LKS yang sistematis (a) Sebelum revisi dan(b) Sesudah revisi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Pengembangan Sugiyono (2014) menjelaskan, metode penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Lebih terperinci

Lampiran 5. Angket validasi ahli desain media tahap I

Lampiran 5. Angket validasi ahli desain media tahap I 96 Lampiran 5. Angket validasi ahli desain media tahap I 97 98 Lampiran 6. Angket validasi ahli desain media tahap II 99 100 101 Lampiran 7. Angket validasi ahli desain media tahap III 102 103 104 LAMPIRAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. berupa komik kontekstual pada materi virus yang didesain secara manual dan

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. berupa komik kontekstual pada materi virus yang didesain secara manual dan 50 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN.1 Penyajian Hasil Pengembangan Penyajian hasil ujicoba dalam penelitian ini adalah : (1) media pembelajara n berupa komik kontekstual pada materi virus yang didesain secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (R&D) bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa Lembar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (R&D) bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa Lembar BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D) bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Pengembangan Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem solving pada materi barisan dan deret tak hingga, (2)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research & BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Setyosari (2012:214) penelitian pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai

Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai berikut : Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai a. Pada gambar 4.12 saran dari validator adalah perlu direvisi pada covernya yaitu dengan menambahkan intansi pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV. pengembangan ADDIE dengan langkah-langkah, (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation, dan (5) Evaluation.

BAB IV. pengembangan ADDIE dengan langkah-langkah, (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation, dan (5) Evaluation. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan Dalam mendesain LKS ini, peneliti menggunakan model pengembangan ADDIE dengan langkah-langkah, (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA Annisa Rahim 1), Jufrida 2), dan Nova Susanti 3) 1) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Cara Pengembangan Penelitian pengembangan modul Hidrosfer sebagai Sumber Kehidupan dengan pendekatan saintifik untuk pembelajaran geografi

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINAN ULAR TANGGA BIOLOGI PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA KELAS X SMA

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINAN ULAR TANGGA BIOLOGI PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA KELAS X SMA ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINAN ULAR TANGGA BIOLOGI PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA KELAS X SMA OLEH MARIESSA WAHYU FITRI A1C410038 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut. BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian pengembangan yang dipilih untuk pengembangan LKS yaitu model penelitian 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis Dicetak pada tanggal 2018-0-29 Id Doc: 589c95819dce119ed2 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN.1 Penyajian Hasil Uji Coba Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis pendekatan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA AWETAN DAUN UNTUK MATA KULIAH STRUKTUR TUMBUHAN PADA PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA AWETAN DAUN UNTUK MATA KULIAH STRUKTUR TUMBUHAN PADA PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA AWETAN DAUN UNTUK MATA KULIAH STRUKTUR TUMBUHAN PADA PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI Nidya Febriani*, Upik Yelianti*,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Pada pengembangan ini

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Pada pengembangan ini 34 BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Jenis Pengembangan Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Pada pengembangan ini menggunakan model pengembangan prosedural desain pembelajaran dari ADDIE

Lebih terperinci

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Maria Silalahi 1), Hidayat ), Wawan Kurniawan 3) 1 Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA () BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA Yanuar Sinatra Dosen Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknik Malang Email: ysinatra@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data Hasil Penelitian 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Penelitian dan pengumpulan data merupakan tahap awal dalam pengembangan media

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA. 1 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA. Abdurrahman 1) Gardjito 2) Retni S. Budiarti 2) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan Al-Qur an materi himpunan. Penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. juga menggunakan metode Research and Development yaitu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. juga menggunakan metode Research and Development yaitu metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model pengembangan yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah model prosedural. Model prosedural adalah model yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2013)

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2013) 32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2013) metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai model yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan, prosedur dalam pengembangannya, subjek yang menjadi penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model prosedural. Puslitjaknov (2008) menyatakan bahwa model prosedural

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model

BAB III METODE PENGEMBANGAN. ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model 3.1 Model Pengembangan BAB III METODE PENGEMBANGAN Model pengembangan yang akan peneliti gunakan adalah model ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model ini dikembangkan oleh

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa berbasis pendekatan saintifik menggunakan model discovery learning ini adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan (Research and 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan (Research and Development / R&D). Penelitian dan pengembangan (R&D) merupakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi (003:14) pada penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran. A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran

