PB 10. Peran dan Komitmen Tenaga Ahli Pendampingan Implementasi UU Desa

dokumen-dokumen yang mirip
PB 7. BUMDes dan Pengembangan Ekonomi Desa

PB 4. Kewenangan dan Produk Hukum Desa

PB 1. Visi Undang-undang Desa

PB 9. Pemberdayaan Masyarakat Desa

PB 6. Demokratisasi Tata Kelola Desa dan Ruang Publik

PB 5. Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat

PB 8. Pengembangan Desa

PB 2. Undang-undang Desa dan Promosi Inklusi Sosial

Modul 4 Gagasan KSM Ideal

MANAJEMEN DAN TEKNIS PENDAMPING KAWASAN PERDESAAN

Modul 3 Persoalan Kritis Dalam Membangun KSM Untuk Penghidupan

MATRIK KURIKULUM PELATIHAN TENAGA AHLI DAN PENDAMPING PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

DALAM PEMBINAAN PROFESIONAL

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik.

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator

PERUBAHAN, PENCABUTAN, PEMBATALAN DAN RALAT

UNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI

SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (SANKRI) DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013

Setelah mengikuti sesi ini, pengawas diharapkan mampu: Mengenali pelaksanaan supervisi yang lebih baik

REVIEW HASIL HEARING DENGAN EKSEKUTIF

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi i

INTEGRITAS. BADAN DIKLAT DIY DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

PENGAJARAN PROFESIONAL DAN PEMBELAJARAN BERMAKNA PAKET PELATIHAN 3

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

KOTA TANGERANG SELATAN

UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP

Melakukan Pendampingan yang Efektif

PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.

INTEGRITAS DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013

Pelatihan. Fasilitator Masyarakat. untuk. Tahun Oleh: Rianingsih Djohani. Ria Djohani. 1

Review Hasil Hearing Dengan Eksekutif

INTEGRITAS DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013

MATERI PENGUATAN KSM SOSIAL

PILAR-PILAR KEBANGSAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013

UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)?

WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

PELAKSANAAN KELAS ORANG TUA. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM

KEDUDUKAN, PERANAN, CIRI-CIRI DAN ASAS-ASAS ADMINISTRASI UMUM POLRI

DINAMIKA KELOMPOK. DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III BADAN DIKLAT DIY LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN (RBPMP)

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM TEMU PENGUATAN ANAK & KELUARGA (TEPAK) TAHUN 2015 YAYASAN SWARA PEDULI INDONESIA JAKARTA (YSPIJ)

DINAMIKA KELOMPOK. DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV BADAN DIKLAT DIY LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENDAHULUAN. Manjilala

SATUAN AKTIVITAS TUTORIAL (SAT)

KONFERENSI: ALTERNATIF MODEL PEMBIMBINGAN PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PRAKTIKAN MAHASISWA DI SMP NEGERI 2 BOJA KABUPATEN KENDAL

KUMPULAN PANDUAN PEMANDU

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

MATRIK SYLABUS PELATIHAN SETRAWAN

Modul 7 Membangun KSM Harapan

UNIT 1: RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 UNIT 1-1

Modul Pelatihan Setrawan

LOKAKARYA KESLING DESA

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar

60 menit tahun. Misi: Kesetaraan Gender. Subjek. Hasil Belajar. Persiapan. Total waktu:

PELAKSANAAN PERTEMUAN WALI KELAS DENGAN ORANG TUA/WALI

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN (RBPMP)

KUMPULAN PANDUAN PEMANDU

Pemahaman Dasar tentang Partisipasi dan Fasilitasi Partisipatif

BELAJAR KELOMPOK/KOOPERATIF

MODUL PENULISAN KERTAS KERJA

UNIT 6 : MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG BAIK

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGAJAR

Berkaitan dengan hal tersebut, maka disusun kurikulum pelatihan Monev Diklat.

UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN?

