Jesi Alexander Alim & Jalinus. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII-H SMP NEGERI 7 MALANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II D SD NEGERI 132 PEKANBARU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

III. METODE PENELITIAN. dan pembelajaran secara aktif profesional dan merupakan penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompentensi. sesuai bidang keahlian yang dipilih atau yang dimilikinya.

IMPLEMENTASI LESSON STUDY MELALUI PENDEKATAN PMRI PADA MATA KULIAH METODE STATISTIKA I

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. juga teman sejawat yang bertindak sebagai observer. Penelitian ini hanya

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 178 PEKANBARU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) KELAS VIII SMP NEGERI 1 BILUHU

Andre Putrawan, Sri yulianti, Junaidi Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENIGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII4 SMP BABUSSALAM PEKANBARU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL KONTEKSTUAL MELALUI COOPERATIVE LEARNING DI KELAS VIII 1 SMP NEGERI 2 PEDAMARAN OKI

Kata Kunci: Pendidikan Matematika Realistik, Hasil Belajar Matematis

Oleh : Qomaria Amanah Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS V SD NEGERI 2 AMBON

Pembelajaran Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers Melalui Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN RME (REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) PADA SISWA KELAS IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Padang Ratu Kecamatan Gedung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA3 SMA Perintis I Bandar Lampung

P - 63 KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

Oleh: Marfi Ario Susda Heleni Jalinus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tujuan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

Reni Dian Saputri *), Drs. Askury, M.Pd **) Universitas Negeri Malang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

Jesi Alexander Alim, Jalinus & Purnama Sari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau, Pekanbaru

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar

Pemahaman Konsep FPB Dengan Pendekatan RME. Oleh: Lailatul Muniroh

PEMBELAJARAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DI KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

Eksperimentasi Model Pembelajaran RME, NHT, dan MPL Terhadap Hasil Belajar Siswa SMPN 3 Balikpapan

II. TINJAUAN PUSTAKA. dalam pendidikan matematika yang pertama kali diperkenalkan dan

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II SD NEGERI 122 PEKANBARU.

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN RME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN PATI WETAN 02 PATI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X IPA 1 MAN 2 MODEL PEKANBARU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Matematika Realistik Di Sekolah Menengah Pertama

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Biluhu

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII.B SMP PGRI PEKANBARU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN TEORI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 99 PEKANBARU.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Astri Wahyuni. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PROSIDING ISBN :

Transkripsi:

19 Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Melalui Pendekatan Realistik Matematika (RME) Pada Mata Kuliah Statistik Pendidikan Mahasiswa PGSD Semester V Tahun Akademis 2012/2013 Jesi Alexander Alim & Jalinus Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia Email: jesialexa@yahoo.com Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis pendekatan RME mahasiswa PGSD semester V pada mata kuliah Statistik Pendidikan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian menunjukan aktivitas/kreativitas dosen dan mahasiswa meningkat dari setiap siklus ke siklus berikutnya dan nilai mata kuliah statistik pendidikan pada mahasiswa semester V tahuan akademik 2012/2013 meningkat dan hampir 50 % mahasiswa mendapat nilai sangat menuaskan. Pada hal sebelum tindakan (tes awal) menunjukan masih ada mahasiswa pada rentang kurang sebanyak 7 orang. Jadi, mata kuliah statistik pendidikan menggunakan pendekatan realistik matematika (PMR) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Kata kunci: Kemampuan pemecahan masalah matematis dan RME 1. Pendahuluan Mata kuliah Statistik Pendidikan adalah mata kuliah yang membatu mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan dan mengkaji yang mempelajari Pengelompokan Data, Distribusi Frekuensi, Grafik, Skala Sikap, Pengujian Validitas dan reliabilatas Data, Populasi dan Sampel, Uji T, Normalitas, Korelasi, dan Pemecahan Masalah untuk mancapai hal di atas mahasiswa diharuskan mempelajari dan menahami penguasaan konsep, mengerjakan soal-soal latihan dan dipresentasikan di depan kelas. Untuk pengevalusian, mahasiswa mengerjakan soal-soal yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Materi pada mata kuliah Satatistik Pendidikan sebahagian ini sudah pernah dipelajari mahasiswa sebelum masuk perguruan tinggi, tetapi masih banyak juga mahasiswa mengalami kesulitan untuk mempelajari dan memahami mata kuliah ini. Statistik Pendidikan merupakan salah satu mata kuliah yang disajikan untuk membatu mahasiswa nantinya ketika membuat laporan akhir (skripsi). Gagasan bahwa matematika harus dekat dengan anak dan relevan dengan kehidupan sehari-hari