LAMPIRAN A. A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran. A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran LAMPIRAN A A1. Surat Permohonan Izin Validasi Instrumen A2. Surat Keterangan Validasi Instrumen A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengembangan dari penelitian ini adalah berupa sebuah CD

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengembangan dari penelitian ini adalah berupa sebuah CD BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Hasil Uji Coba Hasil pengembangan dari penelitian ini adalah berupa sebuah CD pembelajaran pada materi teori kinetik gas yang dibuat dengan menggunakan software

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) untuk menghasilkan media pembelajaran yaitu dalam bentuk modul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Langkah-langkah dalam membuat penelitian ini dilakukan dengan model pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI KOPERASI KELAS X IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI KOPERASI KELAS X IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI KOPERASI KELAS X IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI Toyib, Rahmat Murboyono, Fachruddiansyah Muslim. Program Studi Pendidikan Ekonomi,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. (Musfiqon, 2012:14). Dalam penelitian ini, metode yang peneliti gunakan adalah

METODE PENELITIAN. (Musfiqon, 2012:14). Dalam penelitian ini, metode yang peneliti gunakan adalah 24 III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan Metode penelitian merupakan langkah dan cara dalam mencari, menggali data, menganalisis, membahas dan menyimpulkan masalah dalam penelitian (Musfiqon,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan 24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) materi perbandingan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Hasil dari penelitian dan pengembangan adalah modul pembelajaran biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA Melda Yulia 1, Siska Nerita 2, Lince Meriko 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengembangan Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis scientific pada materi bangun ruang sisi datar beraturan; (2) pengujian

Lebih terperinci

O X O Pretest Perlakuan Posttest

O X O Pretest Perlakuan Posttest 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan tentang metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, prosedur penelitian dan instrumen penelitian serta teknik pengolahan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul fisika berbasis inkuiri pada materi listrik dinamis untuk siswa SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2012, hlm. 407) penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENGEMBANGAN. 4.1 Deskripsi Pengembangan LKS berbasis Inkuiri Terbimbing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENGEMBANGAN. 4.1 Deskripsi Pengembangan LKS berbasis Inkuiri Terbimbing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENGEMBANGAN 4.1 Deskripsi Pengembangan LKS berbasis Inkuiri Terbimbing Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah lembar kegiatan siswa (LKS) berbasis inkuiri terbimbing,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menerapkan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan penelitian model Kemmis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Penelitian ini berpusat pada pengembangan multimedia interaktif CAI model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Penelitian pengembangan modul pembelajaran Fisika berbasis scientific approach yang dilakukan meliputi tahapan:

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk yaitu lembar kerja siswa (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan bahan ajar berupa LKS yang dilaksanakan dalam penelitian ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan bahan ajar berupa LKS yang dilaksanakan dalam penelitian ini 67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Deskripsi Hasil Pengembangan Bahan Ajar Pengembangan bahan ajar berupa LKS yang dilaksanakan dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan -D (Four-D Models) yang

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031 ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI JAMUR UNTUK SISWA SMA KELAS X MIA OLEH: FITRIA DWITA A1C411031 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kerja Siswa (LKS) materi matriks dengan pendekatan PMR untuk siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kerja Siswa (LKS) materi matriks dengan pendekatan PMR untuk siswa BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Pengembangan untuk menghasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS) materi matriks dengan pendekatan PMR untuk siswa kelas X SMK.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pengembangan Kotak dan Kartu Misterius (KOKAMI) Penelitian ini menghasilkan produk permainan pembelajaran dalam bentuk Kotak dan Kartu Misterius (KOKAMI) pada materi Tekanan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI UJI ZAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI UJI ZAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI UJI ZAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA Sri Mahdini 1), Upik Yelianti 1), Retni S. Budiarti ) 1) Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan dan mengimplementasikan produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Tahap awal dalam pengembangan media pembelajaran yaitu penelitian dan pengumpulan data. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif ini memaparkan suatu fenomena dalam pembelajaran dengan ukuranukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitan ini merupakan desain Research and Development (R&D). Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh multimedia interaktif biologi SMA yang dikemas dalam Compact Disk (CD), yang disebut CD interaktif biologi,

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional pada Materi Konsep Dasar Fisika Inti dan Struktur Inti Mata Kuliah Fisika Atom dan Inti Wulan Sari 1), Jufrida ), dan Haerul Pathoni 3) 1)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi obyek

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kerja Siswa (LKS). Penggunaan LKS sebagai salah satu sarana untuk