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan yang

MODUL UNTUK PELATIH DAN FASILITATOR PERENCANAAN USAHA. Coaching 1: Perencanaan usaha, pembuatan visi dan misi (waktu 270 menit)

LPF 5. MERUMUSKAN RENCANA STRATEGIS 150 menit

Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in Development (DRR-A)

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

Modul 6 Membangun Nilai Dan Aturan Dasar Kelompok

MODUL PELATIHAN PRATUGAS PENDAMPING LOKAL DESA MODUL PELATIHAN PRATUGAS PENDAMPING LOKAL DESA PLD PENDAMPINGAN DESA

PELAKSANAAN MUSRENBANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)

PANDUAN SELEKSI FASILITATOR KEGIATAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI SEKTOR PERMUKIMAN BERBASIS MASYARAKAT (RELOKASI) PASCA BENCANA BANJIR MANADO

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F12. Pelatihan Dasar 2. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

Mata Diklat :KOORDINASI & KOLABORASI Nama Diklat : DIKLAT KEPEMIMPINAN TK IV ANGKATAN91

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II

PERUMUSAN ISU STRATEGIS. 120 menit

PENDIDIKAN KELUARGA DI ERA DIGITAL

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

LOKA LATIH PATEN PELATIHAN BAGI APARATUR DAERAH DLM RANGKA PENERAPAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN)

SEMINAR LABORATORIUM KEPEMIMPINAN DIKLAT PIM IV

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PERANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (MANUAL MAHASISWA)

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT) Kode/Nama Mata Kuliah : PAUD4504/ Analisis Kegiatan Pengembangan PAUD SKS : 2

LAPANGAN RT 7 DAGO POJOK

RENCANA KERJA TINDAK LANJUT (RKTL)

modul KONVENSI HAK-HAK ANAK (KHA)

Fighting Inequality for Better Growth

Transkripsi:

PB 10 Peran dan Komitmen Tenaga Ahli Pendampingan Implementasi UU Desa 1

SPB 10.1. Kecakapan Komunikasi Sosial Tenaga Ahli Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan mampu: 1. Memahami kecakapan komunikasi sosial sebagai konsep pembentukan citra diri seorang Tenaga Ahli 2. Menentukan strategi membangun komunikasi sosial yang effektif sebagai Tenaga Ahli yang menjalankan peran serta fungsinya dalam mendorong terwujudnya visi Undang-undang Desa 2 JP (90 menit) Waktu Metode Pemaparan, Diskusi pleno dan diskusi kelompok, Bahan Bacaan Media 2

Alat Bantu Flipchart, spidol, laptop, infocus, metaplan Proses Penyajian Aktivitas 1. Peran Tenaga Ahli 1. Bukalah pertemuan dengan menjelaskan tujuan yang akan dicapai dalam sesi belajar bersama ini 2. Lanjutkan kegiatan kelas dengan mengajak peserta untuk diskusi curah gagasan dengan menggunakan panduan pertanyaan berikut; a. Apa konseuensi yang menjadi kewajiban negara, dalam hal ini pemerintah, terhadap Desa terkait dengan implementasi UU Desa? b. Apa tujuan negara, dalam hal ini pemerintah, menghadirkan tenaga ahli dalam pemberdayaan masyarakat desa? c. Sampai dimana ruang lingkup kerja Tenaga Ahli dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa? d. Apa peran dan fungsi strategis yang harus dilakukan Tenaga Ahli dalam kerangka implementasi UU Desa? Untuk membantu peserta mengingat, fasilitator menuliskan jawaban peserta ke dalam 4 kolom/kategori sesuai dengan jumlah dan jenis pertanyaan. Sebaiknya pertanyaan disampaikan secara berurutan untuk memudahkan pemahaman. 3. Rangkumlah hasil diskusi peserta dengan menunjukkan acuan peran dan fungsi Tenaga Ahli sesuai regulasi atau ketentuan yang berlaku. Psl 112 UU No.6 Th 2014, Psl 128 PP 43 Th 2014, Psl 129 PP 47 Th 2015 (Lihat Lembar Informasi 01 PB 9} 3