ditunjukkan dengan Realistic Mathematic Education (RME) yang merupakan teori belajar mengajar dalam pendidikan matematika. Teori RME pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan di Belanda pada tahun 1970 oleh Institut Freudenthal. Teori ini mengacu pada pendapat Freudenthal yang mengatakan bahwa matematika harus dikaitkan dengan realita dan matematika adalah merupakan aktivitas manusia. untuk mengatifkan mahasiswa perlu masalah-masalah yang dapat dipecahkan secara matematis. Wahyudin (2003:3) mengatakan bahwa pemecahan masalah bukan sekedar keterampilan untuk diajarkan dan digunakan dalam matematika tetapi juga merupakan keterampilan yang akan dibawa pada masalahmasalah keseharian siswa atau situasisituasi pembuatan keputusan, dengan demikian kemampuan pemecahan masalah membantu seseorang secara baik dalam hidupnya. 2. Metode Penelitian 2.1.Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sukaryati (2001) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian praktis yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangankekurangan dalam pembelajaran di kelas dengan cara melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Menurut Arikunto bagan siklus untuk penelitian ini dapat dibuat dalam bentuk gambar berikut : Gambar 1. Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas Refleksi awal Refleksi Refleksi? 2.2.Subjek Penelitian Perencanaan SIKLUS I Pengamatan Perencanaan SIKLUS II Pengamatan Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa PGSD, pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013. Sebagai subjek penelitian ini adalah Mahasiswa PGSD UR sebanyak 63orang. 2.3.Intrumen Penelitian Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran dan lembar kerja mahasiswa, mempersiapkan soal-soal tes dan alternatif jawaban dari soal Pelaksanaan Pelaksanaan

dan lembar aktivitas dosen dan mahasiswa. 2.4.Teknik Pengumpulan data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik tes dan pengamatan. Data aktivitas guru dan siswa dikumpulkan dengan melalui pengamatan kelas yang dilakukan oleh pengamat. Dalam mengumpulkan data ini, pengamat mengamati aktivits guru dan siswa lalu megisikan pada lembar pengamatan yang telah di sediakan. 2.5.Teknik Analisis data Analisis Data Aktivitas Dosen dan mahasiswa Data yang di peroleh melalui lembar pengamtan dan hasil belajar matematika kemudian dianalisis. Analisis data yang dilakukan adalah analisis data deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan data tentang siswa dan guru selama proses pembelajaran. Analisis data tentang ketercapaian KKM Nilai Individu dengan rumus SS PI = X100 % SM Keterangan : PI = Persentase Ketuntasan Individu SS = Skor yang diperoleh mahasiswa SM = Skor maksimum Jika ketuntasan individu besar atau sama dengan 65% maka mahasiswa dikatakan tuntas secara individu (Depdikbud, 1994).. 3.Hasil dan Pembahasan 3.1.Tahap Pelaksanaan Tindakan Kegiatan awal Proses pembelajaran diawali dengan meriview pemahaman mahasiswa yang berkaitan dengan masalah kontekstual yang ada disekitar mahasiswa. Mahasiswa sangat antusias menjawab pertanyaan dosen. Selanjutnya dosen menginformasikan materi pembelajaran yaitu Distribusi frekuensi dan teknik pembuatan distribusi frekuensi. Dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin di capai oleh mahasiswa dan memotivasi mahasiswa dengan menyampaikan manfaat mempelajari materi disribusi frekuensi ini dalam kehidupan sehari-hari. Setelah tujuan pembelajaran tersampaikan dan mahasiswa telah termotivasi untuk mempelajari materi ini, dosen melanjutkan dengan apersepsi dan mengenalkan kepada mahasiswa mengenai distribusi frekuensi dengan cara menanyakan kepada mahasiswa apa pengertian distribusi frekuensi dan bagaimana penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari

Selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung, observer (mahasiswa) mengisi lembar pengamatan aktivitas dosen dan mahasiswa. Kegiatan Inti b. Diskusi kelompok Mahasiswa diminta berkelompok untuk membuat tabel distribusi frekuensi dari data yang mereka telah buat tadi. a. Mahasiswa dihadapkan pada masalah kontektual : Mahasiswa diminta menuliskan angkat puluhan yang rentangnya antara 30-90 di sebuah kertas yang telah disediakan oleh dosen. Dosen menjelaskan langkah-langkah pembuatan table didtribusi frekuensi. Setelah itu mahasiswa diminta untuk baris sesuai urutan nilai dari paling rendak samapai paling tinggi.

Dosen membantu kelompok yang mengalami kesulitan tidak langsung memberikan jawabannya tetapi dengan menggunakan teknik scaffolding, artinya dosen menberikan pertanyaan-pertanyaan arahan secara lisan untuk mengiring siswa pada pencapaian solusi. Dosen memberikan bantuan kepada mahasiswa secukupnya hanya pada saat siswa mengalami kesulitan saja. c. Memberi tanggapan hasil diskusi kelompok Setelah diskusi kelompok mahasiswa di berkeliling memlihat hasil kerja kelompok yang lain dan memcatat apa saja yang berdeda dengan kelompoknya. Menyajikan hasil kelompok secara bergiliran. Kesempatan pertama deberikan kepada kelompok yang siap menyajikan ke depan, tetapi seandainya tidak ada kelompok yang siap maju, dosen menunjuk kelompok secara acak untuk menyajikan ke depan. Pada saat satu kelompok menyajikan ke depan (perwakilan), anggota kelompok lain mencermati, mengoreksi, terhadap pekerjaan yang disajikan. d.diskusi Kelas d. Menyajikan hasil kerja kelompok ke depan Setelah memperhatikan pekerjaan dari kelompok lain,barulah setiap kelompok mempertasikan hasil kerjanya k depan kelas. Kelompok yang lain memberi tanggapan dari data yang mereka ambil saat berkeliling tadi. Selama diskusi berlangsung, dosen bertindak sebagai fasilitator dan moderator jalannya diskusi supaya mahasiswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya Selama diskusi berlangsung, dosen bertindak sebagai fasilitator dan moderator jalannya diskusi supaya

mahasiswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya. Dosen bersama-sama dengan mahasiswa melakukan refleksi yaitu menganalisis dan memberikan kembali proses pemecahan masalah yang telah disajikan. Apabila proses pemecahan masalah sudah benar, kemudian dosen mengajukan pertanyaan kepada siswa seperti: bagaimana jika...?, apakah ada cara lain? Kegiatan Penutup. Dosen mengulas kembali tentang konsep pecahan, kemudian mengarahkan siswa untuk merangkum meteri pembelajaran yang dianggap penting dan memilih cara pengerjan soal yang di pahami oleh mahasiswa atau mahasiswa mencari sendiri cara lain yang lebih di pahami. 3.2.Analisis Aktivitas Dosen dan Mahasiswa Hasil observasi merupakan data aktifitas siswa dan guru pada kelas eksperimen selama pembelajaran. Berikut ini disajikan tabel hasil perhitungan data hasil obeservasi. Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Data Observasi Tiap Pertemuan Aktivitas Pertemuan 1 2 3 4 5 Siswa 4,65 4,4 4,75 4,6 4,7 Guru 3,6 3,9 4,3 4,3 4,5 Sebagai tanda bahwa proses pembelajaran mahasiswa itu baik atau pengajaran dosen menurut prosesnya baik, reratanya harus lebih besar dari 3, makin tinggi maka makin baik (Ruseffendi, 1991). Dengan demikan, jika memperhatikan Tabel 4.1 untuk tiap pertemuan aktivitas mahasiswa ataupun dosen yang diamati reratanya lebih besar dari 3 maka aktivitas mahasiswa ataupun dosen tersebut dapat dikatakan baik untuk tiap pertemuan. Hasil perhitungan data observasi tiap pertemuan tersebut selanjutnya disajikan dalam diagram berikut ini. 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 1 2 3 4 5 Diagram 4.1 rata-rata aktifitas guru dan siswa 3.3.Analisis Hasil Belajar Matematika Interval perbandingan nilai mahasiswa mengikuti rentang nilai dari unversitas sebelum dilakukan tindakan, siklus I dan siklus II penerapan pendekatan PMR dapat dilihat pada tabel berikut : Siswa Guru

Tabel 4.2 Interval Nilai Mahasiswa pada Skor Dasar, Siklus I dan Siklus II Interval Nilai Skor Dasar Siklu s I Siklus II Ket > 85 29 28 31 Sangat Baik 81-85 0 1 3 76-80 9 4 6 Baik 71-75 1 3 8 66-70 5 9 10 61-65 2 10 1 Cukup 51-60 10 7 4 45-50 7 1 Kurang <45 Gagal Jumlah Mahasis wa 63 63 63 35 30 25 20 15 10 5 0 31 29 28 > 85 9 9 10 10 013 46 13 8 10 5 21 7 4 7 1 81-85 76-80 71-75 66-70 61-65 51-60 45-50 <45 Skor Dasar UH I UH II Gambar 4.2 Interval Nilai Mahasiswa pada Skor Dasar, Siklus I dan Siklus II 3.4.Nilai Akhir Mahasiswa Jika dilihat dari nilai akhir mahasiswa pada matakuliah stastistik berada pada rentang cukup dan tidak ada yang kurang maupun yang gagal. Hal ini dapat dilihat pada table berikut: Tabel. 4. 4. Nilai Akhir Mahasiswa PGSD pada Matakuliah Statistik Pendidikan Interv al Nilai Nilai Huru f Frekue nsi > 85 A 19 81-85 A - 8 76-80 B+ 13 71-75 B 4 66-70 B - 7 Persent ase 42,86% 38,1% Ket Sangat Baik Baik 61-65 C + 11 19,05% Cukup 51-60 C 1 45-50 D - - Kurang <45 E - - Gagal Dari table di atas dapat disimpulkan hampis 50% mahasiswa mendapat nilai sangat baik. Hal ini dapat dikatakan pembelajaran berjalan dengan bailk. Pembahasan Berdasarkan analisis hasil penelitian, penulis akan menguraikan hasil proses penelitian siklus I dan siklus II dengan penerapan pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) pada mata kuliah statistic Pendidikan. Selama proses pembelajaran berlangsung mahasiswa lebih bersemangat selama proses pembelajaran, mahasiswa antusias menjawab dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan dosen. Mahasiswa bertanggung jawab terhadap tugas kelompok. Mahasiswa sudah mau bekerja sama dalam kelompok, dan matematika realistik mengajari mahasiswa untuk menemukan, sehingga mahasiswa berlomba-lomba dalam menemukan jawaban dari kegiatan yang mereka