I. PENDAHULUAN. Kerja Siswa (LKS). Penggunaan LKS sebagai salah satu sarana untuk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu media atau sumber belajar yang dapat membantu siswa ataupun guru saat proses pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). Penggunaan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERNUANSA PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN TAMPILAN MAJALAH PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP/MTs

PENGEMBANGAN MODUL BERNUANSA PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN TAMPILAN MAJALAH PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP/MTs PENGEMBANGAN MODUL BERNUANSA PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN TAMPILAN MAJALAH PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP/MTs Mina Kustiawan 1), Ardi 2), Gusmaweti 3) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Bab ikatan kimia yang terdapat dalam buku teks pelajaran kimia kelas X yang paling banyak digunakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang

BAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini mengembangkan buku ajar pendamping pada tema 5 (pahlawanku) kelas 4 sekolah dasar dengan menggunakan model penelitian berupa

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar Lampung

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa RPP dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Populasi pada penelitian ini adalah seluruh CD interaktif pembelajaran biologi SMA yang digunakan di SMA Negeri maupun yang terdapat pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan pendidikan (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar pada mata pelajaran IPS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini secara keseluruhan adalah jenis penelitian dan pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan ajar berbentuk LKPD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek dan subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

Lebih terperinci

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk pengembangan berupa LKS berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini

BAB III METODE PENELITIAN. Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Pengembangan Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini mengadopsi dari model pengembang merujuk pada langkah-langkah yang digambarkan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1 ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS- EXPLAIN) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PELUANG KELAS IX SMP N 12 TANJABTIM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, disajikan hasil penelitian dan pembahasan dari pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini menyajikan data yang diperoleh

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (Predict, Observe, Explain) PADA MATERI PROGRAM LINEAR KELAS XII SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (Predict, Observe, Explain) PADA MATERI PROGRAM LINEAR KELAS XII SMA PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (Predict, Observe, Explain) PADA MATERI PROGRAM LINEAR KELAS XII SMA Oleh : Rizky Dezricha Fannie 1) & Rohati 2) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERORIENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI KESEIMBANGAN DAN DINAMIKA ROTASI DI SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERORIENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI KESEIMBANGAN DAN DINAMIKA ROTASI DI SMA KELAS XI PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERORIENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI KESEIMBANGAN DAN DINAMIKA ROTASI DI SMA KELAS XI Zumbratal 1), Maison 2), dan Nova Susanti 3) 1) Mahasiswa S1 Program

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU POP UP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI CRUSTACEA UNTUK SMA KELAS X

PENGEMBANGAN BUKU POP UP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI CRUSTACEA UNTUK SMA KELAS X Volume 18, Nomor 1, Hal. 44-48 Januari Juni 2016 ISSN:0852-8349 PENGEMBANGAN BUKU POP UP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI CRUSTACEA UNTUK SMA KELAS X Meri lismayanti, Afreni Hamidah, Evita Anggereini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai pengembangan buku ajar untuk materi dasar pengolahan bahan hasil pertanian dilakukan di SMK, Cianjur.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN X 0. O = Observasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN X 0. O = Observasi 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah aplikasi komputer pada Tes Potensi Akademik siswa sehingga tersebut dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan 42 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengembangan Penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti menggunakan prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI BERBASIS MOVIE MAKER PADA MATERI VIRUS UNTUK KELAS X DI MAN KINALI PASAMAN BARAT

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI BERBASIS MOVIE MAKER PADA MATERI VIRUS UNTUK KELAS X DI MAN KINALI PASAMAN BARAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI BERBASIS MOVIE MAKER PADA MATERI VIRUS UNTUK KELAS X DI MAN KINALI PASAMAN BARAT Wahyu Agusman, Azrita, Wince Hendri Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Endang Mulyatiningsih (2012: 145) produk penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. siswa, kesulitan belajar, dan Keterampilan Proses Sains (KPS). Secara

BAB III METODE PENELITIAN. siswa, kesulitan belajar, dan Keterampilan Proses Sains (KPS). Secara 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini menitikberatkan pada tiga aspek, yaitu jurnal kegiatan siswa, kesulitan belajar, dan Keterampilan Proses Sains (KPS). Secara terperinci,

Lebih terperinci

Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII

Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 7 Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII Intan Pratiwi Wardani 1,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Cara ilmiah yang dimaksud berarti sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau yang biasa dikenal dengan classroom action research

Lebih terperinci