Aktivitas 2 : Strategi Komunikasi Sosial 1. Berilah pengantar untuk memudahkan peserta memahami pergantian topik aktivitas berikutnya, yaitu tentang Strategi Komunikasi Sosial Tenaga Ahli terkait dengan peran dan fungsinya sebagai tenaga profesional. 2. Berikan selebar kertas kosong kepada setiap peserta. Mintalah peserta menghitung secara berurutan 1, 2, dan 3. Selanjutnya mintalah setiap peserta menuliskan jawaban pertanyaan sesuai nomor urut masing-masing (nomor 1 menjawab pertanyaan a, demikian seterusnya) Pertanyaan yang harus dijawab sebagai berikut; a) Apa yang dimaksud dengan komunikasi sosial? b) Apa urgensinya seorang Tenaga Ahli memahami komunikasi sosial? c) Apa yang dimaksud dengan komunikasi sosial sebagai pembentukan konsep diri?. 3. Lanjutkan dengan memberikan kesempatan kepada setiap peserta untuk menyampaikan jawabannya masing-masing. Fasilitator menuliskan jawaban peserta sesuai dengan nomor pertanyaan. 4. Selesai sesi pembacaan jawaban, selanjutnya dengan menggunakan point-point penting jawaban para peserta jelaskan pengertian dan arti penting komunikasi sosial bagi Tenaga Ahli. Status Tenaga Ahli merupakan produk komunikasi sosial yang membentuk atau mempengaruhi sikap dan pembawaan seseorang, yang bisa jadi justru meghambat seorang Tenaga Ahli dalam mewujudkan komitmennya, menjalan tugas dan fungsinya. Tapi seorang Tenaga Ahli bisa mengkomunikasikan citra dirinya melalui sikap dan pembawaannya yang memungkin kehadirannya bisa diterima dengan baik oleh masyarakat. 5. Bagikan satu lembar kerta kosong lagi kepada setiap peserta. Kali ini mintalah setiap peserta menjawab pertanyaan yang sama; 4

Bagaimana strategi komunikasi sosial yang harus dibangun supaya kehadiran seorang Tenaga Ahli diterima dengan baik oleh para pihak, unsur pemerintah maupun masyarakat desa? 6. Berikan kesempatan kepada setiap peserta untuk menyampaikan strategi komunikasi sosialnya masing-masing. Fasilitator bisa menanggapi atau mempertajam strategi yang direnanakan oleh peserta. Tujuannya untuk membantu peserta bisa menyusun strategi yang lebih effektif. 7. Akhiri sesi ini dengan mengulang pokok-pokok penting materi Komunikasi Sosial bagi Tenaga Ahli. 5

SPB 10.2. Peran Strategis Tenaga Ahli Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Mampu memahami peran dan menentukan sikap ideal dan memahami peran strategis pendamping dalam pemberdayaan masyarakat desa; 2. Mampu menentukan langkah-langkah strategis dalam pendampingan untuk pemberdayaan masyarakat desa. 3 JP (135 menit) Waktu Metode Tutorial, curah pendapat, diskusi kelompok Bahan Bacaan Media 6

Alat Bantu Flipchart, spidol, laptop, infocus, metaplan Proses Penyajian Aktivitas 1. Sikap Tenaga Ahli 1. Mulailah dengan menjelaskan tujuan yang akan dicapai dalam sesi kali ini dengan mengaitkan pokok materi sesi ini dengan pokokpokok penting dari sesi sebelumnya 2. Hidupkanlah pleno dengan mengajak peserta untuk diskusi curah pendapat sekitar sikap dan peran Tenaga Ahli; a) Apa artinya sikap? b) Apa yang mempengaruhi sikap seseorang? c) Gambarkan sikap ideal Pendamping Lokal Desa? d) Apa artinya Sikap Tenaga Ahli sebagai representasi (citra) visi UU Desa? 8. Rangkumlah jawaban para peserta dalam kerangka pemahaman umum tentang arti sikap sebagai cara pandang, tindakan seseorang menghadapi sesuatu atau kondisi di sekitarnya. 9. Jelaskan makna Sikap Tenaga Ahli sebagai representasi (citra) visi UU Desa., kaitkan penjelasan tersebut dengan menempatkan pentingnya pendampingan masyarakat desa sebagai proses pendidikan pendewasaa sikap Pendamping Lokal Desa. 10. Bagilah selembar kertas kosong pada setiap peserta. Mintalah menjawab pertanyaan berikut secara tertulis. Masing-masing peserta cukup memberikan satu jawaban untuk setiap pertanyaan. Sikap ideal seperti apa yang seharusnya dimiliki Tenaga Ahli dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai tenaga pendamping profesional? 7