lakukan. Dosen juga telah dapat memotivasi mahasiswa agar lebih aktif dan tidak bosan selama proses pembelajaran yakni dengan memberi penghargaan. Media atau alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang ditunjukkan kepada siswa juga dapat meningkat semangat mahasiswa. Berdasarkan analisis aktivitas dosen dan mahasiswa, tampak terjadi peningkatan dari siklus I dan siklus II, mahasiswa dan dosen sudah melakukan kegiatan-kegiatan sesuai tahapan PMR. untuk nilai statistic juga mengalami peningkatan yaitu Pada skor dasar terlihat rentang 45-50 tergolang kurang terdapat 7 orang ini dikarenakan mereka tidak ingat tentang konsep-konsep pengumpulan data, pada hal materi ini dipelajari di sekolah menengah kelas III, tapi pada UH I Cuma satu orang yang mendapat nilai kurang sedangkan pada UH I tidak ada lagi. Untuk rentang cukup dari 12 orang di skor dasar naik 17 orang di UH II dan turun menjadi 5 orang pada UH II. Pada rentang baik dari skor dasar 15 orang naik satu orang pada UH I menjadi 16 orang sedangkan untuk UH II lebih baik meningkat 7 orang menjadi 24 orang. Tapi untuk nilai sangat baik skor dasar dan UH I sama yaitu 29 orang, meningkat 5 orang untuk UH II menjadi 34 orang. Pada UH I masih terdapat nilai yang kurang tetapi pada UH II sudah tidak ada nilai yang kurang. Minimal nilai cukup yang ada di UH II. Sedangkan untuk nilai akhir mata kuliah statistic pendidikan hampis 50% mahasiswa mendapat nilai sangat baik. Hal ini dapat dikatakan pembelajaran berjalan dengan bailk. 4. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan peneliti menuliskan beberapa kesimpulan sebagai berikut: adanya peningkatan aktivitas dosen dan mahasiswa dari siklus I ke siklus II. proses pembelajaran mahasiswa itu baik atau pengajaran dosen menurut prosesnya baik, reratanya lebih besar dari 3, makin tinggi maka makin baikdan adanya peningkatan nilai mahasiswa dari skor dasar ke UH I dan lebih meningkat lagi d UH II. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut : 1). hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan salah satu bahan diskusi dalam rangka memberi masukan pada dosen matematika yang mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran, 2). Pendekatan pembelajaran matematika realistik (PMR) dapat dijadikan alternatif pembelajaran matematika di perguruan tinggi, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik khususnya mutu pembelajaran matematika, 3). Bagi peneliti atau dosen yang meneliti selanjutnya, agar dapat memunculkan ide-ide realistik yang lebih menarik dan dapat mengefesienkan waktu sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat sesuai dengan perencanaan, hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar guna terlaksananya penelitian yang baik. Ucapan Terima Kasih

Pada Bapak Dekan FKIP Dr. H. M. Nur Mustafa M.Pd, yang telah memberikan kesempatan dan dana untuk melakukan penelitian ini. Daftar Pustaka Lange, J. (1995). Assessment: No Change Without Problems. Standards for Mathematics Education. Universiteit Utrecht. Depdiknas. (2005). Laporan Hasil Ujian Nasional SMP, MTs, SMA, MA, dan SMK Tahun Pelajaran 2004/2005. Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan Nasional. Gravemeijer. (1994). Developing Realistics Mathematics Education. Utrecht: Freudenthal Institute. Hadi, S., et.al.. (2001). Introducing Realistic Mathematics Education to Junior Highschool Mathematics Teachers In Indonesia. http://www.math.uoc.gr/~ictm2 /Proceedings/pap279.pdf (diakses 30 Maret 2007). Haji, S. (2005). Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik terhadap Hasil Belajar Matematika di Sekolah Dasar. Disertasi PPS UPI: tidak diterbitkan. Ruseffendi, E. T. (1998). Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung: IKIP Bandung Press. Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Putra Grafika.