11. Berikan kesempatan kepada setiap peserta untuk membacakan jawabannya. Kelompokkan jawaban peserta yang sejenis. 12. Akhiri aktivitas pembahasan topik dengan membahas sikap-sikap ideal temuan para peserta. Aktivitas 2 : Tantangan dan Komitmen 1. Lanjutkan dengan menjelaskan pembahasan topik 3, tentang Tantangan dan Komitmen Tenaga Ahli. 2. Bagikan selembar kertas kosong atau meta plan kepada setiap peserta. Mitalah setiap peserta menuliskan; Satu tantangan yang akan dihadapi Tenaga Ahli dalam mengawal Pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa? 3. Selanjutnya lakukan dengan langkah berikut; Langkah-langkah Menghadapi Tantangan 1. Mintalah peserta sambil membawa tulisannya berkumpul dalam kelompok kecil (terdiri 5-6 orang). Anggaplah kemudian ada 5 kelompok. 2. Mintalah setiap kelompok untuk mendiskusikan kesulitan yang dibawa anggota kelompok dan memilih 1 tantangan dari 5 atau 6 tantangan yang dibawa anggota yang dinilai paling sulit untuk dihadapi. 3. Kemudian setiap kelompok menunjuk satu wakilnya. 4. Para wakil kelompok berkumpul dengan membawa 1 tantangan pilihan kelompoknya masing-masing. 5. Berikan waktu kepada setiap wakil kelompok untuk menyampaikan alasan, mengapa tantangan tersebut yang dipilih. 6. Berikan kesempatan sekitar 3 menit kepada para wakil kelompok untuk berkumpul dan berdiskusi memilih 3 tantangan. 7. Para wakil kembali lagi ke pleno untuk menyampaikan kepada peserta pleno 3 tantangan yang dipilih dan menjelaskan alasannya. 8. Bagilah peserta ke dalam tiga (3) kelompok. Masing-masing kelompok memperoleh satu tantangan. Kemudian berikan waktu secukupnya bagi kelompok untuk berdiskusi menentukan strategi dan langkah-langkah menghadapi tantangan. 8

4. Kembali ke pleno, setiap kelompok memaparkan temuan hasil diskusinya. Kelompok lain diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan. 5. Buatlah rangkuman yang cukup sistematis atas temuan gagasan kelompok dengan memberikan catatan supaya temuan gagasan peserta itu menjadi langkah-langkah relevan dan bisa diwujudkan. 6. Lanjutkan dengan pengantar aktivitas terakhir tentang komitmen pribadi Tenaga Ahli. 7. Bagikanlah selembar kertas kosong pada setiap peserta. Mintalahsetiap peserta untuk memperhatikan tantangan dan jalan menghadapi tantangan yang telah disampaikan oleh kelompok. Selanjutnya, mintalah masing-masing peserta untuk menuliskan satu (1) wujud komitmen yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas, peran dan tanggungjawabnya sebagai Tenaga Ahli. 8. Sebagai akhir sesi, mintalah setiap peserta untuk membacakan komitmennya masing-masing. 9. Tutuplah sesi belajar bersama dengan aktivitas yang menyatukan emosi dan semengat peserta untuk memulai tugas dan tanggungjawabnya sebagai Tenaga Ahli Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. 9